G20 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Group of Twenty (G20) G20 adalah singkatan dari Group of Twenty yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kelompok Dua Puluh. Seperti namanya, anggota G20 terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar dan ditambah dengan Uni Eropa. Tujuan utama G20 adalah menghimpun para pemimpin Negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia untuk mengatasi tantangan ekonomi global. Pertemuan para pemimpin Negara G20 dilakukan setiap setahun sekali, sedangkan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dilakukan beberapa kali dalam setahun. Latar belakang terbentuknya G20 atau Group of Twenty adalah krisis keuangan Asia yang terjadi pada tahun 1998 sehingga muncul pendapat untuk membentuk forum yang dapat menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi Negara maju dan berkembang dalam membahas isu-isu penting perekonomian dunia dan memajukan kerjasama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dunia yang stabil. Pertemuan G20 yang pertama dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G20 pada tahun 1999 di Berlin. Anggota G20 terdiri dari Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Bersama seluruh anggota ini, G20 melibatkan 85% dari perekonomian dunia dan 2/3 dari populasi dunia. No



Tanggal



1



14–15 November 2008



2



2 April 2009



3



24–25 September 2009



4 5 6 7



26–27 Juni 2010 11–12 November 2010 3–4 November 2011 18–19 Juni 2012



8



5–6 September 2013



9 10 11 12



15–16 November 2014 15–16 November 2015 4–5 September 2016 7–8 Juli 2017 30 November – 1 Desember 2018 28–29 Juni 2019



13 14



Lokasi Amerika Serikat Washington, D.C. Britania Raya London Amerika Serikat Pittsburgh Kanada Toronto Korea Selatan Seoul Prancis Cannes Meksiko Los Cabos Rusia Saint Petersburg Australia Brisbane Turki Antalya Hangzhou Jerman Hamburg Argentina Buenos Aires Jepang Osaka



Pemimpin George W. Bush Gordon Brown Barack Obama Stephen Harper Lee Myung-bak Nicolas Sarkozy Felipe Calderó n Vladimir Putin Tony Abbott Recep Tayyip Erdoğ an Xi Jinping Angela Merkel Mauricio Macri Shinzo Abe



15 16 17 18 19



21–22 November 2020 30–31 Oktober 2021 TBD 2022 TBD 2023 TBD 2024



Arab Saudi Riyadh Italia Roma Indonesia Bali Bendera India Delhi Brasil



Salman Mario Draghi Joko Widodo Narendra Modi TBD



Awalnya, G20 didahului dengan dibentuknya G5 (Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat) pada tahun 1970 dengan maksud dan tujuan yang sama, yakni membahas dan berdiskusi mengenai isu ekonomi global dengan suasana informal. Seiring berkembangnya isu-isu global, G5 dituntut untuk semakin memperluas keanggotaannya bagi negara-negara lain. Pada tahun 1975, Menteri Keuangan dari anggota G5 ditambah Italia membentuk group G6 yang ditambah oleh Kanada setahun kemudian yang menjadikannya sebagai G7. Wacana untuk menciptakan G20 mulai muncul di antara anggota G7 dengan pro dan kontra dimana Kanada mendukung penuh membuat organisasi tersebut meskipun sempat ditolak oleh Perancis dan Italia. Namun, krisis keuangan yang melanda Asia pada tahun 1997 semakin mendorong pembentukan G20 yang secara formal lahir di tahun 1999. Krisis keuangan yang terjadi lagi pada tahun 2008 makin menjadikan G20 lebih dari sekedar pertemuan antara Menteri Keuangan atau Gubernur Bank Sentral, tapi juga menjadi pertemuan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan. Alhasil, pada tahun 2008, G20 Summit terjadi untuk pertama kali. Sebagai mekanisme pertemuan informal, G20 tidak memiliki keputusan yang mengikat seperti Dewan Keamanan PBB, namun lebih ke lembaga yang membantu koordinasi antar negara anggota dan kerjasama untuk mengatasi krisis. Sebagai organisasi, G20 tidak memiliki persyaratan untuk menjadi negara anggotanya. Melainkan, semua anggota dalam organisasi ini bersifat permanen. Meskipun dibentuk oleh G7, negara anggota dari G20 ditentukan dalam percakapan lewat telephone antara politisi Amerika Serikat, Timothy Geithner dan Menteri Keuangan Jerman, Caio Koch-Weser sebelum daftar kandidat anggota tersebut dikirimkan ke anggota-anggota G7. Kehadiran Indonesia dalam G20 sebagai anggota juga disebabkan dari pertimbangan akan ukuran perekonomian yang berkembang, dan keaktifan indonesia dalam berbagai organisasi regional seperti Association of Southeast Asian Nation (ASEAN).