Evaluasi Program Bimbingan Belajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR DI RUMAH BELAJAR AUDFA Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Evaluasi Program Dosen Pengampu : Dr. Tika Santika, S.Pd., M.Pd.



Disusun Oleh: Kelompok 1 Aulya Ahdaniah Cucu Nursyamsi Cut Salwa Maharani Dini Handayani



(2010631040027) (2010631040029) (2010631040030) (2010631040034)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2023



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang Evaluasi Program Bimbingan Belajar di Rumah Belajar AUDFA. Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Evaluasi Program Bimbingan Belajar di Rumah Belajar AUDFA ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Karawang, 12 Mei 2023



Penulis



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3 BAB I ......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4 A.



Latar Belakang ............................................................................................................ 4



B.



Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5



C.



Tujuan penulisan ......................................................................................................... 6



BAB II........................................................................................................................................ 7 LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 7 A.



Kajian teori pendidikan Nonformal............................................................................. 7



B.



Kajian teori bimbingan belajar ................................................................................... 7



C.



Kajian teori evaluasi bimbingan belajar ...................................................................... 9



BAB III .................................................................................................................................... 13 METODOLOGI EVALUASI PROGRAM ............................................................................. 13 A.



Metode Evaluasi ........................................................................................................ 13



B.



Lokasi Penelitian ....................................................................................................... 13



C.



Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................................... 13



BAB IV .................................................................................................................................... 15 HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN........................................................................... 15 D.



Gambaran Umum Rumah Belajar ADUFA .............................................................. 15



E.



Hasil Evaluasi ............................................................................................................ 15



BAB V ..................................................................................................................................... 19 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................................ 19 A.



Kesimpulan................................................................................................................ 19



B.



Rekomendasi ............................................................................................................. 19



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang sangat penting bagi kehidupan untuk memperoleh harkat dan martabat manusia, pada hakikatnya Pendidikan merupakan kebutuhan untuk menjamin kelangsungan hidup bagi bangsa dan negara untuk tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang baik dapat menentukan kehidupan yang sejahtera dan Makmur (Indarta et al., 2022).Pendidikan nonformal (PNF) merupakan salah satu jalur pendidikan pada sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan formal. Pendidikan nonformal memberikan berbagai pelayanan pendidikan bagi setiap warga masyarakat untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan nonformal pun semakin hari semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan masyarakat. Salah satu bentuk lembaga pendidikan nonformal bidang jasa pendidikan, yakni lembaga pendidikan bimbingan belajar. Fenomena menarik yang terdapat pada lembaga bimbingan belajar, yaitu semakin menunjukkan kelasnya di mata dunia pendidikan, serta mengalami kemajuan dan juga semakin menjamurnya sebuah program lembaga bimbingan belajar. Keberadaan lembaga ini juga tumbuh dan berkembang kepada kota-kota besar yang ada di Indonesia, tidak hanya sampai disitu, lembaga bimbingan belajar ini juga merambah kepelosok-pelosok negeri dengan beragam inovasi dalam menjalankan dan memasarkannya. Bimbingan belajar adalah Suatu proses pemberian dari siswa dengan cara mengembangkan suatu musik dan mengembangkan keterampilan serta kebiasaan agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan kemampuan nya. Dalam mengembangkan potensi perserta didik perlu juga di adakannya evaluasi program bimbingan belajar. Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar 4



untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Tanpa evaluasi kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik. Jadi secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Sejalan dengan tujuan untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak, rumah belajar UDFA merupakan sebuah bimbingan belajar bertempat di Jl. Sumadiraja Cibungur Indah karawang wetan. Awal mula didirikan rumah belajar AUDFA ini adalah bentuk simpati dari ibu Umaroh terhadap anak – anak di lingkungan sekitar yang masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Rumah belajar AUDFA memiliki beberpa tingkatan kelas seperti : SD, TK, PAUD. Selain bimbingan belajar, di rumah belajar AUDFA terdapat TPA dan TPQ. Peserta didik dari rumah belajar AUDFA makin berjalannya waktu makin menurun, hal ini di sebabkan padatnya jadwal aktivitas dari tutor sendiri. Sehingga terjadi ketidak cocokan anatar jadwal pamong dnegan peserta dididk. Dengan berkurangnya jumlah peserta didik masih banyak lagi kendala – kendala yang di hadapi rumah belajar AUDFA seperti masih kurangnya tenaga pengajar, tidak adanya administrasi yang di tetapkan oleh pengelola. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengevaluasi program yang ada di rumah belajar AUDFA yang dimana nantinya hasil evaluasi dapat di jadikan reverensi untuk rumah belajar AUDFA dalam mengambil keputusan.



B. Rumusan Masalah Dari Uraian latar belakang diatas maka terdapat beberapa perumusan masalah seperti : 1) Apa yang dimaksud dengan pendidikan nonformal ? 2) Apa pengertian dari bimbingan belajar 3) Apa pengertian dari evaluasi penelitian bimbingan belajar ? 4) Apa saja metode evaluasi di penelitian tersebut ? 5) Apa saja hasil dari penelitian ? 5



C. Tujuan penulisan Adapun tujuan dari penulis adalah : 1. Mengetahui apa yang di maksud pendidikan nonformal. 2. Mengetahui apa yang di maksud bimbingan belajar. 3. Mengetahui pengertian dari evalusi bimbingan belajar. 4. Mengetahui apa saja metode evaluasi penelitian. 5. Mengetahui hasil dari pembahasan yang peneliti lakukan.



6



BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian teori pendidikan Nonformal Pendapat para pakar pendidikan formal mengenai definisi pendidikan novel cukup bervariasi. Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksud untuk memberikan layanan kepada peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan Belajar. Menurut Soelaiman Joesoef, pendidikan nonformal adalah setiap kesempatan di mana terdapat komunikasi yang terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat Keterampilan, sikap dan nilai nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negara nya.



B. Kajian teori bimbingan belajar 1. Pengertian bimbingan belajar Pengertian bimbingan menurut Crow & Crow ( Prayitno, 2004: 94 ) adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu – individu Setiap usia untuk membantunya



mengatur



kegiatan



hidupnya



sendiri,



mengembangkan



pandangan hidup nya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Menurut Crow & Crow Tersebut layanan bimbingan yang diberikan pada individu atau sekumpulan individu Berguna untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam kehidupan secara mandiri. Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik ( 2004: 195 ) adalah bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, kemampuan nya dan membantu siswa untuk menentukan cara cara yang efektif dan Efesien dalam mengatasi masalah



7



belajar yang dialami oleh siswa. Sedangkan Tim jurusan pisikologi pendidikan ( Muyadi, 2010: 107 ) mengatakan bahwa bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar



2. Tujuan bimbingan belajar Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono ( 2004: 111 ) tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid murid agar mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, Sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang optimal. Diperjelas oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriono bahwa bimbingan belajar memiliki tujuan diantara lainnya: 1) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa. 2) Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dengan cara dan fungsi menggunakan buku pembelajaran. 3) Memberikan informasi berupa saran dan petunjuk bagi yang memanfaatkan perpustakaan 4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian. 5) Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatan yang dimiliki. 6) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu. 7) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar. 8) Memillih pembelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karir di masa depan. 3. Fungsi bimbingan belajar Fungsi bimbingan belajar bagi siswa menurut Oemar Hamalik ( 2004: 195 ) antara lain : a. Membantu siswa akan memperoleh pandangan yang objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang dimiliki dirinya sendiri agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan.



8



b. Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki dan membantu siswa dalam menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilih agar tercapai hasil yang diharapkan. c. Membantu siswa dalam memperoleh gambaran dan pandangan yang jelas



tentang



Kemungkinan-kemungkinan



dan



kecenderungan-



kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat menentukan pilihan yang tepat Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa Dalam per cakapan bakat dan minat, belajar bermanfaat untuk tentang bagaimana menentukan cara yang efektif agar sesuai dengan apa yang diharapkan, serta membantu individu untuk menentukan pilihan yang tepat dalam lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan siswa setelah menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dijalani. C. Kajian teori evaluasi bimbingan belajar 1) Pengertian Evaluasi Bimbingan Belajar Penilaian merupakan langkah penting dalam majemen program bimbingan. Tanpa penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan tidak mungkin diketahui/ diidentifikasi. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian. Sehubungan dengan penilaian ini, Shetzer dan Stone (1996) mengemukakan pendapatnya bahwa evaluasi adalah kegiatan: “making systematic judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards”. Evaluasi dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektifitas (keterlaksanaan dan ketercapaian kegiatankegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, bekesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan 9



hasil dari perkembangan sikap dan perilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan. Evaluasi cenderung bersifat kualitatif, dilaksanakan untuk menguji obyek atau kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan (Depdiknas, 2002: 3). Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Pada dasarnya evaluasi digunakan untuk menilai sebuah program. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 3), apabila program dikaitkan dengan evaluasi program, maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.



2) Fungsi Evaluasi Program Menurut Arifin Z (2010: 16), fungsi evaluasi program yaitu : •



Untuk mengetahui taraf kesiapan siswa mengikutiprogram pendidikan lebih lanjut.







Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingandan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenispendidikan, jurusan ataupun kenaikan kelas.







Memberikan laporan tentang kemajuan peserta didikkepada orangtua, guru, kepala sekolah, pejabat pemerintah dan peserta didik itu sendiri.



3) Tujuan Evaluasi Program Tujuan evaluasi dapat dikategorikan menajdi dua, yaitu: untuk meningkatkan kualitas proses dan untuk menentukan apakah program



10



diteruskan atau tidak. Secara rinci tujuan evaluasi program pembelajaran adalah sebagai berikut. •



Untuk menentukan apakah suatu program mencapai tujuan.







Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran.







Untuk menentukan apakah program sudah tepat.







Untuk mengetahui besarnya rasio cost / benefit program







Untuk menentukan siapa yang harus berpartisipasi pada program mendatang.







Untuk menentukan apakah program sudah tepat.



Menurut (Anas Sudjiono, 2012: 16) Mengatakan bahwa tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu evaluasi dalam pendidikan untuk mengumpulkan gambar bahan bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai Taraf perkembangan yang dialami siswa dan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan metode metode Pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran



4) Model Evaluasi Program Ada banyak model yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Menurut Stephen Isaac (1986, dalam fernandes 1984) mengatakan bahwa model tersebut diberi nama sesuai dengan focus atau penekanannya. Walaupun tiap model berbeda karena menyesuaikan fokusnya akan tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi. Selanjutnya informasi yang terkumpul dapat diberikan kepada pengambil keputusan agar dapat dengan tepat menentukan tindak lanjut tentang program yang sudah dievaluasi. Menurut Kaufman dan Thomas yang dikutip dalam Suharsimi Arikunto dan CepiSafruddin Abdul Jabar (2004:25), membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu: •



Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler.







Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Scriven.



11







Formatif Summatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael Scriven.







Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.







Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake.







CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi dilakukan.







CIPP Evaluation Model, dikembangkan oleh Stufflebeam







Discrepancy Model, dikembangkan oleh Provus.



12



BAB III METODOLOGI EVALUASI PROGRAM A. Metode Evaluasi Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Satori dan Komariah (2014:24) penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengmpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situsi alamiah. Kemudian Sugiyono (2017:147) menyatakan metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan mengenai tutor di rumah belajar AUDFA.Instrumen dalam penelitian kualiatatif adalah peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono (2017:306) penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafasirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. B. Lokasi Penelitian Lokasi yang di pilih oleh kelompok 1 adalah Rumah Belajar AUDFA adalah lembaga pendidikan nonformal bimbingan belajar di Gg. Bungur 2 Jl. Sumadiraja Cibungur indah No. 23, RT. 003 / RW. 014, Karawang Wetan, Kec. Karawang Timur., Karawang, Jawa Barat. Lembaga Rumah belajar AUDFA ini memiliki tingkatan yaitu : SD – TK – PAUD – TPQ – TPA.



C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah narasumber yang dapat memberikan informasi secara objektif, aktual dan natural. Sedangkan objek penelitian ini adalah pendapat narasumber yang peneliti amati mengenai Pelaksanaan Program Rumah Belajar AUDFA. Jika ditinjau secara konsepsional maka subjek penelitian ini yaitu



13



Pengelola Rumah Belajar AUDFA, tutor lainnya yang berkaitan dengan pelaksana hajadwal pembelajran di rumah belajar AUDFA.



14



BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN D. Gambaran Umum Rumah Belajar ADUFA Rumah belajar AUDFA adalah salah satu bimbingan belajar yang berada di kawasan perumaha yang berlokasi di Gg. Bungur 2 Jl. Sumadiraja Cibungur indah No. 23, RT. 003 / RW. 014, Karawang Wetan. Rumah belajar AUDFA ini didirikan sejak 2018 oleh Ibu Umaroh, S.Pd. tutor yang ada di rumah belajar AUDFA hanya 2 yaitu ibu Umaroh, S.Pd sendiri dan saudra dari ibu Umaroh. Awal mula didirikannya rumah belajar AUDFA ini sangat ramai peminat di karenakan masih banyaknya anak sekolah dasar yang belum berhasil pencapaian belajar di soklah formal. Hal ini yang menjadikan ibu Umaroh mendirikan rumah belajar AUDFA serta desakan dari orang tua murid. Rumah belajar AUDFA memiliki beberapa tingkatan seperti tingkat SD – TK – PAUD. Selain bimbingan belajar rumah belajar AUDFA ini juga mendirikan TPA dan TPQ. Seiring dengan berjalannya waktu dan kesibukan dari tutor menyebabkan berkurangnya perserta didik yang melanjutkan bimbingan belajar di rumah belajar AUDFA di karenakan bentorknya antara jadwal tutor dengan peserta didik. Banyak perserta didik yang mengundurkan diri di karenakan tidak setuju dengan penawaran waktu yang di tawarkan oleh tutor.



E. Hasil Evaluasi Berdasarkan temuan yang diperoleh oleh peneliti di lapangan baik itu melalui wawancara, observasi, dokumentasi rumah belajar AUDFA merupakan sebuah lembaga bimbingan belajar rumahan yang mewadahi siswa yang belum tercapainya pembelajaran di pendidikan formal. Seperti belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Rumah belajar AUDFA juga menerima siswa yang ingin bimbingan belajar hanya saat ujian sekolah berlangsung. Dalam penelitian ini, metode analisis evaluasi yang peneliti gunakan adalah model evaluasi CIPP dari Stufflebeam dkk, yaitu evaluasi konteks (context), evaluasi masukan (input), evaluasi proses (process), dan evaluasi hasil (product). 1) Evaluasi Konteks



15







Tujuan penelitian ini untuk mengetahui masalah kesulitan belajar dan membantu mengatasi masalah kesulitan belajar supaya tujuan Pendidikan dapat tercapai dengan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian menurut ibu Umaroh tujuan program bimbingan belajar adalah agar anak-anak yang kesulitan belajar dapat terbantu dengan adanya Rumah belajar AUDFA. Dapat dikatakan bahwa sebuah program dapat membantu untuk memajukan masyarakat, mengenai tujuan dari program Rumah belajar AUDFA Karawang Wetan, ialah membentuk karakter anak-anak yang berakhlak mulia, membantu anakanak yang kesulitan belajar dan membantu anak-anak belajar dengan metode lebih efektif dan asik. Namun tujuan utama yakni belum terpenuhi dengan maksimal yaitu mencerdaskan anak-anak di sekitar lingkungan belajar, karena ada beberapa orang tua yang belum mengerti tentang pentingnya pendidikan.







Kebutuhan peserta bimbingan belajar. Yakni, membantu anak-anak (peserta bimbingan belajar) yang kesulitan belajar atau ketika ada kebutuhan di bimbel yang belum terpenuhi. pamong dan kepala bimbingan belajar mengadakan rapat evaluasi satu bulan sekali guna untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan peserta bimbingan belajar yang belum terpenuhi.



2) Evaluasi Input •



Peserta adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan suatu program, jika dalam suatu program tidak ada peserta maka program tersebut tidak dapat dilaksanakan. Pendaftaran bimbel ini yaitu hanya mengisi formulir pendaftaran atau hanya melalui omongan kepada pengelola. Jumlah keseluruhan perserta hanya sebanyak 20 peserta bimbingan belajar.







Motivasi mengikuti bimbel yaitu orang tua mempunyai dorongan, keinginan atau kebutuhan untuk menjadikan anaknya menjadi lebih pintar dan mengembangkan keterampilan.







Bimbingan belajar dapat berjalan dengan efektif karena adanya pengajar yang profesional . Tutor pada rumah belajar AUDFA hanya pemilik dan saudaranya yang berlatar belakang pendidikan lulusan SMA. 16







Sebuah Lembaga Pendidikan dapat dikatakan efisien dan efektif karena terdapat pengelolaan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian sumber dana bimbingan belajar didapatkan dari pembayaran SPP peserta bimbingan belajar setiap bulannya sebesar Rp. 30.000,-.



3) Evaluasi Proses •



Terdapat jadwal pelaksanaan bimbingan belajar yaitu hari senin sampai dengan jumat, peserta bimbingan belajar bebas dalam memilih hari sesuai yang di inginkan dengan kesepakatan antara tutor dan peserta. Jadwal bimbingan belajar dilaksanakan pukul 13.00 – 15.00 WIB, setiap peserta belajarnya hanya 30 menit – 1 jam tergantung keinginan peserta. Akan tetapi terdapat beberapa kali kendala dalam pemilihan waktu yang terkadang tidak cocok antara peserta dengan tutor. Hal ini di karenakan padatnya kegiatan tutor di luar bimbingan belajar.







Sarana Prasarana rumah belajar AUDFA yang digunakan dalam proses bimbingan belajar antara lain meja belajar, alat tulis, modul, game, atau permainan berfungsi sebagai penunjang agar peserta bimbingan belajar tidak bosan dan belajar lebih asik. Selain itu terdapat fasilitas-fasilitas ruangan belajar yang nyaman.







Aktivitas program bimbingan belajar rumah belajar AUDFA dapat disimpulkan bahwa aktivitas program bimbingan belajar terarah dan lancar, terjadinya sebuah interaksi antara tutor dan peserta bimbingan belajar. Aktivitas pelaksanaan dimulai dari membaca doa, dilanjutkan dengan inti materi dan diakhiri dengan game yang bertujuan agar peserta bimbingan tidak bosan untuk belajar.







Kinerja Tutor Bimbingan Belajar, Secara umum tutor harus memiliki capability dan loyality yaitu tutor harus memiliki kemampuan teoritik, menguasai ilmu pengetahuan dalam bidang yang diajarkan dari mulai perencanaan, implementasi dan evaluasi (Husein & Sutarto, 2017). Memiliki sikap yang baik merupakan salah satu hal yang penting dan perlu diperhatikan dalam kegiatan proses belajar mengajar (Jufrida et al., 2019). Kinerja tutor dalam mengajar sangat bagus, Selain itu ada pendampingan yang lebih terhadap peserta bimbingan belajar karena



17



sistem bimbel disini itu privat dan materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan peserta bimbingan belajar 4) Evaluasi Produk •



Hasil penelitian mengenai penguasaan materi peserta rumah belajar AUDFA terdapat perubahan perilaku atau sikap dan perkembangan pengetahuan, mampu memahami materi yang diberikan tutor. selain itu pada program belajar membaca tanpa mengeja memberikan perubahan pada peserta bimbingan belajar yang awalnya belum bisa membaca sekarang sudah bisa membaca.







Presentase kelulusan peserta bimbingan belajar terdapat 85% - 90% yang lulus hingga tamat dilevel modul yang paling tinggi yaitu sampai level Sembilan. Tetapi pada kenyataan ada beberapa peserta bimbingan belajar yang berhenti ditengah-tengah.



18



BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan •



Evaluasi Konteks Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti di lapangan dapat disimpulkan bahwa evaluasi konteks pada Program rumah belajar AUDFA ialah tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai, namun terdapat tujuan yang belum tercapai yaitu mencerdaskan anak-anak di sekitar lingkungan rumah belajar AUDFA dan identifikasi kebutuhan dilakukan dengan evaluasi setiap bulan sekali.







Evaluasi Input Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan peneliti di lapangan dapat disimpulkan bahwa evaluasi input pada Program rumah belajar AUDFA terdapat sumber daya manusia yaitu ketersediaan tutor yang berkompeten dan sumber dana yang diperoleh dari SPP peserta bimbingan belajar.







Evaluasi Proses Adanya aktivitas pelaksanaan dilakukan dengan efektif dan terarah, proses bimbingan belajar yang menggunakan metode privat disertai dengan game diakhir pembelajar membuat peserta bimbingan belajar tidak jenuh. Namun ada hambatan seperti dalam pemilihan waktu yang terkadang tidak cocok antara peserta dengan tutor. Hal ini di karenakan padatnya kegiatan tutor di luar bimbingan belajar dan sarana dan prasarana cukup memadai.







Evaluasi Produk Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti di lapangan pada program rumah belajar AUDFA dapat disimpulkan peserta bimbingan belajar mengalami perubahan perilaku dan perkembangan pengetahuan.



B. Rekomendasi •



Evaluasi Konteks



19



Perlu ditinjau kembali kualitas rumah belajar AUDFA agar tujuan utama dapat terlaksana atau terealisasikan. •



Evaluasi Input Sumber dana yang diperoleh dari pembayaran SPP peserta bimbingan belajar lebih di pertimbangkan lagi terkait nominalnya, agar dapat menambah tutor.







Evaluasi Proses Perlu di tegaskan lagi terkait pengaturan jadwal yang diberikan oleh pihak pengelola. Pihak pengelola harus membuat jadwal tetap antara tutor dan peserta sehingga saat proses bimbingan belajar dapat terlaksana dengan baik. Dan juga dapat menimalisir ketidak cocokan antara tutor dan peserta.







Evaluasi Produk rumah belajar AUDFA dalam menyelenggarakan bimbingan belajar diharapkan mampu menerapkan hasil dari evaluasi CIPP yang telah dilaksanakan guna untuk memperbaiki program bimbingan belajar



20



DAFTAR PUSTAKA . Devi Lailatul, Y. B. (n.d.). Pengaruh bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPA di SMAN 10 Pontianak. Dr. Suherman, M. (2005). 2005. Universitas Pendidikan Indonesia. Mujiburrahman, R. R. (2017). EFEKTIVITAS BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM MENYELESAIKAN TUGASTUGAS BELAJAR PADA SISWA. Jurnal Realita, 398. Sari Mudhita, S. S. (2021). Komparasi Efektifitas Komunikasi Pada Bimbingan Belajar Konvensional dengan Ruang Guru Di Masa Pandemi Covid-19. JurnalIlmu Komunikasi, 51. Jufrida, J., Kurniawan, W., Astalini, A., Darmaji, D., Kurniawan, D. A., & Maya, W. A. (2019). Students’ attitude and motivation in mathematical physics. International Journal of Evaluation and Research in Education, 8(3), 401. Lina, L., Suryana, D., & Nurhafizah, N. (2019). Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD Holistik Integratif. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Mahmudi, I. (2011). CIPP: Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan”. At, 6(1), 23. Ridwan, F. A., & Handoyo, P. (2015). Praktik Dramaturgi Mahasiswa Unesa Sebagai Tentor di Lembaga Bimbingan Belajar Surabaya. 03. Rohaini, R. A., Hidayat, N., & Sutisna, E. (2019). Evaluasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Dalam Mendukung Terwujudnya Sumberdaya Manusia Profesional Berkarakter. Jurnal Manajemen Pendidikan, 7(1), 693. osidah, A., & Faizal, N. (2020). Bimbingan Belajar Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Pengelolaan Diri Dalam Belajar. Jurnal Fokus Konseling, 6(1), 56. Rozak, A., Fathurrochman, I., & Ristianti, D. H. (2018). ANALISIS PELAKSANAA BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA. Journal of Educational and Instruction, 1, 10–20. Santosa, A. B. (2020). Potret Pendidikan di Tahun Pandemi : Dampak COVID-19 Terhadap Disparitas Pendidikan di Indonesia. CSIS Commentaries, 1–5. Sari, S. S. (2017). Pengaruh Bentuk Tes Formatif Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, 2(1), 142. https://doi.org/10.22236/JPPP



21