Kebijakan Deviden [PDF]

  • Author / Uploaded
  • TIARA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Manajemen Keuangan “ KEBIJAKAN DIVIDEN “



Disusun oleh:



Kelompok 5 :



Kelas:



1. Nabila K. S.



18.1.02.02.0284



2. Tiara Angga R.



18.1.02.02.0264



3. Irma Nur A.



18.1.02.02.0032



4. Arika Ayu S.



18.1.02.02.0273



1C



FAKULTAS EKONOMI – MANAJEMEN UNIVERSITAS PGRI KEDIRI



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Manajemen Keuangan dengan judul “Kebijakan Dividen” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami dan dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca. Wassalamualaikum wr.wb



DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................................................. Daftar Isi...................................................................................................................................... BAB I Pendahuluan..................................................................................................................... 1.1.Latar Belakang........................................................................................................... 1.2.Rumusan Masalah...................................................................................................... 1.3.Tujuan Penulisan........................................................................................................ BAB II Pembahasan..................................................................................................................... 2.1 Pengertian Kebijakan Dividen................................................................................... 2.2 Tipe dan Cara Pembayaran Dividen.......................................................................... 2.3 Kontroversi Kebijakan Dividen................................................................................. 2.4 Isi Informasi Dividen dan Efek.................................................................................. 2.5 Teori Dividen Residual (Residual Theory Dividends).............................................. 2.6 Beberapa Faktor dalam Kebijakan Dividen.............................................................. 2.7 Pembelian saham Kembali (Stock Repurchases), Dividen Saham ,dan Stock Split. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tepat , tetapi kadangkadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan biasanya. Dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha yang menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen merupakan hak pemegang saham ( common stock ) , untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang dihasilkan dari pembagian dividen , dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Dalam pembagian dividen ada istilah kebijakan dividen. Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Bagaimana kebijakan dividen ? Bagaimana tipe dan cara pembayaran dividen ? Bagaimana kontroversi kebijakan dividen ? Bagaimana Isi informasi Dividen dan Efek ? Bagaimana teori dividen residual (residual theory of dividends)? Bagaimana faktor dalam kebijakan dividen ? Bagaimana pembelian saham kembali (stock repurchases), deviden saham ,dan stock split?



1.3.Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Untuk mengetahui pengertian kebijakan dividen Untuk mengetahui tipe dan cara pembayaran dividen Untuk mengetahui kontroversi kebijakan dividen Untuk Mengetahui Isi Informasi Dividen Dan Efek Untuk mengetahui teori dividen residual (residual theory of dividends) Untuk mengetahui beberapa faktor dalam kebijakan dividen Untuk mengetahui pembelian saham kembali (stock repurchases), dividen saham ,dan stock split.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. sedangkan , Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada pemilik memang tujuan utama suatu bisnis. Pengertian Dividen Menurut Para Ahli : 1. Scott Besley dan eugene F.brigham Menurut Scott Besley dan eugene F.brigham (2005) , dividen adalah pembagian uang tunai yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan , ba (2005) , dividen adalah pembagian uang tunai yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan , baik itu laba yang didapatkan dari periode yang sedang berjalan ataupun laba dari periode sebelumnya. 2. Baridwan Menurut Baridwan (1997) , dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham tersebut. Besar dividen yang didapat pemegang saham bisa mengalami perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun berikutnya. 3. Nikiforos K.Laopodis Menurut Nikiforos (2013) , dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh perseroan kepada para pemegang saham.Dividen tersebut merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan langsung atau tak langsung atas investasi mereka di perusahaan. 4. Jamie Pratt Menurut Jamie Pratt (2011) , dividen adalah distribusi uang tunai ,properti, atau saham kepada para pemegang saham sebuah perusahaan. Dividen ini dinyatakan oleh resolusi resmi dewan direksi korporasi setiap triwulan , dan besarnya diumumkan berdasarkan basis per lembar saham.



5. Paul D. Kimmel , Jerry J. Weygandt , dan Donald E. Kieso Menurut Paul D. Kimmel , Jerry J. Weygandt , dan Donald E. Kieso (2011) , dividen adalah distribusi yang dilakukan perusahaan kepada para pemegang saham secara proporsional sesuai kepemilikan saham. Dengan kata lain, para investor hanya menerima laba sesuai dengan presentase investasinya di perusahaan tersebut. Jenis-Jenis Dividen dalam Bisnis : 1. Dividen Tunai (Cash Dividend) Dividen Tunai adalah metode pembayaran keuntungan secara tunai dan dikenai pajak hanya pada tahun saat pengeluarannya. 2. Dividen Saham (Stock Dividend) Dividen Saham adalah metode pembagian dividen yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham namun mengurangi nilai setiap saham dengan tujuan untuk tidak mengubah kapitalis pasar. 3. Dividen Properti (Property Dividend) Dividen Properti adalah metode pembagiam dividen yang dibayarkan melalui bentuk aset seperti pada bisnis properti , namun metode ini jarang digunakan dalam bisnis. 4. Dividen Interim (Interim Dividend) Dividen Interim adalah dividen yang diumukan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan. 5. Dividen Hutang (Scrip Dividen) Dividen Hutang adalah pembagian dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen Hutang bisa berbentuk bunga atau tidak berbunga , dan bisa diperjual belikan kepada para pemegang saham lainnya. 6. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend) Dividen Likuidasi adalah dividen yang dikeluarkan saat dewan direksi akan melakukakan likuidasi bisnis dan mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.



2.2 Tipe dan Cara Pembayaran Dividen Ada beberapa tipe dividen yaitu dividen kas dan dividen non kas. Untuk dividen non kas ada dividen saham (Stock dividend) dan pemecahan saham (Stock spilt). Berikut penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan dengan dividen yaitu : 1. Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat pembayaran dividen diumukan oleh perusahaan. 2. Tanggal ex-dividend adalah tanggal dimana pembeli saham sebelum tanggal tersebut berhsk atas dividen. 3. Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang terdaftar pada tanggal tersebut berhak atas dividen. 4. Dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan. Meskipun secara formal tanggal pencatatan merupakan tanggal yang penting, tetapi secara ekonomis tanggal ex-dividend merupakan tanggal yang penting.



2.3 Kontroversi Kebijakan Dividen Miller dan Modigliani (MM) berargumen bahwakebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan,sementara argumen lain mengatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai nilai perusahaan, dan argumen terakhir mengatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan perusahaan. 1. Kebijakan Dividen Tidak Relevan Miller dan Modigliani (1961) mengajukan argumen bahwa kebijakan dividen tidak relevan.Misalkan ada dua periode tahun ini dan tahun depan. Misal , perusahaan membagi dividen setiap tahunnya. Jika tahun ini perusahaan tidak membagi dividen , maka pada tahun depan , ivestor bisa memperoleh dividen tahun dan dividen yang seharusnya dibayar tahun ini plus tingkat keuntungan dari dividen yang ditahan tersebut. Argumen semacam itu diajukan oleh Miller dan Modigliani (MM). MM menunjukkan bahwa investor indifferent (sama saja) terhadap kebijakan dividen. MM mengajukan beberapa asumsi berikut ini dalam analisis mereka : a. Tidak ada pajak atau biaya lainnya.Pelaku pasar tidak bisa mempengaruhi harga sekuritas.Pasar diasumsikan sempurna (Perfect) b. Semua pelaku pasar mempunyai pengharapan yang sama terhadap investasi , keuntungan , dam dividen di masa mendatang .Pengharapan investor dikatakan homogen.



c. Kebijakan investasi ditentukan lebih dulu , kebijakan dividen tidak mempengaruhi kebijakan investasi. 2. Kebijakan Dividen dan Kebijakan Investasi Jika dividen ditambah , kemudian dipakai untuk mengurangi investasi yang mempunyai net present value positif , bagaimana akibatnya terhadap nilai perusahaan. Yang lebih penting adalah memanfaatkan dana untuk menghasilkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian (R) lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan (k). 3. Argumen yang Mendukung Relevansi Dividen Argumen ketidakrelevanan kebijakan dividen mengasumsikan pasar yang sempurna dan efesien. Jika pasar tidak sempurna , maka kebijakan dividen akan relevan. Argumen yang menyatakan bahwa kebijakan dividen relevan berangkat dari asumsi ketidaksempurnaan pasar. Di satu sisi, argumen tersebut mengatakan bahwa perusahaan perlu membayar dividen yang rendah.



2.4 Isi Informasi Dividen Dan Efek 1. Isi Informasi Dividen (Information Content of Dividend) Ada Kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen , dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Tetapi ada argumen lain yang lebih masuk akal. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan (penurunan) harga , tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan , yang menyebabkan perubahan harga saham.Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori signal atau isi informasi dari dividen. Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi , yaitu prospek perusahaan dimasa mendatang. 2. Efek Klien (Clientele Effect) Menurut Argumen ini , kebijakan dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan segmen investor tertentu. Kebijakan dividen tertentu akan menarik segmen tertentu. Kemudian tugas perusahaan (manajer keuangan ) adalah melayani segmen tersebut. Kebijakan dividen yang berubah-ubah akan mengacaukan efek klien tersebut, menyebabkan harga saham berubah. Beberapa penelitian empiris nampaknya mendukungteori tersebut.



2.5 Teori Dividen Residual (Residual Theory Dividends) Menurut teori residual , perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan merupakan ‘sisa’ (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Menurut teori tersebut , manajer keuangan akan melakukan langkah-langkah berikut: 1. Menetapkan penganggaran modal yang optimum.Semua usulan investasi yang mempunyai NPV yang positif akan diterima (dilaksanakan). 2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru tersebut sambil enjaga struktur modal yang ideal (target). 3. Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tersebut. 4. Membayarkan dividen hanya jika ada sisa dari dana internal , setelah semua usukan investasi dengan NPV positif didanai.



2.6 Beberapa Faktor dalam Kebijakan Deviden 1. Kesempatan Investasi Semakin besar kesempatan investasi maka deviden yang bisa dibagikan akan semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasi yang menghasilkan NPV yang positif. 2. Profitabilitas dan Likuiditas Perusahaan yang memiliki aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasan lain pembayaran dibiden adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi , perusahaan terebut bisa membayarkan dividen , dan sekaligus membuat senang pemegang saham. 3. Akses ke Pasar Keuangan Jika perusahaan mempunyi akses ke pasar keuangan yang baik, perusahaan bisa membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisamembantu perusahaan memeenuhi kebutuhan likuiditasnya. 4. Stabilitas Pendapatan Jika pendapatan perusahaan relatif stabil , aliran kas di masa mendatang bisadiperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisa membayar dividen yang lebih tinggi. Hal sebaliknya terjadi untuk perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tidak stabil. Ketidakstabilan aliran kas di masa mendatang membatasi kemampuan perusahaan membayar dividen yang tinggi.



5. Pembatasan-Pembatasan Seringkali kontrak utang , obligasi , ataupun saham preferen membatasi pembayaran dividen dalam situasi tertentu. Sebagai contoh , perusahaan harus menjga tingkat modal kerja yang tertentu , atau rasio likuiditas yang tertentu, atau perusahaan tidak bisa membayarkan dividen sebelum dividen untuk pemegang saham preferen dbayar. Dalam situasi normal , atau baik , pembatasan semacam itu tidak berpengaruh banyak terhadap kemampuan perusahaan membayarkan dividennya. Tetapi dalam situasi buruk , dimana aliran kas lebih kecil, pembatasan tersebut akan mempengaruhi pembayaran dividen oleh perusahaan.



2.7 Pembelian saham Kembali (Stock Repurchases), Dividen Saham ,dan Stock Split a. Pembelian saham kembali ( Stock Repurchases) Pembelian saham kembali adalah perjanjian bahwa perusahaan dapat membeli kembali saham yang telah diterbitkan jika perusahaan membutuhkan, perjanjian ini dapat menjadi insentif bagi karyawan kontrak karena dengan demikian mereka dapat menjual kembali sahamnya pada saa adalah perjanjian bahwa perusahaan dapat membeli kembali saham yang telah diterbitkan jika perusahaan membutuhkan, perjanjian ini dapat menjadi insentif bagi karyawan kontrak karena dengan demikian mereka dapat menjual kembali sahamnya pada saat masa kontrak kerjanya berakhir. Keuntungan Pembelian saham kembali 1. Pembelian saham kembali bisa menghemat pajak 2. Pengumuman pembelian kembali bisa dianggap sebagai signal positif oleh inverstor , karena pembelian saham kembali seringkali didorong oleh motivasi manajer yang menganggap bahwa harga saham under-valued (lebih rendah dari yang seharusnya). 3. Pembayaran dividen biasanya dilakukan dengan pola stabil. 4. Pemegang saham mempunyai pilihan dengan pembelian saham kembali. 5. Dalam beberapa situasi tertentu , pembelian saham kembali dilakukan secara selektif (targeted repurchase). Kerugian Pembelian Saham Kembali : 1. Pemegang saham mempunyai preferensi yang berbeda antara dividen kas dan pembelian saham kembali (Keuntungan diperoleh dari capital gain). 2. Perusahaan membayar harga pembelian kembali terlalu tinggi, sehingga merugikan pemegang saham saat ini (yang tetap memegang saham).



b. Dividen Saham dan Stock Split Dividen saham adalah dividen dari saham yang dibagikan dengan menggunakan saham dari perusahaan. Jumlah dividen yang dibagikan tergantung dividen saham.



Sedangkan Stock Split adalah penarikan kembali saham perusahaan yang beredar di pasar dan mengganti saham tersebut dengan jumlah yang lebih banyak , tetapi saham pengganti memiliki nominal yang lebih kecil daripada nilai saham yang ditarik kembali. Alasan Dilakukannya Dividen Saham dan Stock Split 1. Perusahaan ingin menahan kas, tetapi juga ingin membayar dividen. 2. Perusahaan ingin memperoleh trading range yang dianggap ideal. 3. Perusahaan ingin memberi signal ke pasar.



DAFTAR PUSTAKA 1. Hanafi , Mamduh M., Manajemen Keuangan International, BPFE, Yogyakarta, 2004 2. Sartono , Agus , Manajemen Keuangan , BPFE, Yogyakarta, 2003. 3. Hanafi , Mamduh M., Manajemen Keuangan , BPFE, Yogyakarta, 2016