DESIMINASI KMB (Konsul) - 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DESIMINASI REFLEKTIF PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM “Pemberian Terapi Relaksasi Autogenik Dalam Menurunkan Tingkat Nyeri Pada Pasien Gastritis”



DISUSUN OLEH: 1. BAIQ LISA KARTIKA KOMALA DEWI



P07120421006N



2. HENDRA PRATAMA YUDHA



P07120421022N



3. HENDRI PRATAMA YUDHY



P07120421092N



4. JUHAINI FEBRI AULIA



P07120421100N



5. NUR ITA PRATIWI



P07120421115N



6. OKTAVIANA MIA RINANTI



P07120421051N



7. PURNATIKA



P07120421119N



8. SRI LATIFAH HIDAYATI



P07120421064N



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN 2021



i



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk serta anugerah-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Desiminasi Reflektif 5D Praktik Profesi Keperawatan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Desiminasi Reflektif 5D ini disusun sebagai hasil analisis jurnal mengenai tindakan yang dapat diaplikasikan bagi pasien di Puskesmas Selong dengan berbasis evidence based sesuai kasus yang kami temui pada stase Praktik Keperawatan Medikal Bedah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners Tahun 2021. Penyelesaian Desiminasi ini tidak lepas dari bantuan Anggota Kelompok, Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik dan berbagai pihak, karenanya melalui kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas segala dukungan dan bimbingannya sehingga desiminasi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Kami berharap Desiminasi ini dapat bermanfaat bagi lingkungan atau wilayah tempat Praktik Profesi Keperawatan, bermanfaat bagi anggota kelompok Praktik Keperawatan Medikal Bedah maupun bagi seluruh civitas akademika Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners.



Selong, 21 Desember 2021 Penyusun



Kelompok Puskesmas Selong



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv DESIMINASI REFLEKTIF.....................................................................................1 1. DIFFERENT/DOUBT.....................................................................................1 2. DESCRIPTION..............................................................................................1 3. DISSECTION.................................................................................................1 4. DISCOVER....................................................................................................2 5. DECISION.....................................................................................................3 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................4



iii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Standar Oprasioal Prosedur Terapi Relaksasi Autogenik Lampiran 2 : Leaflet Teknik Relaksasi Autogenik Lampiran 3 : Jurnal acuan



iv



DESIMINASI REFLEKTIF PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM



1.



DIFFERENT/DOUBT Apakah pemberian Terapi Relaksasi Autogenik efektif dalam menurunkan tingkat nyeripada pasien gastritis?



2.



DESCRIPTION Pada saat kami berpraktik di Unit Gawat Darurat dan Rawat Inap Puskesmas Selong selama 24 hari, kami melakukan observasi di setiap intervensi yang dilakukan untuk menurunkan tingkat nyeri adalah dengan cara farmakologi dan non-farmakologi.



3.



DISSECTION Gastritis adalah inflamasi atau peradangan pada mukosa lambung. Gastritis terbagi menjadi dua tipe yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis akut merupakan kelainan klinis akut yang mengakibatkan perubahan pada mukosa lambung antara lain ditemukan sel inflamasi akut dan netrofil, mukosa edema, merah dan terjadi erosi kecil serta perdarahan. Gastritis kronik merupakan gangguan pada lambung yang sering bersifat multifactor dengan perjalanan klinik bervariasi (Tane, 2014) Gastritis akut biasanya mempunyai gejala mual dan rasa nyeri seperti terbakar (Burning Pain) atau rasa tidak nyaman pada bagian epigastrium, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya menimbulkan gejala seperti sakit yang tumpul atau ringan (Dull Pain) pada bagian epigastrium dan terasa penuh atau kehilangan selera setelah makan beberapa gigitan (Tane, 2014). Salah satu factor pemicu utama gastritis adalah stress psikologis. Stress psikologis menyebabkan keparahan atau kekambuhan penyakit gastritis akibat mekanisme neuro endokrin yang mempengaruhi saluran pencernaan (Tane, 2014). Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tingkat keparahan pasien pada pengkajian karakteristik nyeri merupakan hal yang subjektif. Hal



1



ini juga bisa disebabkan karena memang pengalaman nyeri pada masingmasing individu berbeda (Rogayah, 2017). Penanganan nyeri pada penderita gastritis dapat dilakukan secara farmakologi maupun non-farmakologi. Secara farmakologi, pada penderita gastritis dapat diberikan obat gastritis seperti antasida yang dapat menetralkan pH lambung, namun pemakaiannya harus bersifat jangka Panjang. Hal ini tidak disarankan karena pada tingkat yang fatal dapat menyebabkan keracunan alkali atau basa, selain itu penumpukan logam yang Menyusun senyawa seperti alumunium, calsium, dan magnesium dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal (Tane, 2014). Secara non-farmakologi dapat dilakukan dengan terapi relaksasi autogonik. Terapi relaksasi otogenik adalah sejenis Autosugestis dan Hypnosis untuk diri sendiri, juga dapat merangsang hormone kebahagiaan, serta menambah kekuatan penyembuhan diri secara alami. Teknik relaksasi otogenik adalah Teknik relaksasi dengan Gerakan dan instruksi yang lebih sederhana dengan waktu yang lebih efektif dari pada Teknik relaksasi lainnya (Tane, 2014). Ada enam Langkah dalam relaksasi autogenic yaitu perasaan berat, perasaan hangat, ketenangan dan kehangatan pada jantung, perasaan dingin di dahi, dan ketenangan pernafasan. Langkah relaksasi dengan menggunakan Basic six dan focus pada pernafasan dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Kemudian setelah Latihan nafas dilanjutkan dengan pengalihan pada kalimat “saya merasa tenang dan nyaman berada disini” sebagai sugesti. Pasien disugestikan untuk memasukan kalimat tersebut ke dalam pikirannya dan siinstruksikan agar tenggelam dalam ketenangan ketika mendengar kalimat tersebut. Responh hasil dari relaksasi autigenik pasien merasakan hangat, berat, dingin dan tenang. Tahap akhir dari relaksasi ini pasien diharapkan mempertahankan posisi dan mencoba menempatkan perasaan rileks dalam memori sehingga relaksasi autogenic dapat diingat saat merasa nyeri (Surasta et al., 2020). 4.



DISCOVER Relaksasi merupakan suatau keadaan dimana sesorang merasakan bebas mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Teknik relaksasi bertujuan agar individu dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa ketegangan dan stress yang membuat individu merasa dalam kondisi yang tidak nyaman.



2



Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri aktifitas system saraf otonom yang mengendalikan system tubuh. Autogenik merupakan salah satu contoh dari



Teknik



relaksasi



yang



berdasarkan



konsentrasi



pasif



dengan



menggunakan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan berat) yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri. Menurut Goldbeck L dan Schmid K, relaksasi autogenic merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikiran menjadi tenang. (Surasta et al., 2020). Relaksasi Autogenik merangsang sekresi hormone endorphin, serta menambah kekuatan penyembuhan diri secara alami. Efek positif relaksasi pada penderita nyeri adalah memperbaiki kualitas tidur, memperbaiki kemampuan pemecahan masalah, menurunkan kelemahan, meningkatkan kepercayaan diri dan self controldalam koping terhadap nyeri, meningkatkan keefektifan terhadap tindakan lain untuk mengurangi nyeri, memperbaiki kemampuan dalam toleransi (Tane, 2014). Perasaan nyeri pada gastritis Sebagian besar distimulus oleh stress sehingga menyebabkan peregangan (distensi) dan kontraksi otot yang dirasakan pada daerah epigastrium. Untuk menghilangakan sensasi nyeri dan mengurangi distensi lambung makan dapat dilakukan Teknik relaksasi autogenic, otot-otot yang semula berkontraksi dapat berelaksasi sehingga menurunkan intensitas nyeri dan distensi lambung (Tane, 2014) 5.



DECISION Mahasiswa menyarankan kepada perawat UGD dan Rawat Inap di Puskesmas Selong untuk melaksanakan atau menyarankan bagi pasien dengan nyeri akut pada diganosa medis gastritis untuk dapat melakukan terapi relaksasi Autogenik untuk mengurangi rasa nyeri yang dihadapi pasien.



3



DAFTAR PUSTAKA Ni Nyoman Adnyani. (2019). SOP Terapi Relaksasi Autogenik. Rogayah. (2017). Pengaruh Tehnik Relaksasi Otogenik Dan Distraksi Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Pada Penyakit Gastritis Di Rs.Sukmul Sisma Medika Dan Rs. Harum Sisma Medika Jakarta. Neonatus, 2(7), 42–55. Surasta, I. W., Suardana, I. K., & Labir, I. K. (2020). Relaksasi autogenik menurunkan keluhan gastritis pada orang dengan infeksi HIV-AIDS (ODHA) di RSUD Wangaya, Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis, 11(1), 301. https://doi.org/10.15562/ism.v11i1.564 Tane, R. (2014). Studi Literatur Mengenai Efektifitas Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Epigastrium Pada Penderita Gastritis.



4



Lampiran 1 SOP TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK Pengertian



Relaksasi



autogenic



merupakan



relaksasi



yang



bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan katakata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikiran menjadi tenang Tujuan



1. Meredakan nyeri akut,memberikan perasaan nyaman 2. Mengurangi stress, khususnya stress ringan/sedang 3. Memberikan ketenangan 4. Mengurangi ketegangan



Kebijakan



Terapi ini merupakan salah satu cara untuk membantu klien/pasien dalam mengatasi nyeri akut, ketegangan atau stress fisik dan psikologis yang bersifat ringan / sedang, dengan menekankan pada latihan mengatur pikiran, posisi yang rileks dan mengatur pola pernafasan.



Prosedur



PERSIAPAN A. Pasien/Klien 1. Beritahu klien/pasien 2. Atur posisi duduk atau berbaring bahu dan kepala disangga dengan bantal yang lembut B. Alat Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan. Bila diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan music ringan. C. Lingkungan Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar klien/pasien mudah berkonsentrasi/focus PELAKSANAAN 1. Tubuh berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam. 2. Atur napas hingga napas menjadi lebih pelan dan teratur 3. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil katakan dalam hati ‘saya damai dan tenang’. 4. Fokuskan



perhatian



bayangkan



kedua



pada lengan



lengan terasa



dan berat.



Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur, ringan hingga terasa sangat ringan sekali sambil katakana “saya merasa damai dan tenang sepenuhnya” 5. Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki 6. Focus pada aliran darah di tubuh, bayangkan darah mengalir ke seluruh tubuh dan rasakan bahwa



hangatnya



aliran



darah,



seperti



merasakan minuman yang hangat, sambil mengatakan dalam diri “saya merasa senang



dan hangat”, “saya merasa damai dan tenang” (ulangi enam kali) 7. Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut 8. Focus pada denyut jantung bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang. Sambil katakana “jantung saya berdenyut dengan teratur dan tenang saya merasa damai dan tenang” (ulangi enam kali) 9. Focus pada pernafasan katakana dalam diri “nafasku longa dan tenag, saya merasa damai dan tenang” (ulangi enam kali) 10. Focus pada perut rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat katakan dalam diri “darah yang mengalir dalam perutku terasa hangat, saya merasa damai dan tenang” (ulangi enam kali) 11. Kedua tangan kembali pada posisi awal 12. Fokus pada kepala katakana dalam hati “kepala saya terasa benar-benar dingin, saya merasa damai dan tenang” (ulangi enam kali) 13. Mengakhiri laithan relaksasi autogenic dengan melekatkan (mengepalkan) lengan Bersama dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka mata dan kepalan tangan



Indikator Pencapaian



A. Respon verbal 1. Klien/pasien mengatakan rileks, ketegangan berkurang, nyeri menurun. 2. Klien/pasien mengatakan sudah merasa nyaman B. Respon non verbal 1. Klien/pasien tampak tenang 2. Ekspresi wajah klien/pasien tidak tampak tegang, tidak meringis kesakitan, nyeri terkontrol 3. Tanda-tanda vital; tekanan darah dan nadi dalam batas normal (Ni Nyoman Adnyani, 2019)



RELAKSASI AUTOGENIK



Apa itu Relaksasi Autogenik??



 Mengurangi kecemasan  Mengurangi ketegangan Manfaat Relaksasi Autogenik



Oleh :



KELOMPOK PKM SELONG Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan Program Studi Pendidikan Profesi Ners Tahun 2021



Relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan katakata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikiran menjadi tenang.



Tujuan Relaksasi Autogeik  Memberikan perasaan nyaman.  Mengurangi strees, khususnya strees ringan/sedang.  Memberikan ketenangan.



Teknik relaksasi dikatakan efektif apabila :  Merasakan perubahan pada respon fisiologis tubuh seperti penurunan tekanan darah, penurunan ketegangan otot, denyut nadi menurun, perubahan kadar lemak dalam tubuh, serta penurunan proses inflamasi/peradangan.  Tercapailah keadaan rileks, peningkatan konsentrasi serta peningkatan rasa bugar dalam tubuh.  Membantu melawan efek akibat stres yang berbahaya bagi tubuh.



“mantra” untuk mencapai kondisi rileks.  Tutup mata secara perlahan – lahan.



Tata Cara Pelaksanaan Relaksasi Autogenik Persiapan :  Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring  Carilah/ciptakan lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar pasien/ klien mudah berkonsentrasi



Prosedur :  Pilihlan suatu kata / kalimat yang dapat membuat kita tenang misalnya “ Astaghfirullah” Jadikan katakata / kalimat tersebut sebagai



 Lemaskan seluruh anggota tubuh dari kepala, bahu, punggung, tangan sampai dengan kaki secara perlahanlahan.  Tarik nafas secara perlahan: tarik nafas melalui hidung – buang nafas melalui mulut.  Pada saat menghembuskan nafas melalui mulut, ucapkan dalam hati “mantra“ tersebut.  Lakukan berulang selama ± 10 menit, bila tiba-tiba pikiran melayang, upayakan untuk



memfokuskan kembali pada kata kata “mantra”.  Bila dirasakan sudah nyaman/ rileks, tetap duduk tenang dengan mata masih tetap tertutup untuk beberapa saat.



 Langkah terakhir, buka mata perlahan-lahan sambil rasakan kondisi rileks. Perhatian : 1. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan konsentrasi penuh terhadap katakata “mantra” yang dapat membuat rileks



2. Lakukan prosedur ini sampai 2 – 3 kali agar mendapatkan hasil yang optimal