Reflektif Learning [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLECTIVE LEARNING AROMATHERAPY LEMON SEBAGAI PEREDA EMESIS GRAVIDARUM



DISUSUN OLEH : (Kelompok 1) Anastasia anugrah Ayudia farida Chaerun Nysa Deminah Duwi Ningtiastuti Dwi sulistyowati Dwiana Fitriani Eha Atikah Eka Dewi Kartika Ella Royati Eneng sri mulyanti Eros Rosita Euis Ratnawati



PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN STIKES MITRA RIA HUSADA TAHUN 2020



BERITA ACARA



Tempat



: BPM Hilda Matilda, Tanjung Priok. Jakarta Utara



Tanggal



: 31 Oktober 2020



Waktu pelaksanaan : 16:00 wib



Tanda tangan,



Tanda tangan,



Mahasiswa



Pembimbing Institusi



1



REFLECTIVE LEARNING



A. Penjabaran Pengalaman Ketika saya bekerja sebagai bidan, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan ini mereka lakukan untuk memantau kondisi kehamilan mereka, bagi banyak ibu hamil itu adalah alasan mengapa mereka rutin untuk memeriksakan kehamilannya. Pada saat saya bekerja, saya menemukan seorang wanita yang sedang hamil muda, sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan padanya kami menanyakan adakah keluhan yang dialaminya saat ini, ibu tersebut mengatakan mengalami mual muntah di pagi hari dan hal tersebut sudah terjadi beberapa hari belakangan ini, karena mual muntah yang dialaminya. Dia mengatakan tidak nafsu makan, badan lemas, dan malas untuk beraktifitas. Hal tersebut membuat dirinya merasakan ketidak nyamanan dalam awal kehamilan ini. ketika saya melakukan pemeriksaan terhadap ibu tersebut saya merasa bingung karena ibu tersebut sudah beberapa kali memeriksakan kehamilan dengan keluhan yang sama dan mendapatkan obat-obatan untuk menghilangkan mual muntah yang dialaminya. Akan tetapi mual muntah yang dirasakan oleh ibu tersebut masih saja terjadi. Saya merasa bingung bagaimana caranya untuk membantu ibu tersebut agar mual muntah yang dialaminya dapat berkurang. tetapi saya yakin saya dapat membantu ibu tersebut untuk mengurangi mual muntahnya. Saya menganjurkan ibu untuk menggunakan terapi komplimenter (aromaterapi lemon) terlebih dahulu karena terapi komplimenter yang mempunyai kelebihan lebih murah, dan tidak mempunyai efek samping farmakologi, salah satu terapi yang aman dan dapat digunakan pada ibu hamil yang mengalami mual muntah dengan memberikan aromaterapi lemon ( Laura,2009). Aroma therapy lemon adalah minyak esensial yang dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk (citrus lemon) yang sering digunakan dalam aromaterapi. Aromaterapi lemon adalah jenis aromaterapi yang aman untuk kehamilan dan 2



melahirkan (Medforth et al., 2013)terapi lemon memiliki kandungan yang dapat membunuh bakteri meningokokus, bakteri typus, memiliki efek anti jamur, dan efek untuk menetralisir bau yang tidak menyenangkan,nserta menghasilkan efek anti cemas, anti depresi, anti stress, dan untuk mengangkat dan memfokuskan pikiran



(Saridewi,



2018)



aromaterapi



lemon



terbukti



memiliki



efek



menguntungkan pada emesis gravidarum. Menurut penelitian (Kia, 2018) frekuensi emesis gravidarum turun selama empat hari menggunakan aromaterapi lemon inhalasi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Erick et al wanita hamil yang menggunanakan aromaterapi lemon untuk meredakan mual muntahnya sangat efektif ketika mereka menggunakan aromaterapi lemon tersebut. Menurut (Rofiah, 2019) ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum setelah diberikan aromaterapi lemon megalami penurunan frekuensi mual muntah yang dialaminya dengan kata lain penggunaan aromaterapi lemon sangat efektif untuk menekan emesis gravidarum. berdasarkan hasil penelitian lemon inhalasi aromaterapi dapat menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester 1 (Journal stikim, 2018). Saya sedang berusaha membantu ibu hamil tersebut untuk mengatasi emesis gravidarum yang dialaminya dengan menggunakan aromatherapy lemon inhalasi. Berdasarkan teori dan jurnal yang ada aromaterapi lemon sangat efektif dalam menekan kasus emesis gavidarum yang dialami oleh ibu hamil. Oleh karena itu Saya harus terus berusaha memperluas wawasan saya tentang cara mengatasi emesis gravidarum sehingga ketika saya menemukan ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum saya dapat membantunya.



B. Tinjauan Pustaka dan Analisa Praktek



berdsarkan



penelitian



merupakan



penggunaan



yang



sistematik,ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik pada saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan ibu hamil/klien secara individu. Hal ini dapat menghasilkan asuhan yang fektif dan tidak dselalu harus melakukan intervensi.Kajian ulan intrvenvi secara historis memnculkan asumsi bahwa 3



sebagian besar komplikasi obstetric yang mengancam jiwa bisa diprediksi atau dicegah. Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) ANC merupakan prosedur rutin yan dilakukan oleh tenaga keshatan dalam membinasuatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untukmmempersiapkan persalinan. ANC Yang baik dan efektif sesuai SOP akan membantu usaha untuk menurunkan AKI Dan AKB A.Meningkatkan fektifitas ANC Untuk itu perlu kita pahami tujuan ANC yaitu: 1. Mempromosikan



dan menjaga kesehatan fisik mental ibu dan bayi



dengan memberikan penddikan engenainutrisi kebersihan diri da proses persalinan 2. Mendetesi dan menatalaksana komplikasi medus bedah ataupun obstetric selama kehamilan 3. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapakan menghadapi komplkasi 4. Membantu menyiapkan ibu untuenyusu degan sukses menjalankan nifas normal dan meraat anak secara fisik,psikologis dan social B. Adapun ANC akan efektif apabila meliputi hal2 sebagai berikut : 1. Asuhan diberikan oleh tenaga professional secara berkesinambungan 2. Persipan persalinan yang baik dengan memperkirakan komplikasi 3. Mempromosikan



kesehatan



dan



pencegahan



penyakit



(



tetanus



toxoid,suplemen gizi pencegahana komsumsi alcohol dll) Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita bumil (HIV< spilis Tuberkolosis Hepatitis penyakit medis laiinnya Hipertensi DM dll C. Asuhan ANC secara Tradisional Seperti dalam asuhan antenatal, sebelum dikenal adanya asuhan berdasarkan evidence based, asuhan yang diberikan berdasarkan tradisional. Asuhan yang banyak berkembang saat ini sebenarnya berasal dari model yang berkembang di Eropa pada awal decade abad ini. Lebih mengarah ke ritual



4



dari pada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah dari pada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang essensial. D. Pentingnya deteksi penyakit dan bukan penilaian/pendekatan resiko Pendekatan resio yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor risiko untuk memprediksi suatu penyakit, tapi berdasarkan hasil studi di zaire membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa diprediksi, 90% ibu yang diidentifikasi berisiko tidak pernah mengalami komplikasi dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif. Pendekatan risiko mempunyaai nilai prediksi lebih buruk, Oleh karena itu tidak dapat membedakan mereka yang akan mengalami dan yang mengalami komplikasi, juga keamanan palsu oleh karenan banyak ibu yang dimasukkan dalam risiko rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara penangananya. Bila terpaku pada ibu risiko tinggi maka pelayanan pada wanita hamil yang sebetulnya bisa berisiko akan terabaikan. Dapat dikatakan bahwa setap wanita hamil mempunyai risiko untuk mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas. Bahwa wanita yang digolongkan dalam risiko rendah bisa saja mengalami komplikasi. Jadi pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efesien atatupun efektif untuk menurunkan angka mortalitas ibu karena: 1. Factor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan penyebab langsung terjadinya komplikasinya. 2. Apa yang akan anda lakukan bila mengidentifikasi pasien risiko tinggi dan apa yang harus dilakukan pada pasien dengan resiko rendah? 3. Mortalitas ibu relative rendah pada populasi yang berisiko (semua wanita dalam usia subur). Factor risiko tersebut bukan merupakan indicator yang baik dimana para ibu mungkin akan mengalami kompliksi.



5



4. Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dianggap berisiko rendah sebagian besar ibu yang dianggap berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa komplikasi. 5. Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas sehingga pendekatan risiko tidak efektif. 6. Bahkan wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi. 7. Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang akan membutuhkan asuhan kegawat daruratan dan mana yang tidak memerlukan asuhan tersebut. Atas dasar itu dianjurkan untuk memberikan intervensi yang berorientasi pada tujuan yang akan memberikan kerangka asuhan antenatal yang efektif meliputi: a. Deteksi dini penyakit. b. Konseling dan promosi kesehatan. c. Persiapan persalinan. d. Kesiagaan



menghadapi



komplikasi



(birth



preparedness,



complicationreadiness). Permaslahan dengan pendekatan risiko: 1) Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasidan yang tidak. 2) Memakai sumber daya yang jarang didapat – banyak ibu



yang



dimasukkan ke dalam kelompok “risiko tinggi” tidak pernah mengalami komplikasi tetapi memakai suber daya yang jarang didapat. 3) Keamanan palsu – banyak ibu yang dimasukkan dalama kelompok “risiko rendah” mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu bagaimana cara mengetahui atau cara menganggapi komplikasi tersebut.



6



C. Kesimpulan Tujuan dari ANC adalah : 1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental ibu dan bayi dengan memberikan penddikan engenainutrisi kebersihan diri da proses persalinan 2. Mendetesi dan menatalaksana komplikasi medus bedah ataupun obstetric selama kehamilan 3. Mengembangkan



persiapan



persalinan



serta



kesiapakan



menghadapi



komplkasi 4. Membantu menyiapkan ibu untuenyusu degan sukses menjalankan nifas normal dan meraat anak secara fisik,psikologis dan social Dari pembahasan diatas, antara penalaman dengan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa penanganan terhadap Emesis Gravidarum pada ibu hamil trimester I dapat dilakukan dengan beberapa cara. Bisa dengan cara medis menggunakan medika mentosa/obat-obatan, atau bisa menggunakan asuhan komplementer yaitu dengan penggunaan aromatherapy lemon.



7



DAFTAR PUSTAKA



Depkes RI. 2012. Profil kesehatan. Indonesia Dewi, Ratna Pudiastuti. 2012. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal dan Patologi. Yogyakarta: Nuha Mediks Dinkes Jateng. 2012. Profil Kesehatan. Jawa Tengah Dinkes Demak. 2012. Profi Kesehatan. Demak Hidayat, Asri dan Mufdlilah. 2009. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Mitra Cendekia http://Journal.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/598/379 http:// Journal.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/download/173/133 Kepmenkes RI No.1464/MENKES/PER/X/2010 , Registrasi dan Praktek Bidan Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Kia, P.Y., Safajou, F., Shahnazi, M. &Nazemiyeh, H.(2013). The effect of Lemon Inhalation Aromatherapy on Nausea and Vomiting of Pregnancy: A DoubleBlinded, Randomized Contrlled Clinical Trial. Iranian red Crescent Medical Journal. Vol 16 (3) Laura, M. (2009). Mengusir morning sikness.Kompas. diperoleh tanggal 20 oktober 2019 dari https:// national kompas.com.index.php Medforth, J.et al. (2013) Kebidanan Oxford dari bidan untuk bidan. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Muslihatun Nur Wafi, Mufdlilah dan Nanik setiyawati. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Proverawati, A. & Asfuah. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum. Jakarta: Salemba Medika



8



Saridewi, W. (2018). Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Emesis Gravidarum di Praktik Mandiri Bidan Wanti Mardiwati. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol 17 (03 Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo



9