Grup WhatsApp LSBD HI-Bagian 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman Bagian 3 Dokumen ini adalah kumpulan diskusi Guru Utama Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), Dicky Zainal Arifin (DZA), dan para muridnya di grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman. Kami memperoleh dokumen ini dari Sigid Triasworo, mantan Pengawas dan Pengendali (Wasdal) LSBD HI, yang sebelumnya merupakan anggota grup tersebut. Diedit oleh Mohammad Jeprie, mantan Asisten Pelatih dan juga salah satu pelapor paham diduga menyimpang Dicky Zainal Arifin (DZA) ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Untuk mempermudah pembacaan dokumen ini, kami membaginya ke dalam bab dan sub bab, memberinya nomor halaman dan poin pembahasan, memberi catatan kaki jika diperlukan, dan memberi highlight pada kalimat yang penting. Guru Utama LSBD HI, DZA, dalam dokumen ini muncul dengan nama KDZA, KD, mbap, atau Drentaga. Semua poin-poin adalah kutipan dari pernyataan DZA kecuali jika disebutkan berbeda. Kalimat-kalimat penting dalam diskusi diberi highlight. Transkrip diskusi ini dimulai sejak awal pembuatan grup oleh Dedi Misbah, Pelatih LSBD HI, pada 12/18/15, 06:37:21 hingga Sigid dikeluarkan dari grup. Semua teks tambahan dari editor akan ditampilkan dalam format paragraf seperti ini, menggunakan font Consolas dengan highlight abu-abu, untuk memisahkannya dari teks asli. Karena keterbatasan sofware editor teks yang tidak mampu menampilkan teks Arab, sebagian teks arab quran dan hadits kami hapus namun keberadaannya bisa kita lihat melalui teks terjemah yang ada di bawahnya. File asli, tanpa editing, bisa diperoleh di http://wp.me/ p2krPS-1dq. Dokumen ini telah diserahkan ke MUI Jabar sebagai bahan pengkajian paham diduga menyimpang DZA yang disebarkan di LSBD HI/LTLM. Dokumen ini tidak untuk diperjualbelikan atau disebarkan secara terbuka. Dokumen ini dicetak pada jam 12:00, 1-8-2016.



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



Daftar Isi 3-1. Kisah Malaikat dan Nabi Adam.................................................................................... 3-1 1. Wilman Ramdhani (Bogor): Jin, iblis, dan malaikat, berasal dari satu entitas bangsa api yang bermutasi karena adanya prosentase unsur NATRAGENNA. 2. Membahas Al-Baqorah: 30, kisah malaikat mempertanyakan penciptaan Nabi Adam kemudian diperintah untuk sujud pada Nabi Adam. 3. Wilman menafsirkan RABB dalam Al-Baqorah: 30 adalah ADHAMA (Nabi Adam). 4. Ade Supiandi (Cianjur): Adam dalam al-Baqarah:30 disebut sebagai RABB. Adam yang sudah diberi izin oleh Allah untuk mengkloning dan memperbanyak keturunan berdiskusi dengan malaikat. Malaikat mempertanyakan tujuan Nabi Adam. Malaikat diperintahkan untuk sujud pada Nabi Adam maksudnya sujud pada Zat Allah yang ada di diri Nabi Adam. 5. Agung Baziva (Bekasi): Al-Baqarah:30 kemungkinan ayat tambahan.



3-2. Pengajian Tebetiyah................................................................................................... 3-15 1. Allah membentuk langsung utusan galaksi. 2. GRAZDEMAAR adalah dewan yg mematangkan dan membina utusan galaksi (Rasul dan Nabi). 3. Kadang, mereka terpaksa membuat utusan dengan rekayasa genetika. Misalnya pada kasus KHRIED (Khidir). Karena kecelakaan di bawah perlindungan ARKHYTIRÉMA, KHRIED bermutasi selnya. KHRIED lalu dibawa ke ADHAMA (Nabi Adam) untuk dirapikan selnya. Selanjutnya diserahkan ke GRAZDEMAAR. 4. Burung Hong/Phoenix dipanggil untuk menyeimbangkan pasukan gajah yang menggunakan tambahan elektro nanotech seperti baju zirah Abrahah (ABRASS). 5. Pasukan gajah dibuat oleh bangsa alien jahat keturunan Habil, ZERVO. Mereka tidak hanya mau menghancurkan kabah tapi juga mencegah kelahiran HAMADZ (Muhammad). 6. Setiap orang bisa mendeteksi ayat palsu di Mushaf Utsman KW 3. Kembalikan pada hati nuraninya yang terdalam untuk menganalisa. 7. Misalnya, adakah wanita yang mau dimadu dengan ikhlas oleh suaminya? 8. ADHAMA sendiri belum sanggup membuat kloning dengan kekuatan 100% seperti dirinya. Diperlukan bakteri KLAD untuk mereduksi dan menyeimbangkan sistem sel di mitochondria. 9. Membahas kisah peperangan anak Nabi Adam. Ketika HAB’L dibunuh QAB’L, HAB’L memanfaatkan enerqi QAB’L untuk memutasikan sel tubuh sehingga menjadi URL’NA, yaitu makhluk tanpa casing dengan kemampuan akselerasi sel 97%. 10. ADHAMA belum sanggup membuat tubuh seperti dirinya karena dirinya bukan RABB. 11. Kawin siri sah meski tanpa wali orangtua kandung si perempuan karena nikah itu hubungan manusia dengan Sang Pencipta.



3-3. DZA Menjelaskan Kloning Nabi Adam....................................................................... 3-16 1. Tahapan kloning manusia terbagi menjadi 1) menggunakan ardhrank dan 2) menggunakan sistem gen yg sudah terbentuk. 2. Ada sistem yang hanya terbatas 40% dan ada yang malah bisa sampai 97%. 3. Pembahasan DZA tentang kloning dan penggunaan NATRAGENNA baru sekilas.



3-4. Memperkenalkan Mushaf dan Politik, Malaikat VERDHA........................................ 3-20 1. Memperkenalkan Al-Qur’an itu sangat sulit, beda dengan memperkenalkan Mushaf, karena urusannya sudah politik. Kalau kebenaran diungkap, mereka takut kehilangan jama’ah. Begitu periuk nasi mereka diganggu, akan banyak perlawanan membabi buta, tanpa mau diskusi. 2. DZA menafsirkan kisah penciptaan Nabi Adam dan malaikat di al-Baqarah: 30. 3. Malaikat bertanya cara agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi, dan cara membimbing manusia agar menjadi khalifah yng baik. Halaman 3-iii



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



4. Malaikat yang bertanya adalah Malaikat Kecerdasan atau jenis VERDHA. 5. Malaikat VERDHA ditugaskan untuk membantu manusia yang mau berpikir dan mempergunakan akalnya secara baik dan benar. Caranya dengan memperlancar input dari Threll dan semua source di alam semesta untuk membantu otak manusia menemukan jawaban dari berbagai macam krisis. Dikenal juga dengan nama Malaikat yang suka merachmati, atau malaikat rachmat. Energy mereka akan menyambungkan otak manusia dengan sumber di semua sumber pengetahuan, terutama di threll. 6. Malaikat VERDHA ini tetap masuk ke tempat kotor sekalipun, tidak takut anjing, tidak alergi patung dan lukisan. Malaikat ini memiliki sebagian pengetahuan dari Threll. Masih kalah dari ADHAMA (Nabi Adam) yang bisa menyerap semua pengetahuan dari Threll. 7. VERDHA atau WERDHA atau WEDHA atau WEDA atau VEDA ini memang sangat fleksibel. Kalau kelenjar pituitari seseorang aktif dan kontak dengan kumpulan Malaikat VERDHA ini, maka dia akan memiliki banyak pengetahuan. Terutama soal kebenaran dan kesadaran hakiki tentang kehidupan dan pengetahuan tentang manusia, hakekatnya, dan kelemahannya. 8. Banyak filsuf yang memperoleh berbagai macam kesadaran tentang sifat manusia dari VERDHA atau WEDA. Bahkan, ada yang membuat kitab tersendiri tentang ini. 9. VERDHA atau VEDA atau WEDA memberikan petunjuk berupa sambungan sinyal ke berbagai macam sumber, termasuk ke Threll, tempat semua ilmu pengetahuan. Agar VERDHA mudah mengakses otak kita, kita tidak boleh ada pamrih ketika melakukan sesuatu. Biasanya VERDHA langsung bergerak dan menyambungkan ke titik di alam dan semua dimensi sehingga kita mendapatkan jawaban tepat bagi setiap permasalahan. 10. ADHAMA tidak membutuhkan VERDHA. Manusia dari semua level suka dibantu VERDHA. Otomatis itu mah. Sering terjadi kita mentok memikirkan sesuatu, lalu ngantuk terus tidur. Begitu bangun, jawaban muncul dan semua pertanyaan terjawab. Itu adalah kerjan VERDHA yang menyambungkan otak ketika tidur dengan alam THRELL.



3-5. Malaikat Verdha....................................................................................................... 3-25 1. Dedi Misbah (P-BDG): Apakah malaikat VERDHA yang dimaksud oleh QS Ar-Ra’du:11 di Mushaf Utsman? 2. Wilman Ramdhani (Bogor): QS Ar-Ra’du:11 menceritakan proses pengolahan tenaga dalam (energi tubuh). 3. Wilman Ramdhani (Bogor): Malaikat RACHMAT (VERDHA) kebanyakan ada di hadits qudsi atau hadits-hadits riwayat Bukhari. 4. Dedi Misbah (P-BDG): Apakah Malaikat VERDHA sudah dihilangkan dari Mushaf Utsman? 5. Gunadi (W-BDG): Uraian DZA tentang Malaikat Pengetahuan (VERDHA) memberi kita sudut pandang baru bahwa jenis-jenis malaikat itu sangat banyak.



3-6. Menghubungi Malaikat VERDHA.............................................................................. 3-28 1. Setiabudi Hi: Bagaimana supaya pituitary kita bisa langsung sinkron dengan frekwensi VERDHA? 2. Wilman Ramdhani (Bogor): Latih dan buka Pituitarynya. Baru bisa membuka frekuensi ke VERDHA. 3. Hadi Prasetyo (D4): Salurkan hawa panas ke kepala. 4. Ade Supiandi (Cianjur): Dimulai dari hidup sederhana dan action. 5. Setiabudi Hi: Ada yang sudah coba mengirim sinyal ke VERDHA atau mengaplikasikan Tenaga Metafisik Pemanggil Malaikat?



3-7. Mengendalikan NISPHA (Nafsu)............................................................................... 3-29 1. Jody H Bayuaji: NISPHA akan terkendali bila seluruh bagian JASAD kita sampai ke bagian terkecil. 2. Jody H Bayuaji: Untuk bisa begitu, semua program ketauhidan harus kita downloadkan berulang-ulang ke bagian terkecil jasad tubuh kita. WISHNU dan sholat merasakan Zat Tidak Dikenal juga sangat berpengaruh.



Halaman 3-iv



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



3. Jody H Bayuaji: Dengan kata lain, supaya TAUHID kita tidak hanya sampai di tingkat tenggorokan saja tapi juga sampai ke tingkat molekular. 4. Dedi Misbah (P-BDG): DZA pernah membahas Hasan dan Husen (cucu HAMMADZ) yang berbakat tapi malas berlatih sehingga tidak sehebat Ali. 5. Jody H Bayuaji: Saat merasakan seluruh bagian jasad sampai ke bagian terkecil adalah momen tepat untuk mendownloadkan kesadaran ketauhidan ke seluruh bagian molekular tubuh. Disertai dengan merasakannya untuk mencapai Zat Tidak Dikenal (ZTD) sambil mencoba berkomunikasi dengan Sang Maha Pencipta (ZTD). 6. Jody H Bayuaji: Selanjutnya, program NISPHA (NAFS) yang tercemar atau tidak terberkati cepat atau lambat akan kembali ke program NISPHA yg original, terberkati, dan terkendali. 7. Jody H Bayuaji: Kita akan melihat bahwa sholat itu bisa mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar



3-8. Malaikat VERDHA...................................................................................................... 3-31 1. Setiabudi Hi: Rabb menciptakan VERDHA sebagai fasilitator manusia dalam mengakses setiap sumber pengetahuan, terutama di THRELL. 2. Setiabudi Hi: Untuk bisa terkoneksi dengan VERDHA diperlukan pituitary yang aktif. 3. Setiabudi Hi: Setelah terkoneksi dengan pituitary, tugas manusia untuk menggunakan akalnya dalam mencerna setiap pengetahuan yang masuk. 4. Setiabudi Hi: Metode penggunaan akal yang benar sudah pernah dibahas oleh Mbap. 5. Wilman Ramdhani (Bogor): Jd intinya rajin sholat merasakan Zat Tidak Dikenal dan latihan. 6. Gunadi (W-BDG): Intinya seperti yang disampaikan DZA. “Latihan. Jika malas latihan, RSTB”.



3-9. Memaksimalkan Potensi Jasad................................................................................. 3-31 1. Gunadi (W-BDG): Untuk menaksimalkan seluruh potensi yang tersimpan di JASAD, kunci utamanya adalah mampu terhubung secara sadar dengan bagian tubuh tersebut. 2. Gunadi (W-BDG): Seharusnya kita bisa terhubung dengan seluruh organ atau bagian tubuh penyusun JASAD kita



3-10. Ilmu Memanggil Malaikat....................................................................................... 3-32 1. Jeffry FH: Apakah malaikat VERDHA berhubungan dengan Ilmu Tenaga Metafisika (TM) HI: MEMANGGIL MALAIKAT yang dulu ada di diktat? 2. Setiabudi: Apakah murid-murid HI bisa terhubung dengan malaikat VERDHA? 3. Faishal Hermawan: Apakah malaikat jenis VERDHA lebih tinggi tingkatannya dari jenis malaikat lainnya? 4. Faishal Hermawan: Ketika mengalami kebuntuan berfikir terus merasa dibimbing untuk bertemu dengan guru, apakah ini bisa dikatakan pekerjaan malaikat VERDHA? 5. Dedi Misbah (P-BDG): Sepertinya TM Memanggil Malaikat lebih dikhususkan saat kita dalam kondisi kewalahan saat bertempur dengan lawan atau saat melawan pasukan jin kafir. Jadi, malaikat yang dipanggil karakteristik nya lain, bukan malaikat VERDHA atau malaikat pengetahuan. 6. Setiabudi: Apakah murid-murid HI bisa terhubung dengan VERDHA? 7. Dedi Misbah (P-BDG): murid-murid HI bisa terhubung dengan VERDHA asal berpikir, menggunakan akal dengan baik dan benar, serta pituitarynya aktif. Sebagaimana manusia, malaikat sepertinya ada tingkatannya juga. 8. Dedi Misbah (P-BDG): Dalam kasus ini, bisa jadi si murid yang mencari guru atau si guru yang menarik murid atau kedua2nya saling tarik menarik. Nah, koneksitasnya melalui Malaikat VERDHA. 9. Dedi Misbah (P-BDG): Sebagaimana manusia, malaikat sepertinya ada tingkatannya juga. 10. Sandi Nugroho: Aura kita termasuk malaikat pasif yang bertindak tergantung manusianya. TM Memanggil Malaikat memang digunakan untuk kasus perang, artinya Halaman 3-v



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



mengubah frekuensi aura menjadi sefrekuensi dengan malaikat yang dapat membantu dalam perang. 11. Sandi Nugroho: Pada saat berfikir dan menggunakan data-data yang ada di otaknya, saat itu VERDHA bisa membantu dengan mengirimkan inputan ke pituitary. 12. Jeffry FH: TM Memanggil Malaikat berhubungan dengan VERDHA karena penjelasan DZA memberikan gambaran bahwa jenis malaikat sangat banyak dan memiliki tugas-tugas tertentu. Apakah software TM tersebut di program untuk jenis malaikat tertentu atau semua jenis dan tergantung kita ngesetnya? Ini belum tahu. 13. Setiabudi: Semua manusia bisa terhubung dengan VERDHA selama menggunakan akalnya dengan baik dan benar. 14. Faishal Hermawan: Manusia memiliki pengetahuan yang sudah diimplantkan di otaknya 15. Faishal Hermawan: Malaikat VERDHA membimbing dan mengarahkan manusia agar berada di jalan yang lurus. 16. Jeffry FH: Seluruh manusia yg menggunakan akal dan pikirannya dengan baik dan benar akan terhubung dengan Malaikat VERDHA. 17. Faishal Hermawan: Salah satu tugas malaikat VERDHA, selain memberikan informasi dari THRELL, adalah mengarahkan manusia yang mau berpikir dan menggunakan akalnya dengan benar untuk membuka pengetahuan tentang alam semesta.



3-11. Menyebarkan Ajaran DZA....................................................................................... 3-37 1. Wilman Ramdhani (Bogor): Sudah waktunya Kang Asep Budi membantu menyebarkan kesadaran dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Menyesuaikan dengan pemahaman umum, tapi sedikit-sedikit menyusupkan ajaran DZA. 2. Asep Budi: Saya sekarang punya tempat sendiri namanya klinik LENTRHAKA. Semua pasien pasti mendapat pencerahan soal kesehatan dan materi dari KD. Begitu juga setiap siaran di Radio Mora FM, materi saya selalu ada kesadaran versi Lemurian yang digabung dan disesuaikan bahasanya. 3. Wilman Ramdhani (Bogor): Betul, bagus itu. Supaya ada kelanjutan dakwah yang dicontohkan DZA. 4. Asep Budi: Betul. Silahkan berdakwah sesuai dengan kemampuan/bidangnya. 5. Asep Budi: Kemarin kami dari Lentrhaka, dimotori oleh Rohimat dan Asep Jatnika, membuat komunitas baru bernama Komunitas Pencerah. Tujuannya sosial baksi masyarakat memanfaatkan CSR dari LENTRHAKA yang disebarkan ke masyarakat dengan misi pencerahan.



3-12. Malaikat VERDHA.................................................................................................... 3-38 1. VERDHA/VEDA/WEDA suka memberikan petunjuk berupa sambungan sinyal ke berbagai macam sumber, termasuk ke Threll, di mana semua ilmu pengetahuan direkam secara gamblang. 2. Cara agar VERDHA mudah mengakses otak kita adalah dengan tidak ada beban alias jangan ada pamrih apapun ketika melakukan sesuatu. Spontan saja. 3. Biasanya, VERDHA langsung bergerak dan menyambungkan ke titik di alam dan semua dimensi agar kita mendapatkan jawaban tepat bagi setiap permasalahan. 4. ADHAMA tidak perlu VERDHA. Manusia dari semua level juga suka dibantu VERDHA. 5. Sering kejadian, ketika kita memikirkan sesuatu dan mencari jawaban terus mentok, lalu ngantuk terus tidur, begitu bangun, jawaban muncul dan semua pertanyaan terjawab. 6. Itu hasil kerja VERDHA menyambungkan otak ketika tidur dengan alam THRELL. Begitu bangun semua masalah jadi terlihat jelas dan terbuka jelas.



3-13. Kondisi Tidur Yang Memudahkan VERDHA Hubungkan Otak Dengan THRELL....... 3-46 1. Gunadi (W-BDG): Menurut DZA, dalam keadaan tidur, Malaikat VERDHA mudah mengakses otak kita untuk dihubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. 2. Gunadi (W-BDG): Berdasar input peserta grup ini, kondisi tidur yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah 1) tidur dalam Halaman 3-vi



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



kondisi lelah, 2) tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/Theta, 3) tidur nyenyak, pulas, dan nyaman, 4) tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng.



3-14. Moderasi Diskusi Grup............................................................................................ 3-54 1. Gunadi menyatakan kesetujuan anggota grup untuk berdiskusi dengan dipimpin oleh admin grup. 2. Admin grup ada tiga, yaitu Gunadi, Aulia Pradipta, dan Dedi Misbah. 3. Gunadi Wasdal: DZA selalu membaca atau dibacakan kata per kata diskusi yang ada di group ini. Jika ada kesalahan, DZA akan meluruskan.



Halaman 3-vii



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



3-1. Kisah Malaikat dan Nabi Adam 1. Wilman Ramdhani (Bogor): Jin, iblis, dan malaikat, berasal dari satu entitas bangsa api yang bermutasi karena adanya prosentase unsur NATRAGENNA. 2. Membahas Al-Baqorah: 30, kisah malaikat mempertanyakan penciptaan Nabi Adam kemudian diperintah untuk sujud pada Nabi Adam. 3. Wilman menafsirkan RABB dalam AlBaqorah: 30 adalah ADHAMA (Nabi Adam). 4. Ade Supiandi (Cianjur): Adam dalam al-Baqarah:30 disebut sebagai RABB. Adam yang sudah diberi izin oleh Allah untuk mengkloning dan memperbanyak keturunan berdiskusi dengan malaikat. Malaikat mempertanyakan tujuan Nabi Adam. Malaikat diperintahkan untuk sujud pada Nabi Adam maksudnya sujud pada Zat Allah yang ada di diri Nabi Adam. 5. Agung Baziva (Bekasi): Al-Baqarah:30 kemungkinan ayat tambahan.



bisa jd iblis ini termasuk jenis malaikat, malaikat tidak mmpertanyakan tugasnya jika malaikat itu bisa mengontrol dirinya, kl percakapan itu ada yg mempertanyakan itu bisa jd adalah malaikat dr jenis api/cikal bakal iblis. Namun percakapan pencipta dlm penciptaan manusia seperti mengabarkan trlebih dahulu kepada makhluknya serasa kurang pas karena sang maha pencipta tidak harus berdiskusi/ mengabarkan terlebih dahulu pada ciptaannya. -------------------[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini -------------------Malaikat memiliki NAFS. -------------------[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? --------------------



12/30/15, 14:40:47: Hadi Prasetyo (D4): malaikat yg bertanya



Malaikat banyak jenisnya, ini dibedakan berdasarkan tugasnya atau juga berdasarkan penyusunnya (diciptakannya) artinya tingkat penguasaan dirinya jg berbeda termasuk mengendalikan NAFS ini... Karena NAFS ini netral, bisa terberkarti jika terkendali namun tidak terberkarti jika tidak terkendali.



12/30/15, 14:41:07: Hadi Prasetyo (D4): bukan iblis (jin)



12/30/15, 15:15:51: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Mohon bimbingannya...bilih ngaco alalisana



12/30/15, 14:44:31: Gunadi Hi:???



12/30/15, 15:16:37: Gunadi (W-BDG): Nuhun kang Ferry Saptori (AP D5 Kuningan).



12/30/15, 14:40:45: Adi Permana (Kuningan): Nuju sibuk di fb jigana..hihi...✌🏻



12/30/15, 14:45:13: Hadi Prasetyo (D4): ttg malaikat diberi NAFS mah justru baru tau.. makanya nyimak dulu



12/30/15, 15:19:40: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Sawangsulna....



12/30/15, 14:49:52: Hadi Prasetyo (D4): bertanya beda Mohon bimbingan... dgn mempertanyakan toh😃 Bilih dicap sesat...hehehe 12/30/15, 15:15:29: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): 12/30/15, 15:20:14: Hadi Prasetyo (D4): kalo ditanya [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas malaikat yg mana jawabannya hrs detail jenisnya (jibril, pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, mikail dsb) kah??? malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka 12/30/15, 15:20:20: Adi Permana (Kuningan): Nu sesat mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan mah manggung p..Feri ge jadi Ferry...wkwkwk perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu 12/30/15, 15:21:16: Hadi Prasetyo (D4): kalo hrs detail dulu... mah atuh gak sanggup deh😅 --------------------



12/30/15, 15:21:57: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Definisi malaikat menurut sy (aksinya) adalah makhluk Wkwkwkwkkk... energi pengemban misi/yg menjalankan tugas dr sang Salah penulisan nama bisa dituntut... maha pencipta, sebelum terjadinya peristiwa protesnya Kabuuuur....🏃💨 iblis (penamaan iblis dr aksinya) iblis jg makhluk yg taat karena tidak ada cerita pembangkangan iblis sblm pembangkangan perintah sujud pada adam, Halaman 3-1



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



12/30/15, 15:23:08: Adi Permana (Kuningan): Tuntut wae...cukup depoan 100 dollars ge...bisi deudeuieun... haahaha... 12/30/15, 15:23:20: Gunadi (W-BDG): Hampura lah. 12/30/15, 15:23:26: Adi Permana (Kuningan): 🏃💨 milu kabur ah...



dan malaikat(jin dan malaikat hadir pd wkt dan tempat yg sama) or pd wkt berbeda/terpisah? 12/30/15, 16:02:36: Gunadi (W-BDG): Nuhun Kang Taufik



12/30/15, 15:28:10: Hadi Prasetyo (D4): sanggupnya baru jawab segitu euy k’Gun..



12/30/15, 16:14:41: Fachrul Hi: Tap [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu...



12/30/15, 15:28:17: Hadi Prasetyo (D4): punten



--------------------



12/30/15, 15:24:30: Gunadi (W-BDG): @Kang Hady Prasetyo, ada list pertanyaan Mbab yg harus kita jawab dulu. Copas pertanyaannya lalu jawab gitu aja kok.



12/30/15, 15:28:48: Gunadi (W-BDG): Ok gak apa-apa. Menurut saya sih, awalnya seluruh makhluk Alloh Hehehe nurut dan tidak mempertanyakan apa yang di perintahkan. Tapi ketika Alloh memerintahkan untuk 12/30/15, 16:01:45: Taufik: Yg bodoh mencoba bersujud kepada ADHAMA, timbullah sifat “ABRASS”, menjawa yg merasa bahwa golongan nya lebih baik dari 12/30/15, 16:01:52: Taufik: Tap [18:22, 12/28/2015] ADHAMA. DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan Garis besar : MALAIKAT = Simbol sifat patuh. malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka ABRASS : simbol sifat pembangkang. mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan -------------------perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu [05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat dulu... berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang -------------------Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu Ada bbrp kemungkinan: malaikat yg pernah ini punya pengalaman bhw khalifah pernah berbuat -------------------kerusakan(walau jd pertanyaan masa khalifah berbuat kerusakan), malaikat yg berada di tempat/dimensi dia Ketika mempertanyakan, sifat ke-MALAIKAT-an bisa bertanya dan memiliki kehendak/ego berubah menjadi sebaliknya --------------------



--------------------



[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini



[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat?



-------------------Malaikat bisa saja di beri nafs sesuai dgn fungsi/tempat dia berada(inget tawaran jatuhin gunung pada zaman rasul) --------------------



-------------------Iya. Ketika sudah NAFS yang menguasai, semua akan mempertanyakan nya. 12/30/15, 16:15:02: Fachrul Hi: Punten baru jawab. Tadi masih d jalan 12/30/15, 16:18:27: Gunadi (W-BDG): Nuhun Kang Fachrul



12/30/15, 16:18:44: Fachrul Hi: Sawangsulna kang gun [08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? 12/30/15, 16:18:47: Fachrul Hi: 🙏🏼 --------------------



12/30/15, 16:29:13: Fahmi Hi: -------------



Jin memiliki nafs, tp tidak bertanya krn udah terberkati(muthmainnah) pada saat itu. Pertanyaannya:apakah pertanyaan/pernyataan ttg khalifah tsb di nyatakan allah berbarengan kepada jin



[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat



Halaman 3-2



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu lihat jawaban-jawaban dari sudut pandang lain yang dulu... berbeda. Dan ini secara gak langsung menambah referensi kita juga kok. ----- -------------Hehehe Klu melihat ke ayat tsb, yg jelas disebutkan, ada sekumpulan malaikat yg bertanya kpd sang RABB. 12/30/15, 18:21:11: Aulia Pradipta (Yoli): Sebagian Malaikat tsb berjenis apa, yg jelas jenisnya adl di pendpt saya agak sependapat dng kg Taufik: luar dari pemahaman dari grup malaikat yg 10 jenis. Pertama, pd saat kejadian tsb ada 3 kelompok yg Pertanyaan malaikat tsb kpd RABB terkait dg ilmu berkumpul bersamaan; malaikat, jin, dan Adhama. mereka yg hanya sdh diberikan oleh sang RABB yaitu di Ketika Allah SWT bercakap dng malaikat, lalu ke jin jg ayat 32 qs al Baqarah. Saya pikir Allah memberikan hak ke Adam, flow perbincangannya kurang jelas. Apakah bertanya kpd golongan malaikat ini, untuk memberi ini disengaja oleh mushaf Utsman? pelajaran bagi mereka akan skenario penciptaan Jadi..imho, yg bertanya itu bukan malaikat, tp jin (yg ADHAMA. punya nafsu). [05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat 12/30/15, 18:25:55: Gunadi (W-BDG): @Kang Yoli, berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana punten mengingatkan. session diskusi belum di mulai. Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu Masih session ngumpulin jawaban masing-masing dulu. ini 12/30/15, 18:26:40: Habibi Velo: sawangsulna KG ------------------Pertanyaan malaikat tsb bukan sbh bentuk pertentangan/ketidaksetujuan ttp adlh sebuah proses turunnya ilmu baru yg belum diberikan Allah kpd mereka. Malaikat yg 100% menurut pd perintah RABB adlh kategori malaikat yg terkait dg pemahaman malaikat yg berarti sistem yg full tunduk pada sang RABB. Malaikat mempunyai NAFS, spt share dari KG sblmnya, tetapi terkait dg malaikat yg disebutkan sbg entitas, bukan yg pemahaman sistem yg full tunduk pd sang RABB.



12/30/15, 18:29:38: Aulia Pradipta (Yoli): Ups maap. Kalo gitu saya ikutin format temen2 semua di atas. Tp sdkt catatan, ini dulu pernah kita bahas KG, inget gak? tp berhenti pd penjelasan rincinya. 12/30/15, 18:30:02: Gunadi (W-BDG): Yup 12/30/15, 18:32:20: Gunadi (W-BDG): 30 menit lagi session diskusi baru di buka. Jam 19:00 saat yg pas semua sudah bebas kerja. 12/30/15, 18:34:06: Gunadi (W-BDG): @Kang Yoli japri please. Thanks.



[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin 12/30/15, 18:46:38: Aulia Pradipta (Yoli): yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas Jin memilik NAFS dan punya hak bertanya, spt malaikat pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, golongan tertentu (terkait prrtanyaan yg pertama tadi). malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka Hanya saja NAFS sbg landasannya adalah merujuk kpd mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan untung-rugi yg mengacu pada diri mereka. perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu [09:12, 12/29/2015] DRENTAGA: Harut Marut dulu... mah panjang ceritanya. Memangnya hanya sekali kemunculan? Harut Marut itu muncul sering kali, tergantung kasus, kadang muncul sebagai Lemurian, kadang Atlantean, kadang Lambheka, dan banyak lagi. Nanti dibahas, kembali fokus ke pertanyaan saya. -----------12/30/15, 16:31:34: Gunadi (W-BDG): Hatur nuhun Ksng Fahmi. 12/30/15, 16:32:42: Fahmi Hi: Sawangsulna, kang Gunadi. 12/30/15, 17:01:58: Gunadi (W-BDG): Nuhun Kang Habibie 12/30/15, 18:11:25: Gunadi (W-BDG): Sambil menunggu jawaban saudara-saudara kita yang lain. Baca deh jawaban-jawaban yang sudah ada. Kita bisa



-------------------Imho, yg bertanya bukan Malaikat. tp Jin. krn Jin diberi nafsu yg membuat dia hrs mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekaligus berarti punya hak utk bertanya. spt manusia. di ayat (peristiwa) itu sptnya Allah SWT berdialog Jin dan Manusia (Adam) dihadapan Malaikat. tp ayatnya dibuat sedemikian rupa shg kita susah untuk melihat posisi lakon ceritanya. apakah disengaja oleh Utsman? -------------------[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang



Halaman 3-3



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini



--------------------



--------------------



[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat?



Sdh terjawab di atas. Malaikat tidak diberi Nafs.



--------------------



tp memang aneh juga kalau Jibril menyarankan menindih penduduk thaif dng bukit ke Muhammad SAW. berarti disitu malaikat punya nafsu



Iya, mereka mempertanyakan, karena menganggap manusia dengan fisik seperti itu mengakibatkan nafs yang tinggi pasti akan sulit mengontrolna



--------------------



Itu pendapat saya kang



[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin 12/30/15, 19:06:31: Gunadi (W-BDG): Ok... jam yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? 19:05.... saatnya berdiskusi. Mangga silahkan.... -------------------Betul, yg bertanya itu Jin yg memiliki Nafs. 12/30/15, 18:46:59: Aulia Pradipta (Yoli): Maap ngetik heula barusan KG.. 12/30/15, 18:47:51: Hadi Prasetyo (D4): sepakat sama k’Yoli😊



12/30/15, 19:11:46: Gunadi (W-BDG): Moderator saya serahkan ke Kang Yoli. Mangga Kang Yoli 12/30/15, 19:13:14: Aulia Pradipta (Yoli): Sebelum Adhama dicipta, Jin sdh lama mengabdi kpd Allah SWT. Mengabdi spt manusia skrg, betul?



12/30/15, 19:13:27: Aulia Pradipta (Yoli): Siip 12/30/15, 18:49:05: Hadi Prasetyo (D4): tapi utk kasus malaikat yg mau menindih penduduk thaif dgn gunung 12/30/15, 19:15:46: Adi Permana (Kuningan): Merujuk itu seingat ann itu bukan malaikat Jibril.. tetapi malaikat ke surat adz zariyat 56...iya..dengan dimensi yg penjaga gunung berbeda.. 12/30/15, 18:51:45: Aulia Pradipta (Yoli): Ya muhun, nuhun sdh di betulkan, apapun itu..



12/30/15, 19:18:09: +62 815‑7192‑XXXX:



[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan 12/30/15, 19:03:41: Ade Supiandi (Cianjur): perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, dulu... malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka --------------mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat Karna malaikat sangat patuh kemungkinan nya yg jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu bertanya adalah dari kalangan jin dulu... --------------------------------------[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat Karena jin masih dianggap kalangan malaikat pada berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana waktu dulu, maka yang mempertanyakan dari kalangan Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang jin, karena menganggap derajat manusia itu lebih Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu rendah dari level mereka ini 12/30/15, 18:56:32: Gunadi (W-BDG): Nuhun Kang Yoli dan Kang Bintang jawabannya.



--------------------



--------------------



[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini



Malaikat sangat patuh kepada Allah, jadi sesuai dengan jawaban pertama yang mempertanyakan dari kalangan jin



-------------------Malaikat hanya menurut kepada Allah, jadi sesuai dengan jawaban awal yang mempertanyakan dari kalangan jin



Halaman 3-4



-------------------[08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? -------------------Iya, mereka mempertanyakan, karena menganggap level mereka lebih tinggi dari manusia



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



Kalau definisi ja’ala kan sdh jelas. Bahwa proses penciptaan dalam dimana manusia atau mahluk lain 12/30/15, 19:18:14: Aulia Pradipta (Yoli): Dan malaikat dilibatkan. juga memperlakukan mrk spt memperlakukan manusia Yg menjadikan khalifah atau tidak tergantung si juga kan? Ada munkar nangkirnya, ada Ridwan nya, manusianya. ada ijrailnya...dst. Itu pendapat saya kang



Shg yg -ini frame berpikir kita dulu yg kuno- masuk neraka/surga itu hanya mrk berdua kan?



Makna kata Rabb ini apakah bisa dinisbatkan kepada mahluk ataukah hanya untuk Allah saja.



12/30/15, 19:19:15: Aulia Pradipta (Yoli): Malaikat tidak pernah ada dikeduanya.



Arti Rabb disini sendiri adalah pengatur, pemelihara, penguasa dll.



12/30/15, 19:23:00: Kang Tedi (HI Purwasuka): Setelah Ketiga makna khalifah artinya wakil atau seseorang atau sekelompok orang yg diberi tugas untuk menderi dibaca ulang ayat diatas. Memang ayat diatas ada mandat. Sebagai wakil dari yg memberi mandat. kejangggalan. Mohon nanti kang wilman dan akang yg lain. koreksi pengertian bahasanya.



Keempat kata malaikat apakah ini dalam artiian seseorang



Membaca ayat diatas jadi logikanya lari kemana~mana bahkan liar. Punteun ya.... tdk nyambung



Mencapai derajat tertentu. Maqam dimana hidup dan geraknya sesusai dan sejalan dengan SANG PENCIPTA.



Ada yg terlintas dipikiran saya. Sudut lain, Kenapa dalam redaksi ayat diatas.



Yg menjadi kontrakdiksi disini ketika yg mempertanyakan apakah benar malaikat. Bila sdh hidup dan gerak sejalan dengan SANG PENCIPTA tdk mungkin mempertanyakan.



Ada 4 kata kunci pertama kata RABB. Kedua kata Malaikat. Ketiga kata Ja’ala Keempat kata Khalifah. Menggunnakan Redaksi Ja’ala. Sebelum redaksi kata Khalifah. Kalau definisi ja’ala kan sdh jelas. Bahwa proses penciptaan dalam dimana manusia atau mahluk lain dilibatkan. Yg menjadikan khalifah atau tidak tergantung si manusianya. Makna kata Rabb ini apakah bisa dinisbatkan kepada mahluk ataukah hanya untuk Allah saja. Arti Rabb disini sendiri adalah pengatur, pemelihara, penguasa dll.



Karena disinilah kontrakdisinya. Yg terlintas dipikiran sekenario lain apakah yg disebut malaikat itu dinisbatkan pada manusia. Kalau begitu mnrt abdi timelinenya kejadian peristiwa ini bukan ketika di Jannah. Dan kata RABB ini dinisbatkan kepada manusia dalam hal ini ADHAMA. Mungkin Kang Wilman bisa mengoreksi dari sisi bahasanya. kesimpulan kasarnya. Ayat ini menceritakan ketika Adhama. Mau bikin manusia Kloningan baru sebagai Role model Bangsa seluruh Galaksi dalam hal ini Bangsa LEMURIAN Untuk ARDH GRUMMA.



Ketiga makna khalifah artinya wakil atau seseorang atau sekelompok orang yg diberi tugas untuk menderi mandat. Sebagai wakil dari yg memberi mandat.



Buat apa sih bikin manusia baru Ras baru dan khalifah baru.



Ada yg terlintas dipikiran saya. Sudut lain, Kenapa dalam redaksi ayat diatas.



Disinilah ego2 bangsa kaum 90~100% terusik.



Yg sebelum~sebelumnya pada buat kerusakan.



Ada 4 kata kunci pertama kata RABB.



Sehingga terpolarisasi dua golongan. Aku lebih baik dari sebelumnya.



Kedua kata Malaikat.



Maka Lahirlah kaum ABRASS.



Ketiga kata Ja’ala



baik dari golongan Bangsa api dan manusia.



Keempat kata Khalifah.



Dan kolaborasi dua bangsa dan golongan diatas.



Menggunnakan Redaksi Ja’ala.



Sebagai ujian bagi orang beriman.



Sebelum redaksi kata Khalifah.



Keseimpullan abdi dari redaksi kata2 ayat diatas kemungkinan diganti. Halaman 3-5



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



Dirubah atau ada yg dihiilangkan. 12/30/15, 19:23:26: Edo Asban: [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya? Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu... -------------------Malaikat yang bertanya jenis malaikat yang dibekali oleh akal yang cukup. Ada jenis malaikat yang dibekali akal yang cukup. -------------------[05:31, 12/29/2015] DRENTAGA: Ataukah malaikat berani mempertanyakan pada Sang Rabb? Dimana Malaikat hanya akan manut 100% pada perintah Sang Rabb? Apakah Malaikat diberi Nafs? Coba bahas dulu ini --------------------



ahli dlm bahasa Arab utk susunan Qur’an, selain Kang Wilman ada Kang Agung Dan Kang Fahrul...mangga akang2 hehe 12/30/15, 19:28:51: Aulia Pradipta (Yoli): Nuhun kg An, kg Tedi, kg Edo... 12/30/15, 19:29:15: Habibi Velo: yang lainnya juga ada yakni Kang Acung (pelatih ) 12/30/15, 19:29:19: Aulia Pradipta (Yoli): Nah... yg kg Edo juga bisa masuk akal. 12/30/15, 19:32:05: Aulia Pradipta (Yoli): Malaikat yg ditugasi utk berkata itu saja, tp tanpa akal/NISPHA. Disetting utk memerankan hal itu saja. Spt robot. 12/30/15, 19:38:23: Aulia Pradipta (Yoli): Kalau sekecil apapun ada akalnya (ada pertimbangan untung rugi) pd malaikat, maka konsekwensinya malaikat jd punya tanggungjawab. Dan itu berarti “masuk neraka/surga”. 12/30/15, 19:46:11: Wilman Ramdhani (Bogor): Uedaaan kang tedi lompat euy, kereen.... Setujuuu 12/30/15, 19:46:40: Aulia Pradipta (Yoli): Sok kumaha mg Wil



Malaikat bertanya sebatas konfirmasi atas kebingungan mereka, disebabkan keterbatasan daya nalar, daya pandang mereka kedepan. “Apakah Kau akan menciptakan Manusia yang akan menumpahkan darah?” berarti ada dua kemungkinan.



12/30/15, 19:50:59: Hadi Prasetyo (D4): Wuuidih k’Tedi😳



--------------------



12/30/15, 19:58:27: Jody H Bayuaji: Wah mulai nyambung.dgn catatan ttg ini Kang, sbntar saya copas dulu



12/30/15, 19:52:01: Wilman Ramdhani (Bogor): RABB itu adalah RABBA YUROBBi, ngatur, ngelola, ngabingbing. Berarti posisi ADAMA karena Pertama, pernah diciptakan mahluk sejenis atau sama menyatakan diri ja’ala maka sebenarnya dialah yg dengan manusia (punya nafsu dan akal) tapi suka bikin membuat sistem RABB. Maka, ketika ADAMA kerusakan. menyatakan akan membuat makhluk lagi, dia mengumumkan kepada para penghuni sebelumnya Kedua, akal malaikat sudah sampai taraf bisa juga.., sebagau suport sistem jin, malaikat, iblis. menganalisa, dengan komposisi bahan penciptaan manusia tsb maka ada peluang untuk buat kerusakan, 12/30/15, 19:54:39: Wilman Ramdhani (Bogor): tapi mereka belum sanggup menganalisa lebih jauh dari Karena diatas sudah di jelaskan bahwa jin, iblis, itu. malaikat, merupakan berasal dari satu entitas bangsa api yg bermutasi karena ada nya prosentase -------------------unsur NATRAGENNA maka perbedaan itulah yg [08:04, 12/29/2015] DRENTAGA: Terus apakah Jin menyebabkan satu dengan yg lainnya saling bertanya yang memiliki Nafs mempertanyakan seperti Malaikat? atau membangkang. Jin juga bertanya hanya pertanyaannya lebih subjektif ke arah mempertanyakan eksistensi golongan mereka. “Kenapa saya harus sujud, kan saya lebih mulia?” 12/30/15, 19:23:37: Aulia Pradipta (Yoli): Yg mendapatkan ganjaran akan perbuatannya adalah yg diberi potensi/kesempatan utk berusaha. Menjadi tidak adil, jika potensi itu tidak diberikan tetapi diakhir dimintai pertanggungjawaban. 12/30/15, 19:23:54: Edo Asban: Maap kg, disela kerjaan, singkat aja dan telat diahir sesi. Heu.. 12/30/15, 19:28:49: Habibi Velo: punten Kang Tedi hehe....dalam grup ini oleh admin sdh juga diundang yg Halaman 3-6



12/30/15, 19:58:32: Jody H Bayuaji: Ketika RUBH bersatu dengan casing 100%, maka sistem sel di tubuh manusia sudah bisa bermutasi secara bebas. Ingin dirubah jadi apa saja bisa, dan bisa disusun ulang ke awal. Misalnya, manusia ingin merubah bentuk tubuhnya menjadi mahluk lain, itu dengan mudah bisa dilakukan, termasuk merubah dirinya menjadi mahluk api juga bisa, bahkan menjadi mahluk cahaya pun mudah dilakukan. Waktu itu ADHAMA melihat ini terlalu berbahaya, karena bisa menimbulkan “kerusakan” dengan energy sedemikian besar itu, dan



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



mahluk cahaya memiliki analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu. ADHAMA pun tahu persis soal itu. Tadinya Bapak Umat Manusia itu tidak akan memperbanyak dirinya. Mendingan sendiri saja untuk mengembangkan ARDH. Selama Milyaran tahun, terus bergerak sendiri. Dengan memanfaatkan sel tubuhnya untuk mengembangkan mahluk lain seperti binatang, tumbuhan, dan semua yang diperlukan untuk membuat planet-planet itu hidup. Makanya kenapa semua mahluk hidup, baik itu pohon, binatang, spora dan sebagainya, pasti ada unsur cromosom manusia di dalamnya.



12/30/15, 20:29:18: Ade Supiandi (Cianjur): copas pendapat kang wilmurian



12/30/15, 19:59:43: Wilman Ramdhani (Bogor): Unsur NATRAGENNA itu bukan sebagai penyebab utama, karena NAFS yg melekat pada casing makhluk tersebut memproporsikan bentuk yg menyebabkan dominan tidak nya akal atau NISFA.



sehingga para malaikat dan para jin mempertanyakan kenapa ingin memperbanyak diri? Dalam artian sang RABB disana bukan seperti bayangan kebanyakan ikut berdiskusi melainkan ADHAMA, atau seperti menjelaskan mahluk ADHAMA bahwa dirinya akan membuat atau mengkloning manusia?



12/30/15, 20:00:21: Jody H Bayuaji: Tertulis di sana Mahluk Cahaya memiliki “analisa” yg sama dan mempertanyakan pada Sang Maha Pencipta dgn menggunakan Bahasa Frequensi 12/30/15, 20:01:09: Wilman Ramdhani (Bogor): NISPHA sanes NISFA



“RABB itu adalah RABBA YUROBBi, ngatur, ngelola, ngabingbing. Berarti posisi ADAMA karena menyatakan diri ja’ala maka sebenarnya dialah yg membuat sistem RABB. Maka, ketika ADAMA menyatakan akan membuat makhluk lagi, dia mengumumkan kepada para penghuni sebelumnya juga.., sebagau suport sistem jin, malaikat, iblis. Jadi menurut kang wilmurian itu, bahwa arti RABB disitu adalah ADHAMA? Dalam artian seperti yang kita bahas sebelumnya, bahwa manusia ditiupkan ruh oleh RABB KHOLIQ, gitu ya kang?



12/30/15, 20:31:28: Gunadi (W-BDG): 😃 12/30/15, 20:34:10: Ade Supiandi (Cianjur): Semakin menarik, karena berbagai pendapat benar2 diluar dugaan dan membuka logika manusia yang baru👍 12/30/15, 20:40:43: Wilman Ramdhani (Bogor): Iya seperti itu kang ade



12/30/15, 20:04:19: Jody H Bayuaji: Bayangkan bila manusia bisa berubah menjadi mahluk api dan mahluk 12/30/15, 20:42:25: Adi Permana (Kuningan): Lajeng cahaya dgn unsur NATRAGENNA nya itu mama ajengan wilmurian... 12/30/15, 20:06:15: Jody H Bayuaji: Lebih hebat 12/30/15, 20:42:26: Wilman Ramdhani (Bogor): Btul dari mahluk api dan mahluk cahaya bukan, blm lagi krn setiap yg BerNAFS itu pasti ada power supply nya, NISPHA nya kl sdh “tercemar” RUH.... 12/30/15, 20:06:28: Wilman Ramdhani (Bogor): Pan, awalnya semua mahluk berasal dari kholiq



12/30/15, 20:08:14: Wilman Ramdhani (Bogor): Cuman nyocok2keun wae unsur ADRANK na, unsur NATRAGENNA na, brp prosentasena.... Tentunya hrs dibawah RABB dunks.... 😂 12/30/15, 20:13:28: Ilham Amir Hi: Masa Rabb perlu natragenna? 12/30/15, 20:14:26: Setiabudi Hi: Rabb itu bisa kata sifat atau kata kerja



12/30/15, 20:45:56: Agung Baziva (Bekasi): maaf baru ikutan gabung [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, malaikat mana yang bertanya? _______ jawaban: Berdsaar penjlasan di mushaf ustman (itu pun kalo memang asli ayatnya termasuk keaslian akan keberadaan bangsa Cahaya),



Malaikat itu Brsifat patuh dan komit atas perintah 12/30/15, 20:14:42: Setiabudi Hi: Tidak absolut sebagai Robb dan tak pernah sekalipun bahkan sedikitpun kata bendq menentang... mereka memahmi betul tugas masing masing dan sadar kemampuan merka pasti bisa 12/30/15, 20:15:06: Setiabudi Hi: Benda melakukan tugas yang diberikan 12/30/15, 20:26:09: Jody H Bayuaji: Berdasarkan analisa saya sblmnya ttg Natragenna dan copas catatan _________ terakhir tadi, saya akan coba jawab pertanyaan mbap Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah dgn cara kang gunadi malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa



12/30/15, 20:26:50: Jody H Bayuaji: Sakedap abdi nyetir bertanya? heula nanti di lanjut Jawabnya Malaikat adalah termasuk makhluk crdas... kalau mereka ajukan pertanyaan di al baqarah 30 itu Halaman 3-7



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



spertina sangat mustahil..dan kmgkinan besar di ayat 30 an yang berbeda. Harus berbeda agar mereka bisa berproses sendiri, dan bereproduksi sendiri. itu adlah trmasuk ayat tambahan... Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? Coba tolong dijawab itu dulu... -------------------Malaiakt malaikatan



Setelah berhasil membuat satu prototipe manusia dari jenis berbeda, dan itu melalui proses panjang, dengan banyak gagal pula. Maka jadilah manusia perempuan dengan akselerasi 70% dan dibesarkan langsung oleh ADHAMA.



heuheu



Setelah mulai matang, atau sekarang “setara” berumur 21 tahun. Maka mulailah percobaan proses pembuahan, imho ya dan berhasil, meskipun ada cerita ABRASS campur 12/30/15, 20:48:01: Gunadi (W-BDG): Saya copasin tangan dan sebagainya, tapi skenario utama adalah buat bahan diskusi: Ber-KLAD. KLAD atau bakteri buatan ADHAMA Ketika RUBH bersatu dengan casing 100%, maka sistem yang berfungsi sebagai pembatas akselerasi sel sel di tubuh manusia sudah bisa bermutasi secara bebas. mythocondria, bisa diturunkan melalui proses BerIngin dirubah jadi apa saja bisa, dan bisa disusun ulang KLAD atau lebih dikenal dengan istilah KHULDI. Jadi akar kata KHULDI itu dari KLAD, dan itu melalu ke awal. Misalnya, manusia ingin merubah bentuk tubuhnya menjadi mahluk lain, itu dengan mudah bisa proses persetubuhan. dilakukan, termasuk merubah dirinya menjadi mahluk Waktu itu proses bersetubuh belum di program api juga bisa, bahkan menjadi mahluk cahaya pun enak. ADHAMA memikirkan lagi agar manusia mudah dilakukan. mau membuat keturunan dengan semangat tinggi. Waktu itu ADHAMA melihat ini terlalu berbahaya, karena bisa menimbulkan “kerusakan” dengan energy sedemikian besar itu, dan mahluk cahaya memiliki analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu.



Maka mulailah dibuat program enak di otak, melalui pembuatan tambahan-tambahan sistem di tubuh manusia. Itu dibuat ketika HAWRA mengandung anak pertama, dan langsung di setting di anak pertama itu ketika masih di dalam kandungan, dan berhasil.



Setelah milyaran tahun kemudian, ADHAMA melihat ada yang belum lengkap disana, yaitu Bangsanya sendiri, atau manusia. Makanya beliau meminta izin pada Sang Maha Pencipta untuk melengkapi, ARDH dengan mahluk dari bangsanya, namun dengan akselerasi sel dibatasi. Setelah ada permintaan ini, dan di-izin-kan, karena itu rencana awal diciptakan manusia, maka mulailah ADHAMA meng-cloning dirinya, dengan akselerasi cloningan dibatasi.



makin membuka logika, bahasa qur-an memang dalem banget



Ketika sudah mulai siap, Sang Maha Pencipta menitahkan untuk mengisi semua ARDH. Mulailah dibuat Clone lain yang semakin diturunkan ADHAMA pun tahu persis soal itu. Tadinya Bapak kemampuan akselerasi sel Mythocondria, disesuaikan Umat Manusia itu tidak akan memperbanyak dirinya. Mendingan sendiri saja untuk mengembangkan ARDH. dengan planet dimana dia tinggal. Tapi keturunan Selama Milyaran tahun, terus bergerak sendiri. Dengan langsung dari ADHAMA juga mulai berkembang biak. Ketika mereka mengawini clone-clone yang sudah di memanfaatkan sel tubuhnya untuk mengembangkan setting akselerasi sel nya. Mulailah disana banyak intrik mahluk lain seperti binatang, tumbuhan, dan semua dan cerita-cerita konflik dan sebagainya, namun semua yang diperlukan untuk membuat planet-planet itu hidup. Makanya kenapa semua mahluk hidup, baik itu sudah diperhitungkan, kalaupun mereka merusak, pohon, binatang, spora dan sebagainya, pasti ada unsur maka hanya bersifat lokal planet saja. cromosom manusia di dalamnya. 12/30/15, 20:56:33: Ade Supiandi (Cianjur): Hhhmp,



Pertama membuat cloningan dengan pengaturan cromosom XX diperbanyak, dan itu berjalan lama, tidak sekaligus jadi. Waktu itu pertama di clone manusia yang dibatasi 70%, dari jenis kelamin yang berbeda, dan di setting menjadi mahluk yang memiliki alat reproduksi. Karena ADHAMA kalau ingin memperbanyak diri mah mudah, tapi ini setting Halaman 3-8



Hatur nuhun KG buat bahannya, izin save😊 12/30/15, 21:26:32: Dani Ramdhani: Kang Gun, klo begitu berarti ber-KHULDI waktu itu sebenarnya tidak dilarang oleh Sang Maha Pencipta ya? Tapi sudah mendapatkan izin dan malah disuruh memperbanyaknya di muka bumi, gitu ya? 12/30/15, 21:33:38: Dani Ramdhani: Hal yang menarik lagi pendapat kang Tedi, bahwa Rabb itu ADHAMA. Apakah pada waktu itu ADHAMA menciptakan ADHAMA lain? Yang menyuruh bersujud ke ADHAMA baru itu RABB ADHAMA?



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



12/30/15, 21:34:37: Gunadi (W-BDG): @Kang Dani, punten fokus ke pertanyaan Mbab dulu. Jangan bertanya yang akan menyimpangkan topik dulu. 12/30/15, 21:37:28: Dani Ramdhani: Punten kang saya merespon dari bahan diskusi kang Gun.. Karna masih bingung mau bertanya dan berpendapat apalagi. 😅 12/30/15, 21:40:37: Adi Permana (Kuningan): Mang dani..dr materi yg dipost KG..ada interaksi dr bbrp wujud..sang Maha Pencipta, ADHAMA, malaikat..



Jadi ketika disitu RABB yang dimaksud adalah ADHAMA mengumumkan kepada para malaikat dan jin tentang maksud beliau mengklone manusia, tentu saja atas izin Allah Lalu karena RABB yang dimaksud adalah ADHAMA maka para malaikat mempertanyakan akankah menciptakan mahluk yang menumpahkan darah dimuka bumi(itu kepada ADHAMA)



Sebab dari itu maka kalau merujuk ke hal itu, masih bisa dibilang wajar saja, karena itu masih obrolan 12/30/15, 21:43:57: Dani Ramdhani: Nya kumaha..? sesama mahluk, sedangkan jawaban Allah yang Weew😜 menitahkan ADHAMA menyebutkan nama2 itu 12/30/15, 21:44:20: Adi Permana (Kuningan): Ke adalah, kemampuan beliau bahwa manusia bisa sampai mang..floating yeuh...kadistract..hahaha dengan kemampuan itu, bukan bahasa seperti kita 12/30/15, 21:48:44: Dani Ramdhani: Dari ini dulu deh.. pakai menyuruh kepada ADHAMA Ketika RUBH bersatu dengan casing 100%, maka sistem maaf kalau ada dari tulisan saya yang tak dimengerti, sel di tubuh manusia sudah bisa bermutasi secara bebas. karena jika saya tulis secara lengkap, maka akan begitu Ingin dirubah jadi apa saja bisa, dan bisa disusun ulang banyak tulisannya, sehingga saya pakai bahasa sangat sederhana, begitulah uang saya tangkap akang2 ke awal. Misalnya, manusia ingin merubah bentuk tubuhnya menjadi mahluk lain, itu dengan mudah bisa dilakukan, termasuk merubah dirinya menjadi mahluk api juga bisa, bahkan menjadi mahluk cahaya pun mudah dilakukan.



Waktu itu ADHAMA melihat ini terlalu berbahaya, karena bisa menimbulkan “kerusakan” dengan energy sedemikian besar itu, dan mahluk cahaya memiliki analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu. 12/30/15, 21:54:22: Dani Ramdhani: ADHAMA dan Makhluk cahaya mempunyai analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu. --------------------------------Makhluk Cahaya mempertanyakan akan bahaya kemampuan manusia.



12/30/15, 22:00:04: Aulia Pradipta (Yoli): Menarik kg Dani 12/30/15, 22:03:08: Dani Ramdhani: Yang menarik bagian yang mananya kang Yoli?



12/30/15, 22:04:49: Fahmi Hi: Berarti di ayat 30, al Baqarah tsb, ada 3 parties yah kang : RABB = ADHAMA, sekumpulan MALAIKAT, dan Sang Maha Pencipta (innii a’lamu). Saya pikir innii a’lamu nya merujuk ke RABB, yg ADHAMA. Berarti gata bhs arabnya njelimet dg clue yg extraordinary, yah KG, Kang Wil? 12/30/15, 22:05:23: Fahmi Hi: # kata i/o gata 12/30/15, 22:07:43: Dani Ramdhani: Ceritanya.. Konon malaikat dan Jin disuruh bersujud kepada manusia? @Kang Ade.. Klo ADHAMA sebagai Rabb, yang nyuruh mereka bersujud itu ADHAMA sebagai Rabb atau Rabb segala Rabb?



12/30/15, 22:10:55: Dani Ramdhani: Terus pada waktu itu ADHAMA pioneer berdiri di samping gitu? 12/30/15, 21:59:03: Ade Supiandi (Cianjur): Kalau saya Heuheu.. Punten ngebayangin keadaan saat itu. #mabok ambil kesimpulan bahan kang wilmurian dan KG, keur dinu bus 😅 itu berawal dari pembahasan bahwa manusia ditiupkan 12/30/15, 22:12:27: Ade Supiandi (Cianjur): Kalau kita Ruh sang kholiq, maka dengan ruh itu manusia liat beberapa keterangan tentang RABB yang berada khusunya ADHAMA adalah sebagai khalifah atau wakil ditubuh manusia sebagai ruh dan penggerak segala Allah untuk menjalankan tugasnya sesuatu Jadi perbincangan tentang malaikat yang Perintah itu bukan seperti memerintah pasukan perang, mempertanyakan itu adalah kepada ADHAMA dengan tetapi mereka sujud kepada sang RABB kholiq yang seizin Allah ADHAMA melakukan kloningnya, karena ada ditubuh ADHAMA karena telah menciptakan pada hakekatnya semua ciptaan apapun dari manapun dan menunjukan kebesarannya, sehingga mahluk adalah atas izin Allah yang diciptakannya bahkan begitu sangat hebat, disini Kalau saya analisa dari sumber bahan2 itu, satu kejadian kesalahan kita adalah menganggap sang RABB ikut itu begitu banyak hal yang harus kita ketahui dulu seperti mahluk dalam obrolan itu Halaman 3-9



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



Begitu kang dhani 12/30/15, 22:12:40: Fahmi Hi: Iya kang Dani. Jadi di ayat selanjutnya itu malaikat di suruh bersujudnya ke ADHAMA=RABB atau ADHAMA kloningan? 12/30/15, 22:18:46: Aulia Pradipta (Yoli): Malaikat yg melihat kejadian tubuh Adam 12/30/15, 22:22:30: Ade Supiandi (Cianjur): Secara sederhananya, kita diperintahkan Allah melakukan sesuatu juga, tapi tanpa ada perintah seperti majikan ke budaknya, melainkan mengerti sendiri dan takjub, bahwa ciptaannya saja sudah seperti itu, ini sepertinya akan terus berhubungan dengan persaksian kita, bahwa yiada tuhan selain Allah Tapi masih terlalu jauh buat membahas itu, maaf. 12/30/15, 22:23:14: Dani Ramdhani: Di makhluk cahaya juga ada Rubhnya.. Jadi sujudnya karna apa? Siapa manusia ciptaan ADHAMA itu? Satu, dua, kelompok, atau bangsa manusia? 12/30/15, 22:27:38: Dani Ramdhani: Apakah ayat tentang malaikat bertanya tentang penciptaan manusia oleh RABB itu ketika proyek ADHAMA sebagai RABB dalam perbanyakan bangsa nya ya??



kita jawab dengan referensi yang kita miliki selama ini. Referensi kita mayoritas bersumber pada Mushaf Ustmani berdasarkan bacaan atau guru-guru agama kita. Nah, sehubungan dengan pertanyaan Mbab tadi, referensi kita umumnya di mushaf Ustmani adalah peritiwa protesnya malaikat pada Sang Maha Pencipta dan pembangkangan Iblis pada perintah Sang Maha Pencipta ketika di suruh bersujud pada Adhama. Di mushaf Ustmani yang sampai ke kita kan seolaholah malaikat protes kepada Sang Maha Pencipta dan Iblis membangkang atau menolak perintah Sang Maha Pencipta secara langsung. Bahkan beberapa tafsir menggambarkan seakan-akan berhadap-hadapan. Ini yang jadi referensi kita umumnya. Selain itu referensi kita juga umumnya menggambarkan malaikat itu adalah makhluk penurut, tidak pernah membantah perintah Sang Maha Pencipta. Dan Iblis digambarkan sebaliknya, jahat, pembangkang dan yang buruk-buruk lah. Nah, pertanyaan Mbab kan memancing kita untuk menjawab. Dan kita umumnya menjawab berdasarkan referensi kita. Baik berdasarkan referensi yang sudah lama kita pahami maupun referensi yg baru saja kita dapatkan.



12/30/15, 22:29:46: Fahmi Hi: Berarti, sebenarnya ada ayat lain yg sebenarnya harus ada ttg ADHAMA=RABB dlm proses kejadiannya. Baru merujuk lanjutannya ke Pertanyaan Mbab juga ternyata memancing kita untuk lebih ‘ngeh mencermati situasi di dalam peristiwa al Baqarah ayat 30 tadi dst. Menurut saya, isi mushaf protesnya malaikat dan membangkangnya Iblis pada utsmani yg ini sdh acak adut, jadi susah di fahami. perintah Sang Maha Pencipta. 12/30/15, 22:31:46: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Contoh kecil, kita jadi ‘ngeh bahwa jika emang Dari tulisan manggung yg menciptakan atau yg berhadap-hadapan dengan Sang Maha Pencipta, apa menjawab disini adalah Sang Maha Pencipta artinya mungkin malaikat protes atau Iblis menolak perintah bukan ADHAMA... karena melihat potensi calon secara langsung? Ini Sang Maha Pencipta yang diprotes khalifah ini demikian luar biasa, bisa jd apa saja yg langsung atau di bantah langsung lho. baik makhluk cahaya atau mahluk api dll ini bisa berbahaya, kenapa? karena makhluk yg baru ini Dari sini munculah pertanyaan kan dalam diri kita diciptakan lengkap/sempurna termasuk dengan jasad seperti : tempat bersemayam dan berkembangnya NISPHA 1. Ini cerita gak masuk akal deh? sehingga bisa tidak terkontrol, sangat berbahaya bagi stabilitas jika makhluk ini bisa menjadi makhluk cahaya 2. Mungkin yang diprotes atau di bantah bukan Sang Maha Pencipta kali? namun NISPHA nya tidak terberkati, bisa merusak tatanan. Malaikat bertanya dan sang maha pencipta 3. Ni cerita ada yang kagak beres deh kayaknya? menjawabnya Dan pertanyaan lain. Pertanyaan-pertanyaan ini 12/30/15, 22:33:31: Edo Asban: Pendapat saya kemudian akan memaksa kita untuk mencari yang penganugerahan akal tidak mesti artinya dimintai sebenarnya kan? Nah, bahan dari tulisan Mbab itu saya pertanggung jawaban. Baru dimintai pertanggung posting lengkap untuk membantu diskusi. Begitu Kang jawaban kalo sudah diberi akal dan nafsu. Karna Dani. sifatnya akal itu netral tidak ada untung rugi. Konsep 12/30/15, 22:37:26: Dani Ramdhani: Sip kang Gun.. Untung rugi adalah dari nafsu. Lanjut👍🏻 12/30/15, 22:33:47: Edo Asban: #udah boleh diskusi 12/30/15, 22:37:29: Dedi Misbah (P-BDG): *Bolak kan ya? balik membaca ulang penjelasan dari Mbap yang 12/30/15, 22:33:50: Gunadi (W-BDG): @Kang Dani. diposting ulang KG* Gini, pertanyaan Mbab tentang malaikat tadi itu kan Halaman 3-10



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



-------------



apapun termasuk menjadi mahluk cahaya ataupun mahluk api...bertanya dlm bentuk bahasa frequensi kpd Sang RABB yg ada dalam diri ADHAMA (melalui ZTD dlm sosok ADHA



Pada QS Al Baqoroh ayat 30 ini terdapat kalimat:



________



----------Menjawab pertanyaan yang sebelumnya saya posting.



“Dan ketika RABB-mu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’...”



Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa bertanya?



Pada ayat di atas setelah kata ‫( َكُّبَر‬RABB) diikuti kata ‫( ٌلِعاَج‬ja’ala).



Malaikat mempertanyakan apa yg sudah mereka analisa saja dan sudah dijawab Sang RABB bhw Hanya AKU Mengapa RABB menggunakan kata ja’ala pada ayat ini? lah yg mengetahui...dan mereka lalu menurut, tidak membantah dan mengerjakan segala perintah-Nya dan Bandingkan dengan Al Baqoroh ayat 21 berikut ini: tugas-Nya kepada mereka nanti setelah ADHAMA mengembangkan jenisnya “Wahai manusia. Sembahlah RABB-mu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? kamu, agar kamu bertakwa.” Coba tolong dijawab itu dulu... Pada ayat ini, kata ‫( ُمُكَّبَر‬RABB) diikuti dengan kata ‫( ْمُكَقَلَخ‬kholaqo).



--------------------



Malaikat yg bertanya adalah Jenis Malaikat yang blm diberi tugas ini itu berkaitan dgn aktifitas Bangsa 1) Apakah perbedaan kata RABB yang diikuti kata ja’ala Manusia yg dikembangkan ADHAMA kelak krn nanti selanjutnya Bangsa Malaikat pun akan dikembangkan dan kholaqo? jenisnya sesuai dgn tugasnya utk “mengawasi/mencatat/ -----mencabut nyawa, dsb” yg berkaitan dgn Bangsa Manusia yh dikembangkan ADHAMA tadi RABB diikuti kata ja’ala = ADHAMA. Pertanyaannya:



RABB diikuti kata kholaqo = Sang Maha Pencipta.



12/30/15, 22:40:48: Dedi Misbah (P-BDG): 👆🏻



------



Copas dari postingan di atas:



2) Apakah terkait kata ja’ala ini, maka malaikat bertanya “...makhluk cahaya memiliki ANALISA yang sama, makanya mahluk cahaya MEMPERTANYAKAN itu pada RABB? pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi.” ------*triiing* Jawabannya: ya. 12/30/15, 22:40:53: Jody H Bayuaji: (melalui ZTD ------dalam sosok ADHAMA) Copas: 12/30/15, 22:41:22: Jody H Bayuaji: Begitu jawaban “... saya Kang Gun Waktu itu ADHAMA melihat ini terlalu berbahaya, karena bisa menimbulkan “kerusakan” dengan energy sedemikian besar itu, dan mahluk cahaya memiliki analisa yang sama, makanya mahluk cahaya mempertanyakan itu pada Sang Maha Pencipta dengan bahasa frekwensi. Dan jawaban Sang Maha Pencipta adalah Aku Lebih Tahu ...” 12/30/15, 22:40:00: Jody H Bayuaji:



12/30/15, 22:43:59: Gunadi (W-BDG): Nuhun Kang Jodi, itu jawaban buat Mbab. 12/30/15, 22:46:11: Edo Asban: @kang wil.. Albaqoroh 21 itu, Rabb berfirman kepada manusia (jamak) atau tunggal (mufrod) ya? “Kum” apa kah berarti kepada manusia lebih dari dua? Siapa aja mereka ya? ....dan menciptakan orang-orang sebelum kamu (kalian).



[18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas Siapalagikah “orang-orang (entitas-entitas)” pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, sebelumnya? malaikat mana yang bertanya? _____



Mangga dilanjutin kang wil



Malaikat yg juga menganalisa bahayanya membiarkan manusia dgn kemampuannya bisa berubah menjadi Halaman 3-11



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



12/30/15, 22:46:39: Gunadi (W-BDG): @KDM, dari yang dipaparkan artinya malaikat mempertanyakan ini setelah ngopi bareng ama ADHAMA kan? Bukan protes berarti kan? 12/30/15, 22:48:43: Dedi Misbah (P-BDG): Pemahaman saya begitu, Kang. Analisa ADHAMA dan Mahluk Cahaya sama. Mempertanyakan itu bukan protes. 12/30/15, 22:49:42: Gunadi (W-BDG): @KDM, sekarang yang dipertanyakan malaikat tadi apa? 12/30/15, 22:49:45: Jody H Bayuaji: Menganalisa potensi bahaya yg akan muncul lbh tepatnya mgkn ya Kang, berarti diskusi nukan protes 12/30/15, 22:50:13: Jody H Bayuaji: Dan solusinya adalah KLAD 12/30/15, 22:50:29: Habibi Velo: MALAIKAT YANG MANA YANG BERTANYA?....Ttriiiiiing



penciptaan ADHAMA untuk menjadi pemimpin di muka bumi..dimana awalnya sang Maha Pencipta membuat casing full 100%, dan kemudian ditiupkan RUBH Nya..ketika sudah jd, maka dia mampu berpikir dan menganalisa kemampuannya seperti apa dan bisa berbuat apa...malaikat sendiri, mungkin diberi pengetahuan ttg kemampuan manusia ini.. malaikat mempertanyakan pada RABB dengan bahasa frekwensi..artinya tidak secara langsung mempertanyakan...tetapi jiga ngagerentes dina hate... kenapa RABB menciptakan manusia...bla..bla..bla... Dan RABB tau apa yg di hati setiap mahluk-Nya... Tulisan sambil mumet..floating...huhu...moal bs wd isukan... 12/30/15, 22:56:15: Aulia Pradipta (Yoli): *punten kalo mementahkan kembali* Apakah mungkin malaikat bisa menganalisa spt Adam? Ada contoh lain tidak yg memperlihatkan malaikat memiliki nalar memberikan pertimbangan?



12/30/15, 22:50:42: Jody H Bayuaji: Bikin KLAD utk 12/30/15, 22:57:26: Jody H Bayuaji: Maaf Kang Yol membatasi kemampuan Bangsa yg akan dikembangkan kan sdh dicopas dari catatan Mbap tertulisnya begitu ADHAMA bukan?? 12/30/15, 22:51:59: Sandi Nugroho: Oo..jadi meskipun 12/30/15, 22:57:34: Edo Asban: Malaikat bisa malaikat mempunyai analisa yang sama dengan menganalisa tapi daya analisanya jauh dibawah adam. ADHAMA, mereka belum tahu tindakan yang akan 12/30/15, 22:58:18: Gunadi (W-BDG): lega, moderator diambil ADHAMA untuk mengantisipasi hal itu. udah nyantei... mangga K’Yoli Malaikat berasumsi bahwa ras manusia akan setara ADHAMA semua. Lalu karna bingungnya mereka jadi 12/30/15, 22:58:26: Habibi Velo: punten....barangkali mempertanyakan alasan penciptaan manusia pada saya terjebak dgn referensi saya selama ini yg RABB. menyatakan bahwa ADHAMA adalah manusia pertama yg diciptakan sang Pencipta....kalo sy berani keluar 12/30/15, 22:52:04: Habibi Velo: Sekali lagi, Malaikat Dan bebas berfikir dgn meninggalkan pemikiran jenisa apakah yang bertanya itu? bahwa Adhama adalah manusia pertama, atau dengan 12/30/15, 22:53:56: Jody H Bayuaji: Jadi malaikat kata lain sebenarnya sdh ada manusia atau Adhama2 ini diskusi sama ADHAMA tentang potensi bahaya lainnya yang memiliki kemampuan sama atau setara, ini, lalu bertanya langsung pd Sang RABB juga nah entitas tsbt yang kini disebut sebagai Malaikat yang dgn bahasa frequensi kpd ZTD yg ada dlm sosok dimaksud. Malaikat dari jenisnya golongannya sendiri, ADHAMA, lalu ADHAMA lah yg selanjutnya memberi atau seniornya ADHAMA...masih manusia jg....hehe solusi utk membatasi kemampuan Bangsa yg akan 12/30/15, 22:58:29: Ade Supiandi (Cianjur): 😊 dikembangkannya nanti yaitu dgn membuat KLAD 12/30/15, 22:58:43: Sandi Nugroho: Analisa malaikat 12/30/15, 22:54:10: Edo Asban: Tah kitu kang sandi sama dengan ADHAMA tapi sampai tingkat potensi kirang langkung, sarua. bahayanya saja Kang Yoli, selebihnya mereka mentok.. Kang habibi, bbrp malaikat memang memuliki daya 12/30/15, 22:59:38: Jody H Bayuaji: Setuju dgm Kang nalar, sementara saya blm dapet bocoran nama dan Sandi...makanya dijawab langsung hanya AKU yg jenisnya. Sebut saja namanya mawar, sementara ini. mengetahui Heu 12/30/15, 23:00:50: Jody H Bayuaji: Analisanya jg 12/30/15, 22:55:24: Jody H Bayuaji: Sepertinya mentok sampai sana saja, yg punya solusinya kan Malaikat yg bertanya ini adalah Malaikat pertama sblm nantinya mgkn jg akan dikembangkan bangsanya ADHAMA dgn KLAD nya tadi berkaitan dgn dikembangkannya jg Bangsa Manusia oleh ADHAMA



12/30/15, 23:00:56: Aulia Pradipta (Yoli): Dng berbuat demikian, si malaikat itu, ada ganjarannya gak?



12/30/15, 22:55:37: Adi Permana (Kuningan): Tulisan manggung di atas jika dirunut adalah sebuah proses



*hayioo skrg semuanya ngelurusin moderatornya😘



Halaman 3-12



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



12/30/15, 23:01:32: Gunadi (W-BDG): Huahaha



12/30/15, 23:07:18: Jody H Bayuaji: Berkembang dari analisa tadi saya coba koreksi jawaban saya



12/30/15, 23:01:52: Jody H Bayuaji: Sekedar beranalisa mah ngga lah Kang, kan ngga berbuat sesuatu yg 12/30/15, 23:07:47: Aulia Pradipta (Yoli): Aduuh kg merugikan siapapun Hab. Hiji2...



12/30/15, 23:01:55: Edo Asban: Ada atau tidak 12/30/15, 23:08:28: Edo Asban: #baliknyimak ah saya. ganjarannya malaikat gak ambil pusing, karena malaikat Punten. gak dianugerahi nafsu. 12/30/15, 23:08:33: Habibi Velo: sumber : syaik shaduq, 12/30/15, 23:02:26: Aulia Pradipta (Yoli): Kalo tidak Tauhid, jil2, hal 277, cetakan Teheran. dianugrahi nafsu dia gak freewill 12/30/15, 23:09:09: Jody H Bayuaji: 12/30/15, 23:02:51: Edo Asban: Antara nafsu dan akal, [18:22, 12/28/2015] DRENTAGA: Sekarang kita bahas dua anugerah yang berbeda. pertanyaan malaikat soal Adam di mushaf utsman, 12/30/15, 23:03:12: Jody H Bayuaji: Memang ngga malaikat mana yang bertanya? freewill Kang _____ 12/30/15, 23:03:33: Aulia Pradipta (Yoli): Nafsu/nispha Malaikat yg juga menganalisa bahayanya membiarkan itu ada di akal manusia dgn kemampuannya bisa berubah menjadi 12/30/15, 23:03:34: Jody H Bayuaji: Ngga dikasih apapun termasuk menjadi mahluk cahaya ataupun pilihan kan cuma dikasih tugas yg jarus dijalanlan tanpa mahluk api...bertanya dlm bentuk bahasa frequensi kpd membantah Sang RABB yg ada dalam diri ADHAMA (melalui ZTD dlm sosok ADHA 12/30/15, 23:04:26: Aulia Pradipta (Yoli): Nah kalo gitu bener kJod. Malaikat itu berbuat begitu bukan krn ________ kehendaknya sendiri, tp ditugasi. Apakah malaikat suka mempertanyakan? Apakah 12/30/15, 23:04:46: Jody H Bayuaji: Manusia yg suka malaikat itu mengerjakan perintah Allah tanpa memilih membantah perintah dan menjalankan tugas bertanya? krn NISPHA yg tercemar programnya itu lhooo 😜 Malaikat mempertanyakan apa yg sudah mereka analisa 12/30/15, 23:05:01: Edo Asban: Seperti halnya rubh saja dan sudah dijawab Sang RABB bhw Hanya AKU ada di setiap dalam dalam dalamnya lagi fisik sel tubuh lah yg mengetahui...dan mereka lalu menurut, tidak kita. Tapi rubh dan fisik tetap berbeda. Gitu kirakira membantah dan mengerjakan segala perintah-Nya dan tugas-Nya kepada mereka nanti setelah ADHAMA 12/30/15, 23:05:25: Jody H Bayuaji: Diskenariokan lbh mengembangkan jenisnya tepatnya Kang Yol Sekali lagi, malaikat jenis apakah yang bertanya itu? 12/30/15, 23:05:46: Edo Asban: #maksudnya ztd Coba tolong dijawab itu dulu... 12/30/15, 23:05:47: Aulia Pradipta (Yoli): Yup setuju -------------------klo diskenariokan Malaikat yg bertanya adalah Jenis Malaikat yang blm 12/30/15, 23:06:46: Jody H Bayuaji: Sebentar Kang kita dikembamgkan utk diberi tugas ini itu berkaitan dgn kembali dulu ke pertanyaan Mbap aktifitas Bangsa Manusia yg dikembangkan ADHAMA 12/30/15, 23:07:04: Habibi Velo: hadist Dari Imam kelak krn nanti selanjutnya Bangsa Malaikat pun shadiq berkata : kalian mengira bahwa Allah swt tdk akan dikembangkan jenisnya sesuai dgn tugasnya menciptakan manusia lain selain kalian. Bahkan Allah utk “mengawasi/mencatat/mencabut nyawa, dsb” yg menciptakan ribuan Adam dimana kalian adalah berkaitan dgn Bangsa Manusia yg dikembangkan generasi terakhir Adam dari generasi2 Adam lainnya.... ADHAMA tadi punten....barangkali saya terjebak dgn referensi saya selama ini yg menyatakan bahwa ADHAMA adalah manusia pertama yg diciptakan sang Pencipta....kalo sy berani keluar Dan bebas berfikir dgn meninggalkan pemikiran bahwa Adhama adalah manusia pertama, atau dengan kata lain sebenarnya sdh ada manusia atau Adhama2 lainnya yang memiliki kemampuan sama atau setara, nah entitas tsbt yang kini disebut sebagai Malaikat yang dimaksud. Malaikat dari jenisnya golongannya sendiri, atau seniornya ADHAMA...masih manusia jg....hehe



12/30/15, 23:10:58: Habibi Velo: uraian saya barusan adalah jawaban utk pertanyaan malaikat jenis apa yang bertanya....hehe hahahaha....bebas gini ngejawabnya saya uy 😅 12/30/15, 23:13:16: Jody H Bayuaji: Malaikat mampu menganalisa krn utk menjalankan tugasnya kan mereka jg perlu prosesor utk berfikir, cm bedanya sama manusia prosesor manusia bisa memilih atau freewill tadi mau memilih menjalankan tugas atau tidak, sedangkan prosesor malaikat hanya utk menjalankan Halaman 3-13



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



tugas yg diberikan tanpa sedikitpun diberi kemampuan 4. *msh ada lg kalo dibaca ulang* memilih alias hanya patuh saja 12/31/15, 06:06:07: Hadi Prasetyo (D4): punten k’Yoli, 12/30/15, 23:14:45: Jody H Bayuaji: Begitu kurang lebih kalau tidak salah kang Dicky pernah bicara di Tebet analisa saya Kang Gun, mengacu dari catatan yg Akang bhwa 4 bangsa besar bukanlah keturunan clone krn ADHAMA tidak sanggup bikin clone dgn penguasaan copas lebih lengkap di atas tadi energy lbh dr 40% 12/31/15, 05:36:54: Wilman Ramdhani (Bogor): @kang 12/31/15, 06:06:07: Hadi Prasetyo (D4): makanya edo, jamak cloning HAWRA pun itu cuma 40% penguasaan 12/31/15, 05:39:39: Wilman Ramdhani (Bogor): Eta energynya mah keur sandiwara, nu hiji jadi sutradara, nu hiji peran protagonis, nu sejen antagonis, trus weh badami, 12/31/15, 06:08:06: Hadi Prasetyo (D4): dan jelas sekali keterangan dari rekan2 HIers yg ngobrol dgn “dialog” NATRAGENNA maneh porsina sakieu, kang Dicky di RaTu pun sama, yaitu 4 bangsa besar itu didinya sakieu, urang sakieu. Eeeh di perjalanan pas keturunan asli Qab’l ke 16 rek dijieun pelm aya nu kesel da teu dijieun pemeran utama. Ambek. Jadi weh pelm n jalan caritana sanes di 12/31/15, 06:09:56: Hadi Prasetyo (D4): dan 4 bangsa surga, jd di dunia. 😅😅😅 besarpun kalau bikin clone jg hanya sanggup maksimal 12/31/15, 05:41:18: Aulia Pradipta (Yoli): @Kg, waduh.. 30% penguasaan energy krn diperlukan KLAD sbg stabilisator janin clone lost in words, sebetulnya banyak sekali info dr yg kg Gun copas itu. Dan mengubah banyak pemahaman kita 12/31/15, 06:10:38: Aulia Pradipta (Yoli): (saya) selama ini. Dicopasannya KG tertulis >>..Waktu itu pertama di clone manusia yang dibatasi 70%, dari jenis kelamin Ini diluar pembahasan bahasa frekwensinya kaum yang berbeda, dan di setting menjadi mahluk yang cahaya ya.. memiliki alat reproduksi...> ketika kita memikirkan sesuatu dan mencri jawaban terus mentok, lalu ngantuk terus tidur, begitu bangun, jawaban muncul dan semua pertanyaan terjawab. Itu kerjan VERDHA menyambungkan otak ketika tidur Halaman 3-39



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



dengan alam THRELL. Begitu bangun semua masalah jadi kelihatan jelas dan terbuka jelas.>>> Prosesnya mencari jawaban dengan maksimal - tertidur dengan kondisi berserah diri - pencarian jawaban yang sudah masuk ke alam bawah sadar mengelola pencarian di blueprint - VERDHA membantu membimbing - jawaban diketemukan - Bangun, jawaban di alam bawah terkoneksi ke alam sadar. 01/05/16, 11:48:30: Setiabudi Hi: Nah, itu Mang Dan 01/05/16, 11:48:52: Setiabudi Hi: Hampir posting hal yang sama 😄



01/05/16, 11:33:00: Teh Herni: Kalau yg disebutkan oleh kg ibay, utk penyembuhan dan tidur yg berkualitas 01/05/16, 11:49:11: Dani Ramdhani: Heuheu.. Sip kang (pemulihan kondisi tubuh), yg berperan adl gelombang Bud🙏🏼 delta. Kalau alpha dan theta utk relaksasi dan 01/05/16, 11:50:58: Gunadi (W-BDG): Nuhun K’Dani, berpikirnya. K’Ibay, .... yang lain mangga 01/05/16, 11:33:03: Wilman Ramdhani (Bogor): Just do 01/05/16, 11:53:39: Sayyidinaa Ali: Ikut Share ya 😃 it 👍😅 Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, 01/05/16, 11:35:32: Teh Herni: Hubungan atau cara di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan kerja napas perut yg bisa berpengaruh ke kondisi otak mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi kita, saya belum paham. Mungkin ada akang/teteh yg tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya bisa menjelaskan? otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban. 01/05/16, 11:38:08: Setiabudi Hi: Nafas perut yang dilakukan dengan benar bisa mempercepat proses Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah regenerasi. cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti Termasuk membuang sampah-sampah tubuh. hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan Salah satunya di otak sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan 01/05/16, 11:43:37: Zulfikar Perdana (JKT): just duit 😁 VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. 01/05/16, 11:48:08: Dani Ramdhani: Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban. Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. Mangga.. diskusikan lagi



Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. Mangga.. diskusikan lagi Dari 10 atau mungkin lebih, bisa dibilang jarang sekali kita bisa tidur dgn tibra/pules, dll Tidur pules menurut saya adalah tidur yang ketika mau tidur tidak ‘memikirkan sesuatu’, tidur yang tidak memiliki beban karena sudah waktunya buat tidur namun ga bisa tidur, tidur yang benar benar tubuh kita pingin tidur dan kita tertidur. Dalam posisi tidur yang seperti itulah tubuh kita merecovery semua kelelahan, baik berfikir maupun capek fisik, sehingga ketika kita bangun kemampuan sel tubuh kita pun meningkat.



Letih hilang seketika, pikiran lebih jernih dan menyeluruh. Sehingga semakin kita tidur pules maka Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, Zat yang tak dikenal didalam diri kita lebih mudah di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan terkoneksi dengan VERDHA. mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi hehe tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya Mangga yang lain ----------------------------------------------



Halaman 3-48



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



01/05/16, 11:58:20: Indra Bayu: Sawangsulna, Kang Gun 🙏



Yang saya amati ketika waktu tidur adalah fase waktu ngaleunyap(bahasa indonesianya apa ya...?)



01/05/16, 11:58:48: Setiabudi Hi: Jadi menurut saya masalahnya ada di metode berpikir dan sikap mental kah?



Kondisi ngaleunyap inilah yg tdk bisa kontrol. Kondisi ini fase awal ketika masuk tidur terlelap.



Yang membuat kita nggak bisa berpikir spontan dan tanpa beban



Ketika otak terbebani suatu masalah dan memerintahkan ingin tidur. Justru anehnya malah semakin terjaga dan sulit tidur.



01/05/16, 11:59:31: Kang Tedi (HI Purwasuka): Ikut Share ya 😃



Justru tidur ngaleunyap itu ketika kita relaks, badan lemas, santai dan pasrah.



Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban.



Makannya ulama dulu mengajarkan shalat du’a rakaat sebelum tidur untuk meminta petunjuk.



Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL.



Bisanya bsknya ada inputan bisa dari mimpi atau ketetapan hati.



Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. Mangga.. diskusikan lagi Dari 10 atau mungkin lebih, bisa dibilang jarang sekali kita bisa tidur dgn tibra/pules, dll Tidur pules menurut saya adalah tidur yang ketika mau tidur tidak ‘memikirkan sesuatu’, tidur yang tidak memiliki beban kare 01/05/16, 12:09:11: Kang Tedi (HI Purwasuka): Ikut Share ya 😃



Atau dsbt juga shalat Istiharoh. Kondisi untuk menciptakan perasaan RILEKS DAN PASRAH.



01/05/16, 12:10:31: Adi Permana (Kuningan): Ikut ah.. salah ge dibenerkeun...mun cicing bisi disikat...hahaha Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari jawaban. Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL.



Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan Dari topik yang di sampaikan Mbab tentang VERDHA, dimensi THRELL. di jelaskan bahwa VERDHA akan termudahkan Ini masih berhubungan dengan lempeng dan ikhlas... mengakses otak kita ketika otak berada dalam kondisi selain kondisi tubuh yang harus rileks...sebelum tidur tanpa beban dan saat kita tertidur setelah sebelumnya juga..kita harus dalam kondisi lempeng atau ikhlas... otak kita ‘sibuk’ memikirkan sesuatu untuk mencari maksudnya begini, jika ada satu masalah yg tidak jawaban. terpecahkan dan kita masih tidak mampu menerima input2 yg masuk sehingga nafs mendominasi dan Nah, dalam keadaan sadar (gak tidur) kita sudah akal membuat asumsi berdasarkan kepentingan nafs.. cukup jelas memahami bagaimana agar VERDHA maka otak akan terus bekerja dan mungkin mereject termudahkan dalam mengakses otak kita, seperti gelombang yg dtng misal dr VERDHA...karena kondisi hasil sharing dan diskusi yang saya summary kan sebelumnya. Dalam keadaan tidur, Mbab menjelaskan tidur, walo memang JASAD mengalami penurunan aktivitas terutama yg berhubungan dengan motorik.. VERDHA mudah mengakses otak kita untuk di tetapi system saraf pusat yg berhubungan dengan hubungkan dengan alam atau dimensi THRELL. neuron2 di otak tetap bekerja...so, kondisi tidur yg Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan tanpa beban, rileks dan sebelumnya sudah ikhlas, VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan sehingga otak sudah dalam keadaan tidak mempunyai dimensi THRELL. beban atau target tertentu.. Mangga.. diskusikan Halaman 3-49



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



01/05/16, 12:23:47: Kang Tedi (HI Purwasuka): Mnrt abdi agar bisa spontan kuncinya dilatihan.



Kondisi tidur yang memudahkan VERDHA bekerja membantu kita adalah Kondisi tidur yang betul2 dilakukan dan dipersiapkan dengan penuh kesadaran Analoginya seperti latihan beladiri. Agar anggota kita sehingga menjadi tidur yang paling nyaman buat memiliki refleks yg bagus. Maka lakukan gerakan secara masing2 orang. terus menerus dan diulang2. Nanti hal ini tertanam Setiap orang punya cara tidur yang nyaman. Ada kuat dibawah sadar kita. yang harus di kasur empuk dengan bantal dan Nanti diri agak bergerak secara otomatis ketika ada selimut. Ada yang suka sambil mendengarkan musik triger. background sampai tertidur. Ada yang perlu olahraga Sama seperti ketika kita marah, benci, kecewa dll. Itu dulu (berenang misalnya). Atau dengan mengolah bergerak dan muncul reaksi spontan. napas dulu sebelum tidur. Intinya persiapan untuk mendapatkan tidur yang nyaman dilakukan secara Muncul tanpa disadari. sadar. Juga tidurnya memang karena sadar bahwa Karena inputan dan bentukan lingkungan. badannya membutuhkan istirahat berupa tidur, bukan Makanya sesuatu yg baik perlu pembiasan atau latihan. karena hendak melupakan masalah. 01/05/16, 12:34:19: Jody H Bayuaji: Saya coba menjawab juga Kang....Tidur adalah suatu kondisi dimana otak kita benar2 lempeng....artificial akal kita tidak bekerja utk mencari jawaban atau mencari informasi dari wacana2 yg ada dlm artificial akal tsb... kondisi inilah yg memudahkan Malaikat VERDHA utk mengkoneksikan dgn sumber informasi yg ada di THRELL krn otak kita sedang fresh alias tdk sedang bekerja mencari informasi dari artificial akal alias lempeng alias jadi kertas kosong 01/05/16, 12:35:15: Jody H Bayuaji: Karena “kertasnya lagi kosong” maka mudah utk diisi “tulisan2” alias informasi baru dari THRELL



Segala persiapan dan kesadaran untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, yang nyaman buat dirinya itulah yang menjadikan dirinya mendapatkan tidur yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otaknya dengan berbagai sumber termasuk dimensi THRELL. 01/05/16, 12:51:10: Adi Permana (Kuningan): Lebih ngeri jadi Summarier jiga KG..wkwk..leuwih lieur.. 01/05/16, 12:56:57: Sandi Nugroho: Nemu jawaban jadi lebih gampang setelah tahu posisi udah kena TP.. Heheheee..



01/05/16, 12:57:44: Indra Bayu: Untuk masalah tidur yang penting adalah dipersiapannya....😄, kalau udah 01/05/16, 12:38:56: Jody H Bayuaji: Nafas perut adalah tidur iler aja tidak terkontrol..... sarana pembantu utk proses recharge energy tubuh, tubuh fokus melakukan proses pengisian ulang tenaga Tentunya tau, pahami, yakini agar kita bisa action dan pemulihan diri, krn tubuh melakukan proses ini 01/05/16, 12:58:52: Sandi Nugroho: Setuju 👍 maka sirkulasi energy ke otak jadi lbh sedikit alias statis 01/05/16, 13:00:19: Edo Asban: Btw. Untuk Verdha sehingga artifisial akal juga tdk bekerja banyak utk menghubungkan kita ke threll saya fikir sudah banyak mencari informasi kita alami selama ini tanpa disadari maupun kita sadari, 01/05/16, 12:39:54: Jody H Bayuaji: Di saat itulah kerja hanya untuk mengkondisikan agar selalu terhubung otak kita menjadi lempeng, bersih seperti kertad kosong dibutuhkan beberapa cara, dengan beberapa clue dari dan siap diisi informasi dari THRELL dgn bantuan mbap. Malaikat VERDHA Dari sebagian pengalaman pernah saya alami: 01/05/16, 12:40:12: Jody H Bayuaji: Begitu kira2 analisa *Dengan tanpa berpersepsi. saya Kang Gun *Memurnikan niat untuk memberi solusi dan kebaikan 01/05/16, 12:43:24: Edo Asban: Belum bisa ikutan pada alam semesta. diskusi dulu.. punten kang. Lagi pakpikpuk awal 2016, *menenangkan diri agar bisa mendengar “suara” desain program dll. 😊. alam, mendengar “suara” dari dalam diri lebih mudah 01/05/16, 12:50:31: Gunadi (W-BDG): *mangga yang biasanya sih. lain inputan, masukan dan pendapat nya.... moderator Biasanya alam akan merespon, kerjaan verdha kah itu? macaan heula sadayana jawaban 01/05/16, 12:50:48: Sandi Nugroho: Nah, kondisi tidur * sharing dengan berbagai kalangan dapat melatih kita untuk lempeng juga. yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. *sempatkan waktu berdialog dengan alam semesta dan “dirikita” ----------Punten kang kalo acak penulisannya. 😊 Halaman 3-50



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



01/05/16, 13:07:45: Adi Permana (Kuningan): Ijin dl manggung..jdwl sungsang n rstb..hehe..



01/05/16, 13:39:02: Dani Ramdhani: Summary Sementara:



01/05/16, 13:24:38: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): Coba berbagi pengalaman... Sedikit teknik latihan yg bisa kita gunakan untuk mengajak kepompong kita beristirahat (tidur efektif) adalah ciptakan posisi yg nyaman, kemudian relakskan fikiran sambil bernafas yg dalam namun nyaman, kemudian ajak kepompong kita relaks mulai dari ujung jari2 kaki, betis, paha terusa sampai ke kepala, sampai kepompong kita benar2 terasa relaks, semakin detail bagian kepompong kita yg diajak semakin bagus untuk berlatih. Bisa juga setelah merasa relaks kita melakukan nafas perut... Punten pami sakedik, cm itu nu tiasa...heuheu



-----------Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. -----------Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah sbb: 1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll).



01/05/16, 13:25:43: Fajar Shiddiq: Wah bisa dicoba tah 2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/Theta (Teh Herni). kang fe 3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, 01/05/16, 13:27:41: Ferry Saptori (AP D5 Kuningan): K’Ali, K’Sandi dll). Muhun mangga kang faj... 01/05/16, 13:30:42: Gunadi (W-BDG): Summary Sementara: ------------



4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll).



Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berfikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan -----------membantu menghubungkan otak kita ke dimensi Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan THRELL. sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih THRELL adalah sbb: permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA 1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll). untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? 2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/Theta (Teh Herni). Mangga diskusikan..... 3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, >>>>>>>>>>> K’Ali, K’Sandi dll). Summary Sementara: 4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, -----------lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll). Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan Nah, kondisi tidur yang bagaimana yang memudahkan VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL.



Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berfikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan membantu menghubungkan otak kita ke dimensi THRELL. Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? Mangga diskusikan.....



VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. ------------



Dari seluruh pendapat dan masukannya saya simpulkan sementara bahwa kondisi tidur yang memudahkan VERDHA menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL adalah sbb: 1. Tidur dalam kondisi lelah (K’Habibi, K’Ade dll). 2. Tidur dalam kondisi otak berada di gelombang Alpha/Theta (Teh Herni). 3. Tidur yang nyenyak, pules dan nyaman ( K’Ibay, K’Ali, K’Sandi dll). Halaman 3-51



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



4. Tidur dalam kondisi berserah diri, pasrah, ikhlas, lempeng (K’Dani, K’Setiabudi, K’Tedi, K’Jodi, K’Adi dll). Dari kesimpulan sementara ini semua jawaban baru mengarah ke kondisi ‘tidur’ nya. Nah di topik yang disampaikan Mbab dikatakan bahwa sebelum tidur ada kondisi di mana otak di pakai terlebih dahulu untuk ‘berfikir’ mencari jawaban baru VERDHA akan membantu menghubungkan otak kita ke dimensi THRELL.



sehingga memungkinkan adanya kelebihan energi yang bisa digunakan VERDHA untuk menghubungkan otak dengan dimensi THRELL. Sewajarnya jika usahanya juga energinya dari manusia, VERDHA mah cuma nge-konekin doang. Masa VERDHA yang susah payah ngeluarin tenaga buat buka koneksi, sedang manusianya tinggal terima beres? 01/05/16, 13:48:12: Habibi Velo: maaf kang punten.... otak sy pd saat pengalaman lampau/dulu tsbt habis dipaksa hehehe



Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb?



punten kang kondisi yg dialami oleh sy....



------------



01/05/16, 13:56:10: Sandi Nugroho: Kang Adi ngetik sambil rstb kah?😁



berdasarkan pengalaman yg dialami waktu itu sy tidur ya tidur saja karena lelah, lelahnya karena otak sy dipaksa utk sesuatu yg sy gak bisa Dan gak ngerti Kang, sy tdk berasumsi thdp poto itu. hanya melihat wajahnya saja yg ada dipoto. Dan akhirnya lelah ya udah we tidur Mangga diskusikan..... gak pake basa basi. hanya setengah jam, Dan banyak >>>>>>>>>>> yg diruaikan dlm tdk tsbt, mimpi yg berkomunikasi, Prosesnya mencari jawaban dengan maksimal - tertidur ngasih tau jawaban kalo si A itu begini begitu bla bla.... dengan kondisi berserah diri - pencarian jawaban yang .........paparan yg di atas tadi 🙏😅 sudah masuk ke alam bawah sadar mengelola pencarian 01/05/16, 13:49:52: Dani Ramdhani: Nah kitu mang di blueprint - VERDHA membantu membimbing Habibi..👍🏻 - jawaban diketemukan - Bangun, jawaban di alam bawah terkoneksi ke alam sadar. 01/05/16, 13:50:53: Dani Ramdhani: Setuju kang Sandi 👆Sebelum tidur dengan ‘berserah diri’ Sebelumnya 01/05/16, 13:51:40: Sandi Nugroho: Mikir >> melakukan proses pencarian jawaban dulu dengan mitochondria kerja >> ada energi lebih >> VERDHA ‘maksimal’. bisa bantu.. Kayak gitu yang terjadi ama K Habibi. 01/05/16, 13:40:58: Jody H Bayuaji: Saya coba jawab 01/05/16, 13:53:33: Adi Permana (Kuningan): Malaikat lagi Kang...menurut saya masalah yg sedang difikirkan ini ditugaskan membantu dan menghubungkan itu adalah sebuah OBJEK yg akan diperlakukan manusia yg berpikir dan menggunakan akalnya dengan lempeng tadi Kang, setelah sblmnya objek tsb dicoba benar, ..plus tanpa beban..dengan THRELL..syaratnya dihubungkan dgn informasi2 yg ada dalam artificial jelas itu..dengan berpikir dan menggunakan akal akal kita namun gagal mendapatkan solusi....Setelah secara maksimal..maka frekwensinya baru akan bs informasi2 yg tadi dikoneksikan atau diisi oleh Artifisial terkoneksi dengan VERDHA ini...kebayang, semakin Akal kita itu mentok lalu “dibersihkan” pada saat tidur, bagus kualitas energi kita dan dimanfaatin untuk dan kondisi tidur tadi sudah didiskusikan di atas, meningkatkan level kemampuan berpikir kita..sebagai disanalah perab Malaikat VERDHA mengisi informasi mudah terkoneksi dengan VERDHA.. baru dari THRELL utk dijadikan bahan mendapatkan 01/05/16, 13:54:32: Adi Permana (Kuningan): Semakin solusi dari objek permasalahan tadi mudah...sanes sebagai...haduh..can beres nulis n mikir 01/05/16, 13:44:39: Dani Ramdhani: Tambahan, pisan..kaburu kapijit...wkwkwk...sambil trading, wa an kondisi mencari jawaban dengan ‘maksimal’ itu salah sareng nu sanes oge..haha..pabaliut satunya dengan lempeng.. 01/05/16, 13:55:10: Sandi Nugroho: Jadi ngerti kenapa 01/05/16, 13:47:50: Sandi Nugroho: Nah ADHAMA nggak butuh VERDHA. Soalnya ADHAMA pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai udah bisa mengarahkan energinya untuk membukauntuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih buka dimensi THRELL. permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA 01/05/16, 13:55:31: Dani Ramdhani: Mang Adi atos untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi sunk sank n RSTB na?☺👍🏻 THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? Kondisi otak yang dipakai berfikir adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL. Karena dengan berfikir, mitochondria dalam sel2 otak jadi bekerja lebih Halaman 3-52



01/05/16, 13:56:12: Setiabudi Hi: Yup, sebabnya VERDHA sebetulnya hanya katalisator



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



01/05/16, 13:56:24: Adi Permana (Kuningan): Parantos...sungsangna sakedap..rstbna we..mung 25 menit...sakilat...teu acan sanggem.lami..



Ketika kita berpikir ada proses yg sedang dan akan kita lalui



01/05/16, 13:56:53: Ade Supiandi (Cianjur): Wow, bakal panjang kemana2 nih nantinya pelajarannya(sudah terbayang jauh)😊



Dan ketika kita mentok, maka hal yg harus kita lakukan memasrahkan semuanya. Dan yakin akan menemukan solusi dr setiap kebuntuan, permasalahan ataupun sesuatu yg blm dapat kita pahami.



Jadi inti awalnya



😃 hehe



Adaniat ➡ usaha ➡ dibantu ➡ dan terjawab



01/5/16, 14:53:40: Bintang Yalasena: Kalo ga salah mbap pernah bilang, yg istirahat itu mata, bukan otak. Jadi dalam keadaan tidur otak masih on.



Ok kang, nyimak 01/05/16, 13:56:55: Dani Ramdhani: Mantap..👍🏻 lanjut



01/5/16, 14:55:14: Sayyidinaa Ali: Seseorang yang sudah dapat merasakan ZTD dgn baik maka secara tidak langsung sdh mengenal dirinya sendiri baik itu sifat, karakter bahkan selnya sendiri dgn kata lain 01/05/16, 14:02:27: Budi Mulyadi: Kan masuk ke jalur akan senantias terkoneksi dgn alam semesta baik dlm keadaan tidur maupun tidak tidur RUBH ya kl ga salah, yg terkonek dgn alam semesta 01/5/16, 14:56:52: Sayyidinaa Ali: 😃🙏🏻 01/05/16, 14:13:03: Gunadi (W-BDG): Yang lain 01/05/16, 13:56:55: Setiabudi Hi: Intinya adalah bagaimana otak kita bisa terhubung dengan elemen manapun di alam semesta



mangga.....



01/05/16, 14:17:53: Setiabudi Hi: Betul Kang Bud, makanya dahsyat sebetulnya kemampuan kita itu 01/05/16, 14:18:03: Setiabudi Hi: Tapi sengaja dikerdilkan oleh sistem 01/05/16, 14:23:33: Dedi Misbah (P-BDG): Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? -----------Ya. Berpikir adalah syarat mutlaknya. Dengan berpikir, otak kita itu bisa terhubung dengan: 1. Blue print di dalam otak kita. 2. Dimensi THRELL melalui Malaikat VERDHA. 3. Otak seluruh manusia. 01/05/16, 14:25:31: Setiabudi Hi: Dengan berfikir otak membentuk jaringan-jaringan informasi baru, menata sel-sel otak yang aktif dan mengaktifkan sel-sel otak yang pasif 01/05/16, 14:26:25: Setiabudi Hi: Biasanya yang bikin pikiran mentok adalah fokus yang salah



01/5/16, 15:08:12: Teh Herni: We are what we think, dan mungkin titik berangkat berpikir kita jg menentukan seberapa luas pengetahuan yg bisa kita peroleh. Kalo masih seputar problem pribadi (diri sendiri atau org lain), ya dapatnya pengetahuan yg berkaitan dng problem individual aja. Tapi ketika titik berangkat berpikir kita lebih luas dr diri sendiri dan orang lain, pengetahuan yg kita peroleh bisa lebih luas lagi. Tapi ya, kita itu mudah lebar fokus dan terlalu fokus hehe, apalagi perempuan 😞 ngaku aja ini mah 😅



01/5/16, 15:09:11: Ade Supiandi (Cianjur): 👍😊 01/5/16, 15:09:46: Zulfikar Perdana (JKT): keinginan hrs dibarengin dgn doa (usaha) 😁 01/5/16, 15:12:47: Acung M Mansur (P): Ikutan jawab.... Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb? -----------Tanpa kita sadari ketika kita berpikir sesuatu...otak kita mengeluarkan gelombang atau prekwensi ke alam atau ke dimensi THRELL...baik negatif atau positif....maka sangat di perlukan untuk berpikir yg baik dan bener.... supaya alam pun merespon apa yg kita pikirkan...



Berpikir yg baik dan benerlah syarat mutlak 01/05/16, 14:45:45: Budi Mulyadi: Apakah kondisi utkemdapatkan jawaban. otak yg sudah merasakan ZTD juga masuk perhitungan Artinya ketika kita berpikir apapun...baik yg di sadari... sehingga bisa terkonek dgn VERDHA?.. atau tidak...itu akan terconnect dg dimensi THRELL/ 01/05/16, 14:51:53: Sayyidinaa Ali: Berpikir sebelum Alam semesta tidur iya tapi bukan memikirkan 01/5/16, 15:13:43: Acung M Mansur (P): Setuju dgn kang dedi...hihi Halaman 3-53



Khusus kalangan terbatas, untuk pengkajian paham diduga menyimpang DZA di LSBD HI/LTLM.



3-14. Moderasi Diskusi Grup 1. Gunadi menyatakan kesetujuan anggota grup untuk berdiskusi dengan dipimpin oleh admin grup. 2. Admin grup ada tiga, yaitu Gunadi, Aulia Pradipta, dan Dedi Misbah. 3. Gunadi Wasdal: DZA selalu membaca atau dibacakan kata per kata diskusi yang ada di group ini. Jika ada kesalahan, DZA akan meluruskan.



01/5/16, 16:08:44: Gunadi (W-BDG): ---------------



01/5/16, 16:12:20: Adi Permana (Kuningan): Lanjut Bapak Gunadi...👆🏿 01/5/16, 16:13:06: Habibi Velo: setubuh Kang....bagus seperti ini, terarah, tdk ada pendapat yg mendominasi alias semua berkesempatan....semua jadi merasa percaya diri dgn ulasannya....sy sih merasa begitu 👍😁 01/5/16, 16:13:46: Habibi Velo: *setuju bukan setubuh 01/5/16, 16:15:14: Adi Permana (Kuningan): Ah modus mang habib mah.. 01/5/16, 16:15:34: Habibi Velo: 😜



Nah pertanyaannya, apakah kondisi otak yang di pakai untuk berfikir mencari jawaban sebuah atau lebih permasalahan adalah syarat mutlak bagi VERDHA untuk menghubungkan otak kita dengan dimensi THRELL atau tidak perlu sama sekali kondisi tsb?



01/5/16, 16:15:49: Habibi Velo: S7



---------------



01/5/16, 16:16:46: Bintang Yalasena: Lanjut Mang Gung 👍



Dari semua jawaban tanpa merinci siapasiapanya, semua sepaham bahwa VERDHA hanya membantu manusia-manusia yang mau berpikir dan mempergunakan akalnya secara baik dan benar adalah syarat utamanya.



01/5/16, 16:16:21: Rudi Satria Anggara: S7 sesuai kondisi dan situasi. 01/5/16, 16:16:26: Pavo Purnama: I agree KG👌



01/5/16, 16:17:47: Habibi Velo: adakah alasannya Kang Gun, kenapa dilakukan diskusi spt ini? selain alasan yg di atas? 😁✌



01/5/16, 16:18:32: Adi Permana (Kuningan): Rahasia Terimakasih atas partisipasi semuanya sehingga eta mah mang habib...cobi kontek VERDHA...wkekek menjadikan group ini menjadi lebih nyaman dan 01/5/16, 16:19:01: Sandi Nugroho: Everybody hepi.. terarah komunikasinya. Semoga materi VERDHA yang 01/5/16, 16:19:04: Jody H Bayuaji: Setelah sekian tahun Mbab sampaikan dapat kita pahami sejelas-jelasnya. berdiskusi di sini, cara ini yg paling enak Kang, semua Nah, fyi. Secara acak tadi saya coba japri secara punya kesempatan berpendapat tanpa terputus dan personal ke beberapa orang di group ini untuk terdistraksi bahasan lain krn fokus di bahasan utama, menanyakan kondisi diskusi kita seperti ini dengan setujuuuuu Kang lanjuuuut 😃👍 di pimpin seorang moderator apakah lebih nyaman di 01/5/16, 16:19:09: Habibi Velo: nuju sibuk jaringanna bandingkan dengan diskusi-diskusi sebelumya yang mang Adi😁😛 bebas-lepas tanpa terkontrol. Dan semuanya menjawab lebih nyaman kondisi diskusi saat ini. Semua orang setara, memiliki kesempatan yang sama menyampaikan opini, pendapat dan pemahamannya tanpa was-was ada yg men-cut, mencela, membully-nya, lebih fokus dan terarah, menghasilkan pemahaman yg sama di otak masingmasing members atas materi Mbab dan lain sebagainya lah. Pertanyaan saya mewakili seluruh Admin group ini, apakah kita sepakat jika gaya diskusi dan pembahasan seperti ini kita gunakan seterusnya dalam membahas semua materi yang akan diberikan Mbab? 01/5/16, 16:10:04: Sandi Nugroho: Saya sepakat 01/5/16, 16:10:12: Gunadi (W-BDG): Atau kita mau bebas-lepas tanpa kontrol seperti sebelumnya? 01/5/16, 16:11:13: Gunadi (W-BDG): Mangga...



01/5/16, 16:23:10: Gunadi (W-BDG): Yang lain? Yang baca hampir semua members neh... 01/5/16, 16:28:08: Wilman Ramdhani (Bogor): 👍 01/5/16, 16:28:36: Acung M Mansur (P): 👍👍 01/5/16, 16:29:39: Gunadi (W-BDG): Jempol artinya sepakat apa enggak sepakat sih? Kuper yeuh 01/5/16, 16:30:14: Acung M Mansur (P): S7 01/5/16, 16:31:04: Taufik: Setuju kang 01/5/16, 16:33:39: Ade Supiandi (Cianjur): Sepakat KG, apalagi setelah semua jawaban terkumpul dibuat kesimpulan dan pelengkap(tambah kerjaan ya😊) Intinya setuju👍 lanjut 01/5/16, 16:35:49: Fachrul Hi: SEPAKAT & S7



01/5/16, 16:43:17: Rohimat: Lebih baik moderator kang. 01/5/16, 16:11:15: Sandi Nugroho: Saya sepakat dengan Ada kesimpulan akhir yg bs diambil dr seluruh mozaik jawaban. cara dimoderatori



Halaman 3-54



Diskusi Grup WhatsApp LSBD Hikmatul Iman — Bagian 3



01/5/16, 16:57:56: Dani Ramdhani: Setuju.. Lanjut kang 👍🏻 01/5/16, 16:58:41: Setiabudi Hi: Lanjut Manggung 01/5/16, 16:58:49: Wilman Ramdhani (Bogor): Lanjut kang..... 01/5/16, 17:01:53: Setiabudi Hi: Kembali ke topik 😊 Mungkin ada benarnya ucapan Mike Tyson yang ini:



01/5/16, 17:18:22: Wilman Ramdhani (Bogor): Kesimpulan diskusi tadi apakah butuh verifikasi dari mbap gak? 01/5/16, 17:20:55: Gunadi (W-BDG): @K’Wilman. Mbab selalu baca atau dibacakan Mbu detail kata per kata yang ada di group. Dan sepengetahuan saya Mbab akan meluruskan jkka ada yg keliru atau menyimpang. Dont worry.



“Semua orang punya rencana.... Sampai mukanya kena hantam pukulan”



01/5/16, 17:21:27: Wilman Ramdhani (Bogor): Oceh, noted kang.



Jadi memang selama ini kita terlalu fokus dengan angan-angan sampai lupa dengan cara berpikir alami kita.



01/5/16, 17:28:11: Mbu Istri DZA: siap boss selalu disampaikan 👆👍 01/5/16, 17:28:28: Gunadi (W-BDG): Nuhun Mbu....



Cara berpikir alami yang spontan dan tanpa beban.



01/5/16, 17:31:06: Syamsu: Setuju, dimoderatori 👍🏿



01/5/16, 17:06:02: Kang Tedi (HI Purwasuka): Setuju kang.



(Punten telat)



01/5/16, 17:07:24: Fajar Shiddiq: Setuju



01/5/16, 17:37:02: Iwan Dharmawan: Se👍



01/5/16, 17:41:18: Teh April (HI UNJ): Punten baru 01/5/16, 17:09:28: Gunadi (W-BDG): Yang baca udah berkontribusi... lebih dari 75% members. Mungkin ksrena kesibukannya Saya setuju kang... gak sempat memberikan pendapatnya, jadi saya anggap saja mereka setuju dengan format diskusi kita di group O y saya punya pertanyaan tentang RSTB... ini akan selalu di pimpin seorang moderator. Apakah RSTB terikat oleh jumlah rakaat? Sementara ini ada 3 administrator group yaitu: Saya 01/5/16, 17:41:42: Sayyidinaa Ali: Setuju dimoderatori sendiri (sumpe di todong ini mah), K’Dedi Misbah dan Kang 😃 K’Yoli. Kami akan berusaha menjadi moderator secara bergantian dan jika tidak bisa akan menunjuk satu orang yang bersedia untuk menjadi moderator. Itu saja mungkin pengumuman resmi nya hahaha lanjut 01/5/16, 17:10:14: Fachrul Hi: 😄 01/5/16, 17:12:27: Wilman Ramdhani (Bogor): Kudu aya SK, 😜 01/5/16, 17:14:11: Sandi Nugroho: SK dari Ketua Yayasan? 01/5/16, 17:14:23: Wilman Ramdhani (Bogor): Mungkin yg lain msh pada sibuk kang, ga sempet baca 01/5/16, 17:15:03: Gunadi (W-BDG): Mbab kayaknya OTW ke Jakarta deh. Gimana kalau kita isi dengan memberikan kesempatan pada yg baru bergabung untuk bertanya. Saya yakin yang baru semua sudah menerima email materi log group LSBD ini dari Kang Dedi Misbah. So, jika ada pertanyaan tolong sampaikan di sini. Dan nanti saya akan moderatori. Mangga..... saya tunggu 15 menit. 01/5/16, 17:16:31: Gunadi (W-BDG): Pertanyaan seputar materi Mbab yang dikirimkan saja yaaa..... 01/5/16, 17:17:03: Gunadi (W-BDG): *Pertanyaan nguji sebenarnya.. pengen tahu di baca kagak hehehehe Halaman 3-55