Dialog Apoteker Dan Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dialog 1 Konseling Pasien Asma Suatu pagi di rumah sakit, ada seorang pasien yang sedang menebus obat setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter. Berdasarkan pemeriksaan, pasien terkena asma. Setelah melihat resep kemudian apoteker menyuruh pasien untuk masuk ke ruangan konseling untuk mendapatkan konseling dari apoteker. Tok...tok...tok... Apoteker (apt) : “Iya silahkan masuk” Pasien (P) : “Pagi bu” Apoteker : “Iya selamat pagi ibu. Silahkan duduk” Pasien  : “Iya terimakasih bu” Apt      : “Perkenalkan, saya Maulidina apoteker di sini. Benar dengan Ibu Yulia Nengsih, umur 38 tahun ya bu?” P          : “Iya benar bu” Apt      : “Bu maaf sebelumnya, apakah berkenan untuk saya jelaskan mengenai obat yang ibu terima? Kira-kira sekitar 5-10 menit saja bu” P          : “Iya boleh silahkan bu” Apt      : “Ibu datang kesini sama siapa? Sendiri atau ada yang menemani?” P          : “Tidak, bu. Saya datang sendiri” Apt      : “Baik. Disini saya lihat resepnya untuk asma ya ibu” P          : “Benar bu” Apt      : “Kalau boleh saya tahu keseharian ibu sepeti apa? Sebagai wanita karir kah atau sebagai ibu rumah tangga?” P          : “Kebetulan saya bekerja kantoran bu, karena jarak kantornya agak jauh jadi saya setiap hari pulang pergi naik motor” Apt      : “Maaf di keluarga ibu ada yang juga terkena asma?” P          : “Ada bu, dulu kakek saya pernah terkena asma” Apt      : “Kalau di rumah adakah anggota keluarga yang merokok?” P          : “Ayah saya perokok aktif bu. Setiap hari pasti merokok” Apt      : “Ibu sendiri punya riwayat alergi tidak bu?” P          : “Saya alergi seafood bu” Apt      : “Oh alergi seafood ya.. saran saya sebaiknya di stop dulu ya bu konsumsi seafoodnya” P          : “Iya saya juga sudah mulai menghindari makan seafood bu” Apt      : “Syukurlah kalau begitu. Kalau boleh saya tau sesaknya timbul karena apa ya bu?” P          : “Kalau saya lagi mengendarai motor gitu bu terus kalau dirumah juga kadang pas lagi bersihbersih rumah gitu” Apt      : “Oh baik, sekarang saya mau jelaskan tentang resepnya ya bu. Dokter tadi bilang apa tentang obat ibu?” P          : “Dokter bilang saya dikasih obat untuk mengatasi sesak nafasnya bu” Apt      : “Lalu apakah dokternya menjelaskan cara penggunaan obatnya seperti apa?”



P          : “Iya, untuk yg inhalernya 1x sehari dihisap melalui mulut terus ada obat minumnya masingmasing diminum 3x sehari” Apt      : “Lalu dokter bilang apa mengenai efek yang akan muncul setelah minum obat? Atau harapannya setelah minum obat ini bagaimana bu?” P          : “Dokternya cuma bilang harapannya supaya sesak nafasnya bisa teratasi bu” Apt      : “Baik. Sebelumnya saya mau jelaskan dulu ya bu tentang asma itu apa. Jadi asma itu terjadi karena adanya peradangan di saluran nafas, sehingga terdapat penyempitan saluran nafas. Peradangan ini akan muncul kalau ada pemicunya, misalnya karena alergi, asap rokok dan debu. Biasanya gejala yang muncul berupa sesak nafas, batuk, dan mengi. Nah disini ibu diresepkan dokter ada 4 obat ya bu. Ada dexamethason, ctm, salbutamol, dan ventolin inhaler. Untuk dexamethason ini untuk anti peradangan diminumnya 3x sehari 1 tablet. Yang kedua ada salbutamol, ini untuk meringankan gejala asma diminumnya 3x sehari 1 tablet. Ini ada ctm sebagai anti alergi, diminumnya 3x sehari 1 tablet juga. Ctm ini ada efek ngantuknya bu, jadi setelah minum obat ini jangan mengendarai motor ya bu.             Obatnya disimpan ditempat yang kering ya, jangan disimpan di tempat yang lembab” P          : “Oh iya baik bu” Apt      : “Sekarang saya mau menjelaskan cara penggunaan inhaler. Ini namanya ventolin inhaler. Isinya salbutamol sulfate. Inhaler ini untuk melegakan nafas ibu. Penggunaannya 1x sehari dihisap melalui mulut. Cara penggunaannya             1. Kocok dahulu          2. Tarik nafas melalui hidung, buang nafas melalui mulut. Buka tutup mouthpiece, letakkan mouthpiece diantara gigi atas dan bawah kemudian digigit. Pegang inhaler tegak lurus, kemudian tutup mulutnya             3. Saat bernafas perlahan melalui mulut, tekan bagian atas inhaler dengan jari telunjuk            4. Tahan nafas selama 5-10 detik, sebelum membuang nafas, lepaskan inhaler dari mulut     Setelah itu ibu bisa berkumur-kumur. Gimana bu sudah jelas belum cara penggunaan obatnya?” P          : “Sudah jelas bu” Apt      : “Bisa diulangi lagi bu bagaimana cara penggunaannya?” P          : “Iya jadi untuk yang obat minumnya masing-masing diminum 3xsehari 1 tablet. Untuk yang inhalernya 1x sehari, caranya petama di kocok dulu, tarik nafas melalui hidung, buang nafas melalui mulut. Tutup mouthpiece dibuka, letakkan mouthpiece diantara gigi atas dan bawah terus digigit. Pegang inhaler tegak lurus, terus mulutnya ditutup, saat bernafas perlahan melalui mulut,



tekan bagian atas inhaler dengan jari telunjuk, tahan nafas selama 5-10 detik, sebelum membuang nafas, lepaskan inhaler dari mulut. Benar bu?” Apt      : “Iya benar bu, nanti saya kasih juga brosur cara menggunakan inhalernya, jadi nanti ibu bisa lihat di brosurnya ya bu.” P          : “Iya baik bu” Apt      : “Untuk mencegah asmanya kambuh, ibu bisa menghindari pemicunya. Kalau misalkan mau mengendarai motor pakai masker ya bu, terus dirumah juga ayahnya ibu kan merokok ya, jadi kalau sedang merokok sebaiknya ibu menjauhi asap rokoknya dan juga saya menyarankan untuk ganti sprei dan sarung bantal itu setidaknya seminggu sekali ya bu..” P          : “Oh gitu ya, iya baik bu” Apt      : “Kalau setelah menggunakan inhaler ibu merasa nafasnya masih sesak, sebaiknya nanti langsung hubungi dokter ya bu” P          : “Iya bu” Apt      : “Baik, apakah ada yang ingin ditanyakan bu? Atau ada yang kurang jelas? P          : “Sudah bu, sudah jelas” Apt      : “Oh iya bu ini bisa tolong diisi untuk data konseling” P          : (mengisi kertas) ”ini bu sudah diisi” Apt      : “Baik, kalau nanti ada yang ingin ditanyakan ibu bisa kontak saya langsung atau ibu bisa datang kesini” P          : “Iya baik bu” Apt      : “Yasudah kalau begtu. Ini obatnya. Semoga lekas sembuh ya bu” P          : “Iya Ibu. Terimakasih banyak atas informasinya” Apt      : “Iya Ibu sama-sama” 



Dialog 2



Pada suatu sore yang cerah di apotek “Ruwet Farma” datanglah seorang bapak yang diantar putrinya. Bapak itu datang dengan merintih kesakitan sambil memegangi perutnya. Karyawan Apotek : Selamat Sore, Pak. Ada yang bisa kami bantu? Anak                           : selamat Sore, Mbak. Ini Bapak Saya dari tadi pagi sering ke belakang terus. Karyawan Apotek : Mungkin bapak adik terkena diare. Tapi untuk lebih jelasnya, Bapak bisa berkonsultasi dengan apoteker kami. Sebentar saya panggilkan apotekernya. Apoteker              : Selamat sore, Pak. Saya apoteker di sini. Nama saya Inem susi similikiti weleh-weleh. Nama Bapak siapa? Pak Sumanto        : Nama saya Sumanto (Tugas ini dibuat pas kasus Sumanto meledak) Apoteker              : Rumahnya di mana, Pak? Pak Sumanto        : Saya tinggal di Nusukan. Apoteker              : Apa yang Pak Sumanto keluhkan? Pak Sumanto        : Dari kemaren perut saya mulas dan sering buang air besar. Apoteker              : Dalam sehari kira-kira berapa kali Pak Sumanto ke belakang? Pak Sumanto        : Kira-kira tujuh kali, Mbak. Badan saya sampe lemas. Apoteker              : Sebelumnya makan apa? Pak Sumanto        : saya makan ayam bakar di lesehan.



Apoteker              : Bapak bisa jadi terkena diare karena makanan yang kurang higienis atau mungkin ada yang sudah basi di sana. Anak                    : O… Iya, Bu. Sambalnya kemaren kayaknya juga agak basi. Pak Sumanto        : Lho, kamu kok tidak bilang sama bapak to, Nduk… tiwas sambalnya tak habisin semua. Anak                    : Lha Bapak ndak nanya… ( dasar anak durhaka) Apoteker              : sebelumnya Bapak sudah minum obat apa? Pak Sumanto        : Belum ,Bu… saya bingung obat apa yang bisa diminum. (Hebat banget ni bapak, diare tujuh kali sehari gak minum obat… masih kuat aja) Apoteker              : Bentuk tinjanya seperti apa, Pak? Cair atau lembek? Pak Sumanto        : Lembek, Bu… Apoteker              : Ada lendirnya. Tidak, pak? Pak Sumanto        : Ada, Bu… Apoteker              : Sebentar, Pak. Saya ambilkan obatnya. (langsung manggil AA nya) Mbak Sari, tolong ambilkan metronidazol dan sediaan kombinasi Kaolin-pektin, oralit juga. AA                       : Iya, Bu… (lupa… yang jadi AA dulu siapa, ya…) Apoteker              : (Setelah obat ada di tangan ) Ini Obatnya, Pak. Metronidazol tablet diminum 3 x sehari 1 tablet. Ini harus dihabiskan, Pak. Terus yang coklat ini sediaan kombinasi kaolinpektin diminum 3  x sehari 1 tablet juga. Oralit diminum setiap selesai BAB. Pak Sumanto        : Kenapa Metronidazolnya harus dihabiskan, Bu?



Apoteker              : Supaya tuntas pengobatannya, Pak. Metronidazol itu anti bakteri, bila tidak dihabiskan, bakterinya bisa kebal. Bila sakit lagi, minum obat ini jadi tidak mempan. Pak Sumanto        : O… begitu… berapa biayanya, Bu? Apoteker              : Langsung ke kasir aja, Pak… Pak Sumanto        : Terima kasih, Bu… Saya permisi dulu. Apoteker              : Sama-sama. Semoga lekas sembuh. Di depan kasir….