Kelompok 3 - DOSIS DAN RESPON BTP-dikonversi PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosis dan respon (BTP)



1. Ana Novita 2. Hana Yumna Amelia Hakim 3. Lia Agustinah 4. Maharani Agustina 5. Rina Rahmatika Anas 6. R.M Teguh Satria Nugroho 7. Wahyu Rizki Budiyanto



(1705015184) (1705015098) (1705015228) (1705015196) (1705015163) (1705015179) (1705015117)



Penggunaan bahan tambahan pangan khususnya pemanis buatan dalam produk pangan sudah sedemikian meluas mencakup jenis produk pangan dan jenis pemanis buatan yang digunakan. bahan tambahan pangan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi pemanis buatan bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan terutama rasa manis pada produk pangan yang tidak atau sedikit mempunyai nilai gizi atau kalori



SUB tOPIK Prediksi dosis dalam jaringan



Hubungan Toksikan dan respon



Seleksi Respon



Hubungan dosis dan respon



D E F I N I S I



S I K L A M A T



Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulfamic acid (C6H13NO3S) sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat. Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. Siklamat memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulfam-K bersifat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet.



Menurut ketentuan FAO/WHO dosis aman untuk manusia adalah 11 mg/kg berat badan (Aisyah, Listyawati, & Widiyani, 2003).



JECFA menyatakan siklamat merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan ADI sebanyak 11,0 mg/kg berat badan.



Kadar maksimum yang telah ditetapkan Permenkes No 722 tahun 1988 yaitu dibawah 3g/kg.



Kadar Natrium Siklamat pada 3 Sampel Minuman Ringan Kemasan sebagai berikut : 1. Sampel A (0,4578 g/kg) 2. Sampel B (0,8051 g/kg) 3. Sampel C (0,3139 g/kg)



Dari 3 sampel yang diperiksa kadar natrium siklamat yang digunakan masih di bawah kadar maksimum yang telah ditetapkan Permenkes No 722 tahun 1988 yaitu dibawah 3g/kg.



Seleksi Respon Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Efek samping akan muncul jika pemanis dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. pemanis yang sudah diijinkan dan beredar dipasaran jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup rendah tidak akan mempunyai efek samping yang tinggi



Hasil 3 sampel minuman ringan dari jurnal ini menyatakan bahwa masih di bawah kadar maksimum. Sehingga masih aman dan tidak akan menimbulkan efek samping karena jumlah nya yang cukup rendah.



Meskipun penggunaan natrium siklamat diizinkan, namun konsumsi natrium siklamat dalam jangka panjang yang berlebihan dapat menyebabkan metabolisme natrium siklamat menjadi senyawa cyclohexilamine sehingga memicu terbentuknya kanker. Paparan senyawa tersebut secara berulangulang dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal (New Jersey Department of Health, 2010).



Hubungan Toksikan dan Respon Pemanis buatan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan manusia, efek negatif tidak langsung seketika terjadi tetapi membutuhkan waktu lama karena terus berakumulasi didalam tubuh manusia. Efek negatif tersebut antara lain : dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, risiko serangan jantung, alergi, bingung, diare, hipertensi, impotensi, iritasi, insomnia, kehilangan daya ingat, sakit kepala. Anak-anak paling rentan terhadap dampak negative pemanis buatan, untuk anak-anak berpotensi merangsang keterbelakangan mental karena otak masih dalam tahap perkembangan dan terakumulasi pada jaringan syaraf.



Efek samping penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berlebih untuk jangka pendek adalah sakit perut, diare, demam, sakit kepala, mual, dan muntahmuntah sedangkan pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker, tumor, gangguan saraf, gangguan fungsi hati, iritasi lambung, dan perubahan fungsi sel (Saparianto & Hidayati, 2006).



Konsumsi natrium siklamat yang berlebihan membahayakan kesehatan yaitu dapat menyebabkan tumor paru, hati, limfa, kanker (mata, otak, bibir, rongga mulut, saluran pernafasan, payudara, saluran cerna, ovarium, servix uteri, prostat, kulit, jaringan lunak, tulang, tulang rawan dan darah) (Badan Penelitian dan Pengembangan 2011).



Hubungan Dosis dan Respon



Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) juga menyebutkan bahwa pemanis yang dibolehkan untuk ditambahkan ke dalam minuman jajanan es adalah gula alami, sedangkan pemanis buatan atau pemanis non kalori tidak diperbolehkan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan, kadar maksimum Siklamat yang diperbolehkan dalam pangan dan minuman adalah 3 g/kg bahan pangan dan minuman. Penggunaan pemanis buatan melibih ambang batas yang sudah di tentukan oleh pemerintah tidak diperbolehkan untuk masyarakat umum akan tetapi lebih dikhususkan untuk masyarakat tertentu seperti penderita diabetes yang tujuannya untuk mengontrol kadar gula berlebih atau untuk penderita kegemukan,namun juga harus dalam batas tertentu dan harus diawasi oleh dokter atau ahli kesehatan



Sakarin (C7H5NO3S) merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa manis 200-700 kali sukrosa/gula biasa. ADI : 0-5 mg/ kg berat badan. Prediksi Dosis Dalam Jaringan Berdasarkan hasil sampling diperoleh 110 sampel minuman sesuai kriteria sampel yang terdiri dari minuman berwarna 51 sampel (46%), es lilin 36 sampel (33%), minuman teh 16 sampel (14%), es campur 3 sampel



(3%), dan minuman lain-lainnya 4 sampel (4%). DARI SAMPEL MENYATAKAN TIDAK TERDEKTESI / TIDAK MENGANDUNG SAKARIN



Hubungan Toksikan dan Respon Keamanan pangan jajanan sampai saat ini masih



perlu mendapat perhatian karena adanya penggunaan bahan tambahan illegal, penggunaan bahan tambahan pangan melebihi kadar yang diijinkan serta mutu dan keamanan mikrobiologis yang tidak memenuhi syarat. Hasil sampel minuman bewarna, es lilin, teh, es campur,



dan



minuman



lainnya



dari



jurnal



ini



menyatakan bahwa masih di bawah kadar maksimum. Sehingga masih aman dan tidak akan menimbulkan efek samping karena jumlah nya yang cukup rendah



Toksikologi. Toksisitas Data pada binatang : LD50 oral-tikus 1280 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus 7100 mg/kg; LD50 oralmencit 17500 mg/kg; LD50 intraperitonialmencit 6gm/kg; LDLo subkutan-mencit 7 gm/kg; LDLo oral-kelinci 4 gm/kg; TDLo oral-tikus kontinu 756 gm/kg/36 minggu; TDLo oral-tikus kontinu 32400 mg/kg/54 hari. Status karsinogen: NTP : antisipasi karsinogen pada manusia (Anticipated Human Carcinogen) IARC : tidak cukup bukti pada manusia (Human Inadequate Evidence), cukup bukti pada hewan uji (Animal Sufficient Evidence), Grup 2B; Kategori 2.



Hubungan Dosis dan Respon Identifikasi Bahaya.



Risiko utama dan sasaran organ. Dapat menyebabkan iritasi. Pada hewan diduga menyebabkan kanker. Debu bahan atau campuran udara dapat menyebabkan ledakan atau kebakaran. Organ sasaran : tidak ada.



Rute paparan.



Paparan jangka panjang. Paparan jangka pendek.



-



-



Terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.



Terhirup. Tidak tersedia informasi. Kontak dengan kulit. Tidak tersedia informasi. Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi.



-



Tertelan (2) :



-



Kontak dengan kulit. Dapat menyebabkan iritasi.



Dapat



-



Kontak dengan mata. Dapat menyebabkan iritasi.



dilakukan pada tikus dan mencit telah diduga bahwa bahan



-



Tertelan Mual, muntah, diare, ruam, sakit kepala,



menyebabkan tumor kandung kemih, namun mekanisme yang



napas berbunyi.



menginduksi kanker pada hewan-hewan tersebut tidak terjadi



menyebabkan



pada manusia



kanker.



Beberapa



penelitian



yang



EFEK KLINIS Keracunan akut Keracunan kronik. Terhirup : Debu bahan dapat menyebabkan iritasi dan batuk serta bersin. • Kontak dengan kulit: Menyebabkan iritasi pada kulit. • Kontak dengan mata : Dapat menyebabkan iritasi mata. Tertelan Jika tertelan dalam jumlah sedikit maupun banyak, pada individu yang hipersensitif, dapat menyebabkan sakit kepala, diuresis, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kram perut disertai nyeri, diare, myalgia akut dengan fibrilasi muskular dan kejang, delirium dan halusinasi khususnya auditori. Pada individu yang hipersensitif, dapat menyebabkan reaksi alergi seperti mengi, urtikaria, pruritus dan edematous papules. Dan menelan bahan dalam jumlah yang banyak menyebabkan mulut berbusa, spasme otot, konvulsi, dan pingsan.



-



Terhirup. Tidak tersedia informasi.



-



Kontak dengan kulit. Tidak tersedia informasi.



-



Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi.



-



Tertelan



-



Dosis harian 5-25 gram sakarin telah dilaporkan menyebabkan gangguan pencernaan, anoreksia, mual, muntah, hiperasiditas lambung, dan diare. Natrium sakarin berpengaruh pada hati dan ginjal serta



menyebabkan hematopoiesis ekstramedular pada tikus. Tumor tiroid terjadi pada mencit dan meningkatnya insiden tumor kandung kemih terjadi pada tikus jantan.



/( 9



DAFTAR PUSTAKA BPOM RI. (2014). Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Nomor 4, 1–28. Ramadhani, N., Herlina, H., & Utama, A. J. F. (2018). Penetapan Kadar Natrium Siklamat Pada Minuman Ringan Kemasan Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1), 7–12. Ummi, H. H. (2018). PENGARUH NATRIUM SIKLAMAT TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN MENCIT (Mus musculus) DAN SUMBANGSIHNYA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN DI SMA/MA. Jurnal Bioilmi, 4(2), 82–100. Yunantariningsih, I. D. A. K., Singapurwa, N. M. A. S., Sudiarta, I. W., Rudianta, I. N., & Candra, I. P. (2019). Analisis Pemanis Buatan Sakarin Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Denpasar Selatan. Universitas Dhyana Putra SINTESA Prosiding 2019, 409–414.