KAK Identifikasi Dan Potensi Air Baku IKK Kab. Mukomuko [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCE (TOR) KEMENTERIAN



:



PEKERJAAN UMUM



UNIT ESELON I



:



DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR



PROGRAM



:



PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR



HASIL



:



MENINGKATKAN KINERJA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR



UNIT ESELON III/SATKER



:



BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII



KEGIATAN



:



PEMBINAAN PROGRAM DITJEN SDA



INDIKATOR KINERJA KEGIATAN



:



SARANA DAN PRASARANA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG DIBANGUN



SATUAN UKUR DAN JENIS KELUARAN :



LAPORAN



VOLUME



:



1 LAPORAN



NAMA PAKET PEKERJAAN



:



STUDI IDENTIFIKASI DAN POTENSI AIR BAKU IKK SELAGAN RAYA, TERAS TERUNJAM, PENARIK, AIR DIKIT,



DAN



MUKOMUKO UTARA KABUPATEN MUKOMUKO 1.



Latar Belakang



Permasalahan ketersediaan air dewasa ini lazim terjadi di berbagai kawasan. Hal ini dapat diatasi dengan beberapa alternatif yang salah satu diantaranya adalah dengan membangun prasarana untuk pemenuhan air baku masyarakat. Bangunan prasarana tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan air bagi masyarakat dan bila ketersediaan air memenuhi dapat digunakan untuk berbagai keperluan selain untuk air minum yaitu untuk irigasi, peternakan, perikanan, energi listrik dan sebaginya. Dengan adanya pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan yang terus meningkat dari tahun ketahun sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya maka pengelolaannya perlu direncanakan secara matang dan menyeluruh serta melibatkan masyarakat agar setelah prasarana tersebut dibangun masyarakat dapat ikut serta memelihara keberlangsungan prasarana tersebut agar dapat bertahan sesuai dengan umur rencana. Pembangunan prasarana air baku mulai dari bangunan utama dan jaringannya merupakan salah satu bagian kegiatan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII dalam rangka memenuhi 5 pilar dalam Undang Undang SDA yaitu aspek konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, kelembagaan dan sistem informasi. Oleh karena itu dalam penyediaan prasarana jaringan air baku tersebut kelima aspek tersebut perlu diperhatikan agar pembangunan prasarana air baku tersebut tidak berdampak degatif dikemudian hari dan menghasilkan outcome bagi masyarakat sekitarnya. Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Data sumber air yang menunjukkan adanya potensi dan berlokasi di Kabupaten Mukomuko adalah dari beberapa sumber air sungai yang



semuanya mempunyai aliran kontinyu sepanjang tahun. Ketersediaan air di beberapa lokasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai keperluan selain air baku untuk air minum, irigasi, perikanan, energi listrik skala kecil. Untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih tersebut dan usaha untuk meningkatkan kesehatan penduduk dan perekonomian serta taraf hidup masyarakatnya, maka Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal SDA, Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Provinsi Bengkulu, bermaksud mengadakan Studi Identifikasi dan Potensi Penyediaan Air Baku serta merencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana sumber air baku untuk kebutuhan penduduk, pertanian dan keperluan lainnya. Dengan kondisi tersebut diatas, Tahun Anggaran 2012 Balai Wilayah Sungai Sumatera VII merencanakan tindak lanjut yaitu merencanakan kegiatan Studi Identifikasi dan Potensi Air Baku IKK Selagan Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air Dikit, dan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko. 2.



Maksud dan Tujuan



Maksud dari kegiatan pekerjaan Studi Identifikasi dan Potensi Air Baku IKK Selagan Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air Dikit, dan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko adalah mengidentifikasi sumber-sumber air baku yang potensial sesuai dengan peruntukkannya dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku Kabupaten Mukomuko. Tujuan dari kegiatan Studi Identifikasi dan Potensi Air Baku IKK Selagan Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air Dikit, dan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko adalah untuk mendapatkan cetak biru berupa gambar desain bangunan prasarana serta jaringan air baku sampai ke bangunan distribusi air baku yang nantinya digunakan untuk acuan dalam pelaksanaan pembangunan lengkap dengan spesifikasi teksis, metode pelaksanaan, estimasi volume dan anggaran biaya serta sistem operasi dan pemeliharaan setelah selesainya prasarana air baku tersebut.



3.



Sasaran







Diperolehnya data desain lengkap hasil pemilihan lokasi defenitif dari beberapa lokasi alternatif yang telah direkomendasikan dalam studi terdahulu.







Terpenuhinya kebutuhan akan air baku di wilayah Kabupaten Mukomuko baik untuk air minum maupun untuk keperluan lainnya sesuai ketersediaan air dan dana pembangunan yang ada.







Terpenuhinya kesejahteraan masyarakat akan kebutuhan primer dari prasarana air baku ini dalam rangka pemenuhan program Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko.



4.



Lokasi Kegiatan



Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.



5.



Sumber Pendanaan



Sumber dana yang digunakan Untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 500.000.000, (Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk pajak yang



dibebankan pada DIPA, APBN Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Tahun anggaran 2013. 6.



Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen



Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan dan Program Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum



7.



Data Dasar



Data dasar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konsultan ini dapat menggunakan data yang ada di PPK Perencanaan dan Program dan atau dapat menggunakan data dari instansi lain yang berkaitan. PPK Perencanaan dan Program tidak berkewajiban menyediakan data dasar yang merupakan tupoksi dari instansi lain.



8.



Standar Teknis



1. KAK Studi Identifikasi dan Potensi Air Baku IKK Selagan Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air Dikit, dan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko. 2. Standar Nasional Indonesia sesuai Instruksi Menteri Pekerjaan Umum No.04/IN/m/1991, tanggal 24 Januari 1991; 3. Persyaratan Teknis Perencanaan mengacu pada Kriteria Perencanaan (KP), DITJEN AIR, 1986 dan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM), Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 4. Standar-standar lainnya yang berlaku di Indonesia



9.



Studi-Studi Terdahulu



PPK Perencanaan dan Program menyediakan studi-studi terdahulu yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konsultansi ini.



10 .



Referensi Hukum



1.UU No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 2.PP No.42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air 3.Permen PU No.02/PRT/2008 Tanggal 11 Februari 2008, tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan dilaksanakan Sendiri 4.Permen PU No.11 A/PRT/M/2006 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai 5. Permen PU No.13/PRT/M/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai



11



Lingkup Kegiatan



1. Melakukan pengumpulan data dan studi literatur berdasarkan studi terdahulu dan identifikasi sumber air yang selanjutnya dipilih untuk ditetapkan sebagai lokasi defenitif. 2. Survey dan Identifikasi lokasi sumber air defenitif. 3. Analisis Hidrologi dan Potensi Lokasi Sumber Air Defenitif terpilih 4. Pelaksanaan Survey Topografi Detail pada lokasi Defenitif sebagai sumber air baik untuk bangunan utama maupun jaringan sampai ke bangunan distribusi. 5. Pelaksanaan Sosialisasi dan Koordinasi Kegiatan. 6. Kajian Lingkungan berupa UKL dan UPL



7. Pra Desain Bangunan Utama dan Jaringan Air Baku 12 .



Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan



1. Melakukan pengumpulan data dan studi literatur berdasarkan studi terdahulu dan identifikasi sumber air yang selanjutnya dipilih untuk ditetapkan sebagai lokasi defenitif. Pengumpulan data yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah menghimpun data data sekunder yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yang meliputi data data dan informasi sbb: 



Peta topografi dengan skala besar yang telah di publikasikan oleh BAKOSURTANAL (skala 1:25.000), peta ini dapat dipergunakan dalam identifikasi awal lokasi lokasi sumber air yang telah dilakukan studi identifikasi sebelumnya dan sebagai peta kerja dalam merencanakan kegiatan survey.







Laporan hasil studi terdahulu atau data dan informasi lainnya yang ada di lingkungan Balai Wilayah Sungai dan Instansi terkait lainnya, antara lain berupa:  Data Hidrologi(hidrometri,curah hujan dan klimatologi ) yang akan menjadi dasar analisis potensi dan neraca sumber daya air.  Data inventarisasi prasarana bangunan air yang telah dibangun beserta gambar gambar pelaksanaannya.  Hasil survey identifikasi dan analisa awal.







Data lahan yang berhubungan dengan DAS dan potensi sumber air







Penentuan posisi, batas administrasi dan batas batas DAS, lokasi seluruh stasiun Hidrometeorologi (hujan, klimatologi, sungai, danau, dan air tanah) dan lain sebagainya







Identifikasi bangunan bangunan air yang ada guna pemanfaatannya dalam pengembangan potensi sumber sumber air.







Identifikasi pembangunan dan pengembangan yang dapat menimbulkan konflik serta issu tentang lingkungan yang menjadi potensi ancaman dan tantangan.







Inventarisasi kerusakan pada Sumber Daya Air yang ada di Daerah Aliran Sungai yang menjadi masalah pokok dalam penyediaan air.



Kegiatan pengumpulan dan identifikasi data awal harus dilakukan oleh tenaga ahli dari masing masing jenis kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini. 2. Survey dan Identifikasi lokasi sumber air defenitif. Yang dimaksud dengan kegiatan survey dan identifikasi dalam pekerjaan ini adalah melakukan pengamatan, penyelidikan dan penelitian di lapangan pada sumber-sumber air yang lokasinya didapat dari peta topografi yang ada meliputi : 



Survey dan Identifikasi potensi sumber daya air yang ada di wilayah sungai yang dapat dikembangkan.







Pemantauan muka air sungai dan pengukuran debit minimal (2 bulan) selama waktu pelaksanaan pada lokasi berpotensi yang belum ada stasiun hidrologi.







Pengambilan sampel sedimen (rating curve sediment) , sedimen melayang maupun sedimen dasar.







Penelitian kualitas dan kuantitas air pada sungai di beberapa lokasi







Pengecekan pemanfaatan air untuk berbagai keperluan.







Pengecekan manfaat dan kondisi bangunan air yang sudah ada.







Tanggapan dan aspirasi serta partisipasi dari masyarakat setempat atas kemungkinan adanya rencana pengembangan dan pemanfaatan air setempat.



3. Kaji Ulang Analisis Hidrologi dan Potensi Lokasi Sumber Air Defenitif terpilih. Secara garis besar yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan analisis hidrologi dan identifikasi potensi sumber daya air pada setiap sumber air sasaran studi adalah meliputi: 



Studi dan analisis hidrologi secara umum.







Studi dan Analisis debit aliran rendah (low flow)







Studi dan analisis debit banjir rencana (high flow)







Studi dan analisis debit andalan (dependable flow)







Studi dan analisis potensi ketersediaan air.







Studi dan analisis kebutuhan / pemanfaatan air,sampai jangka panjang dengan prinsip berkelanjutan sumber daya air.



Hasil analisis hidrologi menjadi dasar untuk kegiatan Studi Identifikasi dan Potensi baik penentuan debit minimum maupun debit banjir. 4. Pelaksanaan Survey Topografi pada lokasi Defenitif sebagai sumber air baik untuk bangunan utama maupun jaringan sampai ke bangunan distribusi. Maksud kegiatan pekerjaan pengukuran dan pemetaan ini adalah untuk mendapatkan gambar/peta situasi dan profil pada lokasi sumber air potensial sesuai sasaran studi dan sekitarnya secara lengkap, jelas dan benar sesuai dengan kondisi daerah yang dipetakan dan sesuai keperluan dasar perencanaan pengembangan sumber daya air pada sumber air potensial untuk air baku yang menjadi sasaran studi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:  



Menunjang kegiatan Studi Identifikasi dan Potensi penyediaan air baku. Menunjang kegiatan perencanaan pengembangan sumber daya air pada sumber air sesuai sasaran. Pekerjaan pengukuran dan pemetaan secara umum meliputi kegiatan:



 



Pemasangan patok kayu dan Bench Mark serta CP (Control Point) tambahan Pengukuran poligon dan pengikatannya terhadap titik referensi.







Pengukuran waterpas dan pengikatannya terhadap titik referensi.







Pengukuran situasi detail rencana bangunan prasarana air baku dan situasi detail setiap persimpangan alignment dengan sungai dan lainnya. Pengukuran Alignment Trase Jaringan Air Baku







 Penggambaran peta situasi dan profil lokasi sumber air. 5. Pelaksanaan Sosialisasi dan Koordinasi Kegiatan Melakukan perencanaan berdasarkan pendekatan top down dan bottom up planning dalam bentuk “Pertemuan Konsultasi Masyarakat” (PKM) yang mengikut sertakan seluruh stakeholder dari beberapa elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, LSM, dan Instansi Pemerintah terkait. Maksud dilakukannya PKM ini adalah untuk memenuhi aspirasi dan persepsi masyarakat sebagai stakeholder sesuai dengan Undang Undang SDA No.7/2004 dan merencanakan suatu prospektif pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi dampak penafsiran tentang pengelolaan sumber daya air dengan strategi dan kebijakan sesuai dengan paradigma pengembangan wilayah dari Pemerintah daerah. Sosialisasi ini memberikan informasi rencana pembangunan jaringan air baku terkait maksud pembangunan, manfaat dan informasi serta menampung aspirasi stakeholder yang akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah. 6. Kajian Lingkungan berupa UKL dan UPL Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memperkirakan sejauhmana dampak lingkungan yang terjadi bila pembangunan jaringan air baku ini dilaksanakan. 7. Pradesain Bangunan Utama dan Jaringan Air Baku 











Membuat pradesain bangunan sarana dan prasarana penyediaan air baku berdasarkan hasil studi identifikasi yang telah defenitif dan sesuai dengan kondisi daerah dimana bangunan tersebut akan dibangun mencakup analisa hidrolis dan struktur. Penggambaran Pradesain bangunan terdiri dari: - Gambar situasi. - Gambar denah - Gambar tampang melintang - Gambar tampang memanjang - Gambar pra desain - Gambar gambar lain yang diperlukan. Gambar bangunan air baku mencantumkan data, dimensi rencana, lokasi bangunan rencana, muka tanah asli, batas ROW, sesuai petunjuk direksi.



 







Pemberian nama dan keterangan/penjelasan gambar harus diperiksa dan disetujui direksi -



Skala gambar: Peta situasi skala 1 : 2000 Gambar potongan bangunan memanjang 1 : 100 atau 1 : 200 Gambar potongan bangunan melintang 1 : 100 Bangunan lainnya 1 : 50 dan / atau 1 : 100 Penggambaran trase jaringan distribusi, memanjang dengan skala V = 1 : 2.000 dan H = 1 : 100 serta melintang 1 : 100. Pembuatan Peta Informasi Jaringan Air Baku 25.000.



dengan skala 1 :



13 .



Keluaran



Laporan Dan Gambar Pradesain Studi Identifikasi dan Potensi Air Baku IKK Selagan Raya, Teras Terunjam, Penarik, Air Dikit, dan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko.



14 .



Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen



Untuk mendukung kegiatan Survey Study Identifikasi dan Potensi ini Balai Wilayah Sungai Sumatera VII mendukung sepenuhnya dengan menyediakan : a. Laporan dan data Studi yang ada diwilayah ini pada tahun sebelumnya b. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII tidak menyediakan ruangan dan akomodasinya untuk kegiatan ini Staf Pengawas dan pendamping, Untuk memperlancar kegiatan studi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII akan mengangkat seorang pengawas/pendamping dari petugas Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.



15 .



Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi



Untuk kelancaran kegiatan ini penyedia jasa wajib menyediakan fasilitas penunjang seperti mobil, sepeda motor dan seluruh peralatan sebagaimana dituntut dalam KAK ini.



16 .



Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa



Sebagaimana yang diatur dalam perpres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.



17 .



Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan



180 Hari Kalender (6 bulan)



18 .



Personil Posisi



Jumlah Orang Bulan



Kualifikasi



Tenaga Ahli (Professional Staff) Team Berpendidikan S1 Teknik Sipil Keairan dengan Leader pengalaman kerja di bidang sumber daya air sedikitnya 8 tahun dalam pekerjaan tersebut dan pernah menjadi team leader serta memiliki SKA yang masih berlaku. Ahli



Berpendidikan



minimal



S1



Geodesi



atau



Geodesi



sederajat yang berpengalaman dalam pekerjaan minimal 5 tahun dan mempunyai SKA yang masih berlaku.



Ahli Teknik Berpendidikan minimal S1 dibidang Teknik Lingkungan Lingkungan yang telah mempunyai sertifikat Amdal A & B dan telah berpengalaman dalam pekerjaan minimal 5 tahun dan mempunyai SKA yang masih berlaku. Ahli Sungai



Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil di bidang Sumber Daya Air dengan pengalaman kerja sedikitnya 5 tahun berturut-turut dalam pekerjaan tersebut dan mempunyai SKA yang masih berlaku.



Ahli Hidrologi



Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil di bidang Sumber Daya Air dengan pengalaman kerja sedikitnya 5 tahun berturut-turut dalam pekerjaan Hidrologi dan mempunyai SKA yang masih berlaku.



Ahli Sosial Berpendidikan minimal S1 dibidang Sosial Ekonomi kependudukan atau sederajat yang (Sosek) berpengalaman dalam pekerjaan Sosial minimal 5 tahun dan mempunyai SKA yang masih berlaku. Ahli Struktur Bangunan Air



Berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil yang berpengalaman dalam perencanaan sumber daya air minimal 5 tahun dan mempunyai SKA yang masih berlaku.



Tenaga Sub Profesional Asisten Berpendidikan minimal D-III Geodesi dengan Ahli pengalaman kerja sedikitnya 3 tahun dalam Geodesi melaksanakan survey pengukuran & pemetaan dibidang Sumber Daya Air. Asisten Ahli Sungai



Berpendidikan minimal D III Teknik Sipil, berpengalaman minimal 3 tahun dibidang SDA.



Tenaga Pendukung Chief Berpendidikan minimal STM Geodesi dengan Surveyor pengalaman kerja di bidang pengukuran dan pemetaan minimal 8 tahun dengan tugas membantu tenaga ahli dalam melakukan pengukuran dan pemetaan,mempersiapkan segala sesuatu untuk melaksanakan pengukuran dan mengkoordinir pelaksanaan pengukuran dan pembuatan peta. Surveyor



Lulusan STM Geodesi dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang pengukuran.



Melakukan segala aspek yang berkaitan dengan pengukuran sampai tahap penggambaran serta membantu Ahli Geodesi dalam melakukan survey topografi. Juru Gambar



Lulusan STM Teknik Sipil yang berpenglaman dalam penggambaran struktur/bangunan air dan jaringannya minimal 5 tahun



Tenaga Administras i



Menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi perkantoran seperti logistik, keuangan, surat menyurat dan lain-lain.



Operator Komputer



Membantu melakukan pengetikan yang berhubungan dengan masalah pekerjaan proyek, seperti: pengetikan surat menyurat, Laporan Pendahuluan, Laporan Pertengahan, Draft Laporan akhir, Laporan Akhir dan lain sebagainya.



Operator Autocad



Membuat gambar detail yang dibutuhkan dengan program Autocad



Office Boy



Membantu kelancaran pekerjaan proyek dengan mengerjakan tugas-tugas rutin sehari-hari, seperti menjaga kebersihan kantor, membuat penggandaan / fotocopy dan tugas-tugas rutin lainnya.



Tenaga Lokal Topografi



Merupakan Tenaga Pelaksana Lapangan yang membantu Surveyor melakukan segala aspek yang berkaitan dengan pengukuran dan survey topografi.



19 .



Laporan Pendahuluan



Laporan Pendahuluan memuat hasil studi Literatur, Pendalaman Materi dan Identifikasi Awal Pekerjaan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) Buku Laporan.



20 .



Laporan Rencana Mutu Kontrak



Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) memuat rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) Buku Laporan.



21 .



Laporan Bulanan / Laporan Progress Pekerjaan



Laporan ini harus memuat keterangan tentang kemajuan pekerjaan selama periode pelaporan, masalah-masalah yang dihadapi dan langkah yang perlu diambil serta pekerjaan-pekerjaan yang akan dikerjakan pada periode berikutnya disertai dengan kurva “S”. Bobot pekerjaan harus berdasarkan kondisi sebenarnya dan diterima apabila telah mendapatkan persetujuan dari pengawas dan atau direksi pekerjaan.



Laporan bulanan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan. 22 .



Laporan Interim/Laporan Petengahan



Laporan Pertengahan ini dibuat pada saat diperkirakan bahwa konsultan telah mampu menyelesaikan pembuatan desain awal, yaitu setelah pengumpulan data selesai dan yang disusul kegiatan analisa dan perhitungan untuk desain awal telah selesai. Susunan isi Laporan Pertengahan ini antara lain : a. Progres pekerjaan apa saja yang telah diselesaikan dan bagian program apa yang mestinya selesai tetapi ternyata belum selesai atau sebaliknya, kegiatan apa yang semestinya belum dilakukan tetapi telah didahulukan. b. Penjelasan hasil dari desain awal yang telah dicapai, perlu ada rincian bagian-bagian yang mana yang telah diselesaikan dan mana yang belum tercapai. c. Uraikan kendala dan penyelesaiannya apabila selama pelaksanaan kegiatan mungkin banyak kendala yang dihadapi oleh konsultan, juga kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh konsultan tetapi perlu bantuan dari pihak lain. d. Program kerja untuk waktu yang akan datang perlu disampaikan dengan jelas, termasuk rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengantisipasi bilamana dijumpai kendala atau kesulitan atau gangguan. e. Demikian juga saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan pembuatan desain harus dikemukakan, bilamana perlu dimintakan persetujuan. Laporan Interim ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.



23 .



Laporan Pendukung



24 .



Laporan Perencanaan/ Nota Desain



Laporan Pendukung merupakan lampiran dari laporan akhir yang terdiri dari : 1. Laporan Hidrologi 2. Laporan System Planing 3. Laporan Pengukuran 4. Laporan Analisa Lingkungan (UKL/UPL) Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku Laporan. Nota desain lengkap yang menunjukkan semua metoda, rumus dan petunjuk yang digunakan dalam pekerjaan desain, serta perhitungan model matematik. Laporan ini dapat diterima apabila telah mendapatkan persetujuan dari pengawas dan atau direksi pekerjaan melalui lembar assistensi. Laporan Nota Desain ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.



25 .



Invoice Bulanan



Invoice Bulanan memuat laporan pengeluaran dan bukti pengeluaran selama pelaksanaan pekerjaan baik untuk belanja langsung maupun belanja tidak langsung serta pengeluaran lainnya, sebaimana tertuang dalam kontrak / usulan biaya. Laporan Invoice dibuat tiap bulan sebanyak 3 (tiga) Buku Laporan.



26 .



Draft Laporan Akhir



Konsep Laporan Akhir berisi rangkuman dari seluruh kegiatan survei yang telah dilakukan, air baku untuk dikembangkan yang diusulkan beserta metode dan hasil-hasil perhitungannya, perhitungan analisa ekonomi, saran-saran, rangkuman. Sebelum dicetak sebagai Laporan Akhir, konsep ini harus telah



didiskusikan dan disetujui. Dalam laporan ini harus pula memuat daftar - daftar pustaka dan data. Dibuat dalam 5 (lima) eksemplar Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan. 27 .



Laporan Akhir



Laporan Akhir berisi rangkuman dari seluruh kegiatan survei yang telah dilakukan, desain awal potensi air baku yang diusulkan beserta metode dan hasil-hasil perhitungannya, perhitungan analisa ekonomi, saran-saran, rangkuman. Yang telah didiskusikan dan disetujui. Dalam laporan ini harus pula memuat daftar-daftar pustaka dan data. Laporan ini dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) buku Laporan.



28 .



Ringkasan Laporan



Laporan ini memuat ringkasan final dari keseluruhan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan Konsultan, diserahkan bersamaan waktunya dengan penyerahan Laporan Akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.



29 .



Gambar Desain / Cetak Biru



Gambar Desain / Cetak Biru Meliputi ; 1. Peta : - Ikhtisar Skala = 1:15.000 atau 1 : 20.000 atau 1 : 25.000 - Peta Situasi skala 1 : 2000 - Peta Informasi Jaringan Air Baku skala 1 :25.000 2. Gambar -



Gambar potongan bangunan memanjang 1 : 100 atau 1 : 200



-



Gambar potongan bangunan melintang 1 : 100.



- Bangunan lainnya 1 : 50 dan / atau 1 : 100. Penggambaran trase jaringan distribusi, memanjang dengan skala H =1 : 2.000, V = 1 : 100 dan melintang 1 : 100. Gambar pra desain/cetak biru ukuran A1 (normal) 5 set, Kalkir Ukuran A1 1 Set dan Ukuran A3 10 Set. 30 .



Softcopy



Semua Laporan dan Gambar dibuatkan copy dalam harddisk eksternal 320 GB 2 buah.



31 .



Produksi Dalam Negeri



Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.



32 .



Persyaratan Kerjasama



Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi. 1. Wajib mempunyai perjanjian kerja sama operasi/ Kemitraan (KSO) yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut 2. Masing-masing peserta anggota kemitraan/ KSO akan mengambil bagian sesuai persentase kemitraan baik dalam hal pengeluaran, keuntungan, dam kerugian dari KSO tersebut.



3. Hal-hal lain yang diatur dalam peraturan yang berlaku. 33 .



Alih Pengetahuan



Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf balai wilayah sungai.



34 .



Keselamatan dan Kesehatan Kerja



1. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib menerapkan sistem manajemen K3 dengan menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) 2. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup aspek-aspek K3.