Contoh Literature Review Budarma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR PELAYANAN ANTENATAL CARE: LITERATURE RIVIEW Darmayanti1, Restuning Widiasih2, Ermiati2 Mahasiwa Program Magister Keperawatan 1, Dosen Fakultas Keperawatan2 Email : [email protected]



ABSTRAK



Latar Belakang: Pelayanan maternal yang diselenggarakan oleh sebuah Rumah Sakit meliputi pelayanan antenatal, intranatal dan postnatal. Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan yang ditujukan bagi ibu hamil yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi segera apabila ada masalah kehamilan. ANC merupakan upaya preventif, sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan diri dalam menjalani kehamilan mengenali komplikasi serta mengambil keputusan dengan cepat untuk masalah yang ditemui, namun rata-rata ibu hamil belum memeriksakan kehamilannya sesuai standar yang diberikan yaitu minimal 4 kali kunjungan tiap trimester. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang standar pelayanan ANC di Rumah Sakit dari berbagai sumber informasi. Metode: Pencarian artikel melalui database elektronik, google scholar dan PubMed dengan kata kunci dalam bahasa inggris“pregnancy, antenatal care, prenatal care, health service” dalam bahasa Indonesia “kehamilan, standar antenatal care, pelayanan kesehatan” ditemukan 1311 artikel (google scholar 1060 dan PubMed 251). Artikel terpilih melalui screening berdasar kriteria inklusi memiliki konten utama standar pelayanan ANC, penelitian tahun 2013-2018 dan fulltext, penelitian qualitatif dan quantitatif, selanjutnya 10 artikel terpilih kemudian di analisis menggunakan tool critical appraisal,, untuk mengetahui kualitas dari artikel tersebut. Hasil: Berdasarkan hasil literature riview komponen dalam pelaksanaan pelayanan ANC meliputi : 1) Identifikasi resiko pada kehamilan, 2) Pencegahan dan manajemen penyakit penyerta kehamilan, 3) Pemantauan kesejahteraan janin, 4) Pendidikan dan promosi kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga. Kesimpulan: Pelayanan kehamilan melaui ANC dari berbagai sumber yang ada, meliputi layanan pada ibu dan keluarga, pemeriksaan janin, akan tetapi konseling dan partisipasi keluarga masih minim, tidak semua artikel menyertakan peran keluarga dalam layanan ANC. Saran: Perlu pengembangan layanan ANC yang berbasis keluarga karena di Indonesia kehamilan identik dengan proses perkembangan keluarga. Kata kunci : kehamilan, standar antenatal care, pelayanan kesehatan



PENDAHULUAN



Program pelayanan bidang maternal diarahkan untuk meningkatkatkan derajat dan kemandirian keluarga dalam memelihara Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dalam keluarga ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan menentukan apakah pelayanan kesehatan suatu negara telah berjalan baik. Indikator keberhasilannya antara lain ditentukan oleh angka mortalitas dan morbiditas, angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Desain pelaksanaannya, melalui berbagai strategi dan aktivitas untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Anak (AKA), antara lain melalui peningkatan program upaya kesehatan perorangan, program upaya kesehatan masyarakat, program pencegahan dan pemberantasan penyakit dan program promosi kesehatan. (Rencana Startegis Kementerian Kesehatan RI, 2015-2019). Profil kesehatan Indonesia



tahun 2017 menyebutkan bahwa penurunan Angka



Kematian Ibu (AKI) telah terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2012 menunjukan kembali peningkatan menjadi 359 dan kembali turun pada tahun 2015 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) 22/1000 kelahiran hidup. Hal tersebut merupakan tantangan yang cukup berat dalam pencapaian target program Suitainable Development Goals (SDGs) yaitu pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Faktor penting yang berkontribusi terhadap kematian ibu dan bayi adalah pelayanan obstetric pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dalam bidang maternal adalah Rumah Sakit (RS), yang merupakan fasilitas kesehatan sebagai tempat tujuan rujukan dari fasilitas pelayanan dasar seperti Puskesmas. Dalam bidang maternal RS memiliki peran yang sangat startegis dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Pelayanan bidang maternal yang diselenggarakan oleh sebuah Rumah Sakit meliputi pelayanan antenatal, intranatal dan postnatal. Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan yang ditujukan bagi ibu hamil yang



bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi segera apabila ada masalah kehamilan. ANC merupakan upaya preventif, sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan diri dalam menjalani kehamilan mengenali komplikasi serta mengambil keputusan dengan cepat untuk masalah yang ditemui, namun belum semua standar pelayanan dilaksanakan sesuai program yang telah di tetapkan sehingga hal ini akan berdampak pada pemilihan ibu dalam persalinan. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maeni, 2012 yang menyatakan bahwa terdapat asosiasi yang positif antara pemanfaatan antenatal yang adekuat dengan persalinan di fasillitas kesehatan, dimana ibu dengan ANC adekuat 6,6 kali untuk bersalin di fasilitas kesehatan sedangkan ibu dengan ANC in adekuat berpeluang 2,8 kali lebih besar untuk bersalin di fasilitas kesehatan. Selanjutnya ANC akan mampu meningkatkan pengetahuan ibu untuk mengenali kehamilan dengan resiko tinggi. Sebuah Penelitian yang dilakukan pada 44 orang ibu hamil menunjukan hasil bahwa frekuensi ANC mempunyai hubungan yang signifikan dengan pengetahuan tentang resiko tinggi kehamilan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko kehamilan akan semakin meningkatkan frekuensi ANC (Kusumawati, 2015). Penilaian keberhasilan ANC dapat dilihat dari cakupan K1dan K4. K1 merupakan jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali dibandingkan dengan sasaran ibu hamil pada suatu daerah dalam satu tahun. Sedangkan K4 merupakan kunjungan ibu hamil yang telah melakukan kunjungan minimal 4 kali tiap trimesternya (Kemenkes RI, 2016). Untuk keseluruhan cakupan K1 dan K4 di wilayah Indonesia rata-rata ibu hamil masih belum memeiksakan sesuai standar, hal ini ditunjukan oleh data bahwa pada tahun 2015 cakupan K1 mencapai 95,75% dan K4 87,48% (Riskesdas, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang standar pelayanan ANC dari berbagai sumber informasi, yang merupakan salah satu



METODE PENELITIAN



Langkah-langkah dalam melakukan literature riview pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.



Menentukan topik literatur, literature riview ini berfokus pada informasi yang berkaitan dengan standar pelayanan Antenatal Care baik di dalam negri maupun luar negri.



2.



Menemukan dan mencari sumber pustaka dari sumber yang berasal, pedoman atau standar dari Kementerian Kesehatan, WHO, dan jurnal penelitian.



3.



Memilih sumber yang paling relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian.



4.



Meringkas dalam bentuk hasil dan kemudian dilakukan pembahasan tentang temuan dari sumber yang telah diperoleh. Pencarian artikel melalui database elektronik, google scholar dan PubMed dengan kata



kunci dalam bahasa inggris“pregnancy, antenatal care, prenatal care, health service” dalam bahasa Indonesia “kehamilan, standar antenatal care, pelayanan kesehatan” ditemukan 1311 artikel (google scholar 1060 dan PubMed 251). Artikel terpilih melalui screening berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan. Adapun kriteria inklusi yang ditetapkan dalam pemilihan artikel adalah sebagai berikut : 1) Penelitian yang memiliki konten utama standar pelayanan Antenatal Care (ANC), 2) Artikel dengan penelitian 5 tahun terakhir 2013-2018 dan fulltext 3) Penelitian qualitatif dan quantitatif. Berdasarkan kriteria inklusi terpilihlah 10 artikel kemudian di analisis menggunakan tool critical appraisal dan SPIDER, untuk mengetahui kualitas dari artikel tersebut.



HASIL Berdasarkan 10 artikel yang terpilih 5 berjenis penelitian kuantitatif dan 5 berjenis penelitian



kuantitatif. Tahun publikasi yang diambil sesuai dengan metode yang digunakan yaitu tahun 2013-2018.



No



1



Nama Peneliti dan Tahun Anna Mieke, Martha Irene Kartasurya, Sutopo Patria Jati, 2013



Judul



Research type Kualitatif



Analisis Implementasi Program Pelayanan Antenatal Terpadu pada Ibu Hamil dengan Malaria di Puskesmas Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara



Sampel



Informan utama adalah bidan desa berjumlah 2 orang dan Informan triangulasi berjumlah 8 orang terdiri dari kepala puskesmas, bidan koordinator, kepala seksi kesehatan keluarga, kepala seksi P2M dan ibu hamil dengan malaria



Tekhnik Sampel Purposive sampling



Design



Hasil



Deskriptif analitik Pengumpulan data dilakukan dengan (indepth interview).Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode content analysis menggunakan pedoman wawancara dan lembar observasi



Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan antenatal terpadu malaria pada ibu hamil belum dilaksanakan oleh bidan sesuai dengan pedoman penanganan dan pencegahan malaria pada ibu hamil. Hal ini dipengaruhi kurangnya tenaga bidan dan belum adanya SOP yang jelas dan banyak bidan yang belum mengikuti pelatihan tentang pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil. Komunikasi pemberi informasi tentang pelayanan antenatal terpadu pada ibu hamil dengan malaria melalui pimpinan, tenaga bidan untuk melaksanakan pelayanan antenatal terpadu malaria masih kurang. Disposisi sikap bidan ditunjukkan dengan keinginan dan kemauan dalam mensosialisasikan pelayanan antenatal terpadu malaria. Namun dalam pemberian OAM, bidan masih ragu karena pernah mengalami kematian ibu hamil dengan malaria yang diberi OAM. Belum adanya SOP dan pelatihan sudah diberikan tetapi belum semua bidan mengikutinya. Standar asuhan antenatal yang digunakan 1).Timbang berat badan/Tinggi Badan,



yaitu:



2).Ukur tekanan darah. 3). Ukur tinggi fundus uteri, 4). Tetanus Toxoid, 5). Pemberian tablet besi, 6). Test laboratorium sederhana, 7). Temu wicara. 2



Wanda Jaya Purnama



Kualitatif Analisis Pelaksanaan Program Antenatal Care di Puskesmas



Kepala Puskesmas, pemegang program KIA, ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan 4 kali, ibu hamil dengan pemeriksaan



Purposive Sampling



Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen



Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan pelayanan antenatal yang tidak tercapai sesuai dengan target yang sudah ditetapkan disebabkan oleh beberapa hal yaitu diantaranya sikap sebagian petugas yang tidak ramah kepada pasien, belum bagusnya fasilitas USG yang dimiliki Puskesmas, lama dalam proses pendaftaran, serta kurang efektifnya program koin kepuasan untuk



No



Nama Peneliti dan Tahun



Judul



Research type



4



Lisa Marniyati, Irsan Saleh, Bambang B. Soebyakto, 2016



Rista NovitaSari, Yanti, Mei Muhartati, 2017



Design



Kualitatif



8 (delapan) orang bidan (koordinator dan KIA) di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang, 4 (empat) orang Kepala Puskesmas di tempat bidan tersebut bertugas, 8 (delapan) orang ibu hamil dan 2 (dua) orang dokter spesialis Kebidanan RSMH



Purfosive sampling



Penelitian dilakukan sejak 30 Maret sampai dengan 30 Mei 2015 dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.



Kualitatif Fenomenol ogi Rapid Asessment Procedure



8 informan (Bidan Koordintaor, Dokter Umum, Farmasi, Dokter Gigi, Laboran, Ahli Gizi, Kepala Puskesmas



Purfosive sampling



Tekhnik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi



Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang



Kelengkapan Sarana dan prasarana ANC Terpadu dalam Deteksi Dini Penyakit



Tekhnik Sampel



kehamilan 1 kali, dan ibu hamil yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan



Ciputat Timur Tahun 2015



3



Sampel



Hasil



mengetahui seberapa jauh kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah di berikan. Adapun Standar Pelayanan yang di Analisis Di Puskesmas Ciputat Timur meliputi input proses dan Output. Sebagai panduan standar pelayanan ANC digunakan panduan Antenatalcare terpadu dari Kemenkes. Hasil analisis menunjukkan bahwa belum semua bidan mendapatkan pelatihan atau sosialisasi pelayanan antenatal, bidan mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan pelayanan antenatal sesuai standar, belum semua bidan mematuhi standar pelayanan antenatal yang sudah ditetapkan, masih terdapat sarana dan prasarana yang belum memadai untuk melakukan pelayanan antenatal sesuai standar, bidan telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai deteksi risiko dan mampu melakukan deteksi risiko pada ibu hamil. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa Pelayanan antenatal dinilai berkualitas apabila telah memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu 10 T (timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/ LiLa), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus bila diperlukan, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan laboratorium sederhana (rutin/khusus), tatalaksana/penanganan kasus, temu wicara/ konseling) Komponen input yang belum dilaksanakan adalah pelatihan ANC Terpadu, untuk petugas kesehatan yang terlibat, untuk proses yang menjadi kendala adalah kurangnya kerjasama antara BPM dan Puskesmas, outputnya adalah puskesmas mendeteksi 12% penyakit penyerta dari 501 yang melakukan ANC Terpadu Puskesmas. Jenis pemeriksaan yang belum dilakukan sesuai panduan ANC Terpadu di KIA adalah pengukuran Suhu Tubuh, USG Sendiri, Pemeriksaan HBSAg.



No



Nama Peneliti dan Tahun



Judul



Research type



Sampel



Tekhnik Sampel



Design



Hasil



Tingkat pemanfaatan antenatal dinilai menggunakan modifikasi Adequacy of Prenatal Care Utilization merupakan index yang mengukur waktu untuk memulai perawatan dan rasio kunjungan yang diamati. Kecukupan konten perawatan antenatal untuk menilai kepatuhan terhadap perawatan rutin berdasarkan pedoman lokal.



Penggunaan perawatan antenatal intensif atau "memadaiplus" sebagaimana didefinisikan oleh indeks yang dimodifikasi tercatat lebih dari setengah wanita berisiko rendah. Di sisi lain, ada 26% dari wanita berisiko tinggi tanpa pemanfaatan ANC intensif yang diharapkan. Risiko tinggi selanjutnya yaitu pada wanita dengan level pendidikan yang rendah cenderung memiliki tingkat pemanfaatan perawatan antenatal yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi (OR = 0,20, P = 0,003). Setengah dari semua wanita memiliki