IA Bab 7 Aset Tetap Dan Properti Investasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI



PENDAHULUAN Aset tetap dan properti investasi merupakan komponen dari aset tidak lancar. Aset tetap merupakan komponen aset yang paling besar nilainya dalam neraca ( Laporan Posisi Keuangan ), terutama pada perusahaan padat modal seperti perusahaan manufaktur. Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang atau jasa untuk disewakan atau untuk keperluan administrasi dan diharapkan dapat digunakan lebih dari satu periode. Aset tetap juga dikenal dengan sebutan properti, pabrik dan peralatan. Aset tetap meliputi tanah, penembangan tanah, bangunan, pabrik, peralatan, mesin, kendaraan dan konstruksi dalam pengerjaan. PSAK 16 ( revisi 2007 ) memberikan panduan mengenai definisi, pengakuan, pengakuran, penyejian dan pengungkapan terkait pada aktiva tetap. Sedangkan pengaturan untuk properti investasi terdapat dalam PSAK 13 (revisi 2007). Secara khusus , Properti, Pabrik dan peralatan ( PP & P ) adalah aset berwujud yang diharapkan untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu periode dan digunakan dalam produksi, untuk sewa atau untuk administrasi. Termasuk juga barang-barang yang diperoleh untuk keselamatan dan alasan yang berhubungan dengan lingkungan, karena mereka berkemungkinan untuk memberikan keuntungan ekonomi di masa depan dari aktiva lainnya., Pedoman yang harus dipahami : PSAK 13, PSAK 16, PSAK 24, PSAK 57, ISAK 9 ASET TETAP Aset tetap adalah aset berwujud yang : 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa hal penting terkait aset tetap, yaitu :  Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik ( seperti tanah, bangunan ), berbedda dengan hak paten atau merek dagang yang tidak mempunyai bentuk fisik ( intangible aset)  Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus yaitu digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa , untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif. Aset seperti tanah yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual, bukan merupakan aset tetap  Aset tetap termasuk kedalam aset tidak lancar, karena diharapkan akan digunakan untuk lebih dari 1 (satu ) periode akuntansi.



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Jika entitas bergerak di bidang jual beli mobil, maka mobil yang diperoleh entitas dengan tujuan untuk dijual kembali, maka mobil-mobil tersebut merupakan persediaan ( lihat PSAK 14 : Persediaan ) dan bukan merupakan aset tetap.



PRINSIP PENGAKUAN Sebagaimana pengakuan untuk aset lainnya, biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : 1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas lain. 2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal. Ini merupakan prinsip pengakuan umum untuk aset tetap. Prinsip ini diterapkan pada saat pengakuan awal aset, pada saat ada bagian tertentu dari aset yang diganti dan jika ada pengeluaran tertentu yang terjadi terkait dengan aset tersebut selama masa manfaatnya. Jika pengeluaran tersebut menimbulkan manfaat ekonomis di masa depan, maka dapat diakui sebagai aset. PENGUKURAN AWAL Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi hal di bawah ini : 1. Harga perolehan, termasuk bea import dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain. 2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. 3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah :  Biaya imbalan kerja ( lihat PSAK 24 Imbalan Kerja ) yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.  Biaya penyiapan lahan untuk pabrik  Biaya penanganan ( handling) dan penyerahan awal  Biaya perakitan dan instalasi  Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil netto penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut ( misal : contoh yang diproduksi dari peralatan yang sedang di uji coba )  Komisi profesional Sebagai contoh : PT. Maju Terus menyewa kantor dengan masa sewa 5 tahun pada tahun 2010 dan mengeluarkan biaya Rp.500.000.000 untuk merenovasi kantor tersebut. Perjanjian sewa mengharuskan Perusahaan untuk merenovasi kantor yang disewanya tersebut ke kondisi semula pada akhir sewa. Dalam hal ini PT. Maju Terus mengestimasi total biaya restorasi sekitar Rp.60.000.000 dan tingkat diskonto sebesar 6%. Sehingga biaya dekorasi tersebut adalah Rp.500.000.000 ditambah estimasi biaya termasuk tingkat diskonto untuk 5 tahun ; Rp. 60.000 : ( 1 + 6%)⁵ = Rp. 44.835.000. Jadi total biaya dekorasi kantor yang diakui di neraca PT. Maju Terus adalah Rp. 544.835.000 BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman diatur dalam PSAK 26. Menurut PSAK 26, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi aset yang kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Aset Kualifikasian adalah aset yang membutuhkan suatu periode waktu yang substantial agar siap untuk digunakan dan dijual sesuai dengan maksudnya. Berikut adalah beberapa aset yang dapat memenuhi kriteria aset kualifikasian : 1. Persediaan 2. Pabrikan manufaktur 3. Fasilitas pembangkit listrik 4. Aset tak berwujud 5. Properti investasi Aset keuangan dan persediaan yang di pabrikasi atau di produksi dengan periode waktu yang pendek bukan termasuk aset kualifikasian. Begitu pula aset yang siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya ketika diperoleh tidak termasuk kualifikasian. Awal tanggal kapitalisasi bunga pinjaman adalah tanggal ketika entitas pertama kali memenuhi syarat pada kondisi berikut : 1. Terjadinya pengeluaran untuk aset 2. Terjadinya biaya pinjaman 3. Entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.



Pemahaman umum : Pada saat perolehan aset tetap tersebut, maka harus diestimasi dan dihitung nilai kininya ( present value ) dari biaya sehubungan dengan pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan biaya restorasi aset tetap tersebut. Nilai tersebut kemudian ditambahkan pada biaya perolehan aset tetap. Total biaya perolehan, termasuk estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan biaya restorasi aset tetap, akan disusutkan selama estimasi masa manfaatnya. Suatu asset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada walnya harus diukur sebesar biaya perolehannya



Pembayaran yang ditangguhkan Jika pembayaran untuk suatu asset tetap ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal, biayanya adalah yang disamakan dengan bunga tunai. Perbedaan antara jumlah ini dengan pembayaran total diakui sebagai bebabn bunga selama periode kredit, selama tidak dikapitalisasi menurut perlakuan alternatif , seperti yang tertuang pada IAS 23 : Borrowing Costs dan PSAK 26 ( revisi 2008 ) : Biaya Pinjaman



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Sebuah ilustrasi tentang perolehan aset dengan pembayaran yang ditangguhkan ( deffered payment ), asumsikan bahwa perusahaan membeli tanah dengan menerbitkan obligasi 8% senilai Rp.100.000 pada tanggal 2 Januari 2012 pada suku bunga pasar yang berlaku pada saat itu yaitu 10%. Obligasi tersebut tanggal 1 Januari 2012 dan jatuh tempo pada 1 Januari 2017, informasi lainnya harga tunai ( nilai pasar) aset tidak diketahui. Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, suatu aset harus dicatat berdasarkan mana yang lebih jelas antara nilai pasar aset yang diterima atau nilai pasar apa yang diberikan. Karena nilai pasar wajar tanah yang dibeli tidak dapat ditentukan maka nilai tanah harus dicatat berdasarkan nilai pasar dari obligasi , yaitu :



Nilai jatuh tempo utang obligasi 8 % Nilai sekarang dari obligsi $ 100.000, jatuh tempo Dalam 5 tahun Pada 10% dibayar secara setengah tahunan FV(PVF 10,5 %); (100.000 x 0,61391) = $ 61.391 Nilai sekarang dari bunga $ 4.000, dibayar Secara setengah tahunan selama 5 tahun pada 10 % R(PVF-OA 10, 5%); ($ 4.000 x 7,72173) 30.887 Hasil dari penjualan obligasi Diskonto atas utang obligasi



$ 100.000



92.278 7.722



Ayat jurnal yang dibuat pada saat penerbitan pada tanggal 1 Januari 2012 adalah : Land Discount on Bond payable Bond Payable



92.278 7.722 100.000



Jika seandainya dalam contoh diatas, harga tunai aset diketahui sebesar Rp. 90.000, maka ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi di aatas pada saat pembelian adalah : Land Discount on Bond Payable Bond Payable



90.000 10.000 100.000



Pengungkapan Entitas mengungkapkan antara lain sebagai berikut : 1. Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya. 2. Jika menerapkan model nilai wajar, apakah dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti yang dikuasi dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan dicatat sebagai properti investasi BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



3. Apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan, kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 4. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi, yang mencakup pernyataan apakah penentuan nilai wajar tersebut didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain ( yang harus diungkapkan oleh entitas tersebut) karena sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat diperbandingkan. 5. Sejauh mana penentuan nilai wajar properti investasi ( yang diukur dan diungkapkan dalam laporan keuangan ) didasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi professional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai. Apabila tidak ada penilaian seperti demikian, maka hal tersebut harus diungkapkan. 6. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk : a. Penghasilan rental dari properti investasi b. Beban operasi langsung ( mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul dari investasi yang menghasilkan penghasilan rental selama periode tersebut. c. Beban operasi langsung (mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul dari properti investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental selama periode tersebut dan, d. Perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atas penjualan properti investasi dari sekelompok aset yang mana model biaya digunakan ke kelompok yang menggunakan model nllai wajar. 7. Eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan. 8. Kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.



Pengungkapan pada Model Nilai Wajar Entitas yang menerapkan model nilai wajar juga harus mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berikut : 1. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset 2. Penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha 3. Aset yang dihasilkan sebagai sesuatu yang dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan pelepasan lain. 4. Laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar 5. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelopor. 6. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri 7. Perubahan lain yang mungkin timbul. Pengungakapan pada Biaya Modal Entitas yang menerapkan model biaya juga harus mengungkapkan : 1. Metode penyusutan yang digunakan BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



2. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan 3. Jumah tercatat bruto atau akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulsi rugi penurunan nilai/ impairment asset) pada awal dan akhir periode. 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan : a. Penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahan setelah perolehan yang diakui sebagai aset. b. Penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha. c. Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok yang akan dilepaskan yang diklasifikasi sebagai yang dimiliki untuk dijual yang dinilai dengan jumah tercatat atau nilai jual dikurangi beban penjualan, mana yang lebih rendah dan pelepasan lainnya. d. Beban Penyusutan e. Jumlah dan rugi penurunan nilai yang diakui dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai, selama satu periode sesuai PSAK 48 Penurunan Nilai Aset f. Perbedaan nilai tukar neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor. g. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri, dan h. Nilai wajar properti investasi



Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar properti investasi secara andal, entitas dapat mengungkapkan : 1. Uraian Properti Investasi 2. Penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal dan, 3. Apabila mungkin, kisaran estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berbeda.



PEROLEHAN ASET TETAP Aset tetap dapat diperoleh dari pembelian, pembangunan sendiri dan pertukaran dengan aset lainnya. Aset tetap yang dibeli Pada IAS 16 dan PSAK 16 (revisi 2007) mengatur bahwa suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur dan dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya Perolehan suatu aset tetap yang dibeli terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPN Masukan Tidak dapat direstitusian ( non refundable) dan seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung dalam membawa aset tersebut ke dalam situasi dan kondisi dimana aset tetap tesebut dapat digunakan. Contoh-contoh biaya tersebut adalah : 1. Biaya persiapan tempat 2. Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya penyimpanan (storage cost) dan bonggkar muat (handling cost) 3. Biaya pemasangan ( installation cost) 4. Biaya Profesional seperti arsitek dan insinyur lainnya.



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Diasumsikan suatu perusahaan mengimport sebuah mesin produksi dengan harga $ 100.000. Asuransi dan biaya pengangkutan masing-masing adalah 2,5% dan 5 %. Tarif bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing adalah 20 % dan 10 % dari CIF. Diketahui kurs US Dollar (US $ ) terhadap Rupiah pada saat transaksi adalah Rp. 10.000/ US$. Mesin tersebut juga dikenakan PPN 10% dari CIF. Perhitungan biaya perolehan mesin tersebut adalah sebagai berikut : Harga faktur Asuransi Biaya Pengangkutan CIF



2% x $ 100.000 4 % x $ 100.000



CIF dalam Rupiah $ 106.000 x Rp. 10.000 Bea Masuk 20 % x Rp. 1.060.000.000 Bea Masuk Tambahan 10% x Rp. 1.060.000.000 Harga Perolehan dalam Rupiah



$ 100.000 $ 2.000 $ 4.000 $ 106.000 Rp.1.060.000.000 Rp. 212.000.000 Rp. 106.000.000 Rp. 1.378.000.000



Ayat jurnal yang dibutuhkan adalah : Machine 1.378.000.000 Value Added Tax 137.800.000 Cash 1.515.800.000



Biaya Tanah Semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan mempersiapkannya untuk digunakan dan dipertimbangkan sebagai bagian dari biaya tanah. Biaya-biaya tersebut meliputi : 1. Harga beli 2. Biaya penutupan seperti sertifikat hak milik, honor pengacara dan honor pencatatan 3. Biaya-biaya yang terjadi untuk menyiapkan tanah sehingga siap pada tujuannya 4. Semua biaya tambahan dan perbaikan tanah yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas.



Biaya bangunan Biaya bangunan meliputi semmua pengeluaran yang secara langsung berhubungan dengan perolehan atau konstruksinya. Biaya-biaya ini meliputi : 1. Biaya Bahan 2. Biaya Tenaga Kerja 3. Biaya Overhead tidak akan menguntungkan dan tidak bijaksana 4. Honor untuk para profesional 5. Izin pendirian Potongan tunai Apabila aset tetap dibeli dengan syarat potongan tunai (cash discount) dan potongan tunai itu diambil maka harus dikurangkan dari harga perolehan aset tersebut. Jika potongan tunai tersebut tidak diambil maka akan ada dua pemahaman : BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



1. Potongan tunai, dapat diambil ataupun tidak, maka hal ini harus dikurangkan dari harga perolehan. Hal ini dikarenakan biaya aktual dari aset asalah harga kas. 2. Potongan harga, harus dipertimbangkan sebagai suatu kerugian ( beban ). Perolehan secara gabungan Harga perolehan dari masing-masing aset yang diperoleh secara gabungan ( lumpsum) ditentukan dengna mengalokasikan harga gabungan ( lum sum price) tersebut berdasarkan perbandingan nilai pasar yang wajar ( fair market value) masing-masing aset yang bersangkutan. Penentuan nilai pasar wajar dapat dilakukan melalui : penilaian untuk tujuan asuransi, penilaian untuk pajak kekayaan ( property taxes) atau penilaian independen oleh para tenaga ahli atau apraisal lainnya.



Sebagai contoh, suatu perusahaan membeli beberapa aset dari perusahaan lain yang sedang dalam proses likuidasi dengan harga gabungan $ 80.000. Nilai wajar dan nilai pasar dari asetaset tersebut adalah sebagai berikut :



Keterangan Asset



Nilai Buku



Nilai Wajar



Tanah Bangunan Peralatan Total



$ 30.000 $ 20.000 $ 35.000 $ 85.000



$ 25.000 $ 25.000 $ 50.000 $ 100.000



Harga gabungan $ 80.000 akan dialokasikan berdasarkan nilai pasar wajar relatif dengan cara berikut : Tanah



= 25.000 x 80.000 = 20.000 100.000



Bangunan



= 25.000 x 80.000 = 20.000 100.000



Peralatan



= 50.000 x 80.000 = 100.000



40.000



Pembayaran yang ditangguhkan Jika pembayaran untuk suatu aset tetap ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal, biayanya adalah yang disamakan dengan harga tunai. BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Dasar hukum : Perbedaan antara jumlah ini dengan pembayaran total diakui sebagai bahan beban bunga selama periode kredit, selama tidak dikapitalisasi menurut perlakuan alternatif IAS 23 : Borrowing Costs dan PSAK 26 ( revisi 200 ) : Biaya Pinjaman. Menurut Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, suatu aset harus dicatat berdasarkan mana yang lebih jelas antara nilai pasar aset yang diterima atau nilai pasar apa yang diberikan. Nilai jatuh tempo utang obligasi 8% Nilai sekarang dari obligasi $ 100.000, jatuh tempo dalam 5 tahun, pada 10% dibayar secara semesteran FV (PVF 10 , 5 %); ( 100.000 x 0, 61391) = $ 61.391 Nilai sekarang dari bunga $ 4.000, dibayar secara Semesteran selama 5 tahun pada 10 % R(PVF-OA 10, 5 %) ; ( $ 4.000 x 7,72171) = $ 30.887 Hasil sari penjualan obligasi Diskonto atas utang obligasi



$ 100.000



$ 92.278 $ 7,722



Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut : Land Discount on Bond Payable Bond Payable



92.278 7.722 100.000



Seandainya dalam contoh di atas harga tunai aset diketahui sebesar $ 90.000 maka ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas pada saat pembelian adalah : Land Discount on Bond Payable Bond Payable



90.000 10.000 100.000



Kapitalisasi biaya bunga pinjaman Menurut PSAK 26 (revisi 2008) : Biaya pinjaman dalam keadaan tertentu biaya pinjaman ( borrowing cost) yaitu biaya bunga dan biaya lainnya yang harus ditanggung oleh satu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana, dimasukkan sebagai biaya aset. Keadaan tertentu disini maksudnya adalah aset tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan tujuannya. Sebuah ilustrasi, asumsikan bahwa pada 1 Januari 2011 suatu perusahaan menandatangani sebuah kontrak harga tetap dengan perusahaan konstruksi yang akan membangun kantor dengan biaya $ 1.500.000 . Untuk membiayai pembangunan itu, perusahaan meminjam uang sebesar $ 1.500.000 pada suku bunga 10%. Selama tahun 2011, perusahaan melakukan deposito yang menghasilkan bunga sebesar $ 40.000 dan melakukan pembayaran bertahap sebagai berikut : 1 Januari $ 200.000



1 Maret $ 300.000



1 Mei $ 600.000



31 Desember $ 400.000



Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran bertahap adalah : BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Jumlah $ 1.500.000



1 Januari 2011 Construction in Progress Cash



200.000 200.000



1 Maret 2011 Construction in Progress Cash



300.000 300.000



1 Mei 2011 Construction in Progress Cash



600.000 600.000



31 Desember 2011 Construction in Progress Cash



400.000 400.000



Konstruksi diselesaikan dan bangunan siap ditempati pada 31 Desember 2011. Bunga yang dapat dikapitalisasi dapat dihitung seperti berikut ini : Perhitungan akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang Pengeluaran Tanggal 01 Jan 01 Mar 01 Mei 31 Des



Jumlah x 200.000 300.000 600.000 400.000 1.500.000



Periode Kapitalisasi Tahun Berjalan 12/12 10/12 8/12 0



Biaya bunga yang dapat dihindarkan Biaya bunga actual



Akumulasi Pengeluaran =



Rata-rata tertimbang $ 200.000 $ 250.000 $ 400.000 0 $ 850.000



10 % x $ 850.000 = $ 85.000 10 % x $ 1.500.000 = $ 150.000



Karena biaya bunga yang dapat dihindarkan lebih rendah daripada biaya bunga aktual maka biaya bunga yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya bunga yang dapat dihindarkan, dikurangi penghasilan dari deposito sebesar $ 40.000 Biaya bunga yang dikapitalisasi



= $ 85.000 - $ 40.000



= $ 45.000



Maka ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat kapitalisasi bunga adalah : Cash Construction in Progress Interest Expense Cash



40.000 45.000 65.000



(bunga yang dikapitalisasi) 150.000



Selanjutnya bangunan telah selesai pada tangga 31 Desember 2011, saldo akun konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke akun bangunan dengan membuat ayat jurnal Building



1.545.000



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Construction in Progress



1.545.000



Apabila suatu dana berasal dari pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk memperoleh suatu asset tertentu, tetapi juga digunakan untuk perolehan asset tersebut maka jumlah biaya bunga yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh asset tersebut. Sebuah ilustrasi, asumsikan bahwa pada tanggal 1 November 2010, suatu perusahaan mengikat kontrak dengan perusahaan kontraktor untuk membangun gedung senilai US$.1.500.000 pada tanah $ 100.000 ( dibeli dari kontarktor dan dimasukkan dalam pembayaran pertama). Perusahaan melakukan pembayaran selama tahun 2011 sebagai berikut : 1 Januari $ 210.000



1 Maret $ 300.000



1 Mei $ 540.000



31 Desember $ 450.000



Jumlah $ 1.500.000



Konstruksi diselesaikan dan bangunan siap ditempati pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan memiliki utang yang beredar pada 31 Desember 2011 sebagai berikut : Utang Obligasi Konstruksi : 1. Obligasi 3 tahun, 15 %, senilai $ 750.000 untuk membiayai pembelian tanah dan pembangunan gedung, tertanggal 31 Desember 2010 dengan bunga terutang pada 31 Desmber . Utang lainnya : 1. Obligasi 5 tahun, 10 % senilai $ 550.000 tertanggal 31 Desember 2007, dengan bunga terutang tahunan pada 31 Desember 2. Obligasi 10 tahun 12 % senilai $ 600.000, diterbitkan 31 Desember 2006, dengan bunga terutang tahunan pada 31 Desember Ayat jurnal yang harus dibuat perusahaan untuk mencatat pembayaran selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :



1 Januari 2011 Land Construction in progress Cash



100.000 110.000



1 Maret 2011 Construction in Progress Cash



300.000



1 Mei 2011 Construction in progress Cash



540.000



210.000



300.000



31 Desember 2011 BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



540.000



Construction in progress Cash



450.000 450.000



Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya bunga dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode, tidak termasuk jumlah pinjaman secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu. Akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang selama tahun 2011 dihitung sebagai berikut :



Skedul 1 Perhitungan akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang



Pengeluaran Tanggal 01 Jan 01 Mar 01 Mei 31 Des Jumlah



Jumlah 210.000 300.000 540.000 450.000 1.500.000



Periode Kapitalisasi Tahun Berjalan 12/2 10/12 8/12 0



Akumulasi Pengeluaran Rata-rata Tertimbang 210.000 250.000 360.000 0 820.000



Bunga yang dapat dihindarkan dihitung sebagai berikut :



Skedul 2 Perhitungan Bunga yang dapat dihindarkan



Jenis utang Utang Konstruksi Utang Lainnya



1) 2) 3) 4)



Akumulasi Pengeluaran Rata-rata Tertimbang 750.000 2) 70.000 3) 820.000 1)



Suku Bunga



Bunga yang Dapat dihindarkan



15 % 11,04% 4)



112.500 7.730 120.230



Daimabil dari skedul 1 Tidak boleh melebihi akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang Jumlah dimana akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang melebihi utang konstruksi Perhitungan suku bunga rata-rata tertimbang dapat dilihat pada skedul 3



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Skedul 3 Perhitungan Suku Bunga Rata-rata tertimbang Jenis utang selain konstruksi Wesel bayar 5 tahun, 10 % Obligasi 10 Tahun, 12 %



Pokok 550.000 600.000 1.150.000



Suku bunga rata-rata tertimbang =



Bunga 55.000 72.000 127.000



127.000 = 11,04 % 1.150.000



Bunga aktual dapat dihitung sebagai berikut : Perhitungan biaya bunga aktual Jenis utang Obligasi 3 tahun 15% Obligasi 5 tahun 10% Obligasi 10 tahun 12%



Jumlah 750.000 550.000 600.000



Bunga aktual 112.500 55.000 72.000 239.500



Biaya bunga yang dapat dihindarkan sebesar $ 120.230 lebih rendah daripada biaya bunga aktual sebesar $ 239.000. Seandainya selama tahun 2011 perusahaan melakukan investasi sementara atas dana pinjaman kontruksi di atas dan memperoleh penghasilan investasi sebesar $ 60.000 maka jumlah bunga yang dikapitalisasi adalah : Biaya bunga yang dikapitalisasi = $120.230 - $ 60.000 = $ 60.230 Maka ayat jurnal yang harus dibuat oleh perusahaan pada 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Cash Construction in progress Interest Expense Cash



60.000 60.320 119.000 239.500



Untuk memindahkan saldo akun konstruksi dalam pengerjaan ke akun bangunan Building 1.460.320 Construction in progress



Aset tetap yang di konstruksi sendiri



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



1.460.320



Biaya perolehan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sama dengan biaya untuk memproduksi aset serupa untuk dijual. Apabila biaya membuat sendiri lebih rendah dari harga apabila aset tersebut dibeli, maka tidak boleh diakui sebagai laba. Karena laba berasal dari penjualan bukan karena membuat sendiri. Jika biaya membuat sendiri lebih mahal daripada harga pasar yang berlaku, mungkin disebabkan karena jumlah yang abnormal dari pemakaian ahan bagu, tenaga kerja atau seumber daya lain, dan harus dicatat sebagai kerugian dan aset dilaporkan dengan nilai pasar yang berlaku. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan harus diakui sebagai penghasilan, karena memenuhi definisi penghasilan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yaitu peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang berasal dari kontribusi penanaman modal. Sesuai dengan definisi tersebut, aset tetap yang di peroleh dari sumbangan merupakan penghasilan yang harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkredit akun pendapatan sumbangan ( donation revenue)



PERTUKARAN ASET YANG SERUPA Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran aset tetap yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa pada bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dijual dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Contoh dari pertukaran aset serupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, tempat bengkel dan properti real estat lainnya. Dalam rangka keadaan tersebut, karena proses perolehan penghasilan (earning process) tidak lengkap maka tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui. Biaya perolehan aset yang baru adalah nilai buku aset yang diserahkan atau nilai wajar aset yang diterima dan dinilai mana yang lebih rendah. PERTUKARAN ASET YANG SERUPA , YANG MELIBATKAN TRANSFER KAS Jika dalam pertukaran aset serupa terdapat aset lain, seperti kas termasuk sebagai bagian transaksi pertukaran maka hal ini menunjukkan bahwa aset yang dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai yang serupa. Oleh karena itu, perlakuan akuntansinya sama dengan perlakuan akuntansi untuk pertukaran aset yang tidak serupa ( keuntungan dan kerugian harus diakui ).



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



LATIHAN SOAL SOAL 1 Berikut ini adalah saldo perkiraan aktiva tetap yang nampak dalam Laporan Posisi Keuangan PT.Indo Keramik per 31 Desember 2009 Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan



Rp. 90.000.000 (Rp.40.000.000)



Rp. 57.500.000 Rp. 50.000.000



Peralatan toko Akumulasi Penyusutan



Rp. 70.000.000 (Rp.40.000.000)



Rp. 30.000.000



Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan



Rp. 50.000.000 (Rp.35.000.000)



Rp. 15.000.000



Truck Akumulasi Penyusutan



Rp. 80.000.000 (Rp.40.000.000)



Transaksi-transaksi yang berkaitan 1. Pada tanggal 6 Maret 2010 dibeli perabot kantor secara tunai sebesar Rp. 20.000.000. Perabot Kantor ini ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun kedepan dengan nilai residu Rp.2.000.000. Metode Penyusutan yang digunakan untuk perabot kantora dalah metode jumlah angka tahun. 2. Pada tanggal 25 April 2010 seluruh peralatan kantor yang lama diganti dengan yang baru, yang harganya Rp. 75.000.000. Peralatan kantor yang baru ini dibeli secara kredit dan ditaksi memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp.5.000.000 . Metode penyusutan yang digunakan untuk peralatan kantor ( baik yang lama maupun yang baru) adalah metode saldo menurun berganda. Peralatan kantor yang lama yang memiliki taksiran umur ekonomis 8 tahun ditarik dari pemakaian dan laku terjual dengan harga Rp.5.000.000. 3. Pada tanggal 4 Mei 2010 dibeli sebuah peralatan toko yang baru secara tunai seharga Rp.20.000.000. Peralatan toko baik yang lama maupun yang baru disusutkan sebesar 15% dari harga perolehan. 4. Pada tanggal 1 Septemner 2010 satu unit truk yang harga perolehannya Rp. 30.000.000 dan akumulasi penyusutannya per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 17.500.000 ditukar dengan sebuah truck yang baru dan sama jenisnya. Harga pasar untuk truck yang baru ini adalah sebesar Rp.60.000.000. Truck yang lama dan yang baru memiliki umur ekonomis 4 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. Truck yang lama dihargai Rp.5.000.000 dan sisanya dibayar tunai. Diminta : a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaks-transaksi diatas



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Jawaban dan solusi 1. 6 Maret 2010 Perabot kantor Kas



20.000.000 20.000.000



2. 25 April 2010 Peralatan Kantor Utang



75.000.000 75.000.000



Beban Penyusutan – Peralatan kantor Akumulasi Penyusutan-Peralatan kantor (Rp 50Jt – Rp 35 Jt) x 25 % x 4/12 Kas Akumulasi Penyusutan Kerugian Penjualan Peraltan kantor Peraltan kantor (lama)



3. 4 Mei 2010 Peralatan toko Kas



1.250.000 1.250.000



5.000.000 36.250.000 8.750.000 50.000.000



20.000.000 20.000.000



4. 1 September 2010 Beban Penyusutan truk Akumulasi Penyusutan ( Rp. 30 Jt x ¼ x 8/12)



5.000.000 5.000.000



Truk baru Akumulasi penyusutan Kerugian pertukaran truk Kas Truk lama



60.000.000 22.500.000 2.500.000 55.000.000 30.000.000



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



SOAL 2 PT. Mantap mempunyai sebuah mesin dengan harga perolehan sebesar 52.000, nilai buku $35.000 dan nilai pasar $ 40.000. Mesin ini digunakan dalam proses produksi di PT. Mantap. Untuk setiap situsi berikut dibawah ini, tunjukkanlah memalui jurnal-jurnal yang dibutuhkan, berapa nilai yang harus dicatat PT. Mantap atas setiap perolehan aktiva yang baru diterimanya melalui pertukaran. a. PT. Mantap menukarkan mesin dengan truk yang memiliki harga pasar sebesar $ 40.000 b. PT.Mantap menukarkan mesin dengan mesin yang serupa dan sejenis yang harga pasarnya sebesar $40.000 c. PT. Mantap menukarkan mesin tersebut dengan mesin model baru yang sejenis dari sebuah dealer. Harga pasar mesin baru tersebut adalah $ 55.000 dan PT.Mantap membayar denga kas sebesar $ 15.000 d. PT. Mantap menukarkan mesin tersebut ditambah uang sebesar $ 3.000 untuk mesin yang serupa dan sejenis dari PT. Bagus, sebuah perusahaan manufaktur. Mesin baru yang diperoleh ini memiliki harga $ 55.000 dengan akumulasi penyusutan sebesar $ 42.000 dan nilai pasar wajarnya adalah $ 43.000. ( untuk soal d ini, selain melakukan penjurnalan untuk PT.Mantap juga melakukan penjurnalan untuk PT. Bagus) Jawab : a. Truk Akumulasi Penyusutan Mesin Keuntungan pertukaran mesin



40.000 17.000



b. Mesin (baru) Akumulasi penyusutan Mesin (lama) Mesin (lama)



35.000 17.000



c. Mesin (baru) Akumulasi penyusutan Mesin (lama) Kas Keuntungan pertukaran mesin d. PT. Mantap Mesin (baru) Akumulasi penyusutan Mesin lama Mesin (lama) Kas



55.000 17.000



PT.Bagus Kas Mesin (baru) Akumulasi penyusutan Mesin lama Mesin (lama)



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



52.000 5.000



52.000



52.000 15.000 5.000 38.000 17.000 52.000 3.000



3.000 10.000 42.000 55.000



SOAL 3 PT. SANGKURIANG di Bandung memperoleh kontrak pembuatan pabrik Petro Kimia di Gresik, dengan kontrak sebesar Rp. 6.000.000.000 dengan jangka waktu penyelesaian selama 4 tahun terhitung dari tanggal 1 Juni 2013. Adapun data kemajuan pekerjaan dari tahun ke tahun tergambar dibawah ini : Tahun 2013 2014 2015 2016 2017



Biaya yang dikeluarkan Rp. 810.000.000 Rp. 1.220.000.000 Rp. 1.935.000.000 Rp. 1.345.000.000 Rp. 440.000.000



Taksiran biaya Kwitansi penyelesaian diserahkan Rp. 4.590.000.000 Rp.810.000.000 Rp. 3.770.000.000 Rp.1.220.000.000 Rp. 2.135.000.000 Rp.2.000.000.000 Rp. 590.000.000 Rp.1.500.000.000 Rp. 500.00.000



Uang muka yang diterima Rp. 750.000.000 Rp.1.000.000.000 Rp.1.800.000.000 Rp.1.750.000.000 Rp. 700.000.000



Ditanya : 1. Hitunglah Laba Rugi berdasarkan Persentage Contract Method dan sususnlah setiap tahunnya. 2. Hitunglah Laba Rugi berdasarkan Completed Contract method dan jurnal setiap tahunnya Jawaban : PERCENTAGE CONTRACT METHOD Tahun 2013 Sales Biaya yang dikeluarkan Tahun 2013 Taksiran Biaya Penyelesaian Taksiran total cost Taksiran Laba



Rp.6.000.000.000 = Rp. 810.000.000 = Rp. 4.590.000.000 Rp.5.400.000.000 Rp. 600.000.000



Laba tahun 2013 = Rp. 810.000.000 x Rp. 600.000.000 Rp. 5.400.000.000



Tahun 2014 Sales Biaya yang dikeluarkan Tahun 2013+2014 Taksiran Biaya Penyelesaian Taksiran total cost Taksiran Laba



= Rp. 90.000.000



Rp.6.000.000.000 = Rp.2.030.000.000 = Rp. 3.770.000.000 Rp.5.800.000.000 Rp. 200.000.000



Laba tahun 2013 = Rp. 2.030.000.000 x Rp. 200.000.000 dan 2014 Rp. 5.800.000.000



= Rp. 70.000.000



Laba tahun 2013 Rugi Tahun 2014



=Rp. 90.000.000 Rp. 20.000.000



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Tahun 2015 Sales Biaya yang dikeluarkan Tahun 2013+2014+2015 Taksiran Biaya Penyelesaian Taksiran total cost Taksiran Rugi



Rp.6.000.000.000 = Rp.3.965.000.000 = Rp. 2.135.000.000 Rp.6.100.000.000 Rp. 100.000.000



Rugi tahun 2013 = Rp. 3.965.000.000 x Rp. 100.000.000 2014 & 2015 Rp. 6.100.000.000



= Rp. 65.000.000



Laba tahun 2013+2014 Rugi Tahun 2015



=Rp. 70.000.000 Rp. 135.000.000



Tahun 2016 Sales Biaya yang dikeluarkan Tahun 2013+2014+2015+2016 Taksiran Biaya Penyelesaian Taksiran total cost Taksiran Laba



Rp.6.000.000.000 = Rp.5.310.000.000 = Rp. 590.000.000 Rp.5.900.000.000 Rp. 100.000.000



Laba tahun 2013 = Rp. 5.310.000.000 x Rp. 100.000.000 2014,2015,2016 Rp. 6.100.000.000



= Rp. 90.000.000



Rugi tahun 2013+2014+2015 Laba Tahun 2016



=Rp. 65.000.000 Rp. 155.000.000



Tahun 2017 Sales Biaya yang dikeluarkan Tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017 Laba 2013,2014,2015,2016 dan 2017 Laba tahun 2013,2014,2015 dan 2016 Laba tahun 2017 II. COMPLETED CONTRACT METHOD Tahun 2017 Sales Total Cost Profit



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



Rp.6.000.000.000 Rp.5.750.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 90.000.000 Rp. 160.000.000



Rp. 6.000.000.000 Rp. 5.750.000.000 Rp. 250.000.000



T Account Precentage Contract Method Laba Rugi Tahun 2014 Rp. 20.000.000 Tahun 2015 Rp. 135.000.000



Tahun 2013 Tahun 2016 Tahun 2017



Rp. 155.000.000



Rp. 90.000.000 Rp.155.000.000 Rp.160.000.000 Rp. 405.000.000 Rp. 250.000.000



Jurnal untuk Percentage contract method Jurnal Contract, material etc Cash Progress Billing Receivable Construction on contract Cash Progress Billing Receivable Construction in progress Profit on construction Loss on Construction Construction in progress Construction on contract Construction in progress



2013



2014



2015



2016



2017



810.000.000



1.220.000.000



1.935.000.000



1.345.000.000



440.000.000



800.000.000



1.240.000.000



2.000.000.000



1.500.000.000



500.000.000



750.000.000



1.000.000.000



1.800.000.000



1.700.000.000



700.000.000



155.000.000



160.000.000



90.000.000 20.000.000



135.000.000 6.000.000.000



Jurnal untuk Completed Contact method Jurnal Contract, material etc Cash Progress Billing Receivable Construction on contract Cash Progress Billing Receivable Construction in progress Profit on construction Loss on Construction Construction in progress Construction on contract Construction in progress



2013



2014



2015



2016



2017



810.000.000



1.220.000.000



1.935.000.000



1.345.000.000



440.000.000



800.000.000



1.240.000.000



2.000.000.000



1.500.000.000



500.000.000



750.000.000



1.000.000.000



1.800.000.000



1.700.000.000



700.000.000



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



250.000.000



6.000.000.000



SOAL MANDIRI 1. Manakah dari aset berikut yang merupakan proteprti investasi ? a. Entitas memiliki pabrik yang tidak lagi dipergunakan dan akan dijual oleh perusahaan. b. Tanah yang dibeli karena adanya potensi kenaikan harga di masa yang akan datang. c. Gedung perkantoran baru yang dimiliki oleh sebuah entitas yang bergerak di industri keuangan yang digunakan sebagai kantor pusat entitas. Gedung tersebut baru saja dibeli di pusat Jakarta dan mempunyai potensi kenaikan harga yang signifikan. 2. PT.Lunar mempunyai properti investasi dengan biaya perolehan sebesar Rp. 600 juta, yang diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010, nilai wajar properti investasi tersebut, masing-masing Rp. 630 juta dan Rp. 595 Juta. Entitas mengestimasi masa manfaat properti investasi tersebut selama 20 tahun. Diminta : Berapa beban yang diakui PT Lunar di dalam laporan laba rugi komprehensif yang berakhir 31 Desember 2010 berdasarkan model biaya historis. 3. PT. Indra Karya di Jakarta, memperoleh kontrak pembuatan Rumah sebanyak 300 buah di daerah Serang, dengan harga kontrak sebesar Rp. 2.250.000.000 dan jangka waktu penyelesaiannya adalah 4 tahun terhitung mulai tanggal 1 April 2013. Adapun taksiran biaya untuk penyelenggaraan keseluruhannya Rp. 2.000.000.000. Berikut di bawah ini diberikan data mengenai status bangunan tersebut yang telah dikerjakan untuk masing-masing tahun pekerjaan : Tahun



Biaya yang telah



2013 2014 2015 2016 Diminta : Hitunglah yang diperlukan



Taksiran biaya penyelesaian



Rp. 480.000.000 Rp.560.000.000 Rp. 720.000.000 Rp. 400.000.000 besar Laba atau



Penerimaan uang kontrak Rp. 1.520.000.000 Rp. 450.000.000 Rp.1.040.000.000 Rp. 400.000.000 Rp. 440.000.000 Rp. 900.000.000 Rp. 500.000.000 Rugi yang terjadi setiap tahun pekerjaan dan Jurnal



4. PT. TAKANA yang bergerak dalam bidang kontraktor, memperoleh pekerjaan pembuatan waduk pembangkit listrik dengan harga kontrak sebesar Rp.4.500.000.000. Adapun jangka waktu penyelesaiannya ditetapkan selama 3 tahun, terhitung dari tanggal 1 Juni 2012. Dibawah ini diberikan data-data sehubungan dengan kemajuan pekerjaan setiap tahunnya :



Tahun 2012 2013 2014 2015



Biaya yang dikeluarkan Rp. 880.000.000 Rp. 1.620.000.000 Rp. 1.720.000.000 Rp. 210.000.000



Taksiran biaya penyelesaian Rp. 3.200.000.000 Rp. 1.980.000.000 Rp. 460.000.000



Kwitansi yang diserahkan



Uang muka yang diterima



Rp. 750.000.000 Rp. 1.500.000.000 Rp.2.000.000.000 Rp. 250.000.000



Rp. 700.000.000 Rp. 1.400.000.000 Rp.1.800.000.000 Rp. 600.000.000



Diminta : Hitunglah Laba rugi setiap tahunnya dengan Persentage contract method dan completed contract method , berikut jurnal yang dibutuhkan



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak



DAFTAR PUSTAKA Dwi Martani ; AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Berbasis PSAK; SALEMBA EMPAT; 2013 Steven M Bragg; PANDUAN IFRS ; Indeks ; 2011 Raja Adri Satriawan Surya; AKUNTANSI VERSI IFRS ; Graha Ilmu ; 2012 Hery,S.E.,M.Si; AKUNTANSI aktiva, utang dan modal ; Penerbit Gava Media; 2011 Jurnal Akuntansi Keuangan, IAI



BAHAN AJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI DJODI SETIAWAN,S.E.,Ak