Isi Buku Tipologi Desa Sugihwaras [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



Geografi mempelajari



merupakan tentang



ilmu



yang



persamaan



dan



perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan (hasil seminar lokakarya Ikatan Geografi Indonesia di Semarang,1988).



Geografi memiliki



dua



obyek kajian, yaitu fisik dan manusia. Geografi fisik mengkaji tentang keadaan fisik alam yang ada, sedangkan geografi manusia mengkaji segala sesuatu tentang manusia dan aktivitasnya.



Dalam



geografi



Manusia



mempunyai beberapa cabang pembahasan, salah satunya



adalah



budaya.



Geografi



Manusia cabang budaya terdapat Geografi Desa dan Geografi Kota. (Renner & Miler, 1957)



Page 1



Geografi Desa dan Kota merupakan dua cabang Geografi Budaya yang dikaji bersamaan sehingga menjdai satu kajian karena desa dan kota merupakan satu kesatuan



yang



saling



mempengaruhi.



Sehingga Geografi Desa Kota membahas tentang ciri-ciri desa dan kota, klasifikasi, masalah yang dihadapi, perencanaan, dan pembangunannya



mengkaji



permasalahan



yang berkaitan tentang pola pemukiman tata guna lahan dan ruang dan teori lokasi serta struktur internal perkotaan dan pedesaan. Desa atau yang disebut dengan nama lain,



selanjutnya



disebut



desa,



adalah



kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur



dan



mengurus



kepentingan



masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara



Page 2



Kesatuan Republik Indonesia. (PP no. 72 tahun 2005). Dari pengertian diatas, dapat diketahui



bahwa



yang



disebut



desa



merupakan suatu masyarakat yang memiliki batas administratif untuk mengurus desanya sendiri berdasarkan kebiasaan setempat yang diakui oleh negara. Dalam menganalisis dan mengkaji suatu daerah tidak hanya sekedar mengetahui dimana letak dan bagaimana cara menuju ke daerah tersebut. Namun harus melakukan sebuah kajian secara menyeluruh tentang berbagai macam keadaan yang terdapat di daerah tersebut dengan benar, sehingga diperlukan pendekatan untuk mengkaji secara menyeluruh. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Tiga unsurepenting desa yang



akan



digunakan



sebagai



dasar



pengkajian adalah daerah, penduduk, dan tata



Page 3



kehidupan. (Daldjoeni, 1987). Selain itu, dalam



mengakaji



menggunakan



desa



tipologi



juga desa



akan untuk



menganalisis segala sesuatu yang berkaitan dengan



desa



obyek



kajian,



termasuk



perkembangan desa. Perkembangan desa dibagi menjadi 3, yaitu desa swadaya, swakarya,



dan



Pemngklasifikasian



swasembada.



ini



didasarkan



pada



kondisi desa dan segala aspek yang ada pada desa tersebut. Dalam buku ini desa yang menjadi obyek kajian adalah Desa Sugihwaras. Desa Sugihwaras terletak di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.



Secara



astronomis



Desa



Sugihwaras terletak di koordinatt UTM 112.229351 BT dan -7.935651 LS. Luas Desa



Sugihwaras



adalah



Page 4



1.706,75



Ha.



Dengan jumlah penduduk sebanyak 3.445 jiwa. Desa



Sugihwaras



memiliki



batas



wilayah sebagai berikut:  Sebelah Utara



: Desa



Sepawon, Kecamatan Plosoklaten  Sebelah Selatan



: Desa



Sempu, Kecamatan Ngancar  Sebelah Barat



:



Kabupaten Malang  Sebelah Timur



: Desa



Babadan/Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar



A.1



Latar Belakang Desa



merupakan



suatu



wilayah



dengan karakteristik alam dan manusia yang berbeda-beda sehingga membuat setiap desa



Page 5



memiliki



karakteristik



bahkan



masalah



masing-masing. Oleh karena itu, dipilih satu desa untuk dikaji dan dianalisis karena karakteristik yang khas dan permasalahan yang khusus juga. Desa sebagai obyek ini akan



dikaji



menggunakan



karakteristik



wilayah, penduduk, dan tata kehidupan sehingga didapatkan hasil yang dibutuhkan. Desa Sugihwaras merupakan desa yang terletak di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri



yang memiliki



jarak



terdekat dari Gunung Kelud atau biasa disebut



dengan



desa



terakhir



sebelum



memasuki Gunung Kelud dari Kabupaten Kediri.



Desa



karakteristik memunculkan keadaan



yang



Sugihwaras yang



khusus



beberapa berbeda



memiliki sehingga



masalah dengan



atau daerah



disekitarnya. Hal inilah yang menarik untuk dikaji.



Page 6



Letak Desa Sugihwaras yang berada di lereng Gunung Kelud menyebabkan beberapa



permasalahan



baik



karena



karakteristik wilayah, penduduk, maupun tata kehidupan.



Namun



sebagian



besar



permasalahan ini muncul sebagai akibat dari kondisi Permasalah



geografis yang



wilayah terlihat



tersebut.



antara



lain:



permasalahan di bidang pendidikan, berkaitan dengan sanitasi, sarana dan prasarana, serta potensi bencana alam berupa gunung meletus dan gempa vulkanik. Dari pembahasan diatas, maka Desa Sugihwaras dipilih sebagai obyek kajian dalam pembahasan tipologi desa. Selain itu, tipologi Desa Sugihwaras juga membahas mengenai perkembangan Desa Sugihwaras didasarkan pada karakteristik Desa Sugihwaras.



Page 7



A.2



Tujuan Tujuan



pembuatan



buku



adalah



mengkaji dan menganalisis tipologi desa berdasarkan karakteristik wilaya, penduduk, dan tata kehidupan Desa Sugihwaras. Adapun tujuan yang lain adalah sebagai berikut. a. Memberikan informasi mengenai karakteristik



Desa



Sugihwaras,



Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. b. Mengetahui



tipologi



Desa



Sugihwaras dan perkembangan Desa Sugihwaras. c. Mengetahui permasalahan yang ada pada Desa Sugihwaras dan memberikan menyelesaikan tersebut.



Page 8



saran



untuk



permasalahan



BAB II PEMBAHASAN



Menurut



Bintarto



(1983)



batasan



pengertian desa sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang saling berinteraksi antar unsur-unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah lain. Dalam arti umum desa merupakan unit pemusatan penduduk yang bercorak agraris dan terletak jauh dari kota. Unsur-unsur



desa



yang



menjadi



landasan dalam pengkajian desa adalah sebagai berikut: a. Wilayah/Daerah/Warah



Page 9



Wilayah/Daerah tanah-tanah



dalam



pekarangan



arti dan



pertanian serta penggunaannya, termasuk aspek lokasi, luas, batas, yang



seluruhnya



lingkungan



merupakan



geografis



setempat



(Daldjoeni, 1987). b. Penduduk/Darah Penduduk



meliputi



pertambahan, peyebaran,



jumlah,



kepadatan, serta



mata



pencahariannya (Daldjoeni, 1987). c. Tata Kehidupan/Warah Tata kehidupan adalah ajaran tentang tata hidup, tata pergaulan, dan



ikatan-ikatannya



sebagai



warga masyarakat desa. Dengan sendirinya tata kehidupan itu tidak dapat



dilepaskan



dari



segala



bentuk usaha penduduk untuk



Page 10



mempertahankan,



meningkatkan



kesejahteraan (Daldjoeni, 1987).



A. WILAYAH DESA SUGIHWARAS 1. Lokasi Lokasi merupakan bagian salah satu konsep geografi. Konsep lokasi berarti merupakan titik dimana tempat itu berada. Konsep lokasi digunakan untuk memahami suatu



objek



yang



ditinjau



dari



aspek



keberadaanya dalam suatu ruang. Konsep lokasi dibagi menjadi 2 yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Letak suatu objek dalam suatu ruang ditentukan melalui dua cara,yaitu berdasarkan sistem koordinat garis lintang / garis bujur yang disebut dengan lokasi absolut sedangkan letak terhadap objek lain disebut dengan lokasi relatif. Secara umum desa Sugihwaras berada dilereng Gunung Kelud.



Page 11



Gambar 2.1 Lokasi Desa Sugihwaras (Sumber: Google Earth)



a.



Lokasi Absolut Lokasi absolut adalah letak atau



tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis



bumi.



Pebedaan



garis



astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).



Page 12



Jika ditinjau dari konsep geografi maka



letak



absolut



Desa



Sugihwaras



memiliki letak koordinat bujur : 112.229351 UTM dan koordinat lintang : -7.935651 UTM. Desa Sugihwaras merupakan desa terluar di kabupaten Kediri dan merupakan desa terluar yang berada di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri- Provinsi Jawa Timur. Desa Sugihwaras berada pada 600 meter diatas permukaan laut. Jarak merupakan ruang atau cela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak juga mempunyai



peranan



penting



di



dalam



kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik. Konsep jarak ini pula dapat dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif. 1) Jarak Mutlak



Page 13



Jarak mutlak merupakan ruang atau sela



antara



kedua



lokasi



yang



digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak bisa berubah-ubah. 2) Jarak Relatif Jarak relatif ini merupakan ruang atau sela



antara



kedua



lokasi



yang



dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu. Desa Sugihwaras adalah desa yang dimana letaknya berada pada lereng Gunung Kelud. Aksesibilitas ke wilayah lain cukup jauh dan memerlukan waktu tempuh yang cukup lama. Berikut adalah jarak dari Pusat Pemerintahan atau yang sering kita sebut dengan orbitasi.



Page 14



a) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 6 km b) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 35 km c) Jarak dari Ibukota Kabupaten



:



37 km



Gambar 2.2 Jarak Desa Sugihwaras ke Pusat Pemerintahan (Sumber: Google Maps)



b. Lokasi Relatif Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Lokasi



Page 15



relatif merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan situasi di sini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya, dan keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya. langsung



Desa



Sugihwaras



dengan



berbatasan



daerah-daerah



sebagai



berikut: Sebelah Utara



:



Desa



Sepawon,



Kecamatan Plosoklaten Sebelah Selatan



:



Desa



Sempu,



Kecamatan Ngancar Sebelah Barat



: Kabupaten Malang



Sebelah Timur



: Desa Babadan / Desa Ngancar



Kecamatan



Ngancar



2. Kondisi Geografis Desa Sugihwaras



Page 16



Desa Sugihwaras berada di lereng Gunung



Kelud



dengan



topografi



desa



tergolong agak curam. Luas kawasan Desa Sugihwaras adalah sekitar 1706.75 Hektar. Kadar



kemiringan



lereng



pada



Desa



Sugihwaras antara 35 – 40 derajat. Kondisi topografi yang demikian akan mempengaruhi bentuk lahan pertanian dan tempat tinggal atau rumah penduduknya. Secara umum struktur tanah di wilayah Desa Sugihwaras merupakan jenis tanah vulkanik dengan topografi sebagian besar merupakan daratan dan pegunungan dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan kurang dari 40%. Tabel 2.1 Kondisi Jalan di Kabupaten Kediri TAHUN No.



Uraian



1



Baik



2



Sedang



2010



2011



2012



2013



1.576,46



1.674,88



1.896,70



2.046,25



2.166,72



515,81



488,03



373,85



301,28



343,55



Page 17



2014



3



Rusak



12,13



7,21



3,47



3,07



99,55



4



Makadam/Tanah



121,03



55,32



154,77



78,18



59,43



Jumlah



2.225,43 2.225,43 2.428,78 2.428,78 (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kediri 2015)



Berdasarkan table 2.1 kondisi jalan di Kabupaten Kediri di atas, Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar yang termasuk daerah Kabupaten Kediri untuk aksesibilitasnya nampak mudah untuk dijangkau dengan jalanan yang ada di desa ini sudah beraspal. Keterjangkauan



ke



Desa



Sugihwaras



tergolong mudah dan cukup baik karena sebagian besar jalan menuju dan yang ada di desa tersebut sudah beraspal. Pada table di atas, sudah nampak bahwa sejak tahun 2010 Pemerintah sudah mulai membangun dan memperbaiki jalan yang ada untuk meningkatkan aksesibilitas desa. Dulu sempat terjadi bencana yang



Page 18



2.669,26



melanda



wilayah



ini



yaitu



bencana



meletusnya Gunung Kelud sehingga kondisi jalan banyak yang rusak. Namun pasca bencana tersebut, perbaikan jalan terus dilakukan sehingga aksesibilitas masyarakat mudah dijangkau.



Gambar 2.3 Kondisi Geografis Desa Sugihwaras pasca peristiwa Gunung Kelud (Sumber: Dokumen Berita Daerah Kediri)



3. Penggunaan Lahan Desa Sugihwaras



campur



Penggunaan



lahan



adalah



segala



tangan



manusia,



baik



secara



Page 19



permanen maupun secara siklus terhadap suatu



kelompok



sumberdaya



alam



dan



sumber daya buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhannya



baik



secara



kebendaan maupun spiritual ataupun keduaduanya (Malingreau, 1977). Berdasarkan pengertian penggunaan di



atas,



penggunaan



lahan



di



Desa



Sugihwaras secara keseuruhan digunakan untuk



memenuhi



kebutuhan



masyarakat



setempat. Lahan yang dimaksud seperti lahan sawah, perkebunan, lahan hutan, dan lain sebagainya. Berikut penggunaan lahan Desa Sugihwaras beserta luasnya: Tabel 2.2 Jenis Tanah di Desa Sugihwaras DESA/KELURAHAN SUGIHWARAS



JENIS TANAH / LAHAN Tanah Sawah Tanah Kering Tanah Basah Tanah Perkebunan



Page 20



LUAS (Ha) 0,00 356,00 0,00 375,00



Fasilitas umum Tanah Hutan



81,35 894,40 Total Luas Tanah 1.706,75 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Berdasarkan data tabel penggunaan lahan di atas, dapat diketahui bahwa sebagian lahan



di



Desa



Sugihwaras



difungsikan



sebagai lahan perkebunan disamping tanah hutan.



Perkebunan yang dominan yaitu



perkebunan buah nanas. Jenis tanah di Desa Sugihwaras yaitu regosol. Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan. Material jenis tanah ini berupa abu vulkan dan pasir vulkan. Jenis tanah di Desa Sugihwaras lebih tepatnya yaitu tanah reosol abu vulkanik. Hal ini dipengaruhi oleh factor



lokasi



Desa



Sugihwaras



yang



berdekatan dengan Gunung Kelud yang



Page 21



bersifat aktif. Ciri-ciri tanah regosol abu vulkanik: a. Terdapat di sekitar bangunan api dengan visiografi vulkanik fan b. Semua bahan vulkanik hasil eropsi gunung berapi berupa debu, pasir, kerikil, batu, bom dan lapili. c. Bahan kasar di tengah lahan halus di tepi d. Kaya hara tanaman kecuali N tapi belum terlapuk sehingga perlu pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk hijau. e.



Umumnya tekstur makin halus makin produktif



4. Potensi Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar termasuk wilayah tenggara dari Kabupaten



Page 22



Kediri yang letaknya di Lereng Gunung Kelud. Wilayah ini memiliki potensi dan kekayaan alam yang sangat lengkap mulai potensi



perkebunan,



peternakan



hingga



potensi wisata. Table 2.3 Produksi Buah-Buahan Desa Sugihwaras Desa SUGIHWARAS



Luas Panen (Ha) 2,00



Produksi (Ton) 18,00



PEPAYA



2,80



47,60



SIRSAK



1,00



8,00



NENAS



22,00



418,00



Komoditas ALPOKAT



Lanjutan DURIAN



3,80



26,60



PISANG



11,00



165,00



MELINJO



1,00



13,00



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Lereng



Gunung



Kelud



di



Desa



Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri merupakan tempat yang subur untuk ditanami



berbagai



produksi



Page 23



perkebunan.



Buah nanas sebagai salah satu yang banyak ditanam warga setempat. Berdasarkan data produksi buah-buahan di atas, buah nanas adalah produksi paling dominan yaitu 418,00 ton dengan luas lahan 22,00 ha.



Gambar 2.4 Pertanian Buah Nanas di Desa Sugihwaras (Sumber: Web Pemerintah Kabupaten Kediri)



Potensi lain yang ada di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten kediri yaitu antara lain: a.



Nyadran, adalah sebuah tradisi yang masih di pertahankan oleh masyarakat



Page 24



Desa Sugihwaras Yang umumnya adalah masyarakat



kelud,



yang



masih



mempercayai adanya danyang Desa, sehingga



setiap



masyarakat



mengadakan



akan hajat



(Mantu,khitanan,panen melimpah) atau punya



nadar



masyarakat



kelud



mengadakan ke nyadaran ke danyang Desa, ada dua tempat yang ada di desa Sugihwaras sebagai tempat nyadaran yaitu,



Danyangan



Mbah



Danyangan Mbah Ringin.



Page 25



Sumber,



Gambar 2.5 Nyadran di Gunung Kelud Desa Sugihwaras (Sumber: Dokumen Kompasiana)



b. Ritual



Sesaji



Gunung



merupakan



tradisi



Kelud tahunan



masayarakat kelud terutama masyakat Desa Sugihwaras Sebagai tuan tuan rumah dan masyarakat Lima Desa Yang ada di seputaran gunung kelud yaitu masyarakat Desa , Babadan, Pandantoyo, Sempu, dan Ngancar, ritual



sesaji



selenggarakan



gunung setiap



kelud bulan



di suro



(Penganggalan jawa) Tujauan dari acara ini adalah ungkapan rasa sukur masyarakat kelud kepada tuhan yang maha Esa , yang telah memberikan keselamatan dan anugerah berupa alam yang subur gemah ripah loh jinawi



kepada



masyarakat



kelud.



Acara yang di selenggarakan setiap



Page 26



satu tahun ini selalu rame di kunjungi wisatawan, karena di dalam acara ritual sesaji Gunung kelud , ada banyak



pementasan



kesenian



tradisional.



Gambar 2.6 Ritual Sesaji Gunung Kelud (Sumber: Dokumen Pemerintah Sugihwaras)



c. Wisata Gunung Kelud. Sejak di kembangkan



oleh



pemerintah



Kabupaten kediri dan paska krisis kelud tahun 2007 yang membawa



Page 27



perubahan terhadap kawah kelud dari danau kawah menjadi kubah lava (anak gunung kelud) banyak obyek wisata yang menarik seperti, gardu pandang, Sungai air hangat, Goa peninggalan



Jaman



Belanda,hutan



alam yang masih segar.



Gambar 2.7 Gerbang masuk menuju wisata Gunung Kelud (Sumber: Dokumen Kompasiana)



Potensi wisata yang dimiliki Desa



Sugihwaras



Page 28



yaitu



wisata



Gunung Kelud. Gunung Kelud berada di perbatasan antara wilayah Kediri Malang dan Blitar lebih tepatnya Kecamatan



Ngancar



Kabupaten



Kediri merupakan sebuah tempat wisata alam yang ada di Jawa timur, mempunyai ketinggian 1731 mdpl dan merupakan salah satu dari gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, tercatat terakhir meletus yaitu pada tanggal 14 februari 2014.



Gambar 2.8 Obyek Wisata Kelud (Sumber: Dokumen Wisatanesia)



Page 29



d. Kesenian



tradisional.



kesenian



tradisional yang masih ada Di Desa sugihwaras



Kecamatan



kabupaten



kediri,



yaitu,



Ngancar Jaranan,



Karawaitan.



Gambar 2.9 Alat Kesenian Karawitan (Sumber: Dokumen Wisatanesia)



Page 30



Gambar 2.10 Kesenan Jaranan di Desa Sugihwaras (Sumber: Dokumen Wisatanesia)



B. PENDUDUK



DESA



SUGIHWARAS Penduduk adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara. Desa Sugihwaras adalah desa dimana banyak ditempati penduduk meskipun letaknya yang berada di lereng Gunung Keud. Berikut disajikan data penduduk di Desa Sugihwaras:



Page 31



1. Jumlah Penduduk di Masing – Masing Dusun Masyarakat



desa



adalah



masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat.



yang menguasaan



ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Dusun adalah



bagian



merupakan



wilayah



lingkungan



desa



yang



pelaksanaan



pemerintah desa. No 1 2 3



Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Dusun DUSUN SOMAH KK Lk Pr JUMLAH REJOMULYO 363 458 565 612 1.177 SUGIHWARAS 277 363 502 521 1.023 MULYOREJO 295 402 582 581 1.163



JUMLAH TOTAL 935 1.223 1.649 1.714 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



2. Jumlah Penduduk Menurut Umur



Page 32



3.363



Komposisi



penduduk



pengelompokan



penduduk



adalah



atas



dasar



kriteria tertentu. Pengelompokan data dan kriteria ini disesuaikan dengan tujuan tertentu.



Misalnya,



secara



geografis,



biologis, sosial, atau ekonomi. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk laki-laki



dan



berdasarkan



perempuan. umur,



Sementara



penduduk



dapat



dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun, atau dua puluh lima tahun. Berikut data



penduduk



Desa



Sugihwaras



berdasarkan kelompok umur: Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Umur No



Kel. Umur



Laki-laki



Perempuan



Jumlah



1



0–6



122



98



220



2



7 – 12



122



134



256



3



13 – 14



85



77



162



4



15 – 18



98



126



224



5



19 – 25



197



231



428



Page 33



6



26 – 35



327



346



673



7



36 – 45



267



307



574



8



46 – 50



159



170



329



9



51 – 60



102



113



215



10



61 – 75



203



214



417



11



> 75



72



70



142



JUMLAH 1.649 1.714 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



3. Keadaan Sosial Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan



oleh



setiap



individu



untuk



mendapatkan ilmu pengetahuan baru dengan cara belajar, pendidikan juga dapat ditempuh dengan 3 cara yaitu formal, non-formal, dan informal. Pengetahuan yang didapat secara resmi



itu



menyebabkan



pada



tiap-tiap



individu yakni mempunyai pola fikir, tingkah laku serta akhlak yang sesuai dengan pendidikan



yang



diperolehnya.



Tingkat



pendidikan yang dimiliki masyarakat desa Sugihwaras sangat bervariasi mulai dari taman kanan-kanak hingga perguruan tinggi.



Page 34



3.363



Berikut data pendidikan yang ada di Desa Sugihwaras: Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sugihwaras No



Pendidikan



Laki - laki



Perempuan



Jumlah



1



SD / MI



134



155



289



2



SMP / MTs



70



75



145



3



SMA / SMK / MA



30



35



75



4



PT / Perguruan Tinggi



10



15



25



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



4. Agama Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Berikut



data



Sugihwaras



jumlah berdsarkan



penduduk



Desa



Agama



yang



dianutnya: Tabel 2.7 Jumlah Pemeluk Agama di Desa Sugihwaras



Page 35



No 1 2 3 4 5 6



Agama



Laki - laki Perempuan Islam 1.550 1.612 Kristen 99 102 Katolik Hindu Budha Konghucu (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Sebagian penduduk Desa Sugihwaras adalah pemeluk agama Islam dan Kristen namun masih lebih dominan Islam. 5. Fasilitas Sosial Fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman. Contoh dari fasilitas sosial (fasos) adalah seperti puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna, makam, dan lain sebagainya. Berikut data fasilitas social di Desa Sugihwaras:



Page 36



Jumlah 3.162 201 -



No 1



2



Tabel 2.8 Fasilitas Sosial Desa Sugihwaras Fasilitas Jumlah Tempat Ibadah a.



Masjid



5



b.



Mushola



7



c.



Gereja



1



d.



Pura



-



e.



Wihara



-



f.



Klenteng



-



a.



TK



3



b.



Sekolah Dasar



c.



Sekolah Menegah



2 -



d.



Sekolah Menengah Atas



-



a.



Puskesmas



-



b.



Puskesmas Pembantu



1



c.



Posyandu



3



a.



Poskamling



31



Sekolah



Pertama 3



4



Kesehatan



Keamanan (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



C. TATA



KEHIDUPAN



DESA SUGIHWARAS



Page 37



APARATUR



Dalam menyelenggarakan pemerintah, perangkat



desa/kelurahan



peranan



yang



menyelenggarakan pemerintah,



mempunyai



penting



dalam



tugas-tugas



umum



tugas-tugas



pembangunan



maupun di dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Sementara itu perangkat desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud terdiri atas (1) Sekretariat Desa, (2) Pelaksana Teknis lapangan, dan (3) Kepala Dusun. Pelaksana Teknis lapangan terdiri dari: (1) Modin, (2) Kabayan, (3) Jogotirto, dan (4) Jogoboyo. Jumlah Perangkat desa lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.



Page 38



Sekretariat Desa dipimpin oleh seorang Sekretaris Desa.



Sekretaris Desa dalam



melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Urusan terdiri dari (1) Kepala Urusan Pemerintahan, (2) Kepala Urusan Umum, (3) Kepala Urusan Keuangan (4) Kepala Urusan Pembangunan,



dan



(5)



Kepala



Urusan



Kesejahteraan Rakyat. Untuk mengetahui struktur organisasi dan tata kerja Desa Sugihwaras, dapat disajikan sebagai berikut.



Page 39



Gambar 2.5 Bagan Struktur Organisasi Desa Sugihwaras (Sumber: Web Resmi Desa Sugihwaras)



Desa merupakan kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga. Desa memiliki batas-batas wilayah tertentu dan memiliki kekuasaan hukum, serta dikepalai oleh



seorang



kepala



desa.



Sistem



pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan badan permusyawarahan desa. Berdasarkan bagan di atas, aparat desa di



Page 40



Desa Sugihwaras berjumlah 11 orang dan sebagian



besar



aparat



tersebut



berjenis



kelamin laki-laki. Berikut disajiakan data lengkap aparat Desa Sugihwaras.



No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Tabel 2.9 Susunan dan Data Pemerintahan Desa Sugihwaras Nama Tempat / Tanggal Lahir Jabatan Sukemi Kediri, 06 Juli 1974 Kepala Desa Plt. SEKDES / KAUR Didik MP Kediri, 01 Juli 1997 Keuangan Drs. Suntoro Kediri, 12 Mei 1965 KAUR Pemerintahan Suprapto Kediri, 17 Maret 1980 KAUR Umum Purwanto Kediri, 28 Oktober 1980 KAUR Pembangunan KAUR Kesejhteraan Mursidi Kediri, 04 April 1966 Rakyat Suntoro Blitar, 13 Januari 1966 KASUN Rejomulyo Eko Arifiono S.E Kediri, 21 April 1979 KASUN Sugihwaras Muji Hariati Kediri, 31 Desember 1971 KASUN Mulyorejo Pelaksana Teknis Surip Suko Priadi Kediri, 08 Oktober 1961 (Modin) (Sumber: Web Resmi Desa Sugihwaras, 2016)



Menurut Undang Undang No. 32 Tahun



2004



dijelaskan,



dalam



penyelenggaraan pemerintahan desa dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Badan ini berfungsi melindungi berbagai adat istiadat dan menetapkan peraturan desa



Page 41



bersama kepala desa. Selain itu, BPD berfungsi



menampung



dan



menyalurkan



aspirasi masyarakat desa serta melakukan pengawasan



terhadap



penyelenggaraan



pemerintahan desa. Anggota BPD ialah wakil penduduk



desa



bersangkutan.



Mereka



ditetapkan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Berikut susunan anggota BPD Desa Sugihwaras. Tabel 2.10 Susunan Anggota BPD Desa Sugihwaras No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Nama H. Amani Suminto Achmad Samsodin



Jabatan Ketua Wakil Ketua Sekretaris



Poniran Anggota Abdul Rohman Anggota Sapari, S.Pd Anggota Siswanto Anggota Sukari Anggota Kriswadi Anggota (Sumber: Web Resmi Desa Suihwaras, 2016)



Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa



atau



Kelurahan



Page 42



(LPMD/LPMK)



mempunyai



tugas



pembangunan menggerakkan



menyusun secara



swadaya



rencana



partisipatif, gotong



royong



masyarakat,



melaksanakan



dan



mengendalikan



pembangunan.



Berikut



susunan anggota LPMD Desa Sugihwaras:



No.



Tabel 2.11 Susunan Anggota LPMD Desa Sugihwaras Jabatan Dalam Nama Keanggotaan



Alamat



1



Supriadi



Ketua



Dsn. Rejomulyo



2



Suparji



Sekretaris



Dsn. Sugihwaras



3



Suparno



Bendahara



Dsn. Mulyorejo



4



Pujiono



Seksi Agama, Pendidikan Dan Penerangan



Dsn. Rejomulyo



5



Sumarno



Seksi Keamanan, Ketentraman Dan Ketertiban



Dsn. Sugihwaras



6



Siswoko



Seksi Lingkungan Hidup Dan Kesejahteraan Sosial



Dsn. Rejomulyo



7



Suwandi



Seksi Pembangunan, Perekonomian Dan Koperasi



Dsn. Mulyorejo



8



Yasinto



Seksi Kesehatan, Kependudukan Dan



Dsn. Sugihwaras



Page 43



Keluarga Berencana



9



Seksi Pemuda, Olahraga, Kesenian, Dan Amin Tohari Kebudayaan Dsn. Mulyorejo (Sumber: Web Resmi Desa Sugihwaras, 2016)



Lembaga-lembaga lain yang ada pada Desa Sugihwaras, antara lain: Tabel 2.12 Lembaga Kemasyarakatan Desa Sugihwaras Jenis Lembaga



Jumlah



Jumlah Pengurus



Kegiatan



PKK



1



5



4



ORGANISASI BAPAK



5



24



1



RUKUN TETANGGA



31



6



4



2



12



2



4



16



3



LPMD/LPMK ATAU SEBUTAN LAIN



1



3



3



KARANG TARUNA



1



9



4



RUKUN WARGA



6



6



3



ORGANISASI KEAGAMAAN KELOMPOK TANI/NELAYAN



YAYASAN



1 6 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Page 44



1



Berdasarkan di atas dapat diketahui bahwa lembaga kemasyarakatan di desa Sugihwaras masih aktif diantaranya misalnya saja PKK, Karang Taruna, RT/RW. PKK sangat dibutuhkan di suatu Desa. hampir setiap



desa



diwajibkan



memiliki



tim



penggerak PKK ini. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa/Lurah dan merupakan mitra dalam



pemberdayaan



dan



peningkatan



kesejahteraan keluarga. Desa Sugihwaras terdiri dari 31 RT yang



tersebar



dalam



6



RW.



RT/RW



mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Lembaga lainnya yaitu Karang Atruna. Karang Taruna mempunyai tugas



menanggulangi



berbagai



masalah



kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif,



Page 45



rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. Lembaga



ekonomi



adalah



suatu



lembaga yang memiliki kegiatan di bidang ekonomi



demi



masyarakat.



terpenuhinya Atau



kebutuhan



definisi



dari



lembaga ekonomi yang lainnya yaitu suatu lembaga



yang



mengatasi



berbagai



cara



produksi,



masalah mengenai



pendistribusian atau pelayanan suatu jasa yang di perlukan oleh masyarakat supaya kebutuhan



masyarakat



tersebut



dapat



terpenuhi. Berikut daftar lembaga ekonomi yang ada di Desa Sugihwaras. Tabel 2.13 Lembaga Ekonomi Desa Sugihwaras Jumlah Jumlah Jenis Lembaga Jumlah Kegiatan Pengurus Lembaga Keuangan Non Bank 2 3 12 Industri Material Bahan Bangunan Industri Kerajinan Industri makanan



7



2



0



2 4



2 7



0 0



Koperasi Simpan Pinjam



1



3



6



Page 46



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



D. TIPOLOGI DESA SUGIHWARAS 1. Mata Pencaharian Menurut Mulyadi (1993;79) “mata pencaharian merupakan aktivitas merupakan keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi”. Secara keseluruhan memang benar mata pencaharian masyarakat di



Desa



Sugihwaras



sebagian



besar



memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Mata



pencaharian



masyarakat



di



Desa



Sugihwaras bermacam-macam antara lain petani, pegawai pemerintah, pegawai swasta, pengusaha rumah makan dan hotel, dan pengrajin. Tetapi, mata pencaharian yang dominan di masyarakat yakni pada sektor



Page 47



agraris.



Namun



sebagian



besar



masyarakatnya bekerja sebagai petani, karena dipengaruhi dan didukung oleh kondisi fisik atau kondisi fisiografis Desa Sugihwaras yang letaknya di lereng Kelud sehingga didominasi



oleh



lahan



pertanian



dan



perkebunan. Jenis tanah yang terdapat disana yaitu tergolong jenis tanah regosol vulkanik oleh karena itu mudah untuk ditanami segala jenis tanaman



holtikultura



misalnya



tanaman



bunga anggrek, buah nanas, dan cengkeh. Selain



bekerja



pada



sektor



agraris,



masyarakatnya juga bekerja pada sektor perdagangan, jasa, dan pegawai pemerintah. Untuk sektor perdagangan sendiri masyarakat juga banyak yang bekerja sebagai pedagang, terbukti dengan adanya kegiatan masyarakat yang membuka usaha dagang didepan rumah sepanjang



jalan



Page 48



menuju



Gunung



Kelud.Kegiatan usaha dagang yang dilakukan masyarakat antaara lain berdagang buah nanas



dan



bibit



tanaman



anggrek.



Berdasarkan data mata pencaharian di Desa Sugihwaras



dapat



disimpulkan



bahwa



terdapat beberapa jenis mata pencaharian, namun yang paling dominan yaitu pada sektor pertanian dengan demikian desa Sugihwaras tergolong dalam EI, karena sebagian



besar



mata



pencaharian



masyarakatnya bekerja pada sektor primair yaitu pertanian.Dari faktor mata pencaharian (E), menurut Bapak Didik Purniawan selaku sekretaris



Desa



menyatakan



Sugihwaras



bahwa



masyarakat



(2016) Desa



Sugihwaras sebagian besar atau hampir 90% bermata sedangkan



pencaharian tanaman



sebagai yang



petani,



kebanyakan



diproduksi adalah nanas. Sehingga Desa Sugihwaras



memiliki



Page 49



nilai



E1



sebagai



indicator



bahwa



sektor



pertanian



mendominasi yaitu sebesar lebih dari 50%. Tabel 2.14 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sugihwaras Desa/Kelurahan



Mata pencaharian



Lakilaki 6 15 467



Perempuan



Jumlah



15 5 368



21 20 835



Sugihwaras Sugihwaras Sugihwaras



Pegawai negeri sipil Karyawan honorer Buruh harian lepas



Sugihwaras



Pemilik usaha jasa transportasi dan perhubungan



164



2



166



Sugihwaras Sugihwaras



Buruh tani Tukang anyaman



848 3



541 0



1.389 3



Sugihwaras



Dukun/paranormal/supranatural



19



0



19



Sugihwaras



Tukang kayu



8



0



8



Sugihwaras



Ahli pengobatan alternatif



1



0



1



Sugihwaras



Pengrajin industri rumah tangga lainnya



4



12



16



Sugihwaras



117



74



191



6



25



31



Sugihwaras



Wiraswasta Pemilik usaha hotel dan penginapan lainnya Pemuka agama



20



12



32



Sugihwaras



Jasa penyewaan peralatan pesta



1



0



1



Lanjutan Sugihwaras



Peternak



237



152



389



Sugihwaras



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



2. Produksi Desa



Page 50



Produksi desa merupakan kegiatan yang



dilakukan



kelompok



secara



pada



suatu



individu desa



atau dengan



memanfaatkan dan menambah nilai guna suatupotensi yang ada di desa dapat berupa potensi sumber daya alam dan sosial. Kegiatan



produksi



tersebut



terdiri



atas



beberapa sektor atau sub-sektor tertentu yang dapat menjadi basis dan non-basis pada suatu desa,



sehingga



desatersebut



dapat



berkembang.Produksi Desa Sugihwaras telah melebihi nilai Rp100.000.000,00. Nilai ini diperoleh dari sumber produksi desa yang beragam, yaitu dari sektor a. Produksi tanaman pangan, b. Produksi buah-buahan, c. Produksi tanaman perkebunan, d. Produksi perikanan,



e.



Produksi



kehutanan,



f.



perdagangan, g. hotel dan restoran, h. bangunan/konstruksi,



i.



angkutan



dan



komunikasi, dan j. sektor listrik, gas dan air



Page 51



minum. Jika sektor-sektor diatas dijumlah maka



hasil



yang



diperoleh



lebih



dari



Rp100.000.000,00. Sehingga nilai untuk Desa Sugihwaras adalah Y3 sebagai indikasi bahwa



produksi



desa



lebih



dari



Rp100.000.000,00



a. Produksi Tanaman Pangan di Desa Sugihwaras Tanaman pangan dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi untuk tubuh. Produksi tanaman pangan di Desa Sugihwaras yang paling banyak yaitu tomat sebanyak 1.058 ton dengan luas panen 23. Tanaman tomat sendiri dapat tumbuh subur dengan kondisi kisaran suhu 20-27o dengan curah hujan sekitar 7501250 mm/tahun. Tanaman tomat sendiri mempunyai cara penanaman yang relatif



Page 52



cukup mudah untuk dibudidayakan sehingga masyarakat



lebih



memproduksinya,



tertarik



tanaman



untuk



ini



dapat



ditumpang sarikan dengan tanaman lain misalnya cabai dan terong. Tabel 2.15 Produksi Tanaman Pangan di Desa Sugihwaras Desa/Kelurahan



Komoditas



Luas Panen 1,5 1



Produksi (Ton) 61,5 9



1



9



Terong Cabe Tomat



2,8 4,2 23



75,6 25,62 1.058



Ubi Kayu



19



513



Sugihwaras Sugihwaras



Mentimun Buncis



Sugihwaras



Kacang Panjang



Sugihwaras Sugihwaras Sugihwaras Lanjutan Sugihwaras Sugihwaras



Jagung 9 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



b. Produksi



Buah-buahan



di



Desa



Sugihwaras Buah-buahan



merupakan



bahan



pangan sumber vitamin terutama bagi tubuh.



Page 53



99



Salah satu komoditas utama buah di Desa Sugihwaras



yaitu



buah



nanas



dengan



produksi 418 ton/ha. Buah nanas dapat tumbuh subur pada daerah tropis seperti di Desa Sugihwaras oleh karena itu mayoritas masyarakat



menanami



lahan



pertanian



mereka dengan buah nanas. Selain itu cara penanaman dan perawatan yang cukup mudah



akan



berdampak



pada



hasil



produktivitas dan penghasilan petani. Hal ini dapat dijumpai ketika perjalanan menuju wisata Gunung Kelud masyarakat banyak yang menanami lahan mereka dengan buah nanas dan menjual buah nanas didepan rumah mereka. Keberadaan buah nanas dinilai cukup menguntungkan bagi petani karena selain



buahnya



dapat



dimakan



secara



langsung, mereka dapat membuka wisata petik buah nanas secara langsung dari kebun



Page 54



sehingga dapat menambah pendapatan dan meningkatkan produktivitas desa. Tabel 2.16 Produksi Buah-buahan di Desa Sugihwaras Desa/Kelurahan



Komoditas



Luas Panen (Ha)



Produksi (Ton)



Sugihwaras



Alpokat



2



18



Sugihwaras



Pepaya



2,8



47,6



Sugihwaras



Sirsak



1



8



Sugihwaras



Nanas



22



Sugihwaras



Durian



3,8



418 26,6



Sugihwaras



Pisang



11



165



Sugihwaras



Melinjo



1



13



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



c. Produksi Tanaman Perkebunan di Desa Sugihwaras Tanaman



perkebunan



merupakan



tanaman yang biasanya diproduksi dalam skala atau jumlah yang besar dan setelah panen masih akan diolah lagi di pabrik industri untuk dijadikan produk lain guna



Page 55



menambah nilai jual. Tanaman perkebunan yang mendominasi di Desa Sugihwaras yaitu tanaman



perkebunan



cengkeh.



Tanaman



cengkeh dapat dimanfaatkan untuk rempahrempah dan jamu sebagai obat tradisional. Bagian



tanaman



cengkeh



yang



biasa



dimanfaatkan yaitu bunga daunnya ketika sudah mengering untuk dijadikan obat sakit gigi dan obat perut kembung. Tanaman ini dapat tumbuh subur di Desa Sugihwaras karena letaknya berada di lereng pegunungan dengan curah hujan yang cukup tinggi maka tanaman ini dapat tumbuh dengan mudah. Produksi



tanaman



cengkeh



di



Desa



Sugiwaras mencapai 120 ton/ha, memang hasil produksinya tidak sebanyak tebu tetapi tanaman cengkeh tetap menjadi komoditas utama atau unggulan.



Komoditas



Tabel 2.17 Produksi Tanaman Perkebunan di Desa Sugihwaras Luas Perkebunan Rakyat (Ha) Produksi Perkebunan Rakyat (Ton)



Page 56



Tebu



6



426



Kelapa



1,6



3,68



Cengkeh



48



120



Kopi



6 12,6 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



d. Perikanan di Desa Sugihwaras Produksi perikanan yang terdapat di Desa Sugihwaras tergolong masih rendah, hal ini dibuktikan dengan adanya produksi ikan yang sedikit hanya produksi ikan lele. Produksi ikan hanya didominasi oleh satu jenis ikan saja yaitu ikan lele yang hanya mencapai produksi 1,5 ton. Produksi tambak ikan lele dapat dilakukan dengan membuat empang



danmembuat



kolam



yang



berdindingkan tanah lempung karena ikan lele sangat suka dengan kondisi air yang bercampur dengan lumpur. Selain itu karena letaknya yang tidak berdekatan dengan laut maka jenis tambak ikan yang bisa dilakukan



Page 57



hanya dengan membuat tambak ikan air tawar. Tabel 2.18 Produksi Perikanan di Desa Sugihwaras Desa/Kelurahan Sugihwaras



Komoditas



Produksi (Ton)



Lele



1,5 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



e. Produksi Hasil Kehutanan di desa Sugihwaras Produksi kehutanan merupakan hasil produksi berupa hasil hutan yang bisa berwujud tanaman tingkat tinggi biasanya memiliki sistem perakaran yang kuat dan berbatang besar. Desa Sugihwaras memiliki banyak sekali produksi hasil hutan yang cukup melimpah yang terdiri atas kayu Mahoni, Sengon, Bakar, dan Kayu salah satu komoditas



terbesar



yaitu



bambu



yang



mencapai 1.007 ton. Angka tersebut memang



Page 58



tergolong cukup besar, karena kondisi fisik yang mendukung pertumbuhan tanaman ini untuk dapat berkembang di Desa Sugihwaras. Bambu dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gedeg (dinding rumah yang terbuat berbahan dasar bambu), alat perabot rumah tangga seperti wakul (tempat nasi), dan lain-lain. Tabel 2.19 Hasil Kehutanan di Desa Sugihwaras Desa/Kelurahan Sugihwaras



Komoditas



Produksi (Ton)



Mahoni



122



Kayu Sengon



309



Lanjutan Kayu Bakar Bambu Kayu (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



a. Adat Istiadat Menurut



Kamus



Besar



Bahasa



Indonesia (1988:56) adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan



Page 59



897 1.007 189



sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Selain dapat diartikan pula sebagai suatu kebiasaan dari nenek moyang yang sudah turun-temurun yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang menempati suatu daerah atau wilayah dan dianggap sebagai suatu warisan budaya dan harus tetap dijaga keberadaannya. Adatistiadat ini masih tetap dilakukan agar tercipta satu- kesatuan masyarakat yang harmonis dengan berpondasi kebudayaan asli. Desa Sugihwaras terdapat beberapa adatistiadat yang sampai saat ini masih dilakukan dan



dijaga



keberadaannya,



yaitu:



(a)



Nyadran, (b) Ritual Sesaji Gunung Kelud, (c) Slametan



Kelahiran,



dan



(d)



Slametan



Kematian. a. Nyadran



adalah sebuah tradisi



yang masih di pertahankan oleh masyarakat desa Sugihwarasyang



Page 60



masih



mempercayai



adanya



danyang Desa. Danyang desa merupakan



roh



halus tertinggi



yang tinggal di pohon, gunung, sumber mata air, desa, mata angin, atau



bukit.Danyang



dipercaya



oleh masyarakat Jawa khususnya masyarakat desa Sugihwaras juga masih sangat mempercayai akan keberadaannya.



Danyang



menetap pada suatu tempat yang disebut punden. Para



danyang



diyakini menerima permohonan orang



yang



meminta



pertolongan.Imbalan yang mesti diberikan



kepada



danyang



adalah slametan. Danyang merupakan roh halus yang tidak mengganggu ataupun menyakiti,



Page 61



melainkan



melindungi. Danyang sebenarnya roh



para



tokoh



atau leluhur sebuah



pendahulu desa



yang



sudah meninggal. Leluhur ini adalah pendiri sebuah desa atau orang pertama yang membuka lahan suatu desa. sehingga setiap masyarakat



yang



mengadakan



hajat



akan (Mantu,



khitanan, panen melimpah) atau punya nadar masyarakat Kelud mengadakan nyadaran ke danyang Desa, ada dua tempat yang ada di desa Sugihwaras sebagai tempat nyadaran yaitu, Danyangan Mbah Sumber,



Danyangan



Mbah



Ringin. b. Ritual



Sesaji



Gunung



Kelud



merupakan



tradisi



tahunan



masayarakat



kelud



terutama



Page 62



masyakat



Desa



sebagai



tuan



Sugihwaras rumah



dan



masyarakat lima desa yang ada di sekitar



gunung



masyarakat



kelud



Desa



yaitu



Babadan,



Pandantoyo, Sempu, dan Ngancar. Ritual sesaji gunung kelud di selenggarakan setiap bulan suro (Penanggalan jawa), tujuan dari acara ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat gunung Kelud kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang



telah



memberikan



keselamatan dan anugerah berupa alam yang subur gemah ripah loh jinawi kepada masyarakat kelud. Acara



yang



di



selenggarakan



setiap satu tahun ini selalu rame di kunjungi wisatawan, karena di dalam acara ritual sesaji Gunung



Page 63



kelud, ada banyak pementasan kesenian tradisional. c. Slametan



kelahiran



merupaka



suatu kegiatan yang bertujuan agar anak yang baru lahir agar diberikan



keselamatan,



kepintaran, dan kebaikan lainnya selama



hidupnya.



Biasanya



kegiatan slametan ini dilakukan dengan



acara



pembacaan



do’a



mengundang dari



pengajian



acara



dengan



tetangga. ini



dan



yaitu



Puncak makan



bersama yang berfungsi untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan



atas



apa



yang



telah



diberikan. d. Slametan



kematian



merupakan



kegiatan pembacaan do’a dan tahlil untuk mendoakan anggota



Page 64



keluarga yang telah meninggal, agar



ruh



atau



roh



tersebut



diampuni segala dosanya dan diberikan kelapangan kubur saat dialam barzah. Faktor adat istiadat dan kepercayaan (A) Desa Sugihwarasmemiliki 8 adat istiadat, yaitu adat tradisional atau upacara atau perayaan a. kelahiran bayi, b.perkawinan, c. kematian, d.adat pergaulan pria dan wanita, e. perayaan hasil pertanian, f. adat sistem hubungan keluarga, g. adat pembangunan rumah,



dan



terdapat,



h.



pepatah



atau



pelanggaran adat dan sanksinya. Di dalam adat istiadat tersebut termasuk upacara yang diadakan di Kawah Gunung Kelud sebagai tanda menghormati atau melestarikan adat sebelumnya. Sehingga nilai untuk Desa Sugihwaras berdasarkan faktor ini adalah A1



Page 65



yang termasuk dalam kategori memiliki 7-9 adat istiadat. b. Pendidikan Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan



oleh



setiap



individu



untuk



mendapatkan ilmu pengetahuan baru dengan cara belajar, pendidikan juga dapat ditempuh dengan 3 cara yaitu formal, non-formal, dan informal. Pengetahuan yang didapat secara resmi itu membentuk karakter pada tiap-tiap individu yakni mempunyai pola fikir, tingkah laku serta akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Faktor pendidikan (Pd) di Desa Sugihwaras.



Menurut



Bapak



Didik



Purniawan selaku sekretaris Desa Sugihwaras (2016) yang menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sugihwaras memiliki latar belakang pendidikan minimal SD



Page 66



sehingga hal tersebut dapat digolongkan menjadi nilai Pd3 yaitu dengan indikator bahwa lebih dari 60% penduduk tamat SD ke atas.



No



Tabel 2.20 Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Sugihwaras Pendidikan Laki - laki Perempuan



Jumlah



1



SD / MI



134



155



289



2



SMP / MTs



70



75



145



3



SMA / SMK / MA



30



35



75



4



PT / Perguruan Tinggi



10



15



25



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



c. Swadaya Gotong Royong Istilah gotong royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong berarti pikul atau angkat, sedangkan royong berarti bersamasama. Sehingga jika diartikan secara harafiah, gotong royong berarti mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Gotong royong dapat dipahami pula sebagai bentuk partisipasi aktif



Page 67



setiap individu untuk ikut terlibat dalam memberi nilai positif dari setiap obyek, permasalahan, atau kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan



yang berwujud



materi,



keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan. Kegiatan gotong royong juga masih sering



dilakukan



masyarakat



oleh



Sugihwaras,



sebagian



besar



hal



dapat



ini



dibuktikan dengan adanya suatu kegiatan yang disebut “soyo.” Dalam bahasa indonesia “soyo” berarti kegiatan membangun suatu bangunan



secara



mengharapkan



bersama-sama



imbalan



uang.



tanpa Tetapi,



biasanya masyarakat diberikan makan dan minum sebagai rasa terima kasih. Wujud dari kegiatan tersebut misalnya pembangunan



Page 68



jembatan



desa,



pembangunan



perbaikan



rumah



warga,



selokan, dan



acara



pernikahan atau hajatan besar. Hal ini tetap dijaga kelestariannya budayanya agar selalu tercipta rasa kekeluargaan antar masyarakat Sugihwaras. Faktor swadaya gotong royong (Gr) di Desa Sugihwaras. Menurut Bapak Didik Purniawan selaku sekretaris Desa Sugihwaras (2016) yang menyatakan bahwa sistem gotong royong yang ada di Desa Sugihwaras termasuk kedalam dalam gotong royong yang nyata. Gotong royong yang dimaksud seperti gotong



royong



membersihkan



membersihkan wilayah



desa,



membangun



rumah



warga,



sebagainya.



Sehingga



Desa



selokan, membantu dan



lain



Sugihwaras



memperoleh nilai Gr3 dengan ketentuan memiliki kegiatan gotong royong pada tahap swadaya dan gotong royong nyata.



Page 69



d. Kelembagaan Menurut



kamus



Besar



Bahasa



Indonesia (1997) kelembagaan didefinisikan sebagai suatu sistem badan sosial



atau



organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Di desa Sugihwaras terdapat beberapa kelembagaan desa, dimana kelembagaan



ini



berfungsi



untuk



melancarkan segala jenis kegiatan dan urusan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat desa



misalnya



urusan



pemerintahan,



ekonomi, kemasyarakatan, dan lain-lain. Faktor kelembagaan (L) di Desa Sugihwaras.



Desa Sugihwaras memiliki



kelembagaan yang hampir lengkap sebagai pendukung pelayanan kepada masyarakat setempat. Lembaga-lembaga yang dimiliki Desa Sugihwaras antara lain: a. lembaga pemerintahan



desa,



Page 70



b.



lembaga



perekonomian, c. sosial, d. pendidikan, e. kesehatan, f. kesenian, g. gotong royong, h. keamanan, dan i. lembaga adat. Sehingga nilai



dari faktor ini



adalah



L1



yang



berkategori memiliki 7-9 lembaga. Meskipun lembaga yang ada tidak banyak berdasarkan sektor lembaga tetapi lembaga-lembaga ini memiliki



peran



masing-masing



untuk



memberiakan pelayanan kepada masyarakat Desa Sugihwaras dan sekitarnya. Berikut adalah



Tabel



Kelembagaan



di



Desa



Sugihwaras



Tabel 2.21 Lembaga Ketahahanan Masyarakat Desa / LPM Desa/Kelurahan Memiliki Peralatan Mesin Kardek Kantor Kantor : ketik Sendiri Komputer, Fax Tidak Ada (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



SUGIHWARAS



Tidak



Page 71



Tidak Ada



Tidak Ada



Buku Administras Lembaga (Jenis) 3



Berdasarkan



tabel



diatas



dapat



diketahui bahwa dalam lembaga ketahanan masyarakat desa/LPM di Desa Sugihwaras untuk peralatan dan perlengkapan dalam menunjang kegiatan masih tergolong kurang yang terlihat dalam tabel peralatan seperti mesin ketik dan peralatan kantor.



PKK



Tabel 2.22 Lembaga Kemasyarakatan di Desa Sugihwaras Jenis Lembaga Jumlah Jumlah Pengurus 1 5



Kegiatan 4



ORGANISASI BAPAK



5



24



1



RUKUN TETANGGA



31



6



4



ORGANISASI KEAGAMAAN



2



12



2



KELOMPOK TANI



4



16



3



LPMD/LPMK ATAU SEBUTAN LAIN



1



3



3



KARANG TARUNA



1



9



4



RUKUN WARGA YAYASAN



6 6 1 6 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Berdasarkan di atas dapat diketahui bahwa lembaga kemasyarakatan di desa



Page 72



3 1



Sugihwaras masih aktif diantaranya misalnya saja PKK, Karang Taruna, RT/RW. PKK sangat dibutuhkan di suatu Desa. Hampir setiap



desa



diwajibkan



memiliki



tim



penggerak PKK ini. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa/Lurah dan merupakan mitra dalam



pemberdayaan



dan



peningkatan



kesejahteraan keluarga. Desa Sugihwaras terdiri dari 31 RT yang



tersebar



dalam



6



RW.



RT/RW



mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Lembaga lainnya yaitu Karang Atruna. Karang Taruna mempunyai tugas



menanggulangi



berbagai



masalah



kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.



Page 73



Tabel 2.23 Lembaga Ekonomi di Desa Sugihwaras Jenis Lembaga Jumlah Jumlah Kegiatan Lembaga Keuangan Non Bank 2 3 Industri Material Bahan Bangunan 7 2 Industri Kerajinan 2 2 Industri makanan 4 7 Koperasi Simpan Pinjam 1 3



Jumlah Pengurus 12 0 0 0 6



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Lembaga



ekonomi



adalah



suatu



lembaga yang memiliki kegiatan di bidang ekonomi



demi



terpenuhinya



kebutuhan



masyarakat. Definisi dari lembaga ekonomi yaitu suatu lembaga yang mengatasi berbagai masalah mengenai



cara



produksi,



pendistribusian atau pelayanan suatu jasa yang di perlukan oleh masyarakat supaya kebutuhan



masyarakat



tersebut



dapat



terpenuhi



Desa/Kelurahan



HANSIP



Sugihwaras



18



Tabel 2.24 Lembaga Keamanan di Desa Sugihwaras Siskamling Poskamling Mitra Babinkamtibmas Koramil Polri Ada 31 1 1 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras)



Page 74



Kegiatan Kamtibmas 1



Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lembaga keamanan yang ada di Desa Sugihwaras. Lembaga keamanan merupakan lembaga



yang bertugas



untuk



menjaga



keamanan yang ada di desa agar desa tersebut aman dari aksi kejahatan, misalnya saja perampokan dan kericuhan di desa.



e. Sarana dan Prasarana Sarana merupakan



segala



sesuatu



yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau



tujuan.



Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang



merupakan



terselenggaranya



penunjang



suatu



proses



utama (usaha,



pembangunan, proyek). Desa Sugihwaras terdapat prasarana



berbagai yang



macam cukup



sarana



memadai



dan untuk



menunjang kegiatan masyarakatnya. Tetapi



Page 75



perlu adanya penambahan dan perbaikan sarana dan prasana, misalnya sekolah karena di Desa Sugihwaras untuk bangunan sekolah jumlahnya



sangat



sedikit



yakni



hanya



terdapat TK ( taman kanak-kanak) sampai SD (Sekolah Dasar) saja untuk pendidikan lebih lanjut masih belum ada. Aksesibilitas



menuju



Desa



Sugihwaras cukup dapat diakses dengan mudah, hal ini dapat terlihat dengan adanya kondisi jalan yang cukup baik meskipun terdapat juga ruas jalan yang rusak. Misalnya saja terdapat ruas jalan yang berlubang dan kondisi



jalan



yang



tidak



rata.



Faktor



prasarana (P) di Desa Sugihwaras. Faktor prasarana yang dinilai adalah prasarana perhubungan, sosial.



produksi,



pemasaran



Prasarana perhubungan



di



dan Desa



Sugihwaras memiliki karakteristik memiliki jalan aspal, jalan batu, dan jalan tanah



Page 76



sehingga memiliki skor 50. Sedangkan pada prasarana produksi, Desa Sugihwaras tidak memiliki sistem irigasi sehingga hal yang dinilai adalah tanaman yang dipelihara dan jarak



antartanaman,



yang



pada



Desa



Sugihwaras memiliki karatkeristik tanaman yang dipelihara atau dibudidaya dengan baikdan jarak antartanaman baik sehingga skornya 25. Prasarana



pemasaran



di



Desa



Sugihwaras terdiri dari dua jenis atau kelompok prasarana pemasaran, yaitu berupa koperasi dan toko atau warung sehingga mendapat skor 15. Dan yang terakhir adalah prasarana



sosial



di



Desa



Sugihwaras.



Prasarana di Desa Sugihwaras terdiri dari: (1) gedung pemerintahan desa, (2) gedung LSD, (3) gedung sekolah, (4) puskesmas, (5) masjid dan gereja, serta (6) tempat rekreasi. Sehingga skor yang diperoleh adalah 25. Dari



Page 77



seluruh skor dari prasarana yang ada di Desa Sugihwaras



diperoleh



skor



115



yang



termasuk kedalam nilai P1 dengan syarat skor lebih dari 95.



Desa/Kelurahan SUGIHWARAS



Tabel 2.25 Sarana Kesehatan Tenaga Medis Jumlah paramedis



Dukun pengobatan alternatif Bidan (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Jumlah 2 1 1



Tabel 2.26 Sarana/Prasarana Kantor Desa/Kelurahan Desa Sugihwaras



Sarana/Prasarana desa Kantor Balai desa Rudin Kades Listrik Air Bersih Kendaraan Dinas Ruang Kerja Mesin Ketik Kursi Meja Lemari Arsip



Page 78



kondisi baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik



Komputer (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



baik



Tabel 2.27 Sumber Energi Penerangan Keluarga Desa/Kelurahan SUGIHWARAS



Genset Lampu Minyak Pribadi (KK) (KK) 1 27 1 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016) PLN (KK)



Kayu Bakar (KK) 64



Tabel 2.28 Prasarana Kesehatan Desa/Kelurahan SUGIHWARAS



Prasarana



Jumlah



Posyandu



3



Puskesmas pembantu



1



(Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



Tabel 2.29 Sarana/Prasarana Transportasi Desa/Kelurahan SUGIHWARAS SUGIHWARAS



Kategori



Jenis Prasarana



Jalan Antar Desa/Kecamatan Jalan Desa/Kelurahan



2.1 Panjang jalan aspal 1.3 Panjang jalan tanah



Page 79



Baik (KM)



Rusak (KM)



Jumlah (KM)



2,3



0



2,3



4



0



4



SUGIHWARAS SUGIHWARAS



SUGIHWARAS SUGIHWARAS SUGIHWARAS SUGIHWARAS



Jalan Desa/Kelurahan Sarana Transportasi Darat



1.1 Panjang jalan aspal



Jalan Desa/Kelurahan



1. Jalan Desa/Kelurahan



Ojek



3



0



3



100



0



100



0



0



0



0



1,2



0



1,6



0



2



Jalan Antar 2.2 Panjang jalan 1,2 Desa/Kecamatan makadam Jalan 1.2 Panjang jalan 1,6 Desa/Kelurahan makadam Sarana Angkutan PerTransportasi 2 Desa/Kelurahanan Darat (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



f. Jumlah penduduk Jumlah



penduduk



merupakan



banyaknya penduduk yang mendiami atau berdomisili di suatu wilayah atau tempat, yang memiliki mata pencaharian dan terdiri dari berbagai kepala keluarga. Di desa Sugihwaras banyak



jumlah



penduduknya



cukup



hal ini dibuktikan dengan adanya



data jumlah KK yang jumlahnya mencapai 1.293



serta



lebih



Page 80



banyak



penduduk



perempuan dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Tabel 2.30 Jumlah Penduduk Dan Kepala Keluarga No 1 2



Kel. Umur 0–6 7 – 12



Laki-laki 122 122



Perempuan 98 134



Jumlah 220 256



3



13 – 14



85



77



162



4 5 6 7 8 9 10 11



15 – 18 19 – 25 26 – 35 36 – 45 46 – 50 51 – 60 61 – 75 > 75



98 197 327 267 159 102 203 72



126 231 346 307 170 113 214 70



224 428 673 574 329 215 417 142



JUMLAH 1.649 1.714 (Sumber: Prodeskel Desa Sugihwaras, 2016)



E. PERHITUNGAN KLASIFIKASI PERKEMBANGAN DESA SUGIHWARAS 2.31 Tabel perhitungan klasifikasi perkembangan Desa Sugihwaras



Page 81



3.363



No.



Faktor Penilaian Tingkat Perkembangan Desa Sugihwaras



Nilai



Keterangan



1.



Mata Pencaharian (E)



E1



Sektor pertanian > 50%



2.



Output/Produksi Desa (Y)



Y3



Produksi >100 juta



3.



Adat Istiadat dan Kepercayaan (A)



A1



Memiliki 79 kategori adat istiadat



4.



Kelembagaan (L)



L1



Memiliki 79 lembaga



5.



Pendidikan (Pd)



Pd3



>60% penduduk tamat SD ke atas



6.



Swadaya gotongroyong (Gr)



Gr3



Tahap swadaya dan gotong royong



Page 82



nyata 7.



Prasarana



P1



Jumlah



13



Skor > 95 Tergolong Desa Swakarya



(Sumber: Data Penulis, 2016)



Berdasarkan



tabel 2.31 diketahui



bahwa Desa Sugihwaras memiliki skor 13 yang termasuk kedalam desa swakarya. Nilai atau



skor



ini



diperoleh



berdasarkan



karakteristik Desa Sugihwaras yang berkaitan dengan



faktor



penilaian



tingkat



perkembangan Desa Sugihwaras. Dari faktor mata pencaharian (E), menurut Bapak Didik Purniawan selaku sekretaris



Desa



menyatakan



Sugihwaras



bahwa



masyarakat



(2016) Desa



Sugihwaras sebagian besar atau hampir 90% bermata



pencaharian



Page 83



sebagai



petani,



sedangkan



tanaman



yang



kebanyakan



diproduksi adalah nanas. Sehingga Desa Sugihwaras



memiliki



nilai



E1



indicator



bahwa



sektor



sebagai pertanian



mendominasi yaitu sebesar lebih dari 50%. Faktor



berikutnya



adalah



output/produksi desa (Y). Produksi Desa Sugihwaras



telah



melebihi



nilai



Rp100.000.000,00. Nilai ini diperoleh dari sumber produksi desa yang beragam, yaitu dari



sektor



(1)



produksi



pangan,



perkebunan,



(3)



perikanan,



(4)



(2) hasil



peternakan, (5) buah-buahan, (6) apotek hidup, (7) sektor kerajinan, (8) industri pengolahan, (9) kehutanan, (10) perdagangan, (11)



hotel



dan



bangunan/konstruksi,



restoran, (13)



angkutan



(12) dan



komunikasi, serta (14) sektor listrik, gas dan air minum. Jika sektor-sektor diatas dijumlah maka



hasil



yang



diperoleh



Page 84



lebih



dari



Rp100.000.000,00. Sehingga nilai untuk Desa Sugihwaras adalah Y3 sebagai indikasi bahwa



produksi



desa



lebih



dari



Rp100.000.000,00. Faktor adat istiadat dan kepercayaan (A) Desa Sugihwaras. Desa Sugihwaras memiliki 8 adat istiadat, yaitu adat tradisional atau upacara atau perayaan (1) kelahiran bayi, (2) perkawinan, (3) kematian, (4) adat pergaulan pria dan wanita, (5) perayaan hasil pertanian, (6) adat sistem hubungan keluarga, (7) adat pembangunan rumah, dan terdapat (8) pepatah atau pelanggaran adat dan sanksinya. Di dalam adat istiadat tersebut termasuk upacara yang diadakan di Kawah Gunung Kelud sebagai tanda menghormati atau melestarikan adat sebelumnya. Sehingga nilai untuk Desa Sugihwaras berdasarkan faktor ini adalah A1 yang termasuk dalam kategori memiliki 7-9 adat istiadat.



Page 85



Faktor kelembagaan (L) di Desa Sugihwaras.



Desa Sugihwaras memiliki



kelembagaan yang hampir lengkap sebagai pendukung pelayanan kepada masyarakat setempat. Lembaga-lembaga yang dimiliki Desa Sugihwaras antara lain: (1) lembaga pemerintahan



desa,



(2)



lembaga



perekonomian, (3) sosial, (4) pendidikan, (5) kesehatan, (6) kesenian, (7) gotong royong, (8)



keamanan,



dan



(9)



lembaga



adat.



Sehingga nilai dari faktor ini adalah L1 yang berkategori memiliki 7-9 lembaga. Meskipun lembaga yang ada tidak banyak berdasarkan sektor lembaga tetapi lembaga-lembaga ini memiliki



peran



masing-masing



untuk



memberiakan pelayanan kepada masyarakat Desa Sugihwaras dan sekitarnya. Faktor pendidikan (Pd) di Desa Sugihwaras.



Menurut



Bapak



Didik



Purniawan selaku sekretaris Desa Sugihwaras



Page 86



(2016) yang menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sugihwaras memiliki latar belakang pendidikan minimal SD dan SMP sehingga hal tersebut dapat digolongkan menjadi nilai Pd3 yaitu dengan indikator bahwa lebih dari 60% penduduk tamat SD ke atas. Faktor swadaya gotong royong (Gr) di Desa Sugihwaras. Menurut Bapak Didik Purniawan selaku sekretaris Desa Sugihwaras (2016) yang menyatakan bahwa sistem gotong royong yang ada di Desa Sugihwaras termasuk kedalam dalam gotong royong yang nyata. Gotong royong yang dimaksud seperti gotong



royong



membersihkan



membersihkan wilayah



desa,



membangun



rumah



warga,



sebagainya.



Sehingga



Desa



selokan, membantu dan



lain



Sugihwaras



memperoleh nilai Gr3 dengan ketentuan



Page 87



memiliki kegiatan gotong royong pada tahap swadaya dan gotong royong nyata. Faktor yang terakhir adalah faktor prasarana (P) di Desa Sugihwaras. Faktor prasarana yang dinilia adalah prasarana perhubungan, sosial.



produksi,



pemasaran



Prasarana perhubungan



di



dan Desa



Sugihwaras memiliki karakteristik memiliki jalan aspal, jalan batu, dan jalan tanah sehingga memiliki skor 50. Sedangkan pada prasarana produksi, Desa Sugihwaras tidak memiliki sistem irigasi sehingga hal yang dinilai adalah tanaman yang dipelihara dan jarak



antartanaman,



yang



pada



Desa



Sugihwaras memiliki karatkeristik tanaman yang dipelihara atau dibudidaya dengan baikdan jarak antartanaman baik sehingga skornya 25. Selanjutnya prasarana pemasaran di Desa Sugihwaras terdiri dari dua jenis atau kelompok prasarana pemasaran, yaitu berupa



Page 88



koperasi dan toko atau warung sehingga mendapat skor 15. Dan yang terakhir adalah prasarana



sosial



di



Desa



Sugihwaras.



Prasarana di Desa Sugihwaras terdiri dari: (1) gedung pemerintahan desa, (2) gedung LSD, (3) gedung sekolah, (4) puskesmas, (5) masjid dan gereja, serta (6) tempat rekreasi. Sehingga skor yang diperoleh adalah 25. Dari seluruh skor dari prasarana yang ada di Desa Sugihwaras



diperoleh



skor



115



yang



termasuk kedalam nilai P1 dengan syarat skor lebih dari 95. Dari perhitungan diatas diperoleh E1, Y3, A1, L1, Pd3, Gr3, dan P1, sehingga diperoleh nilai 13 dengan ketentuan Desa Sugihwaras termasuk dalam desa swakarya. Desa dengan karakteristik keadaan desa sudah



lebih



maju



dibandingkan



desa



swadaya, dimana masyarakatnya mampu menjual kelebihan hasil produksi ke daerah



Page 89



lain disamping untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Selain itu, interaksi masyarakat desa dengan masyarakat luar sudah mulai terlihat, walaupun intesitasnya belum terlalu sering. BAB III PROBLEMATIKA PEDESAAN DESA SUGIHWARAS



Pada seperti



ruang



desa



lingkup



tentunya



administrasi



banyak



sekali



permasalahan dalam proses kemajuanya. Kemajuan suatu desa tentunya didukung oleh beberapa



elemen



seperti



masyarakat,



pemerintahan dan sumberdaya alam yang ada di wilayah tersebut. Oleh sebab itu antara satu desa dengan desa yang lain tentunya tidak memiliki problematika yang sama. Hal ini dikarenakan elemen yang ada di dalamnya tentu berbeda. Misalnya suatu desa dengan sumberdaya alam yang cukup belum tentu



Page 90



didukung



oleh



masyarakat



yang



dapat



mengelola sumberdaya alam tersebut secara bijaksana, efektif dan efisien. Sedangkan di wilayah desa lain dapat ditemui



desa



melimpah



tanpa



namun



sumberdaya karena



alam



kebijakan



pemerintah yang baik, maka desa tersebut menjadi unggulan. Perbedaan permasalahan suatu desa seringkali dikaitkan dengan letak geografis desa tersebut. Letak geografis berperan



dalam



penentuan



akses,



keterjangkauan hingga potensi sumberdaya alam



yang



terkandung



didalamnya.



Klasifikasi permasalahan pedesaan dapat digolongkan menjadi : (1) Permasalahan Pendidikan, (2) Permasalahan Sanitasi, (3) Permasalahan



Kelembagaan



Desa,



(4)



Permasalahan Sarana dan Prasarana, dan (5) Permasalahan Potensi Gempa.



Page 91



Secara geografis Desa Sugihwaras berada



pada



Kecamatan



lereng



Ngancar



Gunung



Kelud,



Kabupaten



Kediri.



Gunung Kelud adalah salah satu dari beberapa gunung berapi yang aktif di Jawa Timur. Gunung api ini termasuk dalam klasfikasi tipe A dengan letusanya yang didominasi letusan eksplosif cukup kuat sehingga



menghasilkan



edapan-endapan



freatik, freatomagmatik, aliran piroklastik. Oleh karena itu desa Sugihwaras memiliki bentukan lahan Vulkanis hasil aktivitas Gunung Api Kelud. Menurut kajian ilmu geologi, diprediksi



letusan



gunung



jangka



berapi



waktunya.



dapat



Diketahui



periode letusan Gunung Kelud mencapai 8 hingga 10



tahun. Tercatat terdapat 7 kali



letusan pada tahun



(1) letusan 1901, (2)



letusan 1919, (3) 1951, (4) 1966, (5)1990, (6) 2007, (7) 2014. Saat letusan tahun 2007 tidak



Page 92



terjadi letusan secara eksplosif. Namun Gunung



Kelud



instrusif,letusan



meletus



instrusif



tersebut



secara terjadi



karena lemahnya kekuatan magma untuk menerobos dinding-dinding kaldera sehingga membentuk kubah vulkanik. Dampaknya adalah ketika kembali meletus pada tahun 2014, letusan yang dihasilkan sangat dahsyat. Hal ini disebabkan oleh tingginya kekuatan magma yang menerobos dinding kaldera. Materi yang dikeluarkan juga lebih banyak, sebab materi pembentuk kawah vulkanik ikut keluar bersama letusanya. Tentunya dari letak geografis tersebut menimbulkan dampak bagi desa Sugihwaras yang berada tepat di lereng gunung api aktif tersebut seperti tingkat kesuburan tanah, potensi terjadinya gempa vulkanis,



kehidupan



masyarakat



desa



Sugihwaras, jenis-jenis tanman yang dapat ditanaman maupun tidak dapat ditanam pada



Page 93



lahan tersebut hingga potensi unggulan yang dimiliki Desa Sugihwaras. Selain itu letak geografis inilah yang menyebabkan Desa Sugihwaras berada di kawasan wisata dan dapat



dikatakan



sebagai



Desa



Wisata.



Beberapa paparan diatas tentunya terdapat problematika atau permasalahan yang ada di desa Sugihwaras seperti : (a) permasalahan potensi gempa, (b) permasalahan pendidikan, (c) permasalahan prasarana, (d) permaslahan antara masyarakat dengan pihak PDAM, dan (e) permasalahan kondisi geografis dan perkembangan potensi desa. Berikut ini adalah



pembahasan



dari



permasalahan-



permasalahan diatas. A. Permasalahan Potensi Gempa Daerah potensi gempa merupakan daerah yang berada pada lereng gunung berapi. Potensi gempa tersebut sebagai



Page 94



dampak dari aktivitas gunung berapi di wilayah



tersebut.



Sedangkan



Desa



Sugihwaras merupakan desa yang berada di lereng gunung Kelud. Letak Desa Sugihwaras +/- 1 Km dari letak kawah menyebabkan Desa Sugihwaras menjadi daerah yang selalu terkena dampak gempa vulkanis karena letaknya yang sangat dekat. Saat tahun 2014 tepatnya 14 februari pukul 23.08 wib. Letusan Gunung Kelud 2014 tersebut tercatat sebagai letusan terdahsyat dalam 10 tahun terakhir. Permasalahan yang ditimbulkan dari letusan tersebut ialah banyak rumah serta fasilitas umum yang rusak akibat tertimbun material-material hasil letusan. Ketika terjadi letusan dan merusak rumah serta fasilitas umum,



tentunya



menimbulkan



masalah



berupa kerugian .Selain itu dari letusan tersebut seringkali menimbulkan datangnya



Page 95



penyakit gangguan



seperti



penyakit



salurah



mata



pernafasan,



hingga



gangguan



pengelihatan. Pada segi pertanian, letusan tahun 2014 sempat menimbulkan kerugian bagi petani karena lahan pertanianya terkena tumpukan abu vulkanis. Abu vulkanis yang terlontar pasca letusan tersebut berifat panas sehingga tanaman akan mati ketika terkena lontaran abu tersebut. Dampak lain yang ditimbulkan dari letusan Gunung Kelud ialah perlunya



tempat



pengungsian



pasca



terjadinya gempa. Namun dalam daerah potensi gempa ini memiliki upaya mitigasi yang dapat dikatakan unik. “Sebenarnya masyarakat disekitar



kawah



Kelud



termasuk



Desa



Sugihwaras. Ketika terjadi gempa mereka berkeyakinan bahwa letusan oleh Gunung Kelud hanya berlangsung selama sehari, atau mereka yakin bahwa esok harinya tidak akan



Page 96



ada letusan susulan”, ujar Pak Sapari selaku narasumber. Berdasarkan pernyataan dari narasumber



tersebut,



dapat



diperoleh



informasi bahwa tingkat mitigasi bencana di Desa Sugihwaras sudah termasuk kategori baik. Masyarakat Desa Sugihwaras telah mengenal lingkunganya, sehingga ketika terjadi gempa masyarakat dapat melakukan upaya penanganan dengan tepat. B. Permasalahan Pendidikan Pendidikan ialah satu usaha yang dengan sengaja diambil untuk memengaruhi serta menunjang anak yang mempunyai tujuan



untuk



meningkatkan



ilmu



dan



pengetahuan, jasmani serta akhlak hingga perlahan-lahan dapat mengantarkan anak pada tujuan serta cita-citanya yang tertinggi. Supaya



mendapatkan



kehidupan



yang



bahagia serta apa yang dikerjakan bisa



Page 97



berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa serta agamanya. (Prof. H Mahmud Yunus, 2015). Pernyataan tersebut relevan dengan kenyataan saat ini sebab zaman sekarang, pendidikan memiliki porsi sentral dalam pembangunan suatu desa sebab tingkat pendidikan menunjukan kualitas sumberdaya manusia di daerah tersebut. SDM yang berkualitas ialah SDM yang mempunyai kesadaran akan penggunaan teknologi yang tinggi serta dapat menerapkan teknologi tersebut dalam rangka pembangunan daerah. Masyarakat memiliki



tingkat



di



Desa



pendidikan



Sugihwaras rata-rata



merupakan lulusan SD. Hasil wawancara peneliti dengan responden diperoleh data. Bahwa faktor yang memengaruhi warga sekitar untuk tidak melanjutkan pendidikanya ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan. Kurangnya informasi mengenai kelanjutan



Page 98



tahapan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Serta banyak orang tua di desa tersebut yang lebih menyarankan anaknya sesudah lulus dari SD untuk langsung bekerja. Pola pemikiran masyarakat seperti ini juga dipengaruhi oleh faktor geografis. Lahan di Desa Sugihwaras dengan memiliki jenis tanah Andosol Vulkanik. Tanah jenis ini cocok digunakan untuk perkebunan, oleh sebab



itu



mata



Sugihwaras



pencaharian



didominasi



di



sebagai



Desa petani.



Profesi sebagai petani tersebut tentunya berlangsung secara turun temurun, maka banyak diantara orangtua yang menyarankan anak-anaknya terutama



pada



untuk sektor



langsung pertanian.



bekerja Hasil



pertanian dapat langsung dipasarkan dan langsung mendapatkan upah. Hal tersebut juga mendasari pemikiran remaja untuk tidak



Page 99



melanjutkan pendidikane jenjang yang lebih tinggi. C. Permasalahan Sarana dan Prasarana Kurangnya sarana dan prasarana di Desa Sugihwaras, antara lain: C.1 Kurangnya Akses Kesehatan Berdasarkan letak Desa Sugihwaras di lereng gunung maka semua pembangunan harus dilaksanakan sesuai dengan keadaan wilayah



tersebut.



Oleh



karena



Desa



Sugihwaras ini adalah daerah lereng dengan potesi gempa tinggi sehingga kurang tepat jika dibangun rumah sakit. Sebab bangunan seperti rumah sakit relatif sering dibangun di daerah yang dekat dengan pemukiman dan dengan topografi yang cenderung datar. Letak inilah yang menjadikan di desa Sugihwaras tidak terdapat bangunan rumah



Page 100



sakit. Dampaknya pada saat terjadi gempa korban banyak dirujuk ke rumah sakit terdekat yang jaraknya masih cukup jauh (/+12km). Akses rumah sakit yang cukup jauh tersebut menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengakses rumah sakit. Namun hal ini masih



dapat



teratasi



dengan



adanya



puskesmas yang dapat dijangkau dengan mudah karenaletaknya yang dekat. Puskemas tersebut dapat digunakan sebagai pertolongan pertama



guna



menanggulangi



masalah



kesehatan yang ada di Desa Sugihwaras. Penempatan bangunan Puskesmas terletak di perpotongan



jalan



(pertigaan)



dengan



topografi agak datar. Meskipun terdapat puskesmas pembantu di Desa Sugihwaras, tetapi



jumlahnya



sangat



terbatas.



Berdasarkan tabel 3.2 hanya terdapat 1 puskesmas pembantu di Desa Sugihwaras.



Page 101



Hal tersebut dinilai tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang 3.363 jiwa. C.2 Kurangnya Lembaga Sekolah Kemajuan tingkat pendidikan di suatu daerah di dukung oleh saranan dan prasarana yang cukup. Sebab saranan dan prasarana merupakan wadah dan fasilitas yang sangat mendukung



keberhasilan



dari



kegiatan



pendidikan Desa Sugihwaras. Berdasarkan tabel



3.4 dapat disimpulkan bahwa tidak



terdapat bangunan SMP dan SMA di Desa Sugihwaras. Hal ini berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Jika banyak terdapat lembaga pendidikan di suatu desa maka minat



masyarakat



untuk



melanjutkan



pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi akan bertambah. Minat tersebut dipengaruhi oleh bentuk nyata sebuah bangunan Sekolah.



Page 102



Masyarakat



akan



menyaksikan



lebih



secara



tertarik



langsung



jika



kegiatan



belajar mengajar. Bangunan sekolah tingkat SMP dan SMA terdekat terletak di Desa Wates. Jarak antara kedua desa ini cukup jauh (-/+) 7 km. Hal



ini



juga



menjadi



penghalang



bgi



masyrakat yang meiliki keterbatasan dalam bidang ekonomi karena harus mengeluarkn biaya transportasi. Selain itu bagi masyarakat yang tidak memilki kendadaraan pribadi tentu sangat menyulitkan. C.3 Permasalahan Akses Jalan Setiap



harinya



Desa



Sugihwaras



dilewati oleh pengunjung Gunung Kelud. Terlebih ketika libur panjang maupun akhir pekan. Pengunjung tentunya lebih banyak dari biasanya, dengan begitu maka jalan yang dilewati akan semakin bertambah bebanya.



Page 103



Gambar 3.1 Papan promosi wisata Gunung Kelud yang ada di Desa Sugihwaras (Sumber : dokumentasi penulis 2016)



Akses jalan yang rusak merupakan dampak dari kegiatan tersebut. Curah hujan yang jatuh juga menjadi penyebab kerusakan jalan, karna energi kinetik pukulan air hujan dapat mengikis secara perlahan. Tingginya curah hujan tersebut disebabkan oleh karena Desa



Sugihwaras



merupakan



daerah



pegunungan sehingga sangat memungkinkan terjadi hujan pegunungan. Selain karena kegiatan wisata, rusaknya jalan di Desa Sugihwaras perkebunan,



diakibatkan karena



Page 104



oleh



Desa



kegiatan Sugihwaras



memiliki output desa di bidang perkebunan maka hampir setiap harinya terdpat truk-truk dengan beban berat yang mengangakut hasil perkebunan



(buah



nanas)



dari



Desa



Sugihwaras. Selain karena rusaknya akses jalan, kurangnya akses jalan juga disebabkan oleh pembangunan aspal yang kurang merata. Jalan dengan jens aspal hanya ditemui di jalan utama, sedankan pada jalan-jalan ketik tidak



dibangun



aspal.



Daerah



Desa



Sugihwaras merpakan daerah dengan potensi gempa tinggi. Kurangya akses jalan di desa ini akan menghambat penanganan atau evakuasi korban bencana ketika teradi letusan Gunung Kelud.



Gambar 3.2 Salah satu jalan di Desa Sugihwaras (Sumber : dokumentasi penulis)



Page 105



D. Permasalahan



Antara



Masyarakat



yang



hubungan



dengan PDAM Problematika



masyarakat dengan pemerintah di Desa Sugihwaras berkaitan dengan sanitasi di Desa Sugihwaras yaitu terjadi perbedaan pendapat antara pihak PDAM dengan masyarakat Desa Sugihwaras. Pihak PDAM menghendaki masyarakat sedanangkan



menggunakan



air



masyarakat



sekitar



PDAM lebih



menginginkan saluran air dari pipa-pipa sederhana yang telah mereka terapkan dalam kehidupan



sehari-hari.



menganggap



penggunaan



tradisional



lebih



Masyarakat salurah



menguntungkan



air



karena



harganya murah. Penggunaan air PDAM dirasa lebih memberatkan karena meteran yang dipasang akan terus beralan,seiring dengan berjalanya meteran tersebut berarti



Page 106



tarif yang dibebankan kepada masyarakat terus bertambah. Sebelum



menerapkan



penggunaan



PDAM, pihak PDAM telah melakukan sosialsisasi kepada masyarakat desa serta melakukan uji coba penggunaan saluran air menggunakan PDAM. Setelah dilakukan uji coba, masyarakat Desa Sugihwaras merasa rugi selain karena mereka harus membayar lebih mahal, salah satu responden mengaku bahwa setelah diterapkan penggunaan PDAM justru terjadi limpasan air padahal sebelum penggunaan PDAM tidak pernah terjadi limpasan air yang menggenangi daerah sekitar. Terjadinya limpasan tersebut karena pompa air terus menyala sehingga tekanan pompa air terus meningkat atau dapat dikatakan pompa air tersebut secara terus menerus memompa air.



Page 107



E. Permasalahan Kondisi Geografis Dan Perkembangan Potensi Desa E.1 Permasalahan Ketersediaan Pangan Pemenuhan kehidupan sehari-harinya masyarakat Desa Sugihwaras terutama pada pemenuhan



kebutuhan



pokok



sangat



bergantung oleh pasokan dari daerah lain. Kebutuhan pokok seperti beras didatangkan dari Desa Wates yang berjarak (-/+) 7km dari pusat Desa Sugihwaras. Masyarakat Desa Sugihwaras tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok di daerahnya karena terdapat beberapa tanaman seperti padi yang tidak cocok ditanam di lahan yang ada di Desa Sugihwaras. Lahan yang ada di daerah tersebut tidak cocok dengan syarat tumbuh tanaman padi. Menurut responden bernama bapak Safari hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh



Page 108



masyarakat Desa Sugihwaras. Seringkali penduduk berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan jumlah yang banyak. Hal tersebut dilakukan



agar



menghemat



pengeluaran



transportasi. Sarana transportasi dari Desa Sugihwaras menuju Desa Wates juga kurang mendukung, terbukti dengan tidak adanya transportasi umum yang melewati tempat tersebut. E.2



Permasalahan



Pengembangan



Pendapatan Masyarakat Desa wisata indentik dengan potensi wisata yang ada didalamya. Potensi wisata tersebut semestinya dapat menambah income bagi masyarakat di desa tersebut. Sugihwaras merupakan salah satu dari beberapa desa yang ada di lereng Gunung Kelud. Perjalanan menuju Gunung Kelud diharuskan melewati Desa Suihwaras. Sadar daerahnya menjadi zona yang sering dilewati oleh pengunjung



Page 109



wisata Gunung Kelud masyarakat desa ini memanfaatkan peluang dengan membangun beberapa homestay dan rumah makan. Pembangunan tersebut juga mendapat dukungan dari pemerintah (PNPM Desa Sugihwaras). merupakan



Program program



PNPM yang



desa diusung



pemerintah guna mengembangkan potensi yang ada di sebuah desa tersebut atau dapat dikatakan upaya pemerintah yang diharapkan mampu menanggulangi kemiskinan melalui bidang pariwisata. Meskipun telah mendapat dukungan berupa dana dari pemerintah, nyatanya



homestay



di



wilayah



Desa



Sugihwaras sangat sedikit dikunjungi. Hasil identifikasi penulis tentang permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: (a) Gunung Kelud yang merupakan destinasi utama merupakan jenis wisata pendek, artinya tidak perlu tempat untuk singgah atau dapat



Page 110



dijelajahi dengan kurun waktu (+/-) sehari, dan (b) Jarak wisata Kelud dengan pusat Kota Kediri relative dekat jika dibandingkan dengan wisata gunung lain, oleh karena itu wisatawan lebih memilih menginap di Hotel yang disediakan di pusat kota. Hal tersebut yang mendasari para pengunjung tidak menginap di homestay yang telah disediakan. Oleh karena itu income yang didapatkan dari sektor pariwisata oleh masyarakat Desa Sugihwaras tergolong rendah.



Gambar 3.3 Contoh guest house yang ada di Desa Sugihwaras (Sumber : dokumentasi penulis)



BAB IV PENUTUP



Page 111



A. Kesimpulan Dari pembahasan



diatas



dapat



disimpulkan bahwa Desa Sugihwaras adalah sebagai berikut: 1. Desa Sugihwaras merupakan desa yang terletak



di



Kabupaten



Kecamatan Kediri,



Ngancar,



Provinsi



Jawa



Timur. Desa Sugihwaras yang terletak sangat dekat dengan Gunung Kelud sehingga Desa Sugihwaras merupakan desa



terakhir



sebelum



memasuki



kawasan Gunung Kelud dari arah Kabupaten Kediri. Selain itu, kondisi geografis



Desa



Sugihwaras



seperti



ketinggian tempat lebih dari 600 m dpl, penggunaan



lahan



sebagian



besar



adalah pertanian dan perkebunan, adat istiadat yang masih dipegang kuat, serta lokasi Desa Sugihwaras yang jauh dari pusat pemerintahan menyebabkan Desa



Page 112



Sugihwaras memiliki karakteristik yang berbeda dan khas. 2. Desa Sugihwaras perkembangan



memiliki desa



tingkat swakarya



didasarkan pada nilai Desa Sugihwaras pada



pengklasifikasian



tingkat



perkembangan desa, yaitu 13 yang diperoleh



dari



tipologi



desa



Sugihwaras. Tipologi Desa Sugihwaras yang dikaji antara lain: (1) mata pencaharian



dengan



nilai



E1,



(2)



produksi desa nilai Y3, (3) adat istiadat dan



kepercayaan



nilai



A1,



(4)



kelembagaan nilai L1, (5) pendidikan nilai Pd3, (6) swadaya gotong royong Gr3, dan (7) prasarana nilai P1. 3. Desa Sugihwaras memiliki beberapa masalah, antara lain: (a) permasalahan potensi



gempa,



pendidikan,



(b) (c)



Page 113



permasalahan permasalahan



prasarana, (d) permasalahan antara masyarakat dengan pihak PDAM, dan (e) permasalahan kondisi geografis dan perkembangan potensi desa. B. Saran Dari karakteristik dan permasalahan yang ada pada Desa Sugihwaras maka perlu adanya saran supaya masalah yang ada dapat segera diselesaikan dengan baik. beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Dengan karakteristik yang telah ada, hal



yang



perlu



dilakukan



adalah



mengelolanya dan memanfaatkannya dengan baik dan bijak dan tetap melestarikannya. Segala sumberdaya yang ada pada Desa Sugihwaras dapat menjadi pendapatan dan faktor positif untuk Desa Sugihwaras sehingga harus dikelola dengan baik.



Page 114



2. Perkembangan Desa Sugihwaras masih perlu ditingkatkan dengan cara terus mengelola



dan



memaksimalkan



sumberdaya yang dimiliki dan tetap melestarikannya, serta lebih banyak mencoba berinteraksi dengan lebih intensif dengan daerah lain yang sudah lebih maju dan dengan daeraha yang menjadi pusat pemerintahan maupun pertumbuhan



ekonomi.



Sehingga



tingkat perkembangan menjadi lebih tinggi. 3. Untuk permasalahan diatas, terdapat beberapa saran yang diberikan, antara lain: (1) banyak informasi dan sekolah yang berkualitas untuk melanjutkan sekolah meskipun tidak berada pada desa tempat tinggal, (2) melengkapi prasarana yang kurang sesuai dengan kemampuan desa, (3) antara pihak yang



Page 115



bersitegang



diharapkan



agar



dapat



melakukan musyawarah untuk mufakat mengakhiri perbedaan pendapat ini, (4) masyarakat tetap waspada pada gejala alam



yang



ada



termasuk



gempa



vulkanik meskipun masyarakat sudah terbiasa, dan (5) melakukan lebih banyak



interaksi



dengan



daerah



sekitarnya baik yang memproduksi padi/beras ataupun tidak. 4. Beberapa permasalahan lain di Desa Sugihwaras dapat ditangani dengan beberapa upaya, antara lain: (1) akses jalan perlu dibenahi mengingat Desa Sugihwaras merupakan potensi gempa, kemudahan akses jalan tersebut akan memudahkan dalam mitigasi bencana, (2) perlu dikembangkan wisata sepaket agar pengunjung yang merasa tidak puas



dengan



waktu



Page 116



sehari



ketika



berkunjung di wisata Kelud, seperti wisata petik nanas, (3) untuk akses kesehatan



sebaiknya



dibangung



puskemas pembantu lain, dan (4) untuk mengatasi masalah pangan sebaiknya dilakan



optimalisasi



koperasi



desa



atupun lumbung desa agar masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh untuk mendapatkan beras. 5. Daftar Pustaka: 6. Daldjoeni, 1987. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni 7. Miller EW dan GT Renner. 1957. Global Geography. New York:



Thomas



Y



Greweel



Company 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara



Page 117



Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158) 9. Bintarto, R. 1983. Urbanisasi dam



Permasalahannya.



Yogyakarta:



Galia



Indonesia,



Jakarta. 10. Bintarto,



R.



1983.



Interaksi



Desa-Kota



dan



Permasalahannya. Yogyakarta: Ghalia Indonesia Yogyakarta 11. Anonim.1988.



Hasil



Seminar



dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia di Semarang Tahun 1988. Hasil seminar disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Ikatan



Geografi



Indonesia,



Semarang, 1988. 12. Desa



Sugihwaras.



Sistem



Informasi Desa dan Kelurahan Direktorat



Page 118



Jenderal



Bina



Pemerintahan Desa Kementarian Dalam



Negeri.



(online),



(http://prodeskel.binapemdes.ke mendagri.go.id/),



diakses



12



November 2016 13. Anonim.



2014.



Kajian



Permasalahan Desa. (online), (http://kknm.unpad.ac.id/pamuli han/about/kajian-permasalahandesa-pamulihan/),



diakses



12



November 2016 14. Kementerian Republik



Indonesia.



Pariwisata (online),



(http://www.kemenpar.go.id/asp/ detil.asp?c=21&id=2504), diakses 12 November 2016 15. Anonim. Tanpa tahun. Mengukir sejuta Mimpi di Puncak Kelud. (online), (http://www.kompasiana.com/ife



Page 119



ndayu_andariezva/mengukirsejuta-mimpi-di-puncakkelud_5500a064a333111870511 6a7), diakses 12 November 2016 16. Anonim. 2011. Potensi Desa Sugihwaras



Sebagai



Desa.



(online), (http://radkomkeludfm.blogspot. co.id/2011/02/potensi-desasugihwaras-sebagai-desa.html), diakses 12 November 2016 17. Anonim. 2014. Jalan Misteri Terowongan Kelud



gelap



Bagian



1.



Gunung (online),



(https://indonesia360derajat.wor dpress.com/2014/02/16/gunungkelud-jalan-misteri-terowongangelap-bag-1/), November 2016



Page 120



diakses



12



18. Anonim. Tanpa tahun. Objek Wisata Gunung Kelud (Kawah Gunung



Kelud).



(online),



(http://wisatanesia.co/objekwisata-gunung-kelud/gambarkawah-gunung-kelud/),



diakses



12 November 2016 19. Anonim. 2014. Pengertian dan Perbedaan Masyarakat. (online), (https://visiuniversal.blogspot.co. id/2014/12/pengertian-danperbedaan-masyarakat.html), diakses 12 November 2016



Page 121