Debby Siti Aryani 1904015033 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “Aldehid dan Keton ”



Dosen : Wati Sukmawati,M.pd Nama : Debby Siti Aryani Nim :1904015033



FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA Jakarta 2020



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kefarmasian, kita akan di pertemukan dengan berbagai macamlarutan, dan salah satu dari sekian banyak larutan tersebut adalah aldehid dan keton. Karena mempunyai gugus fungsi yang sama, maka dalam banyak hal,kedua senyawa ini mempunyai sifat yang sama terutama sifat fisiknya.Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil yang memiliki persamaan dan perbedaan baik dari segi sifat-sifat kimia, fisika dan kegunaan. Suatu aldehid memiliki satu gugus alkil atau aril dan satu hidrogen yang terikat pada karbon karbonil dengan rumus RCHO, sedangkan suatu keton mempunyai dua gugus alkil atau aril yang terikat pada karbon karbonil dengan rumus umum RCOR.Aldehid adalah senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yangterikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen. Keton adalah senyawa organikyang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandungatom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil. Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompoksenyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karboniladalah gugus yang sangat menentukan sifat kimia dari aldehid danketon. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lain. Aldehida dan keton keduanya mengandung gugus karbonil dan sering disebutsebagai senyawa-senyawa karbonil. Gugus karbonil menentukan sifat-sifat



kimia aldehida dan keton. Aldehida dan keton menunjukkan sifat-sifat yang mirip.Perbedaan struktur memberikan akibat sifat-sifat yang berbeda pula: (a) aldehida sangat mudah teroksidasi; (b) aldehida biasanya lebih reaktif daripada ketonterhadap adisi nukleofil (Sastrohamidjojo, 2011) Pada umumnya aldehida dan keton mempunyai titik didih lebih tinggidari pada lakena karena aldehida dan keton lebih polar dan gaya tarik dipoleantara molekul-mulekul besar. Namun aldehida dan keton titik didihnya lebihrendah daripada alkohol. Tidak seperti halnya alkohol, dua gugus karbonil tidakdapat menggandakan ikatan hidrogen (Sastrohamidjojo, 2011) 1.2 Tujuan •Membedakan senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan uji organeleptis,Uji Kelarutan,Uji Oksidasi,Uji Selliwanoff •Memahami reaksi yang terjadi selama uji organo leptis,Uji Kelarutan,Uji Oksidasi,Uji Selliwanoff



BAB II Metodelogi Praktikum 2.1 Alat  tabung reaksi  Pipet tetes  Plat Tetes 2.2 Bahan -Sampel aldehid  vanilin  4 dimetil aminobenzaldehid  Formaldehid -Sampel keton  seton asetil aseton  4 aminoacetophen 2.3 Prosedur kerja  Uji Organoleptis 1.Vanilin



= bau: Vanili, warna :putih



2.4- DAB



= bau : Harum, warna: abu-abu



3.Formaldehid = bau: Alkohol, warna: bening 4. Aceton



= bau : Menyengat, warna:bening



5. Acethyl Aceton



= bau: menyengat, warna: kuning jernih



 Uji kelarutan dan keasamaan 1.Vanilin (Q.S) + AQ dest (10 tetes) = sukar larut (Ph 5) 2.4-DAB (Q.S) + AQ dest (10 tetes) = sangat sukar larut (Ph 7) 3. Formaldehid + 3 tetes + AQ dest (3 tetes) = agak sukar larut (Ph 6) 4. Aceton + 3 tetes + AQ dest (1 tetes) = mudah sukar larut (Ph 6) 5. Acethyl Aceton + 3 tetes + AQ dest (10 tetes) = sukar larut (Ph 4)



BAB III Hasil dan Pembahasan Nama



: Debby siti aryani



Hari/tanggal : Rabu,01-04-2020 Prosedur Singkat dan Hasil Pengamatan : 1) Uji organoleptis No



Sampel



Bentuk



Bau



Warna



1.



Vanilin



Serbuk



Vanila



Putih



2.



4 -DAB



Serbuk



Tidak berbau



Abu-abu



3.



Formaldehid



Cair



Bau alkohol



Bening



4.



Aceton



Cair



Bau alkohol



Tidak berwarna



5.



Acetyl aceton



Cair



Bau alkohol



Kuning



 Uji kelarutan dan keasamaan 1.Vanilin (Q.S) + AQ dest (10 tetes) = sukar larut (Ph 5) 2.4-DAB (Q.S) + AQ dest (10 tetes) = sangat sukar larut (Ph 7) 3. Formaldehid + 3 tetes + AQ dest (3 tetes) = agak sukar larut (Ph 6) 4. Aceton + 3 tetes + AQ dest (1 tetes) = mudah sukar larut (Ph 6) 5. Acethyl Aceton + 3 tetes + AQ dest (10 tetes) = sukar larut (Ph 4)  Reaksi oksidasi 1.vanilin (3tts/QS) + KMnO4 (3tts) coklat (+) teroksidasi 2.4-DAB (3tts/QS) + KMnO4 (3tts) merah bata (+) teroksidasi



3.formaldehid (3tts/QS) + KMnO4 (3tts) coklat (+) teroksidasi 4.aceton (3tts/QS) + KMnO4 (3tts) ungu(-) tidak teroksidasi 5.acetyl aceton (3tts/QS) + KMnO4 (3tts) terbentuk 2 lapisan coklat&ungu  Reaksi selliwanoff 1.vanilin (3tts/QS) + Pecorcin (qs) + HCl (5tts) terbentuk 2 lapisan(jingga,coklat) + alkohol terbentuk cincin jingga 2.4- DAB (3tts/QS) + Pecorcin (qs) + HCl (5tts) terbentuk 2 lapisan(ungu,coklat) + alkohol terbentuk cincin bening 3.formaldehid (3tts/QS) + Pecorcin (qs) + HCl (5tts) terbentuk 2 lapisan(putih,pink) + alkohol tidak terbentuk cincin 4.Aceton (3tts/QS) + Pecorcin (qs) + HCl (5tts) terbentuk 2 lapisan(jingga,merah) + alkohol 5.Acetyl Aceton 3tts/QS) + Pecorcin (qs) + HCl (5tts) terbentuk 2 lapisan(coklat,kuning) + alkohol terbentuk cincin jingga



Reaksi Umum  Uji Organoleptis 1.Vanilin OH



OCH3 CHO



( 4 – Hidroksida – 3 metoksi benzildehid )



2.(4 – Dimetil Amino Benzildehid) CHO



N CH3



3.Formaldehid O



H-C-H



(Metanol) 4.Aceton



O



CH3 - C - CH3



(Propanon)



CH3



5.Acethyl Aceton O



O



CH3 - C - CH2 - C - CH3



(Pentana – 2,4 – dion)  Uji Kelarutan dan Keasaman 1.Vanilin + AQ.dest OH



OH



HO HO



OCH3



OCH3



HO



+ H2 O =



CHO



(Sangat sukar larut ) 2.4-DAB + AQ dest CHO OH



HO HO



N CH3



CH3



HO



+ H2O



=



(Sangat sukar larut)



OCH3



3.Formaldehid + AQ dest HO



O



OH



C H-C-H



+ H2 O =



H



H



(Agak Sukar Larut) 4.Aceton + AQdest OH O



CH3 - C - CH3 CH3 - C - CH3



OH



+ H2 O = (Mudah Larut)



5. Acethyl Aceton + AQdest O



OH



O



OH



CH3 - C - CH2 - C - CH3 CH3 - C - CH2 - C - CH3



OH



+H2O =



OH



(Sukar Larut )  Reaksi Oksidasi 1.



Vanilin + KMnO4 = coklat teroksidasi



2.



OH



OH



OCH3



OCH3 CHO



C



HO



+ KMnO4 =



O



+ MNo2



2.4- DAB + KMnO4 = coklat teroksidasi CH3



CH3



O



N



CH3



O



CH3



O



CH



+ KMnO4 =



OH - C



+ Mno2



3.Formaldehid + KMnO4= coklat endapan O



O



H-C-H



H-C-H



+ KMnO4 =



+ MnO2



4. Acethyl Aceton + KMnO4 = coklat endapan O



O



CH3 - C - CH2 - C - CH3



+ KMnO4 = tidak teroksidasi



5.Aceton + KMnO4 = coklat endapan O



CH3 - C - CH3



+ KMnO4 = tidak teroksidasi



 Reaksi Seliwanoff 1.Vanilin+ resorcin + HCL + 2 Lapisan (merah tua,merah jenuh) +amylalkohol = terbentuk cincin



OH



OCH3



+ C6O+HCL+CH3+CH3-CH2 - CH2 - CH2 - CH2 –OH =



CHO



OH



CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3



H3CO



2.4- DAB + resorcin + HCL + 2 Lapisan (ungu tua,ungu muda ) +amylalkohol = terbentuk cincin OH



CH3 O CH3



O CH



+



OH



+HCL+CH3+CH3-CH2 - CH2 - CH2 - CH2 –OH =



CL O



CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3



3.Formaldehid + resorcin + HCL + 2 Lapisan (Pink,ungu) +amylalkohol = terbentuk cincin



OH



O



H-C-H



OH



+



+ HCL+CH3+CH3-CH2 - CH2 - CH2 - CH2 –OH =



O



H3C



CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3



O



4.Acethyl Aceton + resorcin + HCL + 2 Lapisan (Pink,ungu) +amylalkohol = terbentuk cincin OH



O



O



CH3 - C - CH2 - C - CH3



+



OH



+ HCL+CH3+CH3-CH2 - CH2 - CH2 - CH2 –OH =



CL



CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 + H20



5.Aceton + resorcin + HCL + 2 Lapisan (coklat tua,kuning keruh) +amylalkohol = terbentuk cincin



OH



O



H-C-H



+



OH



+ HCL+CH3+CH3-CH2 - CH2 - CH2 - CH2 –OH =



CL



CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 + H20



Pembahasan Aldehid dan keton merupakan dua dan Sekian banyak senyawa organik yang memiliki kandungan gugus karbonil. jika kedua gugus ini menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon maka senyawa itu dinamakan vektor. jika salah satu dari kedua kubus tersebut adalah hidrogen maka senyawa tersebut adalah golongan aldehid Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah Golongan aldehid 1.vanilin 2.4-bab 3.formaldehid Golongan keton 1.Aseton 2.Acetyl aseton a Vanilin merupakan suatu aldehida fenolat, senyawa organik dengan rumus molekul C8H8O3.Kubus fungsionalnya meliputi aldehida dan eter dan fenol.Vanilin merupakan komponen utama hasil ekskresi dari biji vanilla,vanilla mengandung senyawa kimia vanilin yang memberikan aroma khas vanillin,dijual dalam bentuk biji,biji serbuk dan cairan



ataupun massa serbuk berupa putih atau kecoklatan dengan tekstur yang agak kasar memiliki sifat kelarutan sukar larut dalam air larut dalam air panas mudah larut dalam etanol 95% dan eter dan dalam larutan alkali hidroksida larutan gliserol b 4-DAB merupakan senyawa dari golongan aldehid yang memiliki rumus molekul CH3 2 m c 6 h pemberian untuk dimetilaminobenzaldehid merupakan serbuk hablur, putih atau kuning pucat kelompok dimetilaminobenzaldehid memiliki kelarutan mudah larut dalam etanol 95% dan praktis tidak larut dalam air formaldehid disebut dengan metal atau formalin merupakan aldehida dengan rumus kimia H2O dalam bentuk gas atau cair dikenal sebagai formalin atau padatan padatan yang dikenal oleh sebab itu formaldehid bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon formaldehid merupakan gas tidak berwarna dan mudah larut dalam air aseton adalah the town yang yang paling penting, merupakan cairan volatil dan mudah terbakar titik a setelah memiliki bau khas dan bercampur dengan air dan 95% dengan eter dan kloroform membentuk larutan jernih memiliki rumus molekul CH3)2CO aseton adalah senyawa organik dengan rumus CH3COOH 2 co3 senyawa-senyawa ini adalah cairan tidak berwarna dikelompokkan sebagai 1-3 the town dan berbau harum memiliki kelarutan yang tinggi larut dalam air bercampur dengan etanol 95%, kloroform dan eter



kesimpulan dan hasil pengamatan dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa 1 formaldehid dan aseton memiliki kelarutan yang baik dalam air 2 aldehid atau formaldehid teroksidasi oleh kmno4 dalam bentuk endapan reaksi oksidasi membentuk endapan coklat 3 keton atau aseton pada pereaksi uji seliwanoff membentuk dua lapisan yaitu berwarna coklat tua dan kuning keruh serta terbentuk cincin begitu pula dengan asetil aseton 4 pada uji organoleptis tercium aroma ke bawah seperti flanel yang berwarna putih sangat sukar larut dan mengandung PH 5 pada uji keasaman sehingga disebut asam 5 pada uji kelarutan dan Rasamala sebagian besar larut dalam 10 tetes aquades kecuali formaldehid dan aseton yang larut dalam 3 tetes tetes serta mengandung PH 4 sampai 7 sehingga larutan larutan yang diuji mengandung asam 1)



Uji kelarutan dan pH (keasaman)



Kelarutan dari 5 sampel : a.



Vanilin : sukar larut dalam air, larut dalam air panas,mudah larut dalam



etanol 95% p-eter dalam p dan dalam larutan alkali hidroksida,larut dalamgliserolp b.



4-DAB : praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol 95% p



c.



Formaldehid : dapat bercampur dengan air dan etanol 95% p



d.



Aceton : dapat bercampur dengan air, dengan etanol 95%, dengan eter p dan



dengan kloroform p membentuk larutan jernih



e.



Acetyl aceton : larut dalam air dapat bercampur dengan etanol 95% dengan



kloroform p dan dengan eter p Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji kelarutan untuk sampel vanilin dan 4DAB tidak larut dalam air, formaldehid terlarut dalam air yaitu pada tetesan kelima sedangkan untuk sampel aseton dan asetil aseton larut dalam air yaitu pada tetesan 10 tetes. hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan literatur pada fi ke-3. Adapun uji keasaman hasil yang diperoleh pH yang bersifat asam yaitu vanilin, 4-DAB, formaldehid dan acetyl aseton sedangkan aseton bersifat netral. Dalam praktikum kali ini dilakukan uji reaksi umum dalam membedakan senyawa golongan aldehid dan ketonaldehid dan keton 1. uji organoleptik uji organoleptis atau uji indra atau uji sensori sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk uji yang dilakukan untuk mengamati warna bentuk aroma bau dari 5 sampel yang digunakan dilakukan dengan cara memasukkan 5 sampel keadaan ke dalam masing-masing tabung reaksi untuk dilakukan pengamatan Adapun hasil didapati A.Vinili merupakan ini terbuat dari biji vanili B.4-dab berbentuk keping kecil berwarna abu-abu dengan Dengan memiliki bau seperti susu coklat Walaupun sebagian kelompok dimetilaminobenzaldehid memiliki warna kuning pucat C.Formaldehid, berbentuk cairan dengan berwarna bening dengan aroma yang agak menyengat D.Aseton merupakan cairan berwarna bening dengan bau wangi



E Acetyl aseton merupakan cairan berwarna kuning dengan memiliki Bau seperti balon tiup



2. Uji kelarutan digunakan untuk mengetahui zat organik dalam beberapa pelarut dan untuk mengetahui golongan suatu zat organik berdasarkan kelarutannya kelarutan suatu zat tergantung pada sifat zat seperti dilihat dari molekul pelarut temperatur dan tekanannya. pelarut yang digunakan yaitu Air zat organik yang mudah larut dalam air yakni aseton. Hal ini dikarenakan aseton dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan sedangkan zat organik yang mudah larut dalam air pada tetes ke-1 untuk zat organik yang memiliki kelarutan formaldehid dan aseton yang mudah larut dalam tetes ke 3 dan 1 Selain itu dilakukan pengujian tingkat keasaman dari semua Dan didapatkan tingkat ke asaman sampel berkisah PH 4 sampai 7 menuju ke larutan bersifat asam 3. Uji Selliwanof sebuah reaksi uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa. ketosa dibedakan dari aldose via gugus fungsi keton atau aldehid gula. jika gula tersebut mempunyai gugus keton ialah ketosa jika mengandung gugus aldehid ialah aldosa uji ini berdasarkan fakta bahwa ketika dipanaskan lebih cepat terhidrasi fungsi penambahan resorcin dan HCL karena HCL dalam pereaksi seliwanoff Ini menghidrasi fruktosa menghasilkan hidroksi furfural sehingga mengalami kondensasi setelah penambahan asam resorsinol membentuk larutan berwarna merah ditambah Amil alkohol sebagai pelarut dalam reaksi sehingga warna cincin yang timbul lebih terlihat



BAB IV KESIMPULAN berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : •



Ikatan merupakan suatu kelompok senyawa organik yang memiliki dua



gugus alkil atau Ariel yang terikat pada karbon karbonil sedangkan aldehid mempunyai 1 gugus alkil atau Ariel dan 1 hidrogen yang terikat pada karbon karbonil •



Pada uji kelarutan dan kesamaan vanilin dan 4-DAB tidak larut air



sedangkan formaldehid aseton dan asetil aseton larut air sampel yang bersifat asam yaitu vanilin 4 formaldehid dan asetil aseton sedangkan aseton bersifat netral •



Pada uji reaksi oksidasi dengan menggunakan kmno4 sebagai oksidator



positif aldehid adalah vanilin 4-DAB dan formaldehid •



uji reaksi seliwanoff merupakan proses pengujian untuk membedakan gugus



karbonil yang ada di dalam aldehid dan keton pada senyawa glukosa dimana aldehid gugus glukosanya adalah aldosa dan keton adalah ketosa 



Pada reaksi oksidasi Aldehid dapat direaksikan karena mempunyai gugus Hidrogen, sehingga saat ditambahkan dengan pereaksi KMnO4 yg merupakan oksidator kuat maka berubah menjadi gugus asam karboksilat. Dalam praktikum ditandai dengan perubahan warna pada sampel.







Keton tidak dpt oksidasi karna tdk memiliki gugus hidrogen



Daftar Pustaka



Depkes.RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi ketiga .Depkes RI. Jakarta. Fessenden dan fessenden Jon. 1992. Kimia organik. Edisi ketiga . Erlangga .Jakarta Respati titik 1986. Pengantar kimia organik jilid 1 .aksara baru. Jakarta Sitorus. Martian. 2010. Kimia organik umum.graha ilmu.Yogyakarta