Kelompok 1 - Prinsip-Prinsip Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRINSIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN



OLEH : KELOMPOK 1 1. NI WAYAN YUNI ANTARI



(P07120016012)



2. WAYAN ERNA SULISTYA CAHYANI



(P07120016018)



3. NI LUH DIAN DAYANA



(P07120016019)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2019



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas rahmat dan karuniaNya kami telah dapat menyusun makalah ini yang berjudul PRINSIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN. Dalam proses penyusunan makalah ini, tim penyusun mengalami banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Mata Perkuliahan Keiwrausahaan yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan.



Denpasar, Februari 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii BAB 1 ........................................................................................................................... 1 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2 BAB II ........................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3 A. Visi Dan Misi Kewirausahaan ................................................................................ 3 B. Unsur Semangat Dan Gairah Sebagai Sumber Emosi ............................................ 3 C. Unsur Manajerial Dalam Melakukan Suatu Usaha ................................................. 7 D. Unsur Control Kendali Terhadap Kualitas, Keuangan, Proses dan Distribusi ....... 9 E. Unsur kreativitas dan inovasi .................................................................................. 9 F. Unsur pola pikir yang jauh lebih ke depan............................................................ 12 G. Unsur komitmen terhadap tujuan awal ................................................................. 12 H. Unsur improvisasi terhadap tujuan awal ............................................................... 14 I. Tujuan perencanaan, konsep strategi, taktik, program .......................................... 14 BAB III ....................................................................................................................... 16 PENUTUP ................................................................................................................... 16 A. Simpulan ............................................................................................................... 16 B. Saran ...................................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17



iii



BAB 1 PEMBAHASAN A. Latar Belakang Pendidikan tentang kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah ataupun perguruan tinggi tertentu saja, sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Seiring dengan hal tersebut telah di resmikan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada awal 2011 lalu oleh Presiden RI Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono.Dalam acara tersebut diharapkan Bangsa atau masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat memiliki modal yang akan ditransfer menjadi karya baru dan dapat meningkatkan jumlah ratio antara jumlah wirausaha dengan jumlah penduduk dan dapat dipastikan penyerapan tenaga kerja semakin meningkat, kemiskinan semakin menurun dan pada akhirnya kesejahteraan rakyat semakin meningkat dan semakin baik”. Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki kemampuan berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.Banyak orang baik pengusaha maupun bukan pengusaha yang meraih kesuksesan berkat adanya kemampuan berfikir yang inovatif dan kreatif. Biasanya kemampun berfikir yang inovatif dan kreatif itu akan memunculkan ide-ide yang baru dan berbeda. Ide-ide yang baru dan berbeda itulah yang sebenarnya memilki peluang untuk dijadikan sebagai awal dalam berwirausaha.Seorang wirausahawan merupakan seseorang yang mampu menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan kondisi ketidakpastian demi mencapai keuntungan yang diharapkan. Mereka memaksimalkan peluang yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang diperlukan dalam proses kewirausahaan yang sedang dijalankan.



1



B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian prinsip kewirausahaan ada tujuan dan mimpi sebagai visi dan misi? 2. Bagaimana pengertian prinsip kewirausahaan unsur semangat dan motivasi sebagai sumber emosi? 3. Bagaimana pengertian unsur manajerial dalam suatu usaha? 4. Bagaimana pengertian kontrol kendali terhadap kualitas, keuangan, proses dan distribusi dalam berwirausaha? 5. Bagaimana prinsip unsur kreativitas dan inovasi dalam suatu usaha? 6. Bagaimana prinsip unsur pola pikir yang lebih jauh ke depan? 7. Bagaimana prinsip unsur komitmen terhadap tujuan awal? 8. Bagaimana prinsip unsur improvisasi terhadap tujuan awal? 9. Bagaimana prinsip unsur perencanaan konsep, strategi, taktik dan program?



C. Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui prinsip kewirausahaan ada tujuan dan mimpi sebagai visi dan misi. 2. Dapat mengetahui



pengertian prinsip kewirausahaan unsur semangat dan



motivasi sebagai sumber emosi. 3. Dapat mengetahui pengertian unsur manajerial dalam suatu usaha. 4. Dapat mengetahui pengertian control kendali terhadap kualitas, keuangan, proses dan distribusi dalam berwirausaha. 5. Dapat mengetahui prinsip unsur kreativitas dan inovasi dalam suatu usaha. 6. Dapat mengetahui prinsip unsur pola pikir yang lebih jauh ke depan. 7. Dapat mengetahui prinsip unsur komitmen terhadap tujuan awal. 8. Dapat mengetahui prinsip unsur improvisasi terhadap tujuan awal. 9. Dapat mengetahui prinsip unsur perencanaan konsep, strategi, taktik dan program.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Visi Dan Misi Kewirausahaan Tujuan hidup manusia pada umumnya adaah ingin merasa aman, nyaman dan kaya raya. Untuk menyongsong masa depan, seseorang harus mempunyai dan menetapkan apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup yang jelas membuat kita dapat focus dalam menghadapi gelombang kehidupan. Kita dapat terus menentukan arah dengan langkah yang tepat dan secepatnya. Memperbaiki suatu hal atau segera memutuskan untuk memilih suatu hal (Kuntowicaksono, 2012). Dengan menetapkan tujuan hidup kita akan memperoleh motivasi hidup yang lebih untuk mengmebangkan apapun yang menjadi target kedepan. Untuk mencapai tujuan hidup kedepan, manusia itu perlu suatu kendaraan dalam bentuk suatu bisnis, usaha mandiri atau pekerjaan di suatu perusahaan seperti halnya perusahaan dalam mendirikan usaha atau bisnis maka tujuan dari mendirikan usaha harus diterjemahkan atau dijabarkan kedalam istilah karenanya yaitu visi dan misi. Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh kedepan mengenai usaha atau bisnis yang akan dimulai. Dalam membuat pernyataan visi ada beberapa hal yang harus diperhatian : 1. Harus berorientasi kedepan dan tidak berdasarkan kondisi saat ini 2. Menggambarkan



kreativitas



dan



mengandung



penghargaan



kehidupan



bermasyarakat Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk mewujudkan misi. Misi usaha adalah cara mencapai tujuan dan alas an mengapa usaha itu ada. Dan misi akan juga memberikan arah sekaligus batasan dalam mencapai tujuan dalam merumuskan misi.



B. Unsur Semangat Dan Gairah Sebagai Sumber Emosi Semangat dan gairah merupakan suatu hal yang menarik untuk dijelaskan secara lebih detail. Terlihat sama, namun intinya berbeda. Semangat adalah energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat. Sedangkan Gairah adalah energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya.Jadi bukan semata – mata karena manfaat saja.Sumber energi yang dibutuhkan untuk berwirausaha atau kegiatan apapun adalah semangat (harapan) dan gairah untuk mengerjakan. Keduanya menjadi satu dan menjadi sumber energi dalam berwirausaha ( Kuratko & Hoodgets,



3



2007). Seorang wirausaha juga butuh dynamo starter agar sumber energi itu dapat menyala terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas. Semangat wirausaha muncul karena beberapa faktor berikut : 1. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses 2. Rasa suka terhadap tantangan 3. Keinginan untuk tetap bertahan hidup 4. Keinginana untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik 5. Kegagalan yang di alami dalam meniti karier 6. Adanya cita – cita untuk menjadi pengusaha Untuk mengembangkan semangat wirausaha, kita harus memiliki sikap tidak takut dalam menghadapi kegagalan dan perlu memiliki kreatifitas. a. Memiliki Sikap Tidak Takut Menghadapi Kegagalan Filosofi orang – orang yang sukses dan bekerja penuh semangat dalam berwirausaha adalah kesuksesan itu bukan karena tidak pernah gagal dalam meraih impian, tetapi kesuksesan itu karena selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dihadapi hingga bisa melanjutkan impiannya. Semangat wirausaha dapat dikembangkan jika memiliki sikap tidak takut dalam menghadapi kegagalan. Pola fikir orang yang memiliki semangat wirausaha sehingga ia tidak takut menghadapi kegagalan adalah sebagai berikut : 1) Selalu bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan hingga selesai dan tuntas. 2) Berfikir berbeda dari orang lain, yaitu selalau belajar dari setiap kesalahanya. 3) Mengetahui bahwa kegagalan adalah bagian dari kemajuan dan kemunduran usaha. 4) Berorientasi ke arah hasil yang fositif dan berfikir ke depan, bukan ke belakang. 5) Kegagalan itu bagian dari pengalaman menuju kesuksesan dan sebuah risiko yang sharus anda hadapi 6) Percaya diri bahwa semua pasti ada jalan keluarnya b. Memiliki Kreatifitas Kreatifitas merupakan suatu faktor penting untuk mengatasi kegagalan demi kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat wirausaha yang tinggi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta ; daya cipta; perihal berkreasi; kekreatifan.Pengertian lain yang terkandung dari kreatifitas adalah. 1) Kreatifitas bukanlah semata – mata memecahkan masalah teapi menciptakan sesuatu yang lebih baik



4



2) Kreatifitas merupakan cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan untuk mengatasi masalah yang belum memiliki jawaban pasti 3) Kreatifitas merupakan kemampuan utama dan dasar menjadi wirausaha yang sukses 4) Kreatifitas merupakan cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan sserta memunculkan sebuah inspirasi yang brilian 5) Kreatifitas adalah sesuatu yang tidak bisa ditiru, di cangkok, atau dipaksakan, pada orang lain tetapi dapat dipelajari dan dilatih 6) Kreatifitas menggunakan cara yang berbeda dari yang orang lain lakukan 7) Kreatifitas merupakan kunci untuk merancang desain produk baru dan munculnya teknologi baru 8) Tanpa kreatifitas berarti tidak ada penemuan (invention)



Dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah kemampuan mengelola, memberdayakan dan menggunakan pengetahuan apapun yang dimiliki seperti informasi, pengalaman, dan keterampilanlainnya untuk menciptakan peluang serta mengatasi kesulitan. a) Kegunaan Pola Fikir Kreatif Untuk menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi, merubah masalah/kesulitan menjadi sebuah peluang dan berfikiran cemerlang untuk menemukan solusi inofatif dan menemukan penemuan baru sehingga tercipta teknologi baru dan merubah kelemahan menjadi sebuah keunggulan. b) Cara Membangkitkan Kemampuan Kreatif 1) Mulai Berimajinasi a) Imajinasikan dan gambar pemikiran tentang suatu kejadian yang unik, menarik dan aneh. b) Imajinasikan suatu benda/produk, lalu buat contoh barang/prorotopinya kemudian berkreasilah maka pemikiran kreatif akan muncul c) Imajinasikan tentang suatu hal atau persoalan lalu katakan : 



Andaikan seperti ini, lalu hasilnya bagaimana?







Bila saya buat begini, kemudian apa yang terjadi selanjutnya?







Jika saya kembali ke awal, maka saya ingin tahu apa yang menyebabkan masalah itu terjadi







Mulailah berfikir dan berkata “mengapa” sebanyak lima kali setiap menghadapi masalah, mengapa begini, mengapa begitu, mengapa bisa terjadi, mengapa tidak bisa dilanjutkan, mengapa pengetahuan ini tidak bisa digunakan untuk memecahkan masalah?, hingga anda mendapatkan jawaban, solusi atau inspirasi untuk pemecahan masalah kreatif. 5



2) Berfikir Berbeda Dari Orang Lain Contoh



: menghindari jebakan logika, bagaimana jika hariminggu anda ke mall



tetapi juga mau keperkebunan yang sejuk, maka ditemukanlahmall bernuansa kehijauan. 3) Belajar berfikir optimis, bukan berfikir pesimis dalam menghadapi masalah yang belum bisa terjawab, caranya : a) Selalu ingat, pasti ada kesempatan dalam setiap kesulitan, bukan ada kesulitan dalam setiap kesempatan b) Selalu ada solusi dari setiap kesulitan, bukan tidak ada solusi dari setiap kesulitan c) Tidak ada yang mungkin tidak diselesaikan 4) Selalu membuat konsep, antara lain : a) Sketsa dalam sebuah perencanaan b) Buat coretan dari setiap pemikiran anda c) Uraikan kejadian dalam sebuah pegalaman d) Menggambarkan apa yang baru saja terjadi e) Memebuat perincian atau uraian dari berbagai sisi 5) Berfikir, melihat, dan menvisualisasikan hal dari segala aspek Contoh



: bila anda melihat sesuatu, coba anda lihat dariberbagai sisi, anda akan



menemukan suatu halyang menarik 6) Berfikir lebih detail 7) Melihat suatu produk, hal atau gambar lebih lama dari biasanya. 8) Amati perubahan – perubahan yang terjadi dan temukan : a) Faktor penyebabnya b) Hal yang belum atau belum tersentuh oleh perubahan c) Hal yang terkena dampak langsung dan dampak tidak langsung dari perubahan d) Hal yang akan terjadi dikemudian hari dan temukan sesuatu yang baru atau perubahan yang baru. e) Temukan inspirasi dan ide baru unruk mendapatkan sesuatu hal yang dapat dijadikan peluang usaha yang akan memunculkan semangat baru. 9) Gabungkan kotak pilihan anda yang terdiri dari pengetahuan, pengalaman, informasi – informasi, yang baru dan kejadian – kejadian yang dialami untuk dibuat dan di olah menjadi alat dalam memecahkan masalah yang belum terjadi. Inilah yang disebut teori kreatifitas yang akan memebuat sebuah kesulitan menjadi peluang. Kreatifitas antara pikiran anda dengan masalah yang anda alami.



6



10) Selalu berfikir bahwa barang, perubahan, produk atau hal yang anda lihat itu belum sempurna. Masih bisa di sempurnakan lagi untuk dijadikan inspirasi dan peluang bisnis.



c. Selalu Memunculkan Inovasi Baru Inovasi adalah selalu memunculkan karya baru, dan mengembangkan produk yang telah ada.Inovasi juga bisa dilalakukan tidak hanya pada produk saja tetapi juga bisa pada teknologinya atau pada pelayanannya. d. Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yaitu rasa yang bisa menggerakan seseorang utuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan, motif akan mejadi suatu motivasi, yaitu dorongan dari motif seseorang untuk melakukan hal – hal yang diinginkan. e. Sikap Bekerja Efektif Dan Efisien Efisien adalah hemat, baik dari segi biayanya, tenaganya, waktu, serta berbagai sumber daya.Efektif adalah terpat guna, baik dalam hal cara/metode, alat, sasaran, maupun kebijakan. Agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien maka seorang wirausaha harus berusaha mencari dan menetapkan suatu metode kerja yang paling ekonomis yaitu harus selalu dicari metode baru yang lebih baik.



C. Unsur Manajerial Dalam Melakukan Suatu Usaha Menurut Saputro dkk (2016), suatu usaha harus dilakukan dengan perhitungan strategi dan taktik, tidak hanya sekedar asal berjalan dalam menjalankan suatu usaha Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik manajerial yang tepat dalam melakukan suatu usaha tertentu.Manajemen merupakan mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan secara obyektif. Tujuan dilakukannya manajemen tidak lain adalahagar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien.manajemen kewirausahaan adalah pendayagunaan potensi ekonomis secara kreatif, inovatif, dan dengan keberanian menghadapi resiko untuk mendapatkan laba yang berguna mensukseskan program dalam organisasi . Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, di mana



7



perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Adapun fungsi- fungsi yang terdapat dalam manajemen kewirausahaan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan - kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dikerjakan/dimulai, bagaimana melakukannya, dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan, dan siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut. Proses tersebut itulah yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu rencana. 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses pengelompokan berbagai kegiatan atau pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.Hasil dari pengorganisasian ini adalah terbentuknya struktur organisasi sesuai dengan rencana yang telah disusun. 3. Pelaksanaan (Actuating) Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pemimpin atau manajer harus menggerakkanbawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin , memberi perintah,, memberi petunjuk dan memotivasi, pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun. 4. Pengawasan ( Controlling) Controlling (pengawasan) adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan sesuai dengan rencana yang disusun. Dengan adanya pengendalian diharapkan tujuan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan ini juga dilaporkan faktor-faktor pendukung dan penghambat kerja, sehingga memudahkan usaha perbaikan. Jadi, pengawasan ini dilihat dari segi input, proses, output bahkan outcomenya telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum sesuai tujuan yang ditetapkan. 5. Penilaian (evaluating) Pengevaluasian merupakan fungsi lanjutan dari pengawasan.Evaluasi artinya menilai kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya.



8



Dalam mengkaji masalah yang dihadapi, rumuskan solusi alternatif yang dapat memperbaiki



kelemahan-kelemahan



yang



ada



dan



meningkatkan



kualitas



keberhasilan di masa yang akan datang.



D. Unsur Control Kendali Terhadap Kualitas, Keuangan, Proses dan Distribusi Menurut Yuyun (2003), wirausahawan harus mampu mengontrol dan mengendalikan keuangan (balance) dan mengontrol kualitas produk serta distribusi produk yang dipasarkan. Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi wirausahawan. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat usaha dalam menyalurkan barang atau jasa tersebut. Kontrol kualitas (Quality Control)



adalah suatu kegiatan meneliti,



mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K. Ishikawa). E. Unsur kreativitas dan inovasi 1. Kreativitas Kewirausahaan Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi.Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas. Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu kreativitas merupakan konsep



yang majemuk



dan multi-dimensional,



sehingga



sulit



didefinisikan secara operasional. Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan,



kreativitas



adalah



ide



atau



gagasan



dan



kemampuan



berpikir



kreatif.Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk



9



menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi,komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untukmemanfaatkan peluang usaha (Yuyun, 2003). Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi. Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya : 1. Imajinasi dan ide Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive,reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia. 2. Sifat Proses kreatif Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan



jika



mereka



inginmenjadi



kreatif,



mereka



harus



belajar



cara



mengimplementasikan proses kreatif. 2. Inovasi Kewirausahaan Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh 10



masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan atau meledak. Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing) inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan.Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan.Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi. Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat.Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.



11



1. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll. 2. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc. 3. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland. 4. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.



F. Unsur pola pikir yang jauh lebih ke depan Pola pikir wirausahawan lebih dari sekedar penciptaan usaha tetapi juga mencari kesempatan, mengambil risiko, memiliki semangat untuk mendorong suatu gagasan atau ide menjadi kenytaan atau reaitas Seorang pegusaha atau enterpreneur harus bisa membaca peluang jika usaha itu tidak hanya berlaku sesaat kemudian sudah, tetapi untuk masa depan maka dalam berpikir disesuaikan dengan visi dan misi kedepan apa yang ingin dicapai (Yuyun, 2003).



G. Unsur komitmen terhadap tujuan awal Komitmen adalah fokus pikiran yang diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan membangun, memajukan, serta mempertahankan usahanya dalam situasi apapun.Menurut kamus besar bahasa Indonesia,komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefinisikan bahwa komitmen dalam berwirausaha adalah suatu keterikatan diri dan keinginan yang kuat untuk membangun,memajukan,dan mempertahankan



12



keberadaan usahanya dalam situasi apapun. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Ada 2 (dua) faktor utama yang membuat orang tidak dapat mempertahankan komitmen yang telah ia buat sebelumnya, yaitu : 1. Internal (diri sendiri) 2. Eksternal (di luar diri sendiri) Untuk membangun komitmen dalam berwirausaha diperlukan kekuatan pribadi setiap wirausaha,contohnya: 1. kesabaran dan ketabahan 2. keinginan keras untuk maju 3. keyakinan kuat untuk maju 4. keuletan dan ketekunan 5. pemikiran yang kreatif dan konstruktif 6. ketahanan mental dan fisik 7. tanggung jawab dan jujur. Jenis – Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha 1. Komitmen terhadap diri sendiri Komitmen pada diri sendiri atara lain : a. Komitmen untuk mewujudkan cita – cita b. Komitmen untuk keluar dari kemiskinan c. Komitmen untuk hidup lebih baik d. Komitmen untuk maju,hidup makmur, dan kaya 2. Komitmen pada keluarga (family commitment) 3. Komitmen pada visi bisnis (bussiness commitment) 4. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust bulding commitment) 5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customers) 6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment) 7. Komitmen terhadap aspek sosial ( social commitment) Contohnya sebagai berikut : a. Ikut menjaga kebersihan b. Ikut mendukung program masyarakat



13



8. Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment) Agar kita dapat menjadi orang yang berkomitmen tinggi maka kita harus menerapkan hal-hal berikut: a. Penerapan perilaku tepat janji b. Penerapan perilaku tepat waktu c. Penerapan kepedulian terhadap mutu hasil kerja penampilan H. Unsur improvisasi terhadap tujuan awal Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan.Biasanya terjadi secara serta merta karena didukung oleh kondisi dan keadaan. Improvisasi bersifat spontan dan reflex biasanya dilakukan untuk mencairkan sesuatu atau sebagai pengisi waktu jeda. Improvisasi membutuhkan spontanitas, kratifitas, daya cipta, daya khayal serta kepiawaian dalam menguasai keadaan.Seorang yang berjiwa terbuka rileks dan percaya diri lebih mudah melakukan improvisasi daripada mereka yang cenderung pemalu, penakut dan negative thinking.Improvisasi bisa bermakna kemampuan menyesuaian diri dengan kondisi yang dihadapi dengan melakukan beberapa perubahan. Persfektif Improvisasi dalam dunia Usaha Dari persfektif dunia usaha, improvisasi



bisa juga dimaknai sebagai



kemampuan untuk melakuan trial and error dalam upaya bertahan ditengah ketatnya persaingan. Platform improvisasi dalam pola piker kewirausahaan adalah salah satu factor yang akan sangat membantu dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Dengan bekal kemampuan berimprovisasi, seorang karyawan mampu mengembangkan karirnya dan menghadapi persaingan kerja. Di Indonesia, improvisasi sering mendapatkan ruang terbatas dalam kegiatan usaha di Indonesia. Ketika Steve Jobs, Bill Gates dan Jerry Yang ditanya kenapa membuat perusahaan yang mereka buat, jawabannya adalah ‘’to chance the world’’.Uang bagi mereka bukan tujuan utama membuat bisnis. Uang akan dating sebagai konsekuensi logis. Bukan tujuan utama.Mereka melakuannya dengan kecintaannya karena mereka cinta pada bidang mereka.



I. Tujuan perencanaan, konsep strategi, taktik, program Dalam prinsip-prinsip kewirahusaan terdapat unsure dari perencanaan, strategi, taktik dan program kewirahusaan. Sebelum memulai suatu usaha, dimana perencanaan



itu



berhubungandengan



penting,



perencanaan



pemilihan



visi,



misi



adalah dan



fungsi tujuan,



manajemen strategi,



yang



kebijakan,



prosedur,aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarangdapat



14



didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai prosespenentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usahaatau bisnis tertentu (Yuyun, 2003). Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah : 1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat 2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hokum, teknologi/fisik dan sosial/budaya 3. Kiat pemasaran dari sudut pandang penjual adalah tempat yang strategis, produk yang bermutu harga yang kompetitif dan promosi yang gencar 4. Sudut pandang pelanggan adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan, biaya pelanggan, kenyamanan dan komunikasi Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan



sepenuhnya.Taktik



merupakan



implementasi



dari



strategi



yang



menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis. Program merupakan rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan



15



BAB III PENUTUP A. Simpulan Kewirausahaan itu sendiri berarti usaha dimana seseorang memiliki kemampuan berfikir yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.Banyak orang, baik pengusaha maupun bukan pengusaha yang meraih kesuksesan berkat adanya kemampuan berfikir yang inovatif dan kreatif.Mereka memaksimalkan peluang yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan sebagai sumber daya yang diperlukan dalam proses kewirausahaan yang sedang dijalankan. Kewirausahaan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut, 1) Menjelaskan prinsip kewirausahaan ada tujuan dan mimpi sebagai visi dan misi. 2) Menjelaskan pengertian prinsip kewirausahaan unsur semangat dan motivasi sebagai sumber emosi. 3) Menjelaskan pengertian



unsur manajerial dalam suatu usaha. 4)



Menjelaskan pengertian control kendali terhadap kualitas, keuangan, proses dan distribusi dalam berwirausaha.5) Menjelaskan prinsip unsur kreativitas dan inovasi dalam suatu usaha.6) Menjelaskan prinsip unsur pola pikir yang lebih jauh ke depan.7) Menjelaskan prinsip unsur komitmen terhadap tujuan awal.8) Menjelaskan prinsip unsur improvisasi terhadap tujuan awal. 9) Menjelaskan prinsip unsur perencanaan konsep, strategi, taktik dan program. B. Saran Jiwa wirausaha harus ditumbuhkan sedini mungkin agar mahasiswa tidak hanya berperan sebagai job seeker (pencari kerja) namun juga sebagai job maker (pencipta lapangan kerja).



16



DAFTAR PUSTAKA Kuntowicaksono.2012.



Pengaruh



Pengetahuan



Wirausaha dan



Kemampuan



Memecahkan Masalah Wirausaha TerhadapMinat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan: Journal of Economic Education, 1(1). 46-52 Kuratko & Hoodgets. 2007. Kewirausahaan Pendekatan Manajemen dan praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu. Saputro, Edy Purwo, Achmad, Nur dan Handayani, Sih. 2016. Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Sukses Wirausaha. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis. Volume 1,Nomor 1. Yuyun Wirasasmita. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama



17