Hubungan Dosis Obat Vs Respon [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI (HUBUNGAN DOSIS OBAT VS RESPON)



Disusun oleh : Muhammad Bagas Setyawan 035017182190042 Tingkat II pagi



PROGRAM STUDI D-3 FARMASI POLITEKNIK HANG TUAH JAKARTA AGUSTUS 2021



BAB I PENDAHULUAN



I.



II.



Latar Belakang Percobaan Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi , menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan pada manusia atau hewan termaksud memperelok tubuh atau bagian tubuh atau bagian tubuh manusia. Berdasarkan kegunaannya dalam tubuh, obat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Untuk menyembuhkan ( terapeutic) 2. Untuk mencegah (prophylactic) 3. Untuk diagnosis (diagnosic) Respon terhadap dosis obat yang rendah biasanya meningkat sebanding langsung dengan dosis, namun. Dengan meningkatnya dosis peningkatan respon menurun, pada akhirnya tercapailah dosis yang tidak dapat meingkatkan respon lagi. Memilih diantara sekian banyak obat dan menentukan dosis obat yang tepat. Untuk menilai keamanan dan efek suatu obat, dilakukan dengan binatang percobaan untuk menentukan ED50 yaitu dosis yang menghasilkan efek pada 50% dari jumlah binatang percobaan dan LD 50 , yaitu dosis yang mematiakn 50% binatang percobaan. Perbandingan antara kedua dosis ini dinamakan indeks terapi. Semakin besar indeks ini semakin aman penggunaan obat tersebut, luas terapi merupakan jarak antara LD50 dan ED 50 juga disebuk jarak keamanan atau safety margin. Tujuan Percobaan 1. Memperoleh kurva hubungan dosis obat VS respon 2. Memperoleh DE50 dan DL50 suatu obat 3. Memahami konsep indeks terapi dan implikasinya



III.



Prinsip Percobaan 1. Indeks terapi Semakin luas indeks terapi obat semakin aman untuk digunakan 2. Dosis respon obat Jika dosis meningkat maka intensitas efek obat juga meningkat , jika dosis berlebih maka dapat menyebabkan overdosis bahkan kematian, jika dosis kurang maka tidak akan menimbulkan efek terapi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Landasan Teori Intensitas efek obat pada makhluk hidup lazimnya meningkat jika dosis obat yang diberikan kepadanya juga ditingkatkan. Prinsip ini memungkinkan untuk menggambarkan kurva efek obat sebagai fungsi dari dosis yang diberikan atau menggambarkan kurva dosis obat VS respon. Dari kurva ini, akan dapat diturunkan DE50 (dosis obat yang memberikan efek pada 50% hewan coba yang digunakan) dan DL50 (dosis obat yang menimbulkan kematian pada 50% hewan coba yang digunakan). Untuk menentukan secara teliti DE50 dan DL50, lazimnya dilakukan berbagai transformasi untuk memperoleh garis lurus. Salah satu transformasi ini menggunakan transformasi log probit; dimana dosis yang digunakan ditransformasi menjadi logaritmanya dan presentase hewan yang memberikan respon ditransformasikan menjadi nilai probit.



BAB III METODE PERCOBAAN I. Alat, Bahan dan Prosedur Hewan coba Obat : Mencit putih, jantan (jumlah 18 ekor), bobot tubuh 20-30 g Obat : Fenobarbital secara IP Alat : Spuit injeksi 1 ml, jarum suntik No.26 (1/2 inch), timbangan hewan, bejana untuk pengamatan, stop watch



Prosedur: 1. Siapkan mencit. Sebelum pemberian obat, amati kelakuan normal masing-masing mencit selama 10 menit. 2. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit dengan perbedaan dosis obat yang diberikan (faktor perkalian 2): Kelompok I : fenobarbital 100 mg/ 70 kgBB manusia secara IP Kelompok II : fenobarbital 200 mg/ 70 kgBB manusia secara IP Kelompok III : fenobarbital 400 mg/ 70 kgBB manusia secara IP Kelompok IV : fenobarbital 800 mg/ 70 kgBB manusia secara IP Kelompok V : fenobarbital 1600 mg/ 70 kgBB manusia secara IP Kelompok VI : fenobarbital 3200 mg/ 70 kgBB manusia secara IP 3. Hitung dosis dan volume pemberian obat dengan tepat untuk masing-masing mencit. 4. Berikan larutan fenobarbital sesuai kelompok masing-masing dan catat waktu pemberiannya. 5. Tempatkan mencit ke dalam bejana untuk pengamatan. 6. Amati selama 45 menit. Catat waktu pemberian dan waktu saat timbulnya efek 7. Efek yang diamati yaitu: a. Sangat resisten: tidak ada efek b. Resisten: tikus tidak tidur tetapi mengalami ataksia c. Efek sesuai: tikus tidur tetapi tegak kalau diberi rangsang nyeri d. Peka: tikus tidur, tidak tegak meskipun diberi rangsang nyeri :mati e. Sangat peka : mati



BAB VI DAFTAR PUSTAKA Buku Modul ISTN https://id.scribd.com/document/500418343/Laporan-Praktikum-Farmakologi-Hubungan-Dosis-Obat-vsRespon-Indri-Yulianti-H-18330039