14 0 245 KB
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL Pengertian Ekonomi Manajerial Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsipprinsip
keilmuan
meningkatkan
yang
kualitas
dapat dan
digunakan efektivitas
sebagai
rujukan
pengambilan
untuk
keputusan
manajerial. Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial. Masalah pengambilan keputusan timbul pada tiap organisasi, baik bermotif laba atau nirlaba, ketika organisasi
itu
berusaha
mencapai
tujuannya
dalam
menghadapi
kendala. Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Keterkaitan dengan Teori Ekonomi Keputusan
manajemen
dapat
menerapkan
teori
ekonomi
dan
perangkat ilmu terapan. Ekonomi Mikro mempelajari tingkah laku ekonomi secara individual sebagai unit pengambikeputusan dalam sistem perdagangan bebas. Ekonomi Makro melihatnya secara agregat, seperti output, pendapatan, pekerjaan, investasi, haragtotal, dan lain-lain. Teori ekonomi berusaha memprediksi dan menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi biasanya dimulai dengan suatu model. Model merupakan abstaksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi beberapa dari banyak faktor penentu penting dari suatu kejadian.
Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan Ilmu ini mempergunakan perangkat matematika
ekonomi
dan
ekonometrik untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan perilaku optimal perusahaan. 1
EKONOMI MANAJERIAL
Matematika ekonomi dipergunakan untuk memformulasikan model ekonomi
yang
menerapkan
dipostulatkan
peralatan
oleh
statistik
teori
pada
ekonomi.
data
dunia
Ekonometrik nyata
untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi untuk peramalan. Keterkaitan dengan Berbagai Fungsional Ilmu Administrasi
Bisnis Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional dari ilmu administrasi bisnis menjadi latarbelakang bagi pengambilan keputusan. Area fungsi administrasi itu meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial sebagai
pelajaran
yang
menggabungkan
teori
ekonomi,
ilmu
pengambilan keputusan, dan area fungsionl dari ilmu administrasi pisnis, yang membahas bagaimana hal tersebut saling berinteraksi satu sama lain pada perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efisien. Teori Perusahaan Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan
•
mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa untuk dijual Fungsi Perusahaan: Membeli sumber daya atau input berupa
•
tenaga kerja, modal, dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk dijual Pemilik Sumber daya (Pekerja dan Pemilik Modal, tanah, dan
•
bahan mentah) menggunakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa atau sumber daya untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan Kendala-kendala dalam Operasi Perusahaan
Keterbatasan ketersediaan input-input penting
Kendala Hukum yang dihadapi perusahaan: upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi , UU pelarangan praktik bisnis yang tidak jujur 2
EKONOMI MANAJERIAL
Keterbatasan Ruang pabrik atau gudang dan dana modal
Keterbatasan Teori Perusahaan
Masalah Pemilik – Pengelola atau Masalah Prinsipal – Agen, Pengelola/Manajer
bisa
saja
tertarik
untuk
memaksimumkan
kepentingannya sendiri daripada kepentingan prinsipal (pemilik) Masalah Pemuasan, Manajer kurang mampu untuk
memaksimumkan
laba
tetappi
hanya
dapat
berusaha
untuk
memuaskan beberapa tujuan dalam hal penjualan, pertumbuhan laba, pangsa pasar dan sebagainya….”Perusahaan lebih bersifat memuaskan, daripada memaksimumkan organisasi” Fungsi Laba Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai tersebut
realokasi sumberdaya mencerminkan
dalam masyarakat, dimana hal
perubahan
kemampuan
konsumen
dan
permintaan, dalam suatu waktu. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi Business profit / laba bisnis
adalah penerimaan dikurangi dengan
biaya eksplisit/biaya akuntansi perusahaan. Sedangkan laba ekonomi berarti penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang digunakan dalam proses produksi. Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusaahaan dalam prosees produksi. Teori tentang Laba
Risk-Bearing
Theory
of
Profit,
Laba
ekonomi
dibutuhkan
oleh
perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.
Frictional Theory of Profit, Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
Monopoly Theory of Profit, Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi 3
output dan mengenakan harga yang EKONOMI MANAJERIAL
tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.
Innovatioan Theory of Profit, Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang berhasil.
Managerial Efficieny Theory of Profit, Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba ekonomi.
Etika Bisnis & Globalisasi
Etika Bisnis : Prinsip, Nilai dan Kepercayaan yang mendefinisikan
keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah Globalisasi : Perekonomian dunia dimana merupakan suatu sistem tunggal yang saling tergantung satu dengan yang lainnya BAB II BERBAGAI TEKNIK OPTIMISASI DAN PERLATAN MANAJEMEN BARU
Metode Dalam Mengambarkan hub Ekonomi Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya sederhana, tabel dan/atau grafik dapat mencukupi. Bila hubungannya rumit harus mengunakan bentuk persamaan Hubungan Biaya Total Rata-Rata, dan Marginal Dipergunakan
untuk
menunjukkan
bagaimana
perusahaan
memaksimumkan keuntungan (contoh paling penting dan perilaku mengoptimumkan perusahaan). Hubungan konsep dan ukuran total, rata-rata dan marginal penting dalam analisis optimasi. Hubungan ini akan digunakan apabila kita berbicara tentang penerimaan, produksi, biaya atau laba Analisis Optimasi Analisis yang digunakan untuk mempelajari proses perusahaan dalam 4
menentukan
tingkat
output
yang
memaksimumkan
laba.
EKONOMI MANAJERIAL
Terdapat beberapa cara:
Maksimisasi Laba dengan pendekatan Penerimaan Total & Biaya Total,
π =TR−TC Optimasi dengan Analisis Marginal Optimasi dengan Kalkulus Diferensial (dengan Konsep Diferensial &
Turunan), Kita mempelajari proses optimisasi dengan kalkulus. Mulamula kita mempelajari bagaimana kita dapat menentukan titik di mana suatu fungsi mencapai maksimum atau minimum, kemudian menunjukkan bagaimana membedakan antara maksimum dengan
minimum. Optimisasi Terkendala, Sebagian besar manajer menghadapi kendala dalam
keputusan
keterbatasan
optimasi
kapasitas
yaitu
produksi
dan
perusahaan
menghadapi
perusahaan
menghadapi
keterbatasan ketersedian tenaga ahli dan bahan mentah. Masalah Optimasi terkendala dapat dipecahkan dengan: Optimasi Terkendala dengan Subtitusi dan Optimasi Terkendala dengan Metode Pengali Lagrange
Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi 1.
Perbandingan (Benchmarking), Menemukan dengan cara terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik atau lebih murah/efisien, sehingga perusahaan anda dapat meniru dan berkemungkinan memperbaiki cara tersebut. Perbandingan
biasanya
dilakukan
dengan
studi
lapangan
ke
perusahaan lain. 2.
Manajemen Kualitas Total (TQM), Merupakan kegiatan secara konstan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses perusahaan sehingga secara konsisten memberikan nilai kepuasan yang semakin meningkat kepada pelanggan.
3.
Rekayasa
Ulang
(Business
Proceses
Reenginerring),
kecenderongan manajemen yang paling terkenal pada pertengahan tahun 1990-an. Proses rekayasa ulang berusaha mengorganisasi perusahaan secara keseluruhan. 4. 5
Organisasi
Pembelajaran
(Learning
Organization), Organisasi EKONOMI MANAJERIAL
pembelajar boleh jadi merupakan peralatan manajemen yang paling terkenal dalam dasawarsa ini. Organisasi pembelajar (learning organization) menghargai pembelajaran Peralatan Manajemen yang Lain 1. Perluasan Pembatasan (Broadbanding), 2. Model Bisnis Langsung (Direct Business Model) 3. Membuat Jaringan Kerja (Networking) 4. Kekuatan Menentukan harga (Pricing Power) 5. Manajemen Proses (Process Management) 6. Model Dunia Kecil (Small World Model) 7. Integrasi Maya (Virtual Integration) 8. Manajemen Maya (Virtual Management)
BAB III TEORI PERMINTAAN Dalam ekonomi manajerial kita sangat tertarik pada permintaan terhadap suatu komoditas yang dihadapi oleh suatu perusahaan. masih bergantung pada ukuran dari total permintaan pasar atau industri terhadap komoditas tersehut, yang lebih lanjut merupakan jumlah dan seluruh permintaan konsumen individual terhadapkomoditas tersebut di dalam suatu pasar. Permintaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam ekonomi manajerial. Penting bagi penciptaan, kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan. Hal-hal yang mempengaruhi permintaan
konsumen
yaitu
:
Harga
dari
komiditasi
tersebut,
Pendapatan Konsumen, Harga dari barang yang berhubungan (substitusi & Komplementer) Selera konsumen, dll. Permintaan Individual Terhadap Komiditas Permintaan timbul karena keinginan konsumen dan kemampuannya (hasrat dan keinginan yang didukung dengan pendapatan) untuk membeli 6
suatu
komiditas.
Teori
permintaan
konsumen:
jumlah
EKONOMI MANAJERIAL
komiditas yang diminta merupakan suatu fungsi/bergantung pada harga komiditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komiditas yang berhubungan (komplementer atau substitusi) dan selera konsumen. Fungsi Permintaan Individual Qdx = f (Px I, Py T) Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu perperiode waktu (tahun, bulan, minggu, hari, atau satuan unit waktu yang lainnya) Px = Harga perunit komoditas X
I = Pendapatan Konsumen
T
=
Selera konsumen Py
=
Harga
komoditas
yang
berhubungan
(substitusi
atau
komplementer) Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar Kurva
permintaan
pasar
untuk
suatu
komiditas
merupakan
penjumlahan secara horizontal dari kurva – kurva permintaan semua konsumen QDx = f (Px N I Py T) Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu perperiode waktu (tahun, bulan, minggu, hari, atau satuan unit waktu yang lainnya) Px
= Harga perunit komoditas X
I
= Pendapatan Konsumen
Py
=
Harga
komoditas
N = Jumlah konsumen di pasar T = Selera konsumen yang
berhubungan
(substitusi
atau
komplementer) Efek Permintaan pasar 1.
Efek Kereta (Bandwagon Effect) : melakukan permintaan terhadap suatu komiditas karena orang lain membelinya. Biasanya kurva permintaan menjadi lebih datar
2.
Efek Kesombongan (Snob Effect):
banyak konsumen berusaha
tampil berbeda dan ekslusif dengan meminta lebih sedikit komiditas yang banyak diminta oleh orang. Kurva permintaan pasar menjadi lebih curam 7
EKONOMI MANAJERIAL
Elastisitas Harga, Penerimaan Total, & Pendapatan Marginal TR = P x Q MR =
atau MR = P (1 + 1 / Ep)
∆ TR/ ∆Q
TR meningkat selama EP > 1
TR maksimum ketika EP = 1 TR menurun saat EP < 1
Faktor-faktor
MR Positif selama TR
meningkat MR Negatif selama TR
menurun Mr = 0 saat Tr maksimum mempengaruhi Elastisitas Permintaan
yang
terhadap Harga Elastisitas Permintaan merupakan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan 1.
Ukuran elastisitas permintaan makin besar jika makin dekat atau makin banyak jumlah komiditas yang mampu mensubtitusinya
2.
Makin
sempit
suatu
komiditas
didefinisikan,
makin
besar
elastisitas terhadap harga karena makin banyak jumlah komiditas yang melakukan subtitusi 3.
Elastisitas permintaan akan menjadi lebih besar jika konsumen membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merespon perubahan harganya
4.
Respon dalam kuantitas yang diminta akan menjadi lebih besar pada jangka panjang dibandingkan pada jangka pendek
Elastisitas Pendapatan Elastisitas Pendapatan mengukur kepekaan perubahan permintaan suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan konsumen Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan Tingkat
pendapatan
merupakan
determinan
penting
dalam
permintaan. Untuk hampir semua komoditas, peningkatan pendapatan mengakibatkan peningkatan permintaan akan komoditas (ΔQ/ ΔI positif), sehingga EI positif è barang normal: makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. Kebutuhan pokok EI positif tapi rendah (antara 0 sd 1)
8
EKONOMI MANAJERIAL
Kebutuhan barang mewah EI positif lebih besar 1
Untuk barang Inferior EI Negatif
Elastisitas Permintaan Silang Terhadap Harga Perusahaan sering menggunakan konsep ini untuk mengukur efek dari perubahan harga suatu produk yang mereka jual terhadap permintaan produk lain yang berhubungan dan juga dijual oleh pesaing. Penggunaa
Elastisitas
dalam
Pengambilan
Keputusan
Manajerial Analisis dan kekuatan atau variabel-variabel yang memengaruhi permintaan dan estimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya secara kuantitas terhadap penjualan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan produksi yang terbaik dan rencananya untuk pertumbuhan. Electronic Commerce (E-Commerce) Sejak pertengahan tahun 1990-an, Internet sudah memberikan sumbangan kepada meningkatnya bisnis elektronik dan merevolusi segala macam bentuk hubungan bisnis tradisional. E-Commerce: Produksi, periklanan, penjualan dan distribusi produk dan jasa dari perusahan ke perusahaan (B2B), Perusahaan ke Konsumen (B2C), Konsumen
ke
Konsumen
(C2C)
melalui
internet.
Keuntungan
E-
Commerce yaitu : Penurunan biaya pelaksanaan bisnis yang sangat tajam, Pemotongan waktu untuk memberikan jawaban, Perluasan jangkauan penjualan, dan Menciptakan model bisnis baru.
BAB IV ESTIMASI PERMINTAAN Kurva permintaan untuk suatu komoditas biasanya diestimasi dari 9
EKONOMI MANAJERIAL
data yang ada di pasar tentang kuantitas yang dibeli dari suatu komoditas pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu (menggunakan data deret-waktu) atau berbagai unit konsumsi atau pasar pada satu waktu (menggunakan data kerat-lintang). Akan tetapi kesulitannya adalah waktu, pasar, selera, pendapatan, harga komoditas yang berhubungan selalu berubah Analisis Regresi Sederhana Analisis Regresi Sederhana hanya melakukan analisis regresi untuk 2 variabel saja (1 variabel independent & 1 variabel depedent). Prosesproses: 1.
Menghitung nilai a (titik potong vertikal) dan nilai b (koefisien kemiringan dari garis regresi
2.
Mengadakan uji signifikasi dari estimasi parameter
3.
Membuat interval keyakinan untuk parameter sebenarnya
Analisis Regresi Berganda Melakukan
estimasi
terhadap
parameter-parameter
regresi,
bagaimana melakukan uji signifikansi secara statistik, serta bagaimana mengukur,
menguji
kekuatan,
dan
menjelaskan
seluruh
variable
explanatory dan regresi secara keseluruhan. Estimasi Permintaan : Pendekatan Riset Pemasaran Survei Konsumen : mensurvei konsumen bagaimana reaksi
•
terhadap jumlah yang diminta jika ada perubahan harga, pendapatan, dll menggunakan kuisioner Penelitian
•
Observasi
:
pengumpulan
informasi
tentang
preferensi konsumen dgn mengamati bagaimana mereka membeli dan menggunakan produk Klinik Konsumen : eksperimen lab dimana partisipan diberi
•
sejumlah uang tertentu dan diminta membelanjakannya dalam suatu toko simulasi dan mengamati bgmana reaksi mereka jika terjadi perubahan harga, pendapatan, selera, dll 1 0
EKONOMI MANAJERIAL
Eksperimen Pasar : mirip klinik konsumen, tetapi dilaksanakan
•
di pasar yang sesungguhnya Masalah dalam Analisis Regresi
Multikolinieritas, Merupakan korelasi (keterkaitan) yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji multikolinearitas adalah 1. Variance Inflation Factor (VIF), 2. Korelasi Pearson antara variabel-variabel bebas, atau 3. Eigenvalues dan
Condition Index (CI) Heteroskedisitas, Merupakan ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain di suatu regresi berganda. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap (Homoskedisitas). Biasanya terdapat pada data cross section. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 1. Metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi)
dengan SRESID (nilai residualnya), 2. Uji Glejser, Uji Park, Uji White Autokorelasi, Terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Analisis regresi untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section
Estimasi Permintaan dengan Regresi
Spesifikasi Model dengan Cara Mengidentifikasi Variabel-Variabel,
misalnya : Qd = f (Px, I, Py, A, T) Pengumpulan Data Spesifikasi Bentuk Persamaan Permintaan (Linier : Qd = A - a1Px + a2 I
+ a3 Py + a4 A + a5 T, Pangkat : Qd = A(Px)b(Py)c ) Estimasi Nilai-Nilai Parameter Pengujian Hasil
11
EKONOMI MANAJERIAL
BAB V PERAMALAN PERMINTAAN Tujuan Peramalan Ekonomi adalah untuk mengurangi risiko atau ketidakpastian
yang
dihadapi
perusahaan
dalam
pengambilan
keputusan jangka pendek atau jangka panjang. Untuk menjawab: 1.
Berapa banyak produk harus dibuat?
2.
Harga berapa produk harus ditetapkan?
3.
Berapa banyak biaya untuk iklan?
4.
Bagaimana membuat rencana pertumbuhan perusahaan?
Langkah melakukan Peramalan Ekonomi 1.
Langkah Pertama : Melakukan Peramalan Ekonomi Makro tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan seperti: GNP, Kondisi Bisnis
2.
Langkah Kedua : Membuat peramalan Ekonomi Mikro tentang permintaan dan penjualan dari industri dan perusahaan antara lain Pangsa pasar Historis dan Strategi Pemasaran yang direncanakan (perkenalan produk baru, perubahan harga dll)
3.
Menentukan Teknik Peramalan – Kualitatif atau Kuantitatif
Kriteria Penentuan Metode Peramalan 1.
Biaya persiapan peramalan dan keuntungan yang dihasilkan dari penggunaannya
2.
Jangka waktu dalam pembuatan keputusan
3.
Periode waktu Peramalan (jangka pendek atau jangka panjang)
4.
Tingkat akurasi yang dikehendaki
5.
Kualitas dan Ketersediaan Data
6.
Tingkat kerumitan hubungan yang akan diramalkan
Peramalan Kualitatif 1.
Teknik Survei
Survei tentang pabrik dan para eksekutif bisnis dan rencana pengeluaran untuk perlengkapan
1 2
EKONOMI MANAJERIAL
2.
Survei tentang rencana perubahan inventori dan harapan penjualan Survei tentang rencana pengeluaran konsumen Jajak Pendapat (Opinion Polls)
Perusahaan dapat meramalkan penjualannya melalui pendapat para pakar di dalam dan di luar perusahaan (Pendapat Eksekutif, Pendapat tenaga penjual, Pendapat tentang keinginan konsumen) 3.
Mendapatkan Perspektif Luar Negeri
Peramalan Kuantitatif Analisis Deret Waktu (Time Series) Nilai-nilai suatu variabel yang diatur menurut perhitungan hari, minggu, bulan, kuartal, tahun. Sebab-sebab terjadinya fluktuasi dalam deret waktu: 1.
Trend Sekuler: berhubungan dengan peningkatan atau penurunan seri data dalam jangka panjang
2.
Fluktuasi Siklis: Ekspansi dan konstruksi yang utama dalam deret waktu ekonomi yang kelihatan berulang kembali setiap beberapa tahun
3.
Variasi Musiman: Fluktuasi yang secara teratur berulang kembali dalam kegiatan ekonomi tiap-tiap tahun
4.
Pengaruh
tak
teratur
acak:
variasi/fluktuasi
akibat
perang,
bencana alam, mogok kerja atau peristiwa lain yang istimewa Proyeksi Trend Memproyeksi trend masa lalu dengan meletakkan suatu garis lurus pada data, baik secara visual atau analisis regresi Variasi Musiman Dengan mempertimbangkan keterkaitan variasi musirnan, kita dapat memperbaiki perkiraan penjualan listrik dalam kota secara signifikan. kita dapat melakukan ini dengan menggunakan metode rasio-tren atau dengan menggunakan variabel dummy
13
EKONOMI MANAJERIAL
Teknik Penghalusan Metode-metode
lain
untuk
peramalan
sederhana
ada
tekuik
penghalusan (smoothing techniques). Teknik itu meramaikan suatu deret-waktu atas dasar beberapa rata-rata dari nilai nilainya yang lalu saja Metode Barometrik Salah satu cara untuk meramalkan atau mengantisipasi perubahan jangka pendek dalam aktivitas ekonomi atau titik balik dalam sikius bisnis adalah dengan menggunakan indeks dan indikator-indikator utama peningkatan dalam indikator ekonomi utama (leading economic indicators) digunakan untuk meramalkan peningkatan dalam aktivitas bisnis secara umum, dan sebaliknya .Merupakan Metode Peramalan dari NBER (National Beareu Of Economic research) Terdiri dari : 1.
Indikator
Ekonomi
Utama:
digunakan
untuk
meramalkan
peningkatan dalam aktivitas bisnis secara umum 2.
Indikator Koinsiden: Beberapa deret waktu yang bergerak sejalan
atau
berhubungan
dengan
pergerakan
dalam
aktivitas
ekonomi secara umum 3.
Indikator Terlambat: Indikator dengan gerakan terlambat dalam aktivitas ekonomi
4.
Indeks gabungan: indeks yang mencerminkan gabungan 10 indikator utama, 4 koinsiden dan 7 tertinggal – yang mana yang memimpin (-) dan tertinggal (+)
5.
Indeks Difusi: Pemberian persentase 10 indikator utama
Model Ekonometrik Teknik peramalan ekonometnik sering menggunakan hal-hal yang terbaik yang terdapat dalam teknik peramalan lain, seperti tren atau variasi musiman, teknik penghalusan dan indikator utama. Peramalan Input Output Suatu perusahaan dapat juga meramalkan penjualannya dengan menggunakan tabel input-otput, analisis input-output (input-output 1 4
EKONOMI MANAJERIAL
analysis) diperkenalkan oleh Wassily Leontief mengarah pada studi empiris tentang ketergantungan antar berbagai industri dan sektor
BAB VI TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi Perusahaan merupakan organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan tenaga kerja, modal, tanah atau bahan mentah dengan tujuan memproduksi barang & jasa untuk dijual. Produksi merujuk pada perubahan bentuk berbagai input atau sumber-sumber dayang menjadi output berupa barang & jasa. Produksi berkenaan dengan seluruh aktivitas yang terlibat dalam memproduksi barang & jasa, contohnya: Meminjam untuk membangun, Ekspansi fasilitas produksi, Merekrut tenaga kerja, Menjalankan pengendalian mutu, Akuntansi biaya, dll. Input & Periode Waktu Produksi
Input : Berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi
barang dan jasa Input tetap: Input yang tidak dapt berubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang
besar. Misalnya : parbrik Input Variabel : Input yang dapat divariasikan atau diubah secara
mudah dan cepat. Ie: Bahan mentah dan tenaga kerja tidak terdidik Periode Jangka Pendek : Periode waktu dimana paling tidak ada satu
input tetap Periode Jangka Panjang : Periode waktu dimana seluruh input adalah variable
15
EKONOMI MANAJERIAL
Fungsi Produksi Fungsi Produksi merupakan persamaan, tabel, atau grafik yang menunjukkan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi berbagai input. Q = f (K L R T) Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol
persamaan fungsional) K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga
kerja) T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
R : Resources (sumber
daya alam) Tahap-Tahap Produksi Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu : 1. Tahap Pertama, Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP = MP (marginal product). 2. Tahap Kedua, Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP = 0, atau TP maksimum. 3. Tahap Ketiga, Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif. Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel Sebenarnya sangat jarang bahkan tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu faktor produksi variabel. Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Hubungan 1 6
EKONOMI MANAJERIAL
produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Penggunaan Input Variabel Secara Optimum Perusahaan harus terus menambahkan input variabel, sepanjang tambahan penerimaan yang dihasilkan dari penjualan output melebihi tambahan biaya untuk menggunakan /memperoleh input variable tersebut. Perusahaan akan merugi dengan menambah unit input apabila tambahan penerimaan yang dihasilkan lebih kecil daripada tambahan biaya. Produk Pendapatan Marginal (Marginal revenue Product/MRP) adalah tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit tenaga kerja. MP L ¿ MR MRP L=¿
MP = Marginal Product
MR = Marginal Revenue
Biaya marginal Sumber daya (Marginal Resources Cost /MRC) adalah peningaktan biaya total akibat menambah unit variable. ∆ TC ¿ ∆L MRC L=¿
TC = Total Cost L = Labor
Perusahaan harus terus menambah input variable sepanjang MRC L> MRP L
sampai dengan
MRC L=MRP L
Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel IsoQuant
(Kurva
Produksi
Sama),
disebut
juga Isoproduct
Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi mungkin
secara
fisik
dapat
menghasilkan
produksi yang
sejumlah
output
tertentu. Isoquant yang tinggi menunjukkan output yang lebih besar. 17
EKONOMI MANAJERIAL
Isoquant yang rendah menunjukkan output yang lebih kecil IsoCost (biaya sama), Isocost menunjukan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli atau diperkerjakan olehperusahaan pada tingkat biaya tertentu. Biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost. Skala Hasil (Return to Scales) Skala hasil (Return To Scales) adalah derajat sejauh mana output berubah akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam produksi
Skala hasil tetap (Constan return to scale): Jika kuantitas semua input
yang digunakan dalam produksi ditingkatkan secara proporsional Skala hasil meningkat (Increasing Return to Scales): Jika output
meningkat dalam proporsi yang lebih besar Skala Hasil menurun (Decreasing Return to Scales): Jika output menurun dalam proposi yang kecil
Inovasi Produk Inovasi Produk adalah determinan yang penting bagi daya saing perusahaan.
Inovasi
dapat
dibahas
dengan
isokuan
baru
untuk
menggambarkan tingkat output dapat diproduksi dengan lebih sedikit input dibanding inovasi sebelumnya. Jika perusahaan tidak agresif dan berkesinambungan
dalam
mengembangkan
produk
atau
proses
produksi, mereka akan dikalahkan oleh perusahaan lainnya.
BAB VII TEORI DAN ESTIMASI BIAYA Karakteristik Biaya 1.
Biaya Eksplisit: Pengeluaran aktual untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan produksi
2.
Biaya Implisit: Nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri
1 8
EKONOMI MANAJERIAL
3.
Biaya Alternatif/Opportunitas: Seluruh input, baik yang dimiliki atau dibeli perusaan untuk alternatif bisnis yang lain
4.
Biaya
Akuntansi:
Pengeluaran
aktual
perusahaan
tentang
akuntansi dan biaya hostoris untuk laporan keuangan perusahaan 5.
Biaya Relevan: Biaya relevan yang patut dihitung ie: biaya ekonomis + biaya opportunitas
6.
Biaya Tambahan (Incremental Cost): Perubahan biaya total dari implementasi keputusan manajerial tertentu , ie: memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan dll
7.
Biaya Terbenam (Sunk Cost): Biaya-biaya yang tidak termasuk karakteristik biaya diatas (Biaya tidak relevan)
Fungsi Biaya Jangka Pendek Merupakan sutau periode dimana beberapa input perusahaan adalah tetap (tidak dapat diubah, kecuali mungkin dengan beban yang besar 1. 2. 3. 4.
Biaya Biaya Biaya Biaya
Total / Total Cost → TC = f(Q) Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) Variabel Total / Total Variable Cost → (TVC )= f(Q) Total / Total Cost → TC = TFC + TVC
Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) = ATC = TC/Q = AFC +AVC Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) = AFC = TFC/Q Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost) = AVC = TVC/Q Biaya Marjinal (Marginal Cost) = TC/Q = TVC/Q
Fungsi Biaya Jangka Panjang Kurva biaya total jangka panjang (long-run total cost/LTC) diturunkan dari pola ekspansi perusahaan dan menunjukkan biaya total jangka panjang minimal dalam berbagai tingkat output. Dari kurva LTC kita dapat menurunkan kurva biaya rata2 jangka panjang (long-run average cost/LAC). Total Biaya Jangka Panjang (Long-Run Total Cost) = LTC = f(Q) Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-Run Average Cost) = LAC = LTC/Q Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long-Run Marginal Cost) = LMC 19
EKONOMI MANAJERIAL
= LTC/Q Ukuran Pabrik dan Skala Ekonomis Skala Ekonomis merujuk pada suatu situasi dimana pertumbuhan output secara proporsional lebih cepat dibanding input. Skala Hasil Meningkat atau Menurun tergantung pada : 1.
Alasan Teknologi : Peningkatan skala operasi, Pembagian kerja dan spesialisasi, dan Lebih banyak mesin yang produktif & terspesialisasi
2.
Alasan Keuangan : Besar kecilnya jumlah pembelian, Penerimaan pinjaman & bunga yang lebih besar bila perusahaan besar, Biaya iklan & promosi yang besar dapat menekan biaya
Kurva Pembelajaran Kurva pembelajaran menunjukkan penurunan biaya input rata-rata dalam produksi serta peningkatan output total secara kumulatif sepanjang waktu akibat proses pengalaman & pembelajaran. Secara Aljabar dapat dinyatakan: C =aQb C = biaya input rata-rata untuk unit ke Q a = biaya rata-rata dari unit output pertama b = kemiringan dari kurva pembelajaran. b
akan
negatif
karena
biaya
input
rata-rata
menurun
seiring
meningkatnya output total secara kumulatif Secara Logaritma dapat dinyatakan : Log C = log a + b log Q Meminimumkan Biaya Secara Internasional 1. Perdagangan internasional dalam input, Mulai banyak perusahaan yang membuat produknya secara internasional (suku cadang dan komponennya dibuat diberbagai negara). Pemikiran sumber daya input asing yang strategif agar tetap kompetitif 2. Skala Ekonomis Internasional Baru, Perusahaan berusaha melakukan eksplorasi sumber-sumber input yang murah dan produksi diluar 2 0
EKONOMI MANAJERIAL
negeri melalui integrasi operasi di seluruh dunia 3. Imigrasi Tenaga Kerja Terdidik & Brain Drain, Mulai banyak tenaga ahli yang berasal dari berbagai negara berkembang berimigrasi ke negara maju Manajemen Logistik & Supply Chain Management Manajamen Logistik & Supply Chain Management merujuk pada penggabungan di tingkat korporat atau fungsi pembelian, transportasi, pergudangan, distribusi dan pelayanan konsumen untuk menciptakan nilai
Analisis Biaya Volume Laba (Analisis Titik Impas) Digunakan untuk menentukan volume penjualan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai titik impas
Penerimaan Total (Total Revenue) = TR = (P)(Q)
Biaya Total (Total Cost) = TC = TFC + (AVC)(Q)
Volume Breakeven (Breakeven Volume) TR = TC
(P)(Q) = TFC + (AVC)(Q)
Titik Impas Volume QBE = TFC/(P - AVC)
Tuasan Operasi Tuasan operasi adalah rasio biaya tetap total dengan biaya variabel total perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi leverage perusahaan & semakin sensitif laba perusahaan terhadap perubahan dalam output
atau penjualan. Dilihat dari “apabila biaya
tetap total naik, biaya variabel totalnya turun akan tetapi biaya 21 EKONOMI MANAJERIAL
overheadnya biasanya tinggi”. Sensitivitas laba total perusahaan terhadap perubahan dalam output atau penjualan dapat diukur dengan Derajat Tuasan Operasi (Degree of Operating Leverage (DOL) Estimasi Empiris Fungsi Biaya Jangka Pendek Metode umum yang digunakan adalah Analisis regresi. Yang di estimasi adalah fungsi biaya variabel total, karena agak sulit untuk mengestimasi fungsi biaya total. Variabel yang digunakan: biaya bahan bakar & material, kualitas input, teknologi yang digunakan, kondisi cuaca, dan perubahan kombinasi produksi & kualitas. Ada berapa syarat untuk estimasi yaitu: 1.
Harga input konstan
2.
Biaya opportunitas harus dikeluarkan dari data biaya akuntansi
3.
Biaya harus dialokasikan secara tepat ke dalam berbagai produk
4.
Biaya harus dipasangkan sesuai dengan output sepanjang waktu
5.
Harus menentukan panjang periode waktu
6.
Biaya harus dikoreksi juga berdasarkan inflasi
BAB VIII STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI DAN MONOPOLISTIK 2 2
EKONOMI MANAJERIAL
Struktur Pasar dan Tingkat Persaingan Proses
dimana
tingkat
harga
dan
output
ditentukan
sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu. Struktur Pasar : mengacu pada lingkungan persaingan dimana pembeli dan penjual produk berinteraksi Jenis-Jenis Struktur Pasar 1.
Pasar Persaingan Sempurna : Bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual dan produk bersifat homogen
2.
Pasar Monopoli : Bentuk organisasi pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang menjual produk yang tidak memiliki subtitusi dekat.
3.
Pasar Persaingan Monopolistik : Bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan perusahaanperusahaan cukup mudah keluar dan masuk kedalam industri dalam jangka panjang
4.
Pasar Oligopoli : Bentuk organisasi pasar
dimana hanya ada
sedikit penjual sebuah produk yang homogen ataupun terdiferensiasi Pasar Persaingan Sempurna Terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen. adanya kebebasan dari produsen untuk membuka atau menutup usaha, adanya kemudahan dari pelaku pasar untuk memperoleh informasi mengenai pasar, tidak adanya hambatan buatan terhadap pergerakan harga (tidak ada campur tangan pemerintah). Hal ini terjadi karena pergerakan harga ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran. Contoh hambatan buatan
adalah
kebijakan
pemerintah
dan
pengaruh
perusahaan
tertentu. Pasar monopoli Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang 23
EKONOMI MANAJERIAL
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin
mahal
harga
barang
tersebut,
begitu
pula
sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market). Pasar Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Pada
pasar
monopolistik,
produsen
memiliki
kemampuan
untuk
memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus
aktif
mempromosikan
produk
sekaligus
menjaga
citra
perusahaannya. 2 4
EKONOMI MANAJERIAL
BAB IX OLIGOPOLI DAN ARSITEKTUR PERUSAHAAN Suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen (oligopoly murni) atau produk yang terdiferensial (oligopoly terdiferesial) jumlahnya sedikit. Bentuk organisasi pasar oligopoly paling banyak terjadi di Negara industri seperti Amerika Serikat. Contohnya untuk produk homogen adalah aluminium dasar dan baja, untuk produk terdiferensial contohnya mobil, sereal, rokok dan sabun. Oligopolis biasanya memilih untuk bersaing dalam hal diferensial produk,
iklan
dan
pemberian
layanan
(sering
disebut
nonprice
competition). Ciri istimewa Oligopoli adalah saling ketergantungan atau persaingan antara berbagai perusahaan dalam industri yang merupakan akibat alamiah karena sedikitnya jumlah perusahaan. Sumber terjadinya oligopoli umumnya sama dengan sumber terjadinya monopoli, yaitu : 1.
Skala ekonomi yang bisa dicapai jika jumlah outputnya cukup besar.
2.
Kebutuhan
Investasi
modal
yang
besar
dan
input
yang
terspesialisasi untuk dapat masuk ke industri yang oligopolistik. 3.
Adanya hak paten pada perusahaan
4.
Brands pada perusahaan dengan pelanggan setianya
5.
Kebijakan pemerintah yang memberikan hak monopoli bagi perusahaan tertentu.
Methode untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam sebuah industri : Rasio Konsentrasi : adalah rasio yang mengukur tingkat dominasi
beberapa perusahaan besar dalam suatu industri dengan cara 25
EKONOMI MANAJERIAL
mengukur persentase total penjualan yang dilakukan beberapa perusahaan terbesar terhadap total penjualan dalam industri. Indeks Herfindahl, dihitung dengan menjumlahkan nilai kuadrat
pangsa pasar semua perusahaan dalam pasar. Model-model Oligopoli : 1.
Model Cournot, bermanfaat dalam oligopoli di antara perusahaan yang saling bergantung sangat erat.
2.
Model Bertrand, merupakan model perang harga yang terjadi dalam persaingan perusahaan dengan produk yang homogen.
3.
Model Kurva Permintaan Terpatah, merupakan konsep dimana bila seorang goligopolis yang tidak berkolusi menaikkan harga produk, dia akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya karena perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga.
4.
Kesepakatan Kartel, adalah kolusi yang terjadi antara perusahaan yang bersifat jelas & eksplisit dimana ada 2 jenis kartel yaitu Marketsharing Cartel dan Centralized Cartel
5.
Kepemimpinan
Harga,
adalah
kolusi
yang
terjadi
antara
perusahaan yang bersifat tidak jelas dan implisit. Implikasi Efisiensi Oligopoli Akibat buruk oligopoli dalam jangka panjang : 1.
Laba dalam pasar tetap ada dalam jangka panjang karena adanya hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk kedalam pasar.
2.
Oligopolis tidak berproduksi pada titik terendah kurva LACnya.
3.
Kurva permintaan memiliki kemiringan yang negatif
4.
Jika
memproduksi
barang
terdiferensial
dapat
berakibat
banyaknya uang yang dihabiskan untuk iklan dan perubahan model. Model Maksimasi Penjualan Rumusan
dimana
manajer
perusahaan
modern
berusaha
memaksimumkan penjualan setelah tingkat pengembalian yang cukup telah 2 6
diperoleh
untuk
memuaskan
para
pemegang
saham.
EKONOMI MANAJERIAL
Perkembangan oligopolis global Kecenderungannya semakin cepat karena perusahaan yang bertambah besar akibat pertumbuhna internal dan terjadinya merger. Arsitektur Perusahaan Yang Ideal Perusahaan ideal berkonsentrasi pada kompetensi intinya dan
mensubkontrakkan seluruh aktivitas lainnya.
Perusahaan ideal adalah perusahaan pembelajar.
Perusahaan
yang
ideal
akan
mengoperasikan
pabrik
atau
perusahaan dengan benar-benar efisien. Perusahaan ideal mengkombinasikan fisik dan maya dengan biaya
kelim. Perusahaan yang ideal adalah perusahaan yang bisa dengan
segera bereaksi. Perusahaan Maya dan Perusahaan Yang Saling Terkait Virtual
Corporation,
merupakan
jaringan
kerja
temporer
perusahaan-perusahaan yang tidak tergantung satu sama lain, bergabung bersama dengan kontribusi kemampuan intinya masingmasing untuk secara cepat mengambil keuntungan atas berbagai kesempatan yang berubah dengan cepat. Relationship enterprises, adalah jaringan perusahaan yang
independen yang membentuk aliansi strategis untuk membangun kapabilitas dan bisa hadir secara geografis yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin global di bidangnya.
27
EKONOMI MANAJERIAL
BAB X TEORI PERMAINAN DAN PERILAKU STRATEGIS Strategic behavior, adalah maksimalisasi strategi rencana kerja setelah mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan oleh para pesaing dalam rangka memperoleh laba dan keuntungan lainnya. Game theory, memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopolistik membuat keputusan strategis untuk memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya. Strategi Dominan dan Keseimbangan Nash Strategi dominan adalah pilihan terbaik atau optimum untuk pemain tanpa mempersoalkan apa yang dilakukan lawannya. Keseimbangan Nash terjadi ketika setiap pemain telah memilih strategi optimumnya, strategi tersebut ternyata telah dipilih oleh pemain lain. Dilema Tahanan Mengacu pada situasi dimana setiap perusahaan menerapkan strategi dominannya sendiri, tetapi tidak bisa mendapatkan yang lebih 2 8
EKONOMI MANAJERIAL
baik
dengan
bekerja
sama.
Persaingan Harga dan Dilema Tahanan Konsep yang digunakan untuk menganalisis persaingan harga dan non harga dalam pasar oligopolistik dengan mempertimbangkan faktor curang. Semakin besar jumlah anggota kartel dan semakin banyak produk yang berbeda, semakin sulit bagi kartel untuk melakukan pengawasan dan mencegah terjadinya kecurangan. Langkah Strategis 1. Ancaman, Komitmen dan Kredibilitas 2. Hambatan Masuk yang bisa dikaji dengan matrik ganjaran. 3. Perilaku strategis dan Daya Saing Internasional Seperti juga perusahaan, negara juga bisa berperilaku strategis dengan memberikan proteksi atau memberikan subsidi bagi indusri tekniologi tinggi untuk memperoleh keunggulan kompetitif atas negara lain.
Permainan
Berurutan
dan
Pohon
Keputusan
Decision Tree adalah digram dengan lingkaran menggambarkan titik dimana keputusan dibuat dan cabang menunjukkan hasil setiap keputusan
dalam
permainan
berurutan.
BAB XI PRAKTIK PENENTUAN HARGA Penentuan Harga Untuk Beberapa Jenis Produk. Penentuan Harga Berbagai Jenis Produk Yang Memiliki keterkaitn permintaan
dengan
Interrelationship
mempengaruhi
keputusan
penentuan harga yang dilakukan oleh perusahaan penghasil beberapa jenis produk, melalui dampaknya terhadap pendapatan marginal. Pemanfaatan Kapasitas Pabrik dan Penentuan Harga Produk Yang Optimum. Alasan penting bagi perusahaan unuk menghasilkan lebih dari satu jenis produk adalah agar bisa lebih memanfaatkan kapasitas pabrik
dan
kapasitas
produksinya.
Diskriminasi Harga Price Discrimination mengacu pada penentuan harga yang berbeda untuk kualitas produk yang berbeda, pada waktu yang berbeda, kepada 29
EKONOMI MANAJERIAL
kelompok yang berbeda, atau dalam pasar yang berbeda, ketika perbedaaan harga ini tidak disebabkan oleh perbedaan biaya. Kondisi yang harus dipenuhi agar dapat melakukan diskriminasi harga : 1.
Memiliki kekuatan monopoli,
2.
Elastisitas permintaan terhadap harga produk harus berbeda di masing-masing pasar.
3.
Pasar bagi produk tersebut bisa disegmentasi.
Jenis Diskriminasi Harga : 1.
Diskriminasi Harga Tingkat Pertama, mengacu pada penjualan tiap unit secara terpisah dan pengenaan harga tertinggi yang paling mungkin.
2.
Diskriminasi Harga Tingkat Kedua, mengacu pada pengenaan harga yang sama per unit untuk jumlah atau sekumpulan tertentu produk.
3.
Diskriminasi Harga Tingkat Ketiga, mengacu pada pengenaan harga yang berbeda untk produk yang sama dalam pasar yang berbeda hingga pendapatan marginal dari unit terakhir produk yang dijual dalam masingmasing pasar sama dengan biaya marginal dari produk itu.
Persisten Dumping, Monopilis menjual komoditas dengan harga lebih mahal di dalam negeri dibanding di luar negeri pada saat menghadapi persaingan dari negara lain dan kurva permintaan produk yang dihasilkannya lebih elastis. Predatory Dumping, Penjualan sementara sebuah komoditas di bawah biaya produksinya atau pada tingkat harga yang lebih rendah di luar negeri untuk dapat menyingkirkan produsen luar negeri dari persaingan dilanjutkan
dengan
menaikkna
harga
di
luar
negeri.
Sporadic Dumping, penjualan sekali-kali sebuah produk dibawah biaya produksinya atau tingkat harga yang lebih rendah diluar negeri daripada domestik untuk menghabiskan overstock tanpa harus menurunkan harga domestik. 3 0
EKONOMI MANAJERIAL
Harga Dalam Praktek Incremental Analysis, bisa diperoeh jika seluruh perubahan langsung dan tidak langsung dalam penerimaan dan biaya akibat sebuah tindakan terntentu, turut diperhitungkan. Peak load pricing mengacu pada pembebanan harga yang lebih tinggi untuk barang atau jasa selama jam beban tinggi dibanding di luar jam beban tinggi. Two part tarif mengacu pada praktik penentuan harga ketika konsumen membayar biaya awal untuk mendapatkan hak membeli sebuah produk atau jasa, selain juga biaya penggunaan atau harga untuk setiap unit yang mereka beli. Bundling adalah sebuah bentuk umum dari pengikatan, dimana perusahaan
mengharuskan
pelanggan
yang
membeli/menyewa
produk/jasa juga untuk membeli/menyewa produk/jasa lainnya tetapi perusahaan tidak bisa melakukan diskriminasi harga. Prestige Pricing mengacu pada penentuan harga yang tinggi dengan sengaja untuk menarik konsumen yang berorientasi kepada gengsi. Skimming mengacu kepada penentuan harga yang tinggi ketika sebuah produk diluncurkan dan secara bertahap harganya diturunkan. Value Pricing mengacu pada penjualan barang-barang berkualitas pada tingkat harga yang lebih rendah dari sebelumnya. Price matching adalah strategi penentuan harga dari perusahaan yang mengiklankan harga produk/jasa dan berjanji mengimbangi harga yang lebih
rendah
yang
ditawarkan
pesaingnya.
Auction Pricing adalah strategi penentuan harga dimana para pembeli dan para penjual melakukan penawaran untuk barang yang akan dijual.
BAB XII REGULASI DAN ANTITRUST : PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
31
EKONOMI MANAJERIAL
Regulasi
Pemerintah
untuk
mendukung
kalangan
bisnis
serta
melindungi konsumen, pekerja dan lingkungan. Regulasi adalah hasil dari tindakan kelompok penekan serta menghasilkan hukum dan kebijakan yang mendukung kalangan bisnis serta melindungi konsumen, pekerja
dan
lingkungan.
Regulasi
Pemerintah
yang
Membatasi
Persaingan, meliputi pemberian lisensi, paten, pembatasan pada persaingan harga dan pembatasan aliran perdagangan internasional yang bebas. Regulasi Pemerintah untuk Melindungi Konsumen, Pekerja dan Lingkungan. 1.
Pemberian informasi yang benar dan melarang misrepresentasi terhadap produk.
2.
Hukum kebenaran pinjaman, mengharuskan pemberi pinjaman untuk memberikan perjanjian yang lengkap dan akurat serta dalam bahasa yang mudah dimengerti.
3.
Standar keselamatan untuk gas dan bahan kimia berbahaya, tingkat kebisingan dan faktor bahaya lainnya.
4.
Penerapan upah minimum
5.
Regulasi polusi udara dan air. Eksternalitas,
produksi
&
konsumsi
beberapa
produk
bisa
menimbulkan efek samping yang merugikan atau menguntungkan yang disebabkan oleh perusahaan atau orang yang tidak secara langsung terlibat dalam produksi atau komsumsi produk tersebut.
External Diseconomies of Production adalah biaya yang belum terkompensasi yang menimpa beberapa perusahaan akibat perluasan output oleh perusahaan lain. External Economies of Production adalah manfaat yang belum
terkompensasi
yang
diterima
sebagian
perusahaan
karena
meningkatnya output perusahaan lain. External Diseconomies of Consumption adalah biaya yang belum
terkompensasi yang menimpa sebagian individu akibat pengeluaran konsumsi individu lain. External Economies of Consumption adalah manfaat yang belum
terkompensasi
yang
dinikmati
oleh
sebagian
individu
akbibat
meningkatnya konsumsi individu lain atas suatu produk. 3 2
EKONOMI MANAJERIAL
Regulasi Fasilitas Umum, Natural Monopoly terjadi pada perusahaan yang memasok keseluruhan pasar secara efisien dimana kurva biaya rata-rata jangka panjang bisa turun sejalan dengan bertambahnya output. Contohnya Public Utilities. Antitrust : Regulasi Pemerintah Atas Struktur Pasar dan Perilaku Bisnis. Undang-Undang Antitrust yang paling Penting : 1.
Sherman Act (1890), lihat pasal 1 dan 2.
2.
Clayton Act (1914), lihat pasal 2, 3, 7 dan 8 (Diskriminasi harga, kontrak eksklusif dan mengikat, pembelian saham antarperusahaan bersifat melanggar hukum hanya jika hal-hal tersebut secara nyata mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan monopoli.)
3.
Federal Trade Commision Act (1914), bentuk persaingan yang tidak sehat adalah melanggar hukum.
4.
Robinson-Patman Act (1936), amademen Clayton Act. Melarang penjualan yang lebih murah untuk tujuan merusak persaingan.
5.
Wheeler-Lea Act (1938), amandemen Federal Trade Commision Act. Melarang penayangan iklan yang salah dan menyesatkan atas suatu produk yang diperdagangkan antar negara bagian.
6.
Celler-Kefauer Antimerger Act (1950), menutupi kelemahan Pasal 7 Clayton Act. Melaran pembelian saham, aset perusahaan saingan, jika pembelian tersebut secara nyata mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan monopoli. Melarang setiap jenis merger horizontal dan vertikal, konglomerasi, jika dampaknya secara nyata mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan monopoli.
Penegakan Hukum Antitrust dan Gerakan Deregulasi Pelanggaran/Dugaan Pelanggaran Antitrust diatasi dengan cara: Pembubaran dan pelepasan, Keputusan, dan Surat keputusan Perjanjian Dissolution and divestiture Conscious parallelism, pelaksanaan kebijakan yang sejalan dan seiring oleh para oligopolis atas dasar saling ketergantungan yang disadari.
33
EKONOMI MANAJERIAL
Predatori Pricing, perusahaan menggunakan laba perolehan dari satu pasar untuk menjual suatu produk dibawah biaya variabel rata-ratanya dalam pasar yang lain untuk menyingkirkan para pesaing atau mencegah masuknya perusahaan baru. Gerakan Deregulasi, Tujuan deregulasi adalah untuk meningkatkan persaingan dan efisiensi dalam industri, serta menurunkan tingkat harga tanpa mengorbankan kualitas.
BAB XIII ANALISA RESIKO Keputusan manajerial dibuat dalam kondisi : 1.
Certaintly, mengacu pada situasi dimana hanya ada satu hasil yang mungkin terjadi untuk suatu keputusan dan hasil ini diketahui secara tepat.
2.
Risk, mengacu pada situasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas dari hasil tersebut diketahui atau bisa diestimasikan.
3.
Uncertainly, mengacu pada simulasi dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan dari masing-masing hasil tersebut tidak diketahui atau ditafsirkan.
Konsep dalam menganalisis pengambilan keputusan manajerial yang melibatkan resiko 1.
Strategi, mengacu pada satu pilihan tindakan yang bisa dimabil oleh pembuat keputusan untuk meraih tujuan.
2.
State of nature, mengacu pada kondisi masa depan yang tidak bisa dikendalikan oleh manajer yang akan memiliki dampak signifikan atas tingat kesuksesan atau kegagalan suatu strategi.
3.
Payoff
Matrix,
tabel
yang
memperlihatkan
hasil-hasil
yang
mungkin terjadi dari setiap strategi berdasarkan setiap kondisi alamiah. 3 4
EKONOMI MANAJERIAL
Mengukur Risiko Dengan Distribusi Probabilitas Probabilitas suatu kejadian adalah peluang/kemungkinan suatu kejadian
akan
Distribusi
Probabilitas
diperoleh
muncul. dengan
menampilkan
semua
kemungkinan hasil atas suatu kejadian dan probabilitasnya masingmasing. Expected Profit dari suatu investasi adalah rata-rata tertimbang dari semua tingkat laba yang mungkin dalam berbagai kondisi perekonomian, dimana probabilitas tingkat laba digunakan sebagai bobot. Deviasi
Standar
σ, mengukur tingkat dispersi hasil-hasil yang
mungkin dari nilai yang diperkirakan dan digunakan sebagai ukuran resiko absolut. Koefisien variasi ν adalah ukuran risiko relatif yang dihitung dengan membagi deviasi standar dari distrivusi dengan nilai yang diperkirakan atau rata-ratanya. Salah satu metode penyesuaian perusahaan untuk menangani proyek yang berisiko adalah menggunakan tingkat diskon yang telah disesuaikan terhadap resiko. Koefisien kesepadanan-kepastian adalah rasio dari jumlah pasti kesepadanan terhadap jumlah berisiko yang diperkirakan atau pengembalian bersih dari investasi. Kontrak forward adalah suatu kesepakatan untuk membeli atau menjual suatu valuta asing dalam jumlah tertentu pada kurs tertentu untuk dikirimkan pada suatu tanggal di masa depan. Kontrak Vuture adalah kontrak forward terstandardisasi untuk kuantitas valuta yang ditetapkan di muka dan yanggal kalender terpilih.
35
EKONOMI MANAJERIAL
BAB XIV KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG : PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Penerapan prinsip umum bahwa perusahaan harus memproduksi output atau melakukan aktivitas hingga pendapatan marginal dari output atau aktivitas sama dengan biaya marginalnya. Atau Proses perencanaan pengeluaran yang akan menghasilkan penerimaan atau pengembalian
sepanjang
beberapa
tahun.
Penggunaannya
:
Merencanakan penggantian modal, peralatan yang usang, perluasan fasilitas produksi, penetrasi ke lini produksi berbeda, merencanakan kampanye
iklan,
pelatihan
karyawan,
riset
dan
pengembangan,
keputusan beli atau sewa, proyeksi investasi lainnya.
3 6
EKONOMI MANAJERIAL
Kategori Klasifikasi proyek investasi : 1. 2. 3. 4. 5.
Penukaran Penghematan biaya Ekspansi output pasar dan produk-produk tradisional Ekspansi pada produk dan/atau pasar baru Regulasi pemerintah
Pedoman umum dalam mengestimasi arus kas : 1.
Arus kas harus diukur berdasarkan inkremental, yaitu arus kas dari suatu proyek tertentu harus diukur berdasarkan selisih antara arus kas perusahaan dengan atau tanpa proyek yang bersangkutan.
2.
Arus kas harus diestimasikan berdasarkan setelah pajak, dengan menggunakan tarif pajak marginal perusahaan.
3.
Sebagai beban non kas, depresiasi mempengaaruhi arus kas perusahaan hanya melaui dampaknya atas pajak.
Methode untuk menentukan apakah perusahaan sebaiknya menerima suatu usulan proyek investasi atau tidak : 1.
Net Present Value (NPV), menghitung nilai sekarang bersih dari proyek.
2.
Internal
rate
of
return
(IRR),
tingkat
diskon
yang
akan
menyamakan nilai sekarang dari arus kas bersih dengan biaya awal proyek. Dalam kondisi two mutually exclusive, secara umum methode NPV lebih baik untuk digunakan dalam memutuskan proyek mana yang akan diambil. Dalam arti lebih baik memilih proyek dengan NPV lebih tinggi dari pada memilih proyek dengan IRR. Alasan munculnya penjatahan modal. 1.
Pengembalian semua proyek yang memiliki NPV positif bisa menimbulkan ekspansi yang berlebihan sehingga menyiksa sumber daya
manajerial,
personalia
dan
sumber
daya
lainnya
dari
perusahaan. 2.
Perusahaan mungkin enggan meminjam terlalu banyak untuk mengganti dana material mengingat resiko yang akan dihadapi perusahaan jika perkonomian tiba-tiba melemah.
37
EKONOMI MANAJERIAL
3.
Manjemen puncak mungkin membatasi anggaran modal untuk beragam divisinya begitu saja tanpa pertimbangan khusus.
Biaya Modal 1.
Biaya
Utang
adalah
pengembalian
yang
diminta
pemberi
pinjaman untuk pinjaman yang mereka berikan kepada perusahaan. 2.
Biaya Modal Ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diminta pemegang saham agar mau berinvestasi dalam perusahaan. Atau biaya dari pengumpulan modal melalaui penjualan saham.
Methode untuk mengestimasi biaya modal ekuitas : 1. Suku Bunga Bebas-Resiko Plus Premi 2. Model Penilaian Dividen 3. Model Penetapan Harga Aset Modal
DAFTAR PUSTAKA Salvatore, Dominick. Managerial Economics dalam Perekonomian Global. Edisi kelima. Salemba Empat, Jakarta.
3 8
EKONOMI MANAJERIAL