DEWI KHOIRUN NISA - LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NPM Kelas PPG



: Dewi Khoirun Nisa : 229031495815 :10 IPA



LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah



No. 1



Masalah yang telah didentifikasi Rendahnya hasil belajar siswa pada proses pembelajaran



Hasil eksplorasi penyebab masalah Sumber Kajian Literatur Jurnal Ilmiah Nyoman Dewi Astiti. 2021. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA, di antaranya: 1. Gaya belajar 2. pemanfaatan media belajar. Hasil belajar memiliki hubungan dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik, dan pemanfaatan media belajar. Sonny Agustendi. 2018. Hasil belajar peserta didik ditentukan oleh banyak faktor. Di antaranya faktor yang sangat penting adalah bagaimana guru mengemas pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran yang 1. aktif, 2. inovatif, 3. kreatif,



Analisis eksplorasi penyebab masalah Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap Rendahnya Hasil belajar siswa melalui berbagai macam sumber dan juga literatur, maka dapat ditentukan penyebab masalah yang sesuai dengan kondisi sekolah sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran dikelas masih monoton 2. Guru belum mengaplikasikan RPP dengan benar dalam pembelajaran 3. Media Pembelajaran yang tidak menarik 4. Strategi pembelajaran yang keliru, 5. Kurangnya guru dalam pengelolaan kelas 6. Intake siswa untuk belajar rendah 7. Sarana dan prasarana kurang



4. efektif, 5. menyenangkan, 6. gembira dan berbobot. Sumber Kajian Literatur Buku Nana Sudjana, 2006. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal . 1. Faktor internal yaitu diantaranya: a. minat, b. bakat, c. motivasi, d. tingkat intelegensi, 2. Faktor eksternal antara lain berupa: a. strategi pembelajaran yang keliru, b. pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, c. maupun faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Abdurrahman (2012). Menyatakan bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah



8. Guru belum memahami gaya belajar siswa



1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar, misalnya dalam pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar. 2. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaranyan paling sulit dan menakutkan dibanding dengan mata pelajaran lain. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Penyebab hasil belajar yang rendah dipengaruhi oleh: 1. Kompleksitas dari materi, pada dasarnya IPA masuk ke kategori pelajaran sulit 2. Intake dari siswa itu sendiri. 3. Metode yang digunakan guru masih tradisional sehingga siswa hanya memahami konsep-konsep sederhana. Hasil Wawancara Guru Hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh: 1. Motivasi dari orang tua,



2. Metode pembelajaran dikelas masih monoton 3. Media Pembelajaran yang tidak menarik dan interaktif. Hasil Wawancara Teman Sejawat Hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh: 1. Intake siswa untuk belajar rendah 2. Sarana dan prasarana kurang 3. Guru biasanya belum mengaplikasikan RPP dengan benar 4. Penggunaan Metode pembelajaran yang belum interaktif Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr. Hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh: 1. Daya baca siswa kurang 2. Motivasi dari orangtua kurang 3. Siswa lebih nyaman dengan Teknologi misal Handphone sehingga terlena untuk belajar materi 4. Siswa sekarang lebih Audiovisual, lebih menyukai Game daripada belajar materi . Hal ini menyebabkan hasil belajar rendah



5. Penyampaian materi oleh guru terkadang yang monoton, tidak memanfaatkan teknologi itu sendiri. 6. Guru belum memahami gaya belajar siswa jaman sekarang yang lebih menyukai teknologi Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.) Hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh: 1. Dorongan dari orangtua yang kurang untuk belajar 2. Siswa tidak tau makna belajar itu sendri untuk apa 3. Guru masih menggunakan metode ceramah 4. Ketidaksesuaian antara tujuan pembelajaran dengan evaluasi yang dibuat guru 2



Rendahnya Minat Baca Peserta didik



Sumber Kajian Literatur Jurnal Ilmiah Citra Pratama Sari. 2018. Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) faktor internal dan (2) faktor eksternal siswa. 1. Faktor internal adalah (1) kemampuan membaca siswa dan (2) kurangnya kebiasaan membaca. 2. Faktor eksternal adalah (1) lingkungan sekolah yang kurang mendukung, (2) peran perpustakaan sekolah belum maksimal, (3)



Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap Rendahnya minat baca siswa melalui berbagai macam sumber dan juga literatur, maka dapat ditentukan penyebab masalah yang sesuai dengan kondisi sekolah sebagai berikut: 1. Kurangnya budaya literasi 2. Guru belum menguasai gaya belajar siswa



keterbatasan buku/bahan bacaan,(4) lingkungan keluarga yang kurang mendukung (5) Pengaruh menonton TV dan meonton Games di handphone Husnul Fuadi, dkk, 2020. Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik antara lain: 1. Miskonsepsi materi ajar 2. Pembelajaran yang tidak kontekstual 3. Kemampuan membaca peserta didik Sumber Kajian Literatur Buku Harjanto, Bob. 2011, faktor penghambat minat baca : 1. hambatan dari lingkungan keluarga (orangtua tidak suka membaca dan memberi contoh, kurangnya waktu orangtua bersama anak) 2. Hambatan dari lingkungan sekolah (fokus sekolah hanya pada materi-materi sempit penunjang kelulusan ujian sehingga tidak ada pembiasaan membaca) 3. Hambatan keterbatasan akses buku (harga buku yang dirasa mahal membuat orangtua malas membeli buku) Nengsi, Dewi. 2011. Faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa: 1. Faktor internal dapat berupa motivasi, semangat, kemampuan dan lainnya 2. Faktor eksternal dapat berupa guru, model belajar, pendekatan dan teknik belajar, media, sarana, dan sebagainya



3. Guru menggunakan metode ceramah 4. Lingkungan keluarga yang kurang mendukung 5. Bahan bacaan kurang variatif 6. Pembelajaran tidak kontekstual 7. Tempat untuk membaca kurang nyaman 8. Kemampuan membaca peserta didik yang rendah 9. Kurangnya sarana dan prasarana



Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Kurangnya minat baca dipengaruhi oleh faktor: 1. Kurang sarana prasarana untuk medukung di sekolah 2. Bahan Bacaan kurang variatif 3. Anak-anak lebih menarik membaca literatur /buku melalui media Handphone Hasil Wawancara Guru Kurangnya minat baca dipengaruhi oleh: 1. Dari sekolah sendiri buku yang disediakan kurang variatif, 2. Siswa sudah nyaman dengan Handphone untuk mengakses media sosial atau games. 3. Pentingnya peran Orangtua untuk menumbuhkan rasa cinta pada bacaan. Misal disediakan buku bacaan dirumah juga. Hasil Wawancara Rekan Sejawat Kurangnya minat baca dipengaruhi oleh: 1. Segi pembiasaan membaca yang kurang 2. Sarana dan prasarana yang kurang 3. Kualitas buku yang ada di Perpustakaan belum sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini



4. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang minat membaca



Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr. Kurangnya minat baca dipengaruhi oleh: 1. Siswa sudah terbiasa dengan teknologi (Android/ Smartphone) untuk mencari sumber bacaan 2. Terbiasa search di google daripada mengunjungi perpustakaan 3. Siswa saat search di google hanya membaca sepintas tanpa memahami apa isinya 4. Tempat untuk membaca terkadang kurang nyaman 5. Kurangnya budaya literasi disekolah maupun dirumah 6. Gaya siswa sekarang lebih ke audio visual, lebih menyukai game, melihat video yang menyebabkan minat baca kurang Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.)



Kurangnya minat baca dipengaruhi oleh: 1. Faktor internal: 1. Kurangnya pembiasaan membaca di sekolah maupun dirumah 2. Adanya kecanggihan teknologi yang membuat siswa tahu tanpa membaca 3. Kurang penanaman motivasi dari lingkungan bahwa membaca itu penting 3



Rendahnya motivasi Peserta didik



SUMBER KAJIAN LITERATUR Jurnal Ilmiah



Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap Rendahnya motivasi siswa melalui berbagai macam sumber Euis Pipieh Rubiana. 2018. Faktor-faktor yang dan juga literatur, maka dapat mempengaruhi motivasi belajar IPA siswa SMP terdiri ditentukan penyebab masalah yang dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. sesuai dengan kondisi sekolah sebagai 1. Faktor intrinsik terdiri dari kebutuhan, harapan berikut: dan cita-cita, 1. Proses pembelajaran tidak 2. faktor ekstrinsik terdiri dari penghargaan dan menarik kondisi lingkungan. Sedangkan faktor-faktor 2. Kurangnya penghargaan yang yang tidak mempengaruhi motivasi belajar IPA diberikan guru antara lain minat dan kemampuan (intrinsik), 3. Kurangnya kemampuan guru dorongan keluarga dan kondisi sekolah untuk mengelola kelas (ekstrinsik) 4. Intake dari siswa sendiri yang Dwi Tri Santosa (2016). Faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi belajar adalah dari :



kurang 5. Pembelajaran belum menggunakan PIKEM GEMBROT (Pembelajaran pembelajaran



1. faktor ekstrinsik sebesar 51,88% yang meliputi unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran sebesar 19,01%; upaya guru dalam membelajarkan siswa sebesar 17,07% dan kondisi lingkungan siswa sebesar 15,80%. 2. Faktor intrisik sebesar 48,12% yang meliputi kondisi siswa sebesar 18,04%; kemampuan siswa sebesar 16,25% dan cita-cita siswa sebesar 13,83%. SUMBER KAJIAN LITERATUR Buku Halim Purnomo, 2019. Faktor-faktor mempengaruhi motivasi peserta didik adalah:



yang



a. peserta didik merasa proses pembelajaran tidak menarik b. peserta didik merasa tidak perlu dan tidak penting mempelajari IPA) c. kurangnya penghargaan yang diberikan guru ketika peserta didik merasa mencapai sesuatu



Dimyati dan Mudjiono, 2016. Faktor-faktor yang



mempengaruhi motivasi peserta didik adalah:



a. Cita-cita/aspirasi peserta didik, b. rasa ingin tahu peserta didik yang rendah, dan c. menganggap untuk menggapai keinginan dan cita-citanya, tidak perlu mempelajari IPA



Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira, dan Berbobot) 6. Media pembelajaran belum menarik 7. Pembelajaran tidak kontekstual 8. RPP tidak sesuai dengan pembelajaran di kelas



Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Penyebab motivasi belajar siswa rendah disebabkan faktor antara lain: 1. Dukungan orangtua dalam kegiatan belajar mengajar kurang 2. Guru masih menggunakan model konvensional di kelas 3. Intake dari siswa sendiri yang kurang Hasil wawancara Guru Penyebab motivasi belajar siswa rendah disebabkan faktor antara lain: 1. Kebisaan dari keluarga atau lingkungan rumah yang kurangg mendukung siswa untuk belajar 2. Kurangnya perhatian orang tua pada anak, tumbuh kembang anak akan berdampak tidak baik pada motivasi anak 3. Penggunaan media pembelajaran dari guru kurang maksimal, sehingga pembelajran monoton. 4. Kurangnya kemampuan guru untuk mengelola kelas.



Hasil wawancara Rekan Sejawat Penyebab motivasi belajar siswa rendah disebabkan faktor antara lain: 1. Guru masih menggunakan pembelajran ceramah, dan pemeberian tugas 2. Pembelajaran belum menggunakan PIKEM GEMBROT (Pembelajaran pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira, dan Berbobot) 3. Media pembelajaran belum menarik yang harus ditingkatkan Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr. Penyebab motivasi belajar siswa rendah disebabkan faktor antara lain: 1. Kurang dukungan dari keluarga untuk belajar 2. Minat belajar dari siswa itu sendiri kurang Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.) Kurangnya motivasi belajar dipengaruhi oleh:



1. Orangtua yang selalu menanamkan pembiasaan salah ke anak, tidak menanamkan jiwa kompetitif untuk maju. 2. Guru harus jadi role model ke siswa, seperti disiplin masuk kelas 3. Cara mendidik siswa yang tidak berdiferensiasi, padahal karakteristik tiap siswa itu berbeda. 4



Miskonsepsi pada penyampaian materi oleh guru kepada siswa



SUMBER KAJIAN LITERATUR Jurnal Ilmiah



Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap miskonsepsi penyampaian materi dari guru ke siswa Yuyu Yuliati. 2018. Faktor penyebab terjadinya adalah: miskosepsi yang dialami oleh siswa diantaranya adalah: 1. Prakonsepsi yang tidak sesuai 1. Pengetahuan awal (prakonsepsi) yang dimiliki 2. Proses pembelajaran yang tidak oleh siswa itu sendiri, sesuai dengan RPP 2. Guru, atau pembelajaran yang dilakukan oleh 3. Pembelajaran tidak kontekstual guru. , 4. Pembelajran yang berpusat pada 3. Bahan ajar yang digunakan. guru 5. Tidak adanya sumber belajar Hartati, dkk. 2018. Faktor-faktor yang 6. Kurangnya praktikum atau menyebabkan terjadinya miskonsepsi adalah kurangnya ketertarikan siswa pada mata pelajaran demonstrasi oleh guru biologi karena menganggap biologi sebagai pelajaran 7. Kurangnya Penguasaan materi yang sulit; tidak adanya konfirmasi siswa terhadap oleh guru konsep yang dimilikinnya; proses pembelajaran yang berpusat pada guru; tidak adanya sumber belajar yang tetap sehingga guru menjadi satu-satunya sumber informasi siswa yang paling dominan.



SUMBER KAJIAN LITERATUR BUKU Edi Irawan, 2021. Faktor terjadinya miskonsepsi pada seeorang bisa karena pemahaman konsep yang tidak akurat, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh yang salah kekacauan antarkonsep yang berbeda dan kesalahan hubungan hierarki konsep. Muslimin ibrahim, 2019. Miskonsepsi terjadi karena orang yang bersangkutan memiliki persepsi yang berbeda terhadap fakta yang diamati. Miskonsepsi juga berasal dari interaksi dengan sumber belajar dari buku, guru atau teman yang juga telah mengalami miskonsepsi.



Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Penyebab Miskonsepsi penyampaiian materi diantaranya: 1. Pembelajaran yang diperoleh siswa di Dasar terkait konsep dasar masih kurang atau bahkan salah. 2. Pembelajaran yang dilakukan guru terkadang tidak pernah melakukan berdemonstrasi atau praktikum. Hasil wawancara Guru Penyebab Miskonsepsi penyampaian materi diantaranya:



1. Pengetahuan siswa dari dasar yang keliru 2. Guru selalu menggunakan satu sumber sehingga terpaku hanya dengan satu buku paket, 3. Penguasaan materi dari gurunya sendiri kurang 4. Guru sendri kurang maksimal memanfaatkan lingkungan sekitar untuk belajar. Hanya terpaku pada Buku paket. Hasil wawancara Teman Sejawat Penyebab Miskonsepsi penyampaian materi diantaranya: 1. Komunikasi / penyampaian materi ke siswa belum baik 2. Guru kurang menyiapkan materi dengan baik 3. Kurangnya sumber belajar dari guru 4. Kurangnya guru dalam memahami karakteristik siswa



Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr. Penyebab Miskonsepsi penyampaian materi diantaranya:



1. Proses pembelajaran yang tidak sesuai, belum mengikuti susai alur Kegiatan pembelajaran yang dirancang (RPP) 2. Guru terkadang tidak dibekali RPP saat mengajar. Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.) Penyebab Miskonsepsi penyampaian materi diantaranya: 1. Guru tidak sesuai antara Rancangan pembelajaran yang dibuat dengan apa yang disampaikan dikelas 2. Guru selalu menyampaikan materi tanpa pembuktian 3. Guru sendiri belum memahami materi



5



Guru belum maksimal mengimplementasikan model pembelajaran yang inovatif



Sumber Kajian Literatur Jurnal Ilmiah



Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap Belum Indah Fajar Priani, Dkk (2107). Kendala atau mengimplementasikan model penyebab yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran inovatif adalah: pembalajaran yang inovatif diantaranya adalah:



1. Dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru kurang memahami langkah-langkah pembelajaran inovatif, 2. Guru kurang mampu dalam menstimulus siswa, 3. pengelolaan dan pengawasasn kelas, 4. Terkendala dalam penyediaan alat dan bahan, 5. Terkendala dalam menyiasati waktu Nurzakiyah, dkk. 2020. Faktor yang menyebabkan guru belum mengimplementasika model pembelajaran inovatif guru Fisika di SMAN 6 Binjai yakni guru belum sepenuhnya paham dengan Pendekatan Saintifik, format RPP dan format penilaian yang selalu berubah, alokasi waktu yang tidak cocok untuk menerapkan Pendekatan Saintifik, sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai, dan kemampuan peserta didik yang berbeda-beda dalam memahami pelajaran.



Sumber Kajian Literatur Buku (Nining Mariyaningsih & Mistina Hidayati, 2018.



Kendala atau penyebab yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembalajaran yang inovatif diantaranya adalah: Guru masih kebingungan dalam mempraktikkan serta memodifikasi model / metode



1. Guru belum memahami langkah pembelajran inovatif 2. Pembelajaran masih monoton 3. Guru kurang mampu menstimulus siswa 4. Kurangnya guru dalam mengelola kelas 5. Sarana dan prasarana yang kurang memadai 6. peserta didik belum terbiasa memecahkan masalah.



pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini terjadi karena kesulitan guru dalam menemukan referensi contoh aplikasi dari masing-masing model/metode pembelajaran. Jusmawati, dkk (2021) Faktor penyebab yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembalajaran yang inovatif diantaranya adalah: a. belum maksimalnya implementasi model pembelajaran inovatif di antaranya guru belum maksimal mengupgrade keterampilannya tentang model-model pembelajaran inovatif, b. belum membuat rencana pembelajaran dengan baik, dan c. peserta didik belum terbiasa memecahkan masalah.



Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Penyebab dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif antara lain: 1. Pengembangan, pelatihan terkait metode atau model pemebelajaran inovatif masih sangat minim untuk guru.



2. Belum memaksimalkan platform yang disediakan untuk belajar mandiri guru itu sendiri. Hasil wawancara Guru Penyebab dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif antara lain: 1. Guru tersebut memang belum memahami macam- macam model pembelajaran inovatif, 2. Kurangnya memanage waktu oleh guru 3. siswa juga kadang merasa malas karena terlalu banyak aktivitas 4. Guru belum paham membuat RPP model inovatif Hasil wawancara Rekan Sejawat Penyebab dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif antara lain: 1. Niat guru untuk membuat model pembelajaran inovatif masih kurang 2. Usia Guru yang sudah tua yang menyebabkan belum menerapkan pembelajaran inovatif Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr.



Penyebab dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif antara lain: 1. Guru senior terkadang yang masih belum tergerak menerapkan model pembelajaran inovatif 2. Guru yang belum senior terkadang sudah menyusun model inovatif namun tidak susai dengan abad 21 sekarang 3. Minat guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai abad 21 sekarang itu masih rendah Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.) Penyebab dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif antara lain: 1. Guru masih merasa bahwa metode mengajarnya sudah yang paling benar yaitu metode konvensional 2. Guru tahu, namun belum tergerak untuk menggunakan model pembelajaran inovatif 3. Keterbatasan Sarana prasarana disekolah 4. Guru masih kesulitan saat menyusun langkah pembelajaran pada model pembelajaran inovatif



6



Pemanfaatan TIK dalam SUMBER KAJIAN LITERATUR proses pembelajaran Jurnal Ilmiah belum maksimal



Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab terhadap Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran belum Entin Dwi Herlina. 2019. Kendala pemanfaatan TIK maksimal adalah: sebagai media pebelajaran: 1. Guru Tidak tahu cara 1. Belum semua ruang pembelajaran dilengkapi mengintegrasikan pembelajaran komputer dan LCD, dengan teknologi 2. ada guru prakarya yang kurang terampil 2. Media pembelajaran dengan memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, teknologi masih sederhana dan 3. Sarana dan prasarana belum 3. guru belum memanfaatkan e_mail yang dimiliki memadai sebagai media pembelajaran. 4. Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran belum maksimal Lounard Syaulan, dkk.2018. Faktor Kendala guru 5. Guru terbiasa dengan memanfaatkan IT sebagai berikut. 1. Kurangnya pengetahuan guru tentang media IT pembelajaran konvensional (laptop/komputer, infokus, printer, dan internet) 6. Kurangnya sarana dan prasarana disebabkan oleh faktor usia dan kesulitan dalam 7. Siswa belum paham cara mencari file. menggunakan teknologi 2. Arus listrik dan wifi di sekolah tidak normal. 3. Tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru mengajar menggunakan IT. SUMBER KAJIAN LITERATUR Buku Eni Fariyatul Fahyuni. 2017. Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswanya karena berbagai sebab, seperti:



8.



Konsep yang abstrak, 2. Objek yang berbahaya, 3. Objek yang tidak terlihat secara kasat mata, 4. dan biaya yang sangat mahal. Berbagai keterbatasan tersebut dapat diatasi antara lain dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 1.



Cucu Sutianah (2021). Penyebab Penerapan teknologi dalam pendidikan belum maksimal adalah berupa sikap pendidik yang enggan mengikuti perubahan dan rasa takut terhadap teknologi informasi baru. Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Penyebab Guru masih belum memanfaatkan teknologi antaralain: 1. Guru kurang terbuka dengan Hal baru 2. Siswa terkadang masih tidak terarah dalam pemanfaatan teknologi 3. Siswa masih belum paham menggunakan aplikasi, maupun platform pembelajaran yang disediakan oleh Kemdikbud Hasil wawancara Guru



Penyebab Guru masih belum memanfaatkan teknologi antaralain: 1. Guru sendiri terkadang belum mau memanfaatkan 2. Merasa terbebani segi waktu jika menggunakan Teknologi 3. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat Media berbasis Teknologi Hasil wawancara Teman Sejawat Penyebab Guru masih belum memanfaatkan teknologi antaralain: 1. Guru sendiri terkadang belum ada kemauan memanfaatkan IT 2. Kemampuan Guru dalam menggunakan IT masih rendah Hasil wawancara Pakar (Duta Rumah Belajar) Intan Widora, S.Pd.Gr. Penyebab Guru masih belum memanfaatkan teknologi antaralain: Internet yang belum mencukupi 2. Tidak semua sekolah mempunyai komputer atau laptop yang mumpuni 1.



Skill guru yang belum bisa menggunakan teknologi 4. Tidak semua guru dalam sekolah melek IT 3.



Hasil Wawancara Pengawas Sekolah (Joko Sihwidi, S.Pd, M.Pd.) Penyebab Guru masih belum memanfaatkan teknologi antara lain: 1. Merasa nyaman dengan pembelajaran konvensional 2. Kemampuan IT yang belum merata dimiliki guru 3. Tidak tahu cara mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi 4. Tidak mau repot menggunakan pembelajaran yang terintegrasi dengan Teknologi