Keramik Elektronik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keramik (English ceramics, Greek keramos, ‘potter clay’), asal katanya berasal dari seni pembuatan tembikar, peralatan dari tanah liat. Sekarang, definisi keramik secara ilmiah adalah benda-benda yang dibuat dari bahan lunak dari alam yang dijadikan keras dengan cara pemanasan. Material keramik adalah non logam, senyawa inorganik, biasanya senyawa ikatan oksigen, karbon, nitrogen, boron dan silikon. Keramik pada industri tidak bisa dibayangkan sebagai benda-benda seni. Beberapa contoh keramik industri adalah pipa selokan, insulator listrik, bata tahan panas dan lainnya. Material teknik dewasa ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat-sifat fisik dan mekanik. Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis material tersebut, manakala sifat mekanik berkaitan dengan kemampuannya untuk digunakan di dalam produk teknik. Para engineer material dewasa ini sedang giat-giatnya mengadakan penelitian terhadap bahan-bahan yang terbuat daripada non metal. Salah satunya adalah keramik. Keramik adalah sejenis bahan yang telah lama di gunakan, yaitu sejak 4000 SM. Barang - barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga dan bata. Dalam industri otomotif modern, keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses pembakaran otomotif. Keramik juga berfungsi sebagai isolator listrik. Dewasa ini bahan keramik menjadi bahan yang penting di dalam mesin. Karena sifatnya yang kuat dan dapat merintangi kehausan pada temperatur yang tinggi. Keramik pada dasarnya terbuat dari tanah liat dan umumnya di gunakan untuk perabot rumah tangga dan bata untuk pembangunan perumahan. Pada masa kini keramik tidak lagi hanya terbatas penggunaanya untuk keperluan tradisional seperti



1



tersebut di atas, malah sekarang keramik telah mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan keramik modern. Bahan keramik sudah di gunakan dalam bidang Teknik Elektro, Sipil, Mekanik, Nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang Kedokteran. Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar seperti untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo charge, klep dan kepala piston. 1.2 Sejarah Umum Pada beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan pula beberapa produk baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan akan bahan yang tahan suhu yang lebh tinggi , tekanan yang lebih besar, sifat - sifat mekanik yang lebih baik, serta karakteristik listrik yang khusua, atau tahan terhadap bahan kimia yang korosif. Jenisjenis produknya : a) Keramik putih (whiteware): Porselin cina, keramik tanah, gerabah, porselin , keramik batu dan keramik vetrio b) Produk - produk lempung struktual. bata bangunan, bata dinding, ter-kota, pipa got, dan ubin comber c) Refraktori, bata tahan api, silika, kromit, magnesit, bata magnesit-kromit, refraktori silika karbida dan zirkonia, alumunium silika dan produk alumina d) Produk kramik khusus e) Email dan logam lapis email



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Klasifikasi Proses Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya digali dari perut bumi dan dihancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen seringkali memurnikan bubuk ini dengan mencampurkannya dengan suatu larutan hingga terbantuk endapan pengotor. Kemudian endapan tadi disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan impuritis dan air. Hasilnya, bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran sekitar 1 µm (0.0001 cm). Keramik dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Keramik tradisional Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). 2. Keramik halus (keramik industri) Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. Keramik juga dapat dibagi menjadi dua kumpulan utama yang berdasarkan jenis bahan, metode pembuatannya dan jenis penggunaannya. Dua kumpulan tersebut adalah: A. Keramik Konvensional Keramik ini dibagi menjadi empat bagian mengikuti fungsinya: a) Keramik Berstruktur



3



Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik. Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah alumina, silicon karbida, silicon nitrida, komposite dan bahan yang di lapisi dengan keramik. Bahan ini sangat potensi di gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra pembakaran, turbo charge dan turbin gas. Ia di gunakan juga sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan mata pahat potong logam (Cutting tool). b) Keramik Putih Yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus. Keramik ini dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200- 1500 oC di dalam tanur (kiln). Contohnya keraamik tanah, porselin, keramik china, ubin keramik putih,dsb. c) Keramik Refraktori Yakni keramik yang mencakup bahan - bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal, kimia dan fisik. Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api, bata silica, magnesit,dsb. d) Keramik Listrik Yang termasuk dalam kategori keramik ini mempunyai fungsi electromagnet dan optic dan juga fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaannya secara langsung. Keramik ini digunakan sebagai bahan penyekat, magnet, tranducer, dan pensemikonduksi B. Keramik Modern Dibagi menjadi empat jenis berdasarkan bahan dasarnya,antara lain : 



Keramik oksida: Alumina, zirkonia, titania, barium titanat. 4



 



Keramik bukan oksida: Silikon karbida, silicon nitrida, borida dll Keramik komposit: Fiber reinforced composite, whisker-reinforced







composite. Keramik kaca: Silika, natrium oksida, kalium oksida, kalsium oksida, kobalt oksida dll.



2.2 Sifat –Sifat Keramik Sifat - sifat umum keramik: a) Sifat Kimia Keramik industri sebagian besar adalah oksida (senyawa ikatan oksigen), akan tetapi ada juga senyawa carbida (senyawa ikatan karbon dan logam berat), nitrida (senyawa ikatan nitrogen), borida (senyawa ikatan boron) dan silida (senyawa ikatan silikon). Sebagai contoh, pembuatan keramik alumina menggunakan 85 sampai 99 persen aluminum oksida sebagai bahan utama dan dikombinasikan dengan berbagai senyawa kompleks secara kimia. Beberapa contoh senyawa kompleks adalah barium titanate (BaTiO3) dan zinc ferrite (ZnFe2O4). Material lain yang dapat disebut juga sebagai jenis keramik adalah berlian dan graphite dari karbon. Keramik lebih resisten terhadap korosi dibanding plastik dan logam. Keramik biasanya tidak bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, aklali dan asam. Jenisjenis keramik memiliki titik leleh yang tinggi dan beberapa diantaranya masih dapat digunakan pada temperatur mendekati titik lelehnya. Keramik juga stabil dalam waktu yang lama. b) Sifat Mekanik Ikatan keramik dapat dibilang sangat kuat, dapat kita lihat dari kekakuan ikatan dengan mengukur kemampuan keramik menahan tekanan dan kelengkungan. Bend Strength atau jumlah tekanan yang diperlukan untuk melengkungkan benda biasanya digunakan untuk menentukan kekuatan keramik. Salah satu keramik yang keras adalah Zirconium dioxide yang memiliki bend strength mendekati senyawa besi. Zirconias (ZrO2) mampu mempertahankan kekuatannya hingga temperatur 900oC



(1652oF),



dan



bahkan



silikon



carbida



dan



silikon



nitrida



dapat 5



mempertahankan kekuatannya pada temperatur diatas 1400oC (2552oF). Materialmaterial silikon ini biasanya digunakan pada peralatan yang memerlukan panas tinggi seperti bagian dari Gas-Turbine Engine. Walaupun keramik memiliki ikatan yang kuat dan tahan pada temperatur tinggi, material ini sangat rapuh dan mudah pecah bila dijatuhkan atau ketika dipanaskan dan didinginkan seketika. c) Sifat Fisik Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan material lain seperti logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik biasanya memiliki densitas yang kecil. Sebagian keramik yang ringan mungkin dapat sekeras logam yang berat. Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan. Senyawa keramik yang paling keras adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya. Aluminum oksida dan silikon karbida biasa digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-material keras lain. d) Sifat Panas Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada temperatur yang tinggi material ini dapat bertahan dari deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan tinggi. Akan tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba dapat melemahkan keramik. Kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur tersebutlah yang dapat membuat keramik pecah. Silikon karbida dan silikon nitrida lebih dapat bertahan dari kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur tinggi daripada keramik-keramik lain. Oleh karena itu material ini digunakan pada bagian-bagian mesin seperti rotor pada turbin dalam mesin jet yang memiliki variasi perubahan temperatur yang ekstrim. e) Sifat Elektrik Beberapa jenis keramik dapat menghantarkan listrik. Contohnya Chromium dioksida yang mampu menghantarkan listrik sama baiknya dengan sebagian besar logam. Jenis keramik lain seperti silikon karbida, kurang dapat menghantarkan listrik tapi masih dapat dikatakan sebagai semikonduktor. Keramik seperti aluminum oksida bahkan tidak menghantarkan listrik sama sekali. Beberapa keramik seperti porcelain



6



dapat bertindak sebagai insulator (alat untuk memisahkan elemen-elemen pada sirkuit listrik agar tetap pada jalurnya masing-masing) pada temperatur rendah tapi dapat menghantarkan listrik pada temperatur tinggi. f) Sifat Magnetik Keramik yang mengandung besi oksida (Fe 2O3) dapat memiliki gaya magnetik mirip dengan magnet besi, nikel dan cobalt. Keramik berbasis besi oksida ini biasa disebut ferrite. Keramik magnetis lainnya adalah oksida-oksida nikel, senyawa mangan dan barium. Keramik ber-magnet biasanya digunakan pada motor elektrik dan sirkuit listrik dan dapat dibuat dengan resistensi tinggi terhadap demagnetisasi. Ketika elektron-elektron disejajarkan sedemikian rupa, keramik dapat menghasilkan medan magnet yang sangat kuat dan sukar demagnetisasi (menghilangkan medan magnet) dengan memecah barisan elektron tersebut. Keramik industri dibuat dari bubuk yang telah diberi tekanan sedemikian rupa kemudian dipanaskan pada temperatur tinggi. Keramik tradisional seperti porcelain, ubin (keramik lantai) dan tembikar dibuat dari bubuk yang terdiri dari berbagai material seperti tanah liat (lempung), talc, silika dan faldspar. Akan tetapi, sebagian besar keramik industri dibentuk dari bubuk kimia khusus seperti silikon karbida, alumina dan barium titanate. Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya digali dari perut bumi dan dihancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen seringkali memurnikan bubuk ini dengan mencampurkannya dengan suatu larutan hingga terbantuk endapan pengotor. Kemudian endapan tadi disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan impuritis dan air. Hasilnya, bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran sekitar 1 mikrometer (0.0001 centimeter). 2.3 Keramik Elektronik Keramik elektronik adalah jenis keramik khusus yang struktur kristalnya dapat mengantarkan muatan listrik. Ini terjadi karena sifat listriknya yang bervariasi. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini dibawah suhu kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya,



7



keramik yang disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya. Keramik elektronik mempunyai 4 jenis bahan dan kegunaannya diantaranya : 1. Keramik elektronik bahan isolasi 2. Keramik elektronik bahan dielektrik 3. Keramik elektronik bahan piezoelektrik 4. Keramik elektronik bahan semikonduktur. 2.3.1. Bahan Isolasi Isolator, soket, tombol kontak adalah jenis keramik isolasi yang mempunyai sejarah paling tua. Kebanyakan dibuat dari barang tanah dan porselen, dan sekarang juga masih dipakai secara luas sebagai isolator frekuensi rendah. Sedangkan isolator yang memerlukan ketahanan yang baik terhadap kejutan termal seperti pada pelindung busur listrik dan inti pembatas arus dipakai keramik kordierit. Bahan keramik peralatan putih di atas tidak dapat dipakai sebagai isolator dalam daerah frekuensi tinggi karena kerugian daya listriknya besar. Dalam pada itu berbagai bahan isolasi telah dikembangkan untuk memenuhi berbagai persyaratan sesuai dengan perkembangan dalam bidang elektronik. Penggunaannya bervariasi luas dan yang utama adalah: Busi, kotak alas IC, alas semikonduktor, alas tahanan, berbagai alas komponen rangkaian, bola lampu natrium tekanan tinggi (alumina baur cahaya). Sifat khas yang diinginkan sedikit berubah menurut penggunaan, tetapi pada umumnya adalah sebagai berikut: 1. Tan δ yang menyebabkan kerugian listrik hams kecil 2. Kekuatan mekanik yang tinggi 3. Tahan panas 4. Tidak ada perubahan terhadap waktu, dan 5. Tegangan/voltase putusnya tinggi.



8



Sebagai tambahan terhadap sifat di atas, untuk beberapa jepis pemakaian diperlukan sifat berikut: 1) Konstanta dielektrik yang



kecil



(untuk



memperkecil



berkurangnya propagasi sinyal. 2) Konduktivitas termal yang tinggi (untuk memperbaiki radiasi termal dalam isolator daya tinggi) 3) Koefisien pemuaiannya kira-kira sama dengan Si (kalau menempel pada Si) 4) Dapat dilogamkan dengan baik (lni penting untuk penyesuaian dan pemisahan kabel penyalur). Alumina merupakan bahan isolasi yang sangat baik yang dapat memenuhi hampir semua persyaratan yang diminta di atas. Tabel 4.32 menunjukkan sifat-sifat isolator utama. .3.2. Bahan Dielektrik 9



Penggunaan yang paling penting dari dielktrik keramik adalah untuk kapasitor. Kapasitor keramik secara garis besar diklasifikasikan menurut bentuk yaitu yang berbentuk piringan atau pelat dielektrik satu lapis dan yang lapisannya banyak disebut jenis laminasi (Gb. 4.53). Selain itu diklasifikasikan juga oleh sifat khas dielektrik yaitu untuk kompensasi temperatur dan untuk konstanta dielektrik yang tinggi. Kapasitor kompensasi temperatur dipakai untuk kompensasi perubahan temperatur dari komponen elektronik seperti lilitan, tahanan dan osilator kristal. Gb. 4.54 menunjukkan hubungan antara konstanta dielektrik dari bahan utama dan koefisien temperatur yang merupakan ukuran dalam perubahan konstanta dielektrik terhadap temperatur.



10



.3.3. Bahan Piezoelektrik BaTi03 adalah bahan keramik pertama yang dipergunakan sebagai piezoelektrik. Kemudian ditemukan bahwa larutan padat PbTr03-PbTi03 (PZT) mempunyai sifat piezoelektrik lebih unggul, dan dengan demikian memperluas penggunaan keramik piezoelektrik secara lebih berarti. Dengan menambah komponen ketiga Pb (Mgr ,Nb2;3)03, Pb(Y113Nb2 3)03, dst kepada PZT maka daerah pemilihan lebih diperluas dalam: titik curie, konstanta dielektrik, koefisien kopeling elektromekanik, koefisien kualitas mekanik dan konstanta lainnya. Tabel 4.33 menunjukkan daftar pengunaan piezokeramik.



11



.3.4. Bahan Semikonduktor Dalam bahan keramik semikonduktor, termistor, varistor dan sensor digunakan secara praktis. Termistor, resistor yang peka sepenuhnya secara termal, secara harfiah berarti semikonduktor keramik dengan variasi termal yang tinggi. Ada termistor dengan koefisien temperatur negatif (NTC), dalam mana tahanan berkurang dengan bertambahnya temperatur, termistor dengan koefisien temperatur positif (PTC), yang tahanannya bertambah menurut temperatur dan resistor temperatur kritik (CTR) yang tahanannya berubah tajam pada temperatur kritik.



12



NTC dibuat dengan mancampurkan berbagai oksida logam, dari logam Mn, Co, Ni, Cu, Fe, dan sebagainya, dan disinter dalam atmosfir pengoksid. PTC yang khas adalah keramik BaTiO 3, yang dibuat menjadi semikonduktor oleh penambahan sedikit Y2O3. Komponen utama dari CTR adalah VO2, yang ditambah oksida Sr, P atau B dan disinter dalam atmosfir yang mereduksi dan dicelup dingin. Kebanyakan termistor dibuat dalam bentuk butiran, piringan, cincin dan batang). Butiran dipergunakan untuk sedangkan CTR dipergunakan untuk sensor panas yang sangat dapat diandalkan. PTC dalam bentuk sarang tawon memiliki fungsi pengendalian sendiri dari temperatur dan didistribusikan sebagai pemanas yang aman. Varistor dipakai untuk tahanan variabel, merupakan istilah umum bagi bahan yang memiliki perubahan tahanan yang sangat karena adanya tegangan listrik. Salah satu bahan ini adalah SiC dan ZnO. Hubungan antara arus (A) dan tegangan (V) dari varistor dinyatakan dalam persamaan A=(V /C)°', di mana a diinginkan sebesar mungkin (Gb. 4.57) dan C adalah konstanta.pengukuran dan pengendalian temperatur secara teliti sekali. Piringan dipakai untuk kompensasi temperatur bagi transistor dan lilitan pembelok pesawat TV. Cincin dipakai untuk pengendalian arus pada penyalaan lampu, sedangkan CTR dipergunakan untuk sensor panas yang sangat dapat diandalkan. PTC dalam bentuk sarang tawon memiliki fungsi pengendalian sendiri dari temperatur dan didistribusikan sebagai pemanas yang aman. Varistor SiC dibuat dari bubuk SiC dengan menambahkan lempung atau pengikat lainnya diaduk dan disinter dalam atmosfir pengoksid. Harga a pada umumnya 3,3-5. Varistor ZnO dibuat dari ZnO dibubukkan secara halus dan ditambahkan kepadanya sedikit Biz03 atau CoO, MnO, Sb203 dan kemudian disinter. Harga a umumnya sekitar 3050. Varistor menyerap tegangan tandingan yang terjadi pada saat pemutusan arns pada beban. Contoh khas adalah peniadaan loncatan api



13



listrik terjadi pada kontak reli. Juga dipergunakan secara luas untuk menahan suara brisik pada motor ukuran kecil, tegangan lebih, pelindung pada berbagai rangkaian listrik dan komponen, dst. Varistor SiC memiliki harga a yang kecil, tetapi mempunyai ciri khas bahwa dapat dipakai untuk keadaan be ban tetap dan untuk daya yang besar. Di samping termistor tersebut di atas, berbagai sensor semikonduktor sedang dikembangkan. Sensor untuk menditeksi gas propan atau gas kota adalah bahan porns yang terntama terdiri dari SnO 2, ZnO atau Fe2O3 Pernbahan tahanan dari semikonduktor karena adanya kontak dengan gas dimanfaatkan untuk mengetahui adanya gas. Sensor lembaban dipergunakan untuk pengendalian alat penyegar udara dan tungku elektronik. Bahan sensor lembaban adalah MgCr2O4-TiO2, TiO2V2O5 dan keramik porns lainnya, dipergunakan dengan memanfaatkan sifat penurnnan tahanan dengan bertambahnya lembaban. 2.4 Bahan Baku Seperti Alumina, Zirkonia, Silicon karbida, Silicon nitrida, Barium titanat adalah merupakan sebagian barang keramik berteknologi tinggi. Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi, mahal dan kegunaannya tertumpu kepada industri teknik, mekanik, biological, elektronik dan listrik. Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi masa depan yang tinggi bagi kehidupan untuk menggantikan bahan-bahan yang telah ada seperti besi dan baja. Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat kekuatan yang amat tinggi, kekerasan yang kuat, tidak bertindak balas dengan bahan kimia, kadar kehalusan yang rendah, mempunyai unsur ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi. Diantara bahan fluks yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi, suhu lebur, dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B 4O7. 10H2O), soda abu (Na2 CO3), tulang kalsinasi, fluorspar (CaF2), kriolit (Na3AlF6), oksida besi, mineral



14



litium, dll. Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus misalnya alumina (Al2O3), magnesit (MgCO3), zirnkonia (ZrO2), titania, alumunium silikat, dll. 2.4 Pembuatan Keramik Elektronik Bahan dari keramik BaTiO3 terdiri dari campuran bubuk barium karbonat (BaCO3) dan bubuk titanium oksida (TiO2) dengan perbandingan 3 : 1. Dengan bantuan temperatur kalsinasi yang tinggi maka akan terjadi reaksi pembentukan keramik dari campuran kedua jenis bubuk ini. Reaksi pembentukan keramik tersebut adalah sebagai berikut : BaCO3 + TiO2



BaTiO3 + CO2



Keramik BaTiO3 ini akan terbentuk secara sempurna melalui 3 tingkatan temperatur kalsinasi. 1. Sekitar 9000C mulai terjadi reaksi pembentukan keramik yang disertai dengan pelepasan gas CO2 dari hasil samping reaksinya dan gas-gas lain yang terkandung di dalam bubuk ini, seperti H2, H2O dan lain-lainnya. 2. Mencapai temperatur sekitar 11000C mulai terjadi persenyawaan antara atom barium dan atom titan, dengan timbulnya pemuaian atom-atom ini. 3. Pada temperatur mencapai sekitar 13500C, penyusutan atom-atom yang mengalami pemuaian tersebut dan reaksinya berakhir sehingga terbentuk keramik BaTiO3 dengan sempurna. II.



Kegunaan Keramik Industri Keramik dinilai dari propertinya. Kegunaan keramik beragam disesuaikan dengan



kemampuan dan daya tahannya. Keramik dengan properti elektrik dan magnetik dapat digunakan sebagai insulator, semikoncuktor, konduktor dan magnet. Keramik



15



dengan properti yang berbeda dapat digunakan pada aerospace, biomedis, konstruksi bangunan, dan industri nuklir.



Beberapa contoh penggunaan keramik industri: 



Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan







sebagai pemotong, pembentuk dan penghancur logam. Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran pada rotorturbocharger diesel temperatur tinggi dan Gas-Turbine







Engine. Keramik sebagai insulator adalah aluminum oksida (AlO3). Keramik sebagai semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor adalah senyawa berbasis tembaga oksida.







Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis pelindung panas pada pesawat ulang-alik dan satelit.



16







Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada tubuh manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan







tubuh. Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit listrik







tenaga nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas uranium hexafluorida (UF6). Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan







bangunan. Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik yang digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.



17



BAB III KESIMPULAN



Dari makalah ini dapat disimpulkan : 1. Keramik merupakan suatu kesenian dan sains membuat dan menggunakan hasil padat yang terdiri daripada atau sebahagian besar komponennya adalah bahan tak organik (porselin, lempung, semen, kaca, feroelektrik, superkonduktor dan sebagainya). 2. Keramik modern adalah keramik yang mempunyai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan listrik yang istimewa. 3. Bahan keramik modern terdiri daripada keramik oksida (Al2O3, ZrO2, TiO2, BaTiO2, dan sebagainya) dan keramik bukan oksida (Si3N4, TiN, SiC, B4C dan sebagainya).



18



19