Karakteristik Litosfer 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR GEODESI DAN GEOMATIKA



KARAKTERISTIK LITOSFER



Disusun oleh : 1. Nanang Noviantoro Prasetyo



(21110112140073)



2. Adnan Khairi



(21110115130054)



3. Dicky Nur Krisnha



(21110115140060)



4. Oktaviani Arumingtyas



(21110115130068)



5. Widi Wicaksono



(21110115130072)



6. Franstein Kevin Juniansen Butarbutar



(21110115140080)



7. Ilmawan Muhammad Hida



(21110115140089)



8. Novitasari



(21110115140091)



9. Klemensius Mbani



(21110115100102)



PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785; 76480788 e-mail : [email protected] 2015



DAFTAR ISI



Judul…………………………………………………………………….….i Daftar Isi……………………………………………………………...……ii Bab I Pendahuluan…………………………………………………………1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………....……1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..…2 1.3 Tujuan…………………………………………………………………2 Bab II Pembahasan……………………………………………………..…...3 2.1. Pengertian Litosfer…………………………..…………….………3 2.2. Strukur Litosfer………………………………………………..…..4 2.3. Siklus Litosfer Bumi………………………………….………...…5 2.4. Bagian - bagian Litosfer………………………………………..…6 2.5. Batuan dan Mineral Penyusun Lapisan Litosfer.............................10 2.6. Pengaruh Tenaga Geologi terhadap Litosfer………………….…16 2.7. Bentuk Penampakan Muka Bumi (Litosfer)…………………..…19 Bab III Kesimpulan…………………………………………….……..……19 3.1 Simpulan…………………………………………………………...…..19 3.2 Saran……………………………………………………………...……19 Daftar Pustaka……………………………………………………….……..20



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bumi ini tersusun dari tiga lapisan yaitu lapisan barisfer, lapisan antara,dan lapisan litosfer. Barisfer merupakan lapisan inti bumi yang tersusun dari lapisannife (nikel dan ferum). Sedangkan lapisan antara adalah lapisan yang terletak di atasnife (nikel dan ferum) yang merupakan bahan cair dan berpijar. Adapun litosfer adalah lapisan paling luar yang berada di atas lapisan antara. Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Lapisan litosfer merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusia dilakukan di lapisan litosfer. litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,dataran tinggi, dataran rendah, maupun sungai. Perbedaan bentuk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor alam yaitu tenaga endogen dan eksogen bumi. Perbedaan bentuk muka bumi ini menyebabkan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia. Olehsebab itu, perlu adanya kajian tentang karakteristik litosfer tersebut.



1



1.2 Rumusan masalah 1) 2) 3) 4) 5)



Bagaimana pengertian litosfer? Bagaimana struktur lapisan litosfer? Bagaimana Siklus Litosfer Bumi? Bagaimana tentang pembagian lapisan litosfer? Bagaimana penyusun material/batuan serta perubahannya pada lapisan litosfer? 6) Bagaimana pengaruh tenaga geologi terhadap litosfer? 7) Bagaimana bentuk penampakan muka bumi (Litosfer) ? 1.3 Tujuan 1) 2) 3) 4) 5)



Mengetahui pengertian litosfer Mengetahui struktur lapisan litosfer Mengetahui Siklus Litosfer Bumi Mengetahui tentang pembagian lapisan litosfer Mengetahui penyusun material/batuan serta perubahannya pada lapisan litosfer 6) Mengetahui pengaruh tenaga geologi terhadap litosfer 7) Mengetahui bentuk penampakan muka bumi (Litosfer)



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian litosfer Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer



berubah



seperti



cairan



kental.



Litosfer



terpecah



menjadi



beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly



pada



tahun



1940,



dan



telah



diterima



secara



luas



oleh



ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang



3



sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut. Terdapat dua tipe litosfer. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic 2.2 Struktur litosfer Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (KFe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit Bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.



4



2.3 Siklus Litosfer Bumi



Magma Pendinginan, magma memadat



Batuan Metamorf



Batuan Beku



Jika keseimbangan suhu dan tekanan menurun mungkin mengubah batuan metamorf



Perusakan batuan beku oleh tenaga eksogen, diangkut, dan diendapkan



Batuan sedimen organis



Sedimen klastis (oleh curah hujan)



Tingginya suhu dan tekanan serta waktu lama mengubah batuan sedimen



Larutan dalam air diendapkan



Batuan sedimen kimiawi Larutan dalam air diambil organisme



5



2.4 Bagian bagian Litosfer Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu: 2.4.1 Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL2O3.Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuanbatuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. 2.4.2 Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basaltdan mepunyai ketebalan rata rata 65 km . Litosfer sebagai proses pembentukan dari diarteopisme dan vulkanisme.



6



2.5 Batuan dan Mineral Penyusun Lapisan Litosfer Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer, 2.5.1 Batuan Beku (Igneous Rock) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam, 2.5.1.1 Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro. 2.5.1.2 Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal) Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. 2.5.1.3 Batuan Beku Luar(vulkanik) Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan



gunung



berapi).



Contoh



batuan



beku



luar



7



adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (pumice). 2.5.2 Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,  Batuan Sedimen Klastik  Batuan Sedimen Kimiawi  Batuan Sedimen Organik Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,  Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis  Batuan Sedimen Glasial  Batuan Sedimen Aquatis  Batuan Sedimen Marine  Batuan Malihan (Metamorf) 2.5.3 Batuan Malihan Terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.



8



2.5.4 Perubahan Batuan Penyusun Litosfer Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan karakter perubahan yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut: 2.5.4.1 Pelapukan Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisik dan kimiawi. Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi karena perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan batuan mengalami perubahan komposisi kimia; agen utama penyebab pelapukan tipe ini adalah air. Pelapukan fisik adalah pelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti pecahnya batuan karena akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi fragmen-fragmen batuan yang lebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di permukaan bumi, dimana batuan (litosfer) mengalami kontak dengan atmosfer dan hidrosfer serta biosfer. 2.5.4.2 Deformasi Yaitu perubahah fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di bawah permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan dan tubuh-tubuh batuan beku atau metamorf.



9



2.6 Tenaga Geologi Pembentuk Permukaan Bumi (Litosfer) Bentuk permukaan bumi merupakan hasil kerja tenaga geologi yang dibedakan menjadi berikut: 2.6.1 Tenaga Endogen Tenaga endogen, yaitu tenaga yang bertugas membentuk bentukan baru pada permukaan bumi menjadi lpatan dan patahan sehingga permukaan bumi tidak rata lagi. Tenaga endogen terbagi atas berikut. 2.6.1.1 Tektonisme Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan bumi secara horizontal ataupun vertical. Gerak tektonisme dibagi menjadi 2 sebagai berikut. a. Gerak Epirogenesa Gerak epirogenesa disebut dengan gerakan pembentuk benua, gerak epirogenesa merupakan gerakan lempeng yang mencakup lingkup daerah yang luas (kontinen). b. Gerak Orogenesa Gerak orogenesa adalah lempeng tektonik yang mencakup lingkup luas daerah yang sempit (regional)



2.6.1.2 Vulkanisme Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulkanisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktifitas keluarnya magma di gunung api. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunung api. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antar lempeng.



10



a. Intrusi Magma Intrusi magma dapat menghasilkan bentuk-bentuk sebagai berikut.  Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma.  Lakolit, yaitu batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung.  Keeping instrusi atau silis, yaitu sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer yang bentuknya tipis dan lebar.  Gang korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer (kulit bumi). b. Ekstruksi Magma Jika dalam aktifitas vulkanisme magma dapat mencapai permukaan bumi maka gejala ini disebut dengan ekstruksi magma, atau dengan kata lain ekstruksi magma adalah keluarnya magma ke permukaan bumi. Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api (material vulkanis) dapa dikelompokan menjadi 3 golongan sebagai berikut.  Bahan-bahan padat (efflata), yang terdiri atas bom (batu-batu besar), lapili (ukurannya sebesar kerikil), pasir, abu, debu.  Bahan-bahan cair, bahan cair ini berupa lava, lahar panas, dan lahar dingin.  Bahan-bahan gas (ekshalasi), gas-gas yang dikeluarkan gunung api dapat berupa gas belerang yang disebut sulfatar, berupa uap air disebut fumarol, dan jika yang dikeluarkan karbon dioksida disebut mofet.



11



Pengaruh



vulkanisme



terhadap



kehidupan



manusia



dapat



menguntungkan dan dapat merugikan, pengaruh vulkanisme yang menguntungkan sebagai berikut.  Abu vulkanik yang dikeluarkan bersifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya,  Gejala pasca vulkanik merupakan obyek wisata yang menarik.  Menghasilkan bahan-bahan galian dan menghasilkan bahan bangunan  Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan, sehingga memungkinkan terjadinnya hujan alami yang berpengaruh baik terhadap ekosistem daerah tersebut. Akibat yang merugikan dari peristiwa vulkanisme sebagai berikut.  Pada waktu terjadi letusan apalagi disertai lahar panas, awan panas, atau bahan-bahan padat dalam jumlah besar akan menyebabkan banyak korban.  Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pada saat terjadi erupsi  Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung berapi kadang-kadang berhenti di daerah puncak dan di lereng-lereng sebagai lahar dingin. Hal tersebut akan merusak daerah yang dilaluinya. 2.6.2 Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Berikut ini merupakan contoh tenaga eksogen. 2.6.2.1 Erosi Erosi adalah proses pengikisan yang berlangsung sangat lama. Proses erosi ini merupakan contoh tenaga eksogen.



12



a. Erosi oleh air Air dapat menyebabkan terjadinya proses erosi. Air yang dapat menyebabkan terjadinya erosi ini ialah air yang bergerak. Contoh proses erosi yang disebabkan oleh air ialah erosi yang terjadi di pinggir pantai atau lebih dikenal dengan abrasi. b. Erosi oleh angin Angin terjadi karena perbedaan suhu dan tekanan di dua tempat, akibatnya akan terjadi hembusan udara dari daerah yang bersuhu dan bertekanan tinggi ke daerah yang bersuhu dan bertekanan rendah. c. Erosi oleh gletser Erosi oleh gletser adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan salju atau es. Erosi ini terjadi di daerah yang bersuhu dingin tempat terdapatnya salju, misalnya di daerah kutub.



2.6.2.2 Pelapukan Pelapukan adalah proses perubahan struktur suatu benda yang tadinya padat dank eras menjadi lunak dan berongga. Penyebab terjadinya proses pelapukan ada tiga macam, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Pelapukan karena factor fisika adalah pelapukan yang terjadi karena adanya tekanan fisik suatu benda pada benda yang mengalami pelapukan. Pelapukan yang disebabkan oleh factor kimia, yaitu pelapukan yang terjadi karena sifat suatu senyawa yang dapat melunakan struktur kimia suatu benda.



13



2.6.2.3 Pengangkutan Material yang sudah lapuk akan megalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang bergerak, dan gravitasi bumi.  Pengangkutan oleh air mengalir, sangat bergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang diangkut.  Pengangkutan oleh angin. Angin memiliki daya angkut tidak sekuat air.  Pengangkutan oleh gletser (es). Gletser mengangkut batuan berbutir besar dan kecil  Pengangkutan karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah di daerah yang terjal.



2.6.2.4 Pengendapan (Sedimentasi) Material yang dibawa oleh air, angin, atau gletser pada akhirnya akan megendap di suatu tempat. Pengendapan dapat terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya. 2.7 Bentuk Penampakan Muka Bumi (Litosfer) 2.7.1 Bentuk Muka Bumi di Darat Bentuk muka bumi daratan dapat kita lihat secara langsung. Bentuk permukaan bumi di daratan terbentuk sebagai akibat proses alam dari adanya tenaga endogen dan eksogen yang sangat banyak dan beraneka ragam. Berikut ini adalah bentuk muka bumi di daratan, antara lain: 2.7.1.1 Pegunungan Pegunungan adalah daerah yang terdiri dari rangkaian gunung gunung yang memanjang seperti bentuk pematang raksasa dengan ketinggian 200 meter hingga ribuan meter di atas permukaan air laut. Pegunungan terjadi karena adanya proses lipatan dan 14



patahan yang disebabkan oleh tenaga endogen. Berdasarkan ketinggiannya, pegunungan dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:  Pegunungan tinggi, berketinggian lebih dari 1500m.  Pegunungan menengah, berketinggian antara 500-1500m.  Pegunungan rendah, berketinggian antara 200-300m. 2.7.1.2 Perbukitan Perbukitan adalah bentuk muka bumi yangg tinggi memanjang dan terdiri atas bukit-bukit dengan ketinggian antara 20 – 300 meter. Perbukitan ini menyerupai pegunungan, hanya tingkat ketinggiannya lebih rendah atau di bawah pegunungan. 2.7.1.3 Gunung Gunung adalah bentuk muka bumi yang menonjol tinggi ke atas seperti kerucut. Gunung ada yang berapi (aktif) dan ada pula yang mati (tidak aktif). Gunung terdiri atas 3 bagian, yaitu:  Puncak gunung (bagian atas)  Lereng gunung (bagian tengah)  Kaki gunung (bagian bawah) Salah satu bagian dari gunung adalah lereng. Berdasarkan kemiringannya, lereng gunung dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:  Lereng landai (kemiringannya < 45°)  Lereng curam (kemiringannya > 45°)  Lereng tegak atau dinding (kemiringannya = 90°)



15



2.7.1.4 Dataran Tinggi (Plato) Dataran tinggi adalah tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan sampai ribuan meter di atas permukaan air laut. Sedangkan daerah yang menonjol ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya dan di puncaknya datar disebut plato. Plato bisa terletak atau terdapat di dataran tinggi bisa juga di dataran rendah. 2.7.1.5 Dataran Rendah Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang datar dan rendah dengan ketinggiannya 0 – 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah biasanya tanahnya subur dan merupakan pusat pemukiman penduduk.



2.7.1.6 Depresi Kontinental Depresi kontinental adalah bagian tanah daratan yang memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut. Depresi kontinental ini tidak ada di Indonesia, tetapi terdapat di negara lain, salah satunya d kota Amsterdam, Belanda yang dibangun di bawah permukaan air laut untuk dapat membendung teluk. 2.7.1.7 Lembah Lembah adalah bentuk muka bumi yang cekung biasanya dikelilingi gunung atau pegunungan bisa juga berupa bagian tepi sungai. Lembah secara umum kita kenal sebagai bagian bawah atau kaki gunung atau bagian tepi sungai. Jika di daerah sungai, lembah adalah dataran di sekitar atau kanan kiri daerah aliran sungai.



16



2.7.2 Bentuk Muka Bumi di Dasar Laut Bentuk muka bumi dasar laut tidak bisa kita lihat secara langsung, sebab tertutup air laut. Tetapi sebenarnya bentuk muka bumi di dasar laut tidak jauh berbeda dengan bentuk muka bumi di daratan, hanya istilahnya saja yang berbeda. Berikut ini adalah bentuk muka bumi di dasar laut, antara lain: 2.7.2.1 Dangkalan/Shelf/Paparan Benua Dangkalan/shelf/paparan benua adalah laut dangkal yang luas dengan kedalaman kurang dari 200 meter dan merupakan kepanjangan dari benua atau daratan pulau. 2.7.2.2 Ambang Laut Ambang laut adalah dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut dalam. 2.7.2.3 Punggung Laut Punggung laut adalah bukit di dasar laut yang tidak sampai menyembul ke permukaan laut. Punggung laut ini jika muncul di permukaan laut akan menjadi pulau. 2.7.2.4 Gunung Laut Gunung laut adalah gunung yang muncul di permukaan laut dan kakinya berada di dasar laut. 2.7.2.5 Pulau Karang Pulau karang adalah pulau yang terdiri atas batu karang baik sebagian atau seluruhnya. Batu karang terbentuk dari binatang karang yang telah mati dan bertumpuk tumpuk.



17



2.7.2.6 Lubuk Laut/Beken Lubuk laut/beken adalah dasar laut yang berbentuk cekungan besar dan lebar serta dalam, bentuknya seperti baskom. 2.7.2.7 Palung Laut/Trog Palung laut/trog adalah dasar laut yang dalam, sempit, curam dan memanjang, karena retakan di dasar laut. Palung laut ini merupakan bagian dasar laut yang paling dalam.



18



BAB III PENUTUP 3.1



Simpulan Litosfer merupakan lapisan kulit terluar bumi. Lapisan litosfer



merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusia dilakukan di lapisan litosfer. Litosfer bumi tersusun bermacam macam mineral dan batuan seperti batuan beku, sedimen dan metamorf/peralihan yang dapat berubah akibat pelapukan atau deformasi. Bentang litosfer terbentuk karena adanya tenaga geologi diantaranya tenaga endogen yang bersifat membangun dari dalam bumi seperti halnya tenaga tektonik dan vulkanik. Kemudian tenaga eksogen yang bersifaat merusak berasal dari pengaruh luar. Oleh karena proses tenaga geologi tersebutlah terciptanya penampakan atau bentang alam yang berbeda beda dan memiliki ciri khas masing masing yang menyebabkan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia.. 3.2



Saran Menjaga dan merawat bumi yang merupakan rumah bersama, tempat kita



bertahan hidup merupakan suatu hal yang perlu semua sadari bersama. Betapa pentingnya



untuk



tidak



terus



merusak



keseimbangan



alam



dengan



mengeksploitasi berskala global demi memperoleh keserakahan akan harta dan kekuasaan dengan mengorbankan lingkungan yang tetap asri untuk cucu kita masa depan dengan menjadikannya suatu krisis iklim dan pemasan global yang mengancam kelangsungan hidup di bumi tercinta, rumah kita bersama. Sudah saatnya bagi semua peradaban untuk bergerak bersama saling bergandengaan tangan memperjuangkan masa depan bumi yang lebih baik untuk cucu kita di masa yang akan datang.



19



DAFTAR PUSTAKA



Barrel J, 191,. The Strength of the Earth's Crust. Journal of Geology Daly R, 1940, Strength and Structure of the Earth. New York: Prentice Hall J.A. Katili, 1979, Geologi , Bandung: Pertjetakan Kilatmadju, https://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer (diakses pada tanggal 16 novemper 2015) http://softilmu.blogspot.co.id/2014/07/penjelasan-litosfer.html X (diakses pada tanggal 16 novemper 2015) http://taufikhidayat93.blogspot.co.id/ (diakses pada tanggal 16 novemper 2015) http://www.astalog.com/4124/berbagai-bentuk-muka-bumi.htm



(diakses



pada tanggal 16 novemper 2015)



20