Kelompok 5 - Oligopoli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “OLIGOPOLI” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang diampu oleh Ibu Duwi Yunitasari. Makalah ini berisi tentang struktur pasar oligopoli, perbedaan dalam tingkat kerjasama dalam oligopoli, model oligopoli, cara menghindari atau mengurangi ketidaktentuan yg timbul dalam pasar oligopoli, dan metode dasar dalam pembagian pasar oligopoli. Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini. Jember, 11 November 2018



Penulis



1



Daftar Isi Kata Pengantar..........................................................................................................................1 Daftar Isi...................................................................................................................................2 PENDAHULUAN : Latar Belakang..........................................................................................................................3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….3 Tujuan………………………………………………………………………………………...3 PEMBAHASAN : Struktur Pasar Oligopoli............................................................................................................4 Perjanjian Tingkat Kerjasama dalam Oligopoli........................................................................7 Model-model Oligopoli.............................................................................................................9 Jenis-jenis Pasar Oligopoli.......................................................................................................14 PENUTUP : Kesimpulan ..............................................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17



2



PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbale antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang atau jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomiberada di pasar oligopoly mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur komsumsi. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terkait dengan permainan-permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoly umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaanperusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoly sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Rumusan Masalah 1. Apa itu pasar oligopoli? 2. Bagaimana perjanjian dalam kerjasama pasar Oligopoli? 3. Apa yang dimaksud dengan model-model dan jenis pasar oligopoly? Tujuan 1. Mengetahuui apa itu pasar oligipoli 2. Mengetahui bagaimana perjanjian dalam kerjasama pasar oligopoli 3. Mengetahui model-model dan jenis pasar oligopoli



3



PEMBAHASAN Struktur Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah keadaan pasar dimana ada beberapa penjual untuk suatu jenis barang yang mungkin di antara penjual tersebut mengadakan kerjasama atau saling mempengaruhi. Dan juga mungkin barang yang dijual dapat dibedakan antara output yang satu dengan yang lain ataupun barang tidak dapat dibedakan. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya oligopoly ini adalah keberhasilan mengelola perusahaan sedemikian rupa sehingga mempunyai skala ekonomi yang menyebabkan efisiensi dan keberhasilan dalam promosi penjualan, dalam jangka panjang menyebabkan bertambahnya pangsa pasar. Unutk dapat membedakan pasar oligopoli dengan lasar lainnya, dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Terdapat banyak pembeli di pasar 2. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar 3.



Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda dengan kualitas standar yang telah ditentukan



4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru 5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen) 6. Penggunaan iklan sangat intensif Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1.



Pasar oligopoli murni (pure oligopoly) Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.



2.



Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki



4



Pasar oligopoli memberikan banyak pilihan produk bagi masyarakat dan memungkinkan perusahaan mampu menghasilkan profit yang maksimum, namun dalam penerapannya masih terdapat beberapa kekurangan yang terjadi. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian dalam pasar ologopoli, yaitu: a. Keuntungan 1) Harga yang stabil memberikan keuntungan bagi konsumen dan ekonomi makro karena mempermudah dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk belanja, sehingga dengan kondisi yang seperti ini akan sangat menguntungkan bagi kestabilan siklus perdagangan pasar. 2) Adanya inovasi yang berkelanjutan dalam menghasilkan produk terbaru dan untuk kebutuhan riset dan pengembangan produk sehingga akan memperoleh keuntungan yang lebih maksimal, dengan keuntungan ini akan digunakan kembali untuk kegiatan inovasi produk. 3) Meratanya tingkat persaingan sehingga memungkinkan semua pelaku pasar memiliki keuntungan yang sama. 4) Masyarakat sangat diuntungkan dengan melimpahnya berbagai jenis produk, sehingga sangat bebas dalam menentukan dan memilih produk yang sesuai. 5) Adanya persaingan antara penjual berdampak pada persaingan dalam mengutamakan kepuasan masyarakat. 6) Kegiatan produksi berjalan lebih efektif. 7) Kualitas produk di pasar akan semakin meningkat karena adanya persaingan antar perusahaan dalam menemukan inovasi-inovasi baru. b. Kerugian 1) Karena perusahaan memiliki pengaruh dalam menentukan harga pasar, maka potensi persaingan harga juga akan semakin besar. 2) Oligopoli memungkinkan memberi dampak pada loyalnya konsumen terhadap jenis produk atau merk tertentu, sehingga akan menyulitkan produsen lain jika ingin bersaing dengan jenis pasar dan konsumen yang sama. 3) Memungkinkan banyaknya hak paten terhadap jenis produk tertentu oleh perusahaan, sehingga akan membatasi perusahaan lain untuk mengembangkan jenis produk yang sama. 4) Bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke pasar akan membutuhkan dana investasi yang cukup besar, hal ini terjadi karena adanya aturan skala ekonomis yang diberlakukan oleh pasar. 5



5) Adanya persaingan yang berakibat pada beragamnya jenis produk di pasar, maka untuk memenangkan persaingan pasar akan membutuhkan biaya besar untuk melakukan iklan dan promosi. 6) Memungkinkan terjadinya pemborosan terhadap pengolahan sumber daya ekonomi. 7) Sulitnya untuk mewujudkan pemerataan pendapatan. 8) Munculnya eksploitasi berlebihan dalam kegiatan pasar. Sturktur pasar oligopoli memungkinkan diadakannya kerjasama secara diam-diam atau secara terang-terangan. Ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerjasama, yaitu: 1) Dapat menigkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis. 2) Dengan mengadakan kerjasama mereka dapat mengurangi ketidakpastian yang ada, dalam artian tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerjasama. 3) Adanya kerjasama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.



6



Perjanjian Tingkat Kerjasama dalam Oligopoli Tetapi adanya perjanjian kerjasama antara mereka, memungkinkan



seorang



produsen untuk mendapatkan keuntungan jika melanggar perjanjian kerjasama tersebut dan bertindak atas nama sendiri. Untuk itu perlu diadakannya



perbedaan dalam tingkat kerjasama tersebut ke



dalam: (1)



Perfect Collusion : Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli



menjalin suatu ikatan ada yang sempurna ( perfectcollusion) (2)



Imperfect Collusion : Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli



menjalin suatu ikatan  yang tidak sempurna  (3)



Independent Action : Antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya di dalam



melakukan kegi-atannya tidak terdapat suatu ikatan tertentu Bentuk kerjasama yang mungkin sempurna (Perfect Collusion) adalah KARTEL di mana merupakan organisasi resmi antar produsen dalam suatu industri yang bertujuan mengalihkan suatu keputusan manajemen dan fungsi produksi individu ke dalam asosiasi pusat agar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Adanya pemindahan



fungsi produsen



individu kedalam



asosiasi



mempunyai



tingkat perbedaan yaitu sebagai : THE CENTRALIZED CARTEL DAN THE MARKET - SHAR- ING CARTEL. Dalam bentuk yang pertama - the Centralized Cartel pengambilan keputusan yang menyangkut harga, output (produksi), penjualan dan distribusi keuntungan di antara anggota diatur oleh pusat asosiasi. Produsen yang menjadi anggota diwakili oleh pusat asosiasi dalam artian bahwa dalam pengambilan



keputusan yang didasarkan atas



pertukaran pikiran antar anggota, negoisasi dan perjanjian. Tetapi kekuatan seorang produsen dalam kartel tidak proporsional. Sedangkan



bentuk



yang kedua-market



sharing cartel



hanya



mengadakan



perjanjian dalam pembagian pasar. Ini berarti bahwa para anggota setuju atas pembagian pasar tersebut dengan atau tanpa menentukan harga jual masing-masing. Masing-masing anggota berhak menjual outputnya namun harus memenuhi ketentuan perjanjiannya Bentuk kerjasama yang tidak sempurna (Imperfect Collusion) adalah secara diam-diam di antara produsen sejenis mengadakan kerjasama/perjanjian dalam penentuan harga atau jumlah produksi. Per- janj ian dalam penentuan harga-the price leadership arrangement - biasa terjadi pada industri baja, tembakau, minyak dan lainnya.



7



Sedangkan jenis oligopoli yang ketiga adalah masing-masing produsen bertindak atas nama dan kemauan



sendiri dalam mengambil



keputusan



dalam output,



harga,



penjualan, keuntungan dan lainnya. Dengan demikian sering terjadi perang harga antar mereka, dalam artian bahwa penurunan harga oleh seorang produsen akan diimbangi oleh penurunan harga produsen lain dan sebaliknya.



8



Model-model Oligopoli 1. Model Cournot (Cournot Model) Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya,  perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atau, produsen duopolis mempunyai produk dan ongkos yang identik serta masing-masing produsen bertujuan memaksimumkan keuntungannya pada setiap periode tetapi mungkin keuntungan industri tidak maksimum. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar. Model Cournot mendorong tercapainya keseimbangan yang stabil karena semakin banyak produsen yang ada di dalam industri semakin besar juga jumlah barang yang ditawarkan sehingga akan menurunkan harga, dimana tingkat harga dalam pasar duopoli lebih rendah daripada harga di pasar monopoli tetapi masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga pada persaingan sempurna. Keseimbangan dalam model Cournot ditentukan oleh perpotongan antara dua kurva reaksi. Kurva reaksi adalah kurva yang menunjukkan bagaimana produsen I akan menentukan besarnya output sebagai reaksi atas keputusan produsen II dalam berproduksi. Grafik dibawah menunjukkan kurva reaksi bagi produsen I dan II. Keseimbangan tercapai pada titik E dan keseimbangan ini dikatakan stabil karena kurva reaksi produsen I lebih landai dari kurva produsen II. Produsen memilih posisi E karena prosuden-produsen tidak pernah mau mempertimbangkan pengalaman masa lalunya dalam pengambilan keputusan. Dan hal ini menjadikan kelemahan dari model Cournot.



9



kurva Cournot 2. Model Bertrand Model Bertrand menganggap bahwa setiap produsen mengharapkan bahwa lawannya akan menjaga harga jual tetap, tidak terpengaruh oleh keputusan yang diambil. Dalam hal ini, setiap produsen dihadapkan pada kurva permintaan yang sama dan masing-masing bertujuan mendapatkan keuntungan maksimum, pada anggapan bahwa pihak lawan akan menjaga hargannya tetap. Yang perlu di catat dalam model Bertrand ini adalah bahwa keuntungan maksimum industri tidak tercapai karena dalam kenyataannya produsen bertindak sangat sederhana dengan menganggap bahwa lawannya akan selalu menjaga harga jualnya tetap. Dan ini pun merupakn salah satu kelemahan Bertrand. Dan dalam model bertrand aanggapan diatas lebih realistik karena dalam kenyataannya produsen-produsen selalu menjaga harga jual barangnya tetap kecuali dalam inflasi. Model ini didasarkan pada asumsi yang sangat spesifik, Setidaknya ada dua perusahaan yang memproduksi homogen (terdiferensiasi) produk dan tidak dapat bekerja sama dengan cara apapun. Perusahaan bersaing dengan menetapkan harga secara simultan dan konsumen ingin membeli segala sesuatu dari sebuah perusahaan dengan harga yang lebih rendah (karena produk bersifat homogen dan tidak ada biaya pencarian konsumen). Jika dua perusahaan mengenakan harga yang sama, permintaan konsumen dibagi merata di antara mereka. Hal ini sederhana untuk berkonsentrasi pada kasus duopoli di mana hanya ada dua perusahaan, meskipun hasilnya terus untuk sejumlah perusahaan besar. 3. Model Chamberlin



10



Model ini menyarankan bahwa keseimbangan yang stabil akan dicapai dengan menentukan harga sebagaimana yang telah ditentukan oleh si monopolis bagi seluruh produsen yang ada dalam industri. Jika para produsen mengetahui interdependensi antara mereka maka keuntungan industri akan tercapai. Chamberlin berpendapat seandainya para produsen tidak menyadari adanya interpedensi, maka industri akan mencapai keseimbangan Cournot maupun Bertrand. Model ini juga memiliki kelemahan, dengan adanya anggapan bahwa tidak ada produsen baru masuk ke d alam industri (Closed Model). 4. Model Kurva Permintaan Patah (Model Kinked Demand) Model ini di kembangkan oleh P.M.Sweezy (1939). Ia memperkenalkan kurva permintaan patah sebagai alat operasional untuk menentukan keseimbangan di pasar oligopoli. Sweezy beranggapan bahwa Jika produsen menurunkan harga jual untuk outputnya, ia mengharapkan bahwa lawannya akan ikut menurunkan harga sehingga terjadi kenaikan jumlah barang yang diminta di pasar walaupun kenaikan jumlah barang yang diminta bagi produsen yang menurunkan tidak seperti yang diharapkan. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan). Kurva permintaan patah mencerminkan adanya ketegaran harga (stickiness of prices) pada situasi perubahan ongkos. Dan juga merupakan manifestasi dari ketidaktentuan di pasar oligopoli dalam hal harapan adanya reaksi dari pihak lawan dengan adanya penurunan harga tetapi bukan pada waktu ada kenaikan harga. Model ini mendapatkan banyak kritik karena tidak menjelaskan seberapa besar atau panjang patahan tersebut. Dan sering dikatakan bukan sebagai teori harga tetapi sekedar alat untuk menunjukkan mengapa harga akan cenderung tidak berubah.



11



kurva permintaan patah 5. Model Stackerlberg Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya. Bagi produsen yang telah mapan akan mampu menentukan kurva reaksi dari pihak lawan dan memasukkannya dalam fungsi ongkosnya yang selanjutnya ia bertindak sebagai monopolis mencapai keuntungan maksimum yaitu MR = MC < P.



12



Salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi ketidaktentuan yang timbul dalam pasar oligopoli, yaitu: 1. Kartel 2. Price Leadership kedua bentuk ini dianalisa oleh W. Fellner (1949), di mana dikatakan bahwa kalau tidak tercapai kerjasama, pemecahan secara monopoli dalam industri akan tercapai pada kondisi yang janggal terpenuhi, yaitu: a. masing-masing produsen mengetahui harga yang ditetapkan oleh si monopolis b. masing-masing produsen mengetahui ketergantungan mereka satu sama lain dalam industri c. semua produsen mempunyai struktur ongkos yang sama serta permintaan yang sama. ada dua macam bentuk kartel, yaitu: 1. kartel yang bertujuan memaksimumkan keuntungan bersama 2. kartel yang bertujuan pembagian pasar Pada kartel yang bertujuan memaksimumkan keuntungan bersama biasanya sudah terjadi kesepakatan baik secara langsung ataupun secara terselubung, mereka bertujuan untuk mengurangi ketidaktentuan yang timbul dalam industri. Secara teori pencapaian keuntungan maksimum dengan cara monopoli mudah, tetapi dalam kenyataannya sering keuntungan industri tidak dapat tercapai secara maksimum karena ada beberapa faktor yang memungkinkan tidak tercapainya keuntungan maksimum industri, yaitu: 1. kesalahan dalam memperkirakan permintaan pasar 2. kesalahan dalam memperkirakan ongkos marginal karena ketidak lengkapan pengetahuan tentang kurva ongkos marginal individu pada setiap tingkat output 3. kelambatan dalam proses negosiasi harga dan juga ketegaran dalam harga negosiasi tersebut Sedangkan pada kartel yang bertujuan pembagian pasar, mereka setuju dalam membentuk pasar, tetapi masih mempertimbangkan kebebasan yang menyangkut bentuk dan macam output yang dihasilkan oleh masing-masing produsen serta kegiatan penjualan oleh masing-masing produsen.



13



Jenis-jenis Pasar Oligopoli . Pasar oligopoli merupakan suatu pasar yang mempunyai lebih dari satu penjual (produsen) terhadap suatu barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. Secara umum, pasar oligopoli memiliki beberapa penjual (perusahaan) sebagai pihak produsen sehingga keputusan dan peran suatu perusahaan akan berpengaruh kepada keputusan dan perilaku dari perusahaan lainnya. Sehingga dalam pasar oligopoli mengindikasikan adanya ketergantungan antar perusahaan yang terlibat didalamnya. jenis pasar oligopoli berdasarkan tipe produk yang diperjualbelikan meliputi beberapa jenis, yaitu sebagaimana berikut ini: 



Pasar oligopoli murni atau homogen



Jenis pasar oligopoli ini memiliki produk yang diperdagangkan sangat seragam. Karakteristiknya adalah perbedaan harga dari satu produsen dengan produsen yang lain tidak terlalu signifikan sehingga semakin besar jumlah produk yang seragam maka semakin besar pula ketergantungan produsen (penjual) satu dengan yang lain. Maka, jika ada perubahan harga yang ditetapkan satu penjual, penjual yang lain akan ikut-ikutan mengubah harga produk yang dijual. 



Pasar oligopoli terdiferensiasi



Pada pasar oligopoli ini para penjual (produsen) menjual produk yang beragam dan apabila ada perubahan harga dari satu penjual, penjual lainnya tidak atau jarang terpengaruh dengan adanya perubahan harga dari produsen tersebut. Sehingga, pada pasar oligopoli terdiferensiasi ketergantungan antara pihak penjual satu dengan yang lainnya tidak begitu signifikan terhadap barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. 



Pasar oligopoli non-kolusi



Pada pasar jenis ini, para produsen (perusahaan) bertindak mandiri meskipun mereka bergantung antara satu sama lainnya. Perilaku produsennya ditentukan berdasarkan pada cara bagaimana suatu produsen dapat bereaksi atas keputusan yang dibuat berkaitan dengan penetapan harga. Sehingga, suatu produsen akan memelajari bagaimana reaksi beberapa produsen sebagai pesaingnya yang sama-sama menjual produk yang sama. Maka, saat suatu produsen mulai mengatur harga, perusahaan tersebut menyakini bahwa para pesaingnya tidak akan melakukan hal yang sama saat suatu perusahaan tersebut mengubah harga produk yang dijualnya. 



Pasar oligopoli kolusi



14



Sebagai kebalikan dari pasar oligopoli non-kolusi, pasar jenis ini mengindetifikasikan adanya kesepakatan atau kolusi antar perusahaan dalam menjual produk yang seragam. Jenis pasar ini merupakan usaha dalam mencegah terjadinya pemotongan harga atau retail. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan perjanjian atau kesepakatan yang bersifat kolusif, seperti contohnya adanya kartel dan kepemimpinan harga.



15



PENUTUPAN Kesimpulan Pasar Oligopoli adalah keadaan pasar dimana ada beberapa penjual untuk suatu jenis barang yang mungkin di antara penjual tersebut mengadakan kerjasama atau saling mempengaruhi. Model-model oligopoli antara lain Model Cournot, Model Bertrand, Model Chamberlin, Model Kinked Demand, dan Model Stackelberg. Jenis-jenis pasar oligopoli antara lain Pasar oligopoli murni atau homogen, Pasar oligopoli terdiferensiasi, Pasar oligopoli kolusi, dan Pasar oligopoli non kolusi. Perjanjian Tingkat Kerjasama dalam Oligopoli adalah KARTEL



di mana merupakan organisasi resmi antar produsen



dalam suatu industri yang bertujuan mengalihkan suatu keputusan manajemen dan fungsi produksi



individu



ke dalam



asosiasi



keuntungan perusahaan.



16



pusat



agar dapat meningkatkan



DAFTAR PUSTAKA Iswardono. 1994. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Gunadarma. Mariana, Anna, & Fatihudin, Didin. (2008). PASAR OLIGOPOLI DI INDONESIA (Kasus Trading Term dan Dominasi Carrefour pada Pasar Ritel Modern di Indonesia). BALANCE Economics, Bussiness, Management and Accounting Journal, 9.[Internet]. {di



unduh



2018



Nov



10].



Tersedia



pada



journal.um-



surabaya.ac.id/index.php/balance/article/download/695/514+&cd=1&hl=id&ct=clnk&g l=id https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/struktur-pasar-oligopoli http://novaysr.blogspot.com/2012/06/pasar-oligopoli.html https://andreasutomo.wordpress.com/2012/05/05/struktur-pasar-ii/



17