HADIST TENTANG PERILAKU TERCELA Kelmpok8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HADIST TENTANG PERILAKU TERCELA Makalah Diajukan Pada Mata Kuliah Hadist



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8



Elsa anggraini



0502202066



Dhea Maura Azhari



0502202055



Fhatyara sera



0502202129



Salsabila matondang



0502202042



KELAS : AKS 1B



DOSEN PENGAMPU : M.WAHYU ILHAMI,S.H.I,M.H.I



JURUSAN AKUNTANSI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2020/2021



I



KATA PENGANTAR ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬



Alhamdulillah. Segala Puji hanya milik Allah subhanahuwata’ala. Dia-lah yang telah menganugerahkan Al-Qur’an sebagai hudan li-annas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmat li al-‘alamin (rahmat bagi segenap alam). Dia-lah Maha Mengetahui makna dan maksud kandungan Al-Qur’an. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ‫ صلى هللا عليه وسلم‬utusan dan manusia pilihan-Nya.



Atas pertolongan dan hidayah-Nya, tulisan ini dapat kami selesaikan. Tulisan ini sengaja disusun sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Hadits yang membahas tentang “Hadits tentang Perilaku Tercela”



Penulis berharap agar para pembaca dapat memberi kritik dan masukan yang positif serta saran-sarannya untuk kesempurnaan tulisan ini. Merupakan suatu harapan pula, semoga tulisan ini tercatat sebagai amal shaleh serta bermanfaat bagi para pembaca.



Sumatera Utara, 13 Januari 2021



Kelompok 8



I



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1 A.Latar belakang............................................................................................................1 B.Rumusan Masalah.......................................................................................................1 C.Tujuan.........................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3 A.Pengertian Prilaku Tercela.........................................................................................3 B.Hal-hal Yang Termasuk Dalam Perilaku Tercela......................................................4 C.Hadist Tentang Perilaku Tercela..............................................................................10 D.Cara Menghindari Perilaku Tercela..........................................................................13 BAB III PENUTUP..................................................................................................................16 A.Kesimpulan...............................................................................................................16 B.Saran.........................................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17



ii



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Ada hal pokok yang tidak bisa ditinggalkan manusia dalam bersosialisasi dengan masyarakat, yaitu Akhlak. Manusia harus mengetahui dan bisa memahami akhlak masyarakatnya. Dalam hidup, terdapat dua macam akhlak/perilaku, ada akhlak terpuji dan ada juga yang tercela. Akhlak yang terpuji akan berdampak positif pada pelakunya adapun akhlak tercela, akan membawa dampak negatif. Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang tinggi, baik di mata Allah swt, sesama manusia dan semua makhluk Allah swt yang lain termasuk jin dan malaikat. Selain akhlak terpuji, manusia juga bisa memiliki perilaku tercela yang harus ditinggalkan karena akan menurunkan derajatnya di mata Allah dan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dalam makalah ini penyaji akan memaparkan beberapa hadits dan penjelasan berkenaan akhlak tercela, serta akan disinggung hadits , Setiap manusia mempunyai akal dan tingkah laku yang berbeda-beda, terutama bagi orang yang telah baligh, maka ia mampu membedakan perkara baik dan buruk. Sebagian dari kita telah mengetahui dasar atau ilmunya. Namun, dalam kehidupan ini banyak sekali orang yang melampaui batas dalam pergaulan, sehingga banyak diantara kita yang melakukan perilaku tercela.



B.Rumusan Masalah a.Apa Yang Dimaksud Perilaku Tercela? b.Apa Saja Perbuatan Yang Termasuk Dalam Perilaku Tercela? c.Apa Saja Hadist Yang Menjelaskan Tentang Perilaku Tercela? d.Bagaima Cara Menghindari Perilaku Tercela?



1



C.Tujuan a.Untuk mengetahui apa itu hal-hal yang tercela. b.Untuk mengetahui macam-macam dalil tentang perilaku tercela c.Untuk mengetahui bahayanya perilaku tercela. d.Untuk dapat bisa memahami hadist-hadist tentang perilaku tercela. e.Untuk bisa menghindari diri sendiri dari perilaku tercela.



2



BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian perilaku tercela



Perilaku Tercela adalah perbuatan yang tidak Diridhoi oleh Allah.Seorang Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidakadilan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya. Aniaya termasuk perbuatan tercela yang dibenci Allah SWT bahkan sesama manusia. Berbuat Aniaya berarti berbuat dosa. Oleh karena itu, aniaya akan mendatangkan akibat-akibat buruk yang akan diterima oleh pelakunya. Dewasa ini banyak sekali perilaku aniaya bahkan telah menjadi trend dikalangan orang yang memiliki kedudukan tinggi. Mereka selalu menilai seseorang dan memperlakukan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Bila seorang pejabat telah menilai seseorang itu jauh lebih rendah dari status sosial yang di jabatnya, bukan tidak mungkin ia akan berbuat seenaknya sendiri. Sungguh moral manusia sudah sangat rusak akibat perilaku tercela tersebut. Disisi lain, Al-Qur’an juga mengemukakan dan memberi peringatan tentang akhlakakhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorang dan pada akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, iman merupakan suatu pengakuan terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkatkan kualitas nya melalui sikap dan perilaku terpuji. Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia selalu berdampingan dan terlihat dalam perilaku sehari-hari. Apabila perilaku seseorang menampilkan kebaikan, maka terpujilah sikap orang tersebut. Sebaliknya, apabila perilaku seseorang menmpilkan kebaikan atau kejahatan, maka tercelalah sikap orang tersebut. Sifat tercela sangat dilarang oleh Allah SWT dan harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari karena akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Menurut bahasa akhlak merupakan tingkah laku, tabiat atau perangai. Sedangkan akhlak menurut istilah merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perbuatan yang baik serta buruk, mengatur prilaku manusia, serta mampu menentukan perbuatan akhir. Pada dasarnya akhlak sudah melekat pada diri seseorang yang berasal dari prilaku serta perbuatan. Nah, jika perilaku yang ditunjukan buruk maka otomatis akhlak tersebut bisa dikatakan akhlak buruk. Sedangkan jika yang ditampilkan baik, maka otomatis akhlak tersebut baik.



3



Akhlak buruk atau tercela merupakan suatu sikap serta perbuatan yang dilakukan jauh dari apa yang dilarang agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk selalu, Tingkah laku tercela adalah akhlak tercela dan perbuatan yang tidak baik yang tidak disukai Allah SWT. Di dalam Hadis nabi atau pun al- Quran ada menjelaskan tentang tingkah laku tercela. Penjelasan dalil tersebut, merupakan peringatan terhadap kita agar menghindari akhlak tercela sehingga dalam kehidupan sehari-harinya berakhlak terpuji, yang lebih sukai oleh Allah SWT. Menurut imam al Ghazali berakhlak mulia dan terpuji artinya menghilangkan semua adat kebiasaan tercela yang sudah digariskan dalam agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik.sedangkan akhlak tercela dikenal dengan sifat-sifat muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu mengarah pada kebaikan. Setiap manusia mempunyai akal dan tingkah laku yang berbeda-beda, terutama bagi orang yang telah baligh, maka ia mampu membedakan perkara baik dan buruk. Sebagian dari dari kita telah mengetahui dasar atau ilmunya. Namun, dalam kehidupan ini banyak sekali orang yang melampaui batas dalam pergaulan, sehingga banyak diantara kita yang melakukan perilaku tercela. Tingkah laku tercela adalah perbuatan yang tidak Allah ridhoi. Seseorang yang melakukan perbuatan seperti : buruk sangka, ghibah atau buthon, boros, dan marah, dan lain-lainnya. Semua itu adalah tingkah laku tercela, yang mana apabila melakukannya akan berdosa.



B.Hal-Hal Yang Termasuk Dalam Perilaku Tercela



1. Buruk sangka Buruk sangka adalah menyangka seseorang berbuat kejelekan atau menganggap Jelek tanpa adanya sebab-sebab yang jelas yang memperkuat sangkaannya. Perbuatan seperti itu sangat dilarang oleh Allah SWT. Orang yang melakukannya berarti telah berbuat dosa,Apalagi kalau berburuk sangka tersebut terhadap masalah-masalah aqidah yang harusdiyakini apa adanya. Buruk sangka dalam masalah ini adalah haram. Sebaliknya, buruksangka terhadap masalah-masalah kehidupan agar memiliki semangat untuk menyelidikinyaadalah dibolehkan. Buruk sangka dinyatakan oleh Nabi SAW., sebagai sedusta dusta ucapan. Orang yang telah berburuk sangka terhadap orang lain berarti telah menganggap jelek kepadanya padahalIa tidak memiliki dasar sama sekali. Buruk sangka biasanya berasal dari diri sendiri. Hal itusangat berbahaya karena akan mengganggu hubungan dengan orang yang dituduh jelek,padahal belum tentu orang tersebut sejelek prasangkanya. Itulah sebabnya, berburuk sangka sangat berbahaya, bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa buruk sangka lebih bahaya daripada berbohong. 4



2. Ghibah Ghibah adalah menceritakan kejelekan orang yang apabila orang tersebut mendengarnya ia tidak akan suka meskipun hal itu benar, sedangkanmenceritakan sesuatu yang tidak sebenarnya di kategorikan sebagai kebohongan. Ghibah dilarang dalam Islam Seseorang yang telah tergelincir lisannya, dengan menceritakan kejelekan orang lain,sesungguhnya telah berbuat dosa, sedangkan kejelekan orang yang diceritakannya akanberpindah kepadanya sementara kebaikan akan berpindah kepada orang yang diceritakannya. Selain itu, apabila orang yang diceritakan tersebut mendengar bahwa kejelekannyadiceritakan, tentu saja ia akan marah dan hal ini menimbulkan permusuhan. Oleh karena itu,setiap orang Islam harus berusaha untuk tidak menceritakan kejelekan orang lain atau lebih baik diam. Apabila mendengar seseorang yang melakukan ghibah atau membicarakan hal-hal kotor lainnya tentang seseorang, hendaklah menghindar dari orang tersebut agar tidak terlibat dalam perbuatan tercela tersebut. Sebenarnya, tidak semua ghibah itu dilarang. Ada beberapa ghibah yang diperbolehkan karena yang bertujuan untuk kemaslahatan atau karena terpaksa mengutarakannya, di antara lain sebagai berikut: a.mengadu orang yang menganiayanya kepada wali hakim. b.meminta orang yang dianggap sanggup menasehatinya supaya menasehati orang yang berbuat mungkar. c.menasehati agar orang lain jangan tertipu oleh orang yang jahat itu. d.terhadap orang yang terang-terangan melakukan kejahatan yang demikian ini tidaklah lagi berlaku ghibah karena ia sering telah terang-terangan melakukankejahatan. e.mengenal orang yang terkenal dengan suatu gelar seperti menyatakan: Al-A'msyi, AlA'ma,Al-Ashom, Al-Ahwal, semua itu merupakan gelar bagi orang-orang ahli hadis.



Menurut Al Faqih Abu Laits Samarqandi boleh membicarakan kesalahan tukang mengadangada acara keagamaan yang tidak mempunyai dasar (bid'ah). Bahkan, perbuatantersebut berpahala karena bertujuan memberantasnya dengan harapan supaya masyarakat menjauhi perbuatan fasik tersebut. Namun demikian, tidak boleh menyebutkan pribadinyakarena hal itu tetap saja dianggap ghibah. Ia mendasarkan pendapatnya para Nabi SAW. "sebutlah keburukan dan bahayanya pelacur agar yang lain berhati-hati.”



5



3. Israf Istilah israf berasal dari kata sarafa, yang berarti melampaui batas atau menyimpang dari hal-hal yang semestinya. Secara istilah kata sarafa berarti melampaui batas atau perilaku menyimpang yang dilakukan oleh manusia baik dalam porsi maupun cara. Kata israf berarti bersuka ria sampai melewati batas. Melampaui batas (berlebihan) dapat dimaknai sebagai tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran ataupun kepatutan karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan kesenangan diri secara berlebihan. Menurut bahasa, Israf berarti menafkahkan (membelanjakan) sesuatu tidak dalam rangka melaksanakan ketaatan (kepada Allah). Israfbisa juga berarti, berlebih-lebihan melewati batas.Israf dapat juga berarti perbuatan melampaui batas dalam hal makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan lainnya, serta keinginan yang tersembunyi dalam jiwa manusia.sehingga dapat melanggar norma-norma Susila,agama, dan hukum. Israf adalah segala perbuatan yang dilakukan dengan tidak sewajarnya atau melewati batas kelaziman dalam segala hal. Sebagai contoh adalah berlebihan dalam masalah berpakaian,bertingkah laku, berhias, makan, minum dan lain sebagainya. Sikap israf merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT karena pada hakikatnya israf merupakan tindakan merusak diri. Salah satu sikap berlebihan yang dampaknya begitu besar bagi diri manusia adalah berlebihan dalam hal makan. Sikap israf ini adalah salah satu sikap tercela yang sangat merusak bagi pelaku sendiri maupun orang lain yang terkena dampak tingkah lakunya. Sifat melampaui batas (berlebihan) ini mengancam masa depan umat manusia, terutama kalangan generasi muda. Sebuah perilaku dikatakan menyimpang dan melampaui batas jika perilaku tersebut tidak sesuai porsi dan cara yang telah ditetapkan oleh agama, baik yang bersifat individual maupun sosial. Perilaku menyimpang lebih berkaitan dengan hal-hal yang bersifat larangan. Sedangkan perilaku yang melampaui batas berkaitan dengan hal-hal yang pada hakikatnya (semula)halal atau diperbolehkan asalkan sesuai porsinya, oleh karena itusegala perbuatan merusak, homoseks, lesbian, makan berlebihan, dapat disebut israf. Israf termasuk perbuatan yang dipandang tidak baik, bahkan dalam beberapa hal dilarang oleh agama. Israf atau berlebihlebihan dilarang oleh agama. Israf dalam memenuhi hajat dan keinginan nafsu terhadap segala sesuatu yang halal secara hukum syariat tidak haram, tetapi secara moral sikap ini cenderung merusak tatanan akhlak dan etika hidup. Selain tidak pernah menemukan kepuasan, sikap ini lambat laun akan membawa seseorang pada tindak penyalahgunaan hak orang lain. Perilaku berlebihan ini dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti makan, minum, penggunaan harta atau materi, ucapan maupun tindakan merupakan perbuatan israf atau mubazir. 6



4. Fitnah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab )ُ‫( ة َ ْنتِالف‬yang bermakna ujiandan cobaan. Di dalam Al-Qur’an dan hadist sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan.Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah,padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari- hari.Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT Macam macam fitnah : a. Fitnah Syubhat Syubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari (dikerjakan). Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan keji.YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;Kekafiran b. Fitnah Syahwat Fitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu. Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang. Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu beserta andil dari iblis yang senantiasa mengiringi dan membuat iman semakin lemah.Umumnya, fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa nafsu. 5. Ananiah Ananiah atau egois adalah perilaku yang selalu tidak mau tahu dengan kepentingan orang di sekitarnya. Egois juga dapat diartikan suatu sikap yang selalu mementingkan diri sendiri. Perilaku ini juga cenderung hampir sama dengan perilaku angkuh atau sombong. Sifat Ananiah akan mendatangkan kebinasaan bagi pemilik sifat tersebut. Ananiah termasuk sifat tercela yang harus dijauhi oleh setiap orang mukmin. Sebab, dapat menjerumuskan manusia kepada sikap individualistik (kesendirian) dan membuka jalan kepada sikap permusuhan dan kebencian di antara sesama manusia.Sifat Ananiah selanjutnya dapat menimbulkan sikap sombong. Kedua sifat ini, sama-sama tidak memperdulikan keadaan 7



orang lain dan cenderung mementingkan urusannya sendiri. Orang yang memiliki sifat ananiah, selalu menilai sesuatu berdasarkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan orang lain.Sikap Egoisme sangat bertentangan dengan kodrat manusia. Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berdampingan dengan sesamanya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, melainkan selalu mau untuk bekerja sama dengan orang lain. Allah SWT memerintahkan agar kita hidup untuk saling tolong-menolong dan memiliki kepedulian terhadap orang lain.



6. Ghadab Ghadab adalah perilaku tercela yang harus dihindari sikap ini dapat muncul jika keinginannya tidak terpenuhi maka seseorang akan marah jika tujuan yang diinginkan tidak tercapai.Ghadab (marah) secara harfiah berarti keras atau perbuatan yang kasardan akan mengakibatkan marah hal ini juga mengenai tentang sikap seseorang karena sering tidak senang terhadap perlakuan orang lain. Orang yang pemarah adalah orang yang lemah imannya karena ia berpikiran sempit dan tidak dapat mengendalikan keinginannya sehingga seseorang berpikir keinginannya dapat menyelesaikan masalah.Seorang mukmin yang baik selalu siap untuk memaafkan kesalahan orang lain trutama saudaranya Allah SWT menjelaskan bahwa menahan amarah adalah salah satu cara untuk bertakwa. Ghadab atau marah juga sifat alamiah yang ada pada manusia dan islam mengajarkan untuk bisa mengendalikan marah seperti apa yang sudah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Orang yang benar-benar takut akan dapat mengendalikan diri ketika mereka marah.Amarah itu adalah suatu perbuatan yang terlarang Allah SWT sangat membenci orang yang memiliki sifat gadab atau pemarah.



7. Namimah Artinya adalah sikap senantiasa ingin menjadikan orang-orang saling bermusuhan. Namimah dalam istilah bahasa Indonesia sepadan dengan Adu Domba. Sikap ini sangat tercela sebab selain melibatkan fitnah juga karena merusak silaturahmi dan silaturahim sehingga hilang rasa persatuan dan persaudaraan.



8. Hasad Kata hasad dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan iri atau dengki. Seseorang yang dikatakan iri, berarti ia sedang dalam kondis itidak suka dengan sesuatu berupa nikmat yang didapatkan oleh orang lain. Hasad adalah suatu sikap seseorang yang 8



tidak senang terhadap orang yang memperoleh keberuntungan, kenikmatan atau karunia dariAllah swt. Sifat ini adalah penyakit mental yang melahirkan rasa sakit hati apabila orang lainmendapatkan kesenangan dan kemuliaan itu hilang dari orang itu, dan pekerjaannya hanya berusaha menghilangkan kesenangan dan kemuliaan itu supaya ia merasa tenang. Kata hasad secara etimologi berarti menaruh perasaanmarah (benci, tidak suka) karena sesuatu yang memberi keberuntungan terhadap orang lain. Hasad ialah rasa benci dalam hati terhadap kenikmatan orang lain dan disertai dengan maksud agar nikmat itu hilang atau berpindah kepadanya.



9. Sombong Kesombongan, berasal dari kata sombong, juga angkuh, takabur, arogan, congkak, dan tinggi hati merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, sering kali disebut "keangkuhan".



10. Tabzir Kata tabzir/pemborosan dalam bahasa Arab berasal dari kata badzara-yubadzdzirutabdziiron dipahami oleh ulama dalam arti pengeluaran yang bukan haq. Kata tabzir berarti menggunakan/membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu. Pengertian lain dari tabzir adalah membelanjakan harta tidak sesuai dengan hak (peruntukan) harta tersebut atau tidak layak menurut ketentuan syariat. Dengan demikian semua bentuk penggunaan harta untuk perbuatan haram atau makruh menurut syariat adalah perbuatan tabdzir. Orang yang melakukannya disebut mubadzir. Contoh membeli alat untuk melakukan kejahatan, atau membelajakan harta untuk sesuatu yang sama sekali tidak ada manfaatnya secara agama, maka termasuk mubadzir. Dengan demikian, bukanlah termasuk perbuatan tabdzir tindakan membelanjakan harta sebanyak apapun jumlahnya untuk kebaikan yang disyariatkan agama. Pendapat lain menyatakan bahwa tabdzir adalah membagi-bagikan harta dalam bentuk yang termasuk berlebih-lebihan. Dengan pengertian ini berarti perbuatan isrof adalah termasuk tabdzir. Setiap orang selalu berpikir dan berusaha sekuat tenaga untuk meraih kemewahan kehidupan dunia sebagai suatu yang menyenangkan dan membahagiakan, tanpa memperhatikan ketentuan agama. Anggapan dan keinginan seperti itu sampai sekarang terus mewarnai sebagian masyarakat, berkeinginan memiliki harta kekayaan yang melimpah sekalipun dengan jalan yang tidak wajar, tidak sesuai dengan peraturan negara dan hukum agama. Akibatnya, timbullah kecurangan dimana-mana yang merugikan semua pihak. Allah Swt melarang kaum muslimin mencari kekayaan dengan cara yang batil, dan melarang membelanjakan harta yang dikuasai secara boros. Larangan dimaksudkan agar setiap muslim dapat mengatur nilai pengeluaran sesuai keperluannya, tepat yang dituju sebagimaha ketentuan agama. Tidak boleh membelanjakan hartanya secara boros hanya untuk 9



kesenangan semata. Pamer kekayaan dan berjiwa sombong akan menyebabkan kehancuran pada diri sendiri karena tidak mempunyai kontrol pribadi dan sosial. Jika kontrol tersebut tidak ada, maka akan berakibat menimbulkan sikap pemborosan yang dilarang dalam Islam.



C.Hadist Tentang Perilaku Tercela 1.Larangan Berburuk Sangka



َ‫ َول‬،‫ َولَ ت َ َجسس ْوا‬،‫ َولَ ت َ َحسس ْوا‬.‫ث‬ ِ ‫ فَإِن الظن أ َ ْكذَب ْال َح ِد ْي‬،‫ ِإياك ْم َوالظ ِِّن‬:‫م قَا َل‬.‫هللا ص‬ ِ ‫ أَن َرس ْو َل‬: ‫ض‬.‫َح ِديْث أ َ ِبي ه َري َْرة َ ر‬ ‫هللا ِإ ْخ َوانًا‬ ِ َ‫ َوك ْون ْوا ِع َباد‬،‫ َولَ تَدَا َبر ْوا‬،‫ َولَ ت َ َباغَض ْوا‬،‫سد ْوا‬ َ ‫ َولَ ت َ َحا‬،‫تَنَا َجش ْوا‬. ‫ كتاب األدب‬.78 :‫(أ)خرجه البخارى في‬ Artinya: Dari Abu Hurairah Nabi bersabda: “Jauhilah oleh kalian berprasangka (kecurigaan), karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan.” (HR. Bukhari dan Muslim).



2.Larangan Ber-Ghibah



ْ ‫ت َك ِل َمةً لَ ْو م ِز َج‬ )‫حْر لَ َمزَ َجتْه‬ َ ‫صفِيةَ َكذَا َوكَذَا قَا َل‬ ِ ‫يرة ً فَقَا َل لَقَدْ ق ْل‬ ِ َ‫سدد ت َ ْعنِي ق‬ َ ‫غيْر م‬ ِ َ‫ت ِب َماءِ ْالب‬ َ ‫( َحسْبكَ م ِْن‬ َ ‫ص‬ “Wahai Rosululloh, untukmu Shafiyah itu demikian dan demikian.” Salah seorang periwayat hadits menjelaskan maksud ucapan ‘Aisyah bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Maka Nabi bersabda: “Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicampur ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya.” (HR. Abu Dawud) .‫ قَا َل ِذ ْكركَ أَخَاكَ بِ َما يَ ْك َره‬.‫ قَالوا ّللا َو َرسوله أ َ ْعلَم‬.‫ع ْن أَبِى ه َري َْرة َ أَن َرسو َل ّللاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل أَتَدْرونَ َما ْالغِيبَة‬ َ َ َ َ َ ‫)قِي َل أ َف َرأيْتَ إِ ْن َكانَ فِى أ ِخى َما أقول قَا َل ِإ ْن َكانَ فِي ِه َما ت َقول فَقَ ِد ا ْغت َ ْبت َه َوإِ ْن لَ ْم يَك ْن فِي ِه فَقَدْ بَ َهته (رواه مسلم‬ Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bertanya: “tahukah kamu sekalian, apakah menggunjing itu?” para sahabat berkata: “Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Beliau bersabda: “yaitu bila kamu menceritakan keadaan saudaramu yang ia tidak menyenanginya”. Ada seorang sahabat bertanya: “bagaimana seandainya saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudara saya itu?” beliau menjawab: “apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudaramu itu, maka berarti kamu telah menggunjingnya, dan apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu, maka kamu bener-benar membohongkannya”. (H.R. Muslim).



10



3.Larangan Israf



‫صد ْق فِي‬ ْ َ‫ َو ْالب‬, ْ‫ َوا ْش َرب‬,‫ قَا َل َرسول َّللاِ صلى هللا عليه وسلم ( ك ْل‬: ‫ع ْن َج ِدِّ ِه قَا َل‬ َ ,‫ع ْن أ َ ِبي ِه‬ َ ,‫ع ْم ِرو ب ِْن ش َعيْب‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫َو‬ َ َ ‫ َوت‬,‫س‬ ْ ‫َاري‬ َ َ ‫ َو‬,‫ َوأ َ ْح َمد‬,َ‫ َو َل َمخِ يلَة ) أ َ ْخ َر َجه أَبو دَاود‬,‫س َرف‬ َ ‫غي ِْر‬ ِ ‫علقَه اَلبخ‬ Dari ‘Amr Ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radhiyallahu ‘anhum (semoga Allah meridhai mereka) berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Makanlah dan minumlah dan berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa berlebihan (israf) dan tanpa kesombongan”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dan Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan secara ta’liq).



ْ ‫عا ًء ش ًَّرا م ِْن َب‬ َ ‫ط ِن ِه َحسْب اب ِْن آدَ َم لقَ ْي َمات ي ِق ْمنَ ص ْل َبه فَإ ِ ْن لَ ْم َي ْف َع ْل فَثلث ِل‬ ‫ط َعا ِم ِه َوثلث ِلش ََرا ِب ِه َوثلث ِلنَفَ ِس ِه‬ َ ‫َما َمل َ آدَمِي ِو‬



“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. (HR. Ahmad (IV/132), Ibnu Majah (no. 3349), al-Hakim (IV/ 121).



4.Larangan Fitnah



Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:



‫ف لَ َها‬ َ َ ‫ َم ْن تَشَر‬، ‫ َو ْال َماشِى فِي َها َخيْر مِنَ الساعِى‬، ‫ َو ْالقَائِم فِي َها َخيْر مِنَ ْال َماشِى‬، ‫ست َكون فِت َن ْالقَاعِد فِي َها َخيْر مِنَ ْالقَائ ِِم‬ ً ْ ْ َ ْ ‫ فَ َم ْن َو َجدَ فِي َها َمل َجأ أ ْو َمعَاذًا فَليَعذ بِه‬، ‫ت َ ْست َ ْش ِر ْفه‬



“Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung” (HR. Bukhari – Muslim)



11



‫ارب الز َمان َوي ْقبَض ْالع ِْلم َوت َْظ َهر ْال ِفت َن َوي ْلقَى الشح َويَ ْكثر‬ َ َ‫ « يَتَق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫أَن أَبَا ه َري َْرة َ َقا َل قَا َل َرسول ّللا‬ ‫ قَالوا َو َما ْال َه ْرج قَا َل « ْالقَتْل‬.» ‫» ْال َه ْرج‬



Artinya: “Zaman akan semakin dekat, dicabutnya ilmu, akan timbul fitnah-fitnah, dimasukkan (ke dalam hati) sifat kikir dan akan banyak al harj”, mereka (para shahabat) bertanya: “Apakah al harj,wahai Rasulullah?”, beliau menjawab: “Pembunuhan”. HR. Bukhari dan Muslim. 5.Larangan Ananiah



Rasulullah Saw bersabda : َ ‫ِإذَا َرأَيْتَ شحًّا م‬ َ‫اب ك ِِّل ذِي َرأْي ِب َرأْ ِي ِه فَ َع َليْكَ ِبنَ ْفسِك‬ ً ‫طا‬ َ ‫عا َوه ًَوى مت َب ًعا َود ْن َيا مؤْ ث َ َرة ً َو ِإ ْع َج‬ Artinya : “Jika engkau melihat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, dan kekaguman pemilik pendapat, jagalah dirimu.” (HR Abu Daud)



6.Larangan Ghadab



7 َ‫ ل‬: َ‫ قَال‬،ً‫مِرارا‬ َ ‫ لَ ت َ ْغ‬: ‫ قَا َل‬،‫صنِي‬ ِ ‫ أ َ ْو‬:‫سل َم‬ ِ ‫ع ْن أَبِي ه َري َْرة َ َر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلى هللا‬ َ ‫ي هللا‬ َ َ ِ‫ي‬ َ َ‫ضبْ فَ َردد‬ ِّ ِ‫ع ْنه أَن َرجلً قَا َل لِلنب‬ َ ‫ض‬ ْ ‫ضبْ [رواه البخاري‬ َ ‫]تَغ‬



Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori ).



8.Larangan Hasad َ ‫ع ْن أَبِي ه َري َْرة‬ َ َ ‫ت َك َما ت َأْكل النار ْال َح‬ ‫ب‬ ِ ‫سنَا‬ َ ‫ب أ َ ْو قَا َل ْالع ْش‬ َ ‫ط‬ َ ‫سدَ َيأْكل ْال َح‬ َ ‫سدَ فَإِن ْال َح‬ َ ‫سل َم قَا َل ِإياك ْم َو ْال َح‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلى ّللا‬ َ ‫أَن الن ِبي‬ Artinya: Dari Abu Hurairah r.a bahawa Nabi bersabda: "Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud )



12



9.Larangan Sombong َ ‫ار كل َج ْع‬ َ‫ي َجواظ م ْست َ ْك ِبر َجماع َمناع َوأ َ ْهل ْال َجن ِة الض َعفَاء ْال َم ْغلوبون‬ ِ ‫ِإن أ َ ْه َل الن‬ ِّ ‫ظ ِر‬ Artinya: “Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk sorga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan”. [Hadits Shahih. Riwayat Ahmad, 2/114; Al-Hakim, 2/499



ْ ‫مِن خ َْردَل‬ ْ ‫ َما م ِْن َرجل َيم ْوت حِ يْنَ َيم ْوت َو فِى قَ ْل ِب ِه مِثْقَا َل َحبة‬:‫هللا ص َيق ْول‬ ‫مِن‬ ِ ‫سمِ َع َرس ْو َل‬ َ ‫عامِر رض اَنه‬ َ ‫ع ْن ع ْق َب َة ب ِْن‬ َ ‫ احمد فى الترغيب و الترهيب‬.‫ِكبْر تَحِ ل لَه اْل َجنة ا َ ْن َي ِر ْي َح ِر ْي َح َها َو لَ َي َراهَا‬ Artinya: "Dari Uqbah bin ‘Amir RA, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW, bersabda, “Orang yang meninggal dunia, dan ketika ia meninggal itu di dalam hatinya masih ada sebesar biji sawi dari sombong, maka tidaklah halal baginya surga, tidak mencium baunya dan tidak pula melihatnya”. [HR. Ahmad, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 566]



10.Larangan Tabzir



‫ضى لَك ْم ا َ ْن ت َ ْعبد ْوه‬ َ ‫ فَيَ ْر‬،ً‫ َوي ْك ِره لَك ْم ثَلَثا‬،ً‫ضى لَك ْم ثَلَثا‬ َ ‫ إِن هللاَ تَعَالَى يَ ْر‬:.‫م‬.‫ قَا َل َرس ْول هللاِ ص‬:‫ قَا َل‬.‫ض‬.‫ع ْن أَبِى ه َري َْرة َ ر‬ َ ْ ْ ْ َ ً ً َ ْ ْ َ َ َ ِ ‫( رواه‬.‫ال‬ َ ‫َول تش ِرك ْوا بِ ِه‬ َ ‫ َويك ِره لك ْم قِ ْي َل َوقا َل َوكَث َرة الس َؤا ِل َوا‬،‫ َوان ت َ ْعت َِصم ْوا بِ َح ْب ِل هللاِ َج ِميْعا َول تَفَرق ْوا‬،‫شيْئا‬ ِ ‫عة ال َم‬ َ ‫ضا‬ ‫)مسلم‬. “Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW.bersabda”sesungguhnya Allah SWT.menyukai tiga macam yaitu,kalau kamu menyembah kepadan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.Dan supaya kamu berpegang teguh dengan ikatan Allah,dan janganlah bercerai-berai.Dan Dia membenci bila kamu banyak bicara dan banyak bertanya dan memboroskan harta.” (H.R Muslim).



D.Cara Menghindari Perilaku Tercela ilustrasi pergaulan remaja Sebagai manusia yang beragama, sudah sepatutnya kita menghindari perilaku tercela dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi di zaman sekarang ini, saat pergaulan bebas kian merajalela.kita harus bisa menjaga diri agar tidak terseret dalam perilaku yang menyimpang.



13



Misalnya saja seks bebas, mabuk-mabukan, mengonsumsi narkotika, berpakaian tidak sopan, dan sejenisnya.Semua itu tidak memberikan manfaat dalam kehidupan. Sebaliknya, justru menghancurkan diri sendiri. kita juga berisiko dijauhi banyak orang. Bahkan, tak menutup kemungkinan Kita harus berakhir di dalam jeruji besi. 1. Jadikan Agama Sebagai Pedoman Dalam Berperilaku Cara menghindari perilaku tercela yang pertama, yakni dengan berpegang teguh pada agama. Kita tidak bisa mempelajari agama secara setengah-setengah.Misalnya saja, Kita sholat tapi mencuri. Ya itu jelas tidak boleh. Dosa! Agama tidak hanya mencakup ibadah saja, namun juga aspek kehidupan lainnya termasuk akhlak. Apabila Kita mau mempelajari agama secara menyeluruh, lalu menjadikannya sebagai pedoman hidup, maka Kita akan selamat dari hal-hal buruk yang membahayakan.Selain itu, kedekatan Kita dengan Tuhan juga akan menuntun Kita menjadi pribadi yang lebih baik. Tanpa siapa pun menyuruh, Kita pasti menghindari perilaku tercela, karena Kita tahu itu bertentangan dengan ajaran agama. 2. Selektif dalam Memilih Teman Sejak memasuki era globalisasi, pergaulan remaja di Indonesia tampak semakin bebas, dan jujur memilukan Terutama di kawasan metropolitan, Kita bisa melihat sendiri bagaimana perilaku para remaja yang seolah-olah sudah tak peduli lagi dengan budaya timur. Pakaian mereka cenderung seksi, suka berfoya-foya, main ke club, mabuk-mabukan, pacaran dengan tanpa batas. Yang jelas benar-benar mengerikan Jika Kita tidak ingin terjerumus ke dalam perilaku tercela, maka Kita harus pintar-pintar memilih teman. Sebab lingkungan itu memberikan pengaruh besar terhadap baik-buruknya seseorang.Memang, dalam bergaul Kita tidak boleh membeda-bedakan teman. Tapi jika Kita ingin selamat, sebaiknya hindarilah orang-orang yang akhlaknya jelek. 3. Kita Harus Punya Prinsip Hidup, Jangan Mudah Ikut-Ikutan Untuk menghindari perilaku tercela dalam pergaulan, Kita harus punya prinsip hidup yang kuat. Jangan mudah ikut-ikutan!Apabila Kita sudah berprinsip untuk menjadi orang baik, nggak mau mencuri, nggak mau ngebully orang lain, nggak mau mabuk, maka peganglah prinsip tersebut dengan teguh. Ikuti kata hati Kita. Sekalipun teman-teman Kita merayu, jangan didengarkan.Kita tak perlu takut dibilang kuper atau nggak gaul. Biarkan saja mereka memanggil Kita apa. Itu lebih baik daripada Kita harus ikut-ikutan jadi orang yang berperilaku tercela. 4. Sering-Seringlah Intropeksi Diri Kebanyakan orang cenderung enggak sadar saat melakukan hal yang tercela. Mereka menganggap apa yang diperbuatnya itu benar. Sehingga terus mengulanginya lagi-lagi, sampai sikap tercela itu menjadi kebiasaan Selain tidak memberikan manfaat, tontonan seperti itu juga bisa mempengaruhi pikiran Kita jadi keruh. Bahkan, bagi beberapa orang yang masih labil, mereka yang nggak punya moral, bisa saja meniru adegan tercela itu lalu



14



mempraktekkannya di dunia nyata.Sungguh berbahaya memang! Oleh karenanya, lebih baik Kita menghindari tayangan yang buruk. Tonton saja acara-acara yang mendidik. Dengan begitu, Kita akan terhindar dari pengaruh negatif yang mungkin menghancurkan mental Kita. 6. Utamakan Pendidikan Ilustrasi menghindari perilaku tercela Fungsi pendidikan itu enggak hanya untuk mencari gelar dan pekerjaan semata. Tapi juga untuk mendidik perilaku diri agar lebih beradab. Dalam artian bisa membantu Kita terhindarkan dari perbuatan menyimpang.Dengan Kita bersekolah, maka wawasan Kita akan semakin luas. Kita akan memperoleh banyak ilmu yang bermanfaat untuk hidup, mulai dari ilmu agama, ilmu tentang hukum, menggunakan laptop, cara bersosialisasi, dan sebagainya.Ilmu-ilmu tersebut, secara nggak langsung akan membentuk pribadi Kita menjadi seseorang yang lebih baik. Jika Kita sanggup mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, tentu Kita bisa menghindari perilaku tercela. 7. Isi Waktu Luang Dengan Kegiatan Positif Daripada Kita menghabiskan waktu untuk nongkrong nggak jelas, ngerokok, gosipin orang sekampung atau mungkin juga mabuk-mabukan, lebih baik Kita isi waktu luang dengan kegiatan yang positif.Aktivitas yang bisa memberikan manfaat dalam hidup Kita. Misalnya saja, membaca buku, mengikuti seminar, mendengarkan kajian agama, atau melakukan hobi seperti memasak, nulis, ngelukis, menjahit, main sepak bola, atau apapun yang Kita sukai. Semua itu jelas lebih menyenangkan, bahkan juga berguna untuk diri Kita. So, semakin sering Kita menjalankan aktivitas positif dan berkumpul bersama orang-orang baik, maka risiko Kita terjerat dalam perbuatan tercela juga akan semakin terminimalisir. 8. Jadi Anak yang Baik, Nurutlah dengan Orang Tua Usia remaja adalah masa-masa labil. Biasanya di usia tersebut, orang masih berusaha mencari jati diri. Selain itu, prinsip hidupnya juga belum terlalu kuat, sehingga mudah dipengaruhi.Jangan hanya karena Kita dilarang pulang malam, atau mungkin orang tua marah dikit, lalu Kita men-judge mereka sebagai orang jahat. No! Itu tidak benar. Apapun yang dilakukan orang tua itu demi kebaikan Kita. 9. Ingatlah Tujuan Hidup di Dunia Selanjutnya, cara menghindari perilaku tercela dengan mengingat tujuan Kita hidup di dunia. Kita hidup di dunia ini, tujuannya tak lain untuk beribadah kepada Tuhan.Mengumpulkan pahala sebagai bekal di akhirat kelak. Ingat lho, kehidupan ini enggak akan berlangsung selamanya. Nikmat dunia hanyalah kefanaan semata.



15



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain. Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke dalam keterpurukan. Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia. Beberapa akhlak tercela, yaitu ujub (berbangga diri), takabur (sombong), putus asa, dusta dan iri/dengki (hasad). Banyak sifat atau akhlak tercela yang belum temasuk atau tercantum di makalah kami,masih banayak ahlak tercela yang perlu kita ketahui,maka dari itu kita harus meninggal sifat tercela yang ada diri kita,karna jika tidak kita hilangkan sifat tersebut akan susah dihilangkan.



B. Saran



-Al-Qur’an menunjukkan cara melawan hawa nafsu dan setan dengan cara yang sangat mudah yaitu dengan memohon perlindungan dan berpaling dari orang bodoh, dan menolak perlakuan jahat mereka dengan berbuat baik. -Bersyukurlah atas karunia yang telah Allah berikan, maka insyaallah, hati kita akan selamat dari akhlak tercela.



16



DAFTAR PUSTAKA



https://nurhasanahalharbi.blogspot.com/2018/12/makalah-tingkah-laku-tercela.html?m=1 https://www.tipspengembangandiri.com/cara-menghindari-perilaku-tercela/ https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/fitnah-dalam-islam https://rumussoal.com/pengertian-ghadab/ https://id.wikipedia.org/wiki/Kesombongan https://www.bacaanmadani.com/2020/04/pengertian-tabdzir-bahaya-perilaku.html



17