Jurnal Peran Generasi Muda, Terutama Mahasiswa Dalam Mewujudkan Indoneisa Emas 2045 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen Vol. 1, No. 1 (Desember-Januari) 2024



Peran Generasi Muda, Terutama Mahasiswa Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Ajib Akwansyah1, Rizmaldi Vico Sahata SMR2, Ikhrom Maulana3, Muziz Hanifa4 Universitas Nusa Putra Abstract: The younger generation has a very important role in building a nation's civilization. The Youth Pledge moment on October 28 1928 was clear evidence of how young people from various regions in Indonesia were able to unite despite their differences in language, ethnicity and culture. They united their voices in one pledge, showing a very strong spirit of unity and integrity. This confirms that the younger generation has great potential in bringing positive change to the nation. The year 2045 will be a historic moment for Indonesia, because in that year Indonesia will be 100 years old or a century old. Indonesia will have a demographic bonus in the form of 70% of the population of productive age and 30% of the population of non-productive age. This demographic bonus can be a great strength for Indonesia if the younger generation is able to utilize it well by increasing productivity. This research aims to determine the role of the Young Generation, especially students, in realizing the vision of a Golden Indonesia 2045. This research uses quantitative descriptive methods. The research results show that the Young Generation, especially students, have an important role in realizing the vision of a Golden Indonesia 2045. This role can be realized through various fields, such as education, economics, social culture and politics. Keywords: Golden Indonesia 2045, Students, Young Generation



Abstrak: Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam membangun peradaban sebuah bangsa. Momen Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi bukti nyata betapa para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia mampu bersatu meskipun memiliki perbedaan bahasa, suku, dan budaya. Mereka menyatukan suara dalam satu ikrar, menunjukkan semangat persatuan dan kesatuan yang sangat kuat. Hal ini menegaskan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam membawa perubahan positif bagi bangsa. Tahun 2045 akan menjadi momen bersejarah bagi Indonesia, karena pada tahun itu Indonesia akan genap berusia 100 tahun atau satu abad. Indonesia akan memiliki bonus demografi berupa 70% penduduk usia produktif dan 30% sisanya usia tidak produktif. Bonus demografi ini dapat menjadi kekuatan besar bagi Indonesia jika generasi muda mampu memanfaatkannya dengan baik melalui peningkatan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Generasi Muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Muda, terutama mahasiswa, memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Peran tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan politik.



Kata Kunci: Indonesia Emas 2045, Mahasiswa, Generasi Muda



* Corresponding author’s e-mail: [email protected] ISSN: 2686-4789 (Print); ISSN: 2686-0473 (Online) http://bisnisman.nusaputra.ac.id



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



PENDAHULUAN Perkataan Bung Karno yang terkenal," Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia," menegaskan betapa pentingnya peran generasi muda dalam kemajuan bangsa dan negara. Pernyataan tersebut mencerminkan keyakinan akan peran vital generasi muda dalam membangun masa depan suatu negara. Baik buruknya suatu negara dapat dilihat dari kualitas generasi mudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa serta negara. Generasi Muda harus memiliki karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negara. Generasi muda harus memiliki kepribadian yang tinggi, semangat nasionalisme yang kuat, jiwa kompetitif, serta kemampuan untuk memahami pengetahuan dan teknologi guna bersaing secara global. Selain itu, generasi muda juga perlu menyadari bahwa mereka memegang fungsi penting sebagai agen perubahan, kekuatan moral, dan kontrol sosial, sehingga peran tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, generasi muda selalu memainkan peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi. Ketika memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang, generasi muda menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika situasi pada masa itu tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Generasi Muda selalu menjadi" People make history"( orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Generasi Muda memang memegang posisi strategis dan istimewa dalam perjalanan sejarah bangsa. Dalam konteks yang lebih luas, peran generasi muda tidak



hanya terbatas pada masa perjuangan kemerdekaan. Mereka juga memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keberlanjutan kemajuan suatu bangsa. Generasi muda harus menjadi agen perubahan yang memperjuangkan nilainilai keadilan, kesetaraan, dan kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Mereka juga harus memainkan peran penting dalam memperkuat fondasi moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, pendidikan generasi muda menjadi kunci utama. Pendidikan harus mampu membentuk karakter, semangat nasionalisme, dan keterampilan yang diperlukan agar generasi muda mampu bersaing secara global. Selain itu, perlu adanya peran aktif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi muda yang berkualitas. Generasi muda juga harus memiliki kesadaran akan peran dan tanggung jawab mereka terhadap bangsa dan negara. Mereka harus mampu memahami dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang sedang berkembang serta memiliki kepedulian terhadap isu- isu kemanusiaan dan lingkungan. Dalam periode globalisasi dan kemajuan teknologi, generasi muda juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Mereka harus memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman, seperti kemampuan dalam teknologi informasi, kewirausahaan, dan kepemimpinan yang efektif. Hal ini akan memungkinkan generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan bangsa dan menghadapi tantangantantangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian, peran generasi muda



2



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



dalam kemajuan bangsa dan negara tidak dapat dianggap remeh. Mereka adalah tulang punggung masa depan suatu negara. Tahun 2045 akan menjadi momen bersejarah bagi Indonesia karena negara ini akan merayakan usia 100 tahun atau satu abad. Perayaan ini tidak hanya merupakan pencapaian sejarah bagi bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi kesempatan untuk merenungkan perjalanan panjang yang telah dilalui serta merencanakan masa depan yang lebih baik. Indonesia sendiri akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang, Bonus demografi adalah fenomena yang sangat penting dalam perkembangan suatu negara. Hal ini terjadi ketika populasi suatu negara didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif, yang secara langsung memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif, yang terdiri dari anak-anak (usia 0-14 tahun) dan lansia (di atas 65 tahun). Rasio ketergantungan, yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah penduduk usia non-produktif, menjadi indikator utama dari bonus demografi. Semakin rendah rasio ketergantungan, semakin besar potensi bonus demografi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, Indonesia memiliki rasio ketergantungan sebesar 16,76%, yang mengindikasikan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung kurang lebih 17 penduduk non-usia produktif.



Proyeksi yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko RI) menunjukkan bahwa Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030. Pada Agustus 2023, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sudah mencapai 147,71 juta dari total 278,7 juta jiwa penduduk. Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah. Dalam rangka mencapai Generasi Emas 2045, persiapan kualitas generasi muda dan pembangunan rasa nasionalisme merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Mempersiapkan generasi muda yang Berkualitas, Berdaya Saing, dan Memiliki Rasa Nasionalisme yang Tinggi merupakan sebuah cita-cita mulia yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan komitmen bersama. Dengan persiapan yang matang, Indonesia dapat melangkah menuju masa depan yang gemilang, di mana generasi muda menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang maju dan berdaya saing global. Penelitian menunjukkan bahwa menghadapi bonus demografi memerlukan langkah-langkah bijak dalam menyikapi dan menangani setiap generasi, terutama generasi muda. Generasi muda akan memegang peranan penting di puncak bonus demografi selanjutnya, oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul "Peran Generasi Muda, Terutama Mahasiswa Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045" dengan tujuan menganalisis kesiapan generasi muda, terutama mahasiswa, dalam menghadapi bonus demografi, terutama dari segi karakteristiknya.



3



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



TINJAUAN LITERATUR Visi Indonesia Emas 2045 Visi Indonesia emas 2045 menetapkan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia secara merata, meningkatkan kualitas manusia, mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi negara maju, dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Visi ini juga mencakup pemerataan yang adil di semua sektor pembangunan, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan demokratis. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan pembangunan yang didasarkan pada empat pilar utama, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan. Peran Generasi Muda Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Untuk menjadi agen perubahan dan agen pengawas sosial, pemuda harus memiliki kekuatan moral, keilmuan, dan sikap positif yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa. Kekuatan moral menjadi landasan utama dalam perjuangan pemuda, yang seharusnya menjadi idealisme dalam berjuang. Peran pemuda dalam kemajuan bangsa sangat penting, terutama dalam era globalisasi saat ini. Mahasiswa sebagai bagian dari pemuda memiliki peran yang berpengaruh dalam berbagai aspek, baik ilmu pengetahuan maupun etika. Mereka memiliki potensi untuk merubah status suatu bangsa, dan penemuan-penemuan



baru yang dapat mencuatkan nama Indonesia di dunia internasional. Pentingnya peran mahasiswa juga diimbangi dengan tanggung jawab moral. Jika moral mahasiswa buruk, hal tersebut juga akan mencemari nama bangsa. Perumusan Hipotesis Generasi muda, khususnya para mahasiswa, memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong kemajuan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045. Sebagai agen perubahan, mereka memiliki potensi besar untuk menginspirasi, memimpin, dan mewujudkan cita-cita besar ini. Dengan keberanian, kecerdasan, dan semangat juang mereka, generasi muda dapat menjadi motor penggerak yang membawa Indonesia menuju masa depan gemilang. Melalui kemampuan berbahasa, kemampuan berkolaborasi, pendidikan, dan keterampilan, dapat membentuk fondasi yang kokoh bagi kemajuan bangsa, sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan gemilang. H1 = Terdapat pengaruh kemampuan berbahasa (X1) terhadap peran anak muda terutama mahasiswa dalam mewujudkan Visi Indonesia emas 2045 (Y) H2 = Terdapat pengaruh kemampuan berkolaborasi (X2) terhadap peran anak muda terutama mahasiswa dalam mewujudkan Visi Indonesia emas 2045 (Y) H3 = Terdapat pengaruh Pendidikan (X3) terhadap peran anak muda terutama mahasiswa dalam mewujudkan Visi Indonesia emas 2045 (Y) H4 = Terdapat pengaruh keterampilan (X4) terhadap peran anak muda terutama mahasiswa dalam mewujudkan Visi Indonesia emas 2045 (Y) H5 = Terdapat pengaruh X1, X2, X3, X4, secara simultan terhadap (Y)



4



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



METODE PENELITIAN Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau sampel melalui pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmiah yang sistematis dan objektif untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara numerik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyajikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang fenomena yang diteliti. Pengukuran Dalam penelitian ini, variabel yang diukur adalah peran mahasiswa dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengukur variabel tersebut. Populasi dan Unit Sampel Dalam penelitian ini, unit sampel yang digunakan adalah 25 anak muda terutama mahasiswa yang dipilih secara acak Metode Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan secara online. Metode pengumpulan data ini dipilih karena kemudahannya dalam mencapai responden yang beragam dan tersebar di berbagai lokasi. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Kuisioner tersebut dirancang khusus untuk mengukur peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.



HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Identifikasi Responden Penelitian ini menunjukkan bahwa sumber informasi yang akurat dalam penelitian ini berasal dari responden, yang memberikan data melalui angket. Penelitian ini menyoroti pengaruh terhadap peran generasi muda, terutama Mahasiswa, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Metode penelitian ini menggunakan data dalam bentuk angket dengan 5 indikator dan 10 pertanyaan yang mencakup variabel Kemampuan Berbahasa (X1), Kemampuan Berkolaborasi (X2), Tingkat Pendidikan (X3), Keterampilan (X4),terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 (Y). Data tersebut kemudian diolah menggunakan perangkat lunak statistik SPSS. Dalam penelitian ini, terdapat 25 responden yang merupakan anak muda, terutama mahasiswa. Setiap responden memberikan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 dalam menjawab angket. Data tersebut kemudian dideskripsikan melalui data primer berupa angket, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Dari tabel tersebut, kemudian dapat disimpulkan hasil penelitian sesuai dengan analisis yang dilakukan Regresi Linear Berganda Dengan menggunakan analisis regresi berganda pada peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045, hasil pengolahan data menggunakan SPSS menunjukkan hubungan antara kemampuan berbahasa (X1), kemampuan berkolaborasi (X2), tingkat pendidikan (X3), keterampilan (X4), dan variabel respons Y. Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel yang disajikan.



5



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



Tabel 1. Hasil Uji T Coefficientsa



Model 1



Unstandardized



Standardized



Coefficients



Coefficients



B



Std. Error



(Constant)



1,341



3,226



Kemampuan berbahasa



-,160



,156



Kemampuan



-,224



Tingkat pendidikan Keterampilan



Beta



t



Sig.



,416



,682



-,029



-1,025



,318



,174



-,037



-1,292



,211



3,820



,562



,681



6,792



,000



2,010



,652



,311



3,082



,006



berkolaborasi



a. Dependent Variable: Peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045



Sumber: Data diolah, 2024



a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Kemampuan Berbahasa (X1) terhadap peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 (Y), hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,318 > 0,05 dan nilai t hitung -1,025 < t tabel 2,262. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari X1 terhadap Y. b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Kemampuan Berkolaborasi (X2) terhadap peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 (Y), hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,211 > 0,05 dan nilai t hitung -1,292 < t tabel 2,262. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari X2 terhadap Y.



c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Tingkat Pendidikan (X3) terhadap peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 (Y), hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,01 < 0,05 dan nilai t hitung 6,792 > t tabel 2,262. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari X3 terhadap Y. d. Pengujian Hipotesis Keempat (H4) Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Keterampilan (X4) terhadap peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 (Y), hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,06 < 0,05 dan nilai t hitung 3,082 > t tabel 2,262. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H4 diterima, yang mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari X4 terhadap Y.



6



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



Pengujian Hipotesis Kelima H5 dengan Uji F Tabel 2. Hasil Uji F ANOVAa Model 1



Sum of Squares Regression



Mean Square



F



3907,031



4



976,758



58,729



20



2,936



3965,760



24



Residual Total



df



Sig. ,000b



332,633



a. Dependent Variable: Peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 b. Predictors: (Constant), Keterampilan, Kemampuan berbahasa, Kemampuan berkolaborasi, Tingkat Pendidikan



Sumber: Data diolah, 2024



e. Pengujian Hipotesis Kelima (H5) Berdasarkan ouput diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh Kemampuan Berbahasa (X1), Kemampuan Berkolaborasi (X2), Tingkat Pendidikan (X3), Keterampilan (X4) terhadap peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas



2045 (Y), hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai F hitung 332,633 > F table 4,10. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa H5 diterima, yang mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh X1,X2,X3,X4 secara simultan terhadap Y.



Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model



R



1 a.



R Square ,993a



,985



Adjusted R Square ,982



Std. Error of the Estimate 1,714



Predictors: (Constant), Keterampilan, Kemampuan berbahasa, Kemampuan berkolaborasi, Tingkat pendidikan



Sumber: Data diolah, 2024



Berdasarkan output yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa nilai R Square sebesar 0,985 menunjukkan bahwa pengaruh Kemampuan Berbahasa (X1), Kemampuan Berkolaborasi (X2), Tingkat Pendidikan (X3), dan Keterampilan (X4) secara bersama-sama terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas



2045 (Y) adalah sebesar 98,5%. Hal ini menandakan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tujuan tersebut. Pentingnya kemampuan berbahasa, kemampuan berkolaborasi, tingkat pendidikan, dan keterampilan dalam konteks mencapai Visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat diabaikan.



7



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



Kesimpulan Peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 menjadi semakin penting. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa generasi muda memiliki peran yang signifikan dalam mencapai visi Indonesia emas 2045. Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki potensi besar dalam mempengaruhi arah dan kebijakan pembangunan di masa depan. 1. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari kecakapan berbahasa terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Meskipun kemampuan berbahasa merupakan aspek penting, temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain memiliki pengaruh yang lebih besar dalam mencapai visi tersebut. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memperhatikan dan mengembangkan berbagai keterampilan dan kompetensi lain yang juga diperlukan untuk mencapai tujuan yang ambisius ini. 2. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa Kemampuan Berkolaborasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Hal ini berarti bahwa kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain tidak mempengaruhi seberapa besar kontribusi yang dapat



diberikan oleh generasi muda untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, adil, dan makmur pada tahun 2045. Kemampuan Berkolaborasi adalah salah satu soft skill yang penting untuk dimiliki oleh para pekerja di era digital saat ini. Namun, kemampuan ini tidak cukup untuk menentukan peran generasi muda dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 3. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan generasi muda. Melalui pendidikan formal maupun non-formal, generasi muda, terutama mahasiswa, dapat memperoleh pengetahuan yang luas tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, dan sosial budaya. Selain itu, pendidikan juga membantu dalam membentuk karakter yang tangguh, kritis, dan inovatif, yang merupakan kualitas penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 4. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa Keterampilan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Keterampilan merupakan aspek penting yang memainkan peran kunci dalam membentuk kemampuan individu untuk berkontribusi secara efektif dalam pembangunan negara.



8



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



Keterampilan yang dibutuhkan oleh generasi muda di masa depan tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan non-teknis, seperti keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan memecahkan masalah. Ketika dikaitkan dengan peran generasi muda, terutama mahasiswa, keterampilan menjadi faktor penentu dalam upaya mereka untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 5. Secara Simultan Kemampuan berbahasa, kemampuan berkolaborasi, Pendidikan, dan keterampilan juga menjadi faktor penentu dalam peran generasi muda. Kemampuan berbahasa merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Dalam konteks globalisasi, kemampuan untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa akan membuka pintu peluang yang lebih luas di kancah internasional. Dengan menguasai bahasa asing, mahasiswa dapat lebih mudah beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia serta memperluas jaringan kerja dan kolaborasi. Selain itu, kemampuan berkolaborasi juga menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terkoneksi, mahasiswa dituntut untuk mampu bekerja sama dengan beragam pihak, baik di tingkat lokal maupun internasional. Kolaborasi antarindividu, lembaga, dan negara merupakan kunci untuk menciptakan solusi yang holistik terhadap tantangantantangan global yang kompleks. Pendidikan juga memegang peranan penting dalam mewujudkan Visi



Indonesia Emas 2045. Sistem pendidikan yang berkualitas akan menciptakan generasi muda yang cerdas, kritis, dan inovatif. Dengan pendidikan yang baik, mahasiswa akan mampu menghadapi perubahan dan tantangan yang ada dengan lebih siap dan terampil. Keterampilan teknis maupun non-teknis yang relevan dengan tuntutan pasar kerja dan kebutuhan pembangunan nasional merupakan modal utama bagi mahasiswa dalam membangun karier dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Saran Generasi muda, terutama mahasiswa, memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa merupakan generasi yang memiliki semangat belajar yang tinggi, kreatif, dan inovatif. Mahasiswa juga memiliki akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih luas. • Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Mahasiswa dapat berperan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. • Mahasiswa dapat melakukan riset dan pengembangan di bidang teknologi dan sains untuk menghasilkan teknologi dan inovasi baru yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia global.



9



Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen–Desember-Januari, Vol. 1, No. 1, 2024



Referensi Arum, Lingga Sekar, Amira Zahrani, dan Nickyta Arcindy Duha. 2023. KARAKTERISTIK GENERASI Z DAN KESIAPANNYA DALAM MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI 2030. Vol. 2. Chandra, Bobbi, Elva Susanti, Rosita Mangesa, dan Henny Sanulita. t.t. PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEAGAMAAN DALAM RANGKA MENYIAPKAN GENERASI EMAS INDONESIA TAHUN 2045. Vol. 1. Gonzales, Rahul. 2022. Memaksimalkan potensi generasi muda di industri pertambangan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045: Generasi Muda Untuk Bangsa Maximizing the potential of young generations in the mining industry to improve Indonesia’s economy towards A Golden Indonesia 2045: Young Generations for The Nation. Vol. 7. Purwati, Wina Desi, dan Panji Kusuma Prasetyanto. 2022. “ANALISIS PENGARUH BONUS DEMOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (Analysis of the Influence of Demographic Bonus on Economic Growth in Indonesia).” JURNAL ECONOMINA 1(3).



10