Jenis Drainase Jalan Dan Jembatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JENIS DRAINASE JALAN DAN JEMBATAN Referensi : - Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kementerian Pekerjaan Umum. 2005. Modul Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pekerjaan Umum “Penanganan Jalan dan Drainase. Jakarta : Pusat Litbang Sosial Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat. - Lawalata, Greece M. 2013. Modul perancangan drainase jalan. Kementrian pekerjaan umum badan litbang pusat penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan - Anonim. 1997. Drainase Perkotaan. Depok : Penerbit Gunadharma. - Hasmar, H.A. Halim. 2012. Drainase Terapan. Yogyakarta : UII Press - Natassa Maria T.R., Jeffry S.F. S., dan Eveline M.W. (2018). Penataan Sistem Saluran Drainase di Kompleks Winangun Palm Winangun Satu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Sipil Statik, 6, 285-300. - Dasar-dasar Perencanaan Drainase Jalan A. Pengertian Drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu (Halim, 2012: 1). Drainase (drainage) yang berasal dari kata kerja ‘to drain’ yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sitim-sistim yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun di bawah permukaan tanah (Anonim, 1997). Sedangkan Natassa, Jeffry & Eveline (2018:285) mengemukakan : “Saluran Drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana jalan. Kata drainase yang berasal dari bahasa inggris drainage mempunyai arti



mengalirkan, menguras, membuang atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik air yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi, dari suatu kawasan sehingga fungsi kawasan tidak terganggu. Sistem drainase secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan sehingga kawasan tersebut dapat berfungsi secara optimal”. Jalan sebagai prasarana antara ruas satu dengan ruas lainnya, sering melalui sungai atau air dan cekungan tanah. Untuk keadaan demikian itu jalan dilengkapi dengan jembatan, atau gorong-gorong atau duiker. Perlengkapan lainnya yang sangat penting adalah drainase jalan dan jembatan. Drainase jalan dan jembatan, berfungsi sebagai penampung air hujan yang jatuh di permukaan perkerasan jalan dan bahu jalan dan menyalurkannya ke drainase induk utama. Drainase jalan dan jembatan sangat penting, karena berfungsi untuk melindungi ruang milik jalan, khususnya perkerasan jalan dari genangan air. Air yang sempat menggenang di permukaan jalan dan jembatan secaraterus menerus atau berlangsung lama akan dapat memperlemah struktur jalan dan jembatan atau menghancurkan konstruksi jalan dan jembatan itu sendiri. B. Jenis Saluran Drainase Dalam buku Drainase Perkotaan (Anonim, 1997) terdapat beberapa jenis drainase : 1. Menurut sejarah terbentuknya a. Drainase alamiah (Natural Drainase) Drainase alamiah merupakan drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.



Gambar : Drainase Alamiah b. Drainase Buatan (Arficial Drainage) Drainase buatan merupakan drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan



sebagainya. Gambar Penampang Drainase buatan



Gambar : Drainase Buatan 2. Menurut Letak Bangunan a. Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage) Drainase permukaan tanah merupakan saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open



chanel flow. Gambar Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage) b. Drainase Bawah Permukaan Tanah (Subsruface Drainage) Drainase bawah permukaan adalah drainase yang dibuat untuk mengatasi pengaruh rembesan air, baik yang berasal dari air tanah



maupun air hujan yang merembes ke dalam tanah yang kemungkinan dapat menaikkan permukaan air tanah sehingga mempengaruhi kadar air subgrade. Gambar Drainase Bawah Permukaan Tanah (Subsurface Drainage) 3. Menurut Fungsi a. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lain seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain-lain. b. Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian. 4. Menurut Konstruksi a.



Saluran Terbuka, yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.



b.



Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran air kotor (air yang mengganggu kesehatan/ lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di tengah kota.



C. Pola Jaringan Drainase 1. Siku



Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi



daripada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada di tengah kota. Gambar Pola Jaringan Drainase Siku 2. Paralel Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.



Gambar Pola Jaringan Drainase Paralel 3. Grid Iron Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluransaluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpul.



Gambar Pola Jaringan Drainase Grid Iron 4. Alamiah Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar



Gambar Pola Jaringan Drainase Alamiah 5. Radial Pola jaringan drainase radial ini digunakan pada daerah berbukit, sehingga pola saluran nya memencar ke segala arah



Gambar Pola Jaringan Drainase Radial 6. Jaring-jaring Pola jaringan drainase jaring-jaring mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar.



Gambar Pola Jaringan Drainase Jaring-jaring D. Jenis Penampang Saluran Secara umum dikenal ada 2 jenis bangunan drainase permukaan yaitu selokan samping dan gorong-gorong. Fungsi kedua jenis bangunan ini yaitu untuk menghindarkan perkerasan jalan dari kerusakan-kerusakan akibat genangan air. ( Modul RDE-07 : Dasar-dasar Perencanaan Drainase Jalan, 2005 : II-I ) 1. Selokan Samping Penampang



melintang



selokan



samping



dipilih



berdasarkan



pertimbangan-pertimbangan: a. Kondisi tanah dasar b. Kecepatan aliran c. Dalam atau dangkalnya kedudukan air tanah Di bawah ini beberapa contoh jenis penampang selokan samping yang biasa digunakan dalam perencanaan : a. Bentuk segitiga



Gambar bentuk saluran segitiga Keterangan : 1) Bahan yang digunakan : pasangan batu kali atau tanah asli 2) Pengaliran air pada saluran ini cepat 3) Dipergunakan di daerah : a) Kondisi daerah kering



b) Air tanah dalam b. Bentuk trapesium



Gambar bentuk saluran trapesium Keterangan : 1) Bahan yang digunakan : pasangan batu kali 2) Dipergunakan di daerah tanah yang banyak mengandung lempung 3) Pengaliran air pada saluran ini kurang cepat



c. Bentuk segiempat



Gambar bentuk saluran segiempat Keterangan : 1) Bahan yang digunakan : pasangan batu kali 2) Dipergunakan di daerah : a) Tanah yang cukup stabil b) Medan sempit c) Air tanah dalam d. Bentuk setengah lingkaran



Gambar bentuk setengah lingkaran Keterangan :



1) Bahan yang digunakan : pasangan batu kali



atau beton



bertulang 2. Gorong- gorong Menurut Modul RDE-07 : Dasar-dasar Perencanaan Drainase Jalan (2015: II-5 – II-7) Gorong-gorong adalah bangunan drainase yang berfungsi untuk : a. Memberi jalan kepada air yang mengalir dari parit atau sungai kecil yang mengalir melintasi jalan. b. Mengalirkan air yang telah terkumpul di dalam bak-bak penampung selokan samping untuk dibuang keluar ke tempat pembuangan. Penampang melintang gorong-gorong yang lazim digunakan antara lain adalah sebagai berikut : a. Lingkaran (circular)



Gambar penampang melintang bentuk lingkaran (circular) Keterangan : 1) Bentuk ini paling sering dipakai 2) Ditinjau dari segi struktur, relative efisien untuk kebanyakan kondisi muatan 3) Bisa dibuat dari beton tulang (antara lain Ø 60 cm, 80 cm, 100 cm, 120 cm, 140 cm) atau dari baja (corrugated metal pipe Ø < 2,00 m) b. Ellips (elliptical)



Gambar penampang melintang bentuk Ellips (elliptical)



Keterangan : 1) Biasanya dipakai sebagai pengganti bentuk circular jika terdapat keterbatasan tinggi timbunan 2) Dibandingkan dengan bentuk circular, bentukpipa lengkung maupun ellips lebih mahal (pada kondisi debit yang harus ditampung sama) c. Box (rectangular)



Gambar penampang melintang Box (rectangular) Keterangan : 1) Direncanakan untuk menampung debit yang relative besar 2) Bentuk ini biasanya paling cocok digunakan jika posisi tinggi muka air yang diijinkan (allowable headwater depth) rendah. d. Lengkung (arch)



Gambar penampang melintang Lengkung (arch) Keterangan : 1) Bentuk ini dipakai jika kondisi tanah cukup baik 2) Perlu pertimbangan desain yang lebih teliti untuk menghindari scouring e. Multiple barrels



Gambar penampang melintang Multiple barrels



Keterangan : 1) Dipakai pada kondisi kanal yang agak lebar melintasi jalan 2) Terdiri dari 2 (dua) atau lebih barrels 3) Barrels bisa berupa circular atau box