Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI



DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :  DEVI ROMAULI BR SITANGGANG  NAOMI PUTRI SIOAN SILABAN  PASCA APRIYANTI  SARA NURDIA ROSA



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi”. Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dan menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Mentari Dwi Aristi, SE., M.Acc selaku Dosen untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di Universitas Muhammadiyah Riau. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu kami berharap kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.



Pekanbaru,



Oktober 2019



Kelompok 3



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…………. i i



DAFTAR ISI………………………………………………………………….………………… ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………….. 1 1.2. Tujuan Pembelajaran………………………………………………………………….... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem………...…………..…. 3 2.2 Etika dalam Masyarakat Infodrmasi…………………………………………………….. 7 2.3 Dimensi Moral dari Sistem Informasi…………………………………...………………. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………….…………………………………………. 14 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti bahwa informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali manfaat adanya sistem informasi melalui teknologi-teknologi canggih seperti saat ini, tapi banyak juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem informasi meninbulkan pertanyaan etika yang baru baik individu maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan juga membayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Seperti teknologi (mesin uap, listrik, telepon, dan radioa, teknologi informasi dapat digunakan untuk kemajuan sosial). Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat menggangu hak privacy individu. Dalam dunia bisnis, salah satu alasan utamanya adalah masalah pembajakan. Namun, subyek etika komputer lebih dalam daripada hanya sekedar masalah privacy dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial yang menyebabkan etika berubah negatif maka harus di cegah dari individu dan masyarakat sekitar yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Perkembangan dunia menuju dunia tanpa batas (borderless world) telah banyak merubah berbagai aspek kehidupan. Proses ini menggerakkan perdagangan bebas antar benua, perpindahan manusia, barang dan modal yang semakin leluasa, serta pemakaiaan sumber daya -sumber daya diseluruh dunia menuju efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu penyebab hal ini adalah kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin memudahkan manusia.Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi pekerjaan dan sebagainya.Penggunaan secara intensif maupun ekstensif atas komputer, internet, telepon seluler dan ATM telah mengatasi batasan ruang dan waktu. Menjadi sebuah fenomena dramatis yang disebut dengan digitalisasi. Pada perkembangannnya, beberapa faktor negatif terjadi berkaitan dengan penggunaan sistem informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak yaitu bit-bit.Dibalik kecepatan, kecermatan dan keotomatisan dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilemadilema etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsur manusia sebagai pembuat, operator 1



dan sekaligus penggunanya. akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanannya.Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi informasi. Meningkatnya jumlah interaksi manusia terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi dari waktu ke waktu,maka etika sangat di butuhkan untuk dijadikan suatu peraturan dasar dalam pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang juga harus di pahami oleh masyarakat luas. Hal ini di sebabkan karena dalam pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan adanya hal-hal yang melanggar etika,hal itu dapat kita lihat dari tindakan-tindakan sebagian masyarakat yang memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi tanpa memperhatikan etika. Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengantisipasi situasi tersebut. 1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem 2. Mengetahui Etika Dalam Masyarakat Informasi 3. Mengetahui Dimensi Moral dari sistem Informasi



BAB II PEMBAHASAN 2.1 MEMAHAMI ISU SOSIAL DAN ETIKA YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk membimbing 2



perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika baru, baik secara individu maupun bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi distribusi kekuasaan, uang, hak dan kewajiban. Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan perdagangan elektronik (e-commerce). Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar. Masalah etika lainnya yang ditekankan terkait dengan sistem informasi adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menentukan standar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, serta mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam masyarakat yang informatis. MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS Isu etika, sosial dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan anda hadapi sebagai manejer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1. Bayangkan masyarakat seperti kolom yang tenang pada musim panas, ekosistem yang lembut dengan keseimbangan diantara individu, masyarakat, dan institusi politik. Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam kolom ini karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan aturan berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar.



3



Gambar 2.1: Hubungan antara isu etika, social, dan politis dalam masyarakat informasi



LIMA DIMENSI MODRAL DI ERA INFORMASI 1. Hak dan Kewajiban Informasi Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yang bersangkutan. 2. Hak dan Kewajiban Terkait Kepemilikan Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten. 3. Akuntabilitas dan Pengendalian Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk



4



menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi. 4. Kualitas Sistem Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. 5. Kualitas Hidup Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh. TREN DARI TEKNOLOGI YANG MENGEDEPANKAN ISU ETIKA Isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan perhatian yang terus-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan sosial yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Ada empat tren teknologi yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika dan keempatnya terangkum pada table dibawah ini.



TREN



DAMPAK



Kecepatan komputasi berlipat ganda Semakin banyak perusahan yang bergantung pada tiap 18 bulan



system computer dalam menjalankan kegiatan-kegiatan utamanya.



Biaya



penyimpanan



data



menurun Perusahan dapat dengan mudah memelihara secara



dengan cepat



terperinci masing masing databasenya



Kemajuan analisis data



Perusahanb dapat menganalisis data dalam jumlah besar tentang seseorang guna dikembangankan menjadi profil perilaku mereka secara terperinci.



Kemajuan teknologi jaringan



Menyalin data dari satu lokasi ke lokasi lain dan mengakses data pribadi dari lokasi yang jauh dengan



5



lebih mudah. Dampak



pertumbuhan



perangkat Ponsel seseorang mungkin sedang disadap tanpa



telepon genggam



sepengetahuan pemiliknya.



Berlipat gandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan sistem informasi dalam proses produksinya. Hasilnya adalah, ketergantungan kita kepada sistem dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem serta kualitas data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan sosial dan hukum belum mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan kemantapan sistem informasi belum secara universal diterima atau diupayakan. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individukaryawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi publik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan. Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi ketiga yang menggaris bawahi perhatian terhadap bidang etika, karena memungkinkan perusahaan untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi sistem informasi, perusahaan bisa



merangkaikan



dan



mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang tersimpan pada komputer secara lebih mudah dari pada pada masa lalu.



6



Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA) memungkinkan bagi sektor pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi.



2.2 ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur utama dari pilihan etika? 



Konsep Dasar: Responsibilitas, Akuntabilitas, dan Liabilitas Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya, yaitu :



1.



Responsibility (pertanggungjawaban) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. 7



2.



Akuntabilitas (accountability) adalah Fitur dari sistem dan institusi sosial: hal tersebut berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil



3.



tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusa tersebut. Liabilitas (liability) adalah Merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh kebidang hukum. Proses hukum adalah fitur yang berhubungan dengan masyarakat yang berbadan hukum dan merupukan sebuah proses dimana hukum dipahami dan dimengerti.  Analisis Etika Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada situasi yang memunculkan nilai etika, yaitu sebagai berikut : 1. Identifikasi dan gambarkan faktanya dengan jelas. 2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi



yang



terlibat. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. 4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil. 5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda ambil. 6. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda ambil  Prinsip Etika Kandidat Beberapa prinsip etika di beberapa kebudayaan yang bertahan sepanjang sejarah, yaitu : 1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan maka orang lain akan perlakukan anda sesuai dengan yang kita terapkan (Aturan Emas- Golden Rules). 2. Jika sebuah tindakan tidak pantas untuk dilakukan oleh setiap orang, tindakan itu tidak pantas untuk dilakukan oleh siapapun juga (Immanuel Kant’s Categorical Imperative Imperatif Kategoris Immanuel Kant). 3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara menyeluruh (Descartes Rules of Change- Aturan Perubahan Descartes). 4. Ambil tindakan dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (Ultilitarian Principle- Prinsip Utilitarian). 5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi biaya atau biaya yang paling sedikit (Risk Aversion Principle- Prinsip Menghindari Risiko). 6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua obyek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus lain (disebut dengan Aturan Etika ethical “no free lunch” rule -“tidak ada makan siang gratis”).



8



 Kode Etika Profesional Beberapa kelompok manusia mengklaim diri mereka



profesional, mereka memiliki



kewajiban dan hak khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan, kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode perilaku profesional disebarluaskan oleh sebuah asosiasi profesional, seperti American Medical association (AMA), American Bar Association (ABA), Association in Information Tecnology Profesionals (AITP), dan association of Computting Machinery (ACM). Kelompo profesional ini memiliki tanggung jawab atas sebagian aturan dari profesi mereka dengan menentukan kualifikasi dan kopetensi yang dibutuhkan. Kode etik adalah janji profesi untuk menata diri mereka sendiri dalam masyarakat.  Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Nyata Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimana satu kelompok memiliki kepentingan yang berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepon besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi Informasi untuk mengurangi jumlah karyawan mereka.



2.3 DIMENSI MORAL DARI SISTEM INFORMASI  Hak Informasi : Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasan elektronik dan



bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem



informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efisien.  Tantangan Internet Terhadap Privasi Teknologi internet menimbulkan tantangan baru



atas perlindungan privasi



pribadi. Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut. Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihata oleh orang-orang. 9



 Solusi Teknis Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang membantu pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh situs-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs perdagangan dan pengunjungnya.  Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi hukum dan praktik-praktik sosial yang melindungi kekayaan intelektual. Kekayaan Intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi.  Rahasia Dagang Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undangundang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.  Hak Cipta Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan pertamanya.  Paten Paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu penemuan.  Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual Dengan berkembangnya jaringan elektronik,



termasuk



internet,



telah



membuat



perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004) 10



 Akuntabilitas, Liabilitas, dan Pengendalian  Masalah Liabilitas Yang Berkaitan Dengan Komputer Selama akhir pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di California, Arizona, dan Nevada tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan sosial mereka yang telah dimasukkan kedalam tabungan secara elektronik . cek-cek ditolak. Penarikan diblok karena dananya tidak cukup. Karena adanya kesalahan operasional dikomputer pusat, sejumlah transaksi deposit langsung tidak dapat diproses. Bank ini tidak dapat melacak uang yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan butuh waktu sehari untuk mengatasinya (Carr dan Gallagher,2002). Kasus ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para eksekutif informasi sistem yang harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang dikembangkan oleh staf mereka.  Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut : 1. Celah/ kelemahan dan kesalahn pada sistem. 2. Kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya yang disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya. 3. Kualitas input data yang buruk.  Kualitas Hidup : Keadilan, Akses, dan Batasan Beban sosial yang negatif menghadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru mulai meningkat bersamaan dengan semakin majunya teknologi. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan dan masyarakat meskipun disisi lain juga memberikan manfaat.  Menyeimbangkan Kekuatan : Pusat Versus Tepian Ketakutan di era komputer adalah mainframe komputer yang terpusat yang akan memusatkan kekuatan dikantor-kantor pusat perusahaan dan diibu kota negara, menghasilkan masyarakat Big Brother seperti yang telah dikisahkan di novel George Orwell, 1984.  Kecepatan Perubahan : Berkuangnya Waktu Respons terhadap Persaingan Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi buruk : perusahaan mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merepons para pesaing global dan mungkin telah 



diambang kehancuran. Ketergantungan dan Kerentanan



11



Banyak instansi-instansi pemerintah maupun perusahaan yang bergantung pada sistem informasi, tanpa disadari para pengguna akan bergantung pada sistem informasi 



padahal sistem informasi yang digunakan sehari-hari itu sangat rentan terganggu. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer Penyalahgunaan komputer (computer abuse) adalah tindakan menggunkan komputer yang mungkin legal tetapi dianggap tidak beretika. Popularitas internet dan email membuat salah satu bentuk penyalahgunaan komputer spamming menjadi masalah



besar, baik bagi perusahan maupun individu.  Ketenegakerjaan: Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang Pekerjaan yang Hilang Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem informasi sebagai suatu keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih sedikit dicatat bahwa merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan pekerjaan.  Kesetaraan dan Hak Akses: Meningkatkan Kesenjangan Sosial dan Perbedaan Ras Kesenjangan digital (digital divide) yang terjadi disekolah-sekolah di Amerika Serikat, dengan sekolah yang terletak diwilayah kemiskinan cukup tinggi akan lebih kecil peluangnya memiliki komputer, program teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau akses internet bagi siswa. Jika tidak dikoreksi maka pemisahan digital akan menciptakan sebuah masyarakat yang kaya dengan kemampuan dan keahlian komputer.  Resiko Kesehatan : RSI, CVS, dan TECHNOSTRESS Penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling penting adalah cedera stress yang berulang (repetitive stress injury-RSI). RSI terjadi ketika sekelompok otot yang dipaksa melakukan tindakan yang berulang-ulang dan dengan beban yang tinggi. Penyebab dari RSI adalah keyboard komputer . jenis RSI yang terkait dengan komputer paling umum adalah sindrom carpal turnel (CTS). Yaitu adanya tekanan pada saraf tengah yang melewati pergelangan tangan, yang disebut carpal tunnel menimbulkan rasa sakit.



12



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan sistem informasi secara etika. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilema-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat. Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan sistem etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan. Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan termasuk internet bisa memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan tantangan tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar salah.



DAFTAR PUSTAKA Sumber: Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2019. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital. Edisi ke-13. Jakarta: Salemba Empat.



13



14