Diagnosis Malnutrisi Pada Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dinda Ningtias Ningrum Ifanny Sasmitha Mizar Nadiyah Santika



Diagnosis Malnutrisi Pada Anak A. Malnutrisi Kwasiorkor 1. Anamnesis a. Identitas pasien dan keluarga b. Keluhan utama:  berat badan yang kurang · c. Keluhan tambahan  Anak tidak mau makan (anoreksia)  Anak tampak lemas dan menjadi lebih pendiam  Sering menderita sakit yang berulang d. Riwayat makanan:  Nutrisi : pola kebiasaan makanan meliputi jenis makanan, frekuensi, porsi/jumlah, dll e. Riwayat keluarga 2. Pemeriksaan fisik Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik antara lain: a. Inspeksi  Edema  Kurus  Pucat  Moon face  Kelainan kulit (hiperpigmentasi)  Crazy pavement dermatosis b. Palpasi  Hepatomegali c. Pengukuran antoprometri (BB, TB, lingkaran kepala atas, dan lengan lipatan kulit) 3. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan laboratorium  Tes darah(hb, glukosa, protein serum, albumin)  Kadar enzim pencernaan  Biopsy hati, biasanya ditemukan perlemakan ringan sampai berat,finrosis,nekrosis. Pada perlemakan berat hamper semua sel hati mengandung vakuol lemak besar  Pemeriksaan tinja dan urin



B. Malnutrisi Marasmus 1. Anamnesis a. Keluhan utama  Kurus(perubahan BB)  Tampak seperti orang tua b. Keluhan tambahan c. Riwayat makanan d. Kebiasaan makan 2. Pemeriksaan fisik  Mengukur TB dan BB  Menghitung indeks masa tubuh, yaitu BB(dalam kg) dibagi dengan TB(dalam meter)  Mengukur ketebalan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnyadapat diukur, biasanya dengan menggunakan jangka lengkung (kapiler). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.  Status gizi juga diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan jumlah oto rangka dalam tubuh (lead body massa) 3. Pemeriksaan penunjang a. Hb b. Ht c. Albumin d.Serum ferritin e. Elektrolit C. Malnutrisi Marasmus Kwasiorkor 1. Anamnesis a. Keluhan utama:  Berat badan berkurang  Kurus  Tampak seperti orang tua b. Keluhan tambahan:  Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut  Anak tampak lemas dan menjadi pendiam  Sering menderita sakit yang berulang c. Riwayat keluarga :  Lingkunga rumah  Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga  Hubungan anggota keluarga  Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan 2. Pemeriksaan fisik



a. Pengukuran antoprometri (BB, TB, lingkaran kepala atas, dan lengan lipatan kulit) b. Malise c. Kulit keriput d. Asites e. Edema f. Pucat g. Moon face h. Hiperpigmentasi 3. Pemeriksaan penunjang a. Pada pemeriksaan laboraturium, anemia selalu ditemukan karena asupan zat besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati dan absorbs. b. Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menemukan adanya kelainan pada paru 4. Diagnosa banding Adanya edema serta acites pada bentuk kwashiorkor maupun marasmikkwashiorkor perlu dibedakan dengan : a. Sindroma nefrotik Merupakan suatu jenis gangguan yang menyerang organ ginjal. Ini bukan suatu penyakit, melainkan menjadi petanda bahwa organ ginjal anda sudah tidak berfungsi dengan baik. b. Sirosis hepatis Sekelompok penyakit hatikronik mengakibatkan kerusakan sel hati dan sel tersebut di gantikan oleh jaringan parut sehingga terjadi penurunan jumlah jaringan hati c. Payah jantung Kongestif Suatu kondisi medis yang di tandai dengan kegagalan jantung untuk memompa darah secukupnya keseluruh tubuh d. Pellagra infantil Penyakit dimana orang kekurangan vitamin B3 pada makanan yg di asupnya e. Actinic prurigo Fotosrntifitas yang di sebabkan oleh factor genetic 5. KMS (kartu menuju sehat ) Kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sejak umur 5 tahun. a. tujuan Umum : mewujudkan tinggat tumbuh kembang dan status kesehatan anak balita secara optimal Khusus : 1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tinggkat pertumbuhan dan perkembangan baloita yang optimal 2. sebagai media penyuluhan sebagai orang tua balita tentang kesehatan balita



3. sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita b. fungsi KMS fungsi kms ditetapkan untuk hanya memantau pertumbuhan bukan untuk penilainan status gizi. Artinya penting untuk memantai apakah berat badan naik atau turun