18 0 691 KB
HIPOTIROID ANATOMI DAN FISIOLOGI Hipotiroid adalah suatu penurunan sekresi hormon tiroid, dapat memiliki penyebab primer (gangguan kelenjar tiroid) atau penyebab sekunder (kekurangan sekresi hormon TSH) (Kee dan Evelyn, 1996). Tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di bagian leher bagian depan, terdiri atas dua bagian (lobus kanan dan lobus kiri). Panjang lobus masing-masing 5 cm dan menyatu di garis tengah, berbentuk seperti kupu-kupu.
(Kemenkes RI, 2015).
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Pembentukan hormon tiroid dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik yang melibatkan hormon Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Hormon tiroid mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai aktivitas fisiologik pada hampir semua sistem organ tubuh manusia. Bila produksi hormon tiroid meningkat maka produksi TSH menurun, dan sebaliknya jika produksi hormon tiroid tidak mencukupi kebutuhan maka produksi TSH meningkat (Kemenkes RI, 2015).
PATOFISIOLOGI 1. Hipotiroid primer: apabila gangguan terjadi karena hipogenesis atua
kelenjar tiroid. Ditandai dengan menurunnya produksi hormon tiroid yaitu sekresi T4 dan T3, karena T4 dan T3 rendah maka hambatan pada sisitem umpan balik menurun sehingga TSH serum meningkat. Hipotiroid primer merupakan bentuk yang paling sering, dibagi menjadi dua yaitu manifes dan subklinis. Pada manifes kadar TSH tinggi dan T4 rendah, sedangkan pada subklinis, kadar serum TSH tinggi dan kadar T4 bebas normal. Penyebab: tiroiditis Hashimoto, terapi iodium radioaktif untuk penyakit graves, tiroidektomi pada penyakit graves, nodul tiroid, atau kanker tiroid, asupan iodida yang berlebihan, tiroiditis sub akut, defisiensi iodium, kelainan bawaan sintesis hormon tiroid, obat-obatan (litium, interferon alfa, amiodaron) (Huang SA, 2007). 2. Hipotiroid sekunder: apabila gangguan faal tiroid terjadi karena ada
kegagalan hipofisis 3. Hipotiroid tersier: apabila kegagalan terletaj di hipotalamus
(Sudoyo et al., 2009). TANDA DAN GEJALA Organ
Tanda dan gejala Lemah,
Otak
lelah,
mengantuk,
depresi,
kemampuan berbicara menurun, intelektual menurun, gangguan ingatan, proses psikis pelan Sakit kepala, gangguan penglihatan, edema
Mata
periorbital Telinga,
hidung,
dan Suara serak
tenggorokan Kelenjar tiroid
Pembesaran tirois/goiter noduler atau difusa
Jantung dan pembuluh darah Tekanan
nadi
berkurang
(brakikardi),
hipertensi diastolik, kardiak output berkurang Saluran cerna
Konstipasi, berat badan naik/gemuk
Ginjal
Fungsi ginjal menurun, retensi cairan
Sistem reproduksi
Infertilitas, gangguan menstruasi
Otot dan saraf
Kaku sendi, kesemutan, nyeri sendi, gerakan otot lemah, edema non pitting, ataxia, kramp otot Tidak
Kulit
tahan
dingin,
produksi
keringat
berkurang (Kemenkes RI, 2015).
TERAPI FARMAKOLOGI Tujuan terapi: 1. Mengembalikan konsentrasi hormon tiroid dalam jaringan 2. Menghilangkan gejala 3. Defisit neurologi pada anak 4. Menurunkan kadar TSH 5. Menormalkan T4 dalam darah Levotiroksin Indikasi
: hipotiroidisme
Dosis
: Dewasa, dosis awal: 50-100 mcg/hari (50 mcg untuk pasien berumur 1 bulan, dosis awal: 5 mcg/kg BB/hari.
Pemberian obat
: sebelum sarapan (perut kosong), 30-60 menit sebelu sarapan
Efek samping
: biasanya terjadi karena kelebihan dosis, nyeri angina, aritmia, palpitasi, kram otot skelet, takikardi, diare, muntah, tremor, gelisah, bergairah, insomnia, sakit kepala,
muka merah, berkeringat, demam, intoleransi terhadap panas, berat badan turun drstis, otot lemah. Kontraindikasi
: tirotoksisitas
Interaksi
: sukralfat dan cimetidin (dapat menurunkan absorpsi levotiroksin), rifampisisn (rifampisisn dapat mempercepat metabolisme levotiroksin), natrium polistiren sulfonat (menurunkan
absorpsi
(menurunkan
absorpsi
levotiroksin), levotiroksin),
garam besi
kalsium (Fe)
(
menurunkan absorpsi levotiroksin (diberikan minimal selang 2 jam)) Penyimpanan
: simpan pada suhu kamar, hindari dari panas
sediaan : Euthyrox (tablet) 50 mcg/100 mcg, obat keras
Nama
dipasaran
Thyrax (tablet) 0,1 mg, obat keras Levothyroxine Actavis (tablet) 50 mcg/100 mcg, obat keras Thyroxine (tablet) 100 mcg, obat keras
Makanan dihindari
yang : jus grapefruit, formula kedelai pada bayi, tepung kedelai, kenari, makanan berserat tinggi (Drugs.com, 2019; Pionas, 2015).
TERAPI NON FARMAKOLOGI Pengaturan makanan pasien hipotiroid Ada beberapa jenis makanan yang dapat direkomendasikan untuk penderita hipotiroid, terutama apabila mengalmi gangguan makan, yaitu makanan berupa: 1. Makanan kaya probiotik (makanan/minuman kayak probiotik dapat menambah jumlah mikroorganisme baik di dalam pencernaan. Contoh: yoghurt, susu). 2. Air putih (air putih dapat mengatasi dan membantu proses pencernaan serta mengurangi kemungkinan terjadinya sembelit)
3. Makanan tinggi serat (makanan yang mengandung banyak serat tinggi dapat memeperbaiki gangguan kesehatan pencerna yang dialami sebagian besar pasien hipotiroid) 4. Buah-buahan dan sayuran (untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dan menurunkan inflamasi) 5. Diet sehat seperti konsumsi biji-bijian dan mengonsumsi makanan laut seperti konsumsi ikan ataupun minyak ikan 6. Diet pada penderita hipotiroid disarankan untuk lebih baik makan dalam porsi kecil tetapi frekuensinya sering (5-6 kali), daripada makan dalam porsi besar tetapi frekuensinya hanya 3 kali. Apabila makan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering, akan membantu menyeimbangkan metabolisme yang lambat yang terjadi pada tubuh penderita hipotiroid 7. Olahraga ringan seperti jogging, senam 8. Mengganti garam yang digunakan dengan garam iodium JENIS SEDIAAN Tablet merupakan bentuk sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Diamater tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang 1 1/3 kali tebal tablet. Keuntungan terhadap pemberian obat dalam bentuk sediaan tablet, antara lain: Praktis dan efisien. Artinya waktu peresepan dan pelayanan di apotek dapat lebih cepat, lebih mudah dibawa, dan disimpan. Mudah digunakan dan tidak memerlukan keahlian khusus. Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis (unit dose system) Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, extended release, enteric tablet, orros, dan sebagainya. Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan penambahan salut selaput/salut gula.
Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain. Kekurangan tablet: Dapat menimbulkan kesulitan dalam terapi individual. Akibat terlalu besar biasanya sulit ditelan dan juga dapat berakibat rasa sakit di tenggorokan. Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk sediaan lain, seperti yang berbentuk larutan, injeksi. Tidak dapat digunakan terhadap pasien yang dalam kondisi tidak sadar atau pingsan. Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai: a) Pengisi/Diluent/Fillers, untuk membuat bulk (menambah bobot sehingga mmeiliki bobot yang sesuai untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa serta untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung. Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet (tergantung jumlah zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan). Macam-macam bahan pengisi tablet Tidak larut
Larut
Kalsium fosfat
Laktosa
Kalsium fosfat, dibasic dan tribasic
Sukrosa
Kalsium karbonat
Dektrosa
Amilum
Mannitol
Modifikasi amilum
Sorbitol
Mikrokristalin selulosa
b) Zat pengikat, yaitu digunakan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Zat-zat yang digunakan seperti: mucilago 10-20% b/v, larutan metilselulosa 5% b/v.
Nama
Konsentrasi (%dari formula)
Selulosa mikrokristalin
Pelarut
10-50
Air
Polimer (turunan selulosa)
1-5
Air
CMC Na
2-7
Alkohol
HPC
2-5
Alkohol, air
HPMC
1-3
Air
MC
2-5
Air
HEC
10-25
Air (pasta)
EC
2-20
Air
PVP
5-10
Air
Gelatin
5-10
Air
Gom Alam
Bahan pengikat yang umum digunakan untuk kempa langsung Bahan Pengikat
Kelas
Avicel (PH 101)
Mikrokristalinselulosa
SMCC (50)
Silicified mikrokristalinselulosa
UNI-PURE (DW)
Amilum pregelatin partial
UNI-PURE (LD)
Amilum densitas rendah
DC Lactose
DC laktosa anhidrat
DI TAB
DC-Calsium fosfat dihidrat dibasa
c) Zat penghancur/disintegran, yaitu digunakan agar tablet dapat hancur dalam saluran pencernaan. Zat-zat yang digunakan seperti: amilum manihot kering, gelatin, natrium alginat. Jenis dan konsentrasi bahan penghancur Disintegran
Konsentrasi (%)
Amilum
5-20
Amilum 1500
5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa)
5-10
Solka floc
5-15
Asam alginat
5-10
Explotab (sodium starch glycolate)
2-8
Gom guar
2-8
Policlar AT (Crosslinked PVP)
0,5-5
Amberlite IPR 88
0,5-5
Metilselulosa, CMC, HPMC
5-10
d) Pelicin 1. Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi. Lubrikan ditambahkan pada pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses pengempaan. Lubrikan yang biasa digunakan pada sediaan tablet Jenis Lubrikan
Konsentrasi (%)
Water insoluble lubricants Stearat (magnesium stearat,
0,25-1
kalsium stearat, sodium stearat) Talkum
1-2
Sterotex
0,25-1
Waxes
1-5
Stearowet
1-5
Glyceryl behapate (Compritol
1-5
888) Parafin cair
Sampai 5
Water soluble lubricants Asam borat
1
Sodium benzoate, sodium oleate,
5
sodium acetate
Sodium lauryl sulfat (SLS)
1-5
Magnesium lauryl sulfate (MLS)
1-5
2. Glidan ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dlam jumlah yang seragam. Tipe dan jumlah glidan yang biasa digunakan Glidan
Konsentrasi (%)
Logam stearat