Daftar Istilah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Aulia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRODUCTION FLEET MATCHING



: Kesesuaian alat loading terhadap unit hauling sehingga siklus kerja berjalan secara optimal



FLEET



: Sekumpulan armada produksi. Misalnya terdiri dari Excavator, Truck dan alat pendukung bulldozer, grader dll



RITASE



: Waktu edar yang diperlukan oleh unit untuk melakukan satu kali rotasi



CYCLE TIME



: Waktu edar yang diperlukan oleh unit untuk melakukan satu kali siklus atau satu perputaran kerja



FRONT LOADING



: Titik lokasi pengambilan Overburden atau Coal



DISPOSAL



: Area pembuangan di Pit



STOCKPILE



: Tempat penyimpanan batubara



HAULING



: Aktivitas DT bermuatan dari Front ke Disposal



TRAVELING



: Aktivitas DT kosongan dari Disposal ke Front



CRUSHER



: Pemecah batubara menjadi bagian lebih kecil



DUMPING LIMITER



: Alat pembatas DT dumping di Disposal



CLEANING COAL



: Pembersihan permukaan lapisan permukan batubara dari material non batubara



COAL GETTING



: Pengambilan batubara siap di loading



HAULING CONTROL ROOM



: Ruang control untuk unit coal yang sedang beroperasi



BUNDWALL



: Dinding pembatas / tanggul pengaman



GRADE COAL



: Kualitas batubara sesuai kandungan belerang dan abunya



FIXED ASH



: Abu bawaan yaitu batubara yang berasal dari anorganik dan tidak dapat dipisahkan dari batubara



FLAMMABLE COAL DUST



: Debu batubara halus yang dapat terbakar spontan. Terjadi baik dari proses produksi, pengangkutan dan penggerusan



FLY ASH



: Butiran halus yang lepas akibat pembakaran batubara



FLY ROCK



: Batuan terbang akibat peledakan lapisan penutup batuan lainnya



FREE ASH



: Butiran serpihan dari lapisan pengotor dalam lapisan batubara



BACKHOE



: Alat gali mekanis pengeruk material kearah operator. (Terbalik dg shovel) Lebih baik dan lebih supel untuk pengambilan batubara



BAND



: Lapisan tipis pada lapisan batubara atau batuan lainnya



ROM COAL



: Batubara hasil penambangan belum mengalami proses lebih lanjut



WASTE DUMP



: Nama lain disposal



ROM STOCKPILE



: Proses penumpukan batubara yang diatur dengan ketentuan tertentu



MUD



: Lumpur



MUD POND



: Kolam penampungan lumpur



CLAY



: Tanah Lempung



SAND STONE



: Batu Pasir



FINE COAL TRAP



: Tempat penampung dan pemisah batubara halus dengan air



TOPSOIL



: Tanah pucuk yang mengandung hara humus dengan ketebalan 0,5 m dari permukaan tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi



SUBSOIL



: Tanah dibawah lapisan Top Soil tetapi diatas Overburden



WASTE



: Material yang tidak dipakai atau material pengotor lapisan batubara yang terdiri dari Topsoil, Subsoil, Overburden, Interburden, Material lumpur, Dirty coal dan Parting



PRODUCTIVITY



: Kapasitas produksi per jam



DIGGING



: Penggalian material



RIPPING



: Penggaruan / Pemberian / Loosening material dengan alat berat



PLANT DELAY



: Waktu hilang yang dapat dikontrol atau dibatasi oleh tindakan manusia seperti rest time, refuelling, move unit karena blasting



IDDLE



: Waktu hilang yang tidak dapat dikontrol manusia seperti hujan, kabut dll



READY



: Unit yang siap untuk dioperasikan



BACKLOG



: Pemeriksaan unit yang ditemukan indikasi kerusakan tetapi unit masih dapat dioperasikan



BREAK DOWN : Unit tidak dapat berfungsi sebagaiman mestinya akibat kerusakan system CHECK TIME



: Lembaran form berisi daftar komponen dicek



LEAD TIME



: Lamanya waktu maintenance



MECH AVAIBILITY



: Kesiapan unit untuk dapat beroperasi



OIL TRAP



: Tempat penampung dan pemisah oli, air dan lumpur



SWL



: Kemampuan beban alat angkat



LIFTING



: Proses pengangkatan beban



EGI



: Klasifikasi alat berat



UNDERCARRIAGE



: Kerangka penggerak bagian bawah



DEMARKASI



: Isolasi area agar yang tidak berkepentingan tidak masuk area berbahaya



LOTO



: Lock Out Take Out. Penguncian box loto untuk memutus pasokan energi unit



PAP



: Program Analisa Pelumas



PPM



: Program Pemeriksaan Mesin



PPU



: Progran Pemeriksaan Undercarriage



WASHING PAD : Tempat air bersih untuk pencucian mata yang terkena iritasi dan untuk cuci tangan



SUPPLY MANAGEMENT WORK ORDER



: Perintah kerja



WAREHOUSE REQUETITION



: Permintaan thd barang di warehouse



STOCK ON HAND



: Barang yang ada di Warehouse



NON SOH



: Barang yang tidak ada di warehouse



VENDOR HAND STOCK : Stock barang tersedia dari vendor FMC



: Unit maintenance dari pihak ketiga



FIFO



: First In First Out bahan pertama masuk akan menjadi pertama yang akan digunakan



HOUSE KEEPING



: Penyimpanan barang yang ada di Warehouse



ENGINEERING LONG TERM



: Perencanaan jangka panjang untuk suatu area tambang lebih dari 3 bulan



SHORT TERM



: Perencanaan jangka pendek baik harian, mingguan, bulanan



MINE PLAN : Aktifitasnya berfungsi dan bertanggung jawab thd pembuatan dan pengendalian dokumen perencanaan tambang baik setting target produksi maupun design penambangan SLOPE



: Kemiringan dari suatu lereng yang telah dibuat



CREST



: Kepala slope atau bagian atas slope



TOE



: Kaki slope atau bagian bawah slope



CREST TOE



: Pertemuan antara kepala dan kaki slope



BENCH



: Area datar pada front atau teras jenjang yang memanjang



SURFACE



: Luas permukaan kontur tanah



JOINT SURVEY : Pengukuran dan pengambilan data secara bersamaan baik contractor dan customer INVOICING



:



STAKE OUT



: Penentuan titik lokasi dengan tanda tertentu atau patok sesuai rencana



DIP



: Kemiringan pada pelapisan batuan



DOWN DIP



: Sejajar atau searah dengan kemiringan lapisan batubara atau bahan galian



FRAME DISPOSAL



: bagian luar dari tiap level disposal sebagai counter bagian tengah disposal



END WALL



: Dinding batas akhir dari penambangan



EXPOSE



: Lapisan batubara fresh yang baru terbuka karena pengupasan overburden



ROOF



: Lapisan paling atas batubara



FLOOR



: Bagian paling bawah lapisan batubara



FREE FACE



: Bidang bebas atau batas antara material asli dan material yang sudah diambil baik overburden atau coal



BCM



: Bank Cubic Meter tanah asli/insitu



LCM



: Loose Cubic Meter volume tanah terurai / gembur



CCM



: Compact Cubic Meter tanah padatan



GRADE JALAN : Presentasi kemiringan jalan INTERBURDEN : Lapisan tanah penutup yang terletak diantara dua lapisan batubara



STRIPPING RATIO



: Perbandingan jumlah kupasan volume Overburden yang harus dibongkar untuk



mendapatkan sejumlah mineral atau bahan tambang batubara CROSS FALL



: Kemiringan tepi jalan kemedian jalan menuju tali air



LOW WALL



: Dinding tambang pada sisi terdangkal atau singkapan ini bias terbentuk dari floor atau bench / floor



HIGH WALL



:Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam yang terdiri dari slope dan bench



BOUWPLANK



: Patok acuan untuk pembentukan slope



SUPER ELEVASI : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai sisi terluar jalan



MAIN HAULING ROAD GENERAL WORK



: Pekerjaan yang sifatnya umum untuk support pekerjaan tambang ( drainage, sloping, cleaning dll)



HAULING ROAD



: Jalan angkut OB atau Coal di area tambang



PIT



: Lokasi penambangan



PIT ROOM



: Blok batubara dipersiapkan sebagai cadangan tempat produksi batubara



UNDULATING



: Permukaan atau kondisi jalan yang tidak rata



TSMI



: Traffic safety management indeks



SLIPERY



: Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering dan unit dapat beroperasi



Unsurface Road Condition Indeks



: Jika hujan, tidak terjadi genangan air di jalan tak undulating



Road Performance Drainage Index



: Berhubungan dg drainage jalan, cross tali air, sodetan per 30m, lebar 1x bucket pc 300, kemiringan tali air 4%



Junction Condition Indeks



: Rambu-rambu persimpangan



Inner Drainage Condition Indeks



: Drainage In Pit Dewatering. Pengaturan jaringan drainase



All Waiter Road



: Jalan dapat digunakan disegala kondisi cuaca dan untuk jangka panjang



OVERGRADE



: Elevasi jalan lebih dari 8% unit Rigid dan 12% unit Artic



SUB GRADE



: Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi syarat kepadatan tertentu



WATER SPRAYING



: Penyiraman jalan, biasa dilakukan untuk mengurangi debu atau menjaga kelembaban jalan tertentu



PIT SERVICE DRAINAGE



: Aktivitas pencegahan air masuk ke tambang



DEWATERING : Aktivitas mengeluarkan air dari dalam tambang STOCKPILING



: Proses pemindahan barang berharga dari front loading ke stockpile



REHABILITASI



: Proses perbaikan / penghijauan / pemulihan / penanaman kembali hutan yang telah dieksplorasi



LIMING



: Proses pengolahan air asam tambang (pengapuran)



SUMP



:Area terendah atau paling dalam di Pit



SETTLING POND: Area penampungan air setelah dari sump / Kolam pengendapan CLEARING



: Kegiatan pembersihan permukaan tanah sebagai langkah sebelum pengupasan lapisan batubara



BRUSHING



: Pembersihan semak belukar dengan DZ 285



CUTTING



: Pemotongan pohon dengan diameter 30cm dg sinso



GRUBBING



: Pengangkatan akar pohon dengan PC 200



TOPSOIL REMOVAL



: Proses pengupasan topsoil dengan unit PC 800 dan Longarm (lumpur)



TOPSOIL REPLACING



: Proses pemindahan topsoil dari front loading ke stockpile ataupun disposal



PERIMETER DRAINAGE : Pencegahan air yang diluar tambang masuk ke area tambang SLOOPING



: Membuat dinding atau lereng ditambang menjadi landai



CHANGE SHIFT : Area pergantian shift PIT STOP



: Area berhentinya unit untuk pengisian bahan bakar dan pengecekan tyre



DRILLING AND BLASTING PREPARING AREA



: Penyiapan area untuk blasting



CORE DRILL



: Mesin bor putar



CORE HOLE



: Lubang bor sample batubara



CLEAN UP



: Membersihkan dan meratakan lokasi drilling sehingga siap dilakukan aktivitas drilling



SPACING



: Jarak antar lubang tembak dalam baris yang sama



BURDEN



: Jarak antar baris lubang tembak pertama dengan bidang bebas



MARKING



: Penandaan untuk titik lobang yang akan dibor



SONDING



: Pengukuran lubang yang akan diledakkan



PRIMING



: Penyatuan bahan peledak kedalam lobang



CHARGING



: Pengisian lubang dengan bahan peledak



GASSING



: Waktu tunggu untuk agar bahan peledak mengembang



STEAMING



: Penutupan lubang yang telah diisi bahan peledak



INHOLE DELAY : Kabel ledak tunda yang berada didalam lubang ledak SURFACE DELAY: Kabel ledak tunda yang berada diluar lubang ledak TIE UP



: Penyambungan Inhole delay dengan surface delay



FINAL CHECK



: Proses pengecekan menyeluruh thd rangkaian bahan yang akan diledakkan



SLEEP BLAST



: Kondisi siap ledak yang peledakannya dilakukan keesokan harinya



MISSFIRE



: Peledakan yang mangkir dan harus diledakkan kembali



OPERATION TRAINING DEVELOPMENT ATMP



: Annual Training Master Plan



EEP



: Evaluasi Efektifitas Pelatihan



OPERATOR PROBATION : Operator dalam masa pengawasan ditandai dengan bendera biru dan kuning SKILL UP



: Peningkatan skill operator dalam mengoperasikan unit



CROSS



: Alih fungsi operator dalam mengoperasikan unit



SUKO



: Setification Uji Kompetensi Operator



FPI



: Faktor Produksi Individu



TYRE LIFE TIME TYRE



: Masa umur tyre dapat digunakan



LIFE TIME



: Waktu masa pakai tyre yang direncanakan



PREMATURE LOSS



: Hilangnya masa pakai tyre kurang dari normal



RIM



: Velg unit



ASSEMBLING



: Pemasangan tyre dengan rim dan accessories



INSTALL



: Pemasangan tyre assembling ke unit



DISASSEMBLING



: Pemisahan tyre dengan rim dan accessories



PRESSURE



: Tekanan pada tyre



TYRE HANDLER



: Alat angkat untuk tyre



MIDLIFE



: Lifetime tyre depan telah selesai mencapai 3000-3500 jam kemudian dilepas dan dipasang pada bagian belakang unit yang scrap



SCRAP



: Tyre yang telah rusak dan tidak bias direpair kembali



TYRE RETREAT



: Tyre gundul dan diberi ulir baru



RETORQUE



: Pengecekan mur dan baut terkunci secara aman



LAINNYA LOST TIME INJURY



: Kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan jam kerja lebih dari 1x24 jam dan tidak lebih dari 36 jam



FATAL ACCIDENT



: Kecelakaan yang menyebabkan kematian dalam 1x24 jam setelah terjadi kecelakaan



NEAR MISS



: Kejadian hampir memnyebabkan kecelakaan yang tidak menimbulkan LTI dan Property Damage tetapi perlu adanya perbaikan