Contoh Karya Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMAKAIAN BAHASA SARKASME DI DALAM MEDIA SOSIAL Diajukan untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia tentang karya ilmiah bertema humaniora



Disusun Oleh : ESTI RAHAYU NINGSIH 11.TKJ.A



SMK NEGERI 1 NGABANG TAHUN AJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR



Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat meyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “Pemakaian Bahasa Sarkasme di Dalam Media Sosial”. Meskipun banyak kesulitan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi akhirnya saya bisa menyelesaikan karya ilmiah ini. Saya menyadari bahwa dalam menulis karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Ngabang, Maret 2021



Esti Rahayu Ningsih



i



DAFTAR ISI



JUDUL……………………………………………………………...….. KATA PENGANTAR…………………………………………………..i DAFTAR ISI……………………………………………………………ii BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………...1



1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………....2 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………..2 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………2



BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………...3 BAB 3 PENUTUP………………………………………………………..7 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………9



i



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, terlihat semakin merebaknya gaya bahasa sarkasme. Penggunaan gaya bahasa sarkasme dalam ujaran telah melanggar etika dalam berkomunikasi. Mengingat bahwa dalam berkomunikasi, penutur memiliki tugas untuk mampu membina kerjasama bersama lawan tuturnya. Komunikasi antara masyarakat tidak hanya melalui lisan saja, tetapi juga melalui tulisan dalam buku ataupun dalam media sosial yang berbasis teknologi informasi, seperti twitter, facebook, instagram, blog, dan situs online lainnya. Melalui media sosial, informasi apapun dengan mudah dikomunikasikan pada masyarakat. Hal ini menjadikan komunikasi bersifat terbuka di seluruh dunia, dengan bantuan internet sebagai sarananya.



1



1.2 Rumusan Masalah 



Apa itu sarkasme?







Bagaimana pengucapan kata sarkasme dalam media sosial?







Faktor-faktor penyebab berkata sarkasme



1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta serta mendeskripsikan penggunaan bahasa sarkasme di media sosial.



1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi bag temanteman yang ingin mengetahui penggunaan bahasa sarkasme di dalam media sosial, sehingga diharapkan teman-teman tidak mengatakan atau mengurangi penggunaan bahasa sarkasme dalam media sosial agar tidak menyakiti hati seseorang.



2



BAB 2 PEMBAHASAN



Bahasa memiliki peran penting dalam ruang lingkup komunikasi karena bahasa mengandung pesan yang mendukung terciptanya proses komunikasi. Bahasa sebagai bagian dari kebudayaan merupakan salah satu sarana atau alat komunikasi antarmanusia yang paling efektif dan banyak digunakan manusia. Dalam bahasa terdapat berbagai norma kebudayaan yabg mengatur tentang perilaku kebahasaan masyarakatnya. Sarkasme adalah salah satu jenis majas yang menggunakan katakata pedas untuk menyakiti hati orang lain dan dapat berupa cemoohan atau ejekan. Tujuan dari sarkasme dimaksudkan untuk menyindir atau menyinggung seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat berupa penghinaan dan celaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang dengan kepahitan diksi yang digunakan dan hujatan yang getir. Media sosial, seperti televisi, radio, dan surat kabar merupakan media



informasi



populer



sebelum



tahun



2000-an.



Tetapi,



kini



popularitasnya tergradasi oleh media informasi berbasis internet. Meskipun tampaknya televisi tidak tergantikan, tetap saja porsi media



3



televisi



terus



mengalami



penyusutan,



dan



teknologi



berbasis



internetmenjadi sarana yang terus digunakan untuk masa-masa mendatang. Jejaring sosial dan mesin pencari memiliki peluang bisnis yang sangat baik. Bahasa yang digunakan dalam media sosial cukup bervariasi, yaitu bahasa Indonesia ragam santai, bahasa campuran, bahasa daerah, dan bahasa asing. Dari maknanya, diketahui banyak ujaran yang mengalami penyimpangan makna secara pragmatis. Penyimpangan ini terlihat dari adanya unsur-unsur sarkasme dalam ujaran, seperti penggunaan kata-kata kasar, umpatan, ejekan, sindiran, dan sebutan yang tidak hormat atau merendahkan dan menghina. Berikut ini beberapa contoh kata-kata sarkasme :







Itulah ciri orang munafik bermuka dua, satu di atas yang satunya lagi disimpan dipantat. Pada contoh di atas kata-kata yang digunakan menggunakan katakata sindiran pedas dan cukup menyakitkan. Ekspresi kemarahan jelas



terlihat



dengan



penggunaan



kalimat



sindiran



yang



menyatakan sifat munafik seseorang dengan menyamakan dengan bagian tubuh yang kurang pantas. 



Mulutnya yang busuk tuh masukkan bom molotop macam di Thamrin tu biar tau rasa.



4



Pada contoh di atas termasuk ke dalam sarkasme pintar. Ini bisa dilihat pada contoh tidak dapat terdapat kata-kata makian untuk mengungkapkan kemarahan. Akan tetapi, dalam mengekspresikan kemarahan terdapat kalimat sindiran berupa keinginan atau niat untuk memasukkan bom kedalam mulut seseorang. 



Bilangnya anggota dewan, muka dengan mulutnya tak sepadan. Mulutnya cam comberan pulak. Dalam mengekspresikan kemarahan pada contoh diatas kalimat yang digunakan berupa sindiran-sindiran tajam dan pedas, bahkan terkesan menghina. Pada contoh diatas menyamakan mulut seseorang dengan comberan yang merupakan selokan pembuangan air kotor, pelimbahan, got. Penggunaan sarkasme di media sosial ini mencerminkan bahwa



warganet meupakan penutur bahasa yang berbudaya rendah, tidak berkarakter yang baik dan tidak menjunjung tinggi etika kesantunan dalam berbahasa. Hal semacam ini mamiliki pengaruh yang semakin meluas, dan menjadikan sebuah budaya baru sehingga memudarkan karakterwarganet Indonesia yang terkenak sebagai bangsa Timur yang ramah, santun, dan berkarakter mulia. Menanggapi fenomena pengguna sarkasme dalam media sosial, maka dipandang sangat penting untuk dilakukan penyuluhan kepada semua warganet, dalam semua lini. Baik melalui jalur pendidikan formal,



5



pendidikan nonformal, organisasi masyarakat, organisasi politik, lembaga negara dan semua lini yang lainnya. Faktor-faktor penyebab berkata sarkasme yaitu : a. Emosi Ketika manusia tidak mampu untuk menahan tekanan dari orang lain, seketika saja langsung melampiaskannya dalam bentuk kata kasar karena perselisihan pendapat bahkan ketika kata kasar ditujukan pada dirinya maka seseorang itupun membalasnya dengan hal yang sama. b. Bercanda Salah satu faktor yang membuat seseorang berkata kasar yaitu bercanda, disaat dia melihat lingkungan pergaulannya terlalu serius maka dengan kata kasar dicobanya untuk memecahkan suasana yang tegang atau kaku. c. Spontan Ketidaksengajaan terkadang pula membuat sebagian orang untuk melontarkan kata kasar, ini dipengaruhi karena kaget, secara spontan langsung saja terucap dari mulutnya. d. Kecewa



6



Karena dijanjikan sesuatu, sikap yang tidak disangka yaitu berubah dan dibohongi, seseorang biasanya merasa kecewa sehingga kata kasar itu diucapkan.



BAB 3 PENUTUP



Bahasa merupakan sesuatu yang akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Perkembangan ini diharapkan berkembang kea rah yang lebih baik. Peran teknologi juga tak kalah pentingnya, orang akan lebih mudah melihat dan mendengar. Bentuk ekspresi kebahasaan seseorang dengan melalui perantara gaya bahasa, dalam hal ini gaya bahasayang dimaksud adalah gaya bahasa sarkasme untuk mengekspresikan ketidaksenangan seseorang atau reaksi spontan berupa pernyataan. Penggunaan gaya bahasa sarkasme di masyarakat sekarang ini menjadi bukti bahwa gaya bahasa sarkasme sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan bahasa. Di satu sisi sarkasme dapat mempengaruhi dan mengubah sikap seseorang. Di sisi lainnya, seseorang mempengaruhi citra gaya bahasa sarkasme, tergantuung



7



bagaimana cara ia mengaplikasikan sarkasme dalam pergaulan sehariharinya. Dari pembahasan yang telah disampaikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat penyimpangan dalam penggunaan bahasa di media sosial. Hal itu terlihat dari banyaknya penggunaan majas atau gaya bahasa sarkasme. Biasanya, gaya bahasa sarkasme sengaja digunakan oleh penutur untuk mengekspresikan rasa benci, tidak suka, atau untuk menghina, mempermalukan, merendahkan, atau melakukan serangan verbal terhadap seseorang. Ungkapan sarkastis dalam media sosial itu menunjukkan adanya ketidaksantunan pengguna media sosial dalam berbahasa.



8



DAFTAR PUSTAKA



https://mti.binus.ac.id https://www.kompasiana.com http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id http://repositori.kemdikbud.co.id http://repositori.uin-alauddin.ac.id



9