Kelompok 1 - Manajemen Pasien Safty [PDF]

  • Author / Uploaded
  • atika
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN PASIEN SAFETY DOSEN PENGAMPU Ns. IDAYATI, S.Kep, M.Kes



DISUSUN OLEH ABDULAH REZA PRATAMA



(2020205201001)



ADE CHANDRA WIJAYA



(2020205201002)



ADELIA



(2020205201003)



ALFINA ANGGRAINI



(2020205201004)



AMELLA APRILLA SARI



(2020205201005)



ANISA FADILA



(2020205201006)



ANTIKA YUNANDA SETYAWATI



(2020205201007)



ARI ANDIKA



(2020205201008)



BUNGA INDRIA NADA



(2020205201009)



DEA MEILINDA



(2020205201010)



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN TAHUN 2020 / 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha ESA karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat membuat makalah yang berjudul” Nursing Health (Alignment Nutrisi dan Istirahat) “dengan baik. Penulis merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu penulis mengharap setidaknya saran maupun kritik dari para pembaca demi terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.



Pringsewu, 24 April 2021



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... I KATA PENGANTAR.......................................................................................................II DAFTAR IS............. ..........................................................................................................III BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1 A. Latar Belakang.........................................................................................................1 B. Tujuan......................................................................................................................1 C. Rumusan Masalah....................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3 A. Pengertian Nursing Health.......................................................................................3 B. Nursing Health pada Body Aligment......................................................................3 C. Nursing Health pada Nutrisi....................................................................................5 D. Nursing Health pada istirahat tidur..........................................................................6 BAB III PENUTUP ..........................................................................................................8 A. Kesimpulan ..........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9



BAB I PENDAHULUAN



A. LatarBelakang Sistem Pelayanan Kesehatan Merupakan Bagian Penting Dalam Meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan keehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik danlingkungan. 1. Input Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, ddansebagainya 2. Proses Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. 3. Output Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dansehat. 4. Dampak Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan dan kematianmenurun. 5. Umpan balik Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan



balik



dalam



pelayanan



kesehatan



dapat



berupa



kualitas



tenagakesehatan. 6. Lingkungan Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan. B. Tujuan 1.



Agar membantu mengetahui apa yang dimaksud dengan nursing health



2.



Membantu untuk mengetahui macam-macam dari nursing health



3.



Agar dapat mengetahui contoh kasus dari masing-masing nursing health



C. Rumusan Masalah 1.



Pengertian Nursing health



2.



Macam-macam nursing health beserta contohnya



BAB II PEMBAHASAN



A. Dari Pengertian Nursing Health Sistem



Pelayanan



Kesehatan



Merupakan



Bagian



Penting



Dalam



Meningkatkan derajat kesehatan. Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan,yaitu: 1. Health Promotion (PromosiKesehatan) Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: Kebersihan Perorangan, Perbaikan Sanitasi Lingkungan, dan sebagainya. 2. Specific Protection (perlindungan khusus) Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja. 3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera) Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus. B. Nursing Health pada Body Aligment Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi



sendi,



tendon,



ligamen



dan



otot



selama



berdiri,



duduk



dan



berbaring.Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskulo skeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan. Mekanika tubuh yang baik berawal dari postur tubuh yang tepat. Postur tubuh yang tepat berarti terdapat keseimbangan antara kelompok otot dan bagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang benar adalah sama dalam semua posisi berdiri, duduk dan berbaring. Postur tubuh yang baik membuat tubuh berfungsi dengan baik dalam.



Semua aktifitas. Postur yang benar membuat gerakan mengangkat, menarik, dan mendorong lebihmudah. Tulang belakang bagaikan tongat yang lentur dengan palang dekat bagian atasnya dan palang yang lain dekat baian bawah. Otot-otot yang kuat melekatkan lengan dan kaki ke tulang. Otot-otot tulang ini berbentuk kecil. Otototot ini tidak mengangkat beban berat. Tugas utama otot-otot untuk mengbengkokan punggung berbagai arah dan menahan punggung dengan stabil, seperti jangkar kapal, sementara otot-otot kaki dan bau melaksanakan pekerjaan berat. Untuk menghindari ketegangan otot-otot punggung anda, bungkukkan pinggul dan lutut bila memindahkan benda. Bila anda mengangkat beban berat, pegang erat dengan dirianda. Postur tubuh berdiri yang baik : Kedua kaki diletakkan datar pada lantai, retangkan sekitar 12 inci Lengan berada di samping .Punggung lurus Otot-otot perut dikencangkan Prinsip Body Alignment : 1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewatidan base of support. 2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan lebihbesar. 3. Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk mempertahankankeseimbangan. 4. The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahanotot. 5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegahketidaknyamanan otot-otot. 6. Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur. 7. Karena struktur anatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individutersebut. 8. Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati. Faktor-faktor yangmempengaruhiBody Alignment : 1. Gravity, Gravity adalah atraksi timba balik antara tubuh danbumi 2. Pontural refleks dan Apposing Muscles Group. Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan gravity. 3. Perubahan postur



4. Struktur anatomy individu yang berbeda Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik : Berjalan Berenang Contoh Kasus : prilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat mempengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah. C. Nursing Health pada Nutrisi Peran perawat dalam membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien sangat diperlukan. Tujuan penelitian mengidentifikasi peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien. Makanan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia antara lain untuk memelihar. Kesehatan tubuh, perawatan penyakit,dan penyembuhan penyakit. Pasien memerlukan masukan makanan yaitu untuk memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. Pelayanan makan pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat-zat gizi pasien guna menunjang proses penyembuhan dan mencapai status gizi optimal. Peran Perawat sebagai Advokat dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.Peran perawat sebagai advokat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien lebih dari 50% yaitu cukup, hal ini menunjukkan bahwa perawat mampu memberikan diet sesuai dengan kebutuhan pasien baik jenis diet maupun jumlahnya. Peran Perawat sebagai Koordinator dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Peran perawat sebagai koordinator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan lebih dari 50% yaitu kurang, hal ini menunjukkan adanya sikap pasif perawat terkait dengan penentuan diet pasien. Perawat menjalankan peran sebagai koordinator, perawat dapat melakukan



hal-



hal



sebagai



Berikut:



Mengkoordinasi



Seluruh



Pelayanan



Keperawatan, Mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas, mengembangkan sistem pelayanan keperawatan, memberikan informasi tentang hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan pada sarana kesehatan. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhanklien. Peran Perawat sebagai Kolaborator dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Peran perawat sebagai kolaborator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan sebagian besar yaitu kurang, hal ini menunjukkan adanya sikap



pasif perawat dalam berkolaborasi dengan tim medis lain terkait penentuan diet pasien. Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan. Keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain- lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. Peran Perawat sebagai Konsultan dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Peran perawat sebagai konsultan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan sebagian besar yaitu kurang, hal ini menunjukkan perawat kurang dalam memberikan konsultasi kepada pasien atau keluarganya. Peran konsultasi dibebankan pada ahli gizi di ruangan. Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Perawat berperan dalam membantu individu untuk memahami dan mengintegrasikan makna kehidupan saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan. Contoh Kasus: Pada penderita diabetes militun perawat memiliki peran untuk memberikan pemenuhan nutrisi seperti insulin pada pasien tersebut. D. Nursing Health pada Istirahat Tidur Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yg membutuhkan ketenangan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalamm menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur,silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan



suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki system tubuh/memulihkan energi. Tidur juga sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga. Contoh Kasus : di rumah sakit perawat memiliki tanggung jawab untuk Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur pasien, Membuat pasien untuk memicu tidur, Anjurkan pasien tidur saat mengantuk



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Peran perawat dapat disimpulkan bahwa: peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien yaitu kurang yang meliputi peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, peran perawat sebagai edukator, peran perawat sebagai koordinator, peran perawat sebagai kolaborator, dan peran perawat sebagai konsultan, sedangkan peran perawat yang cukup dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu peran perawat sebagai advokat dan peran perawat sebagai pembaharu.Sebagai pemenuhan kebutuhan tidur dan postur tubuh.



DAFTAR PUSTAKA



Sumber: https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Eumbo2jwn9sJ:https://i d.scribd.com/document/441010299/Kelompok-13MPS+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id