PEMBERIAN NUTRISI Pada ANAK USIA TODDLER  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK USIA TODDLER Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia



Di Susun oleh : Kelompok 9 1. 2. 3. 4.



Nama Ayu Sri Rosalinda Sarah Nurhalizah Dian P. Hana Wulansari Tita Hartati Tingkat



213117034 213117033 213117035 213117036



: 1A



S – 1 ILMU KEPERAWATAN



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi, Jawa Barat Tahun ajaran 2017/2018



Abstrak Anak dan orang dewasa memerlukan nutrisi yang berbeda. Pemenuhan nutrisi anak berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu nutrisi berdampak pada dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis. Aspek psikologis mempengaruhi kepuasan terhadap pemenuhan dan kehangatan, tahapan percaya dan tidak percaya secara emosional, serta perkembangan sensori pada anak. Dan aspek fisiologis brpengaruh kepada keadaan fisik anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian nutrisi pada anak. Buah jatuh tidak akan jatuh dari pohonnya, istilh tersebut benar adanya karena anak memiliki gen yang sama seperti ibunya. Pendidikan orang tua merupakan landasan yang akan menggambarkan bagaimana lingkungan, status ekonomi, kesehatan orang tua, dan tempat tinggal menjadi sangat berpengaruh untuk anak. Karena anak usia toodler sangat bergantung pada orang tua, bahkan ini adalah fase dimana mereka belajar dengan cara meniru. Seorang anak dapat terganggu dalam pemberian nutrisinya ketika anak mengalami infeksi, sehingga pemberian nutrisi anak akan mengalami kendala karena menurunnya sistem imun pada anak. Aktivitas yang dilakukan oleh anak mempegaruhi kebutuhan nutrisinya. Energi, zat besi dan vitamin merupakan nutrisi yang harus terpenuhi secara seimbang setiap harinya untuk meminimalisasi anak anak mengalami obesitas ataupun malnutrisi. Kebuthan nutrisi anak usia toodler yaitu sekitar 1000 kkal per harinya.



KATA PENGANTAR Pemenuhan nutrisi anak usia toodler merupakan hal yang berdampak pada indeks kesehatan. Dampak dari pemberian nutrisi ini mencakup aspek psikologis dan fisiologis pada anak. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pemberian nutrisi untuk anak. Nutrisi berpengaruh pada tumbuh kembang anak dan kebutuhannya dipengaruhi oleh aktifitas anak. Puji dan syukur penulis panjatkan



kehadirat Allah SWT karena atas



rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pemberian Nutrisi Pada Anak Usia Toodler”. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta umatnya hingga akhir jaman. Pada



kesempatan



ini,



penulis



menyampaikan



terima



kasih dan



penghargaan setinggi-tinggnya kepada : 1. Ibu Rae Dadela, S.S, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia; 2. Teman – teman mahasiswa/i Stikes Jendral Achmad Yani Cimahi. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan perlu penyempurnaan lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Besar harapan bagi penulis agar semua pihak dapat memberikan saran dan kritik yang positif sehingga karya tulis ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang. Cimahi, November 2017 Penulis



DAFTAR ISI



Abstrak.....................................................................................................................2 KATA PENGANTAR.............................................................................................3 DAFTAR ISI............................................................................................................4 DAFTAR TABEL....................................................................................................5 1.



PENDAHULUAN............................................................................................6 1.1 Latar Belakang...............................................................................................6 1.2 Batasan Masalah.............................................................................................7 1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................7 1.4 Tujuan.............................................................................................................7 1.5 Metode Penyusunan.......................................................................................7



2. KAJIAN PUSTAKA............................................................................................8 2.1 Pengertian.......................................................................................................8 2.2 Tujuan Pemenuhan Nutrisi.............................................................................8 2.3 Kebutuhan Nutrisi pada Toddler....................................................................9 2.4 Dampak Nutrisi pada Tumbuh – Kembang Anak........................................10 2.5 Gizi Lengkap dan Seimbang........................................................................12 2.6 Faktor yang mempengaruhi status gizi pada usia toddler............................12 2.7 Kekurangan Gizi Pada Balita.......................................................................14 3. ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA TODDLER.............................................................................................................16 3.1 Dampak nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler ............................................................................................................................16 3.2



Faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada pada anak usia toddler. .17



3.3 Kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler....................................................18 4. PENUTUP..........................................................................................................19 4.1 Simpulan.......................................................................................................19 4.2 Saran.............................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21



DAFTAR TABEL



1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah). Tubuh manusia (termasuk balita 1-3thn) memerlukan zat yang berasal dari makanan yang disebut zat-zat gizi. Zat gizi di manfaat kan oleh tubuh untuk menghasilkan energy,pertumbuhan dan pemeliharaan sel dan jaringan di dalam tubuh. Balita/toddler (1-3thn ) adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada di dalam rentang usia tertentu. Golongan kelompok toddler kebutuhan kalorinya tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu makannya cenderung menurun. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energy dan protein, anemia, deficiency yodium, deficiency seng (Zn), deficiency vitamin A, deficiency thiamin, deficiency kalium dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak di harapkan dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas seharihari karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang di butuhkan berbagai organ dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak haruslah



seimbang di antara zat gizi lain, mengingat banyak sekali yang kita temukan berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang seperti : tidak suka makan, tidak mau/tidak mampu untuk makan padahal yang tidak di sukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang, sehingga harapan dalam pemenuhan gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksana 1.2 Batasan Masalah Mengingat pembahasan mengenai nutrisi pada usia toddler sangatlah luas, maka perlu adanya batasan batasan masalah yang dibuat dan diselesaika dalam makalah ini dari dampak nutrisi,faktor, dan kebutuhan nutrisi bagi usia toddler 1.3 Rumusan Masalah 1. Apakah dampak nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan usia toddler 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi status nutrisi pada usia toddler 3. Apa saja kebutuhan nutrisi bagi usia toddler 1.4 Tujuan 1. Mengetahui dampak dan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan usia toddler 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada usia toddler 3. Mengetahui kebutuhan nutrisi pada usia toddler 1.5 Metode Penyusunan Mengingat pembahasan mengenai nutrisi pada usia toddler sangatlah luas, maka perlu adanya batasan batasan masalah yang dibuat dan diselesaika dalam makalah ini



2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengertian nutrisi menurut beberapa ahli, 



Nutrisi adalah proses pengambilan zat – zat makanan penting ( Nancy Nuwer Konstantines ). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsi ( Cristian dan Gregar 1985 ).







Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan – bahan dari ingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan – bahan tersebut dikenal sebagai istilah nutrient ( unsur gizi,yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral ) ( Marry E, Back, 2000 ).







Nutrisi adalah zat penyusun bahan makanan yang banyak dipergunakan oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu : air ( H 2O ), protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral ( FKUI Edisi 1, 1985 ).



Pengertian toddler Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).



2.2 Tujuan Pemenuhan Nutrisi 



Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan yang memuaskan.







Menghindari masalah yang ditimbulkan oleh kekurangan atau kelebihan nutrisi







Mendidik kebiasaan yang baik tentang makanan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan ( FKUI ( Edisi 1 ), 1985 ).







Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan dalam memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit.



2.3 Kebutuhan Nutrisi pada Toddler Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi sudah mulai muncul, sehingga segaa peralatan yang berhubungan dengan makan seperti garpu, piring, sendok dan gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau diperkenalkan dan dilatih tentang penggunaan, sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia ini sebaliknya penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah kebosanan, berikan susu dan makan yang dianjurkan antara lain daging, sup, sayuran, dan buah – buahan, pada anak ini juga perlu makanan pada sebab kemampuan pengunyahan sudah kuat. Di masa toddler, nutrisi memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah transisi terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang padat dan menerima rasa makanan baru. Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dapat dipengaruhi oleh usia, berat tubuh dan tingkat aktivitas yang dilakukan.  Energi



: biasanya balita membutuhkan sekitar 1000 sampai 1400 kalori/hari



 Kalsium



: dibutuhkan kurang lebih 500 mg/hari.



 Zat besi



: anak balita membutuhkan 7 mg/hari



 Vitamin



: tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran



darah,



jaringan otak dan organ – organ lainnya.



Tabel 1 Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Toddler



Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1 – 3 tahun ( 1.000 kkal ) Nutrisi



Kebutuhan



Setara dengan



Vit A Vit D Vit K Vit B1 ( Thiamin ) Vit B2 ( Ribovlafi ) Vit B3 ( Niacin ) Vit B6 ( Piridoksin ) Vit B12 Asam folat Kalsium Magnesium Zat besi Zinc Selenium Natrium



/ hari 400 ug 200 IU 15 ug 0,5 mg 0,5 mg 6 mg 0,5 ug 0,9 ug 150 ug 500 ug 60 mg 8 mg 7 mg 17 ug 0,8 g



Wortel ( 50 gram ) Susu ( 470 ml atau 2 gelas ) 2 tangkai asparagus ( 20 gram ) Kentang rebus ( 150 gram ) Telur rebus ( 55 gram ) Dada ayam ( 50 gram ) Filet salmon ( 90 gram ) 1 butir telur rebus 3 kuntum brokoli ( 35 gram ) Susu ( 290 ml ) 1 mangkuk buah labu ( 245 gram ) Daging sapi ( 170 gram ) Kacang tanah ( 100 gram ) Tuna ( 20 gram ) Garam ( ½ sendok teh )



2.4 Dampak Nutrisi pada Tumbuh – Kembang Anak Pemberian nutrisi pada anak tidak hanya semata – mata untuk memenuhi kebutuhan fisik atau fisiologis anak, tetapi juga berdampak pada aspek psikodinamika, perkembangan psikososial dan maturasi organik. Berikut ini akan diuraikan dampak nutisi pada aspek – aspek tersebut. 2.4.1 Dampak Psikologi Mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik. a.



Psikodinamik ( freud ) Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan



dasar oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum. Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. b. Psikososial ( Erikson ) Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya.



Makanan merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga. c. Maturasi organik ( Piaget ) Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapakan beberapa sensori seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerakan dan perabaan. Dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kayak dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melalui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,sendok dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan. 2.4.2 Dampak Fisiologis Dampak nutrisi pada anak akan terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan dengan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapt lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat bayi. Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan pertambahan tinggi atau meningkat secara kuantitas. 2.4.3 Adapun beberapa fungsi pemberian makanan bagi anak : 



Fungsi Fisiologis



Yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal. 



Fungsi Psikologis Yaitu penting dalam perkembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal.







Fungsi Sosial / Edukasi Yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.



2.5 Gizi Lengkap dan Seimbang Gizi seimbang yaitu keadaan yang menjamin tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan. Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung : 



Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. Contoh : beras, roti, kentang dan mie.







Bahan



makanan



sumber



zat



pembangun,



berfungsi



untuk



pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Contoh : daging, ikan, telur ( protein hewani ), tempe, tahu ( protein nabati ). 



Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. Contoh : o Sayuran  bayam, buncis, wortel dan tomat o Buah – buahan  pisang, papaya, jeruk dan apel



2.6 Faktor yang mempengaruhi status gizi pada usia toddler Faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi balita yaitu : 2.6.1 Faktor genetik Faktor genetic ditentukan oleh pembawaan faktor keturunan oleh pembawa faktor keturunan ( gen ) yang terdapat dalam sel tubuh. Orang tua yang bertubuh besar akan mempunyai anak yang posturnya menyerupai dirinya, sebaliknya orang tua yang memiliki tubuh kecil akan memiliki anak yang tubuhnya relative kecil. Hal ini disebabkan gen yang diturunkan orang tua ke pada anaknya. 2.6.2 Faktor lingkungan 



Tingkat kesehatan orang tua



Balita yang dilahirkan dari pasangan suami istri yang sehat dan senantiasa dijaga kesehatannya, akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal. Namun bagi balita yang memiliki penyakit bawaan dari orang tuanya atau sedang sakit maka gizi yang dimakannya akan digunakan terlebih dahulu untuk mengatasi berbagai penyakit tadi. Kemudian sisanya digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya



sehingga



balita



tertentu



terhambat



dalam



peningkatan berat badannya atau tumbuh kembangnya. 



Status ekonomi



Tubuh balita atau anak yang dibesarkan dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang, cenderung akan lebih kecil dibandingkan dengan balita – balita yang kondisi sosial ekonominya cukup terjamin. 



Suku bangsa



Suku bangsa akan mempengaruhi variasi ukuran tubuh individu, balita di Amerika lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan balita di Indonesia. 



Pendidikan ayah dan ibu



Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang balita. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara perawatan anak balita. 



Tempat tinggal



Balita yang tinggal ditempat yang udaranya segar ( cukup oksigen ) dapat melakukan proses metabolisme yang lebih baik dari pada balita yang tinggal ditempat yang udaranya penuh dengan polusi. Begitu juga dengan keadaan suhu panas atau dingin dan tidak terlalu lembab atau kering. 



Umur



Umur yang paling rawan adalah pada masa balita ( toddler ), oleh karena itu pada masa itu mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. 2.6.3 infeksi







Diare



Diare menyebabkan anoreksia atau kurang nafsu makan, sehingga dapat mengurangi asupan gizi, disamping itu diare mengurangi daya serap usus terhadap sari makanan, sehingga mempengaruhi status gizinya. 



ISPA dan Pneumonia



Penyakit infeksi seperti ISPA dan pneumonia menyebabkan balita tidak nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Pada keadaan gizi kurang, balita lebih mudah terserang ISPA berat bahkan serangannya lebih lama ( Rochiman, 2013 ). 



Kelainan bawaan



Kelainan bawaan dapat mempengaruhi status gizi, hal ini berhubungan dengan kemampuan balita dalam mengelola makanan maupun kemampuan tubuh untuk menyerap makanan. Menurut Judarwanto ( 3013 ) kelainan bawaan yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu bibir sumbing. Bibir sumbing terjadi selama masa perkembangan janin, jaringan mulut atau bibir tidak terbentuk sebagaimana mestinya. 2.7 Kekurangan Gizi Pada Balita 2.7.1 Pengerian Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan zat gizi yang dipergunakan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. 2.7.2 Tanda dan Gejala Gizi Kurang 



Nafsu makan menurun







Anak tampak kurus







Wajah seperti orang tua







Kulit keriput







Anak cengeng dan rewel







Rambut kusam dan merah, mudah dicabut







Mata sayu



2.7.3 Faktor – faktor Penyebab Gizi Kurang







Kemiskinan



Kemiskinann merupakan dasar dari gizi kurang, dimana dengan penghasilan yang tetap rendah ketidak mampuan menanam bahan makanan sendiri ditambah pula dengan timbunya banyak penyakit infeksi karena kepadatan tempat tinggal, maka timbulnya gejala gizi kurang lebih dipercepat. 



Infeksi



Infeksi mempunyai peranan negatif pada daya tahan tubuh. Sebab gizi kurang, disertai infeksi umumnya merupakan konsekuensi yang besar. 



Penduduk



Meningkatnya jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan bertambahnya persediaan makanan setempat yang memadai merupakan sebab utama



krisis pangan. Sedangkan kemiskinan



penduduk



merupakan akibat lanjutannya. Ditekankan pula perlunya bahan makanan yang bergizi baik disamping kuantitasnya. 



Diet



Diet yang mengandung cukup energi, tetapi kurang protein akan menyebabkan anak menjadi penderita gizi kurang. Sedangkan diet kurang energi walaupun zat – zat gizi esensialnya seimbang akan menyebabkan anak menjadi penderita gizi kurang. 2.7.4 Akibat Gizi Kurang 



Mudah terserang penyakit







Menyebabkan kematian







Nilai IQ anak – anak yang pernah mengalami gizi kurang pada



umumnya lebih rendah dari pada anak normal 



Pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu



3. ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA TODDLER 3.1 Dampak nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler Dampak nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan terbagi menjadi 2: 3.1.1



Dampak psikologis



Terbagi dalam beberapa aspek a. Psikodinamik (freud) Pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar oral. Pada fase oral, anak mendapatkan kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut b. Psikososial (Erikson) Fase awal pendekatan psikososial adalah rasa percaya dan tidak percaya. Rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga. c. Maturasi Organik (piaget) Beberapa sensori seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerakan, dan perabaan merupakan perkembangan organik anak melalui makanan. Dengan mengenalkan berbagai macam makanan anak akan mengetahui berbagai macam rasa, bertambah kayanya penciuman, meningkatkan keterampilan anak, dan keterampilan koordinasi gerak 3.1.2



Dampak Fisiologis Dampak nutrisi akan terlihat jelas pada pertumbuhan fisik anak. Asupan nutrisi yang kuat pada anak akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, anak akan bertambah berat dan pertambahan tinggi atau meningkat secara kuantitas.



3.2 Faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada pada anak usia toddler 3.2.1 Faktor Genetik



Ditentukan oleh faktor keturunan (gen) yang terdapat dalam sel tubuh. Orang tua yang memiliki tubuh besar biasanya akan mempunyai anak yang posturnya menyerupai dirinya, begitupun sebaliknya. Hal ini disebabkan gen yang diturunkan orang tua kepada anaknya. 3.2.2



Faktor lingkungan



terdiri dari: a. tingkat kesehatan orang tua Anak yang dilahirkan dari orangtua yang sehat dan dijaga kesehatannya akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal. b. status ekonomi Tubuh anak yang dibesarkan dalam keadaan ekonomi yang kurang, cenderung lebih kecil. c. suku bangsa Anak di amerika akan akan lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan anak di indonesia. d. pendidikan ayah dan ibu Dengan pendidikan yang baik, orang tua dapat menerima segala informasi tentang cara perawatan anak e. tempat tinggal Tempat yang udaranya segar dapat membantu proses metabolisme yang lebih baik, begitu juga dengan suhu. f. Umur Pada masa toddler mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. 3.2.3



Infeksi a. diare Menyebabkan kurangnya nafsu makan, sehingga dapat mengurangi asupan gizi. Diare juga ,mengurangi daya serap



usus terhadap sari makanan, sehingga mempengaruhi status gizinya. b. ISPA dan Pneumonia Menyababkan kurangnya nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Pada keadaan gizi kurang, anak lebih mudah terserang



ISPA



berat



bahkan



serangannya



lebih



lama



(Rochiman,2013) c. Kelainan bawaan Kelainan bawaan yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu bibir sumbing (Judarwanto,2013)



3.3 Kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler Nutrisi memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Nutrisi juga dapat dipengaruhi oleh usia, berat tubuh dan tingkat aktivitas yang dilakukan. Energy



: biasanya membutuhkan sekitar 1000-1400 kalori/hari



Kalsium



: dibutuhkan kurang lebih 500 mg/hari



Zat besi



: membutuhkan 7 mg/hari



Vitamin



: terdiri dari stuktur tulang, otot, peredaran darah, jaringan



otak dan organ-organ lainnya. Tabel 3.1 Kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler (1-3 thn) 1000 kkal nutrisi Vit A



Kebutuhan/hari 400 ug



Setara dengan Wortel (50g)



Vit D



200 IU



Susu (470 ml atau 2 gelas)



Vit K



15 ug



2 tangkai asparagus (20g)



Vit B1 (Thiamin)



0,5 mg



Kentang rebus (150g)



Vit B2 (Ribovlafi)



0,5 mg



Telur rebus (55g)



Vit B3 (Niacin)



6 mg



Dada ayam (50g)



Vit



B6 0,5 ug



Filet salmon (90g)



(Piridoksin)



0,9 ug



1 butir telur rebus



Vit B12



150 ug



3 kuntum brokoli (35g)



Asam Folat



500 ug



Susu (290 ml)



Kalsium



60 mg



1 mangkuk buah labu (245g)



Magnesium



8 mg



Daging sapi (170g)



Zat Besi



7 mg



Kacang tanah (100g)



Zinc



17 ug



Tuna (20g)



Selenium



0,8 g



Garam (1/2 sdt)



Natrium



4. PENUTUP 4.1 Simpulan Dampak nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler terbagi menjadi dua yaitu psikologis dan fisiologis. Faktor Psikologis mencangkup akan kepuasan terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan, terbentuknya fase percaya dan tidak percaya, serta perkembangan sensori anak melalui makanan. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada pada anak usia toddler. Faktor tersebut adalah faktor genetik yang merujuk pada bagaimana fisiologis orang tua, faktor lingkungan seperti tingkat kesehatan orang tua, status ekonomi, suku bangsa, pendidikan orang tua, tempat tinggal dan usia, serta faktor infeksi yang dapat berupa diare, ISPA ATAU Pneumonia, dan kelainan bawaan. Nutrisi yang dibutuhkan anak dapat dipengaruhi oleh aktifitas. Anak membutuhkan energi, kalsium, zat besi dan vitamin. Kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler (1-3 thn) adalah 1000 kkal yang dapat disetarakan dengan Wortel (50g), Susu (470 ml atau 2 gelas), 2 tangkai asparagus (20g), Kentang rebus (150g), Telur rebus (55g), Dada ayam (50g), Filet salmon (90g), 1 butir telur rebus, 3 kuntum brokoli (35g), Susu (290 ml), 1 mangkuk buah labu (245g), Daging sapi (170g), Kacang tanah (100g), Tuna (20g), Garam (1/2 sdt).



4.2 Saran Berdasarkan faktor lingkungan tentang nutrisi yang di butuhkan oleh anak usia toodler. Penulis menyarankan adanya upaya penyuluhan dengan berbagai media kepada masyarakat mengenai nutrisi yang di butuhkan oleh anak usia toodler untuk meminimalisasi terjadinya obesitas maupun malnutrisi pada anak. Karena apa yang didapatkan ataupun terjadi kepada anak sangat erat kaitannya dengan orangtua.



DAFTAR PUSTAKA Behrman, RE dkk, 1996, Texibook Of Pediatric, Philadelphia; WB Saunders Company. Damanik, S.2001. Nutrisi Pada Bayi Kurang Bulan Perinasia, Bali. Solihin, Pudjiadi, 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak Edisi Empat, FKUI, Jakarta. Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Whaley & Wong’s. 1995. Essensials of Pediatric Nursing Fourth Edicion. St Louis Missouri. Mosboy Company. Hidayat, Azis Alimut. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Judarwanto.



2013.



Kelainan



Bawaan



dan



Status



Gizi.



http://newbornclinic.wordpress.com pada tanggal 1 maret 2011



Diakses



di