Cerpen Perundungan Udh Jadi [PDF]

Citation preview

Surat kecil untuk korban bullying Djohan itulah namaku.Aku lahir di Jakarta dan dibesarkan oleh ayah dan ibu dengan penuh cinta kasih sayang.Aku juga memiliki adik perempuan walaupun cerewet,iseng,tidak serius, tetapi aku tidak kesal dan sayang sekali.Pada masa tahun ajaran baru 2019-2020 aku duduk dibangku kelas 8 SMP.Aku menghabiskan waktu disekolah dengan belajar,membaca hasil karya buku siswa(waktu freeclass),eskul,menghayal membuat sesuatu yang belum pernah dibuat oleh orang lain.Aku berharap suatu saat menjadi mahasiswa bisa ke univesitas luar negeri beasiswa karena rasa tau dan belajar ingin lebih banyak serta pengalaman baru tinggal di negeri asing Tetapi dibalik harapanku.Aku memiliki perasaan sakit yang tidak bisa kulupakan.Bahkan harapan yang selamaku gantungi putus meninggalkan rantingnya.Peristiwa yang tidak bisa kulupakan pada saat pe1lajaran Bahasa Indonesia.Saat itu suasana kelas sepi sekali bagaikan ruang mati.Aku dengan percaya diri ingin mengembalikan suasana dengan bertanya “bu guru ingin minta bolehkah kita mengadakan sebuah games seperti quizizz atau yang lain bisa kasih masukan?”.Sebagian siswa ada yang setuju lalu menyampaikan masukan ada juga tidak setuju malah aku dibilang seperti anak caper,anak blalala.Mendengar perkataannya rasa malu menampakkan dihatiku tetapi guru itu membelaku dan menyetujui untuk membuat games. Selanjutnya peristiwa yang tidak bisa kulupakan yaitu teman sekelasku dulu(kelas 7) mengkhianatiku. Saat bel pulang sekolah berbunyi aku ingin ke ruang guru untuk mengembalikan buku catatan teman temanku.Sebelum mengembalikan,ada 2 teman kelasku tampang nakal satu teman sekelasku dulu dan satukelas lain tidak kenal Namanya sedang main hp.Disitu satu anak nakal bersama temannya merundungku dengan mengejek ejek yang bahasa tak pantas dan menyinggung.Teman sekelasku dulu bukan membela,memberitahu perbuatan temannya tidak baik malah ikut merundungku juga dengan mendukung temannya sambil tertawa,menyebarkan gosip dengan memposting video.Puas dengan perbuatannya,mereka pun pergi.Kecewa atas perlakuannya sulit dilupai,lalu anak kelas lain yang main hp membantuku mengembalikan buku catatan ke ruang guru.Selesai mengembalikan buku catatan, anak kelas lain bertanya yang terjadi barusan.Disitu hatiku sedang kacau dan ingin bergegas pulang kerumah sambil bilang terimakasih ke anak kelas lain itu.Rasa malu,kecewa,dan pesimis menggelapi seluruh jiwaku.seketika benakku dipenuhi sejuta pertanyaan “kenapa



tuhan merenggut harapanku,kenapa tuhan tega melakukan ini padaku,dosa besar apa yang kupunya sampai seperti ini,aku mohon padamu jawab pertanyaanku ini,kumohon jawab” Kejadian itu tidak hari itu saja tapi hampir tiap hari aku mendapatkan perlakuan buruk.Namun suatu keajaiban muncul.Aku merasakan cahaya cahaya harapan menerangi jiwaku Rasa malu,kecewa,dan pesimis hilang secara perlahanlahan.Harapanku seperti ada yang mengikat dan mengantungkan kembali dirantingnya.Lama sekali tuhan menjawab pertanyaanku .Keajaiban muncul saat aku dirumah.Saat itu aku malas beranjak dari Kasur bahkan jika saja meranjak dari kasur,aku bingung ingin melakukan apa.Tiba-tiba HPku berbunyi seperti ada notif masuk,kubuka hp itu dan melihat sebuah kisah ispiratif artis bernama bapak Muhammad Tulus.Karena penasaran aku membaca ceritanya,Jujur aku sangat termotivasi kata kata serta usahanya untuk bisa menjadi penyanyi terkenal.dia juga Pemenang AMI Awards berhasil membuat lagu berjudul “gajah” yang terinspirasi dari pengalaman buruknya.Aku sadar jangan jadikan perasaan luka sebagai berhentinya harapan,tapi jadikan perasaan luka sebagai tantangan untuk mendapatkan harapan lebih baik dari sebelumnya.mereka yang menghina sering kali merasa lebih rendah dari kamu,tetapi tetaplah bersikap baik padanya dan balas dengan prestasi gemilang.Suatu saat mungkin mereka menyesal atas perbuatannya,sebagaimana kisah inspiratif bapak muhamad tulus yang sekarang menjadi penyanyi terkenal walaupun dulu sering di ejek “anak gajah”



Kesimpulannya “Jadikan sebuah ejekan sebagai hal positif,karena ejekan itu merupakan semangat untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik”