Draft Final Proyek Sekolahku Bebas Sampah (P5) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sekolahku Bebas Sampah Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan



Tim Penyusun: SMP Negeri 3 Palembang



Pengantar Sampah selalu dihasilkan setiap harinya, dan di Indonesia sendiri jumlah sampah terus bertambah dari tahun ke tahun. Sampai sekarang masalah sampah belum bisa teratasi, banyak sampah yang belum bisa dikelola dengan baik. Jika masalah sampah terus dibiarkan, maka akan bertampak pada kelangsungan hidup manusia dan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Indonesia memiliki populasi sekitar 274, 5 juta jiwa yang setiap tahunnya dapat menghasilkan sedikitnya 64 juta ton sampah. Lalu sebanyak 3, 2 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Data tersebut menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia, dipimpin oleh negara China dengan total 8, 8 juta ton sampah plastik yang memcemari laut. Telah banyak kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah serta telah banyak juga teknologi yang dikembangkan sebagai upaya penanganan sampah, namun masalah sampah belum juga bisa teratasi. Banyak faktor penyebab masalah sampah di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.



Relevansi bagi Sekolah Sampah menjadi permasalahan bagi seluruh negara di dunia yang meliputi sampah organik, anorganik, limbah B3, digital, dan fashion. Isu tentang bahayanya sampah masih sedikit sekali diketahui oleh siswa. Di masa depan, anak-anak akan berada di garis depan penanggulangan sampah, sehingga mereka perlu bersiap diri untuk mengambil peran tersebut. Anakanak perlu memahami apa itu sampah, mengapa bisa terjadi, apa dampaknya terhadap kehidupan mereka, dan bagaimana mereka bisa melakukan tindakan nyata dalam pencegahan. Sebagai salah satu pusat pendidikan, sekolah memegang peranan penting dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan dengan perubahan iklim. Masalah sudah banyak berdampak negatif bagi masyarakat seperti banjir, lingkungan kumuh, dan pemanasan global, karena itu tema ini sangat relevan disampaikan oleh sekolah di berbagai setting/konteks di Indonesia.



Tujuan, alur, target Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada dimensi profil Pelajar Pancasila, projek “Sekolahku Bebas Sampah” bertujuan mewujudkan peserta didik berkesadaran lingkungan yang mampu berperan aktif dalam menjaga dan mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait sampah. Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan; peserta didik mengeksplorasi isu sampah dan faktor-faktor yang masalah sampah. Selanjutnya pada tahap kontekstualisasi, peserta didik mempelajari bagaimana sampah mempengaruhi kehidupan manusia termasuk dirinya sendiri, juga kehidupan makhluk lain. Kedua tahap ini bertujuan menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang keterhubungan antara berbagai elemen alam, juga empati terhadap makhluk hidup lain. Dalam tahap pengantar aksi, peserta didik mengembangkan penguasaan kemampuan gotong royong melalui latihan-latihan kerjasama, komunikasi, dan merumuskan tujuan bersama. Tahap aksi membekali peserta didik dengan kemampuan melakukan adaptasi dan mitigasi sampah, sembari terus mengasah kemampuan gotong royong dengan berbagai pihak. Kedua tahap ini juga dirancang agar memberikan dampak nyata berupa pengurangan risiko bencana dan pemulihan sampah mikro.



Tahap berbagi dan tindak lanjut merupakan penutup alur pembelajaran. peserta didik menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari projek dan mendapatkan apresiasi, diakhiri dengan refleksi serta penguatan motivasi untuk menerapkan hasil belajar dalam praktik sehari-hari. Untuk menciptakan perubahan nyata, pendidikan lingkungan tidak bisa berhenti pada penyadaran, tetapi harus pula mendorong munculnya gaya hidup berkelanjutan. Karena itu, projek “Kami Pejuang Iklim” menggunakan strategi pembiasaan untuk menumbuhkan perilaku ramah lingkungan pada peserta didik. Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan dua dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: (1) Beriman Bertakwa pada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, khususnya elemen akhlak terhadap alam, dan (2) Bergotong Royong, khususnya elemen kerja sama dan kepedulian.



Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan Dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia



Sub-elemen



Target Pencapaian di Fase D



Memahami keterhubungan ekosistem Bumi



Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik atau buruk, langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta



Menjaga lingkungan alam sekitar



Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut



Kerja sama



Bergotong- royong



Aktivitas terkait



Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut



Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama



Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama



Tanggap terhadap lingkungan sosial



Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat



4



Referensi - perkembangan sub-elemen antarfase Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia Sub elemen



Memahami keterhubungan ekosistem Bumi



Menjaga lingkungan alam sekitar



Belum Berkembang



Mulai Berkembang



Berkembang Sesuai Harapan



Mengidentifikasi berbagai ciptaan Tuhan



Memahami keterhubungan antara satu ciptaan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya



Memahami konsep harmoni dan mengidentifikasi adanya saling ketergantungan antara berbagai ciptaan Tuhan



Membiasakan bersyukur atas lingkungan alam sekitar dan berlatih untuk menjaganya



Terbiasa memahami tindakan-tindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta membiasakan diri untuk berperilaku ramah lingkungan



Mewujudkan rasa syukur dengan terbiasa berperilaku ramah lingkungan dan memahami akibat perbuatan tidak ramah lingkungan dalam lingkup kecil maupun besar



Sangat Berkembang



Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik atau buruk, langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai



5



Referensi - perkembangan sub-elemen antarfase Bergotong-royong Sub elemen



Belum Berkembang



Mulai Berkembang



Kerja sama



Menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama



Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan dan tujuan kelompok



Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama



Memahami informasi sederhana dari orang lain dan menyampaikan informasi sederhana kepada orang lain dengan kata-kata sendiri



Memahami informasi yang disampaikan (ungkapan pikiran, perasaan dan keprihatinan) orang lain dan menyampaikan informasi secara akurat menggunakan berbagai simbol dan media



Berkembang Sesuai Harapan



Sangat Berkembang



Menunjukkan ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok di lingkungan (sekolah dan rumah)



Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama



Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama



Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang diungkapkan orang lain melalui berbagai simbol dan media secara efektif, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hubungan interpersonal



6



Referensi - perkembangan sub-elemen antarfase Bergotong-royong (lanjutan) Sub elemen



Tanggap terhadap lingkungan sosial



Belum Berkembang



Mulai Berkembang



Berkembang Sesuai Harapan



Peka dan mengapresiasi orang-orang di lingkungan sekitar, kemudian melakukan tindakan sederhana untuk mengungkapkannya



Peka dan mengapresiasi orang-orang di lingkungan sekitar, kemudian melakukan tindakan untuk menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain



Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya, dan menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain



Sangat Berkembang



Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat



7



Cara Penggunaan Tentang Perangkat Ajar



Tentang Materi



Tentang Metode



Perangkat ajar ini lebih berupa acuan bagi guru. Guru dapat memodifikasi projek atau memilih aktivitas sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah.



Sampah adalah sesuatu yang ilmiah/saintifik. Untuk mendapatkan pemahaman yang tepat, guru perlu memastikan bahwa peserta didik benar-benar memahami definisi suatu istilah sebelum mengolah istilah tersebut lebih jauh dalam diskusi, praktik, dan kegiatan lain.



Dalam projek ini, penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui 2 cara yaitu aktivitas dan pembiasaan. Sangat disarankan untuk menerapkan tips pada halaman 10 sebagai pembiasaan akhlak kepada alam.



Perangkat ajar untuk projek ini terdiri dari: 7 Topik Utama 17 Aktivitas 120 Jam Pelajaran



Dalam projek ini asesmen pembelajaran dilakukan dengan dua cara: 1. Formatif (instrumen lembar refleksi dan lembar observasi) 2. Sumatif (instrumen lembar sumatif I dan II)



Sampah adalah fenomena yang kompleks, setiap bagiannya saling terkait dan saling mempengaruhi (sistemik). Namun karena keterbatasan projek, pembelajaran harus dipecah per bagian. Agar peserta didik dapat memahami gambaran besarnya, guru perlu memberikan ‘kait’ dari satu aktivitas ke aktivitas lain, sehingga keseluruhan projek ini menjadi satu cerita yang utuh.



Untuk usia Sekolah Menengah, pembelajaran perlu dilakukan secara konkret (melalui pengalaman indera). Karena itu, aktivitas untuk menyampaikan konsep dirancang dalam bentuk permainan, simulasi atau penyelidikan.



Untuk merangkum seluruh projek menjadi cerita utuh, di akhir projek akan diadakan pameran. Semua hasil kerja peserta didik sepanjang projek akan menjadi bahan pameran, sehingga hasil-hasil kerja tersebut perlu disimpan dengan baik. 8



Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Guru perlu terlebih dahulu mempelajari dan memahami isu sampah sebelum menyampaikannya pada peserta didik.



Sekolah perlu terbuka terhadap usulan dan aksi peserta didik yang membutuhkan kerjasama, respon serta dukungan sekolah (contoh: sekolah bebas sampah)



Orang tua perlu mendapatkan sosialisasi tentang projek. Orang tua juga perlu mendapat edukasi dasar tentang sampah, agar dapat mendampingi dan mendukung proses belajar anak di rumah.



Guru dan sekolah dapat membangun kemitraan dengan lembaga / komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, juga lembaga riset atau perguruan tinggi setempat yang memiliki riset atau jurusan terkait sampah.



Guru dan sekolah berkomitmen merancang pembelajaran yang ramah lingkungan. Guru perlu memahamkan hal tersebut pada peserta didik sebelum memulai program.



9



Tips untuk Guru: Menyelenggarakan Pembelajaran Yang Ramah Lingkungan Untuk mencapai tujuan pembelajaran, projek ini menggunakan pembiasaan praktik ramah lingkungan dalam keseharian. Strategi pembiasaan ini dapat mulai dikembangkan dari rancangan pembelajaran, dengan menerapkan prinsip ‘produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab’. Beberapa cara praktis untuk menyelenggarakan pembelajaran yang ramah lingkungan:



Pemilihan alat-bahan Sebisa mungkin manfaatkan apa yang ada sebelum membeli barang baru. Kumpulkan material guna ulang untuk digunakan sebagai bahan kegiatan, misalnya kertas guna ulang, kardus, kertas kado bekas, majalah dan koran bekas, botol serta gelas kemasan.



Makan dan minum Pilihlah makanan-minuman lokal yang minim kemasan. Sebisa mungkin hindari makanan-minuman yang dikemas dengan plastik. Saat beraktivitas di luar ruang, ajak peserta didik membawa botol minum dan peralatan makan sendiri.



Mengelola sampah Ingatlah bahwa mengurangi sampah selalu lebih mudah daripada mendaur ulang. Usahakan mengurangi sampah. Kalaupun ada, pisahkan sampah organik dan anorganik, kemudian kelola secara terpisah (organik dibuat kompos, anorganik didaur ulang).



Etika ‘jangan tinggalkan bekas’ Ketika berkegiatan di alam, usahakan meninggalkan tempat tersebut dalam kondisi sama seperti sebelumnya. “Yang boleh diambil hanya foto dan sampah, yang boleh ditinggalkan hanya jejak kaki, dan yang boleh dibunuh hanya waktu.” 10



Alur Tahapan Projek TANGGAPI



PAHAMI Pengenalan 1. Haa? Sampah? (2 aktivitas) 2. Bagaimana sampah dapat menjadi masalah? (1 aktivitas)



Kontekstualisasi



3. Kalau sampah bertebaran, Lalu Apa? (1 aktivitas)



Memperkenalkan peserta didik pada isu perubahan iklim, faktor penyebab dan penetralnya, serta bagaimana perubahan iklim berdampak pada kehidupan manusia dan makhluk lain Pertanyaan esensial: Apa itu sampah? Bagaimana sampah dapat menjadi masalah? Apa dampak dari sampah?



Pengantar Aksi



4. Mari Atasi Bersama (4 aktivitas)



BAGIKAN



Aksi 5. Adaptasi: Aku Siaga Bencana (6 aktivitas) 6. Mitigasi: Aksiku untuk Sampah (4 aktivitas)



Berbagi dan Tindak Lanjut 7. Kami Peduli sampah (2 aktivitas)



Memahamkan pentingnya peran aktif setiap orang dalam merespon perubahan iklim, memberikan pengalaman tentang praktik/aksi nyata yang dapat dilakukan peserta didik



Merayakan pencapaian, mendorong keberlanjutan praktik di kehidupan seharihari peserta didik



Pertanyaan esensial: Bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menanggulangi dampak sampah?



Pertanyaan esensial: Bagaimana kita bisa melanjutkan adaptasi dan mitigasi sampah dalam kehidupan sehari-hari? 11



Minggu 1 • Pengenalan Istilah Sampah • Penyelidikan Lebih Jauh tentang Sampah



Minggu 7 • Pembuatan media sosialisasi • Pembuatan video praktik baik dan buruk



Minggu 2 • Mengenal Fenomena Sampah • Peran Siswa terhadap Sampah di Sekolah



Minggu 8 • Bersih Sekolah • Daur Ulang Sampah



Minggu 3 • Kunjungan ke Talang Jambe • Pembuatan Tempat Sampah Bekas



Minggu 9 • Pembuatan Pupuk Kompos



Minggu 4 • Pemilihan Duta Sekolah Bersih • Sosialisasi Sekolah Bersih Tanpa Sampah



Minggu 10 • Fashion Show dari Barang Bekas



Minggu 5 • Daur Ulang Sampah



Minggu 11 • Pameran Karya • Apresiasi



Minggu 6 • Kunjungan ke TPA Sukawinatan • Bersih Sekolah



Gerakan 1 • Rabu Bersih



Gerakan 2 • Rabu Tanpa Plastik



Gerakan 3 • One man one waste



Gerakan 4 •3R (ReduceReuseRecycle)



Penghargaan Kelompok/Tim - Sertifikat Penghargaan Individu: - Mengumpul 1.000 Sampah: Pin Warna Merah - Mengumpul 2.000 Sampah: Pin Warna Kuning - Mengumpul 3.000 Sampah: Pin Warna Hijau



Topik 1 Haa? Sampah? Aktivitas 1 (Pengenalan istilah sampah) Tujuan Memperkenalkan istilah ‘sampah’ pada peserta didik Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas Bahan: Buku catatan (dibawa oleh peserta didik) Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 3 Agustus 2022



Persiapan Sebelum pertemuan pertama, peserta didik menyiapkan satu buku catatan untuk ‘jurnal proyek.’ Buku catatan sebaiknya dari guna ulang kertas bekas atau buku tulis yang belum habis pakai. Pelaksanaan 1. Guru memulai dengan memberitahu peserta didik, kita akan menjalani sebuah petualangan untuk mengenal sampah. Guru bertanya, apakah peserta didik pernah mendengar ‘sampah’ sebelumnya, juga apa yang mereka rasakan/pikirkan ketika mendengarnya. 2. Peserta didik bergiliran mengungkapkan apa yang mereka rasakan/pikirkan ketika mendengar istilah ‘sampah.’ Guru menyampaikan definisi sederhana dari istilah sampah (lihat tips) 3. Guru membagikan peserta didik sebanyak 7 kelompok 4. Setiap kelompok melakukan observasi sampah di lingkungan sekolah: Apa saja jenis sampah yang ditemukan? Di mana saja sampah ditemukan? 5. Setiap kelompok mencatat semua sampah yang ditemukan di sekolah di buku catatan 6. Setiap kelompok berdiskusi tentang hasil observasi, kemudian mempresentasikan hasil observasi 7. Peserta didik menyimpulkan apakah sampah benar-benar ada 8. Penutup: peserta didik menamai dan menghias jurnal projek miliknya.



Tips: Menyederhanakan kata “sampah” Definisi formal ‘sampah’ adalah ‘barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya; kotoran seperti daun, kertas.’ Definisi ini mungkin mengandung istilah yang belum dikenal peserta didik, sehingga guru perlu menyederhanakan dan membuatnya kontekstual. Contoh: “sampah adalah plastik, kardus, bekas makanan, daun di suatu tempat. Misalnya di sekolah kita, setiap pagi siswa melaksanakan piket dan petugas membersihkan halaman sekolah.



15



Topik 1 Haa? Sampah? Aktivitas 2 (Penyelidikan tentang Sampah) Tujuan Menganalisis hasil penyelidikan dan mencari tahu lebih jauh tentang sampah Waktu: 5 JP (200 menit) Bahan: Kertas guna ulang, papan tulis, alat pemutar video Peran guru: Fasilitator



Persiapan Guru mempersiapkan 5 artikel dan 1 video tentang permasalahan sampah.



Pelaksanaan 1. Guru membagikan 5 artikel di masing-masing kelompok 2. Guru menampilkan video 3. Peserta didik membentuk kelompok 4-5 orang. Setiap kelompok melakukan: - Mencatat tema yang diangkat pada masing-masing artikel dan video - Mendiskusikan temuan dari masing-masing artikel dan video - Menyimpulkan temuan dari semua artikel dan video 4. Masing-masing mempresentasikan temuan diskusi 5. Guru mencatat kesimpulan masing-masing di papan tulis 6. Peserta didik menuliskan refleksi kegiatan pada jurnal projek.



Tips: Jika fasilitas pemutaran video tidak tersedia, guru bisa membuat narasi/cerita berdasarkan video tersebut dan membacakannya pada peserta didik.



Tugas Peserta didik menghafal lagu “Membuang Sampah Ciptaan AT. Mahmud”. Setiap akhir aktivitas proyek “Sekolahku Bebas Sampah”, peserta didik diminta untuk menyanyikan secara bersama-sama. Link: https://www.youtube.com/watch?v=J-aHf2MB6I4



Pelaksanaan: 3 Agustus 2022 16



Topik 2 Bagaimana Sampah Menjadi Masalah? Aktivitas 3 (Mengindentifikasi perilaku manusia terhadap sampah)



Persiapan 1. Guru menyiapkan gambar perilaku manusia terhadap sampah 2. Guru menyiapkan video perilaku manusia terhadap sampah



Pelaksanaan 1.



Tujuan Mengenal fenomena sampah di lingkungan sekitar



2.



3. 4. 5.



Waktu: 5 JP (200 menit)



6. 7. 8.



Bahan: Kardus, alat warna, kertas warna/kertas kado bekas, lem-gunting Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 10 Agustus 2022



Guru membagikan kelompok 4 orang per kelompok Siswa mengumpulkan foto-foto dari internet atau lingkungan sekitar tentang perilaku manusia terhadap sampah (minimal 10 foto) Siswa menyaksikan gambar dan menyaksikan video Siswa mengidentifikasi isi gambar dan video di lembar kerja Siswa menggunting foto-foto dan kemudian menempelkan di karton berkas Siswa menyimpulkan perilaku manusia terhadap sampah Siswa mempresentasikan tugas kelompok Siswa menuliskan refleksi kegiatan dalam jurnal projek. Tips: Siswa dapat membawa kardus bekas atau karton bekas sebagai media presentasi.



Tips: Jika fasilitas pemutaran video dan gambar tidak tersedia, guru dapat meminta 1 siswa di masingmasing kelompok untuk menggunakan smartphone.



17



Topik 3 Kalau sampah bertebaran, lalu apa? Aktivitas 4 (Mengindentifikasi pengelolaan sampah di sekolah) Tujuan Memahami peran siswa dalam mengelola sampah Waktu: 5 JP (200 menit) Termasuk pengayaan Bahan: Peran guru: Fasilitator



Persiapan Guru menyurvei lokasi sekolah yang sesuai untuk penyelidikan



Pelaksanaan 1. Penyelidikan dilakukan pada hari yang cerah sekitar pukul 6.40-13.00. 2. Kait: guru menyampaikan, sampah membuat lingkungan menjadi kotor, hal perlu diantisipasi dengan kesadaran membuang sampah pada tempatnya 3. Guru dan peserta didik melakukan penyelidikan dengan mengamati kondisi sekolah dan macam-macam sampah 4. Siswa mendokumentasikan melalui gambar dan video hasil pengamatan 5. Setelah kembali ke kelas, guru memandu peserta didik merefleksikan penyelidikan 6. Guru menjelaskan pentingnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya 7. Peserta didik menuliskan refleksi kegiatan dalam jurnal projek



Pengayaan Guru dapat membacakan kisah tentang sampah pada peserta didik. Tautan e-book https://www.kisahweb.com/ 2020/11/2-cerita-pendektentang-sampahsingkat.html



Tugas Peserta didik membuat puisi tentang lokasi yang diamatinya



Pelaksanaan: 10 Agustus 2022 18



Topik 4 Mari Atasi Bersama Aktivitas 5 (Kunjungan ke Talang Jambe) Tujuan Wawasan tentang pengelolaan sampah bernilai ekonomi Waktu: 10 JP (400 menit) termasuk tugas



Tahap Persiapan 1. Koordinator bersama fasilitator survei ke lokasi kunjungan 2. Koordinator bersama fasilatator menyiapkan transportasi 3. Fasilitator mengutus 10-11 siswa di masing-masing kelas 4. Fasilitator membentuk kelompok dan pembagian tugas. Tugas siswa meliputi: a. Mencatat pengalaman kunjungan dari berangkat hingga pulang b. Mendokumentasikan semua kegiatan melalui smartphone baik gambar maupun video c. Mencatat semua sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai d. Siswa aktif bertanya dan berdiskusi 5. Koordinator menyusun jadwal acara 6. Koordinator menyusun tata tertib yang harus dipatuhi semua peserta 7. Siswa wajib membawa makanan dan minuman dari rumah



Bahan: -



Pelaksanaan 1. Siswa aktif menjalankan tugasnya masing-masing 2. Siswa mengikuti penyuluhan 3. Selama kegiatan, fasilitator membimbing dan mengawasi aktivitas siswa 4. Siswa menyusun laporan hasil kegiatan



Peran guru: Fasilitator



Penutup Memberikan ucapan terima kasih dan kenang-kenangan kepada tempat kunjungan



Catatan: Fasilitator mempersiapkan spanduk, air mineral dan sound



Pelaksanaan: 24 Agustus 2022 19



Topik 4 Mari Atasi Bersama Aktivitas 6 (Pembuatan Tempat Sampah dari Barang Bekas)



Tujuan Membuat tempat sampah dari barang bekas Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas Bahan: Wadah cat bekas ukuran 20 kg, kuas, 3 karung bekas, cat warna hijau, kuning, dan merah



Persiapan - Fasilitator membagi menjadi 2 kelompok yaitu: a. Kelompok 1 membersihkan tempat sampah b. Kelompok 2 mengecat tempat sampah - Bahan yang perlu dipersiapkan: a. 3 wadah cat bekas ukuran 20 Kg b. Kuas bekas c. 3 karung bekas d. Cat warna hijau, kuning, dan merah ukuran 200cc Pelaksanaan 1. Kelompok 1 membersihkan tempat sampah 2. Kelompok 2 menyiapkan 6 wadah cat bekas di lapangan sekolah 3. Kelompok 2 mengecat wadah dengan 3 warna 4. Siswa memberikan label pada setiap wadah dengan cat 5. Siswa menjemur wadah cat di bawah terik matahari 6. Guru mengawasi kegiatan



Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 24 Agustus 2022



20



Topik 4 Mari Atasi Bersama Aktivitas 7 (Pemilihan Duta Sekolah Bersih) Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Bahan: -



Persiapan 1. Fasilitator membuka pendaftaran melalui Google Formulir 2. Setiap peserta mengirimkan video profil dan pendapatnya tentang sampah selama 1-2 menit Pelaksanaan 1. Fasilitator membuka pendaftaran calon duta sekolah bersih di masing-masing kelas 2. Parade para finalis 3. Uji kemampuan para finalis oleh fasilitator 4. Pengumuman juara 5. Penetapan dan pengukuhan duta sekolah bersih oleh kepala sekolah a. Pembukaan b. Kata Sambutan & Pengukuhan c. Penyematan pin dan selendang d. Penutup



Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 7 September 2022 21



Topik 4 Mari Atasi Bersama Aktivitas 8 (Sosialisasi Sekolah Bersih Bebas Sampah) Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Bahan: -



Persiapan 1. Fasilitator memberi pengarahan hal-hal yang perlu disampaikan saat sosialisasi 2. Mempersiapkan kardus sebagai media sosialisasi 3. Setiap kelas akan bersosialisasi di dua kelas yaitu 8 dan 9 4. Setiap kelas akan didampingi masing-masing duta Pelaksanaan 1. Perwakilan kelas bersama duta sekolah bersih ke kelas 8 atau 9 2. Siswa membawa poster yang terbuat dari kardus yang berisi gambar dari membuang sampah sembarangan 3. Duta menjelaskan tentang: a. Menjaga kebersihan b. Membuang sampah pada tempatnya c. Dampak negatif membuang sampah sembarangan d. Sampah bermanfaat dan bernilai ekonomis 4. Fasilator mendokumentasikan kegiatan



Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 7 September 2022 22



Asesmen Sumatif I Urutkan kejadian-kejadian di bawah ini menjadi sebuah cerita! Caranya: beri nomor kolom kiri sesuai urutan kejadian.



Dari hasil penyelidikanmu, apakah sampah memang menjadi masalah? Perubahan apa saja yang terjadi akibat sampah di daerahmu?



Perubahan lingkungan menjadi lingkungan kotor Semakin banyak sampah berserakan di mana Manusia membuang sampah di sungai, jalanan, selokan



Di lingkungan sekitarmu, apa saja kegiatan manusia yang menghasilkan sampah? Adakah kegiatanmu sehari-hari yang menghasilkan banyak sampah?



Konsumsi manusia dan pabrik menghasilkan polusi dari sampah Lingkungan terdampak banjir dan bau 1



Dahulu, lingkungan bersih dan sejuk



Terjadi perubahan lingkungan akibat sampah



Ceritakan tentang bencana yang terjadi di kota/kabupaten sekitarmu dalam setahun terakhir. Seperti apa kejadiannya? Siapa saja yang terkena dampaknya?



Lingkungan menjadi kotor



23



Topik 5 Aku Siaga Sampah Aktivitas 9 (Daur Ulang Sampah) Tujuan Mengelola sampah menjadi hal yang bermanfaat Waktu: 10 JP (400 menit) termasuk tugas



Persiapan 1. Siswa mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kardus, dan lainnya 2. Siswa mempersiapkan bahan yang akan didaur ulang yang berasal dari sekolah Pelaksanaan 1. Guru membagi 3-5 orang perkelompok 2. Siswa dapat mencari video tutorial daur ulang sampah sesuai dengan sampah yang dikumpulkan/tersedia di sekolah 3. Siswa membuat sampah daur ulang 4. Siswa mencatat bahan-bahan yang digunanakan 5. Siswa mencatat tata cara pembuatan 6. Siswa mempresentasikan hasil daur ulang



Bahan: Bahan-bahan daur ulang Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 14 September 2022 24



Topik 5 Aku Siaga Sampah Aktivitas 10 (Kunjungan ke TPA Sukawinatan) Tujuan Mengelola sampah menjadi hal yang bermanfaat Waktu: 8 JP (320 menit) termasuk tugas Bahan: Bahan-bahan daur ulang Peran guru: Fasilitator



Tahap Persiapan 1. Koordinator bersama fasilitator survei ke lokasi kunjungan 2. Koordinator bersama fasilatator menyiapkan transportasi 3. Fasilitator mengutus 10-11 siswa di masing-masing kelas 4. Fasilitator membentuk kelompok dan pembagian tugas. Tugas siswa meliputi: a. Mencatat pengalaman kunjungan dari berangkat hingga pulang b. Mendokumentasikan semua kegiatan melalui smartphone baik gambar maupun video c. Mencatat semua sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai d. Siswa aktif bertanya dan berdiskusi 5. Koordinator menyusun jadwal acara 6. Koordinator menyusun tata tertib yang harus dipatuhi semua peserta 7. Siswa wajib membawa makanan dan minuman dari rumah Pelaksanaan 1. Siswa aktif menjalankan tugasnya masing-masing 2. Siswa mengikuti penyuluhan 3. Selama kegiatan, fasilitator membimbing dan mengawasi aktivitas siswa 4. Siswa menyusun laporan hasil kegiatan



Penutup Memberikan ucapan terima kasih dan kenang-kenangan kepada tempat kunjungan



Pelaksanaan: 21 September 2022 25



Topik 5 Aku Siaga Sampah Aktivitas 11 (Membersihkan Lingkungan Sekolah) Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Persiapan 1. Fasilitator memberi pengarahan 2. Koordinator membagi beberapa zona lokasi kebersihan yaitu (halaman depan kiri, halaman depan kanan, lapangan sekolah kiri, lapangan sekolah kanan, kolam, kelas 9, musala, WA laki-lak, WC perempuan, kelas atas) 3. Kebersihan meliputi membuang sampah, memilah sampah, mencabut rumput, memangkas bunga) 4. Fasilitator mempersiapkan alat kebersihan seperti sapu, sikat, kantong besar, dll Pelaksanaan 1. Siswa membersihkan sesuai dengan zona 2. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas 3. Fasilitator mengawasi kegiatan



Bahan: Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 21 September 2022 26



Topik 6 Aksiku untuk Sampah Aktivitas 12 (Membuat media kampanye) Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Bahan: Karton, gambar, cat, lem, gunting



Persiapan 1. Fasilitator memberi pengarahan tentang berbagai media yang dapat digunakan seperti spanduk, poster, dan lainnya 2. Fasilitator memberikan pengarahan tentang ketentuan pembuatan media: a. Alat media bisa menggunakan karton, buku gambar, spanduk b. Media harus jelas dan singkat c. Media diberikan plastik 3. Fasilitator membagi siswa menjadi beberapa kelompok (maksimal 5 orang) 4. Siswa mengerjakan sesuai arahan fasilatator 5. Siswa mempresentasikan hasilnya



Peran guru: Fasilitator



Pelaksanaan: 28 September 2022 27



Topik 6 Aksiku untuk Sampah Aktivitas 13 (Membuat video roleplay tentang GOOD & BAD practice)



Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas Bahan: -



Persiapan 1. Fasilitator membagi siswa menjadi 4 kelompok (8 orang) 2 kelompok Good dan 2 kelompok Bad 2. Fasilatator menjelaskan ketentuan di masing-masing kelompok a. Semua siswa harus terlibat b. Panjang video menyesuaikan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan c. Pengeditan menggunakan aplikasi kine master d. Menyediakan transkrip percakapan e. Suara harus terdengar dengan jelas dan menggunakan Bahasa Indonesia f. Harus sesuai tema 3. Siswa mengerjakan tugas sesuai arahan dan ketentuan 4. Siswa berdiskusi terkait peran-peran masing-masing 5. Siswa mengupload di akun media sosial masing-masing 6. Siswa mengirimkan link video ke fasilatator



Peran guru: Fasilitator



Pelaksanaan: 28 September 2022 28



Topik 5 Aku Siaga Sampah Aktivitas 14 (Membersihkan Lingkungan Sekolah) Tujuan Peran siswa terhadap kebersihan sekolah Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Persiapan 1. Fasilitator memberi pengarahan 2. Koordinator membagi beberapa zona lokasi kebersihan yaitu (halaman depan kiri, halaman depan kanan, lapangan sekolah kiri, lapangan sekolah kanan, kolam, kelas 9, musala, WA laki-lak, WC perempuan, kelas atas) 3. Kebersihan meliputi membuang sampah, memilah sampah, mencabut rumput, memangkas bunga) 4. Fasilitator mempersiapkan alat kebersihan seperti sapu, sikat, kantong besar, dll Pelaksanaan 1. Siswa membersihkan sesuai dengan zona 2. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas 3. Fasilitator mengawasi kegiatan



Bahan: Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 5 Oktober 2022 29



Topik 5 Aku Siaga Sampah Aktivitas 15 (Daur Ulang Sampah) Tujuan Mengelola sampah menjadi hal yang bermanfaat Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas



Persiapan 1. Siswa mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kardus, dan lainnya 2. Siswa mempersiapkan bahan yang akan didaur ulang yang berasal dari sekolah Pelaksanaan 1. Guru membagi 3-5 orang perkelompok 2. Siswa dapat mencari video tutorial daur ulang sampah sesuai dengan sampah yang dikumpulkan/tersedia di sekolah 3. Siswa membuat sampah daur ulang 4. Siswa mencatat bahan-bahan yang digunanakan 5. Siswa mencatat tata cara pembuatan 6. Siswa mempresentasikan hasil daur ulang



Bahan: Bahan-bahan daur ulang Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 5 Oktober 2022 30



Topik 6 Aksiku untuk Sampah Aktivitas 16 (Pembuatan pupuk kompos) Tujuan Mengelola sampah menjadi hal yang bermanfaat Waktu: 10 JP (400 menit) termasuk tugas Bahan: Sampah rumah tangga, ember cat, air, tanah, arang, kapur, cairan em4 Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 12 Oktober 2022



Persiapan 1. Fasilitator meminta siswa mengumpulkan sampah rumah tangga berupa sayur, sisa makanan 2. Siswa mempersiapkan 1 ember cat bekas yang memiliki tutup Pelaksanaan 1. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik. 2. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya. 3. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur pertanian ke dalam wadah. 4. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah 5. Siram dengan air yang telah bercampur EM4 6. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah. 7. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.



Catatan: - Pastikan wadah pembuat pupuk kompos tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan. - Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari. 31



Topik 6 Aksiku untuk Sampah Aktivitas 17 (Fashion Show Barang Bekas) Tujuan Mengelola sampah menjadi hal yang bermanfaat Waktu: 5 JP (200 menit) termasuk tugas Bahan: -



Persiapan 1. Fasilitator meminta siswa untuk memanfaatkan barang bekas seperti kantong plastic, karung, kardus, dll 2. Setiap kelas mengirim 10 utusan 3. Acara dilaksanakan di lapangan sekolah 4. Kriteria penilaian: sopan, unik, menarik, sesuai tema Pelaksanaan 1. Sepuluh peserta dari kelas 7.1 memasuki arena 2. Selingan musik, begitu juga selanjutnya kelas 7.2, 7.3 dan seterusnya 3. 20 besar peserta memasuki arena 4. 10 besar peserta memasuki arena 5. 5 besar peserta memasuki arena 6. Pengumuman juara 1, 2, dan 3 serta juara favorit



Peran guru: Fasilitator



Pelaksanaan: 19 Oktober 2022 32



Topik 7 Kami Peduli Sampah Aktivitas 18 (Pameran Karya) Tujuan - Melatih kerjasama mencapai tujuan bersama - Memperluas dampak aksi Waktu: 10 JP (400 menit) Termasuk pameran



Bahan: kardus bekas, gunting, selotip, alat warna, kertas warna Peran guru: Fasilitator, konsultan, observer Pelaksanaan: 26 Oktober 2022



Persiapan 1. Guru berkoordinasi dengan sekolah untuk pemakaian ruang pameran. 2. Siswa mengumpulkan semua artefak projek (karya, lembar kerja, dokumentasi, dll). 3. Guru dan siswa mengundang orang tua serta masyarakat sekitar untuk mengunjungi pameran.



Pelaksanaan 1. Kait: guru memberikan apresiasi atas usaha peserta didik dalam mitigasi iklim. Guru lalu menyampaikan, siswa dapat mencari solusi permasalahan sampah karena mereka sudah sadar dan paham tentang isu tersebut. Namun masih banyak orang yang belum paham, sehingga tanpa sadar tindakan mereka memperparah lingkungan. Guru lalu mengajak peserta didik menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman mereka melalui sebuah pameran. 2. Dengan bimbingan guru, siswa berbagi tugas menyiapkan pameran dan presentasi. Setiap peserta didik bertugas dalam salah satu hal berikut: a. Menjelaskan hal yang dipelajari dalam satu aktivitas spesifik, atau b. Menceritakan aksi mitigasi yang dibuat kelompok. 3. Siswa mempersiapkan display pameran yang menjadi tugasnya. Guru memantau dan memberikan konsultasi jika dibutuhkan. 4. Guru dan siswa membawa seluruh display yang sudah jadi ke ruang pameran, lalu bersama-sama memasang display sesuai alur projek (lihat acuan di halaman 39). 5. Guru memandu siswa berlatih presentasi di samping display masing-masing. 6. Pelaksanaan pameran: siswa bertugas di display masing-masing, guru berkeliling dan mengobservasi. Pengunjung berinteraksi dan memberikan apresiasi pada peserta didik. 7. Peserta didik menuliskan refleksi kegiatan dalam jurnal projek 33



Tips: membuat display pameran Display adalah cara memajang suatu karya dalam pameran. Display yang baik akan memunculkan sisi terbaik karya, sehingga mudah dinikmati pengunjung. Beberapa saran untuk membuat display: (1) Agar sesuai dengan prinsip ramah lingkungan, buatlah display dari barang guna ulang, misalnya kardus bekas, peti kemasan, dan lain sebagainya.



(3) Karya dua dimensi seperti gambar, kolase, dan mading sebaiknya dipajang di dinding setinggi pandangan mata.



Apa yang membuat sampah menjadi masalah?



Masuk



Keluar Mari Atasi Bersama



(4) Benda kecil seperti jurnal projek, kartu, dan sejenisnya dapat dipajang di meja dan dibuatkan standing display (pajangan berdiri). (5) Agar lebih menarik, gunakan benda pelengkap sesuai topik, misalnya peta, tanaman sayur, bibit pohon, atau komputer untuk memutar video.



Dampak sampah



(2) Rancanglah urutan display dan rute berjalan pengunjung sehingga membentuk cerita (lihat contoh pada diagram).



Apa itu sampah?



Adaptasi: siaga sampah



(6) Tambahkan keterangan tertulis agar pengunjung lebih mudah memahami alur pameran. 34



Asesmen Sumatif II



Asesmen sumatif kedua dilakukan melalui observasi dan tes lisan selama pameran. Guru berkeliling dan mendengarkan presentasi setiap siswa untuk memberikan penilaian. Sebagai pengayaan, guru bisa mengundang komunitas peduli lingkungan untuk memberi penilaian.



Nama peserta didik: Pipo* Aspek penilaian



Sangat kurang



Kurang



Baik



Kognitif: pemahaman yang benar tentang sampah



V



Kognitif: keluasan wawasan tentang permasalahan, konteks, data, dan solusi permasalahan sampah



V



Afektif: keinginan berperan aktif dalam aksi, yang terwujud dalam antusiasme ketika bertugas dan memberi presentasi



V



Afektif: kepedulian terhadap orang lain, yang terwujud dalam sikap ketika berkomunikasi, inisiatif untuk menolong, dan lain sebagainya



V



Psikomotorik: kemampuan menyampaikan gagasan dan berdialog secara efektif, baik dengan teman maupun pengunjung pameran Psikomotorik: kemampuan mengelola kerjasama yang harmonis dengan teman, seperti berbagi tugas, menghormati perasaan teman, saling mengisi, tahu kapan mengalah dan kapan harus tampil, dan lain sebagainya.



*Contoh cara mengisi



Sangat baik



V



V 35



Topik 7 Kami Peduli Sampah



Persiapan



Aktivitas 19 (Apresiasi)



Guru menyiapkan lencana kardus (lihat contoh di foto) dan menggambar garis skala.



Tujuan - Merangkum hasil pembelajaran - Penguatan motivasi untuk melanjutkan aksi dalam kehidupan seharihari



1. Guru menyampaikan bahwa projek telah berakhir, lalu mengapresiasi peran aktif siswa dalam adaptasi dan mitigasi sampah hingga mereka layak disebut sebagai “Pejuang Sampah”. 2. Permainan refleksi: guru menyebutkan suatu pernyataan. peserta didik merespon dengan berdiri di depan salah satu ‘nilai’ pada garis skala (lihat gambar di bawah). Contoh pernyataan reflektif: - Sampah tidak benar-benar terjadi. - Kegiatan manusia dapat memberi pengaruh besar pada lingkungan - Projek ini tidak bermanfaat bagi saya (siswa) - Kita bisa menanggulangi perubahan iklim bersama-sama - Saya (siswa) perlu melanjutkan aksi adaptasi dan mitigasi iklim 3. Siswa bergiliran membacakan tulisan mereka. Guru mencatatnya sebagai “Janji Pejuang Sampah”. 4. Guru mengajak siswa bersama-sama membacakan Janji Pejuang Sampah. Guru kemudian berpesan pada siswa untuk selalu menjaga janji, dan membagikan lencana sebagai pengingat. 5. Di rumah, siswa dapat menceritakan janji tersebut pada keluarga agar ia didukung dan diingatkan.



Waktu: 4 JP (140 menit)



Bahan: lencana kardus untuk semua siswa, kapur



Pelaksanaan



Peran guru: Fasilitator Pelaksanaan: 26 Oktober 2022



Sangat Tidak Setuju



Tidak Setuju



Raguragu



Setuju



Sangat Setuju



36



Lembar Refleksi untuk peserta didik Lembar ini digunakan di akhir setiap aktivitas. Siswa dapat menggambar dan menuliskan refleksinya pada jurnal projek. Selama kegiatan hari ini, aku merasa (boleh lebih dari 1):



Hal baru yang kupelajari hari ini:



Hal yang ingin kucari tahu lebih banyak:



Menurutku, temanku hari ini... Nama Teman



Alasannya...



Samsi*



Apa yang membuatmu merasa demikian? Coba ceritakan!



Banyu* *contoh cara mengisi



V V



Dia buang gelas akua ke laut* Berani menegur Samsi* 37



Lembar Observasi untuk Guru:



Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia: Memahami keterhubungan ekosistem Bumi Lembar ini dapat digunakan oleh guru untuk mengamati perilaku siswa terkait Memahami keterhubungan ekosistem Bumi. Ceklis hanya diberikan ketika peserta didik melakukan hal tersebut tanpa diminta (bukan instruksi dari guru).



Belum berkembang



Nama peserta didik



Melakukan aksi/komentar yang memecah kesatuan kelompok



Mulai berkembang



Aktif ikut serta dalam kerja kelompok



Berkembang sesuai harapan



Bersedia berbagi bahan dan alat dengan teman / kelompok lain



Zubaeda * Poltak*



Memberikan perhatian dan / atau menyemangati teman



Menolong teman atau kelompok lain yang mengalami kesulitan



Sangat berkembang



Menjadi penengah ketika teman berbeda pendapat atau berkonflik



Mengambil inisiatif untuk memimpin proses kerja kelompok



V



V



38



Lembar Observasi untuk Guru: Bergotong-royong:



Kerja sama Lembar ini dapat digunakan oleh guru untuk mengamati perilaku siswa terkait kerjasama. Ceklis hanya diberikan ketika peserta didik melakukan hal tersebut tanpa diminta (bukan instruksi dari guru).



Belum berkembang



Nama peserta didik



Melakukan aksi/komentar yang memecah kesatuan kelompok



Mulai berkembang



Aktif ikut serta dalam kerja kelompok



Berkembang sesuai harapan



Bersedia berbagi bahan dan alat dengan teman / kelompok lain



Zubaeda * Poltak*



Memberikan perhatian dan / atau menyemangati teman



Menolong teman atau kelompok lain yang mengalami kesulitan



Sangat berkembang



Menjadi penengah ketika teman berbeda pendapat atau berkonflik



Mengambil inisiatif untuk memimpin proses kerja kelompok



V



V



39