Hakikat Sains [PDF]

  • Author / Uploaded
  • maya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HAKIKAT SAINS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH DASAR-DASAR SAINS YANG DIBINA OLEH BAPAK SUGIYANTO



OLEH : 1. 2. 3. 4. 5.



ELMAYANA MAYAKRISDAYANTI M. RIKY HIDAYATULLAH NURUL UMI M. RISTY TRISKAREVI R.



(150351608394) (150351604465) (150351607309) (150351602244) (150351605683)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN IPA SEPTEMBER 2015



HAKIKAT SAINS I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sains dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang sistimatik dari gejala - gejala alam. H.W. Powler mendefinisikan pengertian tentang sains sebagai “ Systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction “. Terjemahan bebasnya adalah, “ Ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi “. Sedangkan Robert B Sund mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sistimatis atau tersusun secara teratur berlaku umum dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains berarti(1) ilmu teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya; (2) ilmu yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (fisika, kimia dan biologi). Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survei, studi kasus dan lain-lain). 1.2 Rumusan Masalah (1) Bagaimana perbedaan sains dan knowledge (pengetahuan) ? (2) Bagaimana karakteristik sains ? (3) Apa saja ranah sains ? (4) Bagaimana bahasa sains ? (5) Bagaimana perkembangan sains ? 1.3 Tujuan (1) Mengetahui perbedaan sains dan knowledge (pengetahuan) (2) Mengetahui karakteristik sains (3) Mengetahui ranah sains (4) Mengetahui bahasa sains (5) Mengetahui perkembangan sains



II.



PEMBAHASAN



2.1 Perbedaan sains dengan knowledge Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu), Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu. Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu adalah pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya. Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan. Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri. 2.2 Karakteristik Sains 1. Rasional : sains merupakan hasil kegiatan berfikir secara logis dengan menggunakan nalar (rasio) yang hasilnya dapat diterima nalar manusia.Sains bukan takhayul 2. Obyektif : sains merupakan kebenaran apa adanya karena didasarkan atas data-data dan tanpa pengaruh pendapat atau pandangan pribadi 3. Empiris : sains dapat dibuktikan dengan pengamatan penelitian ataupun eksperimen



4. Akumulatif : sains dapat dibentuk berdasarkan teori lama yang disempurnakan, ditambah atau diperbaiki sehingga makin sempurna. 2.3 Ranah Sains 2.4 Bahasa Sains Bahasa merupakan sarana berpikir ilmiah yang dapat mengantarkan manusia pada pengetahuan yang benar sehingga dari kebenaran-kebenaran tersebut akan menjadikan sains semakin berkembang. Dalam perkembangannya, sains dibantu oleh bahasa verbal dan bahasa matematika. Bahasa verbal menggunakan kata-kata untuk menyampaikan ide, pikiran, dan maksud kita. Sedangkan bahasa matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dilihat dari segi fungsinya, bahasa memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat untuk menyatakan ide, pikiran, gagasan atau perasaan, dan sebagai alat untuk melakukan komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain. Berdasarkan dua fungsi tersebut, mustahil jika manusia tidak melibatkan bahasa dalam berinteraksi dan berkomunikasi Konsep ilmu dapat dibagi dalam tiga golongan yakni klasifikasi, perbandingan (komparatif), dan kuantitatif. Konsep klasifikasi adalah suatu konsep yang meletakkan objek yang sedang ditelaah dalam suatu kelas tertentu Konsep yang lebih efektif dalam memberikan informasi adalah konsep perbandingan (komparatif) berperan sebagai perantara antara konsep klasifikasi dan konsep kuantitatif. Dalam tahap komparatif mulai melakukan perbandingan antara objek yang satu dengan objek yang lain. Seringkali konsep perbandingan dijadikan dasar untuk sebuah konsep kuantitatif. Konsep kuantitatif ialah konsep yang mencari hubungan sebab akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran yang eksak dari objek yang sedang dipelajari. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Kelebihan bahasa verbal adalah mudah, cepat, efisien, dan memberikan kesempatan berlangsungnya penularan informasi kompleks dari seseorang kepada orang lain.



2.5 Perkembangan Sains III.



PENUTUP



3.1 Simpulan Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Sains adalah



2. Karakteristik sains ada 4 yaitu : a. b. c. d.



Rasional Objektif Empiris Akumulatif



3. Ranah sains 4. Bahasa sains, dalam perkembangannya, sains dibantu oleh bahasa verbal dan bahasa matematika. Bahasa verbal menggunakan kata-kata untuk menyampaikan ide, pikiran, dan maksud kita. Sedangkan bahasa matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. 5. Perkembangan sains



DAFTAR RUJUKAN Nandang. 2009. Hakikiat Sains, (Online), (http://nandang.blogdetik.com/2009/04/13/hakikat-sains), diakses pada tanggal 5 September 2015



Nillaismail. 2012. Dasar-dasar Sains, (Online), (http://nillaismail