Ipe Stroke Hipertensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Menganalisis permasalahan pasien secara kolaboratif sesuai dengan peran profesi masingmasing pada kasus hipertensi dan stroke 2. Merencanakan penatalaksanaan pada pasien secara kolaboratif sesuai dengan peran profesi masing-masing yang berfokus pada pasien berdasarkan bukti ilmiah terkini. 3. Mengaplikasikan prinsip patient safety dalam menganalisis permasalahan dan merencanakan penatalaksanaan 4. Melakukan negosiasi antar profesi dalam perencanaan dan penatalaksanaan yang berfokus pada pasien. 5. Mengintegrasikan nilai-nilai ke-Islaman dan etik dalam penatalaksanaan pasien. SKENARIO 2 TN, 50 tahun, laki-laki dirawat di bangsal saraf karena kelemahan anggota gerak sisi kiri. Sebelum dibawa kerumah sakit pasien jatuh di kamar mandi dan tidak sadar. Tiga jam kemudian pasien sadar dan mengalami pelo. Hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital: tekanan darah 200/120 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,10C, GDS 265 gr/dl. Kekuatan otot sebagai berikut:



Reflek Babinski (+) positif. Pasien penderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan juga menderita diabetes sejak 7 tahun yang lalu, pasien tidak pernah kontrol ke dokter selain itu pasien juga sering mengeluhkan giginya goyang. Selama di rumah sakit, pasien dipasang kateter dan diterapi piracetam 3x 1 gram, cithicolin 2x 500mg, asam traneksamat 3x 1, mecobalamin 1x1, captopril 3 x 25 mg, Infus RL 16 tetes/menit. Plan CT Scan. Istrinya menanyakan bagaimana cara wudhu dan solat. Pasien merasa terpukul dengan penyakit yang dideritanya, karena dia merupakan pencari nafkah utama di keluarga. Setiap malam pasien sulit tidur , dan nafsu makan menurun.



Commented [A1]: Bicara cadel Commented [A2]: Goals : hipertensi + dm < 130,80mmHg, jnc 8 : 140/90 Commented [A3]: Kateter urin adalah selang yang dimasukkan ke dalam kandung kemih untuk mengalirkan urin. Kateter ini biasanya dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih. Commented [A4]: Gol : antiepilepsi, nootropics dan neurotonics/neurotrophics Indikasi : terapi tambahan pada kortikal myoclonus (sentakan otot yang berasal dari aktivitas listrik abnormal di korteks serebral) Mekanisme aksi : Memberikan efek neuronal dengan melindungi koeteks cerebral. Dan efek vascular pada trombosit, sel darah merah, dan didnding pembuluh darah dengan menghambat agregasi trombosit, meningkatkan deformabilitas eritrosit dan mengurangi viskositas darah. KI : cerebral hemoragik, gangguan hati dan ginjal berat Dosis: dosis awal 7,2 g/hari, dosis terbagi 2-3 kali. Dinaikkan sesuai respon, dengan 4,8 g/hari tiap 3-4 hari sampai maksimal 20 g/hari. Commented [A5]: Gol : nootropics dan neurotonics/neurotrophics, vit syaraf Manfaat : meningkatkan daya ingat dan mempercepat masa pemulihan akibat stroke Indikasi : Dosis : 500 mg 1x sehari KI : Pasien dengan perdarahan intrakranial persisten. Kehamilan dan menyusui Mekanisme aksi : meningkatkan sintesis fosfatidilkolin (fosfolipid membran saraf utama, senyawa ini memiliki efek untuk melindungi otak, mempertahankan fungsi otak secara normal, serta mengurangi jaringan otak yang rusak akibat cedera.) dan meningkatkan produksi asetilkolin (Asetilkolin adalah neurotransmiter yang akan menstimulasi otot sehingga berkontraksi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel ... Commented [A6]: Gol : antifibrinolitik Manfaat : mengurangi atau menghentikan perdarahan pada kondisi menorrhagia, perdarahan pasca oprasi, mimisan atau cedera. Indikasi : terapi jangka pendek untuk stroke haemoragic ... Commented [A7]: Indikasi : Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, Neuropati perifer Dosis : 3x1 500 mg sebelum atau sesudah makan Commented [A8]: Gol : ace inhibitor Indikasi : hipertensi, diabetic nefropathy (75-100 mg sehari dalam dosis terbagi), CHF, post myocardial indractions Mekanisme kerja : menghambat ACE untuk mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, ... Commented [A9]: Indikasi : cairan hidrasi dan elektrolit



Wudhu  Jika orang sakit mampu melakukan wudhu dengan menggunakan air, maka hendaklah ia melakukannya sepertiorang sehat.  Apabila ia tidak mampu melakukannya dengan menggunakan air, maka hendaklah ia melakukan tayamum sebagai ganti dari wudhu, yaitu, dengan menekankan kedua telapak tangan ke tanah atau tempat yang mengandung unsur tanah/ debu, kemudian meniup kedua telapak tangan tersebut, lalu mengusapkannya pada muka dan kedua punggung telapak tangan masing-masing satu kali. Sholat 1. Jika ia mampu berdiri hendaklah ia melakukannya dengan berdiri 2. Jika tidak mampu berdiri, hendaklah melakukannya dengan duduk, baik duduk iftirasy, duduk tawarruk atau cara duduk yang ia mampu lakukan. 3. Apabila ia tidak mampu melaksanakan shalat dengan duduk, maka ia dapat melakukannya dengan cara tidur miring ke sebelah kanan dan menghadap kiblat jika memungkinkan. 4. Jika tidak mampu tidur miring, maka ia menghadapkan kedua kakinya ke arah kiblat jika memungkinkan. 5. Jika tidak memungkinkan menghadap ke arah kiblat, maka shalat tetap dapat dilakukan ke arah mana saja orang sakit itu menghadap. 6. Cara ruku’ dan sujud bagi orang sakit yang tidak mampu melakukannya dengan berdiri hendaklah dibedakan antara keduanya. Sujud dilakukan dengan cara membungkukkan badan lebih rendah (bawah) dari cara untuk ruku.



Pemeriksaan vital tekanan darah 200/120 mmHg (hipertensi stage 2) frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,10C, GDS 265 gr/dl.



Nilai normal Hipertensi, harusnya 130/80 (jurnal) ; jnc 8 180 mg/dl) pada stroke akut diobati dengan titrasi insulin. Monitoring resistensi insulin. 2. Infus RL tetap diberikan namun dimonitoring karena dapat berinteraksi dengan obat asam (asam traneksamat tp ga dikasih) NaCl tidak disarankan karena Natrium dan kalium pasien stroke hemoragik harus diperhatikan. 3. Susah tidur meningkatkan hipertensi, perlu obat tidak ? Diberi gol benzodiazepine yang short acting : diazepam, lorazepam, alprazolam, oksazepam. Perlu tau yang menyebabkan sulit tidur tu apa, apakah karena penyakit atau memang kesehariannya. Karena merupakan benzodeazepin yang memiliki ES tinggi. Non-Farmakologi. 1. menambah asupan kalium , mengurangi makanan yang mengandung sodium glutamat atau sodium nitrat 2. Untuk penderita hipertensi natrium diajukan =4,7gr per hari 3. Dianjurkan istirahat yang cukup dan tidur tertur 6-8 jam perhari 4. Mengendalikan stress dengan cara berpikir positif dan juga bisa rekomendasi aktivitas aerobik dengan intensitas sedang 150 menit setiap minggu atau 75 menit setiap minggu dengan intensitas berat . 5. Diabetes monitoring gula darah misal cek gula darah dan resistensi insulin



Pertanyaan : 1. Bagaimana dana pa diagnosis spesifik dari scenario ? ( iskemik/hemoragik) 1. Ischemic --> terjadinya perlahan (onsetnya lama) tidak secara tiba2, adanya penyumbatan, dan biasanya ketika seseorang tidak sedang beraktivitas 2. haemorragic --> onsetnya cepat atau terjadi secara tiba2, bisa karena jatuh, terus ada faktor dari tekanan darah tinggi, dan biasanya ketika orang sedang dalam keadaan beraktivitas 2. Bagiamana diagnosanya biar tau iskemik/hemoragik ? Hemoragik : Bisa dilihat juga dari faktor resiko nya , adanya hypertensi lebih condong ke hemoragik. Bias diagnosa lanjutan pake skoring NISHH , Gajah mada score Gajah mada bisa diliat dari 3 komponen : - Ada tidak sakit kepala sebelum kejadian



- Ada tidak Penurunan kesaadaran (ADA DISKENARIO) - Reflek babinsky positif (ADA DISKENARIO) Iskemik : Siri redscore : - 3 kemungkinan iskemik Untuk memastikan bisa dengan ke CT SCAN