11 0 306 KB
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN VITAMIN ( VITAMIN C , VITAMIN B1, VITAMIN B6 )
I. DASAR TEORI Vitamin adalah molekul organik dalam makanan yang dibutuhkan untuk metabolisme normal tetapi tidak dapat disintesis dalam jumlah cukup oleh tubuh manusia. Defisiensi diet atau fisiologis dari salah satu vitamin menyebabkan sekumpulan gejala penyakit khas yang dapat diperbaiki dengan pemberian vitamin itu sendiri. Karena vitamin dibutuhkan pada diet manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, maka vitamin disebut mikronutrien. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari makronutrien seperti karbohidrat, Protein dan lemak yang dibutuhkan pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusan atau sedikitnya lusinan gram per hari. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menyediakan energi menghasilkan prekursor organik berbagai komponen tubuh dan untuk memberikan asam amino bagi sintesa protein tubuh, sebaliknya , vitamin diperlukan hanya dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia makronutrien yang secara bersamasama kita sebut metabolisme. Seperti halnya enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi yang rendah di dalam jaringan (Lehninger, 1982). Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia atau terdapat pada satu prekursor kadang-kadang dinamakan vitamer. Sumber vitamin yang paling baik adalah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik, maka Sudah mendapatkan jumlah vitamin yang cukup. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan , yaitu vitamin yang larut lemak dan vitamin yang larut air. Yang termasuk vitamin yang larut lemak adalah vitamin A,D,E dan K sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin yang larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah yang terbatas dan sisanya dibuang (Martoharsono & Soeharsono. 1975).
1
Vitamin mempunyai fungsi yang sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh, misalnya proses fosforilase (vitamin B1, B2, B3 dan B6). Vitamin B2 dan B3 penggabungan pada nukleotida purin atau piridin. Vitamin C ketika berfungsi sebagai donor ekuivalen pereduksi, asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat yang dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan sebagai pereduksi dengan potensial hidrogen sebesar + 0,08 V. Sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat dan sitokrom. Mekanisme kerja asam askorbat tidak berpartisipasi langsung tetapi diperlukan untuk mempertahankan kofaktor logam dalam keadaan tereduksi. Kofaktor logam ini mencakup Cu+ dalam enzim monooksigenase dan Fe2+ dalam enzim dioksigenase (Rahmadetiassani, 2010) II. ALAT DAN BAHAN Alat : a. pipet tetes b. tabung reaksi c. lampu spiritus d. spatel e. cawan porselen f. kertas saring g. rak tabung h. penjepit tabung. Bahan : a. asam asetat b. FeCl3 c. kertas lakmus d. kloroform e. larutan H2O2 f. larutan KI g. larutan NaOH 2
h. larutan NaHCO3 i. larutan Pb-asetat j. pereaksi benedict k. Vitamin B1 l. Vitamin C m. Vitamin B6 n. Larutan Fehling o. KMnO4 p. CuSO4 q. Larutan Dragendoft III.
PROSEDUR KERJA a.
Reaksi Dragendorf sample ditambahkan larutan dragendorf, pada Vit.B1 akan terbentuk endapan berwarna orange,Vit.B6 akan terbentuk endapan berwarna orange, sedangkan pada Vit.C akan terbentuk larutan berwarna orange.
b.
Sample ditambahkan NaOH , maka pada Vit. B1 akan terbentuk larutan kuning jika ditambah KMnO4 akan terbentuk endapan hijau tua, Pada Vit. B6 terbentuk larutan berwarna ungu,sedangkan pada Vit.C akan terbentuk larutan kuning muda,jika ditambahkan KMnO4 maka akan menjadi kuning.
c.
Sample ditambahkan CuSO4 dan NaOH, pada Vit.B1 terbentuk endapan hijau, pada Vit.B6 terbentuk larutan biru, sedangkan pada Vit.C terbentuk endapan hijau kekuningan.
3
d.
Reaksi Fehling Sample ditambahkan larutan Fehling, pada Vit. B1 terbentuk endapan kehijauan, pada Vit.B6 Terbentuk larutan merah bata, sedangkan pada Vit.C terbentuk endapan coklat.
IV. TABEL PENGAMATAN
TABEL PENGAMATAN IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN VITAMIN Jenis Identifikasi Vitamin C Vitamin B1 Vitamin B6 Organoleptis bentuk
Serbuk kristal
Serbuk
Serbuk
Putih
Kuning kecoklatan
Putih
Bau
Tidak berbau
Bau khas
Tidak berbau
rasa
Asam
Pahit
Tidak berasa
Mudah larut Mudah larut Mudah larut -
Mudah larut Mudah larut Mudah larut -
Mudah larut Mudah larut Mudah larut -
Tidak berpendar Tidak berpendar Tidak berpendar
Tidak berpendar Tidak berpendar Berpendar ( kuning )
Tidak berpendar Tidak berpendar Berpendar
Larutan orange
Endapan orange
Endapan orange
Larutan kuning muda, ditambanh KMnO4 menjadi kuning Endapan hijau kekuningan
Larutan kuning, ditambah KMnO4 menjadi endapan hijau tua Endapan hijau
Larutan ditambah KMnO4 menjadi larutan berwarna ungu Larutan biru
warna
Pyrolisa Kelarutan Dalam air dalam asam dalam basa Dalam pelarut organik Fluoresensi padatan Dalam air Dalam asam Dalam basa Reaksi Dragendorf ( Zat + Dragendorf ) zat+NaOH, lalu KMnO4
Zat+CuSO4+ NaOH
4
Reaksi Fehling ( zat + Fehling A : B + NaOH )
Endapan coklat
Endapan kehijauan
Larutan merah bata
1. Zat dipirolisa
karamel
Aroma kacang
Tidak berbau
2. Zat + Iodium
Endapan putih bening
Larutan coklat
Larutan coklat,endapan putih
3. zat + FeCl3
Endapan ungu
Endapan hijau
Endapan merah
Reaksi lain:
V. GAMBAR PENGAMATAN
Gambar 1
Gambar 2
Ket : Gambar 1 : FeCl3 + ( Vit.c, Vit. B1, Vit.B6 ) Gambar 2 : CuSO4 + NaOH + ( Vit. C, Vit.B1, Vit.C )
5
Gambar 1
Gambar 2
Ket: Gambar 1 : Reaksi Fehling ( Vit. C, Vit. B1, Vit.B6 ) Gambar 2 : Iodium + ( Vit. C, Vit. B1, Vit. B6 )
Gambar 1
Gambar 2
Ket : Gambar 1 : KMnO4 + NaOH + ( Vit. C, Vit. B1, Vit. B6 ) Gambar 2 : Uji kelarutan pada Vit. C, Vit.B1, Vit. B6
6
Gambar : Uji Fluoresensi Vit.C, Vit. B1, Vit. B6
7