Kak Inovasi Stunting Anting Emas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS KEDUNGWUNGU Jln. Raya KedungwunguNo. 019 Kec.Krangkeng - Indramayu Kode Pos: 45284 Hotline. 082129071988 Email: [email protected]



KERANGKA ACUAN KEGIATAN INOVASI PROGRAM GIZI STUNTING TAHUN 2022 I. PENDAHULUAN Menurut World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA) nomor 55.25 tahun 2002 tentang Global Strategy of Infant and Young Child Feeding melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Pemberian makanan yang terlalu dini dan kurang tepat pada anak dapat menyebabkan kurang gizi pada anak. Salah satu kegiatan sosialisasi pentingnya nutrisi pada 1000 HPK untuk pencegahan stunting adalah kegiatan terkait Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang tepat. Rekomendasi WHO terkait PMBA adalah : Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif 6 bulan, Makanan Pendamping ASI diberikan di usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI, Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun. II. LATAR BELAKANG Stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia) yang disebabkan kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/ bayi. Kekurangan gizi ini terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Hal ini berdampak pada perkembangan otak anak di masa golden period (0-2 tahun) yang disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk sejak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Berdasarkan data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 27,67%. Angka ini diatas standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu sebesar 20%. Prevalensi stunting di Provinsi Jawa



Barat tahun 2019 sedikit lebih kecil dibandingkan Nasional yaitu sebesar 26,21%. Namun, prevalensi Stunting di Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 lebih besar dibanding angka



nasional yaitu sebesar 29,12%. Tingginya angka stunting di Kabupaten Indramayu ini menjadi acuan bagi seluruh pemangku kebijakan untuk bersama melakukan Aksi dalam pencegahan dan penanganan stunting. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut Puskesmas Kedungwungu membuat inovasi sebagai upaya mencegah dan mengatasi stunting pada balita yaitu ANTING EMAS (Aksi peNurunan stunTING pada periode EMAS (0-24 Bulan)). Pembuatan inovasi ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih khususnya kepada anak usia 0-24 bulan yang memiliki permasalahan gizi agar dapat diperbaiki dan meningkat status gizinya. III. TUJUAN a.



Tujuan Umum Menurunkan prevalensi



kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas



Kedungwungu Kabupaten Indramayu. b.



Tujuan Khusus 1. Peningkatan status gizi balita usia 0-24 bulan yang bermasalah gizi menjadi status gizi normal 2. Peningkatan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita sesuai usianya 3. Pemeriksaan, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara intens 4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam proses Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)



IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN No Kegiatan Pokok 1. Pertemuan Kelas Gizi Balita usia 0-24 Bulan



Rincian kegiatan - Pengumpulan data balita yang bermasalah gizi usia 0-24 bulan - Pertemuan kelas gizi balita di setiap desa selama 3 bulan berturut-turut - Penimbangan dan pengukuran antropometri - Perhitungan status gizi - Penyuluhan terkait stunting dan tumbuh kembang anak - Pemeriksaan SDIDTK - Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita setiap bulan



V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN 1.



Persiapan a. Menyiapkan data balita usia 0-24 bulan yang memiliki permasalahan gizi b. Menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan pertemuan kelas gizi disetiap desa c. Menyiapkan alat dan bahan pertemuan d. Menyiapkan materi penyuluhan e. Menyiapkan PMT Pemulihan



2. Pelaksanaan a. Melakukan pembukaan b. Mengisi daftar hadir pertemuan c. Pengukuran antropometri balita BB, TB, LiLA d. Perhitungan dan penentuan status gizi e. Pemberian materi penyuluhan yang oleh petugas kesehatan f. Pemeriksaan dan pemantauan SDIDTK g. Diskusi dan tanya jawab h. Pemberian PMT Pemulihan bagi balita 3. Penutupan



VI. SASARAN Bayi dan Balita usia 0-24 Bulan yang memiliki permasalahan gizi VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Dilaksanakan per semester, selama 3 bulan berturut-turut setelah kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB). VIII. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN Di setiap Desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kedungwungu IX. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah 3 bulan dengan melihat pertumbuhan balita melalui peningkatan status gizi, tingkat pengetahuan ibu dan perkembangan balita melalui kuesioner SDIDTK. X. PENCATATAN, PELAPORAN AN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dibuat oleh petugas gizi dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. XI. PENUTUP Demikian kerangka acuan kegiatan (KAK) dibuat agar dapat terlaksananya kegiatan ANTING EMAS (Aksi peNurunan stunTING pada periode EMAS (0-24 Bulan)) Diharapkan pelaksanaan kegiatan inovasi ini dapat memberikan perhatian lebih dalam penanggulangan stunting kepada balita yang memiliki masalah gizi di usia 0-24 bulan. Kedungwungu,



2022



Mengetahui, Kepala Puskesmas Kedungwungu



Penanggungjawab Program



dr. DEVI SEPTIANI LESTARI NIP. 19900906 201903 2 010



EUIS MAILIYAH KARYATI, A.Md.Gz NIP. 19970529 201903 2 003