Esai Reflektif - Widya Hastuti - d4 Kebidanan Magelang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESAI REFLEKTIF (Individu)  Koordinator Mata Kuliah : Tuti Sukini, S.SiT, M.Kes  Dosen Pengampu : 1. Sri Widatiningsih, M.Mid 2. Tuti Sukini, S.SiT, M.Kes 3. Siti Rofi’ah, S.SST, M.Kes



“BIDAN, PROFESI PILIHANKU” Mata Kuliah : Konsep Kebidanan



Disusun oleh : Nama : Widya Hastuti NIM : P1337424521004 Semester : 1 Kelas : Fragaria Prodi : Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang dan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang Angkatan 2021/2022



“Bidan, Profesi Pilihanku”



1. Apakah pendapat Anda tentang profesi bidan? Jawaban : Pendapat saya mengenai profesi bidan, yaitu : Bahwa yang berprofesi itu adalah sosok wanita yang menolong kelahiran atau menolong bayi yang akan lahir. Bidan itu memang identik dengan perempuan, karena seorang bidan yang dikenal di Indonesia hanyalah seorang perempuan, selain itu bidan seringkali menolong perempuan. Profesi bidan sangatlah mulia, bidan menolong kelahiran dimana saat itu ada dua nyawa yang harus diselamatkan (nyawa ibu dan nyawa bayi) yang tentunya tidak semua profesi bisa melakukan hal tersebut. Menurut saya tugas seorang bidan itu tidak hanya sebagai tenaga kesehatan profesional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan. Akan tetapi, jika dijabarkan secara lebih terperinci, seperti inilah tugas bidan: 1) Melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik dan psikis ibu hamil. 2) Menyediakan layanan konsultasi tentang perencanaan keluarga dan perawatan sebelum kehamilan. 3) Memberi saran terkait konsumsi makanan, kegiatan olahraga, obat-obatan, dan kesehatan secara umum kepada ibu hamil. 4) Membantu ibu hamil dalam merencanakan kelahiran mereka. 5) Memberikan pendampingan untuk menguatkan emosional dan mendukung proses persalinan kepada ibu hamil. 6) Memberikan pengetahuan yang cukup kepada para ibu mengenai kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi. 7) Membimbing proses kelahiran. 8) Membuat rujukan ke dokter bila ibu hamil memerlukannya. Bidan juga memberikan pelayanan kesehatan meliputi masa prahamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa di antara dua kehamilan. Untuk lebih spesifik, pelayanan oleh bidan dapat berupa: 1) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal. 2) Pelayanan konseling pada masa prahamil. 3) Pelayanan persalinan normal. 4) Pelayanan ibu nifas normal. 5) Pelayanan ibu menyusui. 6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan. Jadi, menurut saya profesi bidan itu memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan untuk para ibu, anak-anak dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.



2. Mengapa Anda ingin menjadi bidan? Jawaban : Saya ingin menjadi bidan karena ada beberapa alasan, yaitu : 1) Memang sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi tenaga kesehatan kesehatan yang siap melayani dan membantu masyarakat dalam menangani masalah kesehatan. Saya ingin ilmu yang saya dapatkan juga berguna bagi orang sekitar saya. Menurut saya menjadi seorang bidan itu merupakan profesi yang sangat mulia dan bisa mendapatkan pahala. Seorang bidan siap dan



bersedia membantu perjuangan seorang ibu dari masa kehamilan sampai proses persalinan. Menjadi garda terdepan untuk membantu melahirkan generasi emas penerus bangsa. 2) Selain menjadi cita-cita sejak kecil, saya ingin sekali membahagiakan dan membuat bangga orang tua. Kebanggaan orang tua merupakan kebahagiaan bagi saya. Saya sangat bersyukur karena orang tua saya sangat mendukung apa yang menjadi pilihan saya. 3) Alasan selanjutnya, saya merasa senang dan tertarik ketika melihat seorang bidan yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan di masyarakat. Bidan dengan sigap memberikan pertolongan, penjelasan, dan juga motivasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Seorang bidan disebut sebagai pahlawan karena berani mengambil setiap risiko yang ada demi menjaga keselamatan ibu dan anak. 4) Menjadikan kita sebagai sosok yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Dengan alasan, bidan mempunyai banyak tugas penting yang harus dikerjakan, seperti memberi nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan, ataupun memberikan asuhan kepada bayi yang baru lahir. Dengan tugas-tugas seperti itu, yang tentu memerlukan ketelatenan ekstra, akan membuat saya menjadi sosok yang dewasa. Keselamatan dan kesehatan ibu maupun bayinya yang menjadi tanggung jawab saya, memaksa sifat manja saya lambat laun menghilang. Semoga sedikit demi sedikit, saya akan berubah menjadi seorang perempuan dewasa yang bertanggung jawab dan juga pemberani. 5) Saya ingin lebih menghargai pengorbanan yang telah dilakukan oleh seorang ibu. Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru yang terbaik. Dibutuhkan pengorbanan yang sangat besar yang dilakukan seorang ibu supaya anaknya dapat lahir dan tumbuh dengan baik. Sebuah kasih sayang yang ikhlas. Dengan itu, semoga saya menjadi lebih berbakti dan menghargai setiap pengorbanan ibu saya. 6) Menjadi seorang bidan membuat saya siap menghadapi sebuah takdir seorang wanita yang akan kita semua alami. kita akan lebih siap dalam berbagai hal yang akan kita alami. sejak pendidikan kita dibekali ilmu merawat bayi, kehamilan, nifas dan bayi baru lahir. Banyak sekali ilmu yang akan saya dapatkan untuk mengabdi kepada masyarakat. Jadi, itulah mengapa saya ingin sekali menjadi seorang bidan. Alasan utama saya memilih jurusan ini adalah saya ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan semoga hidup saya bisa bermanfaat bagi orang lain.



3. Bidan seperti apakah yang Anda inginkan? Jawaban : Bidan yang saya inginkan adalah menjadi seorang bidan yang profesional yang bertanggung jawab dalam bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan. Menjadi bidan yang tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi, juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan di pengaruhi oleh kondisi ekonomi serta lingkungan disekelilingnya. Dengan demikian, seorang bidan mampu memahami pasien dari sudut manapun karena satu pasien dengan pasien lainnya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Saya juga ingin menjadi seorang bidan yang memiliki wawasan dan pengetahuan, telah menyelesaikan pendidikan kebidanan, memiliki sopan santun, tidak membeda-bedakan miskin maupun kaya, tidak membuka privasi pasien, berbakti pada insani, mempunyai etika dan moral,



cepat dan cekatan, mampu melayani dengan ikhlas dan sabar, bersikap ramah dan terampil, tidak mudah putus asa, serta dapat melakukan hak dan kewajiban dengan baik Jadi, saya berkeinginan untuk menjadi seorang bidan yang benar-benar professional dan berkualitas agar dapat menangani dan melayani setiap pasien dengan prosedur yang benar. Sehingga dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada pasien. Dengan harapan dapat menyelesaikan setiap problem pasien dan membuat pasien memahami serta menjalankan apa yang saya sarankan. Harapan terbesar saya adalah menjadi bidan yang sukses dalam melayani pasien dan dapat bermanfaat di kalangan masyarakat.



4. Bagaimana komitmen/upaya yang akan Anda lakukan supaya menjadi bidan seperti yang Anda inginkan! Jawaban : Komitmen atau upaya yang akan saya lakukan supaya menjadi bidan seperti yang saya inginkan, yaitu: 1) Selalu bersikap profesional terhadap segala situasi yang akan dihadapi, dengan mendahulukan kepentingan orang banyak. 2) Bersedia untuk bertanggung jawab dan berani mengambil risiko atas segala yang telah dilakukan. 3) Menyampaikan segala informasi kepada calon ibu mengenai gizi dan nutrisi yang dibutuhkan selama proses kehamilan, informasi perawatan diri serta kestabilan emosi dengan benar dan objektif. 4) Menyampaikan informasi mengenai opsi-opsi persalinan kepada calon ibu dan meyakinkannya untuk memilih keputusan yang tepat dan tidak memaksa atau menakut-nakutinya. 5) Sedia setiap saat dan tidak mudah mengeluh, karena bidan tidak akan pernah tahu kapan tepatnya seorang calon ibu akan bersalin. 6) Tidak membeda-bedakan pasien satu dengan yang lainnya, menjaga dengan baik privasi pasien, dan tidak memandang status pasiennya (harus berlaku adil dan bijaksana kepada semua pasien). 7) Menerima segala kritikan maupun saran dan mau belajar lebih jauh untuk menambah wawasan kebidanan dan tidak mudah sombong dengan kesuksesan yang telah diraih. 8) Berani berkorban dan mau ada dalam segala kondisi demi menjaga keselamatan ibu dan anak. 9) Memberikan pelayanan secara maksimal baik dalam pemeriksaan, penyuluhan kesehatan, maupun pemberian motivasi kepada pasien. 10) Menjaga martabat dan menghormati keluhuran profesi bidan dengan terus-menerus mengembangkan diri untuk mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.