Fixs Tugas e Commerce (Individu) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

E – COMMERCE Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Commerce



Dosen Pengampu : Aminullah Imal Alfresi, S.T, M.Kom



Disusun Oleh : Auteria Juniarti 1635400021 Kelas : 1654A



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG SEMESTER GENAP 2018



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dengan



perkembangan



teknologi



informasi



saat



ini,



telah



menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan



dengan



perkembangan



teknologi



informasi



tersebut



memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. Beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionline-kan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless, melalui Elektronik Data Interchange (EDI), Email, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas ebusiness di penghujung abad 20 dan di awal millennium baru ini ditunjang



Page | 1



oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet. Keberadaan



E-Commerce



merupakan



alternatif



bisnis



yang



cukup



menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut. 1.1.1 Apa pengertian e-Commerce? 1.1.2 Bagaimana sejarah dan perkembangan e-Commerce? 1.1.3 Apa saja model dari e-Commerce? 1.1.4 Bagaimana standar teknologi e-Commerce? 1.1.5 Apa saja contoh penggunaan e-Commerce? 1.1.6 Apa saja manfaat dari e-Commerce? 1.1.7 Bagaimana metode pembayaran e-Commerce? 1.1.8 Apa saja kekurangan dan kelebihan e-Commerce? 1.1.9 Apa saja hambatan/tantangan dari eCommerce? 1.1.10 Bagaimana Peran e-Commerce dengan Enterpreuneurship?



Page | 2



1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1.1.1 Untuk memahami pengertian dari e-Commerce 1.1.2 Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan dari e-Commerce 1.1.3 Untuk mengetahui model dari e-Commerce 1.1.4 Untuk mengetahui standar dari e-Commerce 1.1.5 Untuk mengetahui contoh penggunaan dari e-Commerce 1.1.6 Untuk mengetahui manfaat dari e-Commerce 1.1.7 Untuk memahami metode pembayaran dalam e-Commerce 1.1.8 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan e-Commerce 1.1.9 Untuk mengetahui hambatan/tantangan dari eCommerce 1.1.10 Untuk mengetahui Peran e-Commerce dengan Enterpreuneurship?



Page | 3



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian e-Commerce Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce)



adalah



penjualan, pemasaran barang dan



penyebaran, jasa



pembelian,



melalui



elektronik seperti internet atau televisi, www,



system atau jaringan



komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: “ECommerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo, 2000 : 2). E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407). Industri teknologi



informasi melihat



kegiatan



e-commerce



ini



sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction



processing), pertukaran



data



elektronik (electronic



data



interchange /EDI), dll. Page | 4



E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan ebusiness lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain



teknologi



jaringan



www,



e-commerce



juga



memerlukan



teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (email), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. Apakah e-commerce sama dengan e-business? Beberapa orang menggunakan istilah e-commerce dan e-business secara bergantian dengan satu konsep yang sama untuk mendefinisikan istilah yang cocok untuk mewakili konsep perdagangan secara elektronik. Namun, e-commerce dan e-business memiliki yang



berbeda.



komunikasi



Dalam



(ICT)



e-commerce,



digunakan



secara



pengertian



dan



konsep



teknologi informasi



internal



organisasi,



dan



transaksi



eksternal antar organisasi dan transaksi antar organisasi dan individu yang berorientasikan pada perolehan uang. Sedangkan e-business, ICT digunakan untuk meningkatkan bisnis organisasi yang mencangkup seluruh aspek bisnis baik yang berorientasi pada profit maupun non- profit komperhensif



dari



perusahaan.



e-business



Definisi



yang



lebih



adalah transformasi proses dalam



organisasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui penerapan teknologi informasi. Tiga proses utama yang ditingkatkan dalam e-business: 



Proses



produksi,



yang



penambahan stok;



mencakup



proses



pengadaan,



pembayaran;



pemesanan



hubungan



dan



elektronik



dengan distributor, dan proses pengendalian produksi; 



Proses Customer-focused, yang mencakup upaya promosi dan pemasaran, penjualan pembelian



melalui



Internet,



proses



pesanan



dan pembayaran oleh pelanggan, dan dukungan



pelanggan; 



Proses internal manajemen, yang mencakup layanan karyawan, pelatihan, sharing informasi secara internal, video-conferencing, dan



Page | 5



rekrutmen. Sistem informasi meningkatkan kekuatan aliran arus informasi antara proses produksi dan penjualan untuk meningkatkan produktivitas penjualan. Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut : a. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan. b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan. c. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit). d. Pembayaran



yang



dilakukan



secara



penanganan 2.2



langsung



(online)



dan



transaksi.



Sejarah dan Perkembangan e-Commerce Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada tahun 1962 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai internet yang dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis dilembaga pemerintahan, ilmuan dan penelitian akademis. Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data Interchange (EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain serta jumlah perusahaan yang berperan bertambah. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ada era 90-an, memunculan aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau internet start-ups yang semakin menjamur. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih



Page | 6



tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui world wide web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru sehingga pada era 1998-2000an, banyak bisnis di AS dan eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-mall ini telah menampung sekitar 33 toko online. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesoris, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, ada pula E-commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai commerce service Provider (CSP) pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e- commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com, Interactive mall 2009, officeland, kompas cyber media, mizan online telecommunication mall dan trikomsel. Terlepas dari itu semua, ada implikasi yang jelas terkait etika dalam e-commerce. Yang pertama adalah gelombang perkembangan e-commerce sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, etika dalam e-commerce harus sangat diperhatikan melihat tinggi nya minat masyarakat untuk menggunakan dan mengembangkan ecommerce tersebut. Perkembangan nya yang cepat harus dibarengi dengan kemampuan perusahaan menjadikan e-commerce sebagai salah satu alternatif. 2.3



Model e-Commerce



Page | 7



Kegiatan bisnis e-commerce mencangkup banyak hal, untuk membedakannya e-commerce dibagi menjadi beberapa tipe, diantaranya: business-to-business (B2B); business-to-consumer (B2C); business-togovernment (B2G); consumer-to-consumer (C2C); dan mobile commerce (m-commerce). 2.3.1



Business to Business (B2B) B2B Adalah sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis, Ecommerce penjual dan pembelinya adalah organisasi/perusahaan pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. B2B



e-commerce



secara



sederhana



didefinisikan



sebagai



perdagangan elektronik antar perusahaan. Sekitar 80% dari ecommerce merupakan B2B. Sebagian ahli memperkirakan bahwa B2B e-commerce akan terus berkembang dengan cepat jika dibandingkan dengan tipe B2C. Pasar B2B memiliki dua komponen utama: e-frastructure dan emarket. E-frastructure dalam arsitektur B2B terdiri dari: 



Logistik - transportasi, pergudangan dan distribusi. Misalnya Procter and Gamble yang merupakan perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Cek websitenya di http://www.pg.com.







Application services provider - penyebaran, hosting dan manajemen paket perangkat lunak dari sebuah fasilitas pusat. Misalnya Oracle (http://www.oracle.com) yang merupakan salah satu perusahaan utama pengembang sistem manajemen basis data (database management system), perangkat lunak untuk mengembangkan basis data, perangkat lunak manajemen hubungan



pelanggan,



enterprise



resource



planning



dan



perangkat lunak manajemen rantai pasok.



Page | 8



Contoh lain dari perusahaan yang bergerak di bidang application



services



(http://www.linkshare.com).



provider LinkShare



adalah



LinkShare



merupakan



sebuah



perusahaan yang menyediakan bisnis e-commerce dengan berbagai layanan pemasaran online seperti Search Marketing, Affiliasi Marketing dan Lead Generation. 



Outsourcing dari fungsi dalam proses e-commerce, seperti Webhosting, keamanan dan customer care solution. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut adalah eShare (http://www.eshareuk.com/).







Lelang solusi perangkat lunak untuk operasi dan pemeliharaan lelang real-time di Internet. Misalnya Moai Technologies (http://www.moai.com/)



dan



OpenSite



Technologies



(http://www.opensite.com). 



Konten manajemen perangkat lunak untuk fasilitasi manajemen konten situs Web dan pengiriman, misalnya, Jalinan dan ProcureNet (http://www.procurenet.com.au/).







Web-based commerce enablers, misalnya Commerce One (http://www.commerceone.com/), basis browser, XMLenabled purchasing automation software.



E-market secara sederhana didefinisikan sebagai situs web dimana pembeli dan penjual berinteraksi satu sama lain dan melakukan transaksi. Contoh B2B yang lebih umum dan merupakan salah satu best practice models adalah IBM (http://www.ibm.com/), Hewlett Packard/HP



(http://welcome.hp.com/),



Cisco



(http://www.cisco.com/) dan Dell (http://www.dell.com/). Cisco misalnya, menerima pesanan lebih dari 90% produknya melalui internet. Kebanyakan aplikasi B2B merupakan bisnis yang bergerak di bidang supplier management (khususnya pemesanan pembelian barang), inventory management (mengelola proses pemesanan – pengiriman – pembayaran), distribution management (khususnya dalam pegiriman



Page | 9



dokumen), channel management (penyebaran informasi tentang perubahan



kondisi



operasional),



dan



payment



management



(misalnya, sistem pembayaran elektronik atau EPS). 2.3.2



Business to Consumer (B2C) Business-to-consumer perusahaan



dan



e-commerce



konsumen,



atau



perdagangan



antara



konsumen



dalam



melibatkan



pengumpulan informasi; pembelian barang fisik (seperti buku atau produk konsumen) atau barang informasi (atau barang dari bahan elektronik atau konten digital, seperti perangkat lunak, atau e-book); dan untuk barang informasi, menerima produk-produknya melalui jaringan elektronik. B2C merupakan bentuk kedua terbesar dari e-commerce. Penjualan dilakukan secara eceran dari perusahaan langsung ke konsumen akhir. Contoh perusahaan semacam ini antara lain: 



Amazon.com (http://www.amazon.com/)







Drugstore.com (http://international.drugstore.com/)







Beyond.com (http://www.beyond.com/)







Barnes and Noble (http://www.barnesandnoble.com/)







ToysRus (http://www.toysrus.com/)



Dalam e-commerce tipe B2C, biasanya produk yang dijual sangat beraneka ragam. Pembayaran dilakukan secara online menggunakan kartu kredit. Perusahaan melakukan promosi dengan menggunakan penjualan silang antara produsen dengan konsumen. Proses belanja diatur agar memberikan kemudahan kepada konsumen. E-Marketer memperkirakan bahwa pendapatan B2C e-commerce di seluruh dunia akan meningkat dari US $ 59.7 miliar di tahun 2000 menjadi to US $ 428.1 miliar pada 2004. Transaksi ritel online memberikan angka yang signifikan dalam perkembangan bisnis ini. eMarketer juga memperkirakan di kawasan Asia-Pasifik, pendapatan B2C, naik ke $8.2 miliar di akhir 2001, meningkat dua kali lipat di akhir 2002 pada penjualan total B2C di seluruh dunia di bawah 10%.



Page | 10



B2C e-commerce mengurangi biaya transaksi (terutama biaya pencarian) dengan meningkatkan peran konsumen untuk dapat mengakses informasi dan menemukan harga kompetitif



untuk



suatu



produk



yang atau



paling



jasa. B2C e-



commerce juga mengurangi hambatan masuk pasar karena hanya membutuhkan biaya untuk membuat dan memelihara situs web yang jauh lebih murah dibanding dengan memasang plang perusahaan. 2.3.3



Business to Government (B2G) Business-to-government e-commerce atau B2G didefinisikan sebagai perdagangan antara perusahaan dan sektor publik atau pemerintahan. Seperti penggunaan internet dalam pengadaan, prosedur perijinan dan kegiatan lain yang melibatkan pemerintah. Pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E-Commerce, selain itu.dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan. Contoh : layanan KTP dan SIM. B2C e-commerce memiliki dua syarat: pertama, sektor publik diasumsikan sebagai pemegang kendali utama dalam menjalankan ecommerce; kedua, diasumsikan bahwa sektor publik sangat membutuhkan sistem pengadaan yang lebih ekeftif. Kebijakan pembelian berbasis web meningkatkan transparansi proses pengadaan (dan mengurangi risiko penyimpangan). Untuk saat ini, ukuran pasar e-commerce B2G sebagai komponen dari total e-commerce masih belum signifikan, karena sistem e- commerce pemerintah masih dalam proses perkembangan. Berikut ini beberapa contoh B2G, antara lain: 



IBM Center



for



the Business of



Government



(http://www.businessofgovernment.org/) 



2.3.4



LeaseSource (http://www.leasesource.net/)



Consumer to Consumer (C2C) Consumer-to-consumer e-commerce atau C2C didefinisikan sebagai perdagangan antara individu (sektor swasta) dengan konsumen. Page | 11



Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. C2C ditandai dengan peningkatan pasar elektronik dan lelang online, khususnya di industri di mana suatu perusahaan/bisnis menawarkan apa yang mereka inginkan dari beberapa suplier. Hal tersebut dapat menciptakan potensi besar untuk membangun pasar baru. Terdapat tiga jenis C2C, antara lain: 



Lelang difasilitasi di portal tertentu, seperti eBay, yang memungkinkan penawaran secara real-time pada produk/jasa yang dijual di situs web.







Peer-to-peer sistem, seperti model Napster (sebuah protokol untuk



dapat



membagi



file



antara



pengguna



dengan



menggunakan forum chat seperti IRC), pertukaran fie dan pertukaran mata uang asing. 



Mengklasifikasikan iklan pada situs portal seperti Excite Classifieds dan eWanted (sebuah tempat jual beli online yang interaktif di mana pembeli dan penjual dapat melakukan negosiasi melalui fiture “Buyer Leads & Want Ads”.



Transaksi C2C melibatkan lelang terbalik, di mana konsumen merupakan kekuatan yang dapat menjalankan proses transaksi. Situs web C2C seperti eBay dan Napster mengindikasikan bahwa pangsa pasar C2C cukup besar. Hal tersebut terlihat dari pendapat situs tersebut yang mencapai puluhan juta dalam penjualannya per hari. Contoh situs C2C:



2.3.5







eBay (http://www.ebay.com/)







Napster (http://music.napster.com/)



Customer To Business (C2B) C2B Merupakan perseorangan yang menjual produk atau jasa kepada suatu perusahaan/organisasi. Perseorangan yang mencari



Page | 12



penjual, saling berinteraksi dan menyepakati suatu transaksi. contohnya: http://www.priceline.com. 2.3.6



Intrabusiness Commerce Penggunaan E-Commerce dalam lingkup internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan operasi.



2.3.7



Mobile Commerce (M-Commece) M-commerce (mobile commerce) merupakan pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui teknologi nirkabel yaitu, perangkat genggam seperti PDA. Jepang merupakan salah satu pemimpin global dalam m-commerce ini. Seiring dengan pengiriman konten melalui perangkat nirkabel menjadi semakin cepat, aman dan terukur, sebagian orang mulai percaya



m-commerece



merupakan



motode



pilihan



transaksi



perdagangan digital yang cukup diperhitungkan. Untuk wilayah Asia-Pasifik hal tersebut menjadi media yang perlu dipertimbangkan karena pengguna mobile phone di kawasan Asia-pasifik saat ini jumlahnya lebih dari jumlah pengguna internet. Industri yang dapat dipengaruhi oleh m-commerce meliputi: 



Financial



Services, termasuk mobile banking (ketika



konsumen menggunakan mobile phone untuk mengakses akunnya dan membayar tagihan), serta layanan broker. 



Telekomunikasi, di mana perubahan jasa, pembayaran tagihan dan akun riview dapat dilakukan dalam satu alat yang sama, mobile phone.







Layanan/ritel,



konsumen



diberikan



kemampuan



untuk



menempatkan dan membayar pesanan on-the-fly; dan 



Layanan Informasi, termasuk entertainment, berita finansial, olahraga dan update traffic yang dikirimkan ke mobile phone.



2.4



Standar Teknologi e-Commerce



Page | 13



Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: 1. Electronic Data Interchange (EDI) Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site. 2. Open Buying on the Internet (OBI) Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem ecommerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan



oleh



konsorsium



OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle. 3. Open Trading Protocol (OTP) OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti



AT&T,



CyberCash,



Hitachi,



IBM,



Oracle,



Sun



Microsoft



dan



Microsystems, dan British Telecom. 4. Open Profiling Standard (OPS) Sebuah



standar



yang



di



dukung



Firefly http://www.firefly.com/. OPS



oleh



memungkinkan



pengguna



untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa



Page | 14



menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb. 5. Secure Socket Layer (SSL) Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain. 6. Secure Electronic Transaction (SET) SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia. 7. Truste Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen. 2.5



Contoh Penggunaan e-Commerce 



Belanja Online Membeli dan menjual barang di internet adalah salah satu contoh paling populer dari jeldapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah amazon.com.







Internet Banking Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekenging bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.







Tiket Online Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir



Page | 15



semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket. Hal inilah yang membuat e-commerce menjadi alternatif baru dalam dunia bisnis. Terlepas dari itu semua e-commerce menawarkan kemudahan tetapi tidak rentan dalam upaya kejahatan yang terjadi di dunia maya. 2.6



Manfaat e-Commerce Manfaat dari digunakannya e-commerce ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja. Proses yang cepat tentunya akan meningkatkan pendapatan, berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan di dunia maya. Dengan ecommerce memungkinkan kita bertransaksi dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, dimana pihak pembeli cukup mengakses internet ke website perusahaan yang megiklankan produknya di internet, yang kemudian pihak pembeli cukup memelajari term of condition (ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak penjual. Dalam beberapa kasus yang terjadi di masyarakat, khususnya mereka yang memanfaatkan e- commerce sebagai jasa menawarkan produk di toko toko online. E-commerce sangar membantu untuk memasarkan produk yang dimiliki. Sehingga pasar yang dituju bisa menjadi lebih luas. Dalam artian, E-commerce adalah media bertemunya pedagang atau produsen dengan pembeli secara langsung. Jadi praktik calo yang selama ini terjadi dapat diminimalisir. Pembeli juga dimudahkan dalam berransaksi karena system e-commerce dapat memangkas jaringan distribusi antara produsen dengan konsumen yang berarti harga barang dapat ditekan lebih murah. Bagi penduduk di dunia ketiga, E-Commerce memungkinkan orang untuk mendapatkan barang yang tidak didistrubusikan di negara tersebut



Page | 16



karena alasan tertentu. Seperti, kurangnya jaringan distribusi di negara tersebut. Manfaat E-commerce Bagi Pemilik Usaha Berikut beberapa manfaat e-commerce bagi pemilih usaha a. Penjualan Global Dengan adanya E-commerce memungkinkan sebuah perusahaan atau pemilih usaha untuk dapat menjual produk yang mereka buat kepada konsumer yang lebih banyak dikarenakan sifat dari web itu sendiri. Dengan kata lain, perusahaan dapat mencover pasar yang lebih luas. Contoh, perusahaan sepatu yang ada di Amerika ataupun Australia dapat menjual produknya di Indonesia tanpa harus membuka toko baru di Indonesia. b. Pengurangan Infrastruktur Perusahaan Dengan adanya e-commerce, perusahaan atau pemilih usaha tidak perlu membuka banyak cabang penjualan ataupun distribusi (akan tetapi dalam beberapa kasus, banyak e-commerce yang tetap membuka gudang penyimpanan ataupun produksi di berbagai negara untuk mempermudah konsumen dalam shipping barang). c. Pengurangan Biaya Perusahaan/ Meningkatkan Keuntungan Bersih Dengan adanya E-commerce, pemilik usaha atau perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebih dalam menyediakan banyak toko atau gedung serta pegawai yang banyak. Hal ini akan meningkatkan keuntungan dengan menurunkan biaya operasional perusahaan. d. Pengurangan Harga Produk Dengan adanya e-commerce, harga barang dapat ditekan semurah mungkin dikarenakan akumulasi dari beberapa manfaat diatas, sehingga konsumen lebih tertarik membeli dan jangkauan juga semakin luas dari berbagai lapisan masyarakat. Manfaat dan Keuntungan E-Commerce Bagi Konsumen



Page | 17



Manfaat yang didapatkan oleh konsumen dengan adanya e-commerce adalah: a. Belanja 24/7 Manfaat E-commerce yang satu ini sangat membantu konsumen dalam melakukan pengecekan, perencanaan ataupun langsung pembelian atau pemesanan jasa ataupun barang pada usaha tertentu. Berbeda dengan toko yang biasanya tutup pada jam malam seperti toko buku yang hanya terbuka mulai dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Toko buku Online dapat terbuka untuk pengecekan dan pembelian 24 jam selama 7 hari atau non-stop. Asyik dan bermanfaat bukan untuk konsumen. b. Menghemat Waktu  Dengan adanya e-commerce, konsumen dapat menghemat waktu mereka dalam belanja dikarenakan tidak perlu ke tokonya langsung, cukup buka websitenya, cek barang dan kemudian pesan. Barang terkirim. Bermanfaat bukan. c. Barang/Jasa Semakin Murah Nah, ini manfaat e-commerce yang betul betul terasa oleh konsumen, hal ini dikarenakan manfaat e-commerce bagi perusahaan sehingga biaya operasional pemilik usaha berkurang sehingga mereka mampu memberikan harga yang lebih murah. d. Konsumen Mampu Membandingkan Lebih Akurat Dengan adanya e-commerce khususnya berbasis online, konsumen mampu membandingkan banyak produk sekaligus, tinggal klik, klik, berbeda dengan toko biasa, anda harus berjalan ke beberapa tempat sekaligus apalagi yang berbeda toko. Dengan e-commerce anda tinggal buka komputer, dan cek berbagai harga barang diberbagai toko online, cari yang murah tanpa harus berpindah tempat. Coba saja buka Lazada, Tokopedia, OLX, dan toko online lainnya. e. Pembeli lintas Wilayah Dengan adanya e-commerce, anda mampu membeli barang atau jasa dari luar negara anda tanpa harus ke luar negeri, asyik bukan manfaat e-



Page | 18



commerce yang satu ini. Contoh, saya dapat memesan sepatu nike super original dari USA tanpa harus ke Amerika. 2.7



Metode Pembayaran e-Commerce Di beberapa Negara berkembang, skema pembayaran yang terdapat pada transaksi online adalah sebagai berikut: Metode Pembayaran secara Tradisional 



Cash on Delivery (COD). Yang dimaksud dengan COD adalah pembayaran dilakukan secara tunai pada saat barang diterima.







Bank Payments. Setelah memesan barang secara online, pembayaran dilakukan



dengan



melakukan



deposit



ke



nomor



rekening



perusahaan/individu yang menjual barang tersebut. Pengiriman barang tetap dilakukan secara konvensional. Biasanya akan dikirimkan setelah barang tersebut dibayar. Metode Pembayaran secara Elektronik 



Innovations affecting consumers, termasuk kartu kredit/debit, ATM dan e- banking.







Innovations enabling online commerce, seperti e-cash, e-checks, smart card dan kartu kredit yang terenkripsi. Pembayaran tipe ini tidak terlalu popular di negara-negara berkembang.







Innovations affecting companies, berkaitan dengan mekanisme yang bank sediakan untuk klien mereka, termasuk transfer antar bank melalui kliring otomatis yang membolehkan pembayaran melalui deposit langsung.



2.8



Kelebihan dan Kekurangan e-Commerce 2.8.1



Kelebihan e-Commerce a.



Lebih efisien waktu, sebab dengan adanya e-commerce pemesanan barang dapat melalui telephone atau situs internet dan dapat diantar. Pelanggan tidak perlu repot datang langsung ketoko untuk membeli barang.



Page | 19



b.



Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/international



c.



Meningkatkan brand perusahaan



d.



Menyediakan pelayanan yang lebih baik ke pelanggan



e.



Mempercepat dan efisiensi proses bisnis kelebihan bagi pelanggan



f.



Memberi layanan 24 jam sehingga pelanggan dapat mengakses kapan dan dimanapun



2.8.2



g.



Memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman barang



h.



Pelanggan dapat memilih banyak barang yang di inginkan



i.



Memberikan informasi lebih cepat



Kekurangan e-Commerce Sementara kekurangan e-commerce dapat dilihat dari 2 sisi, yang pertama dari sisi tekhnis dan kemudian dari sisi non-tekhnis. Dari sisi tekhnis, adalah masalah keamanan yang apabila lemah maka dapat mengganggu sistem yang ada, sehingga praktek kejahatan dunia maya dapat terjadi dengan mudah. Kemudian cepatnya perkembangan tekhnologi menyebabkan perangkat yang digunakan



sangatlah



perlu



untuk



di-update



secara



berkesinambungan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah integrasi sistem yang digunakan. Semakin luas jaringan e-commerce tersebut maka sistem yang berlaku akan semakin rumit. E-commerce sangat bergantung pada kuatnya sistem integrasi internet yang ada sehingga jaringan internet adalah sebuah hal mutlak. Adapun dari segi non tekhnis, masalah yang dihadapi juga tidak kalah banyak. Mahalnya pembuatan atau pembangunan sistem ecommerce yang aman dan baik menjadi kendala perusahaan yang masih berkembang. Dalam hal ini ada beberapa alternatif yang bisa di gunakan seperti website, blog, atau jaringan ritel online seperti tokopedia, olx, atau bukalapak. Tetapi segala hal yang gratis pasti memiliki kekurangan yang banyak.



Page | 20



Kemudian masalah tingkat kepercayaan masyarakat banyak dipengaruhi oleh kredibilitas situs atau laman resmi perusahaan tersebut. Jika dibandingkan dengan toko biasa, e- commerce menjadikan review pelanggan sebagai salah satu aspek pemasaran dan bahan evaluasi dari jasa yang di tawarkan tersebut. Dalam beberapa kasus, e-commerce menyajikan masalah keamanan sebagai aspek pelayanan yang ditawarkan. Banyak dari ecommerce khususnya di indonesia hanya mengandalkan situs yang gratis sehingga masalah keamanan sangat mudah untuk di bobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 2.9



Hambatan/Tantangan e-Commerce Menurut survey yang dilaksanakan di beberapa negara di Asia Tenggara,



hambatan



eksternal



yang



dihadapi



UKM



dalam



menyelenggarakan e-commerce adalah lingkungan ekonomi yang kurang menguntungkan, tinginya biaya ICT dan masalah keamanan. Sedangkan hambatan internal yang dihadapi oleh UKM dalam penyelenggaraan ecommerce yaitu kurangnya komunikasi internal mengenai infrastruktur di dalam tubuh UKM, kurangnya kesadaran akan ICT, kurangnya pengetahuan akan ICT baik di sini managemen maupun pekerja, kurangnya dukungan finansial, kurangnya nilai tambah untuk ICT dalam menjalankan bisnis Secara umum, isu-isu utama yang menjadi sumber penghambat tersebsar dalam pelaksanaan e-commerce di sektor UKM adalah sebagai berikut: 



Kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai e-commerce. Kebanyakan UKM di negara berkembang tidak melakukan ecommerce atau menggunakan internet dalam menjalankan bisnisnya karena mereka gagal melihat seberapa besar manfaat yang akan mereka dapatkan ketika menjalankan e-commerce untuk bisnis mereka. Banyak yang berfikir bahwa e-commerce hanya cocok untuk perusahaan besar di mana terdapat biaya tambahan untuk



Page | 21



penggunaan ICT dan investasi yang ditanamkankan tidak akan membawa keuntungan besar bagi perusahaan. 



Kurangnya pengetahuan dan kemampuan di bidang ICT. Pelaku bisnis memegang peranan penting dalam pengembangan ecommerce. Namun, kemampuan sumber daya manusia yang meguasai ICT di negara-negara berkembang masih sangat terbatas. Kurangnya kemampuan SDM ICT di antara pelaku UKM merupakan kunci utama mengapa e-commerce sulit berkembang. Selain itu, masih ada pemikiran diantara UKM, apakah mereka dapat mengambil keuntungan yang signifikan ketika mereka menjalankan bisnis dengan e-commerce mengingat UKM memiliki keterbatasan dalam bidang design, distribusi, pemasaran dan dukungan pasca penjualan.







Masalah finansial. Biaya merupakan masalah yang penting. Investasi awal ketika melakukan perubahan dari cara konvensional ke



penerapan



teknologi



informasi



dan



komunikasi



secara



proporsional bagi UKM terasa lebih berat jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar. Tingginya biaya hardware dan akses internet menjadi penghalang utama untuk melaksanakan ecommerce. Dihadapkan dengan masalah anggaran, UKM seringkali harus mempertimbangkan berapa tambahan biaya ICT yang harus dikeluarkan dan kapan investasi tersebut akan kembali. 



Infrastruktur. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap dan mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.







Security. Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi. Persepsi merupakan masalah utama mengapa masih banyak orang takut untuk melakukan hal tersebut. Selain itu,



Page | 22



ketidakmengertian merupakan penghambat lain sehingga masih banyak orang yang takut melakukan transaksi secara online. 



Privasi dan masalah keamanan lain yang terkait. Keamanan merupakan alasan yang sering digunakan mengapa individu atau perusahaan tidak tertarik pada e- commerce dan menggunakan internet untuk melakukan transaksi bisnis. Terdapat beberapa alasan terakait mengapa hal tersebut dapat terjadi. Diantaranya karena timbulnya isu-isu negatif yang muncul



kepermukaan seperti



penggelapan pajak, privasi dan anonimitas (tidak beridentitas), penipuan, dan tanggung jawab hukum pada kartu kredit. Di banyak negara, pembayaran secara langsung lebih banyak dipilih tidak hanya karena masalah keamanan, tetapi karena takut membayar pajak (beberapa orang tidak ingin orang lain tau di mana mereka menghabiskan uang yang dimilikinya). Selain itu, banyak yang khawatir terhadap perlindungan hukum yang diperoleh jika terjadi penipuan.



2.10 Peran e-Commerce dengan Enterpreuneurship Setidaknya ada lima hal mengapa e-commerce dan internet dapat membangun enteurpreuneurship di suatu negara berkembang: 



e-commerce memfasilitasi akses pengrajin dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ke pasar dunia.







e-commerce memfasilitasi dalam melakukan promosi dan pengembangan pariwisata negara-negara berkembang dalam skala global.







e-commerce memfasilitasi pemasaran produk pertanian di pasar global.







e-commerce menyediakan jalan bagi perusahaan-perusahaan di negara-negara miskin untuk masuk ke dalam rantai suplai B2B dan B2G.



Page | 23







e-commerce membantu menyediakan layanan bagi perushaanperusahaan di negara-negara berkembang agar dapat beroperasi lebih efisien dengan langsung memberikan layanan khusus untuk pelanggan internasional.



UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Saat ini, UKM sudah dapat meningkatkan pangsa pasar mereka dengan melakukan perdagangan secara elektronik. Sehingga transaksi dapat dilakukan secara online dan pelangggan dapat berasal dari seluruh belahan dunia. E-commerce juga berlaku untk UKM yang bergerak di sektor pariwisata. Website menjadi sarana promosi yang dapat menjangkau konsumen dengan mudah. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya



terletak



pada



bagaimana



sebuah



perusahaan



dapat



memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis ini. Dengan aplikasi e-commerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem e-commerce bukan merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi. Faktor kunci sukses dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor lainnya antara lain: a) Menyediakan harga kompetitif Page | 24



b) Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah c) Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas d) Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon e) Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian f) Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan g) Mempermudah kegiatan perdagangan



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan atau lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Popularitas ebusiness ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis,



Page | 25



kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung



pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat



memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. antarmuka



web



dipilih



implementasi perangkat



dengan



lunak ini



pertimbangan



yang dapat



Jenis



fleksibilitas



dilakukan di jaringan



intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform. Para pengusaha e-commerce perlu menerapkan strategi untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan pengguna internet, baik konsumen maupun potensial konsumen dengan memperhatikan faktorfaktor penentu kepercayan seperti menjaga reputasi dengan memberikan pelayanan yang handal, menjaga kepuasan konsumen, memperlihatkan profesionalitas, misalnya dengan menampilkan toko online secara menarik, memberi kemudahan untuk bertransaksi dengan memberi petunjuk yang jelas dan memberi garansi produk. Meskipun sekuriti bertransaksi kurang berperan dibanding kepercayaan, pengusaha e-commerce juga perlu memperhatikan aspek ini. Sekuriti punya pengaruh positif terhadap keberhasilan bisnis dan juga berhubungan dengan kepercayaan. 3.2



Saran Bagi pengusaha e-commerce, perlu untuk membangun kepercayaan yang berawal dari kehandalan sistem pelayanan. Kepercayaan menentukan peluang bagi hubungan antar pihak di masa mendatang. Secara bersamasama, berbagai pihak pengusaha e-commerce perlu untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap internet dan e-commerce, misalnya dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi, dialog, seminar dan komunikasi dua arah. Dengan demikian, akan makin banyak anggota



Page | 26



masyarakat yang tertarik mengunjungi toko-toko di internet dan kemudian berbelanja atau bertransaksi dengan toko- toko tersebut. Bagi konsumen, perlu untuk tidak perlu khawatir berbelanja di internet. Disarankan agar konsumen memilih toko online yang sudah punya nama (branded) karena biasanya mereka mempunyai kredibilitas tinggi dan terdapat informasi yang lengkap. Perlu juga untuk mencatat informasi toko seperti alamat, nomor telepon, dan email, untuk berjaga-jaga bila terjadi masalah. Sebelum membeli juga perlu membaca baik-baik kebijakan yang ada dan perlu diperhatikan ada tidaknya sistem pengamanan.



DAFTAR PUSTAKA



Arya.



2016.



Materi



E-Commerce.



https://arya2710.wordpress.com/materi/.



Diakses pada tanggal 30 Maret 2018. E-Learning



Universitas



Binus.



2015.



Bab



5



E-Commerce.



http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/bab5_01-65.pdf.



Diakses



pada tanggal 30 Maret 2018. Firdaus,



Zakky.



2012.



Sejarah



Perkembangan



E-Commerce.



http://research.amikom.ac.id. Diakses pada tanggal 1 April 2018.



Page | 27



Kalam



Kata



Ebook.



2016



Modul



05



E-Commerce.



http://kalamkata.org/ebook/indonesian/Modul05-ecommerce.pdf.



Diakses



pada tanggal 1 April 2018. Anton.



2016



E-Business



vs



E-Commerce.



http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/amti6.pdf. Diakses pada tanggal 1 April 2018.



Page | 28