Evidence Based Persalinan Tugas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. EVIDENCE BASED Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar bukti.Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan bijaksana untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan (Sackett et al,1997). Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindaka – tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. B. PERSALINAN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri) yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.Kala I Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap yaitu 10 cm. Dimana kala I ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Fase laten Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam. 2.



Fase aktif è Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase : a) Periode akselerasiè Berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm. b) Periode dilatasi maksimalè Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 jam. c) Periode deselarasiè Berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap



Terdapat perbedaan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif antara ibu bersalin dengan metode hypnobirthing dan ibu bersalin tanpa metode hypnobirthing. Ibu bersalin yang tidak diberikan metode hypnobirthing berpeluang 4,50 kali untuk mengalami nyeri berat dibandingkan ibu dengan metode hypnobirthing.



Ada pengaruh masase pada punggung terhadap intensits nyeri kala I fase laten persalinan normal. Ada pengaruh masase pada punggung terhadap kadar endorfin ibu bersalin kala I fase laten persalinan normal. Ada pengaruh masase pada punggung terhadap intensits nyeri kala I fase laten persalinan normal melalui peningkatan kadar endorphin Data karakteristik responden ibu bersalin sebagian besar usia masuk kedalam kategori masa remaja akhir yaitu 16 responden (53.3%), dengan kelompok primigravida atau kehamilan atau kelahiran pertama kali yaitu sebanyak 18 responden (60.0%). Intensitas nyeri persalinan sebelum dilakukan slow deep breathing dengan aromaterapi lavender menunjukkan hasil sebagian besar responden masuk pada kategori nyeri berat (7-9) yaitu 16 responden (53,3%).Intensitas nyeri persalinan sesudah dilakukan slow deep breathing dengan aromaterapi lavender menunjukkan intensitas nyeri responden sebagian besar mempunyai intensitas nyeri sedang (4-6) yaitu 23 responden (76,7%). 4. Berdasarkan hasil uji marginal homogeneity didapatkan hasil p value sebesar 0,000, nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai signifikan yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh slow deep breathing dengan aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada ibu bersalin sebelum diberikan aplikasi kontraksi nyaman di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya ada pada kategori nyeri berat terkontrol yaitu sebesar 52,9%. Sedangkan setelah diberikan aplikasi kontraksi nyaman ada pada kategori nyeri ringan yaitu sebesar 70,6%. faktor yang dapat menimbulkan nyeri pada responden yang akan menjalani persalinan dimana faktor-faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Misalnya ansietas, makna nyeri atau pola koping. Serta pada penatalaksanaan penelitian, peneliti mengambil primigravida dan multigravida sebagai responden sehingga kualitas nyeri tidak dapat dibedakan.