Kebutuhan Nutrisi Pada Berbagai Tahapan Usia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kebutuhan Nutrisi Pada Berbagai Tahapan Usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita, sehingga bisa menyebabkan penyakit/terkena gizi buruk. Oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi. Namun kebutuhan nutrisi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing usia. 1.2 1. 2. 1.3 -



Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan pola makan ? Bagaimana kebutuhan nutrisi pada berbagai tahapan usia ? Tujuan Tujuan Umum : Untuk memahami tentang konsep nutrisi pada tiap tahapan usia Tujuan Khusus : Untuk memahami perbedaan kebutuhan nutrisi pada masing-masing tahapan usia. Untuk mempelajari apa yang dimaksud pola makan dan yang mempengaruhinya.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pola Makan Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan seharihari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya. (Ramadan, 19 Januari 2008). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan seseorang, antara lain faktor budaya, agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference ( rasa suka atau tidak suka), rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan. 2.2 Nutrisi Bagi Neonates Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam satuan berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat. Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on demand) untuk pertumbuhan



tulang kerangka, kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus sangat diperhatikan. Di daerah tropik, kebutuhan vitamin D bagi pertumbuhan bayi tidak merupakan persoalan, asal bayi tersebut cukup terkena sinar matahari tersebut. Ketika dilahirkan, bayi tidak cukup dibekali cadangan vitamin A dan vitamin K sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk yang cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora, sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup mensintesa berbagai vitamin Bkompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus diberikan pada neonatus, untuk menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena kekurangan vitamin K tersebut. Sudah jadi prosedur standar di banyak rumah sakit untuk memberikan suntikan depot vitamin K pada anak yang baru lahir, sebagai tindakan profilaksis. Derajat penguapan cairan badan pada bayi relatif tinggi, sehingga pemberian air kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu Ibu). Tidaklah benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair maupun bubuk sama baiknya dengan ASI. Salah satu sifat yang tidak pernah akan terdapat pada susu kaleng ialah adanya kandungan immunoglobulin yang memberi daya tahan (pertahanan tubuh) kepada bayi, berasal dari tubuh ibunya. Sampai umur enam bulan bayi cukup diberikan ASI dapat pula ditambah suplemen sari buah sejak 1- 1,5 bulan postnatal. Di Indonesia di anjurkan untuk memberikan ASI kepada anak sampai umur sekitar 2 tahun. 



1) 2) 3) 4)



Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi. Mengandung antibody, yaitu kolostrum. Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi Praktis, selalu segar dan ekonomis. 



1) 2) 3) 4) 5)



Manfaat ASI bagi bayi :



Perlindungan terhadap infeksi dan diare. Perlindungan terhadap alergi. Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi. Memperbagus gigi dan bentuk rahang. Mengurangi kegemukan. 



1) 2) 3) 4)



ASI dianjurkan untuk bayi karena :



Manfaat ASI bagi Ibu :



Memberi kepuasan Praktis dan murah Mengembalikan bentuk tubuh Menunda masa subur 



Nilai Gizi ASI :



1) Protein 2) Karbohidrat



3) Lemak 4) Vitamin 5) Mineral 



Zat-zat kekebalan ASI :



Macam Khasiat Immunoglobulin – melindungi dari infeksi Zat anti stapilococcus – menghambat pertumbuhan Stapilococcus Lysosime – menghancurkan dinding sel bakteri Lactoperondase – membunuh streptococcus Lactoperin – membunuh beberapa jenis organisme Sel darah putih – membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D 2.3 Nutrisi Bagi Infant Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada usia 3 – 4 bulan, sesuai keperluan bayi masing – masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila ASI kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak memuaskan. Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara berkala, yaitu bila mungkin dilakukan stiap hari pada munggu pertama, selanjutnya setiap minggu sampai akhir bulan pertama, kemudian setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga dan seterusnya setiap bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat, yaitu makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras, jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa–apa. Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali dan buah – buahan satu kali. Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini, pemberian telur ditangguhkan. Biasanya setiap bayi sudah tahan terhadap telur pada usia 7 bulan keatas. Pada bayi umur 5 – 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari, buah – buahan dan telur. Bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan tersebut. Selama masa bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak banyak mengandung serat – serat yang dapat mempersulit pencernaan. Pada bayi umur 8 – 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00 – 18.00. Bila bayi disusukan sesuai dengan anjuran yaitu melebihi masa 1 tahun, perlu diperhatikan kemingkinan timbulnya anoreksia terhadap makanan lin, sehingga anak akan kekurangan protein dan kalori, dan pada akhirnya menderita penyakit Malnutrisi Energi Protein



(MEP). Pengaturan makan bayi yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam (makan malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan bersama – sama dengan nasi tim. 2.4 Nutrisi Bagi Toddler Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler : a. Anak sukar atau kurang mau makan. b. Nafsu makan anak sering kali berubah yang mungkin pada hari ini makannya cukup banyak dan pada hari berikutnya makannya sedikit. c. Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu. d. Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama. 



Kebutuhan Nutrisi



1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun. 2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari. 3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening anemia. 4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus dirujuk ke ahli gizi. 



Pola dan pilihan makanan



1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga. 2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya. 3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil (makanan yang enak dan mengundang selera). 4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang dicampur. 5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa toddler lebih menyukai mengunakan tangan. 2.5 Nutrisi Bagi Pra Sekolah Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak Prasekolah adalah sebagai berikut : a. Nafsu makan berkurang. b. Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada makan. c. Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.



d.



Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.







Kebutuhan Nutrisi



1. Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari. 2. Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak. 



Pola dan Pilihan Makanan



1. Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati. 2. Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan permen. 3. Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan. 4. Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.



a. b.



c. d.



2.6 Nutrisi Pada Usia Sekolah Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat badan. Kelompok anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi yang lebih baik daripada kelompok Balita, karena kelompok umur sekolah ini sudah mudah dijangkau oleh berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), maupun oleh kelompok swasta berupa program suplementasi makanan tambahan di sekolah atau Program Makan Siang Sekolah (School Lunch Program). Meskipun demikian masih terdapat berbagai kondisi gizi anak sekolah yang tidak memuaskan, misalnya berat badan yang kurang, anemia defisiensi Fe, defisiensi vitamin C, dan di daerah-daerah tertentu juga defisiensi Iodium. Keluhan yang banyak disuarakan oleh kaum ibu mengenai kelompok umur sekolah ini bahwa mereka kurang nafsu makan, sehingga sulit sekali disuruh makan yang cukup dan teratur. Sebenarnya kelompok anak sekolah ini merupakan kelompok yang mudah menerima upaya pendidikan gizi melalui sekolahnya, dan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat keluarga mengenai hal ini. Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut : Anak dapat mengatur pola makannya sendiri. Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar rumah serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televisi yang dapat mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk mencoba makanan yang belum dikenalnya. Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur – angsur hilang. Pengaruh aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar pada aktivitas bermain dari pada makan.







Kebutuhan Nutrisi



1. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari. 2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja. Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun : Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C 10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25 7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25 5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25 Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg 



Pola dan Pilihan Makanan



1. Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru. 2. Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat mencerminkan budaya keluarga. 3. Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan pedas. 4. Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga berpengaruh.







2.7 Nutrisi Pada Remaja Kelompok umur remaja juga menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, yang disebut “adolescense growth spurt”, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmani sangat, karena biasanya pada umur inilah perhatian untuk sport sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi defisiensi relatif terutama defisiensi vitamin-vitamin. Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses disertai pembuangan sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk badannya, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak yang berdiit tanpa pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan gizi. Penyuluhan dan bimbingan gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh golongan remaja ini. Kebutuhan Nutrisi 1. Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok makanan. 2. Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :







Perempuan



-



usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari



-



usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari







Laki-laki



-



usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari



-



usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari







Pola dan pilihan makanan 1. Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang seimbang. 2. Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori. 3. Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan. 4. Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.



2.8 Nutrisi Pada Dewasa Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang, tapi lazimnya merujuk pada manusia, orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 24002800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. a. Klasifikasi dewasa berdasarkan usia :  Masa dewasa muda (21-30 th) Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.  Masa dewasa (31-45 th) Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini merupakan puncak untuk aktivitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.  Dewasa tua (46 th keatas) Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.  Wanita masa kehamilan menyusui Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup. Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak laktosa vitamin dll.  Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui : Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui Kalori 2500 gr 300 gr



Protein



85gr



100 gr



Calsium



1,5 gr 2 gr 15 gr 15 gr 8000 U.I 8000 U.I Vit B 1,8 mg 2,8 mg Vit C 100 mg 150 mg Riboflavin 2,5 mg 3 mg Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I Air 6-8 gelas 6-8 gelas b. Pengelompokkan Zat Gizi Ferum Vit A



1. Karbohidrat Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 24002800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, terigu, umbi-umbian, jagung dan gula. 2. Protein Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari. Berbagai sumber protein diantaranya daging merah, susu, tempe, dan kacang-kacangan.



3. Kalsium Lebih kurang dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram sehari. Bahwa kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, sumber kalsium lainnya adalah ikan, kacang, sayuran. 4. Zat Besi



Setelah dewasa, kebutuhan gizi menurun, status besi dalam tubuh juga mempengaruhi hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan akan anemia besi dibandingkan laki-laki. Jumlah seluruh besi didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan. Rata-rata besi simpanan 1000 mg pada orang dewasa. Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi yang dapat mengakibatkan penyerapan besi antara lain yaitu cafein, fitat, zicn, dll. Makanan yang mengandung zat besi antara lain hati, daging merah, daging putih (ayam,ikan), kacang-kacang dan sayuran hijau. 5. Vitamin Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.



Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari : 1. Energi (Kcal) Perempuan (20-45) tahun: 2.200 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 2.800 2. Protein Perempuan (20-45) tahun : 48 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 55 3. Kalsium Perempuan (20-45) tahun : 600 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 500 4. Besi Perempuan (20-45) tahun : 26 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 1,3 5. Vitamin A (RE) Perempuan (20-45) tahun : 500 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 700 6. Vitamin E (mg) Perempuan (20-45) tahun : 8 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 10 7. Vitamin B (mg) Perempuan (20-45) tahun : 1,0 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 1,2 8. Vitamin C (mg) Perempuan (20-45) tahun : 60 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 60 9. Folat (mg) Perempuan (20-45) tahun : 150 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 70



c.



Pedoman Mempertahankan Status Gizi Ada beberapa peran dasar yang diharapkan dapat digunakan oleh orang dewasa dan



sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal : 1. Makanlah aneka makanan yang segar 2. Konsumsilah makanan yang baik guna untuk kebutuhan energi 3. Makanlah makanan yang karbohidratnya cukup 4. Gunakan garam beryodium 5. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya 6. Lakukan olahraga secara teratur 7. Hindari minuman beralkohol 8. Makanlah makanan yang sehat dan aman bagi kesehatan 9. Jangan lupa bacalah label yang dikemas. d.



Dampak-Dampak Gizi pada Orang Dewasa



1. Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa a) Anemia, Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi b) Gondok, Kurangnya mengkonsumsi yodium c) Kebutaan, Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A o Penyebab dari dampak kekurangan gizi : 



Kemiskinan







Kurangnya pengetahuan tentang gizi







Kebiasaan makan



2. Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif seperti : 



Jantung koroner







Diabetes melitus







Hipertensi







Penyakit hati



2.9 Nutrisi Pada Lansia a. Definisi Lansia   



Manusia lanjut usia  mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin (1992) membagi lansia menjadi young elderly (65 – 74 tahun) dan older elderly (75 tahun) Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older elderly ke dalam 2 bagian, yaitu usia 75 – 84 tahun dan 85 tahun Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah berumur di atas 60 tahun b. kekurangan dan kelebihan gizi pada lansia Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebab-sebab yang bersifat primer maupaun sekunder. Sebab-sebab primer meliputi ketidaktahuan isolasi sosial, hidup seorang diri, baru kehilangan pasangan hidup, gangguan fisik, gangguan indera, gangguan mental, kemiskinan dan iatrogenik. Sebab-sebab sekunder meliputi gangguan nafsu makan/selera, gangguan mengunyah, malabsorpsi, obat-obatan, peningkatan kebutuhan zat gizi serta alkoholisme. Kondisi kekurangan gizi pada lansia dapat terbentuk KKP (kurang kalori protein) kronik, baik ringan sedang maupun berat. Keadaan ini dapat dilihat dengan mudah melalui penampilan umum, yakni adanya kekurusan dan rendahnya berat badan seorang lansia dibanding dengan baku yang ada. Kekurangan zat gizi lain yang banyak muncul adalah defisiensi besi dalam bentuk anemia gizi, defisiensi B1 dan B12. Kelebihan gizi pada lansia biasanya berhubungan dengan afluency dengan gaya hidup pada usia sekitar 50 tahun. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak dan kaya energi. Utamanya sumber lemak, terjadi asupan makan dan zat-zat gizi melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan kelbihan gizi yang dimulai pada awal usia 50 tahun-an ini akan membawa lansia pada keadaan obesitas dan dapat pula disertai dengan munculnya berbagai penyakit metabolisme seperti diabetes mellitus dan dislipidemia.



c. Pedoman Umum Gizi Seimbang Untuk Lansia Khusus untuk Indonesia, Departemen Kesehatan telah menerbitkan Pedman Umum Gizi Seimbang (PUGS) (DepKes, 1995) yang berisi 13 pesan dasar gizi seimbang bagi lansia dengan dasar PUGS dan dengan memeprtimbangkan pengurangan berbagai resiko pentyakit degenerasi yang dihadapi para lansia. 1. Makanlah aneka ragam makanan 2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi) 3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan 4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani dan nabati. 5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah didihkan. 6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula murni dan lemak. 7. Perbanyak frekuensi makan hewani laut dalam menu harian. 8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam secar berlebihan, kurangi konsumsi makanan dengan pengawet d. Kebutuhan Gizi Pada Lansia 1. Kalori



2.



3. 4.



5. 6.



Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang Protein Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pembedahan Karbohidrat Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori total Lemak Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah Serat Vitamin Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat. Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk Lansia dalam sehari : Komposisi



Laki-Laki



Perempuan



Energi (kal) Protein (gram) Vitamin A (RE) Thiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Vitamin B12 (mg)



1960 50 600 0,8 1,0 8,6 1



1700 44 700 0,7 0,9 7,5 1



Asam folat (mcg) Vitamin C (mg) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Seng (mg) Iodium (mcg)



170 40 500 500 13 15 150



150 30 500 450 16 15 150



Sumber : Ahli Gizi Ejawantah’s Blog e. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Lansia 1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong. 2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit. 3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran. 4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun. 5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi. 6. Penyerapan makanan di usus menurun. f. Sajian Lengkap Gizi Bagi Lansia Contoh Menu Lansia Dalam 1 Hari Pria (2200 kal) Waktu Makan 1 ½ gls nasi/ pengganti 1 butir telur (Telur Mata Sapi) 100 gr sayuran (Cah Kangkung) 1 gls susu skim Pagi



Pukul 10.00



Snack/buah (Nagasari)



Wanita (1850 kal) 1 gls nasi/ pengganti 1 btr telur 100 gr sayuran 1 gls susu skim



Snack/buah



Siang



Pukul 17.00



Malam



1. 2. 3. 4. 5. 6.



1 ½ gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Pepes Ikan) 25 gr tempe/kacang-kacangan (Tempe bb Tomat) 150 gr sayuran (Sayur Asem) 1 ptg buah (Semangka)



Snack/ buah (Bubur Kacang Hijau)



1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas 25 gr tempe/kacang-kacangan 150 gr sayuran 1 ptg buah



Snack/ buah



1 ½ gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Basho Daging) 50 gr tahu (Hot Tahu) 150 gr sayuran (Sup Sayur) 1 ptg buah (Pisang)



1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas 50 gr tahu 150 gr sayuran 1 ptg buah



g. La ngkah – langkah Hidup Sehat Untuk Lansia Sel ain dari makanan untuk menjaga kesehatan, lansia juga perlu beberapa kegiatan yang harus



dilakukan seperti : Olah raga yang teratur dan sesuai Istirahat tidur yang cukup Menjaga kebersihan Memeriksakan kesehatan secara teratur Mental dan batin tenang dan seimbang Rekreasi



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan berlangsungnya fungsi organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.



Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pola makan dan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada tahapan usia masing-masing. 3.2 Saran Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imunt tubuh yang menurun.



http://makalahlistavanny.blogspot.co.id/2014/10/kebutuhan-nutrisi-pada-berbagai-tahapan.html



Kebutuhan Cairan Tubuh Pada Bayi dan Anak



1. Intake – Output Cairan Pada Bayi dan Anak 2. Intake Cairan Jurnlah air yang dianjurkan untuk diberikan pada bayi penting, terutama pada bayi muda dibandingkan dengan golongan umur selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang medium untuk nutrien yang lain. Oleh karena itu, intake nutrien ditentukan oleh kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan (termasuk air) yang diberikan. Sebaliknya, air dapat diberikan tanpa bersamasama dengan nutrien yang lain. Menurut umur, dalam keadaan biasa, kebutuhan air rata-rata bayi sebagai berikut. Tabel Kebutuhan air pada bayi per kg berat badan. Umur 6 Bulan



Rata – rata Kebutuhan Air / Kg BB / 24 Jam 130 -140 ml



9 Bulan



125 – 145 ml



1 Tahun



120 – 135 ml



Sumber: Vaughan, Mckay dan BehrnamM 01.9111». Kebutuhan intake cairan berbeda-beda pada berbagai usia, berhubungan dengan luasnya permukaan tubuh, kebutuhan metabolik dan berat badan. Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan No 1 2 3 4 5 6 7



Umur 3 hari 1 tahun 2 tahun 6 tahun 10 tahun 14 tahun 18 tahun



BB (Kg) 3 9,5 11,8 20 28,7 45 54



Kebutuhan Cairan 250-300 1150-1300 1350-1500 1800-2000 2000-2500 2200-2700 2200-2700



1. Output Cairan : Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :







Urine : Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 14001500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Usia



Bayi Lahir Bayi Anak – anak











Paru – paru IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat. Keringat : Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.



Cairan dan Elektrolit Air Na ( mEq ) Cl ( mEq )











Volume Urine ( ml/kg BB/hari ) 10 – 90 80 – 90 50



Normal 600 – 1000 Sedikit Sedikit



Demam (35ºC ) 1000 – 1500 25 – 50 15 – 35



Keringat 1500 – 2000 25 – 50 15 – 35



Feces : Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon). Kulit ;



Rata – rata 500 – 600 dari kehilangan cairan tuhuh.Pada bayi lahir dengan BB rendah, khususnya dengan BB kurang dari 1 kg, cenderung mengalami kehilangan cairan tubuh yang sangat cepat karena berbagai factor termasuk luas permukaan kulit yang lebih besar dan peningkatan kandungan air kulit. Penggunaan penghangat radian akan sccara bermakna meningkatan kehilangan cairan takkasatmata pada bayi.



Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :







Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia.



Perubahan pada cairan tubuh total sesuai umur Umur Bayi Prematur 3 Bulan 6 Bulan 1 – 2 Tahun 11 – 16 Tahun



Kilogram Berat Badan ( % ) 80 70 60 59 58



Dari Groer MW: Physiology and pathophysiology of the body fluids, ed ke-1, St Louis, 1981, Mosby-Year Book. 



Iklim :



Iklim yang panas membutuhan cairan tubuh yang lebih dari yang biasanya terutama pada bayi dan anakMasa tumbuh kembang sehingga membutuhkan cairan tubuh yang sesuai. 



Kondisi Sakit : Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,demam pada anak dan bayi



Menurut Insersible Water Loss ( IWL ) –



Anak 60 – 70 % BB







Bayi 75 – 80 % BB



Usia Byai Lahir Bayi Anak – anak



Besaran IWL ( mg/kg BB/hari ) 30 50 – 60 40



Rumus IWL : ü IWL Anak : ( 30 – Usia ( tahun ))cc/kg BB/hari



ü IWL Bayi : 30 – 50 cc/kg BB/ hari



1. Proposional Cairan Tubuh Pada Bayi dan Anak Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Perubahan terjadi pada volume alr tubuh totat volurne ekstraselular, dan votume cairan intraselular selama hansisi dari kehdupan fetal ke pascanatal. Saat lahir, 73% dari berat badan total bayi adalah cairan, dibandingkan dengan 58% pada dewasa. Bayi secara proporsional memiliki rasio cairan ekstraselular yang lebih tinggi dbandingkan dengan orang dewasa. Konsekuensinya, kadar natrium dan klorida tubuh total lebih tinggli dan kadar kalium, magnesium, dan fosfat lebih rendah. Aspek yang sangat penting dari keseimbangan cairan adalah hubungannya dengan sistem lain. Di samping kecepatan pertukaran cairan sebanyak tujuh kali lebih cepat dbandingkan dengan orang dewasa, lalu metabolism pada bayi dua kali lebih cepat terkait berat badannya.Akibatnya, terbentuk dua ki lebih banyak asam yang mempercepat terjadinya asidosis. Kebutuhan cairan yang spesifik pada setiap usia adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan bayi baru lahir adalah 80 sampai 100 mL/kg/hari. b. Kebutuhan bayi adalah 120 sampai 130 mL/kg/hari. c. Kebutuhan anak usia 2 tahun adalah 115 sampai 125 mL/kg/hari. d. Kebutuhan anak usia 6 tahun adalah 90 sampai 100 mL/kg/hari. e. Kebutuhan remaja usia 15 tahun adalah 70 sampai 85 mL/kg/hari. f. Kebutuhan remaja 18 belas tahun adalah 40 sampai 50 mL/kg/ hari.



1. Rehidrasi Oral Pada Bayi dan Anak Larutan Rehidrasi Oral digunakan untuk mencegah dehidrasi atau rumatan. 



Dehidrasi



Dehidrasi adalah kehilangan cairan dari jaringan tubuh yang ber-lebihan. Dehidrasi merupakan gangguan yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak ketika haluaran cairan total melebihi asupan cairan total. Tabel Perkiraan Defisit Air dan Elektroln pada Bayi dengan Dehidrasi agak Berat



Kondisi Puasa dan kehilangan Diare



H2O 100 – 120



Na ( mEq ) 5 -7



K ( mEq ) 1–2



C ( mEq ) 4–8



Isonatremik



100 -120



8 -10



8 – 10



8 – 10



Hipernatremik



100 – 120



2- 4



0–4



-2 sampai -6±



Hiponatremik



100 – 120



10 – 12



8 – 10



10 – 12



Sterosis pylorus



100 – 120



8 – 10



10 – 12



10 – 12



Asidosis diabetikum



100 -120



8 – 10



5–7



6–8



Perbandingan Larutan Rehidrasi Oral Larutan



Glukosa



Na



K



Cl



Basa



( g/dL)



( mEq/L )



( mEq/L )



( mEq/L )



( mEq/L )



Larutan WHO Rechydralyte Pedislyte Lytren Ricelyte Naturalyte



2



90



20



80



30 bikarbonat



2,5 2,5 2 3 2,5



75 45 50 50 45



20 20 25 25 2580



65 35 45 45 45



30 sitrat 30 sitrat 30 sitrat 34 sitrat 48 sitrat



DAFTAR PUSTAKA



Richard E,Behrman,dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. ed15. Jakarta: EGC Wong.Donnal L.2008.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.ed 6.Jakarta :EGC Aslis.Wirda Hayati.2009.Gizi Bayi : buku saku.Jakarta : EGC



PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN UNTUK ANAK PENGERTIAN Ada beberapa pengertian yang menyangkut tentang nutrisi : Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). • Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). • Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan aatau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. • Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Dampak nutrisi pada tumbuh kembang : 1.Dampak Psikologis



Mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik. 



Psikodinamik (Freud) Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.







Psikososial (Erikson) Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.







Maturasi Organik (Piaget) Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan.dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan. 2. Dampak Fisiologis



Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi. Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas. Fungsi Pemberian Makan :



•Fungsi Fisiologis yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal



• Fungsi psikologis



yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal



• Fungsi Sosial/edukasi yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.



Gizi lengkap dan seimbang



Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :



• Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. contoh : beras, roti, kentang, mie.



• Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)



• Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. contoh : sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel



Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral.  AIR



Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak UMUR



BERAT BADAN( Kg )



AIR TOTAL 24 Jam( ml )



AIR Kg BB 24 Jam( ml )



3 Hari



7,0



250 – 800



80 – 100



10 Hari



3,2



400 – 500



125 – 150



3 Bulan



5,4



750 – 850



140 – 160



6 Bulan



7,3



950 – 1100



130 – 155



9 Bulan



8,6



1100 – 1250



125 – 145



1 Tahun



9,5



1350 – 1500



120 – 135



2 Tahun



11,8



1600 – 1800



115 – 125



4 Tahun



16,2



1800 – 2000



100 – 110



6



Tahun



20,0



2000 – 2500



90 – 100



10 Tahun



28,7



2200 – 2700



70 – 85



14 Tahun



45,0



2200 – 2700



50 – 60



18 Tahun



54,0



2200 – 2700



40 – 50



 PROTEIN Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Fungsi protein : • Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. • Protein menghasilkan jaringan baru. • Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. • Protein sebagai sumber energi  LEMAK



Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat Fungsi lemak : a. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr. b. Ikut serta membangun jaringan tubuh. c. Perlindungan. d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh. e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan f. mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. 



KARBOHIDRAT Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.



 VITAMIN Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. 1. Vitamin yang larut dalam air



 







§ Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu. § Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia. § Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.



2.Vitamin yang larut dalam lemak.







§ Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.



 MINERAL Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tiga fungsi mineral : 1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor. 2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl(ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler). 3. Bahan dasar enzim dan protein. DAFTAR MAKANAN/NUTRISI SESUAI USIA ANAK 1.Bayi 0-12 bulan



- 0-4 bulan Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. - 5-6 bulan Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan. - 6-7 bulan Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dansayur dijus – Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buahlunak dan sayur yang dimasak. - 8-12 bulan Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.



2. Toodler dan Preschool



Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan : • Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 – 1 gelas. • Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari. • Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - 1 gelas bubur. • Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.



3. Anak Sekolah Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool. Contoh : Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok. 4.Adolesence



Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah. 7 Keajaiban menyusui dengan ASI • Antibodi --- akan melindungi bayi dari infeksi • Ikatan --- memupuk ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi • Kemudahan --- tidak memerlukan persiapan untuk membuat susu dan mensterilkan botol susu • Mudah dicerna --- nutrisi yang dikandung ASI mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yg belum matang • Menambah kesehatan --- bayi yang diberi ASI lebih jarang mengalami alergi di kemudian hari • Gratis --- ASI adalah hadiah alam yang dapat diberikan pada bayi anda •Tubuh ibu lebih cepat kembali ke bentuk semula--- memberi ASI memerlukan banyak kalori dan membuat rahim lebih cepat mengecil.



Kandungan zat gizi ASI (setiap 100 gram)



• Kalori



: 68 kalori



• Protein



: 1,4 gram



.Lemak



: 3,7 gram



• Karbohidrat : 7,2 gram • Zat kapur



: 30 gram



• Fosfor



: 20 gram



• Vitamin A



: 60 gram



• Tiamin



: 30 gram



Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI



• Immunoglobulin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi • Lisozim yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri • Laktoperoksidase yang dapat membunuh Streptococcus • Laktoferin yang dapat membunuh beberapa jenis organisme • Sel darah putih yang dapat berfungsisebagai fagositosis • Zat anti Staphylococcus



Karakteristik terkait dgn pemenuhan kebutuhan nutrisi 1.Pada anak usia todler



• Anak sukar atau kurang makan • Nafsu makan anak seringkali berubah; hari ini makan banyak tetapi besok makan sedikit • Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu • Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama



2.Pada anak usia prasekolah



• Nafsu makan berkurang • Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan • Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru • Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga



3.Anak usia sekolah



• Anak dapat mengatur pola makannya sendiri • Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame di televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yg belum dikenalnya • Kesukaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang • Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih besar dari makan. 4. Pada anak usia remaja • Besarnya pengaruh kelompok atau geng akan mempengaruhi pola kebiasaan makan • Anak sering kali tidak sempat makan karena banyak aktivitas di luar rumah: banyak aktivitas di luar rumah: di klub ,olahraga, pramuka • Krn perubahan aktivitas yg lebih banyak memakan waktu di luar rumah, biasanya anak lebih makanan ringan • Anak mulai memperhatikan bentuk badannya; takut kegemukan.



Kecukupan energi dalam sehari menurut umur



Umur



Kecukupan energi



(tahun)



(kkal/KgBB) Pria



0-1



110-120



Wanita 110-120



1-3



100



100



4-6



90



90



6-9



80-90



60-80



10-14



50-70



40-55



14-18



40-50



40



menyukai



Kecukupan protein dalam sehari menurut umur



Umur



Kecukupan protein



(tahun)



(g/KgBB)



0-1 1-5



2,5 1,5



6-18



1



Distribusi energi



Sumber Distribusi energi (%)



Bayi dan balita



Protein



9-15



Karbohidrat



45-55



Lemak



35-45



Dewasa 10-15 60-70 20-25