Fix Makalah Thales [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FILSAFAT ILMU FILOSOFI ALAM THALES



Disusun Oleh:



Oleh: IIK KUMALASARI NIM: 15080574091



S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2016



1



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini sayai membahas mengenai “Filosofi Alam Thales” untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Makalah ini sayabuat dengan berbagai pertimbangan materi, agar mengandung isi yang menarik dan berguna bagi saya selaku penyusun dan tentu saja bagi para pembaca. Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Dr. Made Pramono, S.S. M.Hum. selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu atas bimbingannya dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alikum Wr. Wb.



Surabaya, 3 Oktober 2016



Penyusun



2



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ..........................................................................................1 KATA PENGANTAR .........................................................................................2 DAFTAR ISI ......................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................4 1.1 Latar Belakang .......................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................5 1.3 Tujuan .....................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................6 2.1 Riwayat Hidup / Pendidikan Thales .......................................................6 2.2 Sejarah Pemikiran dan Latar Belakang Sosial .......................................7 2.3 Pemikiran Filsafat ..................................................................................8 2.3.1 Air Sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu ..................................8 2.3.2 Pandangan Tentang Jiwa .............................................................10 2.3.3 Teorema Thales ...........................................................................11 2.3.4 Pandangan Politik .......................................................................12 2.4 Pembahasan Hasil Pemikiran Sendiri ...................................................12 BAB III PENUTUP ............................................................................................13 3.1 Kesimpulan ............................................................................................13 3.2 Saran .......................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................15



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filsafat Yunani dalam sejarah filsafat merupakan tonggak pangkal munculnya filsafat. Filsafat muncul sekitar abad 6 SM dan disebut dengan filsafat alam. Tujuan filosofi mereka adalah memikirkan soal alam atau proses terjadinya alam. Para filosof pada masa itu berusaha untuk mendapatkan keterangan tentang inti dasar alam dari daya pikirnya sendiri. Filsafat Pra



3



Socrates adalah filsafat yang dilahirkan karena kemenangan akal atas dongeng atau mitos-mitos yang diterima dari agama yang memberitahukan asal muasal segala sesuatu. Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat. Thales adalah orang yang pertama kali mengajukan thesis bahwa segala sesuatunya berasal dari air. Thales mengatakan bahwa blok penyusun jagad raya ini adalah air. Artinya pohon, batu, rumah semuanya muncul dari air. Makalah ini akan membahas tentang riwayat hidup Thales. Sejarah pemikiran dan



latar



belakang



sosial Thales,



serta pemikiran-pemikiran yang



dikemukakan Thales. Bagi kita yang hidup pada masa sekarang mungkin hal yang dikemukakan Thales merupakan hal yang aneh. Tapi jagad raya pada masa Thales dikelilingi oleh air, selain itu menurutnya air dapat berubah bentuk. Air dapat membeku menjadi es, jika air dipanaskan akan menjadi uap. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui awal terciptanya pemikiran-pemikiran ilmiah yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan pada masa Pra Socrates yaitu masa Sebelum Masehi. Dengan makalah ini, pembaca dapat mengetahui tentang riwayat hidup seorang filsuf pertama yang membuka cakrawala pemikiran menggunakan akal, dapat mengetahui sejarah pemikiran dan latar belakang sosial Thales serta dapat mengetahui pemikiran-pemikiran yang dikemukakan oleh Thales. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana riwayat hidup dan pendidikan Thales (Filosof Yunani)? 2. Bagaimana sejarah pemikiran dan latar belakang sosial yang dikemukakan oleh Thales? 3. Apa saja yang dikemukakan oleh Thales tentang pemikiran filsafat alam? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana riwayat hidup dan pendidikan Thales (Filosof Yunani). 2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pemikiran dan latar belakang sosial yang dikemukakan oleh Thales. 3. Untuk mengetahui apa saja yang dikemukakan oleh Thales tentang pemikiran filsafat alam.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Riwayat Hidup / Pendidikan Thales Thales lahir pada tahun 624-625 SM di ota Miletus yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di sana mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala. Aliran Tradisi yang dianut oleh Thales adalah Filsafat Lonian, Mazhab Miletos dan Filsafat Alam. Minat utama Tahles di bidang etika, metafisika, matematika, dan astronomi. Thales terbilang salah seorang daripadsa orang pandai yang tujuh, yang kesokor dalam cerita-cerita mala Yunani. Yang lain-lainnya iru bernama Solon., Bias, Pittakos, Chilon, Periandos dan Kleobulos. Mereka kesohor karena petuahnya yang pendek-pendek, sebagai “kenal dirimu”, “segalanya berkira-kira”, “ingat ahirnya”, “tahan amarahmu” dan banyak lagi lainnya. Menurut ceritanya, Thales adalah seorang saudagar yang banyak berlayar ke negeri Mesir. Ia juga seorang ahli politik yang terkenal di Miletos. Dari pada itu masih ada kesempatan baginya untuk mempelajari ilmu matematik (ilmu pasti) dan astronomi (ilmu bintang). Ada cerita yang mengatakan, bahwa Thales mempergunakan kepintarannya itu sebagai ahlinujum. Dengan jalan itu ia mejadi kaya raya. Pada suatu waktu dinujumkannya akan ada gerhana matahari pada bulan itu dan tahun itu.



5



Nujumnya itu kena benar. Ialah gerhana matahari yang terjadi ditahun 585 SM. Hal itu menyatakan, bahwa ia mengetahui ilmu matematik orang Babylonia, yang sangat kesohor di waktu itu. Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala didalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik. Bersama dengan Anaximenes dan Anaximandros, Thales digolongkasn ke dalam Mazhab Miletos. Thales digelari bapak filosofi Yunani, sebab dialah filosof yang pertama, ia tak pernah meninggalkan pelajaran yang dituliskannya sendiri.



yang



pertama.mengajukan pertanyaan yang amat mendasar yaitu “what is the nature of the word stuff?” (apa sebenarnya bahan alam semesta ini?). terlepas dari apapun jawabannya pertanyaan ini mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Thales menjawab air, jawabannya sangat sederhana, karena Thales menjawab air sebagai dasar alam semesta. Barangkali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi terapung diatas air. 2.2 Sejarah Pemikiran dan Latar Belakang Sosial Thales adalah pemikir pertama dalam sejarah filsafat barat yang mencoba membaca gejala alam tanpa menghubungkannya dengan kehendak para dewa yang saat itu digambarkan dengan simbol dewa yang berbentuk dan berprilaku seperti manusia ( anthropomorphic gods ) atau dikenal sebagai dewa orang Homerian. Ia mencoba menjelaskan berbagai gejala alam pada saat itu dengan pendekatan atau didasari dengan prinsip-prinsip atau ide yang akan menjadi metode ilmiah modern yang dikenal saat ini. Thales juga digambarkan sebagai orang yang berprilaku cukup modern, yaitu ketika ia berinvestasi uang secara besar-besaran untuk mengadakan mesin pemeras minyak zaitun sebelum panen raya dan menjadikannya kaya raya dari bisnis itu. Thales juga mendapatkan predikat sebagai figur seorang entrepreneur. Dengan dukungan kekayaannya dia dapat



6



lebih berkonsentrasi pada filsafat dan ilmu pengetahuan yang digemarinya saat itu yaitu pada era Yunani Kuno pada abad ke-7 SM. Thales sebagai seorang filsuf tidak lagi mengasalkan fenomena alam dengan keberadaan dewa dewi. Pemikiran mitologis menyatakan bahwa kejadian alam adalah diakibatkan oleh kehendak dewa dewi. Misalkan petir dari kemarahan zeus dan badai dari kemarahan posseidon. Dengan jenis pemikiran seperti ini ilmu pengetahuan tidak akan pernah maju. Kejadian alam tidak masuk akal dia atasi dengan usaha-usaha non-rasional.thales menggunakan metode yang mengandalkan pola pikir mitologis yang untuk menjelaskan fenomena alam. dengan demikian membuka cakrawala pemahaman baru , diamana dunia tidak hanya menyebut dewa dewi semata. Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke negeri Mesir. Ia menemukan ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Thales memiliki ilmu tentang cara mengukur tinggi pirmid dari bayangannya, cara mengukur jauhnya kapal di laut dari sebuah pantai, mempunyai teori tentang banjir tahunan Sungai Nil di Mesir. Thales berhasil meramal terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 mei 585 SM. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai ahli astronomi dan metafisika. Berbagai penemuan Thales mengiring cara berpikir manusia dari mitos-mitos kepada alam nyata yang empirik. Pandangan Thales merupakan cara berpikir yang sangat tinggi, karena sebelumnya orang-orang Yunani lebih banyak mengambil jawaban-jawaban tentang alam dengan kepercayaan dan mitos-mitos yang dipenuhi ketakhayulan. Thales membuka alam pikiran dan keyakinan tentang alam serta asak muasalnya, tanpa menunggu hadirnya penemuan ilmiah atau dalildalil agamais. Bagi Thales semua kehidupan berasal dari air. Air adalah causa prima dari segala yang ada yang jadi, tetapi juga akhir dari segala yang ada dan yang jadi. Di awal air dan di ujung air, atau dengan perkataan filosofis air adalah subrat ( bingkai ) dan substansi ( isi ). Bertitik tolak pada pemikiran tersebut ada jurang antara hidup dengan mati. 2.3 Pemikiran Filsafat 2.3.1 Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Dan juga menurut Aristoteles, kesimpuln ajaran Thales ialah “semuanya itu air”. Air yang cair itu adalah pangkal, pook dan 7



dasar (principe) segala-galanya. Semua barang terjadi daripada air dan semuanya kembali kepada air pula. Dengan jalan berpikir Thales mendapat keputusan tentang soal besar yang senantiasa mengikat perhatian: Apa asal alam ini? Apa yang menjadi sebab penghabisan dari pada segala yang ada?. Untuk mencari sebab yang penghabisan itu ia tidak mempergunakan takhyul atau kepercayaan umum di waktu itu, melainkan dipergunakannya akal. Dengan berdasarkan pengalaman yang dilihatnya sehari-hari dijadikannya pikirannya untuk menyusun bangun alam. Sebagai orang pesisir dapat ia melihat setiap hari, betapa air laut menjadi sumber hidup. Dan di Mesir dilihatnya dengan mata kepalanya, betapa nsib rakyat di sana bergantung kepada air sungai Nil. Air sungai Nil itu yang menyuburkan tanah sepanjang alirannya, sehingga dapat didiami oleh manusia. Jika ta ada sungai Nil itu yang melimpahkan airnya sewaktuwaktu ke darat, negeri Mesir kembali menjadi padang pasir. Sebagai seorang saudagar pelayar Thales melihat pula kemegahan air laut, yang menjjadikan ia ta’jub. Sewaktu-waktu air laut itu menggulung dan menghanyutkan. Ia memusnahkan serta menghidupkan. Di sini dihapuskannya segala yang hidup. Tetapi bibit dan buah kayu-kayuan yang ditumbangkannya itu dihanyutkan dan diantarkannya ke pantai tanah lain. Bibit dan buah itu tumbuh disana dan menjadi tanaman hidup. Demikianlah laut menyebarkan bibit seluruh dunia, yang menjadi dasar penghidupan. Semuanya itu terpiir oleh Thales. Air yang tidak bereputusan itu dilihatnya dalam pelayaran, berpengaruh besar atas pikiran dan pandangannya tentang alam. “Semuanya itu air!” katanya. Dalam perkataan itu simpul, dengan disengaja atau rida, suatu pandangan yang dalam, yaitu bahwa “semuanya itu satu”. Pada masa itu, selagi dunia penuh dengan takhayul dan kepercayaan yang ajaib-ajaib, buah pikiran yang mengatakan bahwa yang lahir iti tidak banyak melainkan satu, tidak dangkal makannya. Pikirannya itu membuka mata tentang bangun alam dan menyingkapkan selimut yang selama ini menutupi kalbu manusia. Benar atau tidak pandangannya itu, tidak menjadi dalil di sini. Yang dinyatakan cuma kelanjutan pikirannya,



yang



memerdekakan akal daripada belenggu takhayul dan dongeng.



8



Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi itu. Di awal air di ujung air. Air sebab yang penghabisan! Asal air pulang ke air. Air yang satu itu adalah bingkai dan pula isi. Atau dengan perkataan filosofi, air adalah substrat (bingkai) dan substansi (isi) keduaduanya. Dalam pandangan Thales tak ada jurang yang memisahkan hidup dengan mati. Semuanya satu! Dan sebagai orang menurut masanya, ia percaya bahwa segala benda itu berjiwa. Benda itu bisa berubah rupanya, bisa bergerak, bisa timbul dan hilang, semuanya itu atas kodratnya sendiri. Kepercayaan bathin Thales masih animisme.



Animisme



ialah



kepercayaan, bahwa bukan saja barang yang hidup mempunyai jiwa, tetapi juga benda mati. Kepercayaannya ke sana diuatkan oleh pengalaman pula. Besi berani dan batu api yang digoso sampai panas menarik barang yang dekat padanya. Ini dipandangnya sebagai mempunyai kodrat tanda berjiwa. Sekianlah tentang filosofi Yunani yang pertama itu. Pandangan pikirannya menyatukan semua pada air! Air asal dan akhir. 2.3.2 Pandangan Tentang Jiwa Naluriah imanen Thales adalah animisme, yang mempercayai bahwa bukan hanya yang hidup saja mempunyai jiwa. Aristoteles menamakan pendapat Thales yang menyatakan bahwa jagad raya ini memiliki jiwa dengan nama by lezoisme. Dalam pandangan Thales, animisme ialah kepercayaan bahwa bukan saja barang yang hidup mempunyai jiwa, tetapi juga benda mati. Kepercayaan Thales tersebut didasari oleh pengalamannya, besi berani dan bara api yang digosok sampai panas dapat menarik barang yang berada di dekatnya. Karena itulah Thales mempunyai pandangan bahwa segala sesuatu mempunyai jiwa. Thales berpendapat bahwa segala sesuatu diagat raya memilijiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang beriwa



ini disebut hylezisme. Argumentasi Thales



didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.



2.3.3 Teorema Thales



9



Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:



Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku.



Teorema Thales: DE AE AD = = BC AC AB 1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. 2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar. 3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama. 4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku- siku. 5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan. Thales menggunakan teorema tersebut untuk mengukur tinggi piramid dengan cara mengukur bayangan piramid yang terjadi akibat sinar matahari. 2.3.4 Pandangan Politik Berdasarkan catatan Herodetus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang lonia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan orang-orang lonia untu membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota



10



Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh lonia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di lonia dapat dianggap seperti distri dari keseluruhan sistem pemerintahan lonia. Dengan demikian, lonia telah menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi. 2.4 Pembahasan Hasil Pemikiran Sendiri Saya setuju dengan Theori Thales tentang filosofi alam ini, karena semua alam berasal dai air, dan ujung-ujungnya alam berasal dari air. Bila difikirkan secara logika semua makhluk hidup membutuhkan air, manusia pasti membutuhkan air, tumbuhan membutuhkan air, hewan butuh air, dan lain-lain.Dan semua hal tersebut adalah semua komponen yang menghuni di dunia. Ujung-ujungnya semua adalah sebab akibat yang menyebabkan dunia ini menjadi bumi yang dihuni oleh makhluk yang ujung-ujungnya butuh air. Selajutnya Thales menyatakan pandanga tentang jiwa, yaitu kepercayaan bahwa bukan saja barang yang hidup mempunyai jiwa, tetapi juga benda mati. Dengan pandagan seperti itu saya setuju, karena semua makhluk pasti punya jiwa dan perasaan yang saling terikat. Seperti contoh pada makhluk hidup yaitu manusia yang mempunyai naluri dan perasaan yang peka terhadap suatu keadaan apapun, dan pada benda mati yaitu besi berani dan bara api yang digosok sampai panas dapat menarik barang yang berada di dekatnya. Itulah sedikit pendapat saya serta alasan mengapa saya setuju mengenai teorema Thales.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelasan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap



11



sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mahzab Miletos. Pemikiran Thales mengawali pemikiran



yang



ilmiah.



Thales



menggunakan metode yang mengendalikan pola pikir untuk menjelaskan fenomena alam. Dengan demikian Thales membuka cakrawala pemahaman baru, dimana dunia tidak hanya sekedar menyebut dewa-dewi semata. Pemikiran-pemikiran filsafat Thales: a) Air sebagai prinsip dasar segala sesuatu Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah dunia ini datar seperti papan yang mengapung di atas air sehingga kepulauan yang berada di seitar Miletus dianggap sebagai bukti kebenaran bahwa bumi ini layaknya papan-papan mengapung di atas air dan semua makhluk hidup mengandung air. b) Pandangan tentang jiwa Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagad raya ini mempunyai jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat pada benda hidup, tetapi juga pada benda mati. c) Teorema Thales Teorema Thales dikenal dalam bidang geometri. d) Pandangan politik Thales menyarankan orang-orang Lonia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Lonia. 3.2 Saran Agar makalah ini lebih sempurna, disarankan kepada pembaca supaya lebih memahami tentang Filsafat Umum agar lebih baik mencari referensi lain selain makalah ini. karena makalah ini jauh dari kata sempurna untuk dijadikan sebuah buku pedoman dalam sistem pembelajaran dan juga mengharapkan saran serta kritik dari bapak dosen untuk perbaikan makalah ini.



12



DAFTAR PUSTAKA Hatta, Mohammad.1986.Alam Pikiran Yunani. Jakarta:Tintamas Bertens, kess.1975.Sejarah Filsafat Yunani.Yogyakarta:Kanisius. Abdul hakim,Atang.dkk.2008.Filsafat Umum dari Mitologisampai Teofilosofi,Bandung:CV.PUSTAKA SETIA,Cet.ke-1. Tafsir,Ahamad.1990.Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Thales https://www.slideshare.net/mobile/lelysurya7/filsat-umum-thales



13