20 0 311 KB
DOPS PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
OLEH: AZMI ELENDA, S.Kep NPM. 1714901210009
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS B FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN AKDEMIK 2017/2018
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan Pemberian transfusi darah Identitas Klien : Ny. R (45 Tahun)
2. Diagnosa keperawatan : ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan konsentrasi Hb
3. Prinsip tindakan dan rasional FASE PRAINTERAKSI Prinsip tindakan Melakukan perivikasi data
Rasional Memastikan irder utntuk klien
Memperkenalkan diri
Bembina hubungan saling percaya
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan, efek samping yang mungkin muncul, serta meminta persetujuan pasien (informed consent).
Informasi yang kita berikan akan membuat pasien mengerti terhadap tindakan yang kita lakukan, serta dapat membina hubungan saling percaya (BHSP) dan sebagai bukti legal kita dalam melakukan tindakan.
Menjaga privacy pasien, persiapkan tempat tidur (TT), kunci TT, posisi TT dalam tinggi yang tepat, dan atur posisi sesuai kenyamanan pasien
Memastikan keamanan dan kenyamanan pasien selama di lakukannya tindakan.
Dekatkan peralatan di dekat pasien serta pasang pengalas dan perlak.
Supaya perawat mudah dalam melakukan tindakan, dan mencegah cairan dari luka jatuh ketempat tidur.
Cuci tangan, kemudian pasang sarung tangan bersih sekali pakai.
Mencegah transmisi mikroorganisme
Mengucapkan bismillahirahmaanirrahim
FASE KERJA Menerapkan prinsip nilai-nilai keislaman
Melakukan pengukuran TTV sebelum transfuse
Mengetahui TTV klien sebelum transfusi
Sambungkan set tranfusi dengan Nacl 0,9%
Mengisi set transfusi dengan larutan Nacl 0,9% untuk mencegah pembekuan darah
Siapkan darah agar sesuai suhu tubuh normal dan pastikan tidak ada gumpalan darah
Mempersiapkan darah untuk transfusi
Periksa kantong darah dengan teliti, cek nama, golongan darah, no darah, resus dan tanggal kadaluwarsa
Melakukan pengecekan darah agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai yg dibutuhkan pasien
Ganti kantong Nacl 0,9% dengan kantong darah yang dibutuhkan lalu gantung ± 1 m di atas ketinggian jantung pasien
Mengganti cairan Nacl 0,9% dengan darah dan menggantung darah di standar infus dengan ketinggian ± 1m untuk mengalirkan darah
Berikan tetesan sesuai kebutuhan pasien dan observasi pasien selama pemberian tranfusi pada 15 menit pertama
30 tpm, observasi dilakukan untuk mengetahui jika ada reaksi elergi terhadap darah yang diberikan
Melakukan pengukuran TTV
Agar mengetahui TTV pasien saat dilakukan transfusi apakah ada perubahan
Bila darah yang di transfusi sudah habis, maka ganti dengan cairan Nacl 0,9% sampai bersih setelah itu lanjutkan dengan terapi airan lain yang sesuai order dokter
Pembilasan selang dan mencegah terjadinya pembekuan
Mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin
Menerapkan prinsip keislaman bersyukur setelah melakukan tindakan
Merapikan pasien dan memberskan alat.
FASE TERMINASI Supaya pasien tampak rapi dan nyaman kembali.
Evaluasi respons subjektif pasien
Untuk mengetahui respons pasien terhadap luka maupun tinndakan yang telah dilakukan perawat
Mengucapkan salam dan mendoakan klien supaya cepat sembuh
Bentuk komunikasi teraupetik serta mengimplementasikan nilai-nilai Islami
Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
Dokumentasi
Bentuk tanggungjawab dan tanggung gugat.
4. Tujuan tindakan Meningkatkan kadar Hb dalam darah
5. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya Bahaya Reaksi akut ringan (pruritus urtikaria)
Pencegahan Bila gejala alergi ringan ransfusi diperlambat
Reaksi akut sedang-berat (gelisah, lemah, palpitasi, demam, dipsneu dan nyeri kepala)
Bila timbul gejala berat transfusi dihentikan segera laporkan keadaan pasien
Reaksi hemolitik lambat (demam, anemia, ikterus, hemoglobinuria)
Bila gejala hemolitik lambat hentikan transfusi, prinsip ABC, jangan berikan kembali transfusi, pemantauan TTV seara intensif sampai stabil.
6. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya) - Transfusi tercapai dan pasien tidak merasakan reaksi alergi setelah dilakukan transfusi
Banjarmasin, Mei 2018 Ners Muda
(Azmi Elenda, S.Kep) Preceptor Klinik
(........................................)