Efusi Pleura E.C Metastase CA Mammae [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS EFUSI PLEURA ET CAUSA METASTASE CA MAMMAE



Disusun oleh: IHSANUL IRFAN FAA 112 016



Pembimbing: dr. SUYANTO, Sp.PD



KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RSUD dr. DORIS SYLVANUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2016



LEMBAR PERSETUJUAN EFUSI PLEURA ET CAUSA METASTASE CA MAMMAE



Disusun untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti Ujian Akhir Kepanitraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya



Diajukan Oleh Ihsanul Irfan FAA 112 016



Telah disetujui di Palangka Raya, Februari 2016 Oleh: Pembimbing Materi



Dr. Suyanto, Sp.PD



ii



PERNYATAAN KEASLIAN



Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Ihsanul Irfan NIM : FAA 112 016 Jurusan : Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kasus yang berjudul Efusi Pleura et causa Ca Mammae ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan peniruan terhadap karya dari orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjuk sesuai dengan cara-cara penulisan yang berlaku. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam laporan kasus ini terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk peniruan lain yang dianggap melanggar peraturan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.



Palangka Raya, Februari 2016,



Ihsanul Irfan FAA 112 016



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 BAB II KASUS 2.1 Identitas Pasien ..................................................................................... 2 2.2 Anamnesis ............................................................................................ 2 2.3 Pemeriksaan Fisik................................................................................. 3 2.4 Pemeriksaan Penunjang........................................................................ 6 2.5 Follow Up ............................................................................................. 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................16 3.1 Kanker Payudara....................................................................................16 A. Definisi .......................................................................................16 B. Epidemiologi...............................................................................16 C. Faktor Resiko ..............................................................................17 D. Kriteria Diagnostik .....................................................................17 E. Klasifikasi Staging ......................................................................20 F. Klasifikasi Histologik..................................................................22 G Jalur Penyebaran..........................................................................24 H. Tatalaksana .................................................................................25 I. Prognosis ......................................................................................25 J. Pencegahan...................................................................................25 3.2 Efusi Pleura Maligna .............................................................................26 A. Definisi .......................................................................................26 B. Etiologi dan Patogenesis .............................................................26 C. Kriteria Diagnostik .....................................................................28 iv



D. Tatalaksana .................................................................................32 BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................36 BAB V KESIMPULAN .........................................................................................42 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................43



v



BAB I Pendahuluan Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Kebanyakan hampir tidak ada gejala dari kanker payudara, ketika pasien berobat karena ada kelainan di payudaranya seringnya sudah terdiagnosis di stadium akhir. Hingga saat ini kanker payudara menjadi kanker dengan tingkat insidensi nomor 2 di Indonesia, dan dari tahun ke tahun angka insidensi semakin meningkat. Kanker payudara sering ditemukan pada wanita, dan sekitar sepertiga dari wanita-wanita yang mengidap karsinoma ini akan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Wanita yang dapat hidup hingga usia 90 tahun mempunyai satu dari delapan kesempatan untuk mengidap kanker payudara.1 Efusi pleura



(EPM) merupakan komplikasi penting pada pasien dengan keganasan



intratorakal dan ekstratorakal. Efusi pleura ini juga merupakan komplikasi keganasan stadium lanjut yang sangat menyulitkan, dengan lebih dari 150.000 kasus per tahun di Amerika Serikat. Beberapa penelitian mendapatkan median survival setelah penderita didiagnosis EPM adalah 4 bulan. Efusi pleura pada seorang penderita dapat berupa penyebaran dari keganasan yang faradvanced atau merupakan manifestasi awal dari keganasan intra atau ekstratoraks yang mendasarinya. Walaupun semua sel ganas dapat menyebabkan EPM, tetapi lebih dari 75% EPM disebabkan oleh keganasan di paru, payudara, atau ovarium, serta limfoma. 2



1



BAB II Kasus



II. 1 Identitas - Nama



: Ny.P



- Usia



: 52 tahun



- Agama



: Islam



- Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



- Alamat



: Jl. Murjani



- Ruangan



: Bougenville



- Tanggal MRS



: 24 Desember 2015



- Tanggal Pemeriksaan: 27 Desember 2015



II. 2 Anamnesis - Keluhan Utama



: Sesak napas



- Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD tanggal 24 Desember 2015 dengan keluhan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu dan memberat sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas dirasakan terus menerus, terasa paling berat di dada sebelah kanan. sesak dirasakan memberat ketika berjalan dengan jarak dekat dan sesak terasa ringan jika beristirahat dengan cara duduk membungkuk ke depan sambil memegang bantal. Sesak tidak disertai dengan bunyi siulan/ ngikngik ketika bernapas. Keluhan lain yang dialami pasien yakni batuk semenjak sesak napas muncul. Batuk hilang timbul tanpa dahak maupun darah. Terdapat nyeri dada dirasakan di dada sebelah kanan seperti ditusuk dan tidak menjalar.



2



Pasien pernah operasi mastektomi payudara kanan, kini benjolan lain muncul di dada kanan. Terdapat 3 benjolan, pecah 2 buah dan mengeluarkan darah terus menerus, sementara benjolan yang ketiga tidak pecah. Pasien juga mengeluh perut terasa agak penuh dan terasa nyeri. Keluhan lainnya yakni mual dan muntah isi air liur. Nafsu makan pasien menurun disertai dengan penurunan berat badan. 2 tahun yang lalu berat badan pasien 65 Kg, sekarang menjadi 40 Kg saja. BAB belum 3 hari, namun BAK tidak ada keluhan. Keluhan lainnya yakni sakit kepala, nyeri punggung, demam (-).



- Riwayat Penyakit Dahulu : Awalnya pasien memiliki benjolan di payudara kanan lebih 2 tahun yang lalu dan, sudah melakukan operasi untuk mengangkat payudara kanan di RSUD Doris Sylvanus dan kemoterapi di RS Ulin Banjarmasin. Mula-mula benjolan kecil seperti kacang tapi tidak nyeri kemudian membesar hingga menjadi ukuran penutup gelas, hingga akhirnya benjolan pecah. Benjolan lain berukuran kecil juga tumbuh di dekat ketiak. Stadium kanker yang dikatakan dokter terhadap pasien adalah stadium III. Riwayat pengobatan paru 6 bulan, riwayat asma dan sakit kuning, malaria disangkal. Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti pasien. Pasien mengakui bahwa pasien alergi terhadap ayam dan telur.



- Riwayat lain -



Pasien menstruasi pertama kali umur 12 tahun dan menikah di umur 14 tahun.



-



Pasien rutin mengkonsumsi pil KB oral setelah melahirkan anak ke-4 dan berhenti mengkonsumsi pada umur 43 tahun.



-



Pasien tidak mengkonsumsi alkohol, rokok, atau obat-obatan tertentu.



II.3 Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan Generalis - Keadaan Umum



: Tampak Sakit Sedang 3



- Kesadaran



: Compos Mentis (GCS: E4V5M6)



- Vital Sign 



Tekanan Darah



: 100/70 mmHg







Suhu



: 35,50C







Nadi



: 96 x reguler, isi cukup, kuat angkat







Pernapasan



: 21 x/m



b. Status Lokalis -



Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, napas cupimg hidung (-)



-



Leher : JVP tidak meningkat (5+2 cmH20), tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid, tidak menggunakan otot bantu napas m. Sternocleidomastoideus.



-



Thorax : Hemithorax dextra dan sinistra tampak simetris namun tampak ketinggalan gerak pada hemithorax dextra. Intercostal tampak menonjol.



Pulmo Inspeksi Palpasi



Anterior Ketinggalan gerak +/- (dada kanan) Ekspansi dada asimetris +/Fremitus vocal menurun +/Perkusi: Bunyi redup +/- (mulai SIC II kebawah) Batas paru hepar SIC V Linea midclavicula dextra Batas paru lambung SIC VI Linea aksilaris anterior Auskultasi Vesikuler -/+ Pleural rub -/Egofoni +/- (pulmo dextra) Rhonki -/Wheezing -/Cor Inspeksi Palpasi



Posterior Ketinggalan gerak +/Ekspansi dada asimetris +/Fremitus vocal menurun +/Bunyi redup +/-



Vesikuler -/+ Pleural rub +/Egofoni +/- ( pulmo dextra) Rhonki -/Wheezing -/-



Ictus cordis tidak terlihat Ictus cordis teraba di SIC V 1 cm medial dari linea midclavicula sinistra 4



Perkusi



Kanan atas : SIC II Linea parasternalis dextra Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra Kiri bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra



Auskultasi



-



-



S1 dan S2 Tunggal Reguler Gallop (-) Murmur (-)



Mammae Pada pemeriksaan mammae dextra terlihat luka post operasi mulai dari thorax sampai



linea midaxillaris media, terdapat satu massa berukuran 2 cm dengan konsistensi keras, berbatas tegas, immobile dan dua buah massa yang sudah pecah berukuran 2 cm, warna massa kemerahan disertai darah, pus (-), krusta (-). Pada mammae sinistra tidak ada kelainan.



-



Abdomen Pemeriksaan abdomen didapati inspeksi datar dan tidak terdapat venektasi. Pada



auskultasi, bising usus normal. Pada palpasi didapatkan nyeri tekan di regio epigastrium dan hipokondrium dextra, nyeri lepas (-), hepar teraba membesar 9 cm dibawah arcus costae dengan liver spand 14 cm (lobus dextra) – 11 cm (lobus sinistra), konsistensi lunak, dan tepi tumpul. Lien tidak teraba membesar. Perkusi didapatkan bunyi pekak di regio epigastrium dan hipokondrium kanan. Nyeri ketok CVA (-), Ascites minimalis regio lumbal dextra dan lumbal sinistra, shifting dullness (+).



-



Ekstremitas Pemeriksaan ekstremitas tidak ada kelainan. Didapati akral hangat, tidak ada edema dan



sianosis, CRT 1 cm -