8 0 296 KB
HIE (HYPOXIC-ISCHEMIC ENCEPHALOPATHY) RSK LINDIMARA WAINGAPU SPO PELAYANAN INTENSIF NEONATUS
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur Kerja
No. Dokumen 02-09 Tanggal Terbit :
No. Revisi 0 DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
Halaman 1/2
9 Januari 2015
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa Suatu abnormalitas dari status neuro behavioral yang terjadi akibat asfiksia pada bayi baru lahir. Dimana menurut Sarnat and Sarnat diklasifikasikan menjadi : 1. HIE tingkat I Terjadi letargik, perubahan kesadaran periodik berupa iritabilitas, kesadaran berlebihan, jitteriness. Gangguan minum Meningkatnya tonus otot, refleksi tendon dalam berlebihan Refleksi moro spontan atau berlebihan Meningkatnya detak jantung, pupil :dilatasi Tidak ada kejang Gejala menghilang dalam waktu 24 jam 2. HIE tingkat II Letargi Gangguan minum, depresi refleks gag Hipotonia Detak jantung lambat dan kontriksi pupil menggambarkan adanya rangsangan parasempatis. 50-70% neonatus mengalami kejang, biasanya dalam 24 jam pertama setelah kelahiran 3. HIE tingkat III Kelainan neorologi lainnya: Koma Lunglai Refleks menghilang Pupil : tidak bergerak, hanya bereaksi sedikit saja Apnea, bradikardi, hipotensi Kejang jarang terjadi tapi bila timbul, akan berkepanjangan 1. Mendefinisikan asfiksia perinatal dan HIE 2. Mendefinisikan gambaran klinis berbagai tingkatan HIE menurut Sarnat dan Sarnat 1. Menentukan bayi dengan risiko terjadi HIE 2. Menyusun daftar langkah penatalaksanaan yang tepat untuk neonatus dengan HIE Pencegahan merupakan penatlaksanaan yang terbaik Waktu merupakan hal penting dan penundaan beberapa menit saja dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan seumur hidup Menjaga oksigenasi dan keseimbangan asam basa Memualai ventilasi mekanis jika perlu.
HIE (HYPOXIC-ISCHEMIC ENCEPHALOPATHY)
RSK LINDIMARA WAINGAPU SPO PELAYANAN INTENSIF NEONATUS Prosedur
Unit Terkait
No. Dokumen 02-09
No. Revisi 00
Halaman 2/2
Memantau dan menjaga suhu tubuh Mengoreksi dan menjaga kebutuhan kalori, cairan, elektrolit dan kadar glukosa (D10W 60 cc/kg/hari) Mengoreksi hipovelemia (whole blood) Menghindari cairan berlebihan, hipertensi, hiperviskositas Memberikan phenobarbital untuk perawatan kejang Merawat kejang Memberikan Phenobarbital IV 20 mg/kg selama 5 menit Dosis bisa ditingkatkan 5 mg/kg setiap 5 menit sampai kejang terkendali atau hingga tercapai dosis maksimum 40 mg/kg Jika tidak terkendali oleh dosis Phenobarbital mksimal yang diijinkan, tambahkan Phenytoin IV 20 mg/kg. Pertahankan dosis 5-10 mg/kg/hari dan diberikan setiap delapan jam dalam beberapa dosis Tidak ada intervensi terapeutik lainnya yang terbukti menolong misalnya kortikosteroid, profilaktik phenobarbital, furosemide, mannitol, dll. Antibiotika (ampisilin + gentamisin )→ sampai terbukti bukan sepsis/hasil kultur darah negatif Dokter dan Perawat