Internal Analysis H&M [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3. INTERNAL MEASUREMENT 3.1. INTERNAL AUDIT Internal audit adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajer perusahaan dalam penyediaan informasi dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai perusahaan. Penyediaan informasi yang dimaksud berupa informasi mengenai manajemen perusahaan seperti pemasaran; keuangan dan akutansi; produksi dan operasi; research and development; serta sistem informasi manajemen perusahaan, sehingga nantinya informasi ini dapat membantu manajemen dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan utama perusahaan. Untuk di H&M sendiri, kondisi internal perusahaan terkait informasi manajemennya dapat kelompok kami tuliskan sebagai berikut : A. Pemasaran di H&M Umumnya ada tujuh fungsi dasar pemasaran, lima diantaranya yang terkait dengan kondisi yang ada di H&M ialah : 1. Customer analysis : Berdasarkan analisis yang kelompok kami lakukan mengenai analisis konsumen pada H&M, konsumen H&M ditargetkan kepada konsumen-konsumen yang : 



berada pada lower middle class serta para pelajar (millennials , atau generasi Y yang ambisius dengan daya beli tinggi)  berdasarkan kelasnya,







cenderung ditargetkan kepada konsumen wanita daripada pria



 berdasarkan jenis



kelaminnya, 



konsumen dengan minat fashion tinggi  berdasarkan kegemaran atau hobi,







diutamakan untuk konsumen yang tinggal di perkotaan  berdasarkan geografinya, dan







konsumen yang berumur diantara 15 dan 30 tahun  berdasarkan usianya.



2. Selling products and services : Untuk pemasaran atas produk dan layanan di H&M sendiri, H&M melakukan beberapa kegiatan pemasaran sehingga diharapkan mampu membantu H&M dalam proses penjualan produk mereka. Kegiatan yang kelompok kami maksudkan ialah :   



berkolaborasi dengan top models serta para influencer ternama dalam iklan kampanyenya, berkolaborasi dengan para desainer dan artis – artis (celebrities) untuk membuat exclusive product collection membuat akun media social untuk pemasaran secara online (social media marketing), dimana akun-akun media social milik H&M memiliki cukup banyak pengikut (followers)



di masing-masing akun nya : Facebook (32.1 million followers) ; Instagram (23 million followers) ; dan Twitter (8.7 million followers) 3. Product and service planning Dalam perencanaannya, H&M: 



memiliki sebuah tim besar yang terdiri dari sekumpulan desainer yang berupaya untuk menghasilkan produk fashion yang mengikuti tren mode yang terus terbarukan,







dengan dilengkapi perencana pada penentuan tingkat persediaan untuk berbagai gaya yang nantinya para desainer hasilkan,







serta menyiapkan kerjasama dengan ratusan suppliers yang siap bekerjasama dengan H&M dalam perencanaan pengembangan fashion products nya ini,







sehingga pada tahap akhirnya, H&M juga ikut merencanakan proses distribusinya untuk nantinya membantu H&M mendistribusikan produksinya ke seluruh tokonya di dunia.



4. Pricing Mengenai proses pemasaran dalam penentuan harga fashion productsnya, H&M menawarkan pemasaran harga berupa low selling prices, dengan tujuan untuk menjadi perusahaan fashion products yang lebih murah dari para pesaingnya. Tidak hanya menawarkan produk dengan harga yang lebih murah, H&M juga menawarkan berbagai macam diskon (potongan harga) yang mereka berikan kepada para konsumen nya (baik konsumen yang tergabung dalam membership maupun non-membership H&M). 5. Distribution Untuk distribusinya, H&M melakukan distribusi produknya kepada 4.533 toko fisiknya (offline stores) di 86 negara serta menawarkan layanan distribusi untuk 32 negara yang menawarkan toko online, salah satunya di Indonesia.



B. Kondisi Keuangan di H&M Kondisi keuangan H&M berdasarkan yang kami kutip dari https://quotes.morningstar.com dan telah kami lampirkan pada Appendix A ialah : 



karyawan H&M mampu menghasilkan 1,3 million per karyawan sampai saat ini;







revenue H&M di tahun ini dari bulan Februari sampai Mei 2017 mengalami peningkatan, namun sempat mengalami penurunan sebesar 0,2 billion ketika memasuki bulan Agustus 2017 kemarin;







walaupun begitu untuk growth revenue antar bulannya dari tahun 2014-2017 H&M selalu mengalami peningkatan bila di compare dengan masing – masing bulan di masing-masing tahunnya , sedangkan untuk growth per tahun nya bergerak secara cukup fluktuatif , dengan peningkatan terbesar dialami pada tahun 2015 lalu dengan besaran growth nya 18,6%.



C. Kondisi Produksi dan Operasional di H&M Dalam kegiatan produksi dan operasionalnya, H&M melakukan kerjasama dengan lebih 800 pemasok di seluruh dunia (outsourching) dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi (reduce cost). Serta dalam hal inventory atau persediaannya, H&M melakukan queuing analysis serta mengadakan quality assurance untuk menjaga kualitas produknya (Annual Report H&M tahun 2016)



D. Kondisi Litbang (RnD) di H&M Untuk penelitiannya sendiri, H&M senantiasa melakukan penelitian untuk terus mengembangkan dan menciptakan produk-produk yang sesuai dengan demand pasar (selalu melakukan adaptasi dalam menghasilkan dan mengembangkan produk-produknya). Untuk itu H&M memiliki rnd yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Untuk rnd eksternalnya, H&M bekerjasama dengan peneliti di Hong Kong dalam menghasilkan teknologi yang digunakan oleh H&M dalam



me-recycle serta berkolaborasi dengan Google untuk



mengembangkan fashion product yang dapat di desain melalui suatu aplikasi (Appendix B). Sedangkan untuk ungkapan first mover atau following idea, H&M sendiri meng-klaim dirinya selalu menjadi first mover (pioneer in fashion industry) dibandingkan following idea dari pesaingnya. Hal ini juga terbukti dari salah satu upaya H&M yang melakukan pemasaran iklan di Stephansplatz (Appendix C).



E. Kondisi Sistem Informasi Manajemen di H&M H&M adalah perusahaan yang mengandalkan integrasi IT antara kantor pusat nasional dan kantor produksi. Komunikasi antar berbagai departemen berlangsung secara elektronik, terutama dalam hal desain dan pengembangan produk. Hal ini sangat penting mengingat H&M adalah big company bergerak di bidang fashion yang tidak memiliki pabrik dan cenderung tidak



mengamankan stock kain terlebih dahulu (mitra rekanan H&M lah yang mengamankan kain atas nama H&M). Dengan infrastruktur komunikasi IT yang H&M gunakan, maka H&M hanya perlu melakukan pemesanan dengan salah satu perusahaan mitranya di wilayah yang sudah memiliki kain yang diperlukan. Dengan operasi manufaktur ini , H&M berhasil mengurangi rata-rata lead time dalam produksinya sebesar 15-20% dalam rantai pasokan (value chain) mereka.



G. Auditor H&M Sebagai tambahan, pada umumnya karyawan yang melakukan internal audit di dalam perusahaan dikenal dengan sebutan ‘auditor’. Untuk di H&M sendiri, H&M telah mempunyai auditor internal nya bahkanterdapat pula komite audit internal yang ditunjuk setiap tahunnya oleh Dewan Direksi. Di tahun 2017 ini, komite audit H&M terdiri dari Christian Sievert (ketua) bersama dengan Anders Dahlvig dan Erica Wiking Häger (anggota). Komite audit memonitor proses pelaporan keuangan perusahaan, yang meliputi pengawasan efektivitas kontrol internal perusahaan dan manajemen risiko. Pekerjaan dari komite audit ini meliputi penanganan terhadap isu-isu audit dan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.



3.2. THE INTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX (IFE) Setelah memahami kondisi internal perusahaan melalui internal audit, maka langkah yang selanjutnya dapat dilakukan perusahaan ialah menyusun Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation - IFE). Alat perumus strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama di bidang fungsional suatu bisnis, dan ini juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Berdasarkan internal analysis atau internal audit yang telah kelompok kami tuliskan diatas, maka didapatkan informasi mengenai kondisi internal yang ada di H&M. Melalui itu, maka telah kami susun pula Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation - IFE) untuk PTK (Perusahaan Tugas Kelompok) kami yaitu H&M. Matriks IFE ini telah kami lampirkan pada Appendix D .Dapat dilihat pada appendix bahwa H&M terdapat lebih banyak kekuatan (Strengths) yang dimiliki oleh H&M dibandingkan dengan kelemahannya (Weaknesses). Selain itu, karena total nilai IFE Matrix H&M masih lebih besar dari 2.5, yaitu sebesar 2.85, hal tersebut menunjukkan bahwa H&M memiliki posisi internal yang cukup kuat.



3.3. VALUE CHAIN ANALYSIS Value Chain Analysis (Appendix E) adalah proses dimana perusahaan mengidentifikasi aktivitas utama (primary activitie, meliputi operations, inbound and outbound logistic, marketing sales, dan services) dan pendukungnya (supporting activities, meliputi human resource management, procurement, firm infrastructure, dan technology development) dengan tujuan untuk mengenali, aktivitas mana yang paling berharga kepada perusahaan dan mana yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Untuk di H&M sendiri terlampir pada appendix F mengenai analisis value chain yang kelompok kami buat serta kondisi nyata value chain yang ada di H&M (appendix G) yangmana informasi mengenai value chain ini tertulis pada website milik H&M sendiri.



3.4. 7s MC KINSEY MODEL Model 7S adalah suatu model manajemen yang menyatakan bahwa suatu organisasi memerlukan tujuh unsur (yang masing-masing diawali dengan huruf s) untuk dapat berjalan dengan baik. Ketujuh unsur tersebut adalah structure ,strategy , systems, skills , style , staff dan shared values, yangmana masing-masing dari ketujuh unsur ini terbagi dalam dua elemen yaitu hard elements dan soft elements (lihat appendix H). Model ini dicetuskan oleh Robert H. Waterman, Jr., Thomas J. Peters, dan Julien R. Phillips dari McKinsey & Company melalui artikel "Structure is Not Organization" yang dimuat di Business Horizons pada Juni 1980. Untuk di H&M sendiri, model ini disajikan sebagai berikut : A. Shared Value = Nilai adalah norma dan standar yang membimbing karyawan di H&M dalam berperilaku di dunia bisnis. Dalam kegiatan bisnisnya, H&M menerapkan nilai berupa ethically (bekerja dengan beretika) , honestly (bekerja dengan selalu mengutamakan kejujuran) serta menerapkan nilai untuk selalu siap bertanggungjawab atau menanamkan jiwa dalam bertanggung jawab atas pekerjaan yang diselesaikan (responsibly) . Tidak hanya kepada para karyawannya saja, H&M juga mengajak para suppliersnya untuk bekerjasama di dalam bisnis ini dengan menerapkan ketida nilai itu. B. Strategy = Strategi utama yang dilakukan oleh H&M ialah Sustainable Growth Strategy yaitu strategi operasional bisnis dimana H&M sebagai peritel yang memproduksi clothing



products juga mengupayakan bisnisnya agar dapat sustainable melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan penerapan strategi yang mendukung hal itu, seperti : penggunaan teknologi untuk recycling products to raw materials (bekerjasama dengan HongKong Institue) dan juga penawaran pembelian kembali produk lama dari konsumen untuk di daur ulang. Berkat strategi nya ini, pada tahun 2016, H&M berhasil mencetak peringkat teratas di Fashion Transparency Index, yang dibuat oleh Ethical Consumer and Fashion



Revolution,



berdasarkan



strategi



nya



ini



(Appendix



I



-



http://www.brandchannel.com/) C. Structure = H&M memiliki kantor pusat yang bertanggung jawab untuk memberikan arahan keseluruhan H&M di Stockholm dan memberikan dukungan pada struktur wilayah. Untuk penggambarannya struktur ini sendiri sudah terlampir pada lampiran appendix J (https://about.hm.com/). D. System o Day to day management systems: pada tingkat manajerial, langkah-langkah prosedural harus dilakukan bersamaan dengan feedback dan laporan yang diberikan pada tingkat subordinat untuk memberikan pengetahuan tentang hasil yang dicapai. o Employee-scheduling system : H&M telah memulai proses penjadwalan karyawan selama dua tahun yang dirancang untuk memperbaiki penggunaan sumber daya nya dan memaksimalkan



waktu



yang



dihabiskan



oleh



staf



di



shop



floor



(http://www.computerweekly.com) o Dalam proses supply chain nya H&M menggunakan world-class IT infrastructure(ICTS) untuk mempermudah H&M dalam menghadirkan fashion dengan low price serta untuk menyediakan berbagai macam pakaian yang update di toko setiap harinya. o H&M menggunakan system IT yang terpadu untuk mengkoneksikan hubungan bisnisnya di seluruh toko atau gerainya di dunia dan kini memampu memotong 15-20% lead time dalam operasional bisnisnya E. Style = Untuk style yang ada di leadership H&M sendiri ialah mengangkat leader yang dapat membawa energi positif ke tempat kerja sehingga mampu menciptakan hasil yang bagus bersama timnya (https://about.hm.com). Leader yang ada di H&M melakukan kepemimpinannya dengan teladan dan selalu bekerja berdasarkan nilai yang ada. Ambisinya pun selalu mampu membuat karyawan lain di H&M untuk terus tumbuh dan



berkembang. Mengenai culture di H&M sendiri, H&M menerapkan open dialogues untuk penerapan bottom up approches F. Staff o Para karyawan di H&M mendapatkan potongan 25% untuk semua brand H&M o Para rekan atau teman dan keluarga karyawan juga diberikan discount card o Karyawan dibekali training and development serta open dialogues terkait penerapan bottom – up approaches di H&M o Karyawan dibekali asuransi untuk hewan peliharaannya o Bahkan juga diberikan health and wellbeing untuk karyawan-karyawan yang bekerja di H&M G. Skill o Dalam kaitannya dengan shared values, H&M memerlukan personality skill untuk bisa menyampaikan valuenya kepada para rekan kerjanya, mulai dari karyawan hingga para pemasoknya. o Dalam hal strategy, H&M membutuhkan skill dalam hal research and development , perencanaan dan juga quality control skill untuk bisa terus memperbaiki dan mengembangkan strategi yang diaplikasikan. o Dalam hal structure, H&M harus bisa terus menjaga hubungan yang baik antar manajer di toko cabang . o Dalam hal system, H&M memiliki karyawan internal serta kerjasam eksternal untuk bisa memenuhi dan menjalankan operasi system miliknya. o Dalam hal staff, diperlukan skill dalam melakukan penilaian evaluasi kinerja pada para karyawan, sehingga apabila dirasa perlu untuk mengganti beberapa karyawan, pihak H&M bisa melakukan perekrutan dengan manajer SDM yang tentunya memiliki skill untuk hal ini. o Dalam hal style, diperlukan kepemimpinan dan budaya yang sesuai dengan tujuan H&M, oleh karena itu diperlukan sosok dengan leadership and personality skill yang baik untuk mengatasinya.



Appendix A : Financial Condition in H&M



Appendix B : Kerjasama RnD Eksternal H&M



Appendix C : First Mover H&M



Appendix D : Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) H&M



Appendix E : Value Chain Analysis The Value chain within an organisation



Source: Adapted from Johnson, Whittington and Scholes 2011, p.98.



Appendix F : Value Chain Analysis in H&M Primary Activities Nomor Aktivitas



1



2



3



4



5



Penjelasan H&M tidak memiliki pabrik manufaktur dan telah mengalihkan kebutuhan produksinya secara global. Pembuatan produk utama perusahaan juga di lakukan secara outsourcing sehingga dapat membantu H&M berproduksi dengan biaya rendah. Selain itu, 70% produksinya dilakukan di Asia selatan dan Timur Jauh Inbound Activities Perusahaan juga lebih berkonsentrasi pada struktur rantai pasokannya dengan fokus pada kecepatan dan fleksibilitas. Produksi dan distribusi terus didefinisikan ulang sebagai respons terhadap perubahan pasar untuk memastikan peningkatan efisiensi arus produksi. Proses ini telah membantu pengurangan lead time untuk H & M sebesar 15-20% dalam beberapa tahun terakhir.



Outbound Activities



H&M mengendalikan hampir semua logistik secara internal kecuali kontraktor , karena ditangani secara eksternal. Hal ini memungkinkan H&M untuk menghindari tengkulak dan bisa membeli produk yang tepat dari pasar yang sesuai.



H & M menggunakan model perancangan in-house terpusat yang berlokasi di kantor pusatnya di Stockholm. Dengan 200 desain dan 100 pembuat pola, H&M dapat dengan cepat melakukan beberapa desain mode yang diputuskan oleh berbagai perancang dan analisis pasar yang Operations terkenal untuk memenuhi tren terbaru. Memiliki hubungan langsung dengan kantor produksi juga membantu mempercepat sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya. Filosofi di H&M ialah memberikan fashion berkualitas dengan harga terjangkau kepada konsumen. Dengan memanfaatkan filosofinya dalam economic of scale , H&M telah berhasil mengkomunikasikan posisinya kepada dunia melalui sarana periklanan , sehingga dapat menjadi pioneer fashion industry dengan low cost dan low price . Marketing & Sales Selain itu melalui filososinya , H&M berhasil bekerja sama dengan para perancang terkenal, dan kontrak jangka panjang dengan para selebriti terkenal untuk kampanye iklan atas produknya. Kehadiran H&M pun ikut kuat di media-media sosial miliknya. Bahkan setiap 2-3 tahun sekali, H&M melakukan renovasi toko untuk menyesuaikan dengan tren budaya terbaru, sehingga menarik target pelanggannya. H&M memanfaatkan media sosial untuk memberikan layanan dengan respon yang cepat terhadap permintaan dari pelanggan mereka. Services Mereka juga mendapatkan ide baru yang membantu perusahaan untuk memperbaiki layanan mereka melalui bantuan media sosialnya tersebut



Supporting Activities 7



8



9



10



H & M hadir di 86 negara untuk ofline stores dan 32 negara untuk online stores dengan 4553 gerai dan puluhan ribu karyawan. H&M Firm Infrastructure menjalankan bentuk organisasi matriks dimana kantor pusat berada di Stockholm , sebagai kantor pusat yang mengarahkan urusan di toko cabang pada negara lain. Selain itu H&M juga melakukan outsourching untuk melaksanakan produksinya H & M menerapkan budaya perusahaan partisipatif, yang berfokus pada keterlibatan karyawan dalam upaya mendorong eksperimen, trial and error learning , pengambilan keputusan yang cepat, dan kemauan untuk berinisiatif untuk mencoba gagasan baru. Dalam lingkungan kerjanya, bila ada kesalahan biasanya dimaafkan asalkan tidak terulang. Human Resource Sebagai tanggung jawab sosial, H & M juga mempekerjakan staf lokal untuk gerai barunya dan memastikan perlakuan yang adil terhadap karyawan global , serta menandatangani kesepakatan dengan pemasok untuk mempraktekkan bisnis etika yang ditentukan oleh undangundang. H&M menggunakan sistem IT terbaru untuk membantu meningkatkan kemampuan logistik dan produksi organisasi serta mengurangi biaya Technology yang signifikan. Selain itu H&M juga berinvestasi dalam penjualan secara online untuk menarik konsumen global. Tanpa memiliki pabrik produksi , H&M sangat bergantung pada kemampuan pemasoknya. Harga bahan baku bisa sangat mempengaruhi margin keuntungannya, misalnya sedikit kenaikan harga kapas akan meningkatkan biaya pembuatan pakaian H & M. Namun tanpa pabrik, H Procurement & M dapat dengan mudah beralih pemasok untuk mencapai biaya dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya pembelian besar yang dilakukan oleh H&M, maka hal ini diharapkan dapat dengan mudah mengendalikan pemasok untuk memberikan potongan harga yang besar pada saat pengiriman barang jadi.



Appendix E : Value Chain in H&M



Desain - Bahan baku - Produksi kain dan benang - Produksi garmen – Distribusi -Penjualan Pelanggan - Mendaur ulang (mulai tahun 2013)



Appendix H : 7s Model Mc Kinsey



AppendixI : Strategy H&M



Appendix J : Structure H&M



DAFTAR PUSTAKA https://about.hm.com/en/career/meet-our-leaders-.html



https://about.hm.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/en/Corporate%20Governance/ Corporate%20Governance%20Reports/Corporate%20Governance%20Report%202014_en.pdf https://about.hm.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/en/hmway/HM%20Way_en.pdf https://about.hm.com/en/media/news/general-2016/new-technologies-for-textile-recycling.html https://about.hm.com/en/about-us/corporate-governance/auditors.html https://about.hm.com/en/about-us/corporate-governance/auditing-commitee.html https://career.hm.com/content/hmcareer/en_us/workingathm/get-to-know-us/benefits.html https://bscdesigner.com/7-s-framework.htm http://www.computerweekly.com/feature/HM-targets-staff-productivity-gain-with-Europe-widescheduling-tool http://www.brandchannel.com/2016/09/22/hm-sustainable-growth-strategy-092216/ https://www.mindtools.com/pages/article/newSTR_91.htm http://quotes.morningstar.com/stock/analysis-report?t=0P0000EX2R®ion=gbr&culture=enUS&productcode=MLE&cur= https://www.strategicmanagementinsight.com/tools/value-chain-analysis.html https://www.researchandmarkets.com/reports/568624/profile_of_handm_a_pioneer_of_fast_fash ion