Kel 2 Askep Sindrom Down [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Putri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN ANAK ASUHAN KEPERAWATAN DOWN SINDROME PADA An.N DENGAN DEFISIT KEPERAWATAN DIRI : MANDI



KELOMPOK 2 : AQILLA SERI WANDHIRA FAZIRA IMAM SYAPUTRA PUTRI SRI REZEKI HIA REGINA PARAMITA MANULLANG SAFNA OKTAFIANI SITI AISYAH TASYA MAURA SALSABILLA TRIA FEBRIATI NUR ROHMAH VERA ANGELINA PUTRI



PO7220121 1705 PO7220121 1713 PO7220121 1716 PO7220121 1727 PO7220121 1729 PO7220121 1731 PO7220121 1733 PO7220121 1736 PO7220121 1737 PO7220121 1739



2A KEPERAWATAN DOSEN : ELSA GUSRIANTI S.Kep., Ns., M.Kep KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG TAHUN 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Anak dengan judul Asuhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi ini dengan baik menggunakan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki untuk menambah wawasan serta pengetahuan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elsa Gusrianti S.Kep., Ns., M.Kepyang memberikan pengajarannya dan bantuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk perbaikan makalah menjadi lebih baik di masa depan. Kami juga masih memerlukan berbagai sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan agar makalah yang kami buat kedepannya bisa memberikan banyak informasi yang baik dan benar. Semoga Makalah Keperawatan Anak ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi semua orang dan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata dalam makalah ini.



Tanjungpinang, 21 Oktober 2022



Kelompok 2



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I - PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2 1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................. 2 1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................................ 2 1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2 BAB II – TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Penyakit Down Sindrome ............................................................. 3 2.1.1 Definisi ............................................................................................. 3 2.1.2 Etiologi ............................................................................................. 4 2.1.3 Manifestasi Klinis............................................................................. 5 2.1.4 Patofisiologi .....................................................................................5 2.1.5 WOC ................................................................................................ 7 2.1.6 Komplikasi ....................................................................................... 8 2.1.7 Pemeriksaan Penunjang ................................................................... 8 2.1.8 Penatalaksanaan ............................................................................... 8 2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Anak dengan Down Sindrome ................ 11 2.2.1 Pengkajian ...................................................................................... 11 2.2.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 14 2.2.3 Intervensi Keperawatan ................................................................. 14 2.2.4 Implementasi Keperawatan ............................................................ 20 2.2.5 Evaluasi Keperawatan .................................................................... 25 BAB III – TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian ................................................................................................ 11 3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................................ 14 3.3 Intervensi Keperawatan ........................................................................... 14 3.4 Implementasi Keperawatan ...................................................................... 20



ii



3.5 Evaluasi Keperawatan .............................................................................. 25 BAB IV - PENUTUP 4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 26 4.2 Saran ........................................................................................................ 27 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit keterbelakangan mental dalam spesifikasinya ada yang disebut dengan down syndrome. Penyakit down syndrome ini disebabkan karena faktor keturunan atau kesalahan pada pembelahan kromosom. Selain itu, banyak juga faktor yang menyebabkan penyakit down syndrome ini. Diantara kita mungkin tidak banyak mengenal dan tidak memahami akan adanya penyakit ini, sehingga sering terjadi pada anak karena ketidaktahuan kita selama ini. John Langdon adalah seorang dokter dari Inggris yang pertama kali menggambarkan kumpulan gejala syndrome Down pada tahun 1886. Tetapi sebelumnya Esquirol pada tahun 1838 dan Seguin pada tahun 1846 telah melaporkan seorang anak yang mempunyai tanda-tanda mirip Down Syndrome. Sumbangan Down yang terbesar adalah kemampuannya mengenali karakteristik fisik yang spesifik dan deskripsinya yang jelas tentang keadaan ini, yang secara keseluruhan berbeda dengan anak yang normal. Karena matanya yang khas seperti bangsa Mongol maka dulu disebut juga sebagai bangsa Mongoloid, tetapi sekarang istilah ini sudah tidak digunakan lagi karena dapat menyinggung perasaan suatu bangsa. Anak dengan syndrome Down adalah individu yang dapat dikenali dari fenotipenya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas , yang terjadi akibat adanya jumlah kromoson 21 yang berlebih. Diperkirakan bahwa materi genetic yang berlebih itu terletak pada bagian lengan bawah dari kromoson 21 dan interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan suatu perubahan homeostasis yang memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik dan susunan saraf pusat. Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Pada tahun 1



1970-an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 diantara 700 bayi. Mongolisma (Down’s Syndrome) ditandai oleh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang sedang sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya sendiri. Down Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom X. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal. Sebanyak 95 % kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan kromosom. Down syndrome adalah kelainan genetic yang terjadi pada masa pertumbuhan janin (pada kromosom 21//trisomi 21) dengan gejala yang sangat bervariasi dan gejala minimal sampai muncul tanda khas berupa keterbelakangan mental dengan tingkat IQ kurang dari 70 serta bentuk muka (Mongoloid) dan garis telapak tangan yang khas (Riskesdas, 2013). Berdasarkan hasil penelitian dari Riskesdes 2013, mengatakan bahwa presentase anak penderita down syndrome di Indonesia pada anak umur 2459 bulan perlahan mengalami peningkatan dari data tahun 2010 sebesar 0,12% dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,13%. Peran perawat sangat penting dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan sindrom down secara professional. Asuhan keperawatan anak yang di berikan pada pasien dengan sindrom down bertujuan mengatasi masalah keperawatan yang di alami anak melalui lima tahapan asuhan keperawatan meliputi



pengkajian



keperawatan,



diagnosa



keperawatan,



intervensi



keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan. Oleh karena itu, Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Kelompok Keperawatan Anak 2



dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Asuhan Keperawatan Sindrom Down. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut didapat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi?” 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mampu mendeskripsikan suhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi. 1.3.2 Tujuan Khusus a.



Mampu mendeskripsikan Konsep Penyakit Sindrom Down.



b.



Mampu mendeskripsikan Konsep Asuhan Keperawatan Anak dengan Sindrom Down.



c.



Mampu mendeskripsikan Tinjauan Kasus Asuhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi.



1.4 Manfaat penulisan a. Perawat Dapat



menjadi



sumber



data



dan



informasi



mengenai



Asuhan



Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi. b. Pendidikan Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan generasi muda mengenai Asuhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi c. Peneliti Selanjutnya



3



Diharapkan mampu menjadi sumber acuan data mengenai Asuhan Keperawatan Down Sindrome pada An.N dengan Defisit Keperawatan Diri : Mandi.



4



BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Penyakit Down Sindrome 2.1.1 Definisi Down Syndrome adalah abnormalitas jumlah kromosom yang sering di jumpai kebanyakan kasus (92,5%) nondisjunction pada 80% kasus kejadian nondisjunction terjadi pada meosis ibu fase I. Hasil dari nondisjunction adalah tiga kopi kromosom 21 (trimosom 21) berdasarkan nomenklatur standar sitogenik trisomi 21 dituliskan sebagai 47, XX, +21 (Marcdante & Kliegman, 2014). Down Syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan fisik dan mental yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom yang gagal memisahkan diri saat terjadi pembelahan (Wiyani, 2014). Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 antara 800-900 bayi. Mongolisma (Down syndrome) ditandai 0leh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang sedang sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya sendiri ( Nurarif, 2015). Down syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada manusia.di perkirakan 20% anak dengan down sindrom di lahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Syndrom down merupakan cacat bawaan yang di sebabkan oleh adanya kelebihan kromosom x. Syndrom ini juga disebut trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal. 95% kasus syndrom down di sebabkan oleh kelebihan kromosom (Nurarif, 2015). 2.1.2 Etiologi Menurut Soetjiningsih (2016) down syndrome pada anak terjadi karena



kelainan



kromosom.



disebabkan oleh : 5



Kelainan



kromosom



kemungkinan



a.



Faktor Genetik Keluarga yang mempunyai anak dengan down syndrome memiliki



kemungkinan



lebih



besar



keturunan



berikutnya



mengalami down syndrome dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki anak dengan down syndrome. b.



Usia Ibu Hamil Usia ibu hamil yang diatas 35 tahun kemungkinan melahirkan anak dengan down syndrome semakin besar karena berhubungan dengan perubahan endokrin terutama hormone seks antara lain peningkatan sekresi androgen, peningkatan kadar LH (Luteinizing Hormone) dan peningkatan kadar FSH (Follicular Stimulating Hormone).



c.



Radiasi Ibu hamil yang terkena atau pernah terkena paparan radiasi terutama diarea sekitar perut memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan down syndrome.



d.



Autoimun Autoimun tiroid pada ibu yang melahirkan anak down syndrome berbeda dengan ibu yang melahirkan anak normal.



e.



Umur Ayah Kasus kelebihan kromosom 21 sekitar 20-30 % bersumber dari ayahnya.



2.1.3 Manifestasi Klinis Menurut Soetjiningsih (2013), anak dengan Down syndrome seringkali memeiliki berbagai kelainan mental dan malformasi karena ada bahan ekstragenetik dari kromosom 21. Fenotipnya bervariasi, tetapi umumnya didapat gambaran konstitusional yang cukup bagi klinis untuk menduga down syndrome seperti : derajat gangguan mental bervariasi antara ringan (IQ=50-70), sedang (IQ=35-50), berat (IQ=20-



6



35). Terjadi pula peningkatan risiko kelainan jantung kongential sebesar 50% dan