Kebutuhan Harga Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR II TENTANG KEBUTUHAN HARGA DIRI



Dosen Pengampu: Sri Hesti SR, S.Kep.,Ns.,M.kep



Disusun Oleh Kelompok 14: 1. Rahma Safitri (201911027) 2. Rizki Sukron (201911028)



PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KENDAL 2020



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr.Wb Alhamdulillahirobil alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Kebutuhan Harga Diri” ini dengan baik. Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas dari Dosen Sri Hesti SR, S.Kep.,NS.,M.Kep selaku pengampu mata kuliah Kepeawatan Dasar II. Kami menyadari bahwa makalah ini belum maksimal dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami menerima segala bentuk kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan darinya dengan pahala yang setimpal. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi para pembaca. Amin



Penulis,



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. KATA PENGANTAR…………………………………………………………… DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. A. Latar Belakang …………………………………………………………... B. Rumusan masalah ……………………………………………………….. C. Tujuan …………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………… A. Pengertian Harga Diri ……………………………………………………. B. Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri …………………………………. C. Contoh Harga Diri dalam Kehidupan …………………………………… BAB III PENUTUP ……………………………………………………………… A. Kesimpulan ………………………………………………………………. B. Saran ……………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harga diri ini salah satu pandangan keseluruhan dari diri individu tentang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau gambaran. diri Stuart dan sunden (1991) mengatakan bahwa harga diri (Self esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan,keberanian,berharga dan kompeten. Harga diri tidak dibawa sejak lahir, tetapi memerlukan proses yang dibentuk sejak lahir. Karena itu dipengaruhi oleh banyak hal sepanjang hidup kita, misalnya pengasuhan keluarga atau orang tua, pendidikan yang diterima (baik disekolah maupun diluar sekolah), pengalaman-pengalaman yang berani, prestasi-prestasi yang diraih, orang-orang terdekat (baik saudara maupun orang lain), budaya, lingkungan sosial dan masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan harga diri? 2. Apa faktor yang mempengaruhi harga diri? 3. Apa saja contoh bentuk harga diri? C. Tujuan 1. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian harga diri 2. Agar pembaca dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi harga diri 3. Agar pembaca dapat mengetahui contoh harga diri dalam kehidupan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Harga Diri Harga diri merupakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya sendiri yang merupakan sikap penerimaan atau penolakan serta menunjukkan seberapa besar individu percaya pada dirinya, merasa mampu, berarti, berhasil dan berharga(Coopersmith, 1967) dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya(Stuart dan Sundeen,1991). Dimana evaluasi ini diartikan sebagai penilaian yang posistif atau negatif yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang. Harga diri juga merupakan evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri secara positif dan juga sebaliknya, dapat menghargai secara negatif. Jika seseorang dapat melihat secara positif terhadap dirinya, maka orang tersebut dikatakan memiliki harga diri yang tinggi, begitupun sebaliknya. Seseorang akan menyadari dan menghargai dirinya jika ia mampu menerima diri pribadinya. Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain. Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri anak, melalui pemberian kasih sayang  yang tulus sehingga  anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan  harga diri yang stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator. Akhmad Sudrajad mengatakan bahwa pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (selfconfidence) dan merasa memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya. B. Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri 



SECARA UMUM



Ada beberapa bentuk yang mempengaruhi harga diri yakni diantaranya: 1) Penolakan orang tua, yakni harapan orang tua yang tidak realistis.



2) 3) 4) 5)



Kegagalan yang berulang kali. Kurang mempunyai tanggung jawab personal Ketergantungan kepada orang lain dan Perasaan takut yaitu kekhawatiran atau ketakutan. 



MENURUT PARA AHLI



1. Menurut Coopersmith (1967) ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri, yaitu: a) Penghargaan dan penerimaan dari Orang-orang yang signifikan. Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang bersangkutan, orang tua dan keluarga merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan. Keluarga merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi dalam kehidupan seseorang. b) Kelas sosial dan kesuksesan. kedudukan kelas sosial dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal. Individu yang memiliki pekerjaan yang lebih bergengsi, pendapatan yang lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi rumah yang lebih besar dan mewah akan dipandang lebih sukses dimata masyarakat dan menerima keuntungan material dan budaya. Hal ini akan menyebabkan individu dengan kelas sosial yang tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari orang lain. c) Nilai dan inspirasi individu dalam menginterpretasi pengalaman. Kesuksesan yang diterima oleh individu tidak mempengaruhi harga diri secara langsung melainkan disaring terlebih dahulu melalui tujuan dan nilai yang dipengaruhi oleh individu. d) Cara individu dalam menghadapi Devaluasi. Individu dapat meminimalisasi ancaman berupa evaluasi negatif yang datang dari luar dirinya. Mereka dapat menolak hak diri orang lain dari orang lain yang memberikan penilaian negatif terhadap dirinya. 2. Menurut Akhmad Sudrajad a) penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, b) kegagalan yang berulang kali,



c) kurang mempunyai tanggungjawab personal, d) ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis 3. Menurut Dariuszky Sedangkan menurut Dariuszky yang menghambat perkembangan harga diri adalah Perasaan takut , yaitu kekhawatiran atau ketakutan (fear). C. Langkah-langkah dalam mengangkat harga diri Langkah-langkah mengangkat harga diri ada lima yakni : 1. Pahamilah bahwa anda adalah ciptaan Tuhan. 2. Anda harus berjuang untuk mengangkat harga diri anda. 3. Singkirkan atau bendunglah segala tindakan yang mengandung atau yang bisa menyulut pelecehan harga diri. 4. Mulailah mengangkat harga diri anda dan harga diri orang lain. 5. Carilah pengertian tentang harga diri, anda bisa membaca buku-buku tentang harga diri. D. Kebutuhan dalam harga diri Kebutuhan Harga Diri (ESTEEM NEEDS) menurut Maslow (1970) yaitu: 1) Keinginan untuk mencapai kompetensi dan menguasai kegiatan-kegiatan profesional dan pribadi. 2) Keinginan untuk berwibawa, status, merasa penting dan pengakuan. 3) Harga diri dapat diperoleh dari diri sendiri dan dari orang lain. E. Contoh bentuk harga diri Harga diri merupakan hal penting dalam menjaga kehormatan. Seseorang yang memiliki harga diri dapat menjaga prilakunya untuk tidak berbuat kealahan. Bila orang tersebut melakukan kesalahan, ia akan merasa kehormatan dirinya ternoda dan akan berusaha untuk tidak melakukan kesalahannya. Secara sederhana bentuk harga diri dibagi menjadi 2 kelompok, yakni: 1) Harga Diri Orang Perorang Seperti yang telah dijelaskan pada pemnahasan harga diri terdahulu, bahwa setiap orang memiliki harga diri. Namun tingkatannya berbeda. Seseorang yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, yaitu orang yang mempu menjaga kehormatannya supaya tidak ternoda. Ia akan merasa malu sekali bila harga diri dan kehormatan dirinya terganggu. Oleh sebab itu, ia selalu patuh terhadap semua aturan yang berlaku. Ia mencoba menjadi orang yang baik, suka menolong dan hormat kepada semua orang.Setiap orang akan selalu mempertahankan harga dirinya. Ia akan melakukan tindakan apabila harga dirinya terusik. Terusiknya harga diri disebabkan oleh perilaku yang berasal dari luar. Misalnya, ejekan dari orang lain. Orang bias marah sekali,



bahkan bagi orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya. Perbuatan tercela mungkin terjadi seperti terjadi perkelahian antar teman, tauran sekolah, penganiayaan, dll. 2) Harga Diri Suatu Kelompok Harga diri suatu kelompok, yaitu dapat berupa suatu kelompok keluarga, kelompok lingkungan tempat tinggal, kelompok sekolah, atau kelompok suatu Negara. Sebagai contoh kelompok di sekolah. Para siswa di suatu sekolah juga memiliki harga diri kelompok. Untuk membela nama baik sekolah para siswa berjuang memajukan sekolahnya. Misalnya, di bidang olahraga dan seni mereka menunjukan prestasinya, demi mengharumkan nama sekolah. Akan tetapi, ada beberapa bentuk harga diri kelompok yang tidak boleh di tiru. Misalnya, kurang kesetiakawanan antar sekolah, para siswa dari satu sekolah menyerang siswa sekolah lain. Jika sudah terjadi demikan, tawuran antar sekolah akan terjadi. Demikian juga sebagai warga Negara Indonesia, Indonesia memiliki harga diri. Bangsa kita tidak akan mau dihina oleh bangsa lain. Selain itu, kita pun mencoba mengangkat harga diri bangsa Indonesia melalui prestasi di bidang ilmu pengetahuan, olahraga, seni, dan lain-lain. Jika ada duta olahraga di Indonesia, menjadi juara dalam pertandingan dunia. Dengan demikian, harga diri bangsa kita akan ikut terangkat.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Harga diri adalah hasil evaluasi individu pada dirinya sendiri yang merupakan sikap penerimaan atau penloakan serta menunjukkan seberapa besar individu percaya pada dirinya, merasa mampu, berarti, berhasil dan berharga. Harga diri diperoleh dengan keturunan, kekayaan, kekuasaan,keagamaan, kependidikan, kecerdasan dan kejujuran. Faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu penghargaan dan penerimaan dari orang-orang yang signifikan. Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang bersangkutan, orang tua dan keluarga merupakan contoh dari orangorang yang signifikan. Keluarga merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi dalam kehidupan seseorang. B. Saran Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan dan kami menerima dengan tangan terbuka masukan ataupun saran yang dapat mendukung dan membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini dari pembaca.



DAFTAR PUSTAKA  Boyd & Nihart, (1998). Psychiatric Nursing & Contemporary Practice. 1st edition. Philadhephia, Lippincot-Raven Publisher  Carpenito, Lynda Juall, (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta, EGC  Schulz & Videback, (1998). Manual Psychiantric Nursing Care Plan. 5th edition. Philadhepia, Lippincot-Raven Publisher  Keliat, Budi Anna dll, (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta, EGC  Stuart & Sundeen, (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. edisi 3. Jakarta, EGC  Townsend, (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. edisi 3. Jakarta, EGC  Abraham H. Maslow, (1970). Motivation and Personality. New York,Harper & Row Publisher  Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-esteem. San Francisco, Freeman and Company