Dental Material Basis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NO.



1.



NAMA BAHAN BAHAN BASIS Zink Phosphat Cement



IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK



BENTUK SEDIAAN



 Semen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama dalam suasana asam).  Modulus elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa.  Setting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.  Karena adanya asam fosfor maka keasaman semen ini cukup tinggi terutama pada saat pertama kali diletakkan pada gigi.



Komposi si terdiri dari powder seng oksida 90% dan magnesi um 10% dan asam phorporie , garam logam dan air sebagai liquid.



FUNGSI



MANIPULASI



 Konsisten 1. Perbandingan antara si kental powder semen dan liquid digunaka adalah 1,3 gram powder n sebagai dengan 0,5 ml liquid. thermal/c 2. Powder dibagi menjadi hemical beberapa bagian, pertama barier kita masukkan bagian yang diatas kecil ke dalam liquid diaduk dentin 10 detik. Bila terlalu encer yang tipis ditambahkan lagi diaduk 15 dan detik dan seterusnya berfungsi sampai kita dapatkan sebagai konsistensi yang kita high kehendaki, maka strength campuran tadi disatukan base (dikumpulkan) diaduk 15 detik lagi. 3. Jumlah waktu mengaduk ± 1,5 menit.Mengaduknya dengan semen spatel/ glass plaat dengan circulair movement. 4. Aplikasi semen paling lama 2 menit. 5. Untuk menghindari melekatnya semen pada alat yang dipakai, alat tadi sebelumnya dicelup ke dalam alkohol (jangan sampai terlalu basah). 6. Sebaiknya menggunakan alas aduk yang dingin agar dapat memperpanjang waktu kerja dan pengerasan.



GAMBAR



2.



Zink Oksida Eugenol



 kelarutan semen ini dalam air cukup tinggi.  Semen ini memiliki compressive strength sekitar 5,539 MPa, dan kekuatan maksimum didapatkan pada 12-15 menit.  PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental dianjurkan untuk dipakai pada cavitas dalam yang dekat dengan pulpa  semen ini tidak bereaksi terhadap enamel dan dentin.



Powder : Zinc oxide 69%, White rosin 29,3%,Zi nk stearate 0,1%, Zinc acetate 0,7%,Ma gnesium oxide Liquid : Eugenol 85%,Oliv e Oil 15%



 Untuk liner dibawah tumpatan amalgam  Temprora ry luting cement  Temprora ry filling material  Permane nt cementati on



1) bubuk dalam jumlah secukupnya dan beberapa tetes eugenol diletakkan pada glass plate 2) bubuk dan larutan eugenol diaduk sampai mencapai tekstur seperti asta kental 3) pasta yang tercampur akan dapat dipegang tanpa melekat pada jari 4) kemudian masukkan adonan kedalam kavitas



3.



Semen Silikofosfa t



 Compressive  strength ting gi antara 140 – 170 Mpa atau 20.000 – 25. 000 psi yang akan dicapai setelah 24 jam.  Tensile strength rendah antara 8 – 13 Mpa, menyebabka n semen ini punya sifat rapuh  Sifat adhesif silikofosfat tidak mempunyai p erlekatkan at au ikatan den gan enamel  dan dentin ta pi merekat antara kekasaran permukaan kavitas dengan bahan restorasi  ph semen ini sangat rendah pada awal pengaplikasi an pada kavitas dan setelah 1 jam ph nya 4-5.



Powder : Aluminos ilicate Glass,Se ng okside,M agnesiu m okside Liquid : Asam Fosfat,Se ng dan garam alumuniu m,air



 Sebagai basis



a.



Manipulasi manual 1. rasio bubuk dan cairan 2,2 gr : 1 m l 2. tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang tebal dan dingin, juga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt chromium 3. pengadukan dilakukan dengan tehnik memutar (circular) selama 1 menit 4. bubuk dicampurakn kedalam cairan sedikit demi sedikit untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan dan baik b. Manipulasi mekanis 1. dengan menggunkan amalgamator 2. bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu wadah yang terpisah dengan sekat 3. sekat ini dapat hancur dengan adanya tekanan dari amalgamator 4. waktu pencampuran dapat disesuaikan dengan keinginan dan juga pada seng oksida eugenol pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu kerja berkurang.



4.



Semen Silikat



 Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior.  Tensil strenght kurang baik.  Daya larut semen di dalam air memang rendah, namun mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat di atasnya.  Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi karena adanya fluoride (kekuatan ikatan denngan email akan lebih besar daripada dengan dentin).



Campura n dari powder Silika (SiO2), Alumina (Al2O3), senyawa fluorida, beberapa garam kalsium dengan liquid phosphor ic acid.



 Sebagai basis



1. harus dicampur dengan cepat 2. Dibuat sekental mungkin 3. Glass slab yg dingin & spatula logam dan plastic, dengan tujuan dapat memperlambat waktu setting. 4. Ratio 1,6g/0,4 ml 5. puder dimasukkan kecairan dalam waktu 1 menit, diaduk sampai konseistensinya seperti dempul



5.



Semen Polikarbok silat



 Compressive strength semen polikarboksil at sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada semen zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.  Isolator yang baik sehingga dapat melindungi dentin.  Tindakan pengadukan dan penempatan dengan getaran akan menurangi kekentalan semen.  Waktu pengerasan lebih pendek ketimbang seng fosfat yaitu sekitar 2,5 menit.  Daya larut rendah.  pH cairan sekitar 1,7 tetapi dapat dinetralkan dengan cepat oleh bubuknya.



Cairanny a adalah larutan air dari asam poliakrilat . Konsentr asi asam dapat bervarias i di antara satu semen dengan semen lainnya tetapi biasanya sekitar 40%. Bubukny a mengand ung ZinkOksida dengan sejumlah Magnesi um Oksida.



 penyeme nan 1) rasio bubuk : cairan yang permane dibutuhkan untuk n mendapatkan semen restorasi dengan kekentalan yang logam memadai akan bervariasi  Basis dari satu produk dengan  Penyeme produk linnya. Tetapi pada nan umumnya, rasionya adalah orthodont 1,5 bagian bubuk dengan 1 ic bagian cairan menurut brackets beratnya. pada gigi 2) Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap cairan, misalnya alas aduk dari kaca. 3) Temperature dengin dapat memperpanjang waktu kerja tapi yang didinginkan hanya bubuk semennya. 4) Cairan tidak boleh dikeluarkan dulu sebelum pengadukan siap, karena cairan akan cepat kehilangan kandungan airnya diudara terbuka. 5) Hilangnya air dari cairan akan sangat meningkatkankekentalanny. 6) Bubuk dicampurkan dengan cepat kedalam cairan. 7) Setelah pengadukan selama 30 detik semen akan mengental. 8) Semen jangan diaduk terlalu lama atau dibiarkan lebih lama diatas alat aduk karena permukaan semen akan menjadi buram dan adukan menjadi lengket. 9) Agar terjadi ikatan yang baik antara semen dengan struktur gigi maka semen harus segera ditempatkan pada gigi sebelum tampilannya yang mengkilat hilang.



6.



Glass Ionomer Cement



 Sebagian besar penelitian histologi menunjukkan bahan GIC relatif biokompatibil itas terhadap rongga mulut.  Compressive strenghnya 150 Mpa. Lebih rendah dari semen silikat. Tensil strengh 6,6 Mpa lebih tinggi dari silikat. Hardness 49 KHN lebih lunak dari silikat  Semen ionomer kaca melekat dengan baik ke arah enamel dan dentin, perlekatan berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionome kaca.  Sifat yang paling menonjol dari penggunaan semen ionomer kaca sebagai restorasi adalah kekuatannya



Terdiri dari kuarsa (SiO2), alumina, aluminiu m fluorida, kalsium fluorida, natrium fluorida, kriolit, dan aluminiu m fosfat. Untuk memberi kan sifat radiopak maka ditambah kan lantanum oksida dan stronsiu m oksida. Larutan asam poliakrilat Mengand ung 4050% larutan 2:1 kopolime r asam akrilik – asam itakonik atau kopolime r asam maleik/as am akrilik.



 semen permanen  basis (high strength)  tumpatan kelas V  Pit dan fissure sealant  Penyemen an orthodonti c bands



1) Struktur gigi yang direparasi harus dibersihkan dengan pasta pumice, dibilas dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami dehidrasi. 2) Bubuk digabungkan ke cairan yang dianjurkan dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. 3) Rasio bubuk : cairan yang dianjurkan akan berfariasi tergantung merknya, tetapi umunya berkisar antara 1,25 – 1,5 gram/bubuk per 1 ml cairan. 4) Setelah semen mengeras kelebihan semen dapat dibuang



terhadap fraktur daripada komposit.  dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi.