Danau Raksasa Di Gurun Sahara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Danau Raksasa di Gurun Sahara Oleh : Adyfa Ilham Ramadhan (NIM : 21100117120020)



Baru-baru ini sebuah penelitian mengemukakan sebuah hasil yang sangat mengejutkan. Ilmuwan pada penelitian tersebut mengemukakan bahwa dahulu Gurun Sahara merupakan sebuah danau air tawar yang sangat besar. Penelitian ini sebagaimana disampaikan oleh ilmuwan dari Royal Holloway, Birkbeck and Kings College, dan University of London yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Science. Tentu saja hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana mungkin gurun sekering itu dahulunya adalah sebuah danau dengan ukuran fantastis. Tapi sebelum menjelaskan lebih jauh alangkah baiknya jika mengenal Gurun Sahara terlebih dahulu. Sahara adalah gurun terbesar di dunia. Gurun ini membentang di sebagian besar Afrika utara. Luas gurun besar ini hampir sama dengan luas Amerika Serikat dan mencakup area sekitar 9 juta kilometer persegi. Luas Sahara sekitar 30 persen dari total luas tanah Afrika. Wilayah Sahara berada di antara beberapa negara, yakni Maroko, Aljazair, Tunisia, Mauritania, Mali, Niger, Chad, Senegal, Libya, Mesir, dan Sudan serta wilayah Sahara Barat. Nama “Sahara” berasal dari bahasa Arab yang berarti “padang pasir” atau “padang rumput.” Bagian lain dari Sahara memiliki nama yang berbeda-beda. Area tersebut meliputi Libya, Arab, dan gurun Nubia. Dari barat ke timur, Sahara membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Di utara, gurun ini bertemu dengan Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania. Gurun Sahara juga membentang ke selatan hingga Sungai Niger dan Danau Chad. Di sana gurun ini berpadu dengan daerah padang rumput yang disebut Sahel. Banyak orang membayangkan gurun Sahara adalah lautan pasir. Tapi pasir hanyalah sekitar 10 persen dari luas Sahara. Di beberapa daerah ada bukit pasir tinggi yang disebut erg. Di tempat lain ada dataran kerikil datar yang disebut regs. Ada juga dataran tinggi kering berbatu yang disebut hammadas. Di tempat



tersebut, palung sungai dan danau kuno yang kering dapat dilihat. Hal ini menandakan bahwa daerah Sahara tidak selalu berbentuk gurun. Namun sekitar 2500 SM, wilayah ini memang kering seperti sekarang. Wilayah Sahara sangat kering. Curah hujannya kurang dari 250 mm per tahun. Di bagian lain dari gurun curah hujannya kurang dari 25 milimeter setahun. Gurun ini juga sangat panas, suhu pada siang hari bisa lebih dari 38°C di musim panas. Sahara pernah mencatatkan suhu tertinggi di dunia (57,8°C), yakni di wilayah Libya. Malam hari lebih dingin. Kadang-kadang, suhu turun hingga di bawah titik beku. Di banyak titik Sahara terdapat oasis hijau. Di tempat ini, sungai kecil, mata air, atau sumur menyediakan air sehingga pohon-pohon palem serta tanaman lainnya dapat tumbuh dengan baik. Di tempat lain di padang gurun, terdapat sedikit tanaman yang jaraknya berjauhan. Hanya beberapa jenis hewan dapat bertahan dari panas siang hari Sahara, di antaranya adalah kadal dan ular. Mamalia yang hidup di padang Sahara adalah rusa, rubah, jerboa, kelinci, dan landak. Kalajengking, laba-laba, dan serangga juga hidup di sana. Tikus dan mamalia kecil lainnya bersembunyi di siang hari dan keluar pada malam hari saat udara dingin. Antelop gurun kecil hidup di beberapa bagian Sahara. Banyak spesies burung juga bermigrasi melewati Sahara. Sebagaimana yang dilansir dari Daily Mail, Gurun Sahara dahulunya adalah sebuah danau air tawar dengan nama Danau Mega Chad. Hal ini dibuktikan dengan berbagai penemuan fosil berupa hewan air dan peradaban manusia di pinggir danau. Danau Mega Chad memiliki ukuran sekitar 360.000 kilometer persegi atau setara dengan tiga kali lipat ukuran pulau jawa. Ukuran yang sangat fantastis bila dibandingkan sisa dari Danau Mega Chad yang berupa Danau Chad yang ukurannya hanya 355 kilometer persegi. Dan juga mengingat kondisi Gurun Sahara yang kering dengan suhu bahkan lebih dari 38°C. Pastinya, danau terbesar yang terletak di Afrika ini telah menunjukkan pada kita bila periode lembab di Afrika Utara berakhir sekitar 5.000 tahun yang lalu.



Debu yang berasal dari Danau Bodele, sebagai sumber debu terbesar di atmosfer, dimungkinkan belum mengering hingga 1.000 tahun yang lalu. Namun begitu, menurut Simon Armitage dari Departemen Geografi Royal Holloway, perubahan ini bahkan terjadi hanya dalam beberapa ratus tahun. Jauh lebih cepat dari anggapan sebelumnya. Untuk menganalisis kondisi Danau Mega Chad, hingga mengalami penyusutan, para peneliti ini menggunakan citra satelit terutama untuk memetakan garis ujung danau yang pernah terlihat sebelumnya. Mereka juga meneliti proses sedimentasi danau untuk memperhitungkan umur guna menghasilkan catatan sejarah danau sekitar 15.000 tahun yang lalu. Temuan ini sekaligus memberikan gambaran pada kita bagaimana hutan hujan Amazon tumbuh. Sebab, jutaan ton debu yang kaya akan nutrisi itu terbang melintasi Samudera Atlantik setiap tahunnya untuk membantu menyuburkan tanah dan hutan di kawasan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



http://banjarmasin.tribunnews.com/2015/08/09/ternyata-gurun-sahara-dahulu-adal ah-danau-yang-luas (diakses pukul 23.16 pada tanggal 20 November 2017) http://www.kembangpete.com/2014/03/23/mengenal-sahara-gurun-terbesar-di-du nia/ (diakses pukul 23.48 pada tanggal 20 November 2017) http://www.mongabay.co.id/2015/07/14/sahara-gurun-pasir-yang-dulunya-danau-r aksasa/ (diakses pukul 23.53 pada tanggal 20 November 2017)