Hilmy Milan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hilmy Milan: Definisi Novel Fresh Milk Boba With Brown Sugar Khansa Nailal Husna Mouliandeza



Judul Buku



: Hilmy Milan



Penulis



: Nadia Ristivani



Penerbit



: PT. Bukune Kreatif Cipta



Tahun Terbit



: Cetakan pertama Oktober 2021



Jumlah Halaman



: 280 Halaman



Novel yang berbicara tentang kehidupan romansa dua remaja ini ditulis oleh Nadia Ristivani atau yang akrab dikenal sebagai Ijo, pemilik akun Twitter @ijoscripts. Nadia mendeskripsikan dirinya sebagai seorang ambisius pengangguran yang sedang mencari masa depan, merupakan anak dan cucu perempuan pertama di dua keluarga, dan lahir pada tahun 2001, bulan Februari, tanggal 12. Kesehariannya adalah mengeluh sambil menulis. Mengeluh ialah hobi, sedangkan menulis merupakan passion. Hilmy Milan adalah buku pertama yang Nadia tulis di tengah ribuan esai dan tugas semester lima perkuliahan. Meski begitu, novel ini dapat terselesaikan dengan baik. Berawal dari cerita Alternative Universe (AU), yaitu cerita fiksi penggemar yang ditulis dalam bentuk thread di Twitter. Hilmy Milan karya Nadia berhasil dikenal oleh banyak orang dan dibaca berkali-kali hingga akhirnya diadaptasikan menjadi sebuah novel yang diterbitkan pada bulan Oktober tahun 2021 oleh Bukune Kreatif Cipta. Novel Hilmy Milan mengisahkan tentang bagaimana Hilmy Ram Fahreza, laki-laki yang memiliki gengsi tinggi dan tengil namun selalu punya cara khusus untuk menunjukkan perasaannya pada Milan Alessandra Camarro, anak perempuan pertama dan satu-satunya di keluarga Camarro. Dari sekian banyak laki-laki yang naksir dengan Milan, hanya Hilmy yang berani mendekatinya tanpa merasa rendah diri, memang nyali Hilmy patut diacungi jempol. Pasalnya, Milan ini digambarkan sebagai perempuan yang cantik, pintar, bahkan tajir melintir tujuh turunan (atau mungkin setelah turunan ketujuh masih tajir), dan masih banyak kelebihan lainnya yang Tuhan berikan. Namun hal tersebut tak membuat lelaki itu mundur. Hilmy, salah satu keajaiban dunia yang lahir di kota Bandung dari kandungan Ibu Dian Prameswari ini selalu punya cara yang out of the box untuk mendekati Milan, layaknya memiliki kitab sendiri tentang 1001 cara meluluhkan pujaan hati. Hal yang peresensi sukai dari novel ini adalah gaya penulisan Nadia yang mudah dimengerti. Nadia berhasil menarasikan kisah Hilmy Milan dengan cukup rapi sehingga



nyaman untuk dibaca bagi pemula, mengingat novel ini adalah adaptasi AU yang mana isinya lebih banyak berupa chat. Di samping itu, Nadia menulis karakter Hilmy sebagai pribadi yang lucu, humoris, hangat, dan supel, seolah memberikan wajah baru di dunia fiksi penggemar. Karakter Milan juga tidak kalah hebat, bukan seperti perempuan yang mudah terbawa perasaan dan jatuh begitu saja dalam pesona laki-laki, melainkan



perempuan



independen dan berpendirian kuat yang tidak mudah untuk didekati. Benar-benar kombinasi yang bagus, menambah nilai plus untuk novel ini. Selain isi, penampilan fisik buku Hilmy Milan juga cukup menarik. Pada bagian depan buku, pembaca disambut dengan sebuah akuarium berisikan dua ikan badut di dalamnya, tidak lupa latar warna hijau pastel yang menyegarkan. Meski terlihat sederhana, namun cukup menggambarkan alur cerita Hilmy Milan. Sedangkan di bagian belakang buku, pembaca sudah diperlihatkan bagaimana cara Hilmy menyatakan perasaannya pada Milan dengan cara yang tidak biasa. Mesti seolah seperti memberikan spoiler, hal ini justru membuat pembaca penasaran dan ingin tahu lebih lanjut mengenai balasan Milan terhadap pernyataan Hilmy. Di samping kelebihan pasti ada kekurangan. Beberapa kali peresensi menemukan kata-kata yang digunakan tidak relevan dan sedikit menyimpang dari definisi sesungguhnya. Cara Nadia menggunakan konotosi sudah baik, mungkin dapat dikurangi penulisan ide yang muncul begitu saja tanpa penelusuran terlebih dahulu terkait relevansinya. Selain itu, terdapat juga kekurangan pada ketelitian pihak editor dalam penggunaan tanda baca, spasi, huruf kapital, kesalahan tipografi, penulisan bahasa Inggris, dan lainnya yang terkadang cukup mengganggu. Kemudian, kekurangan juga ditemukan pada bagian sertifikat dan e-mail Hilmy (halaman 208 – 216) yang gambarnya terlalu kecil, sehingga sebagai pembaca, peresensi harus mendekatkan wajah agar terlihat jelas tulisan di sertifikat dan e-mail tersebut. Padahal, bagian itu merupakan puncak dari alur cerita Hilmy Milan. Hilmy Milan telah sukses memberikan perspektif baru tentang cinta bagi pembacanya. Dari novel ini, Nadia mencoba memberi tahu bahwa untuk membiarkan semuanya mengalir sesuai arus dan tak perlu memaksa bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Karena pada dasarnya, semua memiliki porsinya masing-masing. Peresensi sangat merekomendasikan novel ini, khususnya bagi yang sedang mencari bacaan ringan, atau sedang terjebak dalam reading slump. Novel Hilmy Milan menjadi salah satu novel adaptasi AU dengan humor paling lucu menurut peresensi. Ditambah banyaknya scene-scene manis antara Hilmy & Milan yang dapat menghantarkan kehangatan kepada para pembacanya. Buku Hilmy Milan dapat diibaratkan seperti fresh milk boba with brown sugar.



Kalau pembaca suka manis, maka bisa dipastikan akan ketagihan dengan minuman tersebut. Kurang lebih seperti itulah deskripsi buku Hilmy Milan, penuh kemanisan.